Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN ANAK 2
OMFALOKEL
Disusun oleh :
Sitta Diana Septyani
(11141040000003)
Arini Nur Indah Firdaus
Zahidah Amatillah
(11141040000016)
Sulistyawati
Dita Retno Wulandari
(11141040000010)
(111410400000
(11141040000041)
KELOMPOK 6
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SEPTEMBER/2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1
Latar Belakang...........................................................................................
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................
1.3
Tujuan........................................................................................................
1.4
Metode Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
2.1
Definisi.......................................................................................................
2.2
Etiologi.......................................................................................................
2.3
Manifestasi Klinis......................................................................................
2.4
Patofisiologi...............................................................................................
2.5
Komplikasi.................................................................................................
2.6
Penatalaksanaan.........................................................................................
2.7
Asuhan Keperawatan.................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................
3.2
Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelainanan bawaan (kelainan kongenital) adalah kelainan yang sudah
ada sejak lahir dapat disebakan oleh factor genetic maupun non-genetik
(Effendi, 2006 dalam Neonatologi IDAI 2008). Kematian pada neonates
merupakan kejadian yang paling sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 5
tahun. (WHO, 2004). Kelainan bawaan merupakan penyebab kematian
tersering ketiga setelah prematureitas dan gizi buruk (WHO, 2004).
Omfalokel adalah suatu hernia pada pusat, sehingga sebagian isi perut
keluar dan dibungkus suatu kantong peritoneum (Rustam Mochtar, 1998).
Omfalokel adalah adanya protasi (keadaan menonjol kedepan) pada waktu
lahir dibaigan usus yang melalui defek besar pada dindng abdomen di
umbilicus dan usus yang menonjol hanya di tutupi oleh membrane tipis
transparan yang terdiridari amnion dan peritoneum. (W>A Newman
Dorland,2002).
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Omfalokle
7. Dapat mengetahui dan menjelaskan Asuhan Keperawatan pada pasien
Omfalokel
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Omfalokel adalah kelainan yang berupa protasi isi rongga perut keluar
dinding perut sekitar umbilicus, benjolan terbungkus dalam suatu kantong
omfalokel terjadi akibat hambatan kembalinya usus kerongga perut dari posisi
ekstra-abdominal di daerah umbilicus yang terjadi dalam minggu keenam
sampai kesepuluh kehidupan janin. Pada omfalokel yang kecil, umumnya isi
kantong terdiri atas usus saja sedangkan pada yang besar dapat pula berisi hati
atua limpa.
Menurut (Cooney, 1998; Dillon &Cilley, 1993) Omfalokel merupakan
defek midline yang tertutup membrane te mbus pandang avaskuler tempat tali
pusat melekat, ukurannya berkosar antara 4-12 ccm, dan berpusat pada cincin
umbilical. Defek dapat meliputi usus besar dan kecil, lambung, serta hepar;
semuanya usus non rotasi; bias rupture prenatal atau saat pelahiran. Hernia tali
pusat biasanya berdiameter <4 cm; tipe omfalokel yang tidak begitu berat
berisi sedikit atau tidak ada untai usus (Haws, 2008).
2.2 Etiologi
Disebabkan oleh setiap henti atau deviasi migrasi sentral serta fusi
pada cincin umbilical lipatan sefalik, dua lateral, dan kaudal pada sekitar
gestasi 18 minggu (Haws, 2008).
2.3 Manifestasi Klinis
Menururt A.H. Markum (1991), manifestasi dari omphalokel adalah:
-
2.4 Patofisiologi
Omfalokel disebabkan oleh kegagalan alat dalam untuk
kembali ke rongga abdomen pada waktu janin berumur 10
minggu sehingga menyebabkan timbulnya omfalokel. Kelainan
ini dapat terlihat dengan adanya prostrusi (sembilan) dari
kantong yang berisi usus dan visera abdomen melalui defek
dinding abdomen pada umbilicus (umbilicus terlihat menonjol
keluar).
Angka kematian tinggi bila omfalokel besar karena
kantong dapat pecah dan terjadi infeksi. Pada 25-40% bayi
yang menderita omfalokel, kelainan ini disertai oleh kelainan
bawaan
lainnya,
seperti
kelainan
kromosom,
hernia
menyebabkan
organ
visera
abdomen
keluar
dari
pancaran
panas
dari
tubuh
cepat
berlangsung,
Infeksi usus
Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada
permukaan yang telanjang
Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi
yang adekuat misalnya dengan nutrisi parenteral
Nekrosis
Kelainan kongenital dinding perut ini Mungkin disertai kelainan
2.6 Penatalaksanaan
1. Medis
1) Operasi
Tujuan mengembalikan organ visera abdomen ke dalam rongga
abdomen dan menutup defek. Dengan adanya kantong yang intak, tak
diperlukan operasi emergensi, sehingga seluruh pemeriksaan fisik dan
pelacakan
kelainan
lain
yang
mungkin
ada
dapat
dikerjakan.
2. Non-Medis (konservatif)
Penatalaksanaan segera bayi dengan Omfalokel / Omphalokel
adalah sbb:
7
dan mencegah infeksi serta mencegah angulasi sistem usus yang dapat
mengganggu suplai aliran darah.
9
Nyeri
abdomen,
mungkin
terlokalisasi
atau
menyebar,
c. Kaji sirkulasi
Kaji adanya sianosis perifer
d. Kaji distress pernapasan
a
3) Pemeriksaan Fisik
Pada omfalokel tampak kantong yang berisi usus dengan atau
tanpa hati di garis tengah pada bayi yang baru lahir
4) Pemeriksaan Penunjang
5) Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP). Diagnosis
prenatal defek pada dinding abdomen dapat dideteksi dengan
peningkatan MSAFP. MSAFP dapat juga meninggi pada spinabifida
yang
disertai
dengan
peningkatan
asetilkolinesterase
dan
pseudokolinesterase
2) Prenatal ultrasound: menunjukkan adanya defek omfalokel
11
NOC
NIC
Infection
I Management:
mmune Status
- Pertahankan
teknik aseptif
K
- Batasi
nowledge :
pengunjung bila
Infection control
perlu
- Cuci tangan
R setiap sebelum
isk control
dan sesudah
tindakan
Tujuan: Setelah
keperawatan
dilakukan tindakan
- Gunakan
keperawatan selama
baju, sarung
1x24 jam pasien
tangan sebagai
tidak mengalami
alat pelindung
infeksi
- Berikan
terapi antibiotik
Kriteria Hasil:
(kolaborasi)
- Monitor
Klien
tanda dan gejala
bebas dari tanda
infeksi sistemik
dan gejala infeksi
dan lokal
- Pertahankan
Jumla
teknik isolasi k/p
h leukosit dalam
- Dorong
batas normal
istirahat
- Kaji suhu
Hipotermi berhubungan
dengan terpajan lingkungan
dingin
Electrolite and
Acid Base
Balance
Fluid Balance
Status Nutrisi
Tujuan: Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
1x3 jam kebutuhan
cairan pasien
terpenuhi
Kriteria Hasil:
Fluid
Management:
- Hitung
kebutuhan
rumahan cairan
harian anak
berdasarkan
berat badan dan
kehilangan
cairan harus
segera diganti
diatas jumlah
cairan yang
13
Keseimbangan
pH tubuh
Hidrasi adekuat
Asupan nutrisi
dan cairan yag
adekuat
Hb dan Ht
normal
hilang
Pantau hidrasi
dengan cermat,
bayi sangat
rentan dengan
kehilangan
cairan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Omfalokel adalah kelainan yang berupa protasi isi rongga perut keluar
dinding perut sekitar umbilicus, benjolan terbungkus dalam suatu kantong
14
adanya
makalah
ini
diharapkan
mahasiswa
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Boykin,
K.
2010.
GastroschisisvsOmphalocele.
Tersedia
di
http://www.sh.lsuhsc.edu/Pediatrics/documents/Gastroschisis%20vs
%20Omphalocele.pdfdiaksespadatanggal 04/01/2015 pukul 0:50 WIB
15
eramusunviersiteit
Rotterdam.
Optima
16