UNIVERSITAS TRISAKTI
PROGRAM PASCA SARJANA
Kampus A Jl Kyai Tapa Grogol, Jakarta 11440
KATA PENGANTAR
karyawan, serta
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................................................................
.................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.................................................................................................................
.................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Permasalahan
1
C. Tujuan dan Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar-standar Metode Seleksi
3
B Jenis-jenis Metode Seleksi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
ii
B. Implikasi
17
C. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan faktor produksi yang harus ada
dan relatif lebih penting bagi organisasi. Untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas, organisasi harus merancang sistem pengadaan
karyawan yang tepat, salah satunya adalah dengan mengadakan proses seleksi.
Setelah proses seleksi selesai dilakukan, organisasi perlu menempatkan para calon
karyawan yang telah diterima pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi
dan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, sehingga para calon
karyawan tersebut dapat bekerja dengan maksimal.
Setiap organisasi yang bertujuan untuk bersaing melalui manusia harus
sangat hati-hati dengan cara memilih para anggota organisasi, terutama pada
jajaran manajerial. Keputusan-keputusan tersebut memiliki dampak yang penting
terhadap kemampuan setiap organisasi untuk bersaing dan setiap kehidupan
pekerjaan dari pelamar.
B. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, maka penyusun mengemukakan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Seperti apa gambaran umum mengenai seleksi dan penempatan SDM ?
2. Bagaimana cara mengurangi kesalahan dalam selesksi dan penempatan SDM ?
BAB II
PEMBAHASAN
adalah
suatu
rekomendasi
atau
keputusan
untuk
calon dipilih sejumlah orang yang dinilai secara keseluruhan paling sesuai
untuk pekerjaan yang berbeda-beda yang tersedia.
2. Gambaran Umum mengenai Seleksi dan Penempatan SDM
Sebelum
menjalankan
proses
seleksi,
tentunya
organisasi
harus
tentang
jabatan
dan
posisi
jabatan
tersebut
dalam
jabatan
atau
disebut
juga
hiring
specification
akan
mulai
Job specification
Dalam spesifikasi, telah ditetapkan, persyaratan dan kualifikasi
minimum dari orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan
tersebut. Dasar ini harus betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi,
prinsipnya adalah the right man on the right place and the right man
behind the right gun Jadi, titik tolak pemikiran seleksi hendaknya kepada
apa yang akan dijabat, baru siapa yang akan menjabatnya; bukan siapa
baru apa. Jabatan atau pekerjaan apapun yang akan diisi hendaknya
diseleksi beradasarkan atas spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut.
Ekonomis rasional
Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanaan seleksi
supaya biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga
hasil efektif dapat dipertanggungjawabkan.
Etika sosial
Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika sosial. Artinya,
memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat
istiadat masyarakat serta hukum yang berlaku di negara bersangkutan.
1.
Keabsahan
kriteria
(Criterion
related
validity),
yaitu
2.
c.) Generalisabilitas
Generalisbilitas didefinisikan sebagai sejauh mana keabsahan dari
metode
seleksi
yang
ditetapkan
dalam
satu
konteks
dapat
1.
2.
3.
untuk
mengevaluasi
hal
dapat
diterimanya
atau
tidak
2. Referensi
10
teknologi lainnya
telah
b.
c.
d.
e.
f.
Tes Keseimbangan
g.
Tes Koordinasi
Keabsahan yang berhubungan dengan kriteria untuk jenis tes ini pada
pekerjaan-pekerjaan tertentu sebenarnya cukup kuat. Namun, tes-tes ini,
terutama tes-tes kekuatan, cenderung memiliki dampak yang merugikan
terhadap beberapa pelamar penyandang cacat dan banyak pelamar wanita.
Kemampuan
Pemahaman
Verbal
(Verbal
Comprehension),
banyak pekerjaan yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi, jika tidak
seluruhnya dari sebagian besar aspek tersebut. Jadi, salah satu test umum
sering sama baiknya dengan banyak test dari aspek-aspek yang terpisah.
5. Inventarisasi Kepribadian
Inventarisasi
kepribadian
merupakan
kategori
pengelompokkan
kepribadian yang mengacu pada hal-hal yang disukai oleh individu. Terdapat 5
kategori aspek kepribadian yang umumnya dianut, yaitu keterbukaan,
penyesuaian diri, keramahan, kerajinan, dan keingintahuan.
Dimensi Utama
Uraian
1.
Keterbukaan
2.
Penyesuaian Diri
3.
Keramahan
4.
Rajin
5.
Keingintahuan
Walaupun dapat menemukan ukuran yang dapat dipercaya, ukuranukuran yang tersedia secara komersial dari setiap sifat tersebut, bukti
keabsahan, dan Generalisabilitas merupakan perpaduan terbaik.
13
6. Sampel-sampel Pekerjaan
Pengujian dengan konsep simulasi pekerjaan adalah jenis test dengan
sampel yang berupaya menirukan pekerjaan sesuai situasi dan kondisi
ditempat kerja, dimana pelamar menjalankan pekerjaan tiruan tersebut.
15
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penempatan karyawan merupakan usaha manajemen untuk mengisi setiap
posisi yang kosong dalam suatu organisasi dengan karyawan yang memenuhi
syarat pada saat di butuhkan. Proses penempatan karyawan di dalam perusahaan
sesuai bidang yang peminatan dan keahlian yang di milikinya juga, karenanya
berpengaruh bagi produktivitas perusahaan. Proses penempatan yang baik dan
benar akan membuat karyawan memiliki semangat dalam bekerja, karena bidang
yang digelutinya merupakan apa yang diminati oleh dirinya dan pekerjaan itu
merupakan suatu hal yang di kuasai dengan baik.
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan
beberapa kesimpulan:
1. Seleksi dan penempatan karyawan dalam suatu organisasi merupakan
salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang
mengorientasi pada bagaimana organisasi melakukan seleksi dan memilih
calon karyawan yang akan diterima atau ditolak oleh organisasi. Dengan
proses seleksi tersebut diharapkan organisasi akan mendapat calon-calon
karyawan yang benar-benar sesuai dengan jabatan yang yang dibutuhkan
oleh organisasi. Dalam hal ini karyawan yang terpilih akan merasa puas
apabila mereka ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing.
17
2. Penempatan karyawan yang sesuai pada posisi yang tepat bukan saja
menjadi keinginan organisasi tetapi juga menjadi keinginan karyawan.
Dengan demikian karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui ruang
lingkup pekerjaan yang dibebankan kepadanya, sehingga karyawan akan
merasa termotivasi dan bersemangat dalam bekerja dan memberikan
kontribusi yang maksimal bagi organisasi.
B. Implikasi
Penerapan seleksi dan penempatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan dan karyawan. Kinerja Perusahaan akan
semakin meningkat karena di kelola oleh sumber daya yang berkualitas
dan Karyawan akan semakin termotivasi untuk terus mengembangkan
kompetensinya.
C. Saran
1. Dalam melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi harus
melakukan analisis jabatan yang baik sebelum melakukan serangkaian proses
seleksi dan penempatan Sumber Daya Manusia.
2. Memilih metode seleksi SDM yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
organisasi.
3. Menempatkan karyawan baru sesuai dengan analisis jabatan yang telah
dilakukan sebelumnya dan disesuaikan dengan hasil seleksi karyawan yang
bersangkutan.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Noe, Raymond A., dkk. (2008). Human Resource Management. 6th Edition.
New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
2. http://selaluberbagi2.blogspot.com/2010/12/seleksi-dan-penempatan-tenagakerja.html
3. http://nonekngemplek.blogspot.com/2013/06/rekrutmen-dan-seleksi.html
.
19