Bab 2
Bab 2
1 GAMBARAN UMUM
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Pulau
Dewata (Paradise Island).
Ibukota provinsinya adalah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini.
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar
112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa.
yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan,
Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan ( terletak di sekitar kaki Pulau Bali ), serta
Pulau Menjangan yang terletak di bagian barat Pulau Bali.
Berbeda dengan di
bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Adapun batas-batas wilayah Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
Batas Selatan
15
Laporan Pendahuluan
: Samudra Indonesia
Bujur Timur
1.
Jembrana
080930 082802
1142553 1145638
2.
Tabanan
081430 083807
1145452 1151257
3.
Badung
081420 085048
1150500 1152616
4.
Gianyar
081848 -
1150529 -
Laporan Pendahuluan
Kabupaten
/Kota
15
No.
083858
1152223
5.
Klungkung
082737 084900
1152128 1153743
6.
Bangli
080830 083127
1151348 1152724
No.
Kabupaten
/Kota
Letak Gegrafis
Lintang Selatan
Bujur Timur
7.
Karangasem
081000 083300
1152328 1154240
8.
Buleleng
080340 082300
1142553 1152728
9.
Denpasar
083531 084449
1151023 1151627
080340 085048
1142553 1154240
10.
Bali
Kota
Ibukota
Jumlah
Jumlah Desa
Kecamatan
Jembrana
Negara
51
Tabanan
Tabanan
10
133
Badung
Mangupura
62
Gianyar
Gianyar
70
Klungkung
Semarapura
59
Bangli
Bangli
72
Karangasem
Amlapura
78
Buleleng
Singaraja
148
Denpasar
Denpasar
43
Laporan Pendahuluan
Kabupaten/
15
No.
Total
57
716
Prosentase
Wilayah
(%)
Jembrana
841.80
14.93
Tabanan
839.33
14.89
Badung
418.52
7.42
Gianyar
368.00
6.53
Klungkung
315.00
5.59
Bangli
520.81
9.24
Karangasem
839.54
14.89
Buleleng
1365.88
24.23
Denpasar
127.78
2.27
Pulau Bali
5636.66
100.00
Sumber :
15
Laporan Pendahuluan
No.
Kabupaten/Kot
a
Berdasarkan pembagian wilayah, perairan laut di Bali yang memiliki luas kira-kira
9.500 km (jarak dari garis pantai 12 mil laut) terbagi menjadi wilayah perairan
laut yaitu :
a. Perairan Bali Utara dengan luas 3168 km yang meliputi perairan sepanjang Kabupaten
Buleleng.
b. Perairan Bali Timur dengan luas 3350 km yang meliputi perairan pantai Kabupaten
Karangasem, Klungkung dan Gianyar.
c. Perairan Bali Barat dengan luas 2982 km yang meliputi perairan laut sepanjang pantai
Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana.
Penggunaan Lahan dibedakan atas penggunaan lahan pertanian dan bukan
pertanian. Potensi penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, sumber daya
mineral, vegetasi, topografi, iklim dan lokasi. Pada Tahun 2013, penggunaan lahan
pertanian di Pulau Bali mencapai 355.568 hektar yang terdiri dari lahan sawah
seluas 81.165 hektar dan lahan bukan sawah seluas 274.403 hektar, sedangkan
lahan bukan pertanian mencapai 208.098 hektar. Data penggunaan lahan Provinsi
Bali dijabarkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Penggunaan Lahan pada Masing-Masing Kecamatan di Provinsi Bali
Luas
Total
(ha)
Jembrana
32,643
51,537
84,180
Tabanan
62,455
21,478
83,933
Badung
28,465
13,387
41,852
Gianyar
27,250
9,550
36,800
Klungkung
23,175
8,325
31,500
Bangli
36,371
15,710
52,081
Karangasem
60,891
23,063
83,954
Buleleng
81,296
55,292
136,588
Denpasar
3,022
9,756
12,778
Laporan Pendahuluan
Kabupaten/Kot
a
15
No.
Penggunaan Lahan
(ha)
Lahan
Lahan
Bukan
Pertanian
Pertanian
Pulau Bali
355,568
208,098
563,666
2.3 TOPOGRAFI
Provinsi Bali merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang meliputi hampir
85% dari seluruh luas wilayah. Berdasarkan relief dan topografi, di tengah tengah
Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di
antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Agung.
Gunung agung Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.142
m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah
satu gunung yang ada di Bali, tepatnya berada di Kabupaten Bangli. Sekitar 30.000
tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat
di bumi. Sedangkan gunung yang tidak berapi antara lain : Gunung Merbuk (1.356
meter) berada di Jembrana, Gunung Patas (1.414 meter) di Buleleng, dan Gunung
Seraya (1.058 meter) di Karangasem. Rantai pegunungan yang membentang di
sepanjang Pulau Bali menyebabkan wilayah Pulau Bali secara geografis terbagi
menjadi 2 bagian yang berbeda yaitu dataran rendah dan landai di wilayah bagian
selatan, dan di bagian utara merupakan daerah rendah yang sempit dan kurang
landai.
Jika dilihat dari kondisi topografi, maka kondisi topografi provinsi bali
15
Laporan Pendahuluan
Jembrana
Tabanan
Badung
(50 100)m
13,70
4.00
5,95
7.70
8,69
(100 500)m
38,51
3.00
34,78
2.00
16,77
(500 1000)m
28,82
5.80
26,80
9.00
5,458
(>1000)
m
9,375
.30
3,639
Luas Total
(ha)
84,180
.00
83,933
.00
41,852
15
No.
Kabupaten/K
ota
Laporan Pendahuluan
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Denpasar
.61
5,632
.65
6,710
.04
10,340
.38
25,981
.90
11,231
.60
77,321.
38
Pulau Bali
8.57
4,13
0.61
5,59
1.76
7,55
7.00
13,81
4.00
1,16
6.40
60,62
0.04
7.24
17,36
7.35
19,19
8.20
5,60
0.00
32,66
2.46
47,02
3.60
211,92
3.85
.28
9,669
.39
.30
15,49
3.63
22,97
8.61
35,95
3.90
30,987
.37
10,415
.55
13,814
.38
145,188
.61
68,231.
90
.00
36,800
.00
31,500
.00
52,081
.00
83,954
.00
136,58
7.78
12,398
.00
563,28
5.78
Sumber : Data pokok Pembangunan Wilayah Provinsi Bali, 2000 dalam RTRW
Provinsi Bali, 2003
2.4 IKLIM
Wilayah Pulau Bali secara umum memiliki iklim laut tropis, hal ini dipengaruhi oleh
angin musiman.
musim pancaroba.
Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim
kemarau.
mengadung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik, sehingga terjadi
musim penghujan. Pulau bali dikelilingi oleh wilayah pesisir dengan panjang 430
km.
dengan
rata-rata tertinggi yaitu sebesar 80 persen. Data temperatur udara lebih rinci dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
Dari 4 stasiun iklim yang lokasinya terletak pada elevasi antara 5 m dan 485 m dpl,
15
Laporan Pendahuluan
suhu sebesar 32.40C dan minimum berada di stasiun klimatologi negara dengan
suhu terendah sebesar 23,50C, seperti pada Tabel 2.7.
Temperature rata-rata
bulanan bervariasi dari 26.50C sampai 27,60C. Temperatur terpanans pada bulan
November dan terdingin pada bulan Agustus.
Tabel 2.7 Kondisi Temperature Udara dari Pusat Stasiun
Uraian
Temperatur
Udara (C)
Meteorolo
gi Ngurah
Rai
Stasiun
Geofisik
Geofisika
a
Sanglah
Karanga
sem
Klimatolo
gi
Negara
Maksimum
30.60
32.40
29.90
30.70
Minimum
24.60
24.50
24.00
23.50
Rata-rata
27.40
27.60
26.70
26.50
Kecepatan angin berdasarkan pengamatan stasiun iklim, bervariasi dari 2-6 knot.
Berdasarkan data stasiun kecepatan angin tertinggi berada di stasiun Geofisika
Sanglah dan Geofisika Karangasem rata-rata sebesar 7 knot sedangkan terendah
berada di stasiun Klimatologi Negara rata-rata sebesar 2 knot. Untuk wilayah Pulau
15
Laporan Pendahuluan
Data
No.
Kabupaten/
Kota
Titik Pengamatan
Wilayah
Negara
Candi
Kuning
Ngurah Rai
Suhu
Kelemba
ban
Udara
Curah
Hujan
Kecepa
tan
Angin
Ketinggi
an (m)
24.00
(C)
(%)
(mm)
(knot)
26.50
84.00
1,936.20
2.00
1,247.00
20.20
3,348.10
3.00
27.40
80.00
2,155.10
6.00
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Tarukan
120.00
26.90
2,282.50
7.00
Klungkung
Dawan
64.00
27.00
2,057.00
Bangli
485.00
24.60
2,269.00
Karangasem
140.00
26.70
77.00
2,610.30
7.00
Buleleng
10.00
28.60
75.00
1,983.00
9.00
Denpasar
15.00
27.60
78.00
1,747.90
7.00
Bangli
KahangKahang
Tanggiwisia
Sanglah
Seririt, Bubunan, Kekeran dan di sekitar Danau Tamblingan, Buyan dan Beratan
sekitar Hutan Batukaru serta sebagian kecil di Pantai Selatan Desa Kusamba, Sanur,
Benoa, dan Kuta . Jenis tanah Regusol meliputi sekitar 39,93 persen dari luas Pulau
15
Bali.
Laporan Pendahuluan
Jenis tanah Andosol yang juga peka terhadapa erosi terdapat di sekitar Baturiti,
Candikuning, Banyuatis, Gobleg, Pupuan dan sebagian kelompok hutan Gunung
Batukaru.
Jazirah Bukit Nusa Penida dan kepulauannya, Bukit Kuta dan Prapat Agung. Jenis
tanah yang tidak peka terhadap erosi lainnya adalah tananh Alluvial terdapat di
dataran Negara, Sumber Kelampok, manggis dan Angantelu. Ketiga Janis tanah ini
yaitu Andasol, Mediteran dan Alluvial meliputi sekitar 15,49 persen dari luas Pulau
Bali.
Potensi
penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, sumber daya mineral, vegetasi,
topografi, iklim dan lokasi.
355.568 hektar yang terdiri dari lahan sawah seluas 81.165 hektar dan lahan bukan
sawah seluas 274.403 hektar dan lahan bukan sawah seluas 274.403 hektar.
Sedangkan lahan bukan pertanian mencapai 208.098 hektar.
2.10 PENDUDUK
Berdasarkan Data Bali Dalam Angka Tahun 2014, angka proyeksi penduduk tahun
2013 tercatat jumlah penduduk Bali sebanyak 4.056,3 ribu jiwa yang terdisi dari
2.042,0 ribu jiwa (50,34 %) penduduk laki-laki dan 2.014,3 ribu jiwa (49.66%)
penduduk perempuan.
sebelumnya yang berjumlah 4.007, 2 ribu jiwa. Dengan luas wilayah 5.636,66 km
Diantara kabupaten dan kota yang ada di Bali, Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah terbesar dengan jumlah
penduduk mencapai 638,3 ribu jiwa atau 15,47 persen dari seluruh penduduk Bali. Dengan luas wilayah yang
mencapai 1.365,88 km.
kepadatan penduduk Bali secara umum. Data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Pulau Bali dijabarkan
15
Laporan Pendahuluan
rangkaian dan jajaran gunung api muda (Kuarter). Jajaran Gunung Api muda
berkembang pada zona Solo di Pulau Jawa.
Wilayah bagian Barat sebagian besar ditempati oleh rangkaian pegunungan
vulkanik Jembrana berumur Kuarter tua, yang terdiri dari tubuh tubuh gunung api
15
diantaranya Gunung Kelatakan (698 m), Gunung Sanglang (1004 m), Gunung
Laporan Pendahuluan
tersebut mencirikan kelanjutan rangkaian gunung api muda yang tumbuh dan
Merbuk (2098 m) dan Gunung Mesehe (1344 m). Wilayah Bagian Tengah dan Timur
menampakkan kondisi berbeda, berupa jajaran tubuh-tubuh gunungapi Kuarter
yang terpisah, terdiri dari Gunung Batukaru (2276 m), Gunung Sangiang (2093
m) ,Gunung Pohen (2063 m) ,Gunung Lesong ( 1860 m) Gunung Batur (1717 m),
Gunung Abang (2153 m), dan Gunung Agung (3142 m).
: Zona Pegunungan
batugamping berumur Neogen Tua, seperti yang ada di Pulau Nusa Penida di bagian
Tenggara Pulau Bali. Zona ini merupakan kelanjutan dari zona fisiografi paling
Selatan dari Pulau Jawa, dimana sebagian Zona ini tenggelam di Selat Bali.
Zona Pegunungan Utara : adalah Zona Depresi sebagai kelanjutan Zona Solo yang
menempati sebelah Utara zona pegunungan. Zona ini dicirikan oleh tumbuhnya
gunungapi-gunungapi muda berumur Kuarter, sedangkan kerucut-kerucut gunung
api tersier umumnya tidak dijumpai lagi, kecuali batuan hasil kegiatan gunung apigunung api tersebut. Diantara pegunungan itu terdapat Gunung Berapi yang masih
aktif, yaitu Gunung Agung (3.142 m) dan Gunung Batur (1.717 m), beberapa
gunung yang tidak aktif lainnya mencapai ketinggian antara 1.000 2.000 m.
Rantaian Pegunungan yang membentang di bagian tengah Pulau Bali menyebabkan
wilayah ini secara geografis terbagi menjadi dua bagian berbeda, yaitu Bali Utara
dengan dataran rendah yang sempit dari kaki perbukitan dan pegunungan serta
Bali Bagian Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Ditinjau dari Kemiringan lerengnya, Pulau Bali sebagian besar terdiri atas lahan
dengan kemiringan antara 0 2% sampai dengan 15 40%. Selebihnya adalah
lahan dengan kemiringan di atas 40%. Sebagai salah satu kreteria untuk
menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan dengan kemiringan di bawah
40% pada umumnya dapat diusahakan asal persyaratan lain untuk penentuan lahan
terpenuhi. Sedangkan lahan dengan kemiringan di atas 40% perlu mendapat
Laporan Pendahuluan
15
M.M.
Purbohadiwidjojo
(1971)
menyatakan
bahwa
struktur
geologi
yang
Sesar-sesar
tersebut umumnya berupa sesar Normal dan sesar mendatar. Sesar Normal berarah
umum Barat-Timur, dan sesar mendatar berarah umum Barat Laut Tenggara.
Struktur Geologi Regional Bali dimulai dengan adanya kegiatan di lautan selama
kala Miosen Bawah yang menghasilkan batuan lava bantal dan breksi yang disisipi
oleh batu gamping. Di bagian Selatan terjadi pengendapan oleh batugamping yang
kemudian membentuk Formasi Selatan. Di jalur yang berbatasan dengan tepi
utaranya terjadi pengendapan sedimen yang lebih halus.
Pada Akhir Kala Pliosen, seluruh daerah pengendapan itu muncul di atas permukaan
laut. Bersamaan dengan pengangkatan, terjadi pergeseran yang menyebabkan
berbagai bagian tersesarkan satu terhadap yang lainnya. Umumnya sesar ini
terbenam oleh bahan batuan organik atau endapan yang lebih muda. Selama Kala
Pliosen, di lautan sebelah Utara terjadi Endapan berupa bahan yang berasal dari
endapan yang kemudian menghasilkan Formasi Asah. Di Barat Laut sebagian dari
batuan muncul ke atas permukaan laut. Sementara ini semakin ke barat
pengendapan batuan karbonat lebih dominan. Seluruh jalur itu pada akhir Pliosen
terangkat dan tersesarkan. Kegiatan gunung api lebih banyak terjadi di daratan,
yang menghasilkan gunung api dari Barat ke Timur. Seiring terjadinya dua kaldera,
yaitu mula-mula kaldera Buyan-Bratan dan kemudian Kaldera Batur, Pulau Bali
masih mengalamai gerakan yang menyebabkan pengangkatan di bagian Utara.
Akibatnya Formasi Palasari terangkat ke Permukaan laut dan Pulau Bali umumnya
mempunyai Penampang Utara-Selatan yang tidak Semetris, dimana bagian Selatan
lebih landai dari pada bagian Utara.
15
Laporan Pendahuluan
2.11.3 GEOMORFOLOGI
berumur Kwarter yang miring secara monoklin ke arah Barat Daya sampai
Selatan, dengan elevasi paling tinggi 50 meter. Sungai-sungai yang mengalir
umumnya menampakkan pola dendritik paralel serta bermeander dengan
endapan alluvial halus sepanjang tepiannya.
Satuan Geomorfologi Karst
gamping, terdapat disemenanjung bukit bagian Selatan Pulau Bali dan Pulau-pulau
lainnya di Selatan Pulau Bali, diantaranya juga Pulau Nusa Penida dan Sekitarnya.
Secara umum seluruh Pulau-Pulau tersebut mempunyai Geomorfologi Karst, karena
2.11.4 STRATIGRAFI
Pulau Bali secara Geologi termasuk berumur muda, karena hampir seluruh pulau
tersebut ditutupi oleh endapan gunung api yang relatif sangat muda (Kuarter atas
Batuan tertua
15
Laporan Pendahuluan
tersingkap berumur Miosen Tengah, yaitu Formasi Ulakan yang terdiri dari : Breksi
gunungapi, lava,tufa, dengan sisipan batuan karbonat.
Di atasnya terendapkan
dengannya
terendapkan
Formasi
Prapatagung
yang
terdiri
dari
Kwarter Atas
Formasi
Endapan aluvium terutama di sepanjang pantai, tepi Danau Buyan,
Bratan, dan Batur
15
Laporan Pendahuluan
Kala Geologi
Lava dari Gunung Pawon, Batuan dari gunung api Gunung Batukaru
Batuan gunung api Gunung Agung, Batuan gunung api Gunung
Batur
Tufa dari endapan lahar Buyan-Bratan dan Batur
Formasi Palasari: konglomerat, batu pasir, batu gamping terumbu
Batuan gunungapi Buyan - Bratan Purba dan Batur Purba
Kwarter Bawah
Batuan gunung api Jembrana: lava, breksi, dan tufa dari Gunung
Klatakan, G. Merbuk,
Gunung Patas, dan batuan yang tergabung
------------------------------ketidak selarasan----------------------------
Pliosen (?)
Miosen-Pliosen
15
Laporan Pendahuluan
batuan gampingan