Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KEATIVITAS MAHASISWA

BU BENER
(BUDIDAYA BENIH IKAN NILA SUPER )

BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
Fery Yufita

(02.2011.1.08287)

INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA


SURABAYA
2015

Lampiran 2.2 Format Halaman Pengesahan Usulan PKM-P


PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan

: BUBENER(Budidaya Benih Nila Super)

2. Bidang Kegiatan

: PKM-K

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

: Fery Yufita

b. NIM

: 02.2011.1.08287

c. Jurusan

: Teknik Mesin

d. Universitas/Institut/Politeknik

: Institut Teknologi Adhitama Surabaya

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Sumberjo,Olak-alen,Selorejo,Blitar
081340355787

f. Alamat email

: feryyu11@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang


5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

b. NIDN

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP

6. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti : Rp ...............
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Rp 12.500.000
: 6 bulan

Surabaya, 21-April-2015
Menyetujui
Ketua Jurusan

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Fery Yufita)
NIM 02.2011.1.08287

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pembimbing

Lampiran 3.3 Formulir Desk Evaluasi PKM-K


Judul Kegiatan
Bidang Kegiatan
Ketua Pelaksana
NIM
Jumlah Anggota
Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Dosen Pembimbing
Perguruan Tinggi
Fakultas/Program Dtudi
Alamat Surel (email)
Usulan Biaya Kegiatan
Persetujuan Biaya Kegiatan
KRITERIA
NO.
1
2
3

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Kreativitas:
Gagasan (unik dan bermanfaat)
Keunggulan Produk/Jasa
Kebutuhan Masyarakat
Potensi Program:
Potensi Perolehan Profit
Keberlanjutan Usaha
Penjadwalan Kegiatan dan Personalia:
Lengkap, Jelas, Waktu, dan Personalianya
Sesuai
Penyusunan Anggaran Biaya:
Lengkap, Rinci, Wajar dan Jelas
Peruntukannya

Bobot
(%)

Skor

NILAI
(Bobot x Skor)

20
5
20
20
25
5

100
TOTAL
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang;
5= Cukup; 6 =Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai
.......................................................................................................
.......................................................................................................
........................................................
.......................................................................................................
............................
Surabaya, 21-April-2015

( Fery Yufita )

RINGKASAN
Kebutuhan konsumsi ikan dewasa ini semakin meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk yang berlangsung. Hal ini membuka peluang
usaha untuk membudidayakan ikan dengan skala yang lebih besar untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, naik ikan laut maupun ikan air tawar
Saat ini banyak pengusaha yang mulai berminat untuk membuka usaha
budidaya ikan tersebut khususnya ikan tawar. Untuk membuat usaha perikanan
yang baik tentunya dibutuhkan lahan, air, dan benih yang berkualitas, maka dari
itu disini akan dipersiapkan benih ikan yang berkualitas untuk mendukung usaha
tersebut sekaligus merupakan rantai dari usaha perikanan khususnya pada air
tawar dengan memanfaatkan tanaman talas sebagai pakan alternatif dan sebagai
usaha sampingan yang cukup untuk diperhitungkan.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seperti yang kita ketahui wilayah Indonesia ini sebagian besar adalah
perairan, yang berarti dapat kita manfaatkan untuk memajukan industri perikanan.
Namun hal ini juga tidak menutut kemungkinan untuk memajukan juga perikanan
air tawar, karena dewasa ini kebutuhan konsumsi ikan tawar maupun ikan laut
juga meningkat.
Hal ini membuka peluang usaha bagi kita,untuk memajukan budidaya ikan
air tawar. Untuk usaha tersebut diperlukan ketersediaan lahan untuk pembuatan
kolam, air bersih ,dan bibit unggul ikan.
Disini budidaya benih ikan unggul khususnya ikan Nila digunakan dengan
metode pakan alternatif, untuk meningkatkan produktifitas dan juga sebagai
sumber usaha sampingan. Karena seperti yang kita ketahui banyak pengusaha
perikanan yang mengeluhkan harga pakan yang semakin mahal yang sangat
mengganggu usaha tersebut.
Pakan alternatif yang digunakan disini adalah talas yang umbinya juga dapat
dimanfaatkan untuk konsumsi.

1.2 Batasan masalah


1.2.1 Lahan yang digunakan untuk keperluan budidaya
1.2.2 Fungsi dan keunggulan budidaya benih nila super dengan pakan alternatif
1.2.3 Cara budidaya dengan pakan alternatif
1.3 Rumusan masalah
1.3.1 Apakah budidaya benih Nila super dengan pakan alternatif lebih efisien
1.3.2
1.3.3

dibanding dengan pakan khusus ikan?


Dimana beni akan dibudidayakan?
Apakah keuntungan sampingan dari pakan alternatif?

1.4 Tujuan
1.4.1 Mendapatkan keuntungan
1.4.2 Memanfaatkan pakan sebagai usaha sampingan
1.4.3 Membudidayakan bibit unggul untuk usaha budidaya ikan
1.4.4 Memberikan gambaran potensi dari usaha budidaya benih ikan Nila
kepada masyarakat

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Sketsa proses budidaya benih Nila super dengan pakan alternatif

PM e e m m b p u e a r t s a i a n p
pB ei b n i gta ng au mn a a a n n
Kkr s o i l a m
pps iaaa a nkk p aa b nn i b daa i tall tt nee rr nn
Ola a p h a n
(Nudd t nai a p ng l a a g sbs u a )u l dy ai d n a g y
pasb e nei b b n i ata g nN a a i l i ma as un
dSr k pa an n e n
ti n a dl a u s k
U
M
E
N

aa tt ii ff
as i a p
p e r

Budidaya ikan nila tidaklah sulit. Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan
mujair. Kedua ikan ini mempunyai kemiripan sifat. Mudah berkembang biak dan
mempunyai kemampuan adaptasi yang baik. Di alam bebas, ikan nila banyak

ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu
optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30 derajat C dengan pH air 7-8.
Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya
plankton, plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan
untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan
untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau
ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi, sekitar 30-45%.
Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus
diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga
penanganan penyakit.
2.2 Memilih benih ikan nila
Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat
keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih
ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih
cepat dari pada ikan nila betina. Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin
semua) lebih produktif dibanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat
gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan
secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot
ikan sedikit terhambat. Saat ini banyak yang menyediakan bibit ikan
nila monosex. Bila sulit mendapatkannya, bibit ikan nila monosex bisa dibuat
sendiri..
2.3 Persiapan kolam budidaya
Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari
kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air
payau. Dari sekian jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan
karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah.
Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai
tumbuhan dan hewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga
bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.

Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah


persiapan pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah,
pengapuran, pemupukan hingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan
cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung
kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah
terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu. Bila diinjak masih
meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm. Selanjutnya, permukaan tanah dibajak
atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran lainnya
dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk,
biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis. Kolam yang telah dipakai
biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Padahal
kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Untuk
menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis
pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500
kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5
sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan agar kapur bisa
masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3
hari. Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk
dasar. Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk
organik berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2
ton per hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu.
Setelah itu, bila dipandang perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70
kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk
memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan
kolam. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan
alami ikan. Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan
dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20
cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam
dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau organisme
air lainnya tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75
cm.

2.4 Penebaran benih ikan nila


Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan
nila. Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2.
Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan
ukuran 300 gram/ekor. Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi
terlebih dahulu. Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga
resiko kematian benih bisa ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih
ikan nila ke dalam air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan
atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
2.5 Pemeliharaan budidaya ikan nila
Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke
dalam kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga
hal yang paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah
pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan air
Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam.
Parameter penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga
dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan
memperbesar aliran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan
H2S yang ditandai dengan bau busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya
dengan mengeluarkan air kotor sebesar nya, kemudian menambahkan air baru.
Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1
liter/detik.

b. Pemberian pakan

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan
merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan
berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.
Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu
sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu
sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.
Perhitungan

dosis

pakan

budidaya

ikan

nila:

Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata

bobot

ikan

(10+20)/2

15

gram/ekor.

Perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari


Cek bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan
banting. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan.
Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko
serangan penyakit harus diwaspadai.
Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi
yang menular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu
atau lebih kawasan kolam.
2.6 Pemanenan ikan nila
Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih
hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Karena kita bias menjual dalam
bentuk benih atau ukuran besar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar
300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga
menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.( jika dipasarkan
dalam bentuk dewasa)

2.7 Sasaran pasar dan pembeli

Sasaran pasar-pengguna tersebut meliputi:


a. Pengusaha Budidaya ikan
Pengusaha yang membudidayakan ikan nila merupakan konsumen utama
kami karena sebisa mungkin bibit nila dipasarkan dalam bentuk bibit yang
unggul
b. Masyarakat umum
Masyarakat umum menjadi sasaran pasar apabila bibit yang kita jual
terpaksa tumbuh menjadi ikan dewasa, dan juga menjadi sasaran
pemasaran talas sebagai produk sampingan pakan alternatif yang
digunakan.
c. Pasar
Pasar merupakan tempat penjualan terakhir apabila tidak menemukan
masyarakat umum yang membutuhkan karena disana terdapat kegiatan
jual beli yang hampir selalu berjalan tanpa berhenti.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Strategi dalam pemasaran hasil budidaya bu bener (bibit nila super),
dilakukan dengan metode pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Ada 4 metode
pembaruan\ pemasaran (marketing mix) untuk lebih mensukseskan penjualan.
Keempat metode ini sangat mempengaruhikesuksesan suatu pemasaran produk.
Apabila keempat komponen dapat terencana dengan teratur, maka pemasaran akan
berjalan dengan baik, metode itu diantaranya adalah :

3.1 Promotion
Untuk meningkatkan nilai penjualan hasil budidaya bibit nila super, maka
diperlukan adanya promosi. Bentuk promosi yang dilakukan adalah dengan
menggunakan pamflet, pemasangan banner, komunikasi antar tetangga,
3.2 Product
Bubener (bibit nila super) dengan pakan alternatif ini sangat menarik
minat yang tinggi bagi masyarakat karena produk yang didapat
kualitasnya bagus,dan mendukung usaha perikanan berikutnya. Produk yang
dihasilkan juga tidak hanya bibit ikannya, namun juga talas yang dijadikan pakan
alternatif

(daunnya)

bias

berpotensi

menjadi

usaha

yang

tak

kalah

menguntungkan.
3.3 Price
Harga bibit yang dipasarkan berkisar @Rp 300 .Jika dibandingkan dengan
harga pada umumnya, mungkin dengan kualitas tersebut, harga di
pasaran akan lebih tinggi. Karena dengan kualitas bibit yang baik akan sangat
mendukung usaha perikanan yang akan dilakukan
3.4 Place
Tempat lahan yang strategis akan menguntungkan bagi produsen, karena itu
Produsen, seperti kemudahan akses para konsumen yang akan membeli bibit.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran biaya
RINGKASAN ANGGARAN BIAYA KESELURUHAN

No Jenis Pengeluaran
1
Peralatan penunjang
2
Bahan Habis pakai
3
Perjalanan
4
Lain-lain
Jumlah

Biaya (Rp)
3,750,000
6,250,000
1,250,000
1,250,000
12,500,000

4.2 Jadwal kegiatan


N
o
1
2
3
4

Bulan

Jenis Kegiatan

Persiapan lahan
Pengadaan bibit
Pembudidayaan
Pemasaran

Lampiran-lampiran
Lampiran 1
A. Identitas Diri ketua pelaksanaan
1
Nama Lengkap
Fery Yufita
2
Jenis Kelamin
L
3
Program Studi
S1 / Teknik Mesin
4
NPM
02.2011.1.08287
5
Tempat dan Tanggal
Blitar, 11Mei 1990
Lahir
6
E-mail
feryyu11@gmail.com
7
Nomor Telepon /HP
081340355787
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SD Negeri 1 Olak
alen

SMP
SMP Negeri 2
Sumberpucung

SMK
SMK Negeri 1
Singosari

Jurusan
Tahun Masuk Lulus

1996 - 2002

2002 - 2005

Teknik Mesin
2005 - 2008

Surabaya, 21 April 2015


Pelaksana

(Fery Yufita)
NIM 02.2011.1.08287

Anda mungkin juga menyukai