2. Neraca Amtrak
2. Desain khusus untuk kereta api penumpang dengan pelayanan NorthEast Corridor
dengan fasilitas nyaman dan layanan yang sangat personal
3. ACELA menawarkan trip dengan waktu cepat dan pelayanan premium (untuk Virginia ke
Maine)
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk proyek Acela ini sebagai berikut:
Reformasi Amtrak dan Accountability Act yang disahkan oleh Kongres pada tahun 1997,
Amtrak sekarang ini dipaksa untuk "menghilangkan ketergantungan pada subsidi federal pada
tahun 2002." Hal ini menimbulkan masalah yang sangat serius dan merugikan Amtrak
dikarenakan mereka tidak pernah untung dalam 30 terakhir tahun sejak berdirinya perusahaan.
Perusahaan semakin menjadi sangat kreatif dan mengembangkan beberapa solusi inovatif dan
menguntungkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Akan tetapi solusi tersebut dapat
menimbulkan masalah ekonomi yakni rencana bisnis radikal baru yang berfokus pada penciptaan
dan pengembangan layanan kereta api berkecepatan tinggi. Peluncurkan layanan baru Amtrak
diperlukan membeli peralatan yang diperlukan dengan total biaya sekitar $ 750 juta. Perusahaan
ini telah mampu mengamankan hampir setengah dari jumlah ini dari investor, tapi masalah tetap
tentang bagaimana untuk membiayai sisa $ 267.900.000 yang diperlukan.
TEORI
1.1.
Leasing
Salah satu cara untuk mengelola kepemilikan aktiva tetap dalam suatu perusahaan adalah
dengan me-lease atau sewa. Pemberi sewa memiliki aset dan memberbolehkan penyewa
untuk menggunakan aset dengan imbalan biaya sewa. Perusahaan yang menyewa atau
memanfaatkan suatu aktiva disebut lesse, sementara perusahaan yang memiliki aktiva tetap
dan menyewakannya disebut lessor. Dibandingkan dengan memiliki aktiva, dengan
leasing perusahaan akan terhindar dari kewajiban/hutang yang bersifat tetap seperti
pembayaran pokok dan bunga untuk mengadakan aktiva tetap.
1.2.
Baik pihak lesse maupun lessor selalu akan mengevaluasi, apakah suatu kontrak lease
menguntungkan atau tidak. Baik lesse, jika mengkontrak aktiva dinilai lebih murah
dibandingkan jika membelinya, maka lebih baik ia menyewa saja aktiva. Sebaliknya lessor
harus memutuskan apakah suatu kontrak lease menghasilkan tingkat pengembalian pada
tingkat yang wajar atau tidak. Dari sudut pandang manajemen keuangan, maka penekanan
pembahasan penilaian keputusan lease dilakukan dari sudut pandang lesse, sementara
penekanan dari sisi lessor dilakukan pada mata kuliah manajemen investasi.
Bagi pihak lesse, keputusan untuk menyewa atau membeli (lease-purchase decision)
adalah membandingkan alternatif menyewa atau memiliki sendiri suatu aktiva. Keputusan ini
biasanya didasarkan pada after-tax, sesuai pada cash outflow yang keluar, dan
membandingkan present value dari kedua alternatif.
1.3.
1) Operating Leases
Dalam operating leases, Lessee diberikan hak untuk menggunakan aktiva milik
Lessor yang dibutuhkan selama jangka waktu tertentu, dengan karakteristik :
1) Operating Leases biasanya tidak diamortisasikan secara penuh, di mana pembayaran
sewa dalam jangka tertentu tidak meng-cover secara penuh cost dari aktiva lessor
2) Asuransi dan maintenance asset yang disewakan menjadi tanggung jawab Lessor.
Bentuk lease dimana lessor merawat dan membiayai aktiva lease, dan biaya tersebut
diperhitungkan dalam pembayaran lease.
3) Kontrak dapat dibatalkan oleh Lessee. Kontrak perjanjian dapat dibatalkan sewaktuwaktu sebelum jangka waktu kontrak berakhir. Nilai pembatalan tergantung pada
kondisi ekonomi dan teknologi di masa depan.
2) Financial Leases
Dalam financial leases, posisi yang tepat berlawanan dengan operating lease.Lessee
diberikan hak untuk menggunakan aktiva milik Lessor yang dibutuhkan selama jangka
waktu tertentu, dengan karakteristik :
1) Financial Leases selalu amortisasi penuh
2) Asuransi dan maintenance menjadi tanggung jawab Lessee. Lessor tidak menyediakan
pemeliharaan atau pelayanan oleh pemberi sewa.
3) Financial Lease, kontrak perjanjiannya tidak dapat dibatalkan. Lessee wajib membayar
semua kewajibannya.
4) Lessee memiliki hak untuk memperbaharui kontraknya. Penyewa pada umumnya
memiliki hak untuk memperbarui sewa pada saat akhir masa sewa.
Beberapa tipe Financial Lease:
a. Direct Financing
Dalam direct lease, Lessee yang membutuhkan aktiva tertentu, memilih aktiva tersebut
dan melakukan negosiasi harga langsung dengan supplier aktiva tersebut. Lessee
selanjutnya menghubungi lembaga keuangan/ pembiayaan untuk membeli aktiva
tersebut dan membuat perjanjian untuk menyewakan (lease) aktiva tersebut
Dalam leverage lease ada tiga pihak yang terlibat, yaitu perusahaan yang
membutuhkan (lessee), Perusahaan yang memiliki aktiva (lessor), dan pemberi
pinjaman (Lender). Dalam Leveraged Lease, pihak Lessor hanya membelanjai
sebagian saja aktiva yang di-lease kan, sedangkan sisanya dibelanjai dengan pinjaman.
Lender memiliki hak jaminan pertama pada asset, dan jika terjadi wanprestasi,
pembayaran lease langsung pada lender.
A. Meminjam uang(hutang) untuk mendanai pembelian (Borrow and Buy)
Keuntungan untuk hal ini adalah merupakan cara termudah untuk National Railroad.
Berdasarkan laporan keuangan National Railroad, mereka dapat dengan mudah memperoleh
utang dari lembaga keuangan untuk melakukan pembelian. Kerugiannya adalah kewajiban
dicatat seluruhnya pada neraca. Jika meminjam dari bank, maka:
keuangan. Karena merupakan lease, kewajiban pada neraca bukan jumlah yang sama dalam
satu pilihan.
Ekuitas dan hutang dana di penutupan akan mengalir melalui Wilmington Trust, yaitu:
Pada akhir masa sewa, bisa membeli peralatan dari BNCYF pada nilai pasar terminal
berikut ini. Di akhir waktu pembayaran lease, Amtrak akan membeli peralatan dari BNY Capital
Funding LLC pada terminal yang lebih tinggi atau pada fair market value.
dari
seperangkat
train
dan
lokomotif : 25%
Risiko free rate selama 17 tahun adalah
5,78%
WACC dari Amtrak: 11.8%
Seperangkat train dan rolling stock lainnnya, harus secara efisien didanai melalui capital market.