Anda di halaman 1dari 96

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN PROGRAM

PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Kl DAN K4) DI PUSKESMAS RUNDING


KOTA SUBULUSSALAM PROPINSI NAD

TESIS

Oleh

ADRI
067012002/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN PROGRAM


PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Kl DAN K4) DI PUSKESMAS RUNDING
KOTA SUBULUSSALAM PROPINSI NAD

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)


dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ADRI
067012002/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN

Judul Tesis

PROGRAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Kl DAN K4)


DI PUSKESMAS RUNDING KOTA SUBULUSSALAM
PROPINSI NAD
Nama Mahasiswa

: Adri

Nomor Pokok

: 067012002

Program Studi

: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Konsentrasi

: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Mengetahui
Komisi Pembimbing :

(Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD, Sp.JP)


Ketua

Ketua Program Studi,

(Dr. Drs. Surya Utama, MS)

(dr. Yusniwarti Yusad, MSi)


Anggota

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc)

Tanggal Lulus : 26 November 2008

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Telah diuji pada


Tanggal : 26 November 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPD, SpJP

Anggota

: 1. dr. Yusniwarti Yusad, MSi


2. dr. Surya Dharma, MPH
3. dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

PERNYATAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN PROGRAM
PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Kl DAN K4) DI PUSKESMAS RUNDING
KOTA SUBULUSSALAM PROPINSI NAD

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, November 2008

(Adri)

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

ABSTRAK

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia terkait dengan rendahnya pencapaian


pelaksanaan Ante Natal Care (ANC). Di Kota Subulussalam pencapaian program masih
jauh dibandingkan target yang ditetapkan, dimana cakupan Kl sebesar 72,96% dan K4
dan 65,56% dibandingkan dengan target nasional sebesar 91% tahun 2007. Cakupan
program Kl dan K4 masih perlu ditingkatkan seoptimal mungkin sehingga target
pencapaian kegiatan 2010 sebesar 95% untuk K1 maupun K4 dapat diwujudkan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan penelitian perlu dilakukan penelitian
tentang pengaruh faktor geografis dan perilaku ibu hamil terhadap rendahnya cakupan
program Ante Natal Care (K1 dan K4) di Puskesmas Runding Kota Subulussalam.
Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh faktor geografis dan perilaku ibu
hamil terhadap rendahnya cakupan program Ante Natal Care (K1 dan K4). Rancangan
penelitian dengan pendekatan explanatory, jumlah sampel sebanyak 98 orang ibu hamil,
sampel diambil secara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji regresi
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh Ante Natal Care responden dilakukan
oleh tenaga kesehatan (100%), tetapi cakupan K1 dan K4 masih rendah, yaitu 69,4%.
dibandingkan target nasional (K1=92,9% dan K4=90%). Jarak tempuh dari tempat
tinggal responden ke pelayanan kesehatan sebagian besar 66,3%, berjarak <5 Km
(dekat), waktu tempuh yang singkat < 15 menit sebesar 63,3%, dan 60,2% ada
transportasi umum. Faktor perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dalam Ante Natal

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Care, yaitu pengetahuan kategori baik (52,0%), sikap kategori baik (63,3%), tindakan
kategori baik (73,5%).
Secara statistik seluruh faktor geografis (jarak, waktu tempuh dan sarana
transportasi) berpengaruh terhadap Ante Natal Care (p<0,05).

Variabel perilaku

(pengetahuan, sikap dan tindakan) berpengaruh terhadap Ante Natal Care (p<0,05).
Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Subulussalam melalui Puskesmas Runding
untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
dilakukan Ante Natal Care sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu dan
meningkatkan peran serta tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal
Care, khususnya pada wilayah yang tidak tersedia sarana Ante Natal Care dan desa-desa
yang sulit dijangkau.

Kata kunci : Ante Natal Care, K1 dan K4, Cakupan Program

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

ABSTRACT

The high maternal mortality rate in Indonesia is related to the low result of the
implementation of Ante Natal Care (ANC). In the city of Subulussalam, the result of the
program reported is still far compared to the target decided, namely, first visit (K1)
reported was 72.96% and fourth visit (K4) reported was 65.56% compared to the
national target of 91% in 2007. The result of K1 and K4 programs reported still need to
be increased as optimum as possible in order that the target of the K1 and K4 programs
(95%) to be achieved in 2010 can be materialized. Based on the previously mentioned
condition, a study of the influence of the geographical factor and the behavior of
pregnant mothers on the low result of Ante Natal Care program (K1 and K4) in
Puskesmas (Community Health Center) Runding, the city of Subulussalam needs to be
conducted.
The purpose of this explanatory study is to analyze the influence of geographical
factor and behavior of pregnant mothers to the low result of reported Ante Natal Care
(K1 and K4) program in Puskesmas Runding, the city of Subulussalam. The samples for
this study are 98 pregnant mothers who were selected through simple random sampling
technique. The data obtained were analyzed through multiple regression tests.
The result of this study shows that all (100%) of the Ante Natal Care for the
pregnant mothers were implemented by health workers, but the K1 and K4 reported is
still low, only 69.4%, compared to the national target (K1 = 92.2% and K4 = 90%).
Most of the distance from the respondents home to the health service location (63.3%)

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

is < 5 km (near) which can be reached in < 15 minutes (63.3%), 60.2% reached the
health service location by public transportation. In terms of the factor of behavior
(knowledge, attitude and action) in pregnancy examination, it is found out that
knowledge is in good category (52.0%), attitude is in good category (63.3%), and action
is also in good category (73.5%).
Statistically, all of the geographical factors (distance, time taken, and
transportation) and the factor of behavior (knowledge, attitude, and action) have an
influence to the Ante Natal Care (p < 0.05).
It is expected that Subulussalam Health Service through Puskesmas Runding to
improve the health extension on the importance of Ante Natal Care for the pregnant
mothers as an attempt to minimize the maternal mortality rate and increase the
participation of health workers in doing Ante Natal Care, especially in the remote
villages and the areas where the facilities for Ante Natal Care are not available.

Key words : Ante Natal Care, First Visit (K1) and Fourth Visit (K4), Result of
Program Reported

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan
judul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan
Kehamilan (K1 dan K4) di Puskesmas Runding Kota Subulussalam Propinsi
NAD".
Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
Dengan segala ketulusan hati dan keikhlasan serta cinta kasih, penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), sebagai Rektor
Universitas Sumatera Utara.
Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, sebagai Ketua Program Studi Administrasi
dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Bapak Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPD, SpJP, selaku Ketua Komisi
Pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan
dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

tesis selesai.
Ibu dr. Yusniwarti Yusad, MSi, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan
waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis selesai.
Bapak dr. Surya Dharma, MPH, dan Ibu dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK masing
sebagai Komisi Penguji Tesis yang telah banyak memberikan masukan demi
kesempurnaan penulisan ini.
Bapak Walikota Subulussalam yang telah berkenan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan dan sekaligus memberikan izin belajar
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Bapak Zulkarnain, SKM. Mkes, selaku Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
Subulussalam yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan
pendidikan dan sekaligus memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.
Para dosen dan staf di lingkungan Sekolah Pascasarjana Program Studi
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan khususnya Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan.
Keluarga besar jajaran di Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Subulussalam, yang
telah memberikan motivasi, dukungan moril kepada penulis untuk melanjutkan
pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada keluarga tercinta Ibunda Hj.
Rasidah Munthe dan Ayahanda H. Adnan Sambo yang telah memberikan dukungan baik
moril dan do'a restu.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Teristimewa buat istri tercinta Reni Zurlinda dan anak-anakku, yang penuh
pengertian, kesabaran, pengorbanan dan do'a serta rasa cinta yang dalam setia
menunggu, memotivasi dan memberikan dukungan moril agar bisa menyelesaikan
pendidikan ini tepat waktu.
Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan harapan,
semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan baga penelitian selanjutnya.

Medan, November 2008


Penulis

ADRI

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

RIWAYAT HIDUP

Adri, lahir pada tanggal 5 Oktober 1965 di Runding, anak ke tiga dari tujuh
bersaudara dari pasangan Ayahanda H.Adnan Sambo dan Ibunda Hj.Rasidah Munthe.
Pendidikan formal penulis, dimulai dari pendidikan sekolah dasar di Sekolah
Dasar Runding selesai tahun 1978, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Singkil
selesai tahun 1981, Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Meulaboh selesai tahun 1985,
Akademi Keperawatan Depkes RI Jakarta selesai tahun 2000, S-1 di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan selesai tahun 2003.
Mulai bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 1987 di Kabupaten Aceh
Selatan, dan tahun 1992 s/d 2003 sebagai staf Puskesmas Runding Kabupaten Aceh
Singkil, dan pada tahun 2003 s/d sekarang ditunjuk sebagai Kepala Puskesmas Runding
Kota Subulussalam.
Pada tanggal 14 April tahun 1993, penulis menikah dengan saudari Reni
Zurlinda anak pertama dari lima bersaudara, yaitu anak dari Bapak Zaini Hamid dengan
Ibu Surbatiah Syam, dan penulis dikaruniai empat orang anak, yaitu satu putra dan tiga
putri.
Tahun 2006 penulis mengikuti pendidikan lanjutan di S-2 program Studi
administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................

ABSTRACT ...........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR............................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................

vi

DAFTAR ISI .........................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................

xii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................

1.2. Permasalahan.....................................................................................

1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................

1.4. Hipotesis Penelitian...........................................................................

1.5. Manfaat Penelitian.............................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

2.1. Pelayanan Kehamilan (ANC).............................................................

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2.1.1. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ..............................................

12

2.1.2. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan...............................................

12

2.1.3. Cakupan Pemeriksaan Kehamilan............................................

13

2.1.4. Pelaksana Pelayanan Antenatal................................................

14

2.2. Penilaian Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan..........................

15

2.3. Faktor yang Memengaruhi Pemeriksaan Kehamilan .........................

16

2.3.1. Faktor Geografis.......................................................................

16

2.3.2. Persepsi ...................................................................................

18

2.3.3. Perilaku ...................................................................................

20

2.3.3.1. Perilaku Dalam Bentuk Pengetahuan .........................

21

2.3.3.2. Perilaku Dalam Bentuk Sikap ....................................

21

2.3.3.3. Perilaku Dalam Bentuk Tindakan...............................

22

2.3.3.4. Perubahan Perilaku .....................................................

23

2.4. Puskesmas ..........................................................................................

25

2.4.1. Pengertian Puskesmas ..............................................................

25

2.4.2. Kegiatan Pokok Puskesmas......................................................

25

2.4.3. Fungsi Puskesmas ....................................................................

26

2.5. Landasan Teori...................................................................................

27

2.6. Kerangka Konsep Penelitian ..............................................................

28

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................

29

3.1. Jenis Penelitian..................................................................................

29

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................

29

3.2.1. Lokasi Penelitian .....................................................................

29

3.2.2. Waktu Penelitian .....................................................................

29

3.3. Populasi dan Sampel .........................................................................

29

3.4. Metode Pengumpulan Data ...............................................................

31

3.4.1. Uji Validitas ............................................................................

31

3.4.2. Uji Reliabilitas.........................................................................

32

3.5. Variabel dan Definisi Operasional....................................................

33

3.6. Metode Pengukuran ..........................................................................

34

3.7. Metode Analisa Data.........................................................................

36

BAB 4 HASIL PENELITIAN.............................................................................

37

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ...............................................................

37

..................................................................................................................
4.2. Deskripsi Responden .........................................................................

40

4.3. Faktor Geografis ...............................................................................

42

4.4. Perilaku tentang Pemeriksaan Kehamilan .......................................

45

4.4.1. Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kehamilan ....................

45

4.4.2. Sikap tentang Pemeriksaan Kehamilan ................................

46

4.4.3. Tindakan tentang Pemeriksaan Kehamilan ..........................

47

4.5 . Tabel Silang (Crosstab) ......................................................................

50

4.6 . Hasil Uji Statistik ...............................................................................

53

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 5 PEMBAHASAN ......................................................................................

55

5.1. Pengaruh Faktor Geografis terhadap Pemeriksaan Kehamilan .........

55

...........................................................................................................
5.1.1. Pengaruh Jarak terhadap Pemeriksaan Kehamilan .................

55

...........................................................................................................
5.1.2. Pengaruh Waktu Tempuh terhadap Pemeriksaan Kehamilan

56

...........................................................................................................
5.1.3. Pengaruh Transportasi terhadap Pemeriksaan Kehamilan .....

56

...........................................................................................................
5.2. Pengaruh Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan ........................

58

5.2.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemeriksaan Kehamilan .....

58

...........................................................................................................
5.2.2. Pengaruh Sikap terhadap Pemeriksaan Kehamilan ................

59

...........................................................................................................
5.2.3. Pengaruh Tindakan terhadap Pemeriksaan Kehamilan ..........

60

...........................................................................................................

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

62

6.1. Kesimpulan..........................................................................................

62

6.2. Saran ....................................................................................................

63

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

64

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

3.1. Aspek Pengukuran Variabel Geografis .........................................................

34

3.2. Aspek Pengukuran Variabel Perilaku ...........................................................

35

3.3. Aspek Pengukuran Variabel Pemeriksaan Kehamilan..................................

35

4.1. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas


Runding tahun 2008 ......................................................................................

38

4.2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Puskesmas Runding tahun


2008...............................................................................................................

39

4.3. Jenis dan Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Runding Tahun
2008...............................................................................................................

40

4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Puskesmas Runding

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tahun 2008 ...................................................................................................

41

4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak dan Urutan Kehamilan di


Puskesmas Runding Tahun 2008 ..................................................................

42

4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Geografis di Puskesmas Runding


Tahun 2008 ...................................................................................................

43

4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Faktor Geografis di Puskesmas


Runding Tahun 2008.....................................................................................

4.8. Distribusi

Responden

Berdasarkan

Kategori

Pengetahuan

44

tentang

Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008 .....................

45

4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap tentang Pemeriksaan


Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008 ..........................................

47

4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan dalam Pemeriksaan


Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008 ..........................................

4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemeriksaan Kehamilan


Puskesmas Runding Tahun 2008 ..................................................................

47

di
48

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

4.12. Pengaruh Faktor Geografis terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas


Runding Tahun 2008 ...................................................................................

51

4.13. Pengaruh Faktor Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas


Runding Tahun 2008 ...................................................................................

52

4.14. Hasil Uji Regresi Ganda Faktor Geografis dan Perilaku terhadap
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008 .....................

53

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

DAFTAR GAMBAR

Nomor

2.1.

Judul

Halaman

Kerangka Konsep Penelitian ........................................................................

28

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

Halaman

1.

Kuesioner Penelitian ...................................................................................

66

2.

Hasil Uji Validitas ......................................................................................

72

3.

Hasil Uji Reliabilitas...................................................................................

76

4.

Hasil Uji Crostabb .....................................................................................

81

5.

Hasil Uji Regresi........................................................................................

87

6.

Surat Izin Penelitian dari Sekolah Pascasarjana USU Medan ....................

88

7.

Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Camat Runding..........................

89

8.

Dokumentasi Penelitian ..............................................................................

90

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan data WHO (2005) Angka Kematian Ibu (AKI) paling tinggi di dunia
terdapat di negara Nepal yaitu sebesar 865 per 100.000 kelahiran hidup, selanjutnya di
Buthan

sebesar 710 per 100.000 kelahiran hidup dan India sebesar 630 per

100.000kelahiran hidup.
Di Indonesia masalah kematian ibu juga masih merupakan masalah utama dalam
bidang kesehatan. Sampai saat ini AKI di Indonesia menempati teratas di negara-negara
Asean, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002-2003). Tingginya angka
kematian ibu di Indonesia terkait dengan rendahnya kualitas berbagai program dalam
upaya penurunan AKI telah dilaksanakan oleh pemerintah seperti Safe Motherhood
(SM) yang dikenal 4 pilar yaitu: keluarga berencana, antenatal care, persalinan bersih,
dan penanganan masa nifas, dilanjutkan dengan program MPS yaitu persalinan oleh
tenaga kesehatan, penanggulangan komplikasi, pencegahan kehamilan tak diinginkan
dan penanganan komplikasi keguguran melalui strategi yaitu: (1) semua kabupaten/kota
sebagai unit efektif dalam peningkatan pelayanan program KIA secara bertahap,
menerapkan kendali mutu yang antara lain dilakukan melalui AMP di wilayahnya
ataupun diikutsertakan kabupaten/kota lain (lintas batas), (2) Dinas Kesehatan
kabupaten/kota berfungsi sebagai koordinator yang bekerjasama dengan rumah sakit

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

kabupaten/kota dan melibatkan puskesmas dan unit pelayanan KIA swasta lainnya
dalam upaya kendali mutu di wilayah kabupaten/kota, (3) di tingkat kabupaten/kota
perlu dibentuk tim AMP yang selalu mengadakan pertemuan rutin untuk menyeleksi
kasus, membahas dan membuat rekomendasi tindak lanjut berdasarkan temuan dari
kegiatan audit (penghargaan dan sanksi bagi pelaku), (4) Perencanaan program KIA
dibuat dengan memanfaatkan hasil temuan dari kegiatan audit, sehingga diharapkan
berorientasi kepada pemecahan masalah setempat, (5) Pembinaan dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota bersama-sama RS kabupaten/kota (untuk aspek tekhnis medis)
dilaksanakan langsung saat audit atau secara rutin, dalam bentuk yang disepakati oleh
tim AMP. Dan MDGs pada butir keempat yaitu menurunkan angka kematian anak dan
butir kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu dari delapan tujuan MDGs.
Sasaran

pembangunan

kesehatan

Indonesia

tahun

2005-2009

adalah

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses terhadap


pelayanan kesehatan yang mencakup, meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun
menjadi 67,9 tahun, menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 25 per 1000
kelahiran hidup, menurunnya AKI dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup
tahun 2010 dan menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (MDGs).
Tujuan pencapaian target Millenium Development Goals (MDG) dalam butir 4
dan 5 untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) akan sulit terwujud, kecuali upaya
yang dilakukan lebih intensif untuk mempercepat laju penurunannya. Ada tiga fase
terlambat yang berkaitan erat dengan angka kematian ibu hamil dan bersalin, yaitu: (1)
terlambat satu: terlambat untuk mengambil keputusan mencari pertolongan kepelayanan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

kesehatan terdekat atau merujuk dari pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan


lainnya; (2) terlambat dua: terlambat untuk sampai atau tiba di pelayanan kesehatan; (3)
terlambat tiga: terlambat menerima asuhan atau sampai di pelayanan kesehatan yang
adekuat (Siregar dalam KIBBLA, 2007).
Penyebab kematian ibu adalah gangguan persalinan langsung, misalnya
perdarahan sebesar 28%, infeksi sebesar 11%, eklampsia sebesar 24%, dan partus macet
(lama) sebesar 5%.

Kemungkinan terjadinya kematian ibu dalam persalinan di

puskesmas atau rumah sakit karena : kesiapan petugas, ketersediaan bahan dan peralatan
dan sikap petugas. Di perjalanan diakibatkan sarana transportasi, tingkat kesulitan dan
waktu tempuh, serta kematian di rumah diakibatkan keputusan keluarga (pengetahuan,
ketersediaan dana, kesibukan keluarga dan sosial budaya) serta ketersediaan transportasi
(Lancet, 2005 Millenium Project, 2005).
Kesehatan ibu dan anak berkontribusi besar kepada indikator kesejahteraan
bangsa yang diukur dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index).
Indikator ini merupakan indeks dari hasil gabungan

(composite indeks) dari umur

harapan hidup (life expectancy), angka melek huruf (literate rate), dan pendapatan
perkapita. Oleh karena itu program kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak (KIBBLA)
merupakan investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga, masyarakat, daerah dan nasional dengan meningkatnya Human
Development Index mengurangi beban atau kerugian ekonomi keluarga, masyarakat,
daerah dan nasional, serta menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas (Siregar,
2007).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Antenatal care (ANC) merupakan salah satu program safe motherhood yang
merupakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga professional
meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal
4 kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester II
dan 2 kali pada trimester III. Dengan pemeriksaan ANC pada ibu dapat dideteksi sedini
mungkin sehingga diharapkan

ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan

mempersiapkan persalinannya. Pentingnya pelayanan ANC karena setiap kehamilan


dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa
ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya (Manuaba, 2001). Target
pencapaian kegiatan ANC (menurut Depeks RI, 2008) K1 sebesar 92,9% dan tahun
2010 sebesar 95%.
Di wilayah Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam (NAD), angka kematian ibu
sebesar 349 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Propinsi Nanggoe Aceh
Darussalam, 2007). Demikian juga dengan angka kematian ibu di Kota Subulussalam
tahun 2007 sebesar 338 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu di
daerah ini terkait rendahnya kualitas program pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
(KIA), khususnya kegiatan pemeriksaan kehamilan (ANC) yaitu K1 dan K4.
Pencapaian program masih jauh dibandingkan target yang ditetapkan, dimana cakupan
Kl sebesar 72,96% dan K4 dan 65,56% dibandingkan dengan target nasional sebesar
91% tahun 2007. Dengan demikan hasil pencapaian cakupan program Kl dan K4 masih
perlu ditingkatkan seoptimal mungkin sehingga target pencapaian kegiatan 2010 sebesar
95% untuk K1 maupun K4 dapat diwujudkan (Depkes RI, 2005).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Berdasarkan hasil survai pendahuluan di Kecamatan Runding menunjukkan


faktor-faktor yang menyebabkan ibu hamil tidak memeriksakan kesehatan kehamilannya
antara lain adalah: (a) geografis wilayah (jarak, waktu tempuh serta transportasi) yang
sulit bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan, dan (b) tradisi yang tidak mengizinkan
seorang wanita keluar atau meninggalkan rumah pada saat hamil. Secara keseluruhan
faktor penyebab ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu: faktor geografis dan faktor perilaku. Bertitik tolak dan uraian tersebut di atas,
penulis tertarik untuk meneliti pengaruh faktor geografis dan perilaku yang
menyebabkan rendahnya cakupan program pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Runding Kota Subulussalam.
Puskesmas Runding yang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di
Pemerintah Kota Subulussalam. Dengan penempatan bidan di Puskesmas diharapkan
memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat terutama bagi peningkatan
pelayanan kesehatan ibu hamil kebutuhan terhadap upaya pelayanan kesehatan yang
meliputi memeriksakan kehamilan, pertolongan persalinan dirasakan semakin terpenuhi
terutama sejak didirikannya Puskesmas ini dan Posyandu oleh bidan di desa.
Jumlah penduduk sebesar 10.538 jiwa, dimana berdasarkan laporan Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2006 di wilayah kerja
Puskesmas Runding terdapat 282 orang ibu hamil, dari jumlah tersebut 212 orang
(75,0%) yang melakukan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama (K-1).
Tahun 2007 terdapat 298 orang ibu hamil dari jumlah tersebut 244 orang (82,0%) yang
melakukan pemeriksaan kehamilan pada kunjungan pertama (K-1),

dibandingkan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

dengan target K1 yang ditargetkan Depkes sebesar 91%. Demikian juga dengan K-4 206
orang (69,1%). dibandingkan dengan yang ditargetkan Depkes sebesar 84% (Laporan
PWS-KIA Puskesmas Runding, 2007).

1.2. Permasalahan
Mengacu pada data tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah
rendahnya cakupan K1 dan K4 dibandingkan cakupan nasional (K1=91% dan K4=84%),
sehingga penulis ingin meneliti pengaruh faktor geografis dan perilaku masyarakat
terhadap masalah pelayanan kehamilan (K1 dan K4) tersebut di Puskesmas Runding
Kota Subulussalam.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor geografis
dan perilaku terhadap cakupan pemeriksaan kehamilan (K1 dan K4) di Puskesmas
Runding Kota Subulussalam.

1.4. Hipotesis Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka sebagai hipotesis dalam penelitian
ini sebagai berikut: "terdapat pengaruh faktor geografis dan perilaku terhadap rendahnya
cakupan program pemeriksaan kehamilan (K1 dan K4) di Puskesmas Runding Kota
Subulussalam".

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

1.5. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat:
1. Bagi Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Subulussalam dan Puskesmas Runding
sebagai informasi upaya meningkatkan pelayanan ANC guna mewujudkan
penurunan AKI di wilayah kerja Puskesmas Runding Kota Subulussalam.
2. Bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan
kehamilan.
3. Bagi masyarakat sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
ibu dan anak dan manfaat pemeriksaan kehamilan dalam upaya mencegah
kematian ibu.
4. Bagi penulis, sebagai bahan wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti pendidikan di Sekolah Pascasarjana USU, khususnya
bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pelayanan Kehamilan (ANC)


Pelayanan kehamilan (antenatal) secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan
kehamilannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat. Sedangkan secara khusus
pelayanan antenatal bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan faktor risiko tinggi
dan menanggulangi sedini mungkin, merujuk kasus risiko tinggi ke tingkat pelayanan
kesehatan yang sesuai, memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) sehingga terjadi peningkatan cakupan dan merencanakan serta
mempersiapkan persalinan sesuai dengan risiko yang dihadapinya (Manuaba, 2001).
Adapun yang menjadi sasaran pelayanan antenatal adalah ibu hamil. Sedangkan target
adalah jumlah ibu hamil yang harus dicakup, dimana perhitungan setiap tahunnya di
tentukan oleh daerah tingkat I atau tingkat II yang bersangkutan (Manuaba, 2001).
Pemeriksaan medik dalam pelayanan antenatal meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
diagnostik pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan diagnostik penunjang (laboratorium)
1. Anamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil, untuk
mengetahui keadaan ibu dan faktor risiko yang dimilikinya (Depkes RI, 1994).
2. Pemeriksaan fisik diagnostik, terdiri dari beberapa kegiatan antara lain adalah;
(a) pengukuran berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan tinggi badan,
(b) pengukuran tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh,

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

(c) adanya cacat tubuh


3. Pemeriksaan obstetrik, adalah meliputi : (a) pemeriksaan luar yaitu : umur
kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur kehamilan, letak janin, turunnya
bagian terendah janin dan detak jantung janin, (b) pemeriksaan panggul dalam
(pelvimetri)
4. Pemeriksaan diagnostik penunjang, yang meliputi pemeriksaan Hb, urine, dan lainlain, bila diperlukan. Diagnosis dibuat berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik diagnostik, obstetrik dan diagnostik penunjang seperti diuraikan diatas.
Menurut Depkes RI (Depkes, 2007), pelayanan antenatal adalah pelayanan yang
dibenkan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan
janinnya. Dalam penerapan praktis, sering dipakai standar minimal pelayanan
antenatal " 5 T + 2 P " yang terdiri atas : (a) timbang berat badan dan (pengukuran)
tinggi badan, (suatu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk menilai
status gizi ibu, bila tidak tersedia timbangan pada waktu pemeriksaan kehamilan
yang pertama, adalah pengukuran Lingkaran Lengan Atas (LLA), (b) pemeriksaan
tekanan darah, (c) tinggi fundus uteri,

(d) pemberian Tetanus Toksoid (TT) dua

kali selama hamil, (e) pemberian tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama
hamil, (f) penyuluhan, (g) Peran Serta Masyarakat (PSM)

Menurut Depkes RI (2007), kebijakan operasional dalam pelayanan antenatal pada ibu
hamil meliputi: (a) menemukan kehamilan risiko tinggi sedini mungkin,

(b)

melakukan upaya pencegahan neonatal tetanus dengan imunisasi TT,

(c)

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

pemberian tablet tambah darah (Fe) pada setiap ibu hamil selama kehamilannya, (d)
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, pada ibu hamil dengan risiko tinggi,
pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif. Untuk itu bidan dan petugas pemberi
pelayanan antenatal wajib mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil untuk
diperiksakan kehamilannya atau pendekatan dapat dilakukan oleh dukun terlatih maupun
kader Posyandu atau kader peminat KIA, (e) pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan
atas indikasi, (f) setiap ibu hamil dibuatkan kartu ibu untuk mencatat hasil pemeriksaan
kehamilan, perlu diberikan KMS ibu hamil dan kartu Imunisasi, (g) menyediakan sarana
pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai dengan standar pada jenjang pelayanan, (h)
membenkan penyuluhan kepada ibu hamil, keluarga, suami mengenai cara hidup sehat,
pentingnya memeriksa kan kehamilan ke puskesmas, puskesmas pembantu, bidan di
desa dan posyandu, pengenalan tanda-tanda kehamilan risiko tinggi dan cara meminta
pertolongan, gizi ibu selama hamil, perawatan payudara, menyusui bayi segera setelah
lahir, perawatan bayi termasuk perawatan tali pusat dan penyuluhan pentingnya
pemakaian kontrasepsi setelah melahirkan, (j) memberikan pelayanan antenatal di
puskesmas pada setiap hari kerja, (k) melakukan rujukan intern di dalam puskesmas
untuk menjaring ibu hamil yang datang dengan keluhan lain, untuk diteruskan pada
bagian KIA.
Menurut Depkes RI (2007) dalam program perencanaan kesehatan ibu dan anak
melalui pendekatan tim, menyebutkan bahwa kebijaksanaan pelayanan antenatal
merupakan kebijaksanaan umum dalam memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan
standar pada jenjang pelayanan yang terdiri dari : (a) meningkatkan peran serta

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

masyarakat (suami, keluarga, kader) dalam menunjang penyelenggaraan pelayanan


antenatal dan pencegahan risiko tinggi melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan
kesehatan, (b) meningkatkan mutu dan jumlah tenaga pelaksana maupun peralatan
fasilitas pelayanan antenatal, (c) melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali yaitu
: pada triwulan pertama 1 kali, triwulan ke dua 1 kali, dan pada triwulan ke tiga 2 kali,
(d) meningkatkan sistem rujukan kehamilan risiko tinggi, mendapatkan umpan balik
rujukan sesuai dengan jenjang pelayanan.
Pemanfaatan Puskesmas turun sebanyak 20% di kalangan penduduk yang mampu,
sedangkan pemanfaatan puskesmas turun sebanyak 60% pada penduduk yang lebih
mampu. Di lain pihak terjadi kenaikan secara drastis, pemanfaatan dokter praktek dari
hanya 3% pada 10% masyarakat paling miskin menjadi 29% pada 10% penduduk paling
miskin (Profil Kesehatan Indonesia, 2005).
Ditingkat pelayanan dasar, pemeriksaan antenatal hendaknya memenuhi tiga aspek
pokok, yaitu ; (a) aspek medik, yang meliputi: diagnosis kehamilan, penemuan kelainan
secara dini dan pemberian terapi sesuai dengan diagnosis, (b) penyuluhan, komunikasi
dan motivasi ibu hamil, antara lain mengenai : penjagaan kesehatan dirinya dan janin,
pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor risiko yang dimilikinya dan pencarian
pertolongan yang memadai secara tepat waktu, (c) rujukan, ibu hamil dengan risiko
tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas lebih lengkap
(Depkes, 2005).
2.1.1. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
Tujuan umum dari pemeriksaan kehamilan adalah menyiapkan seoptimal

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Manuaba, 2001).
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai
kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan. Diketahui bahwa janin
dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga
kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan janin (Manuaba, 2001).

2.1.2. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.
Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan
di rumahnya atau di posyandu (Depkes RI, 2007).
Kunjungan baru ibu hamil (Kl) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan standar, dalam
pengelolaan program KIA disepakati bahwa kunjungan ibu hamil yang keempat (K.4)
adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan, dengan distribusi kontak sebagai berikut:

(a)

minimal 1 kali pada trimester I, (b) minimal 1 kali pada trimester II dan (c) minimal 2
kali pada trimester III (Depkes RI, 2007).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Menurut Depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal


dibagi atas:
a. Kunjungan Pertama (K1)
Meliputi : (1) Identitas/Biodata, (2) Riwayat kehamilan, (3) Riwayat kebidanan, (4)
Riwayat kesehatan, (5) Riwayat sosial ekonomi, (6) Pemeriksaan kehamilan dan
Pelayanan kesehatan, (7) Penyuluhan dan konsultasi.
b. Kunjungan Keempat (K4)
Meliputi : (1) Anamnesa (keluhan/masalah), (2) Pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, (3) Pemeriksaan psikologis, (4) Pemeriksaan laboratorium bila
ada indikasi/diperlukan, (5) Diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit,
terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan Risiko Tinggi/Resti),

(6) Sikap

dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

2.1.3. Cakupan Pemeriksaan Kehamilan


Cakupan pemeriksaan kehamilan (pelayanan antenatal) adalah persentase ibu hamil yang
telah mendapat pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja.
Cakupan, kunjungan baru ibu hamil (Kl) dipakai sebagai indikator aksesabilitas
(jangkauan) pelayanan, angka cakupan Kl diperoleh dari jumlah Kl dalam 1 tahun dibagi
jumlah ibu hamil di wilayah kerja dalam 1 tahun. Dalam pengelolaan program KIA
disepakati bahwa cakupan ibu hamil adalah cakupan kunjungan ibu hamil yang keempat
(K4), yang dipakai sebagai indikator tingkat perlindungan ibu hamil (Depkes Rl, 2007).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2.1.4. Pelaksana Pelayanan Antenatal


Peranan, fungsi dan tugas pelayanan antenatal dipuskesmas adalah seperti pada
tabel dibawah ini: (Depkes RI, 2007)
Tabel 2.1. Peranan, Fungsi dan Tugas Pelayanan Antenatal di Puskesmas
Tenaga
Dokter

Peranan
Kepala puskesmas

Fungsi
Tugas
- Konsultasi medik - pembinaan
ketenagaan
- Manajer

yang ada diwilayah kerja


puskesmas

Bidan

Pengelola unit

Pelaksana

- koordinasi
- pelayanan antenatal

KIA-KB

KIA-KB

- pelayanan perinatal
- pelayanan KB
- pelayanan persalinan

Lanjutan Tabel 2.1.


Perawat

Staf unit KIA-KB

Staf pelaksana
KIA-KB

l
if kunjungan
- melakukan
rumah kasus kia-kb.
- pelayanan antenatal
- pelayanan KB

Pembantu,
bidan (PKE)

Staf unit KIA-KB

Staf pelaksana
KIA-KB

b
- membantu
bidan dalam
kunjungan rumah
- pelayanan antenatal

Pelaksana pelayanan antenatal adalah dokter, bidan (termasuk bidan di

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Puskesmas bidan di desa dan bidan praktek swasta), pembantu bidan, perawat bidan dan
perawat wanita yang sudah dilatih dalam pemeriksaan kehamilan.

2.2. Penilaian Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan


Menurut Depkes RI (2007), untuk menilai mutu pelaksanaan pelayanan antenatal
dapat dilakukan dengan pendekatan terhadap evaluasi komponen mutu pelayanan
kesehatan, yang meliputi:
a. Input (masukan) yang terdiri-dari : pengetahuan petugas tentang pelaksanaan
pelayanan antenatal, kelengkapan sarana pelayanan antenatal
b. Proses, adalah : penatalaksanaan pelayanan antenatal, yang terdiri-dari, anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosa, terapi, konseling
c. Out put (keluaran) adalah pengetahuan pasien tentang antenatal.

Untuk mengetahui apakah pelayanan antenatal telah dilakukan sesuai standard yang
telah ditetapkan, perlu dinilai pelayanan antenatal yang telah dilakukan. Disini yang
dinilai adalah tingkat kepatuhan petugas terhadap standard yang telah ditetapkan dalam
memberikan pelayanan antenatal, yang disebut dengan "Metoda Analisis Sistem",
kegiatan yang dilakukan adalah : melakukan observasi pelayanan antenatal dibanding
dengan daftar tilik (check list) di bandingkan dengan standar pelayanan yang telah baku
(Depkes RI, 2007).
Upaya yang dilakukan kepada petugas agar mampu bekerja sesuai standard yang
berlaku adalah dengan memasyarakatkan standard mutu pelayanan berupa :

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

a. Pengenalan daftar tilik (check list) pelayanan antenatal


b. Uji coba penggunaan daftar tilik (check list) pelayanan antenatal
c. Pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam menggunakan daftar tilik
(check list)
Dari hal diatas dapat diambil kesimpulan sementara bahwa dengan semakin
patuhnya petugas terhadap standar baku dalam memberikan pelayanan akan semakin
meningkat pula mutu pelayanan yang diberikan..

2.3. Faktor yang Memengaruhi Pemeriksaan Kehamilan


Pemanfaatan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan pemeriksaan kehamilan
merupakan interaksi antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang melakukan
pemeriksaan kehamilan. Aspek yang terkait dengan petugas kesehatan salah satunya
adalah faktor geografis, sedangkan dari ibu hamil salah satunya adalah faktor perilaku
(Salamuk et al, 2007).
2.3.1. Faktor Geografis
Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat yang memfasilitasi atau menghambat
pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan, berkaitan dengan keterjangkauan
tempat yang di ukur dengan jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan dari
tempat tinggal ibu hamil ke puskesmas.
Hubungan antara lokasi pemeriksaan kahamilan dengan tempat tinggal ibu hamil, dapat
diukur dalam satuan jarak, waktu tempuh, atau biaya tempuh bergantung dari jenis
pelayanan dan jenis sumber daya yang ada. Peningkatan akses yang dipengaruhi oleh

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

berkurangnya jarak, waktu tempuh ataupun biaya tempuh mungkin mengakibatkan


peningkatan pemakaian pelayanan yang berhubungan dengan tingkat penyakit. Dengan
kata lain, pemakaian pelayanan preventif lebih banyak dihubungkan dengan akses
geografis dari pada pemakaian pelayanan kuratif. Sebagaimana pemanfaatan pelayanan
umum demikian juga dengan pemeriksaan kehamilan, apabila semakin banyak keluhan
yang berkaitan dengan kehamilan, dan semakin baik kualitas sumber daya pelayanan,
maka semakin berkurang pentingnya atau berkurang kuatnya hubungan antara akses
geografis dan volume pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan (Depkes RI,
2003).
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, dan sarana perhubungan dalam wilayah
puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan
puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan meluas, puskesmas
perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang
belum terjangkau oleh pelayanan yang ada dan Puskesmas keliling. Disamping itu
penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola pelayanan kesehatan akan dapat
menunjang jangkauan pelayanan kesehatan. Kondisi geografis yang menantang ini
menyebabkan terjadinya peningkatan akses pada pelayanan kesehatan, bahkan di
daerah-daerah terpencil. Namun jaringan sarana dan tenaga kesehatan yang diperluas ini
harus dipelihara dengan porsi anggaran pemerintah yang sangat terbatas, hal ini
membatasi kapasitas Departemen Kesehatan untuk menanggapi tantangan-tantangan
baru (Depkes RI, 2003).
Kondisi geografis secara umum penduduk pedesaan jauh dari puskesmas dan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

maupun rumah sakit sebagai tempat pemeriksaan kehamilan sering kali menyebabkan
para ibu hamil sulit untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya, untuk itu Depkes
bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) telah melaksanakan strategi
penyelamatan ibu melahirkan (MPS-Making Pregnancy Safer), melalui tiga pesan, yakni
setiap perempuan usia subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkannya dan penanganan komplikasi keguguran setiap persalinan harus
ditolong tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi kandungan ditangani secara cepat
(Depkes, 2006).
Menurut Kornelis (2004), kondisi di daerah pedesaan dan pedalaman dengan
ketiadaan puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya di sekitar tempat
tinggal dan petugas kesehatan jauh dari kehidupan masyarakat pedalaman yang
hidupnya berpindah-pindah tempat, menyebabkan mereka tidak mengenal pemeriksaan
ibu hamil secara medis.

2.3.2. Persepsi
Menurut Winardi (2000), mengemukakan bahwa : persepsi merupakan proses
internal yang bermanfaat sebagai fakta dan metode untuk mengorganisasikan stimulus,
yang mungkin kita hadapai di lingkungan kita.
Menurut Rakhmat (2005) bahwa persepsi merupakan penglaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyampaikan informasi dan
menafsirkan pesan, sedang menurut teori Gestalt menyatakan bahwa : bila kita
mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhannya.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Menurut Kalangie, dkk (1994), reaksi dari persepsi terhadap suatu


stimulus/rangsangan dapat terjadi dalam bentuk :
1. Receiving/attending yaitu semacam kepekaan menerima stimulus dalam bentuk
masalah, situasi, gejala. Tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, kontrol dan seleksi gejala/rangsangan.
2. Responding/ jawaban yaitu reaksi yang diberikan terhadap seseorang terhadap
stimulus yang datang dari luar, hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,
kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar dirinya.
3. Valuaing/penilaian yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus yang diterima, termasuk kesediaan menerima pengalaman untuk
menerima nilai dan kesepakatan nilai tersebut.
4. Organisasi yaitu perkembangan dari nilai kedalam suatu sistem organisasi termasuk
hubungan suatu nilai dengan nilai lain, pemanfaatan, prioritas nilai yang dimiliki
termasuk konsep tentang nilai dan organisasi sistem nilai.
5. Karakteristik nilai/ internalisasi nilai yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang
dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku termasuk
keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
Persepsi yang positif terhadap mutu pelayanan kesehatan mengembangkan
suatu kesadaran mutu sebagai elemen penting yang selalu meningkat dalam daya saing,
pemahaman keperluan keunggulan mutu dan pembahagian strategi mutu yang berhasil
dari strategi tersebut akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
2.3.3. Perilaku

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Perilaku adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya. Dari


batasan dapat diuraikan bahwa reaksi dapat diuraikan bermacam-macam bentuk, yang
pada hakekatnya digolongkan menjadi 2, yaitu bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau
konkret) dan dalam bentuk aktif dengan tindakan nyata atau (konkret).
Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan tindakan yang
dilakukan mahluk hidup. Menurut ensiklopedia Amerika, perilaku adalah suatu aksi dan
reaksi suatu organisme terhadap lingkungannya . Hal ini berarti bahwa perilaku baru
berwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan. Dengan demikian suatu rangsangan tentu akan menimbulkan perilaku
tertentu pula.
Didalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor yantg berasal dari diri individu itu sendiri, antara lain susunan syaraf
pusat, persepsi, motivasi, emosi dan belajar. Susunan syaraf pusat memegang peranan
penting dalam perilaku manusia, karena perilaku merupakan perpindahan dari
rangsangan yang masuk ke respon yang dihasilkan. Perpindahan ini dilakukan oleh
susunan syaraf pusat dengan unit-unit dasarnya yang disebut neuron. Neuron
memindahkan energi dalam impuls-impuls syaraf. Perubahan perilaku dalam diri
seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi ini adalah pengalaman yang
dihasilkan melalui indra pendengaran, penciuman dan sebagainya.
2.3.3.1. Perilaku Dalam Bentuk Pengetahuan
Perilaku dalam bentuk pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
mengenai hal sesuatu, Pengetahuan merupakan hasil dari tahu. Dan ini terjadi setelah

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

seorang melakuan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu, penginderaan melalui


panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan rasa raba.
Pengetahuan/kongnitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (over behaviour).
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berprilaku baru), dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan yakni :
a) Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui lebih
dahulu terhadap stimulus (objek).
b) Interest, dimana orang mulai tertarik pada stimulus
c) Evaluation, (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya.
a.

Trial, dimana seseorang telah mencoba berprilaku baru (adaption), dimana


seseorang telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dengan
sikapnya dengan stimulus.

2.3.3.2. Perilaku Dalam Bentuk Sikap


Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Adapun yang melihat sikap sebagai kesiapan syaraf sebelum
memberi respon.
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial, mengatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksana motif tertentu
(Notoadmojo, 2003), sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi
adalah merupakan pre-disposisi tindakan atau prilaku.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Sikap yang sudah positif terhadap sesuatu objek, tidak selalu terwujud dalam
tindakan nyata, hal ini disebabkan oleh :
a.

Sikap untuk terwujudnya didalam suatu tindakan bergantung pada situasi pada saat
itu.

b.

Sikap akan diikuti atau tidak oleh suatu tindakan mengacu pula pada pengalaman
orang lain.

c.

Sikap akan diikuti atau tidak oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau
sedikitnya pengalaman seseorang.
Pengukuran terhadap sikap ini dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung, secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan
responden terhadap suatu objek dan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
pernyataan-pernyataan yang bersifat hipotesis, kemudian ditekankan pendapat
responden.

2.3.3.3. Perilaku Dalam Bentuk Tindakan


Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over behaviour) untuk
terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas, juga diperlukan faktor
pendukung (support) dari pihak lain misalnya orang tua, mertua, suami atau istri.
(Notoadmodjo, 2003) tingkat-tingkat praktek :
a.

Persepsi (Perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama..


b.

Respon Terpimpin (Guided Response)


Dalam melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh
adalah merupakan indikator praktek tingkat II. Misalnya seseorang ibu sudah
mengimunisasi bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau
ajakan orang lain.
c.

Adaptasi (Adaption)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik. Artinya tindakan itu sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu
sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya,
seorang ibu dapat memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi
berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana.

2.3.3.4. Perubahan Perilaku


Untuk dapat membantu individu atau masyarakat merubah perilakunya, perlu
dipahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya dan berubahnya
perilaku tersebut dengan kata lain perlu diketahui mengapa individu atau masyarakat
berprilaku tersebut.
Dalam usaha untuk tercapainya perubahan perilaku dan bebarapa hal yang perlu
diketahui, mengapa individu atau masyarakat berprilaku tersebut (Notoadmodjo, 2003).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Menurut Rogers, proses perubahan perilaku atau penerimaan ide baru adalah suatu
proses kejiwaan yang dialami individu sejak pertama kali menerima informasi atau
memperoleh pengetahuan mengenai suatu hal yang baru sampai saat ini memutuskan
untuk menerima atau menolak ide baru tersebut. Proses tersebut berjalan melalui 4
tahap :
a.

Pengetahuan (Knowledge), dalam hal ini subjek mengenal suatu hal yang baru
serta memahaminya.

b.

Persuasi (Persuation), dalam hal ini individu membentuk sikap positif atau
negative terhadap ide atau objek baru tersebut.

c.

Decision, masyarakat telah memutuskan untuk mencoba tingkah laku baru, untuk
itu perlu adanya motivasi yang kuat dari petugas kesehatan dan juga penerangan
yang jelas agar putusan mereka tidak berdasarkan paksaan.

d.

Comfirmastion, apabila masyarakat atau individu telah mau melaksanakan tingkah


laku yang baru sesuai dengan norma-norma kesehatan, kita tinggal menguatkan
tingkah laku yang baru.
Menurut Sarwono (2001), masyarakat mulai menghubungi sarana kesehatan sesuai
dengan pengalamannya atau informasi yang diperolehnya dari orang lain tentang
tersedianya jenis-jenis pelayanan kesehatan, pilihan terhadap sarana pelayanan
kesehatan itu dengan sendirinya didasari atas kepercayaan atau keyakinan akan
kemajuan sarana kesehatan tersebut, sehingga mereka akan memutuskan untuk tidak

menggunakan pelayanan yang tersedia berdasarkan pengalaman yang pernah diperoleh


dari pelayanan tersebut.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2.4. Puskesmas
2.4.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsionil yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 2004).

2.4.2. Kegiatan Pokok Puskesmas


Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka
kegiatan pokok yung dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula.
Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah
sebagai berikut: KIA, Keluarga Berencana, Usaha Perbaikan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Penular, Pengobatan termasuk
Pelayanan Darurat karena kecelakaan, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan
Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Kerja,
Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana,
Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia
Lanjut dan Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes RI, 2004).
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan
masyarakat terkecil. Dengan lain perkataan kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk
kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat wilayah kerjanya

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

(Depkes RI, 2004).


2.4.3. Fungsi Puskesmas
Fungsi dari Puskesmas adalah : (Depkes RI, 2004)
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilaksanakan secara :
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan tekhnis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberi pelayanan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
tugas puskesmas.
2.5. Landasan Teori
Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat yang memfasilitasi atau menghambat
pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan, berkaitan dengan keterjangkauan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

tempat yang di ukur dengan jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan dari
tempat tinggal ibu hamil ke puskesmas.
Kesehatan sebagai sebuah investasi merupakan cerminan dari pentingnya SDM
yang produktif. Dibeberapa negara maju yang menggunakan konsep sehat produktif,
sehat adalah sarana atau alat untuk hidup sehari-hari secara produktif. Upaya kesehatan
harus diarahkan untuk dapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup
agar bisa hidup produktif.
Masih banyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor risiko tinggi. Risiko ini baru
diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat
membawa akibat fatal yaitu kematian. Selain dari kurangnya pengetahuan akan
pentingnya perawatan kehamilan, permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan
persalinan.

2.6. Kerangka Konsep Penelitian


Variabel Bebas

Variabel Terikat

Faktor Geografis
- Jarak
- Waktu Tempuh
- Transportasi
Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Cakupan Program
Pemeriksaan
Kehamilan
(K1 dan K4)
-

Sesuai
Tidak sesuai

Perilaku
- Pengetahuan
- Sikap
- Tindakan

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) yang
dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh faktor geografis dan perilaku terhadap
cakupan program pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Runding Kota Subulussalam.

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian


3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Puskesmas Runding. Adapun alasan pengambilan lokasi ini
adalah karena pencapaian cakupan program pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
tersebut paling rendah dari seluruh Kecamatan di Kota Subulussalam, yaitu sebesar
82,0% untuk K-1 dan 69,1% untuk K-4, dari cakupan nasional K1 sebesar 91% dan K4
sebesar 84%.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2008.

3.3. Populasi dan Sampel


Adapun populasi dalam penelitian ini adalah data seluruh ibu hamil yang
memeriksakan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Runding, yaitu sebanyak 302
orang dari 23 desa, dengan perincian jumlah ibu hamil setiap desa sebagai berikut:
Desa Siperkas 8 orang, Kuta Baringin 6 orang, Kp Bandar 20 orang, Harapan baru, 10
orang, Teladan Baru 16 orang, Binanga 9 orang, Oboh 7 orang, Blukur Makmur 25

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

orang, Runding 25 orang, Lae Pemualan 13 orang, Muara Batu 24 orang, Sibungke 10
orang, Panglima Sahman 9 orang, Sibuasan 7 orang, Dah 18 orang, Sepadan 22 orang,
Gerugah 4 orang, Lae Mate 36 orang, Mandilam 4 orang, Tualang 8 orang, Tanah
Tumbuh 7 orang, Kuala Kepang 9 orang dan Suak Jampak 5 orang (Data PWS-KIA
Puskesmas Runding Maret 2008).
Besarnya sampel ditentukan dengan menggukanan rumus penentuan sampel
untuk penelitian survei oleh Slovin (1992) sebagai berikut :
N
n = ----------------N (d)2 + 1
Dimana :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan (0,1)
302
n = ----------------302 (0,1)2 + 1
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel yang diteliti sebesar
75 orang, namun ditambah hingga menjadi 100 orang untuk menghindari kemungkinan
ada responden yang drop out, penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple
random sampling.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 cara pengumpulan data yaitu :

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

1.

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner secara


langsung dengan ibu hamil.

2.

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Runding Pemerintah Kota Subulussalam


dan Instansi terkait lainnya.
3.4.1. Uji Validitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian

diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo (2005) menyatakan sebelum


dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner
kepada 20 responden. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrument
penelitian (kuesioner) yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu
menghasilkan data yang akurat. Sugiono (2006) juga menyatakan bahwa instrumen
dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang
akan diukur.
Uji validitas suatu instrumen (dalam kuesioner) dilakukan dengan mengukur
korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik
korelasi pearson product moment corelation, dengan ketentuan : a) bila

nilai p

< 0,05 maka dinyatakan valid dan b) Bila nilai p > 0,05 maka dinyatakan tidak valid.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

3.4.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono
(2006) menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini
teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach's
Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan
ketentuan : a) Jika nilai r Alpha > r tabel (0,6) maka dinyatakan reliable dan b) Jika
nilai r Alpha < r tabel (0,6) maka dinyatakan tidak reliable.
Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap semua butir pertanyaan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
a).Variabel geografis dengan 8 item pertanyaan dengan nilai p pada korelasi
pearson<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,6792>0,6, artinya item pertanyaan
untuk variabel geografis valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada
responden.
b).Variabel pengetahuan dengan 9 item pertanyaan dengan nilai p pada korelasi
pearson <0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,8579>0,6, artinya item pertanyaan
untuk variabel pengetahuan valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada
responden.
c).Variabel sikap dengan 7 item pertanyaan dengan nilai p pada korelasi pearson
<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,8692>0,6, artinya item pertanyaan untuk
variabel sikap valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

d)Variabel tindakan dengan 4 item pertanyaan dengan nilai p pada korelasi


pearson<0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,7836>0,6, artinya item pertanyaan
untuk variabel tindakan valid dan reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada
responden.
e).Variabel kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan 4 item pertanyaan dengan
nilai p pada korelasi pearson <0,05 dengan nilai alpha cronbach = 0,7470>0,6,
artinya item pertanyaan untuk variabel kunjungan pemeriksaan kehamilan valid dan
reliabel untuk dilanjutkan wawancara kepada responden (hasil uji validitas dan
reliabilitas terlampir).

3.5. Variabel dan Definisi Operasional


1.Faktor geografis adalah kondisi wilayah Puskesmas Runding sebagai tempat tinggal
ibu hamil di yang menunjukkan keberadaan lokasi pelayanan pemeriksaan kehamilan
dari tempat tinggalnya (rumah), dilihat dari aspek jarak tempuh, waktu tempuh dan
transportasi.
(a)Jarak tempuh adalah jauhnya jarak antara tempat pemeriksaan kehamilan
dengan tempat tinggal responden (km)
(b).Waktu tempuh adalah lamanya waktu yang dibutuhkan responden dari tempat
tinggal ke tempat pemeriksaan kehamilan (menit)
(c)Transportasi adalah alat atau sarana pengangkutan yang digunakan responden
dari tempat tinggal ke tempat pemeriksaan kehamilan.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2. Perilaku adalah adalah suatu reaksi ibu hamil terhadap lingkungannya, termasuk
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Dilihat dari aspek pengetahuan, sikap dan
tindakan.
3. Pemeriksaan kehamilan adalah jumlah kunjungan ibu hamil K-1 sampai K-4

4 kali) ke pelayanan pemeriksaan kehamilan.


3.6. Metode Pengukuran
Variabel geografis diukur melalui 8 (delapan) pertanyaan dan perilaku diukur melalui 20
(dua puluh) pertanyaan, secara terperinci dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Geografis

Variabel
Geografis
Jarak

Waktu

Transportasi

No

Jumlah
Bobot nilai
Kriteria
indikator
indikator
3
1. Dekat
2
2. Jauh
1
2
1. Singkat
2
2. Lama
1
3
1. Ada
2
2. Tidak ada
1

Skala
Ukur
Ordinal
Ordinal
Ordinal

Bobot nilai
variabel
6
3
4
2
6
3

Pengukuran faktor geografis dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:


(a)

Baik apabila jarak tempuh (dekat atau <5 km)), waktu tempuh (singkat atau
<15 menit) dan transportasi (ada angkutan umum) ke pelayanan
pemeriksaan kehamilan (75% dari nilai tertinggi yaitu 16).

(b). Tidak baik jarak tempuh (jauh atau >5km), waktu tempuh (lama >15 menit)
dan transportasi (tidak ada angkutan umum) ke pelayanan pemeriksaan
kehamilan (<75% dari skor tertinggi yaitu 16).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Perilaku

Variabel
Perilaku
Pengetahuan

Jumlah
indikator
9

Sikap

Tindakan

No

Bobot nilai
indikator
1 Baik
3
2.Sedang
2
3.Kurang
1
1.Sesuai
2
2.Tidak sesuai
1
1.Sesuai
2
2.Tidak sesuai
1
Kriteria

Skala
Ukur

Bobot nilai
variabel
27
Ordinal
18
9
Ordinal
14
7
Ordinal
8
4

Pengukuran faktor perilaku dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:


(a) Sesuai apabila pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil di dalam
masyarakat sesuai dengan program kesehatan untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan (75% dari nilai tertinggi yaitu 49).
(b). Tidak sesuai apabila pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil di dalam
masyarakat tidak sesuai dengan program kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan (<75% dari nilai tertinggi yaitu 49)
Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Pemeriksaan Kehamilan
No
1

Variabel
Pemeriksaan
Kehamilan

Jumlah
indikator

Pemeriksaan
Kehamilan

Kriteria
1. Sesuai
2. Tidak sesuai

Bobot nilai Skala


indikator Ukur
2
1

Ordinal

Bobot nilai
variabel
8
4

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Pengukuran variabel pemeriksaan kehamilan, dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:


(a). Sesuai apabila ibu hamil melakukan 4 kali pemeriksaan kehamilan selama
masa hamil.
(b). Tidak sesuai apabila ibu hamil melakukan < 4 kali pemeriksaan kehamilan
selama masa hamil.
3.7. Metode Analisa Data
Data yang telah di kumpul, diedit dan dikoding secara manual. Teknik analisa
data dilakukan dengan menggunakan uji statistik regresi berganda pada tingkat
kepercayaan 95% (=0,05), untuk menjelaskan pengaruh faktor geografis dan perilaku
terhadap pemeriksaan kehamilan (K1 dan K4).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Runding adalah salah satu puskesmas di Kota Subulussalam Provinsi
Nanggore Aceh Darussalam memiliki luas wilayah 342 km2. Secara geografis letak
Kecamatan Runding sebagai wilayah kerja Puskesmas Runding adalah sbb :
Sebelah Utara

: berbatasan dengan Kecamatan Sultan Daulat

Sebelah Selatan

: berbatasan dengan Kecamatan Longkib

Sebelah Barat

: berbatasan dengan Kecamatan Trumon (Aceh Selatan)

Sebelah Timur

: berbatasan dengan Kecamatan Simpang Kiri

Bedasarkan data Puskesmas Runding tahun 2007, jumlah penduduk Puskesmas


Runding adalah sebesar 10.801 jiwa yang terdiri dari 5.435 jiwa penduduk laki-laki dan
5.366 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa penduduk yang paling banyak di Desa Lae Mate
yaitu sebanyak 1.266 jiwa, sedangkan desa dengan penduduk paling sedikit adalah Desa
Suak Jaampak yaitu sebanyak 121 jiwa.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Runding Tahun 2008

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Jlh. Pddk
Jenis Kelamin
(Jiwa)
Laki-laki Perempuan
Siperkas
287
146
141
Kuta Beringin
138
65
73
Kp. Badar
848
442
206
Harapan Baru
344
164
180
Teladan Baru
556
270
286
Binanga
342
169
173
Oboh
274
140
134
Blukur Makmur
808
390
418
Runding
896
456
440
Lae Pemualan
476
256
220
Muara Batu
857
420
437
Sibungke
353
179
174
Panglima Sahman
313
164
149
Sibuasan
243
130
113
Dah
621
312
309
Sepadan
772
404
368
Geruguh
197
88
109
Lae Mate
1.266
636
630
Mandilam
130
59
71
Tualang
281
133
148
Tanah Tumbuh
337
173
164
Kuala Kepeng
341
181
160
Suak Jampak
121
58
63
Jumlah
10.801
5.435
5.366
Sumber: Kecamatan Runding dalam Angka Tahun 2008
Desa

Berdasarkan data dari Puskesmas Runding Tahun 2008, distribusi penduduk

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Di Puskesmas Runding


Tahun 2008
No.
1
2
3
4
5

Jenis Pekerjaan
Jumlah (Jiwa)
(%)
Petani /Perkebunan
2.249
34.7
Buruh
1.575
24.3
Wiraswasta
1.335
20.6
Pegawai Swasta
933
14.4
PNS /TNI / POLRI
389
6.0
Jumlah
6.481
100.0
Sumber: Kecamatan Runding dalam Angka Tahun 2008
Dari Tabel 4.2. diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk yang berumur diatas

20 tahun di wilayah kerja Puskesmas Runding yang paling banyak adalah


petani/perkebunan yaitu sebanyak 2.249 orang (34,7%), sedangkan sebagai buruh 1.575
orang (24,3%), wiraswasta 1.335 orang (20,6%), Pegawai Swasta

933 orang

(14,4%) dan Pegawai Negeri/ TNI/ POLRI sebanyak 389 orang (6,0%).
Puskesmas Runding memiliki 1 unit Puskesmas induk dan 5 unit Puskesmas
Pembantu (Pustu). Letak Puskesmas induk dari Pustu yang paling dekat 5 Km yaitu
Pustu Teladan Baru, sedangkan yang paling jauh 13 Km yaitu Pustu Sepadan
(transmigrasi).

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Jenis pendidikan tenaga kesehatan di Puskesmas Runding yang terbesar adalah


tenaga perawat sebanyak 10 orang. Jenis dan jumlah tenaga pelayanan kesehatan di
Puskesmas Runding adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Jenis dan Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Runding
Tahun 2008
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Tenaga Kesehatan


Jumlah (Orang)
Dokter Umum
2
Dokter Gigi
1
Sarjana Kesehatan
1
10
Perawat (Akademi/ D-III)
Bidan
8
Perawat
4
Perawat Gigi
1
Farmasi
1
Analis
1
SMA
2
Jumlah
31
Sumber : Puskesmas Runding Tahun 2008

4.2. Deskripsi Responden


Karakteristik responden meliputi: umur, suku, pekerjaan responden dan suami,
pendidikan responden dan suami, penghasilan. Jumlah dan persentase responden
berdasarkan karakteristik dapat dilihat pada uraian berikut.
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui sebagian besar responden berumur > 29 tahun,
yaitu sebanyak 51 orang (52,0%), selebihnya berusia 29 tahun. Responden suku Aceh
sebanyak 88 orang (89,8%), selebihnya adalah suku Jawa dan Batak.

Pekerjaan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

responden bervariasi, namun umumnya petani yaitu sebanyak 62 orang (63,3%),


demikian juga dengan suami responden yang bekerja sebagai petani sebanyak 54 orang
(55,1%).

Pendidikan responden dominan tamat SLTP, yaitu sebanyak 38 orang

(38,8%), sedangkan suami responden umumnya mempunyai tingkat pendidikan SLTA


yaitu sebanyak 38 orang (38,8%). Penghasilan responden umumnya di atas atau sama
dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) NAD Tahun 2007 sebesar Rp.1.000.000,- yaitu
sebanyak 55 orang (56,1%), selebihnya mempunyai penghasilan di bawah UMP NAD.
Tabel 4.4. Distribusi Responden
Runding Tahun 2008
No
1

Berdasarkan

Karakteristik
Umur
29 tahun
> 29 tahun
Jumlah
Suku
Aceh
Jawa
Batak
Jumlah
Pekerjaan
a. Responden
PNS/TNI/Polri
Peg.Swasta
Wiraswasta
Petani
Jumlah
b. Suami
PNS/TNI/Polri
Peg.Swasta
Wiraswasta
Petani
Jumlah
Tingkat Pendidikan
a. Responden
Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP

Karakteristik

di

Puskesmas

Jumlah

Persen

47
51
98

48.0
52.0
100.0

88
7
3
98

89.8
7.1
3.1
100.0

4
9
23
62
98

4.1
9.2
23.5
63.3
100.0

7
14
23
54
98

7.1
14.3
23.5
55.1
100.0

9
20
38

9.2
20.4
38.8

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tamat SLTA
Akademi /Sarjana(S.l)
Jumlah
a. Suami
Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Akademi /Sarjana(S.l)
Jumlah
Penghasilan
Tinggi ( UMP NAD)
Rendah (< UMP NAD)
Jumlah

30
1
98

30.6
1.0
100.0

6
17
34
38
3
98

6.1
17.3
34.7
38.8
3.1
100.0

55
43
98

56.1
43.9
100.0

Jumlah anak dan urutan kehamilan responden dapat dilihat pada Tabel 4.5.
berikut ini
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah
Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008
1

Jumlah Anak
2 orang
> 2 orang
Jumlah
Urutan Kehamilan
Pertama
Kedua
> kedua
Jumlah

Anak

dan

Urutan

Jumlah
67
31
98

Persen
68.4
31.6
100.0

24
43
31
98

24.5
43.9
31.6
100.0

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui sebagian besar responden mempunyai jumlah


anak kurang atau sama dengan 2 yaitu sebanyak 67 orang (68,4%), selebihnya
mempunyai jumlah anak lebih dari 2 orang.
Kehamilan responden saat penelitian merupakan kehamilan kedua yaitu

43

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

orang (43,9%), selebihnya merupakan kehamilan pertama dan di atas kehamilan kedua.

4.3. Faktor Geografis


Faktor geografis yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: jarak, waktu
tempuh dan ketersediaan sarana transportasi umum, jumlah dan persentase secara rinci
dapat dilihat pada uraian berikut

Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Geografis di Puskesmas


Runding Tahun 2008
No
1

Faktor Geografis
Jarak
5 Km (Dekat)
> 5 Km (Jauh)
Jumlah
Waktu Tempuh
15 menit (Singkat)
> 15 menit (Lama)
Jumlah
Transportasi Umum
Ada
Tidak ada
Jumlah

Jumlah

Persen

65
33
98

66.3
33.7
100.0

62
36
98

63.3
36.7
100.0

65
33
98

33.7
66.3
100.0

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui sebagian besar responden menyatakan jarak


tempat tinggal dengan sarana pelayanan pemeriksaan kehamilan kategori dekat ( 5 Km)
yaitu sebanyak 65 orang (66,3%), sedangkan responden lainnya menyatakan kategori
jauh.
Mengacu kepada jawaban responden tentang jarak pemeriksaan kehamilan
tersebut sehingga sebagian responden menyatakan tidak mendapatkan kesulitan dalam

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

melakukan pemeriksaan kehamilan, karena ada angkutan transport dan sarana jalan
dinyatakan oleh 59 orang (60,2%) responden, hal ini diperkuat dengan persepsi tentang
mudah adalah cepat sampai dan mudah dijangkau dinyatakan oleh 59 orang (60,2%)
responden.
Waktu tempuh ke sarana pemeriksaan kehamilan kategori singkat dinyatakan
sebanyak 62 orang (63,3%) responden, selebihnya menyatakan waktu tempuh lama.
Demikian juga dengan tersedia sarana transportasi umum dinyatakan oleh 59 orang
(60,2%) responden. Menurut persepsi masyarakat waktu tempuh rata-rata 15 menit
merupakan waktu tempuh kategori singkat, dinyatakan 62 orang (63,3%) responden.
Transportasi umum yang tersedia dari tempat tinggal ke sarana pemeriksaan
kehamilan dinyatakan oleh 65 orang (66,3%) responden, selebihnya menyatakan tidak
tersedia transportasi umum.
Jenis transportasi umum yang tersedia adalah angkutan umum dinyatakan
49 orang (40,8%) sedangkan jenis transportasi lainnya adalah ojek dinyatakan
19 orang (19,4%). Biaya transportasi yang dikeluarkan untuk pemeriksaan kehamilan
umumnya > Rp. 5.000.
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor geografis, maka secara ketegori
faktor geografis dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Runding dikategorikan
sebagai berikut
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Faktor Geografis di
Puskesmas Runding Tahun 2008

No

Kategori Faktor Geografis

Jumlah

Persen

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

1
2

Baik
Tidak baik
Jumlah

61
37
98

62.2
37.8
100.0

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa secara keseluruhan faktor geografis


dalam pemeriksaan kehamilan kategori baik yaitu sebanyak 61 orang (62,2%), lebihnya
menyatakan tidak baik.

4.4. Perilaku tentang Pemeriksaan Kehamilan


Faktor perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: pengetahuan
tentang pemeriksaan kehamilan, sikap dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan dan
tindakan pemeriksaan kehamilan. Secara rinci dapat dilihat pada uraian berikut ini
4.4.1. Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kehamilan
Faktor pengetahuan tentang manfaat melakukan pemeriksaan kehamilan,
pertama kali sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan, tempat yang menjadi sarana
pemeriksaan kehamilan selain puskesmas, dukungan keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan bentuk dukungan yang diberikan, pelayanan yang
didapatkan ketika memeriksakan kehamilan dan manfaat memeriksakan kehamilan,
jumlah atau frekuensi pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya selama masa hamil.
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008
No
1

Kategori Pengetahuan
Baik

Jumlah
51

Persen
52.0

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2
3

Sedang
Kurang
Jumlah

39
8
98

39.8
8.2
100.0

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui pengetahuan responden tentang pemeriksaan


kehamilan kategori baik sebesar 51 orang (52,0%), selebihnya mempunyai pengetahuan
tentang pemeriksaan kehamilan pada kategori sedang 39 orang (39,8% dan kategori
kurang 8 orang (8.2%).
Manfaat pemeriksaan kehamilan yang diketahui responden umumnya untuk
mengetahui pertambahan berat badan ibu serta kemungkinan adanya kelainan pada janin
yang dikandung.
Sebesar 51 orang (52,0%) responden menyatakan ada dukungan suami dalam
pemeriksaan kehamilan. Bentuk dukungan keluarga/suami yaitu dengan menyarankan
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Responden yang mengetahui tentang manfaat penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan sebesar

61 orang (62,2%), yaitu untuk mengetahui

pertambagan berat badan janin yang dikandung.

Manfaat pemberian suntikan TT

diketahui oleh 65 orang (66,3%) yaitu untuk mencegah terjadinya tetanus. Demikian
juga dengan manfaat pemberian tablet besi (Fe) untuk mencegah anemia pada ibu
diketahui oleh 52 orang (53,1%). Jumlah pemeriksaan kehamilan selama masa hamil
yaitu sebanyak 4 kali diketahui 76 orang (77,6%).

4.4.2. Sikap tentang Pemeriksaan Kehamilan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Sikap tentang pemeriksaan kehamilan yang diperoleh dari responden meliputi


sikap setuju atau tdak setuju dengan pernyataan: setiap ibu hamil harus memeriksakan
kehamilannya sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, setiap ibu hamil harus
memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan, pemeriksaan kehamilan mempunyai
manfaat bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, pemeriksaan kehamilan harus
dilakukan

oleh

tenaga

kesehatan

yang

profesional,

pemeriksaan

kehamilan

menghindarkan ibu dan bayi dari penyulit yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan,
suntikan TT sangat diperlukan ibu hamil selama kehamilannya sebanyak 2 kali untuk
mencegah tetanus pada bayi, pemberian tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia
pada ibu.

Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap


Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008
No
1
2

Kategori Sikap
Baik
Tidak baik
Jumlah

Jumlah
62
36
98

tentang

Persen
63.3
36.7
100.0

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui sikap responden terhadap pemeriksaan


kehamilan kategori baik sebesar 62 orang (63.3%), dan 36 orang (36,7%) responden
mempunyai sikap tidak baik terhadap pemeriksaan kehamilan.

4.4.3. Tindakan Pemeriksaan Kehamilan


Tindakan dalam pemeriksaan kehamilan adalah pernah tidaknya responden

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah dan persentase secara dapat dilihat pada
Tabel 4.10 berikut ini

Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan


Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008
No
1
2

Kategori Tindakan Pemeriksaan Kehamilan


Sesuai
Tidak sesuai
Jumlah

Jumlah
72
26
98

dalam

Persen
73.5
26.5
100.0

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui tindakan responden dalam peemriksaan


kehamilan kategori sesuai sebesar 72 orang (73,5 %), sedangkan 26 orang (26.5%) pada
kategori tidak sesuai.
Dilihat dari persentase pengetahuan dan sikap responden tentang pemeriksaan
kehamilan, ternyata tindakan responden yang melakukan pemeriksaan kehamilan sudah
baik, karena persentase responden yang melakukan tindakan lebih besar daripada
persentase pengetahuan dan sikapnya, hal ini menunjukkan peran dari petugas kesehatan
dari Puskesmas Runding yang sering melakukan penyuluhan dan kegiatan pelayanan ke
lapangan, sehingga ibu hamil yang tidak mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilan
serta sikapnya tidak baik terhadap pemeriksaan kehamilan itu sendiri ikut juga
melakukan pemeriksan kehamilan.
Meskipun tindakan pemeriksaan kehamilan responden cukup tinggi, namun tidak
seluruhnya yang melakukan pemeriksaan kehamilan tersebut secara lengkap sesuai
dengan pedoman, seperti pada tabel berikut ini

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemeriksaan Kehamilan


di Puskesmas Runding Tahun 2008
No
1
2

Kategori Pemeriksaan Kehamilan


Sesuai
Tidak sesuai
Jumlah

Jumlah
68
30
98

Persen
69.4
30.6
100.0

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui responden yang melakukan pemeriksaan


kehamilan kategori sesuai (frekuensinya sesuai dengan umur kehamilannya) sebesar 68
orang (69,4 %), sedangkan 30 orang (30.6%) lainnya melakukan pemeriksaan
kehamilan, namun frekuensinya tidak sesuai dengan umur kehamilannya sehingga
dikategorikan tidak sesuai.
Responden dengan umur kehamilan trimester pertama (1-3 bulan) sebanyak 37
orang (37,8%), sebanyak 11 orang yang tidak melakukan pemeriksaan secara lengkap.
Responden dengan umur kehamilan trimester kedua (4-6 bulan) sebanyak

40

orang (40,8%), sebanyak 13 orang yang tidak melakukan pemeriksaan secara lengkap,
serta responden dengan umur kehamilan trimester ketiga (7-9 bulan) sebanyak 21 orang
(21,4%), sebanyak 6 orang yang tidak melakukan pemeriksaan secara lengkap.
Tempat pemeriksaan kehamilan responden paling banyak di Polindes yaitu 39
orang (39,8%), sedangkan responden lainnya melakukan pemeriksaan kehamilan di
puskesmas, posyandu dan praktek tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan kehamilan responden umumnya
adalah tenaga bidan yaitu sebanyak 42 orang (42,9%), sedangkan responden lain
menyatakan pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh dokter dan perawat kesehatan.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Dengan demikian seluruh responden yang melakukan pemeriksaan kehamilan


ang sesuai dengan umur kehamilannya maupun yang tidak sesuai dilakukan kepada
tenaga kesehatan.

4.5. Tabel Silang (Crosstab)


4.5.1. Pengaruh Faktor Geografis
di Puskesmas Runding

terhadap

Pemeriksaan

Kehamilan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden lebih banyak yang


menyatakan jarak sarana pemeriksaan kehamilan dari tempat tinggal pada kategori dekat
(<5 km) dan pemeriksaan kehamilan kategori sesuai sebanyak 63 orang (96,9%),
sebaliknya yang menyatakan jarak sarana pemeriksaan kehamilan dari tempat tinggal
pada kategori jauh (>5 km) dan pemeriksaan kehamilan kategori tidak sesuai yaitu 28
orang (84,8%), p=0,000<0,05, artinya terdapat pengaruh jarak terhadap pemeriksaan
kehamilan.
Responden lebih banyak yang menyatakan waktu tempuh ke sarana pemeriksaan
kehamilan dari tempat tinggal pada kategori singkat (<15 menit) dan pemeriksaan
kehamilan kategori sesuai sebanyak 60 orang (96,8%), sebaliknya yang menyatakan
waktu tempuh ke sarana pemeriksaan kehamilan dari tempat tinggal pada kategori lama
(>15 menit) dan pemeriksaan kehamilan kategori tidak sesuai yaitu 28 orang (77,8%),
p=0,000<0,05, artinya terdapat pengaruh waktu tempuh terhadap pemeriksaan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

kehamilan.
Responden lebih banyak yang menyatakan tersedia alat transportasi ke sarana
pemeriksaan kehamilan dari tempat tinggal dan pemeriksaan kehamilan kategori sesuai
sebanyak 61 orang (93,8%), sebaliknya yang menyatakan tidak tersedia sarana
transportasi ke sarana pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan kehamilan kategori tidak
sesuai yaitu 26 orang (78,8%), p=0,000<0,05, artinya terdapat pengaruh sarana
transportasi terhadap pemeriksaan kehamilan.
Tabel 4.12. Pengaruh Faktor Geografis terhadap Pemeriksaan Kehamilan
di Puskesmas Runding Tahun 2008

Faktor Jarak
Jauh
Dekat
Waktu Tempuh
Lama
Singkat
Transportasi
Tidak ada
Ada

Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai
n
%
n
%
28
84.8
5
15.2
2
3.1
63
96.9
Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai
n
%
n
%
28
77.8
8
22.2
2
3.2
60
96.8
Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai
n
%
n
%
26
78.8
7
21.2
4
6.2
61
93.8

X2
hitung

68,901

0,000

X2

59.595

0,000

54,363

0,000

4.5.2. Pengaruh Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding


Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden lebih banyak yang

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

mempunyai pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan kategori baik dan pemeriksaan


kehamilan kategori sesuai sebanyak 48 orang (94,1%), sebaliknya responden yang
pengetahuannya kategori kurang dan pemeriksaan kehamilan kategori tidak sesuai yaitu
7 orang (87,5%), p=0,000<0,05, artinya terdapat pengaruh pengetahuan terhadap
pemeriksaan kehamilan.
Responden lebih banyak yang mempunyai sikap tentang pemeriksaan kehamilan
kategori sesuai dan pemeriksaan kehamilan kategori sesuai sebanyak

59 orang

(95,2%), sebaliknya responden yang sikapnya kategori tidak sesuai dan pemeriksaan
kehamilan kategori tidak sesuai yaitu 27 orang (75,0%), p=0,000<0,05, artinya terdapat
pengaruh sikap terhadap pemeriksaan kehamilan.
Responden lebih banyak yang mempunyai tindakan tentang pemeriksaan
kehamilan kategori sesuai dan pemeriksaan kehamilan kategori sesuai sebanyak
68 orang (94,4%), sebaliknya responden yang tindakannya kategori tidak sesuai dan
pemeriksaan kehamilan kategori tidak sesuai yaitu 26 orang (100,0%), p=0,000<0,05,
artinya terdapat pengaruh tindakan terhadap pemeriksaan kehamilan.

Tabel 4.13. Pengaruh Faktor Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan di


Puskesmas Runding Tahun 2008

Pengetahuan
Kurang
Sedang
Baik
Sikap

Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai
n
%
n
%
7
87.5
1
12.5
20
51.3
19
48.7
3
5.9
48
94.1
Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai

X2
hitung

34,717

0,000

X2

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Tidak sesuai
Sesuai
Tindakan
Tidak sesuai
Sesuai

n
27
3

%
n
%
44.4
9
55.6
4.8
59
95.3
Pemeriksaan Kehamilan
Tidak sesuai
Sesuai
n
%
n
%
26
100.0
0
0.0
4
5.6
68
94.4

52.782

80,215

0,000

0,000

4.6. Hasil Uji Statistik


Pengaruh faktor geografis (jarak, waktu tempuh, dan trasportasi umum), faktor
faktor perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) terhadap pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Runding dilakukan dengan uji regresi ganda, dengan hasil sebagai berikut
Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Ganda Faktor Geografis dan Perilaku terhadap
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Runding Tahun 2008
Variabel
Jarak
Waktu Tempuh
Transportasi
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Konstan

t-hitung
3,276
2,603
2,783
2,272
2,957
6,245
-3,593

Sign (p)
0,001
0,011
0,007
0,025
0,004
0,000
0,001

Koefisien ()
0.190
0,130
0,133
0,008
0,025
0,443
0,365

1. Uji Pengaruh Faktor Geografis terhadap Pemeriksaan Kehamilan


Hasil uji regresi genda menunjukkan variabel jarak, waktu tempuh dan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

transportasi berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan (p<0,05), secara statistik


hasil uji tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Variabel jarak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,001<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,190
b. Variabel waktu tempuh mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,011<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,130
c. Variabel transportasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,007<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,133
Secara keseluruhan faktor geografis yang paling besar pengaruhnya terhadap
pemeriksaan kehamilan adalah variabel jarak dengan nilai koefisien () sebesar 0,190

2. Uji Pengaruh Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan


a. Variabel pengetahuan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,025<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,008
b. Variabel sikap mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,004<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,025
c. Variabel tindakan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pemeriksaan kehamilan (p=0,000<0,05) dan nilai koefisien () sebesar 0,433
Secara keseluruhan pengaruh variabel perilaku yang lebih besar pengaruhnya
terhadap pemeriksaan kehamilan adalah tindakan dengan nilai koefisien () sebesar
0,443.
Faktor geografis (jarak, waktu tempuh, dan trasportasi umum) dan faktor

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) mampu menjelaskan variasi pemeriksaan


kehamilan di Puskesmas Runding sebesar 90,1% (R Square =0,901) (lampiran uji
regresi), selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Faktor Geografis terhadap Pemeriksaan Kehamilan
5.1.1. Pengaruh Jarak terhadap Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang menyatakan jarak
tempat tinggal ke sarana pemeriksaan kehamilan kategori dekat lebih banyak yang
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya dibandingkan
responden yang menyatakan jarak tempat tinggal dengan sarana pemeriksaan kehamilan
kategori jauh. Hal menunjukkan faktor jarak merupakan variabel yang mempengaruhi
kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh
yang bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan uraian Depkes RI (2006) bahwa kondisi geografis secara umum
penduduk pedesaan jauh dari puskesmas dan maupun rumah sakit sebagai tempat
pemeriksaan kehamilan sering kali menyebabkan para ibu hamil sulit untuk melakukan
pemeriksaan kehamilannya
Demikian juga dengan pendapat Kornelis (2004) bahwa kondisi di daerah
pedesaan dan pedalaman dengan ketiadaan puskesmas maupun sarana pelayanan
kesehatan lainnya di sekitar tempat tinggal dan petugas kesehatan jauh dari kehidupan
masyarakat pedalaman yang hidupnya berpindah-pindah tempat, menyebabkan mereka
tidak mengenal pemeriksaan ibu hamil secara medis.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

5.1.2. Pengaruh Waktu Tempuh terhadap Pemeriksaan Kehamilan


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang menyatakan waktu
tempuh dari tempat tinggal ke sarana pemeriksaan kehamilan kategori singkat lebih
banyak yang melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya
dibandingkan responden yang menyatakan waktu tempuh dari tempat tinggal ke sarana
pemeriksaan kehamilan kategori lama. Hal menunjukkan faktor waktu tempuh
merupakan variabel yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Secara
statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan uraian Depkes RI (2003) bahwa hubungan peningkatan akses
yang dipengaruhi oleh berkurangnya jarak, waktu tempuh ataupun biaya tempuh
mungkin mengakibatkan peningkatan pemakaian pelayanan yang berhubungan dengan
tingkat penyakit. Dengan kata lain, pemakaian pelayanan preventif lebih banyak
dihubungkan dengan akses geografis dari pada pemakaian pelayanan kuratif.
Sebagaimana pemanfaatan pelayanan umum demikian juga dengan pemeriksaan
kehamilan, apabila semakin banyak keluhan yang berkaitan dengan kehamilan, dan
semakin baik kualitas sumber daya pelayanan, maka semakin berkurang pentingnya atau
berkurang kuatnya hubungan antara akses geografis dan volume pemanfaatan pelayanan
pemeriksaan kehamilan.

5.1.3. Pengaruh Transportasi terhadap Pemeriksaan Kehamilan


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang menyatakan tersedia

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

transportasi umum dari tempat tinggal ke sarana pemeriksaan kehamilan lebih banyak
yang

melakukan

pemeriksaan

kehamilan

sesuai

dengan

umur

kehamilannya

dibandingkan responden yang menyatakan tidak tersedia transportasi umum dari tempat
tinggal ke sarana pemeriksaan kehamilan kategori lama. Hal menunjukkan faktor
ketersediaan transportasi merupakan variabel yang mempengaruhi kelengkapan
pemeriksaan kehamilan. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang
bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan penelitian Wardhani, Desi Lusiana (2004) di Kabupaten
Tulungagung

bahwa salah satu penyebab rendahnya cakupan pelayanan antenatal

dipengaruhi oleh belum terpenuhinya supervisi bidan ke rumah-rumah serta lama waktu
pemeriksaan antenatal. Hal ini terjadi karena keterbatasan sarana transportasi untuk
tenaga kesehatan mengunjungi ibu hamil sebagai sasaran maupun ibu hamil untuk
mendatangi sarana maupun tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan
kehamilannya.
Wilayah Puskesmas Runding secara geografis secara umum merupakan daerah
yang dataran rendah dan merupakan daratan, namun terdapat beberapa desa yang berada
di sepanjang aliran Sungai Singkil, yaitu : Desa Seperkas, Kuta Beringin, Oboh,
Sibungke dan Panglima Sahman. Dimana akses ke desa tersebut hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan saran transportasi sungai.

Akibat keterbatasan ini, maka

pelayanan kesehatan di kelima desa tersebut hanya dilakukan kunjungan rutin sebulan
sekali oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Runding.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Keterbatasan sarana transportasi sungai di wilayah tersebut menyebabkan


masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kehamilan
mengalami hambatan dalam hal jarak tempuh yang sangat lama, biaya yang dibutuhkan
relatif mahal, sehingga banyak ibu hamil yang membutuhkan pertolongan persalinan
mengalami keterlambatan transportasi maupun pelayanan kesehatan

(Puskesmas

Runding, 2007).
Upaya yang dilakukan pimpinan Puskesmas Runding

untuk menanggulangi

permasalahan pelayanan kesehatan pada desa yang cakupan K1 dan K4 rendah adalah
dengan mengusulkan penyediaan sarana transportasi angkutan sungai (speed boat) yang
dapat digunakan oleh tenaga kesehatan dalam pelayanan lapangan (luar gedung).
Permasalahan dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan dilihat dari masalah
petugas, adalah penempatan petugas kesehatan yang tidak betah di tempat tugas karena
kurang sarana dan akomodasi pada tempat tinggal (polindes) serta kurangnya dukungan
dari pemerintah dalam hal kesejahteraan (gaji) yang tidak sesuai dengan kondisi daerah
yang dilayaninya. Keadaan ini menyebabkan beberapa petugas yang pernah ditugaskan
di daerah sulit tidak lama kemudian minta pindah ke daerah lain.

5.2. Pengaruh Perilaku terhadap Pemeriksaan Kehamilan


5.2.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang mempunyai
pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan kategori baik lebih banyak yang

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya dibandingkan


responden yang tingkat pengetahuannya tidak baik. Hal menunjukkan faktor
pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang mempengaruhi
kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh
yang bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan penelitian Nurachmah (2004) kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya pemeriksaan selama kehamilan merupakan penyebab utama terjadinya
kematian ibu pada saat melahirkan, karena kualitas kehamilan sangat menentukan
keberhasilan proses persalinan secara aman.

Demikian juga dengan pendapat

Hermiyanti (2003) bahwa tingkat pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu
penyebab kematian ibu bersalin akibat perdarahan, infeksi dan penyebab lain seperti
komplikasi keguguran.

5.2.2. Pengaruh Sikap terhadap Pemeriksaan Kehamilan


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang mempunyai sikap
tentang pemeriksaan kehamilan kategori baik lebih banyak yang melakukan
pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya dibandingkan responden
yang sikanya tidak baik. Hal menunjukkan faktor sikap tentang pemeriksaan kehamilan
merupakan variabel yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Secara
statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan konsep sikap menurut Notoatmodjo (2003) ahwa sikap merupakan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksana motif tertentu, sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau prilaku.
Lebih lanjut aspek sikap dalam pemeriksaan kehamilan dapat dijelaskan
mengacu kepada pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa sikap terdiri dari berbagai
tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab. Mengacu
kepada tingkatan sikap yang disebutkan di atas dapat dijelaskan bahwa tingkatan sikap
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Runding terhadap pemeriksaan kehamilan yang
persentase terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tingkatan menerima
dan mampu merespon, namun kurang mampu menghargai ataupun bertanggung jawab.

5.2.3. Pengaruh Tindakan terhadap Pemeriksaan Kehamilan


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden yang mempunyai tindakan
dalam pemeriksaan kehamilan kategori baik lebih banyak yang melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya dibandingkan responden yang tindakannya
tidak baik. Hal menunjukkan faktor tindakan dalam pemeriksaan kehamilan merupakan
variabel yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Secara statistik juga
menunjukkan ada pengaruh yang bermakna (p<0,05).
Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa tindakan terdiri dari
berbagai aspek, yaitu (a) perception (persepsi), mengenal dan memilih berbagai object
sehubungan dengan tindakan yang akan di ambil, dalam hal ini bagaimana ibu hamil
memilih tindakan yang sesuai untuk melakukan pemeriksaan kehamilan,(b) guided

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

response (respon terpimpin), melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan contoh, dalam hal ini ibu hamil mampu melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai dengan pedoman yang ada, (c) mechanism (mekanisme), telah terjadi
mekanisme dan melakukan sesuatu secara otomatis dan akan menjadi kebiasaan, dalam
hal ini ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Runding menjadikan kegiatan pemeriksaan
kehamilan sebagai kebiasaan selama masa hamilnya, (d) adoption (adopsi), tindakan
yang sudah berkembang dengan baik, dalam hal ini ibu hamil sudah terbiasa melakukan
pemeriksaan kehamilan.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Seluruh pemeriksaan kehamilan responden dilakukan oleh tenaga kesehatan


(100%), tetapi cakupan K1 dan K4 masih rendah, yaitu 69,4%. dibandingkan
target nasional (K1=92,9% dan K4=90%).

2.

Jarak tempuh dari tempat tinggal responden ke pelayanan kesehatan sebagian


besar 66,3%, berjarak <5 Km (dekat), waktu tempuh yang singkat < 15 menit
sebesar 63,3%, dan 60,2% ada transportasi umum. Secara statistik seluruh
faktor geografis berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan (p<0,05).

3.

Faktor perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dalam pemeriksaan


kehamilan, yaitu pengetahuan kategori baik (52,0%), sikap kategori baik
(63,3%), tindakan kategori baik (73,5%) dan secara statistik seluruh aspek
perilaku berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan (p<0,05)

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran atau rekomendasi
sebagai berikut:
1.

Perlu mendekatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan menempatkan


petugas di daerah yang sulit dijangkau khususnya posyandu, sehingga
jangkauan (akses) masyarakat dapat ditingkatkan dan cakupan program dapat
dicapai.

2.

Perlu penyediaan sarana transportasi untuk petugas ke pelayanan pemeriksaan


kehamilan, dengan menyediakan angkutan sungai khususnya pada desa yang
berada di aliran sungai.

3.

Perlu peningkatan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya


dilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya sebagai
upaya menurunkan angka kematian ibu.

4.

Perlu penambahan tenaga kesehatan terutama bidan di desa-desa yang sulit


dijangkau untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, khususnya pada wilayah
yang tidak tersedia sarana pemeriksaan kehamilan.

5.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang terkait dengan


pemeriksaan kehamilan dengan variabel yang belum diteliti dalam penelitian
ini.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

DAFTAR PUSTAKA
Cholil,.A., 2004. Keterbatasan Mengakses Pelayanan Kesehatan, Jakarta
Depkes RI., 2003. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)
Indonesia tahun 2001-2010, Jakarta.

di

_________., 2004. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas,


Jakarta.
_________., 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005 2009,
Jakarta
_________., 2005. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, Jakarta.
_________., 2006. Pedoman Pelaksanaan Strategis Nasional Making Pregnancy Safer
(Kehamilan yang lebih aman), Jakarta.
_________.,2007. Pedoman Perencanaan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pendekatan
Tim Kabupaten/Kota, Jakarta: Work Plan Fiscal Year 2007 Kerjasama USAIDHSP.
Dinas Kesehatan Kota Subusalam., 2007. Profil Kesehatan Pemerintah Kota
Subulussalam.
Hermiyanti, Sri., 2007. Tantangan Akselerasi Penurunan AKI, Direkrtorat Bina
Kesehatan Ibu, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Kalangie NS., 1994, Kebudayaan dan Kesehatan (Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Primer Melalui Pendekatan Sosialbudaya), Jakarta; Penerbit PT Kesaint Blanc
Indah Corp.
Lancet, 2005. Fokus Departemen Kesehatan Jangka Menengah 2005-2009, Jakarta.
Manuaba IBG., 2001, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan, EGC,Jakarta.
Marat. R., 2000, Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar,
Rineka Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S, 2003. Pengantar Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Perilaku Kesehatan. ED.
Terakhir. Yogyakarta: Andi Offset.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Nurachmah., 2004. Kematian Ibu di Kalangan Masyarakat Pedesaan: Studi Kasus di


Kabupaten Bangkalan dan Gresik, UGM Press, Yogyakarta.
Pasaribu Samuel., 2005. Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi terhadap
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Rantau Laban, Kota Tebing Tinggi,
Skripsi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Purwasito., 2002, Masyarakat Semiologi Komunikasi, Komunikasi Multikultural,
Jakarta.
Rakhmat J, 2005., Psikologi Komunikasi, Bandung: Penerbit PT.Remaja Rosdakarya.
Saifuddin, Abdul Barry., 2001. Pengantar Kependudukan, Ilmu Kedokteran Komunitas,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Sarwono, P., 2001. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal,
Penerbit JNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka, Jakarta .
Siregar, Masroel., 2007. Upaya dan Tantangan dalam Peningkatan Program Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak (KIBBLA) di Sumatera Utara, dalam Seminar
Menyongsong Millenium Development Goals 2015 Melalui Pembangunan
Kesehatan Masyarakat , Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.
Sumarnyoto., 2003. Pelayanan Bayi-Bayi Keluarga Miskin Yang Harus Dirawat Di
Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSAB Harapan Kita, Jakarta.
Salamuk Thomas, Hari Kusnanto., 2007. Evaluasi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam
Pelayanan Antenatal Di Kabupaten Puncak Jaya. Program Magister Kebijakan
dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (KMPK), Universitas Gadjah
Mada,Yogyakarta.
Wardhani, Desi Lusiana., 2006. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal di
Puskesmas Kabupaten Tulungagung (Sebagai Upaya Peningkatan Cakupan K4),
Universitas Air Langga. Tesis tidak dipublikasikan.
World Health Organization., 2001, Integrated Management of Pregnancy and Childbirth
(IMPAC) : Essential Care Practice Guide for Pregnancy and Childbirth. Geneva.
WHO.

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian


KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN PROGRAM
PEMERIKSAAN KEHAMILAN (Kl DAN K4)
DI KECAMATAN RUNDING
KOTA SUBULUSSALAM

A. Karakteristik/Identitas Responden
1. No. Responden

:.....................

2. Nama

:.....................

3. Umur

:..................... thn

4. Suku

: a. Aceh
b. Jawa
c. Batak
d. Lain-lain (sebutkan.............)

5. Pendidikan Responden

: a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD


b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Akademi/Sarjana

6. Pendidikan Suami

: a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD


b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Akademi/Sarjana

7. Pekerjaan Responden

: a. PNS/TNI/Polri
c. Wiraswasta
e. Tidak bekerja

b. Peg Swasta
d. Buruh

8. Pekerjaan Suami

: a. PNS/TNI/Polri
c. Wiraswasta

b. Peg Swasta
d. Buruh

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

e. Tidak bekerja
9. Penghasilan

: Rp........................../bln

10. Kehamilan ke

: ..........................

11. Jumlah anak

: ..........................

B. Geografis
1. Apakah ibu mendapatkan kesulitan pergi ke tempat pemeriksaan kehamilan, dalam
hal angkutan transport dan sarana jalan ?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, jelaskan ..................................................
2. Dalam hal ini, menurut ibu bagaimana
a. Ada kenderaan transportasi
b. Jalan baik
3. Berapa jarak tempat tinggal ibu dengan sarana pemeriksaan kehamilan?
a. 5 km
b. > 5 km
4. Berapa lama waktu yang ibu butuhkan dari tempat tinggal ke tempat sarana
pemeriksaan kehamilan?
a. 15 menit
b. > 15 menit

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

5. Menurut ibu, bagaimanakah waktu yang ibu butuhkan dari tempat tinggal ke sarana
pemeriksaan kehamilan?
a. Lama
b. Singkat
6. Apakah ada alat transportasi umum dari tempat tinggal ibu ke sarana pemeriksaan
kehamilan?
a. Ada
b. Tidak ada
7. Jika ada, apakah jenis transportasinya?
a. Angkutan Umum
b. Ojek
c. Lain-lain (sebutkan)................
8. Berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ongkos ibu untuk pergi ke tempat
pemeriksaan kehamilan?
a. Rp. 5.000
b. > Rp. 5.000

C. Perilaku
C.1. Pengetahuan
1. Tahukah ibu manfaat memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan?
a. Tahu (jelaskan.............)
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

2. Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali untuk melakukan pemeriksaan


kehamilan?
a. Trimester I (1-3 bulan)
b. Trimester II (4-6 bulan)
c. Trimester III (7-9 bulan)
3. Menurut ibu, kepada siapa sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan?
a. Dokter Spesialis Kebidanan/Dokter Umum
b. Bidan di Desa/Perawat
c. Dukun
4. Apakah ada dukungan keluarga (terutama suami) yang menyarankan ibu
memeriksakan kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan?
a. Ada (sebutkan.................)
b. Kadang-kadang (sebutkan.................)
c. Tidak ada
5. Jika keluarga/suami mendukung, apa yang dilakukan?
a. Menemani ibu pergi memeriksakan kehamilan
b. Menyarankan untuk memeriksakan kehamilan
c. Tidak ada
6. Pelayanan apa saja yang diperoleh ketika memeriksakan kehamilan?
a. Anamnese, pengukuran BB, TB,TD, LLA, pemeriksaan luar.
b. Pengukuran BB, TB,TD, LLA, pemeriksaan luar
c. Pemeriksaan luar
7.

Apakah menurut ibu, manfaat pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan


tersebut?
a. Agar ibu dan anak yang dilahirkan nantinya sehat
b. Agar ibu selamat pada waktu melahirkan
c. Agar tidak sulit waktu melahirkan

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

8. Apakah ibu tahu manfaat dari:


a. Menimbang BB dan mengukur TB (jika tahu, jelaskan.......................)
b. Pemberian suntikan TT (jika tahu, jelaskan.......................)
c. Pemberian tablet zat besi (jika tahu, jelaskan.......................)
9. Apakah ibu tahu berapa kali seharusnya melakukan pemeriksaan kehamilan selama
masa hamil?
a. Tahu (jika tahu, jelaskan.................)
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu

C.2. Sikap
No
Pernyataan
1 Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya
sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan
2
Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilan ke
tempat pelayanan kesehatan
3
Pemeriksaan
kehamilan
bermanfaat
bagi
keselamatan ibu dan janin yang dikandungnya
4
Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang profesional (Dokter SpOG,
Dokter Umum, Bidan)
5
Dengan memeriksakan kehamilan, ibu dan bayi
dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu
hamil atau melahirkan
6
Suntikan TT sangat diperlukan ibu hamil selama
kehamilannya minimal 2 kali untuk mencegah
tetanus pada bayi
7
Pemberian Fe pada masa hamil berguna untuk
mencegah terjadinya anemia pada ibu

Setuju

Tidak Setuju

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

C.3. Tindakan
1. Apakah sewaktu ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan
kesehatan?
a. Ya
b. Tidak (jika tidak sebutkan alasannya..........................)
2. Jika ya, dimanakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan?
a. Rumah sakit, Dokter Praktek, Puskesmas, Klinik Bersalin, Poskesdes.
b. Dukun
3. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya sampai saat ini (sesuai umur kehamilan?
a. 4 kali
b. < 4 kali
4. Siapakah yang memeriksakan kehamilan ibu?
a. Dokter SpOG, Dokter Umum, Bidan, Perawat Bidan
b. Dukun
D. Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
1. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan selama hamil terakhir ?.
a. 4 kali
b. < 4 kali
2. Dalam tiga bulan pertama berapa kali ibu memeriksakan kehamilan ?.
a. 1 kali
b. Tidak pernah
3. Dalam tiga bulan kedua berapa kali ibu memeriksakan kehamilan ?.
a. 1 kali
b. Tidak pernah
4. Dalam tiga bulan terakhir bberapa kali ibu memeriksakan kehamilan ?.
a. 2 kali
b. < 2 kali

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Adri : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 Dan K4) Di Puskesmas, 2008
USU Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai