Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengkajian
Untuk menetapkan bahan alergen penyebab dermatitis kontak alergik diperlukan anamnesis yang
teliti, riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik dan uji tempel.
a. Anamnesis ditujukan selain untuk menegakkan diagnosis juga untuk mencari kausanya. Karena hal
ini penting dalam menentukan terapi dan tindak lanjutnya, yaitu mencegah kekambuhan. Diperlukan
kesabaran, ketelitian, pengertian dan kerjasama yang baik dengan pasien. Pada anamnesis perlu juga
ditanyakan riwayat atopi, perjalanan penyakit, pekerjaan, hobi, riwayat kontaktan dan pengobatan
yang pernah diberikan oleh dokter maupun dilakukan sendiri, obyek personal meliputi pertanyaan
tentang pakaian baru, sepatu lama, kosmetika, kaca mata, dan jam tangan serta kondisi lain yaitu
riwayat medis umum dan mungkin faktor psikologik.
b. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya eritema, edema dan papula disusul dengan pembentukan vesikel
yang jika pecah akan membentuk dermatitis yang membasah. Lesi pada umumnya timbul pada
tempat kontak, tidak berbatas tegas dan dapat meluas ke daerah sekitarnya. Karena beberapa bagian
tubuh sangat mudah tersensitisasi dibandingkan bagian tubuh yang lain maka predileksi regional
diagnosis regional akan sangat membantu penegakan diagnosis.

B.Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang umumnya muncul pada klien penderita kelainan kulit seperti
dermatitis kontak adalah sebagai berikut :
1.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
2.Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar alergen
3.Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus
4.Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
5.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
6.Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan inadekuat informasi

C.Intervensi Keperawatan

Diagnosa :
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
Tujuan :
Kulit klien dapat kembali normal.
Kriteria hasil :
Klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan,
ditandai dengan mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit, berkurangnya derajat
pengelupasan kulit, berkurangnya kemerahan, berkurangnya lecet karena garukan, penyembuhan
area kulit yang telah rusak
Intervensi:
Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang
telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat. Rasional
: dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2
4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit.

Gunakan air hangat jangan panas. Rasional : air panas menyebabkan vasodilatasi yang akan
meningkatkan pruritus.

Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. Hindari mandi
busa. Rasional : sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak
membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan.

Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari. Rasional :
salep atau krim akan melembabkan kulit.

Diagnosa 2 :
Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar allergen
Tujuan :
Tidak terjadi kerusakan pada kulit klien
Kriteria hasil :
Klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari allergen
Intervensi
Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui.
Rasional : menghindari alergen akan menurunkan respon alergi
Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang mengandung allergen.
Hindari binatang peliharaan. Rasional : jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari
memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah
Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila memungkinkan.
Rasional : AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di
lingkungan.
Diagnosa 3 :
Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus
Tujuan :
Rasa nyaman klien terpenuhi

Kriteria hasil :
Klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan berkurangnya lecet akibat garukan,
klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal, klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa
nyaman
Intervensi
a. Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip
terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.Rasional : dengan mengetahui
proses fisiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan
rasa kooperatif.
b. Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan
kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik. Rasional : pruritus
sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen
pelembut pakaian.
c. Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang
tertinggal.
d. Rasional : bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat menyebabkan
iritas

Diagnosa 4 :
Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
Tujuan :
Klien bisa beristirahat tanpa adanya pruritus.
Kriteria Hasil :
Mencapai tidur yang nyenyak.
Melaporkan gatal mereda.
Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
Menghindari konsumsi kafein.
Mengenali tindakan untuk meningkatkan tidur.
Mengenali pola istirahat/tidur yang memuaskan.
Intervensi :
a. Nasihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang
baik. Rasional: Udara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman
meningkatkan relaksasi.
b. Menjaga agar kulit selalu lembab.Rasional: Tindakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang
kering dan gatal biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.
c. Menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur.Rasional: kafein memiliki
efek puncak 2-4 jam setelah dikonsumsi.
d. Melaksanakan gerak badan secara teratur.Rasional: memberikan efek menguntungkan bila
dilaksanakan di sore hari.
e. Mengerjakan hal ritual menjelang tidur. Rasional: Memudahkan peralihan dari keadaan
terjaga ke keadaan tertidur.

Diagnosa 5 :
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.

Tujuan :
Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai
Kriteria Hasil :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.
Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
Tampak tidak meprihatinkan kondisi.
Menggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan
penampilan
Intervensi :
a. Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri
sendiri). Rasional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak
nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.
b. Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan. Rasional: Terdapat hubungan
antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi
kulitnya.
c. Berikan kesempatan pengungkapan perasaan. Rasional: klien membutuhkan pengalaman
didengarkan dan dipahami.
d. Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan
kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya. Rasional: Memberikan
kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan
memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak adaptasi klien .
e. Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan. Rasional:
membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
f. Mendorong sosialisasi dengan orang lain. Rasional: membantu meningkatkan penerimaan
diri dan sosialisasi.

Diagnosa 6:
Kurang pengetahuan tentang program terapi
Tujuan :
Terapi dapat dipahami dan dijalankan
Kriteria Hasil :
Memiliki pemahaman terhadap perawatan kulit.
Mengikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi.
Melaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program.
Menggunakan obat topikal dengan tepat.
Memahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
Intervensi :

a. Kaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya. Rasional: memberikan data
dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan
b. Jaga agar klien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan
konsepsi/informasi. Rasional: Klien harus memiliki perasaan bahwa sesuatu dapat mereka
perbuat, kebanyakan klien merasakan manfaat.
c. Peragakan penerapan terapi seperti, mandi dan penggunaan obat-obatan lainnya. Rasional:
memungkinkan klien memperoleh cara yang tepat untuk melakukan terapi.
d. Nasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga lingkungan..Rasional: Dengan
terjaganya hygiene, dermatitis alergi sukar untuk kambuh kembali

D.Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan yaitu mencakup tentang :
1.Memiliki pemahaman terhadap perawatan kulit.
2.Mengikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi.
3.Melaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program.
4.Menggunakan obat topikal dengan tepat.
5.Memahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.

Anda mungkin juga menyukai