Anda di halaman 1dari 3

PLANING (perencanaan)

Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan


yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz
(1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager
set objective, asses the future, and develop course of action designed to
accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa : Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau
penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan,
proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat
dalam fungsi ini.
ORGANIZING (pengorganisasian)
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain ,
istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang
paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja
organisasi.
b. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang
yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan
suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
ACTUATING (penggerakan)
Menggerakkan (actuating) menurut Tery berarti merangsanganggotaanggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dankemauan yang baik25. Tugas menggerakkan dilakukan oleh
pemimpin.Oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah mempunyai
perananpenting dalam menggerakkan personal sekolah melaksanakan
programkerjanya. Menurut Keith Davis, actuating adalah kemampuan
membujukorang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dengan penuhsemangat. Menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah
merangsangguru dan personal sekolah lainnya melaksanakan tugas
dengan antusiasdan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan
penuh semangat.Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan
denganbawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan
rasapercaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.
Keefektifankepemimpinan menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata

kemajuan,keputusan kerja, moral kerja, dan kontribusi wujud kerja. Prinsip


utama dalam penggerakan adalah bahwa perilaku dapatdiatur, dibentuk,
atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yangdikendalikan dengan
cermat.
Dalam melaksanakan tugas penggerakankepala sekolah merencanakan
cara untuk memungkinkan guru, tenagakependidikan dan personal sekolah
lainnya secara teratur mempelajariseberapa baik ia telah memenuhi tujuan
sekolah yang spesifik dapatmeningkatkan mutu sekolah.Penggerakan yang
dilakukan kepala sekolah ini dengan pengakuandan pujian atas prestasi
kerja personal tersebut, karena ancaman ataskesalahan yang dilakukan
oleh para personalnya hanya akan berdampakburuk dan negatif terhadap
manajemen sekolah. Sanksi hanya akandiberikan, jika betul-betul ada bukti
dan tidak mungkin lagi untuk dibina,jauh efisien membentuk perilaku guru,
tenaga kependidikan, dan personalsekolah lainnya dengan menghargai
hasil yang positif dan memberimotivasi kearah yang positif pula.
CONTROLLING (pengawasan)
Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat
ditafsirkan sebagai
pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris
pengertian
pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah
controlling.
Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau
pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan
sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai
kegiatan untuk mencari
kesalahan.
Padahal fungsi pengawasan atau pengendalian tersebut adalah
sebagai
salah satu keguatan untuk mengadakan perbaikan bila hasil atau
jasa yang
sudah distandarisasi itu tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
Standarisiasi merupakan salah satu tindakan awal dari proses
perencanaan dan standar itu harus terandalkan dan dapat
dipercayai sebagai
dasar untuk mengevaluasi dan membandingkan dalam kegiatan
pengawasan.
Standarisasi dari proses perencanaan ditujukan untuk pencapaian
sasaran atau efektifitas organisasi. Sedang kontrol baik dalam
pengertian
pengawasan atau pengendalian itu lebih difokuskan pada hasil
atau
produktifitas baik yang berupa barang atau jasa agar hasil usaha

suatu
organisasi itu sangat efisien.
Jadi kontrol dapat disimpulkan lebih memusatkan pada efisiensi
dan
perencanaan atau planning lebih memusatkan pada efektivitas.

Anda mungkin juga menyukai