Anda di halaman 1dari 10

PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN

Nama :Lutfi Azis Zulkarnain


Nim

: 26010213170002

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN VITAMIN C PADA PAKAN


TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN
IKAN TAWES (Puntius javanicus Bleeker)

Latar Belakang
Ikan tawes (Puntius javanicus) atau dikenal dengan nama tawas atau
lampam merupakan salah satuikan budidaya air tawar asli indonesia. Ikan ini
bersifat herbivora sehingga menguntungkan bagi pembudidayatradisional.
Keunggulan lain dari ikan ini adalah dapat dipelihara di perairan payau sehingga
dapat dikembangkan di tambak-tambak tradisional selain itu, tawes merupakan
salah

satu

ikan

konsumsi

ekonomis

yang

harganya

terjangkau

oleh

masyarakat.pengembangan budidaya ikan tawes dimaksudkan untuk memenuhi


ketahanan masyarakatakan sumber protein yang murah dan terjangkau oleh
masyarakat. Permintaan ikan tawes di pasaran tentunya harus sejalan dengan
peningkatan produksi benih tawes, baik secara kualitas maupun kuantitas,
sehingga akan dapat mencukupi permintaan masyarakat akan ikan tersebut.
Produksi benih tawesdewasaini tidak hanyadilakukan di balai-balai pembenihan
ikan, tetapi juga telah dilakukan oleh masyarakat melalui Usaha Pembenihan
Rakyat (UPR).

Permintaan ikan Tawes yang semakin tinggi,Akan tetapi usaha budidaya


dan peningkatan produksi belum dilakukan secara menyeluruh dan optimal.
Permasalahan yang muncul adalah tingginya biaya produksi yang masih menjadi
hambatan dalam budidaya.Cara menanggulangi permasalahan tersebut dengan
penambahan probiotikdan vitamin c pada pakan dilakukan untuk memanfaatkan
protein secara maksimal dan lebih optimal pada kultivan (Taqwdasbriliani, 2013).
Selain itu tingginya harga pakan mendorong penggunan bahan lokal untuk
dimanfaatkan dalam pakan ikan Pakan pada kegiatan budidaya umumnya adalah
pakan komersial yang menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi
yang

dikeluarkan sehingga diperlukan pengelolaan pakan yang efektif dan

efisien.Syarat pakan yang baik adalah memenuhi kandungan gizi yang cukup
untuk kebutuhan ikan beraktifitas dan tumbuh (Mardani, 2014).
Nutrien dibutuhkan sebagai bahan-bahan pembentuk jaringan tubuh yang
baru. Pakan yang dikonsumsi ikan akan menyediakan energi yang sebagian besar
digunakan untuk metabolisme yang meliputi energi untuk beraktivitas, energi
untuk pencernaan makanan dan energi untuk pertumbuhan. Masalah pakan,
terdapat kendala mengenai nilai gizi yang menyebabkan terhambatnya laju
pertumbuhan. Protein adalah unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan
ikan bawal. Pemberian protein yang cukup dalam pakan secara terus menerus
perlu dilakukan agar pakan tersebut dapat diubah menjadi protein tubuh
secara efisien. Protein dalam bahan pakan pada ransum sangat mempengaruhi
bobot tubuh (Anugraha et al., 2014).
Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi
pakan ikan Tawes dengan cara memanfaatkan protein secara penuh pada pakan

buatan yang diaplikasikan dengan penggunaan vitamin c dan probiotik, Salah satu
vitamin yang penting untuk diperhatikan karena berperan dalam meningkatkan
kelulushidupan ikan adalah vitamin C. Vitamin C merupakan senyawa organik
yang berperan penting dalam proses metabolisme makanan dan fisiologi ikan.
Walaupun bukan merupakan sebagai sumber tenaga tetapi vitamin C, dibutuhkan
sebagai katalisator terjadinya metabolisme di dalam tubuh. Kondisi dimana ikan
mengalami defisiensi vitamin C, dalam pakan akan menimbulkan berbagai gejala
penyakit seperti berenang tanpa arah, warna tubuh pucat dan pendarahan pada
permukaan tubuh (terutama di sekitar mulut, sirip dada dan perut), anemia
(berhubungan dengan metabolisme Fe) serta terjadinya peningkatan mortalitas
pada ikan (Tamutu, et al., 2013).

Pendekatan Masalah
Permasalahan yang sering dihadapi dalam penyediaan pakan buatan ini
adalah biaya yang cukup tinggi untuk pembelian pakan. biaya pakan ini dapat
mencapai 60-70% dari komponen biaya produksi (Dani et al., 2004). Hal tersebut
berdampak pada rendahnya minat pembudidaya untuk memilih ikan Tawes
sebagai usaha budidaya dan lebih memilih ikan konsumsi air tawar lainya yang
mudah dibudidayakan serta sudah banyak modifikasi pakan sehingga biaya pakan
dapat diminimalisir.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka diperlukan upaya untuk menekan
biaya pakan yaitu dengan pemberian probiotik dan vitamin c pada pakan untuk
meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian enzim
probiotik dan vitamin c komersil pada pakan terhadap efisiensi pakan dan
pertumbuhan ikan tawes (Puntius javanicus).

Materi dan Metode


Ikan

tawes

(Puntius

javanicus

Blkr.)

dengan

panjang

3-

5 cm atau yang berumur 2 bulan, pakan komersial dengan kandungan protein


30% (Mardani, et al.2014), Media pemeliharaan dengan menggunakan bak bulat
berdiameter 40 cmdiisi air sebanyak 15 L. Ikan ditebar dengan kepadatan
sebanyak 1 ekor/ 1 L air (Utami, et al., 2012).Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua
faktor, dimana faktor pertama dan kedua terdiri atas dua taraf perlakuan (ordo
2x2). Faktor pertama adalah tanpa pemberian probiotik (Po) dan dengan
pemberian

probiotik

(P1), sedangkan faktor kedua adalah tanpa pemberian

vitamin C (V0) dan dengan pemberian vitamin C (V1). Desain penelitian tersebut
adalah sebagai berikut :

FAKTOR II

FAKTOR 1
Tanpa Probiotik (P0)

Probiotik (P1)

Tanpa Vitamin C (V0)

P0V0

P1V0

Vitamin C (V1)

P0V1

P1V1

Masing masing perlakuan diulang tiga kali. Wadah untuk setiap ulangan
ditempatkan secara acak (random). Tata letak masing masing wadah masing
masing ulangan adalah sebagai berikut :

IV
Pakan komersil + Vitamin c + probiotik

II

III

VI

VII

VIII
Pakan komersil + Vitamin c

Pakan komersil + Vitamin c + probiotik

XI
Pakan komersil + Vitamin c

IX

XII
Pakan komersil + Vitamin c + probiotik

Variabel yang diukur meliputi pertumbuhan ikan nila terdiri dari laju
pertumbuhan spesifik (SGR), laju pertumbuhan relative (RGR), pengamatan
biomassa mutlak, survival rate (SR) dan kualitas air. Laju pertumbuhan relative
(RGR), dan laju pertumbuhan spesifik (SGR) dianalisis menggunakan analisis
keragaman dengan uji F untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan
Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Data kualitas air dianalisis secara
deskriptif. Adapun variabel yang diukur dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a.) Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP) :
Wt Wo
EPP=
x 100
F

Keterangan : EPP = Efisiensi pemanfaatan pakan (%)


Wt = Bobot total hewan uji pada akhir penelitian (gr)
Wo = Bobot total hewan uji pada awal penelitian (gr)
F = Jumlah pakan yang dikonsumsi selama penelitian (gr)
b.) Laju pertumbuhan spesifik (SGR)
WtWo
SGR =
x 100
Wo x T
Keterangan : SGR = Spesific growth rate (%/hari)
Wt = Bobot total hewan uji pada akhir penelitian (gr)
Wo = Bobot total hewan uji pada awal penelitian (gr)
T = Lama penelitian (hari)
c.) Laju pertumbuhan relatif (RGR)
RGR =

lnWt lnWo
lnWox t

x 100%

Keterangan:
RGR = Laju pertumbuhan relatif
Wt

= Berat ikan pada akhir pengamatan (g)

Wo

= Berat ikan pada awal pengamatan

d.) Pengamatan biomassa mutlak


W = Wt Wo
Keterangan:
W

= Pertumbuhanmutlak (gram)

Wt

= Bobotbiomassapadaakhirpenelitian (gram)

Wo

= Bobot biomassa pada awal penelitian (gram)

e.) Survival rate (SR)


Nt
SR=
x 100
No
Keterangan :
SR = Kelulushidupan (%)
Nt = Jumlah ikan uji pada akhir penelitian (ekor)
No = Jumlah ikan uji pada awal penelitian (ekor)

f.) Kualitas air


Pengamatan kualitas air meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut
(DO), dan tingkat keasaman (pH). Pengamatan kualitas air yang terdiri dari
kandungan amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3) dilakukan pada awal,
pertengahan dan akhir penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M., N. Fitriani dan S. Subekti. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik


Berbeda pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi
Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.). J. Ilm. Perikanan dan
Kelautan. 6(1) : 49 53.
Anugraha, R.S., Subandiyono dan E. Arini. 2014. Pengaruh Penggunaan Ekstrak
Buah Nanas Terhadap Tingkat PemanfaatanProtein Pakan dan
Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio). J. of Aquaculture Management
and Technology. 3(4): 238-246.
Ertris Bergas Taqwdasbriliani, Johannes Hutabarat, Endang Arini. 2013. pengaruh
kombinasi
enzim
papain
dan
enzim
bromelin
terhadap
pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan kerapu macan
(epinephelus fuscogutattus). J. of Aquaculture Management and
Technology. 2(3): 76-85.
Mardani. 2014. PengaruhPemberianMakananBuatandenganProsentase yang
BerbedaTerhadapPertumbuhanIkanBawal
Air
Tawar
(Colossomamacropomum) yang DipeliharadalamKaramba di Sungai. J.
IlmuHewaniTropika. 3 (2) : 1-4.
Tamutu,Rahman., Syamsuddin, dan Mulis. 2013. Pengaruh Penambahan Dosis
Vitamin
C
Yang
Berbeda
Pada
Pakan
Buatan
Otohime Untuk Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes
Altivelis)Di Balai Pengembangan Benih Ikan Laut Dan Payau (Bpbilp)
Lamu Kabupaten Boalemo. Universitas Negeri Gorontalo.
Utami, I.K., K. HaetamidanRosidah. 2012. Pengaruh PenggunaanTepung Daun
Turi Hasil Fermentasi Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Bawal
Air Tawar (Colossomamacropomum Cuvier). J. Perikanan dan Kelautan.
3(4) : 91 100.
Sukardi, M.F. 2003. Strategi dan kebijakan pengembangan pakan dalam budidaya
perikanan. Aplikasi teknologi pakan dan peranannya bagi perkembangan
usaha perikanan budidaya. Prosiding Semiloka. Bogor, 9 September 2003.
hlm. 11 21.
Suwirya, K., M. Marzuqi dan N.A. Giri. 2002. Pengaruh Vitamin C dalam Pakan
terhadap Pertumbuhan Juvenil Kepiting Bakau (Scylla paramamosain).
[Skripsi]. Prociding Penerapan Tekhnologi Tepat Guna dalam
Mendukung Agribisnis. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut
Gondol, Bali, 6 hlm.

Anda mungkin juga menyukai