ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.S AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
DI PUSKESMAS PACARKELING SURABAYA
14 27 April 2012
Disusun Oleh :
IRMA SARI FITRIANA
P27824109059
Semester VI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Latar Belakang
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat dipakai pada pascapersalinan
(Manuaba,2010).
Tingginya minat pemakai suntikan KB di Indonesia dapat dilihat dari evaluasi hasil
pencapaian program keluarga berencana nasional. Jumlah peserta baru KB suntik di Jawa Timur
pada Tahun 2011 mencapai 695.296 peserta atau sudah melebihi target yang telah ditentukan
yaitu sebesar 662.100 peserta. Sedangkan di Surabaya sendiri jumlah peserta baru KB suntik
pada ahun 2011mencapai 52.118 peserta atau 60,61% dari seluruh metode kontrasepsi. Ini
menunjukkan bahwa alat kontrasepsi suntik masih menjadi favorit masyarakat di Indonesia
termasuk di Surabaya. (BKKBN, 2011).
Namun, masih banyak penggunaan alat kontrasepsi suntik yang salah atau tidak
memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik sehingga masih ada kejadian
kehamilan/komplikasi tidak tertangani pada akseptor KB suntik . Selain itu juga masih banyak
kejadian drop out pada akseptor KB, terutama KB progestin, akibat adanya efek samping yang
tidak dimengerti oleh akseptor. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian edukasi, konseling,
dan peningkatan keterampilan penyedia layanan, yang juga dapat meningkatkan penerimaan
akseptor terhadap alat kontrasepsi (Wulansari, Pita & Huriawati Hartanto, 2006).
Oleh karena itu dibutuhkan asuhan kebidanan dan konseling yang tepat untuk
meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dari pemakaian kontrasepsiterutama
kontrasepsi suntik progestin.
1.2
Tujuan
Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada akseptor KB suntik progestin.
2.
3.
Menyusun rencana asuhan yang akan diberikan kepada akseptor KB suntik progestin.
4.
5.
1.3
Pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini disusun pada saat praktik klinik di Puskesmas Pacarkeling
Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 14 27 April 2012.
1.4
ndahuluan,
Sistematika Penulisan
berisi latar belakang, tujuan, pelaksanaan, dan sistematika penulisan
njauan Pustaka, berisi konsep dasar teori kontrasepsi suntik progestin dan konsep dasar asuhan kebidanan pada
jauan Kasus,
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
1.
Depo provera 150 mg, depo provera berisi progestin, mengandung 150 mg DMPA (Depo
Medroxy Progesterone Asetat).
2.
Noristerat 200 mg, noristerat berisi progesterone 200 mg norethindrone enanthate (Saifuddin,
2010:MK-41).
2.1.4
1.
Mencegah ovulasi
2.
3.
4.
2.1.5
1.
Sangat efektif
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2.1.6
1.
2.
Klien sangat bergantung pada tempat pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan.
3.
4.
5.
6.
7.
2.1.7
1.
Usia reproduksi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perokok
8.
Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia
bulan sabit.
9.
Menggunakan obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rimfamisin).
Mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi (Saifuddin, 2010:MK-43).
Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
2.1.8
1.
2.
3.
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapatdiberikan setiap saat, asalkan ibu tersebut tidak
hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak bolehmelakukan hubungan seksual
4.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal laindan ingin mengganti dengan kontrasepsi
suntikan.Bila ibu tidak hamil, suntikan pertama dapat segeradiberikan atau tidak perlu menunggu
sampai haidberikutnya datang.
5.
Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi suntikanjenis lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsisuntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yangakan diberikan dimulai pada saat
jadwal kontrasepsisuntikan yang sebelumnya.
6.
7.
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat
diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah
hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8.
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan
setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual (Saifuddin, 2010).
2.1.9
1.
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (IM)
dalam daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan
akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan tiap 90 hari.
2.
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil/ isopropyl alcohol
60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kering baru disuntik.
3.
Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik
tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan putih pada dasar ampul, upayakan
menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.
2.1.10
1.
2.
Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala, dan nyeri payudara,
efek-efek samping ini jarang, tidak berbahaya, dan cepat hilang.
3.
Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda yag
ingin menunda kehamilan, atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu
dekat
4.
Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali pada
umumnya setelah 6 bulan. Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setalah
3-6 bulan tidak juga haid, klien harus kembali ke dokter atau tempat pelanyanan kesehatan untuk
dicari penyebab tidak haid tersebut.
5.
Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat diberikan2
minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan diberikan 2 minggu setelah jadwal yang ditetapkan,
asal saja tidak terjadi kehamilan. Klien tidak dibenarkan melakukan hubunga seksual selama 7
hari, atau menggunakan metode kontrasepsi lainnya selama 7 hari. Bila perlu dapat juga
menggunakan kontrasepsi darurat.
6.
Bila klien, misalnya sedang mengunakan salah satu kontrasepsi suntikan dan kemudian
meminta untuk digantikan dengan kontraspesi suntikan yang lain, sebaiknya jangan dilakukan.
Andaikata terpaksa juga dilakukan, kontrasepsi yang akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai
dengan jadwal suntikan dari kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
7.
Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut
tidak hamil.
2.
Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
3.
4.
Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat atau kaburnya penglihatan.
5.
Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu
periode masa haid (Saifuddin, 2010).
2.1.12
Efek Samping
Efek samping yang terjadi pada penggunaan kontrasepsi suntik progestin menurut
Hartanto (2004 : 169), antara lain :
1.
a. Amenore
b.
Bila perdarahan hebat atau lama disebabkan oleh kontrasepsi suntikan, maka tindakan yang
harus diambil:
Pemberian tablet ekstradiol 25 mg 3x1 sehari untuk 3 hari atau 1 pil oral kombinasi per hari
untuk 14 hari.
Bila perdarahan tetap saja berlangsung terus, pertimbangkan untuk melakukan dilatasi atau
kuretasi.
2.
Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar antara 1-5 kg dalam tahun pertama.
c.
Depo provera merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan
akseptor makan lebih banyak daripada biasanya.
3.
Sakit kepala
Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar
insulin dan penurunan HDL kolesterol.
a. Hampir tidk ada efek tekanan darah atau sistem pembekuan darah maupun sistem fiorinolitik.
b.
Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL, kolesterol dicurigai dapat
menambah besar resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah dapat
menyebabkan timbilnya arterosklerosis sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak
ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
1.1.13
1.
b.
Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, suntikan jangan dilanjutkan. Anjurkan
pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.
2.
Perdarahan
Bila perdarahan/spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun kemudian terjadi
perdarahan,
maka
perlu
dicari
penyebab
perdarahan
tersebut.
Obatilah
penyebab
perdarahantersebut dengan cara yang sesuai. Bila tidak ditemukan penyebab terjadinya
perdarahan, tanyakan apakah klien masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila tidak , suntikan
jangan dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
c.
Bila ditemukan penyakit radang panggul atau penyakit akibat hubungan seksual, klien perlu
diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat terus dilanjutkan
d. Perdarahan banyak atau memanjang(lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan
yang biasanya dialami pada siklus haid normal). Jelaskan bahwa perdarahan yang banyak atau
memanjang tersebut biasa ditemukan pada bulan pertama suntikan
e.
Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila ditemukan kelainan
ginekologik, klien perlu diobati atau dirujuk
f.
Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak dapat menerima
perdarahan yang terjadi, suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain.
Untuk mencegah anemia perlu diberi preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat
besi.
Tabel 1.1 Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus
1.1.14
Keadaan
Penyakit hati akut
Anjuran
Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan
Penyakit jantung
Stroke
terjadi -
perdarahan)
penanganan
Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak
perlu, jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul
dalam rahim. Nasihati untuk kembali ke klinik
Jangan
berikan
terapi
hormonal
untuk
bercak(spotting)
dengan
pemberian
tablet
pil
suntikan
kontrasepsi lain.
dan
anjurkan
metode
2.2
2.2.1
Data Subjektif
Adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan klien/ keluarga dan tim
kesehatan berupa keluhan-keluhan tentang masalah kesehatan.
1.
Umur, ditanyakan untuk memberikan penyuluhan yang sesuai dengan umur ibu dan mengetahui
kesesuaian antara umur ibu dengan kontrasepsi yang digunakan. Umur yang biasanya
menggunakan KB 3 bulan adalah wanita usia subur sekitar 22-35 tahun.
Agama, ditanyakan untuk memberikan asuhan yang berkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan
klien sesuai dengan agama. Pada Agama Islam, beberapa aliran tidak memperbolehkan KB yang
bersifat permanen (sterilisasi), sehingga klien beragama Islam lebih dianjurkan KB non
permanen seperti suntik 3 bulan,1 bulan,pil atau KB barier (kondom dll).
- Alamat, digunakan untuk mengetahui suku, adat, daerah, budaya dan memudahkan komunikasi.
2.
Alasan kunjungan, digunakan untuk mengetahui tujuan kunjungan klien (datang pertama
kalinya, rutin, atau karena ada keluhan)
3.
Keluhan utama, mengetahui ada tidaknya keluhan yang dialami oleh klien
4.
Riwayat menstruasi
Menarche, siklus, banyaknya, lamanya, sifat darah, teratur/tidak, dismenorhea, fluor albus,
HPHT. Riwayat menstruasi khususnya HPHT, penting untuk ditanyakan terutama bagi ibu yang
baru datang pertama kalinya menggunakan KB suntik 3 bulan.
5.
6.
7.
Status kehamilan saat ini, untuk mengetahui ibu dalam keadaan hamil atau tidak
8.
9.
Riwayat penyakit yang diderita klien(Jantung, hipertensi, hepatitis, DM, asma, TBC dan HIV
AIDS)
2.2.2
Data Obyektif
Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi,
pemeriksaan darah dalam dan pemeriksaan laboratorium.
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik, cukup, kurang.
Kesadaran
: composmentis
TD
: untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kontrasepsi yang digunakan dengan BB klien
2.
Pemeriksaan Fisik
Wajah
Mata
: conjungtiva
Leher
: tidak ada
: tidak ada
Abdomen
:tidak ada massa, tidak ada nyeri, tidak ada tanda tanda kehamilan, tidak ada bekas operasi.
Genetalia
:tampak bersih, tidak ada fluor albus, tidak ada infeksi kelenjar bartholini& skene.
-
2.2.3
2.2.4
1.
Ekstrimitas
: tidak oedema.
Assessment
Diagnosa
Masalah
:-
Planning
Beritahu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
R/ informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas dan klien selanjutnya
2.
R/penjelasan tentang keuntungan KB suntik 3 bulan memberikan informasi yang mungkin belum
diketahui ibu
3.
Jelaskan kepada ibu tentang kekurangan/kerugian serta efek samping yang mungkin terjadi
pada akseptor KB suntik 3 bulan :
Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan karena harus kembali setiap 12
minggu.
Dapat terjadi efek samping, terjadi perubahan pola haid : perdarahan bercak (spotting) ataupun
amenore (tidak haid) dan penambahan berat badan.
R/ penjelasan tentang kekurangan dan efek samping KB suntik 3 bulan dapat menjadi pertimbangan
ibu dalam menentukan kontrasepsi yang akan digunakan.
4.
5.
6.
Pastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu) sebelum tindakan
berikutnya terhadap ibu.
R/menghindari kesalahan dalam proses penyuntikan.
7.
8.
-
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahi etil/ isopropyl alcohol 60-90%.
9.
Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang (12 minggu) setelah penyuntikan dan menganjurkan
ibu untuk datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
R/ agar ibu mengetahui jadwal suntikan ulang dan bersedia datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu
jika ada keluhan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANANPADA Ny.S AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULANDI PUSKESMAS
PACARKELING - SURABAYA
3.1
Tanggal pengkajian
Pukul
: 09.30 WIB
No.Reg. : 61/12
Data Subjektif
3.1.1
Biodata
Nama Ibu
: Ny. S
Umur
: 30 tahun
Umur
Agama
: Islam
Agama
: 33 tahun
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Karyawan Pabrik
Alamat
3.1.2
Alasan Kunjungan
3.1.3
Keluhan Utama
:kunjungan rutin
: Ibu mengatakan bahwa hari ini (16 April 2012) adalah jadwal ibu
mendapatkan suntikan ulang KB 3 bulan. Ibu ingin pindah tempat suntik KB di puskesmas
pacarkeling. Sebelumnya ibu suntik KB 3 bulan di BPS.
3.1.4
Riwayat Menstruasi
Menarche
13 tahun
Siklus
30 hari
Banyaknya :
+ 3 x ganti pembalut/hari
Lamanya
5-7 hari
Sifat Darah :
encer, merah
Teratur/Tidak
teratur
Dismenorhea
tidak
Fluor Albus :
tidak
HPHT
: 12 03 2012
3.1.5
3.1.6
Riwayat Obstetri :
:3
:-
Jumlah abortus
Menyusui
:-
: tidak
3.1.7
3.1.8
3.1.9
3.1.10
: tidak hamil
3.2
DataObyektif
3.2.1
3.2.2
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Berat Badan
: 50 kg
Pemeriksaan Fisik
Wajah
Mata
: conjungtiva
Leher
: tidak ada
: tidak ada
Abdomen
:tidak ada massa, tidak ada nyeri, tidak ada tanda tanda kehamilan, tidak ada bekas operasi.
Genetalia
:tampak bersih, tidak ada fluor albus, tidak ada infeksi kelenjar bartholini& skene.
3.3
Assessment
3.4
Diagnosa aktual
Masalah
: -
Planning
1.
R/ informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas dan klien selanjutnya
2.
3.
R/penjelasan tentang keuntungan KB suntik 3 bulan memberikan informasi yang mungkin belum
diketahui ibu
4.
Jelaskan kembali tentang kekurangan/kerugian serta efek samping yang mungkin terjadi pada
akseptor KB suntik 3 bulan :
Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan karena harus kembali setiap 12
minggu.
Dapat terjadi efek samping, terjadi perubahan pola haid : perdarahan bercak (spotting) ataupun
amenore (tidak haid) dan penambahan berat badan.
R/ penjelasan tentang kekurangan dan efek samping KB suntik 3 bulan dapat menjadi pertimbangan
ibu dalam menentukan kontrasepsi yang akan digunakan.
5.
6.
7.
Pastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu) sebelum tindakan
berikutnya terhadap ibu.
R/ menghindari kesalahan dalam proses penyuntikan.
8.
9.
-
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahi etil/ isopropyl alcohol 70%.
10.
Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang (12 minggu) yaitu tanggal 03-07-2012 dan menganjurkan
ibu untuk datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
R/ ibu mengetahui jadwal suntikan ulang dan datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu jika ada
keluhan
3.5
1.
3.
Menjelaskan kembali tentang kekurangan/kerugian serta efek samping yang mungkin terjadi
pada akseptor KB suntik 3 bulan :
Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan karena harus kembali setiap 12
minggu.
Dapat terjadi efek samping, terjadi perubahan pola haid : perdarahan bercak (spotting) ataupun
amenore (tidak haid) dan penambahan berat badan.
e/ Ibu mengerti kekurangan dan efek samping KB suntik 3 bulan dan tetap ingin menggunakan KB
suntik 3 bulan.
5.
6.
7.
Memastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu) sebelum
tindakan berikutnya terhadap ibu.
e/5T sudah dipastikan.
8.
9.
-
Membersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahi etil/ isopropyl alcohol
70%.
10.
11.
Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu tanggal 03 07 2012 dan menganjurkan ibu
untuk datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
e/ Ibu mengerti dan dapat mengulangi tanggal kunjungan ulang serta bersedia datang sesuai
jadwal/ sewaktu-waktu bila ada keluhan.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2011. Evaluasi Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Nasional Januari
Desember 2011 Provinsi Jawa Timur. Surabaya : BKKBN
. . 2011b. Alat Kontrasepsi. http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/cara.htm (Diakses 10 April
2012)
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Varney, Helen. 2007. BukuAjarAsuhanKebidanan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. IlmuKandungan. Jakarta: YBPS
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC