BAB I
PENDAHULUAN
estimasi
dari
sumberdaya
menjadi
cadangan.
Sepertihalnya
Maksud
BAB II
1
LANDASAN TEORI
dari
pemercontoh,
eksplorasi
merupakan
meningkatkan
merapatkan
keyakinan
endapan
titik
pengamatan
bahan
galian,
da
dan
2.1
Sumur Uji
Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan
atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji
ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya
suatu deretan (series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan
dapat dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal. Sumur uji ini umum
dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan
pelapukan dan endapan-endapan berlapis. Biasanya sumur uji dibuat dengan
kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari,
misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein). Pada endapan yang
berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji
ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona
residual, zona lateritik),dan diakhiri dengan pemodelan bentuk endapan.
Sumber : eksploraga.blogspot.com
Foto 2.1
Sumur Uji
Sumber : eksploraga.blogspot.com
Gambar 2.1
Sketsa pembuatan sumur uji (Chaussier et al., 1987)
2.2
diharapkan
zona
bijih/minerasisasi/badan
endapan
dapat
30
TP-6
30
TP-5
HB IV-2
20
HB IV-1
TP-4
TR-D.3
Garis singkapan
batubara
48
HB I-8
TR-C1
TR-D.2
30
TR-D.1
Singkapan
Pemboran dangkal
Paritan uji
HB III-3
30
TR-C.4
HB III-2
TR-C.3
HB III-1
48
TR-C.2
TP-3
TR-C1
TR-B2
HB I-8
HB I-7
48
TR-B1
TR-2
Sumber : Google.com
Gambar 2.2
Sketsa Lokasi Pembuatan Paritan Pada Garis Singkapan Batubara
2.3
Tracing float
Float
adalah
fragmen-fragmen
atau
pecahan-pecahan
(potongan-
potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi. Akibat adanya gaya gravitasi
dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke
arah hilir). Pada umumnya, float ini banyak terdapat pada aliran sungai-sungai.
Sungai
Sumber : Google.com
Gambar 2.3
Sketsa proses terbentuknya float
ukuran,
dan
bentuk
butiran
float
yang
mengandung
ZONA
MI NERALI SASI
Sumber : Google.com
Gambar 2.4
Sketsa konseptual pengerjaan metode tracing float dan tracing with panning
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1.
Tugas
1. Membuat rekonstruksi sumur uji dan parit uji
2. Hitung kedudukan lapisan, tebal semu dan tebal sebenarnya
3.2.
1.
Pembahasan
Sumur Uji -03
Tan = 3/1,5
= 63,43
strike = 50 + 90 + 63 = N 203 E
Gambar 3.1
Sketsa Sumur Uji -01
2.
10
Gambar 3.2
Sketsa Parit Uji -04
3.
10
11
Strike = 60 + 90 = N150E
Dip = 45
Gambar 3.3
Sketsa Parit Uji -01
BAB IV
11
12
ANALISA
BAB V
KESIMPULAN
12
13
Pada dasarnya sumur uji dan parit uji merupakan penyelidikan yang
bertujuan sama, yaitu pembuktian terhadap bahan galian, yang
membedakan antara sumur uji dan parit uji adalah, jika sumur uji
digunakan lebih kearah vertikal atau dalam, sedangkan parit uji lebih
mengejar kearah horizontal tergantung dari lebar singkapan yang
ditemukan
Dalam pembuatannya sumur uji dan parit uji bisa dilakukan dengan alat
mekanis konvensional seperti cangkul, sekop, dan lain-lain. Tetapi jika
dimensinya akan dibuat lebih besar, penggalian bisa dilakukan oleh alat
mekanis seperti backhoe. Selain itu juga didalam pembuatan sumur uji
dan parit uji ii juga tergantung sama dimensi lapisan atau endapan bahan
galian misalnya perlakukan untuk penyelidikan sumur uji atau parit uji
yang menganalisa urat (vein) dengan endapan laterik.
13
14
DAFTAR PUSTAKA