Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UMUM

ABSORBSI
1.

Pengertian Absorbsi
Absorbsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengkontakkan
campuran gas dengan cairan sebagai penyerapnya. Penyerap tertentu akan
menyerap setiap satu atau lebih komponen gas. Salah satu sifat penting dari
permukaan zat adalah adsorpsi. Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada suatu padatan dan akhirnya
membentuk suatu film (lapisan tipis) pada permukaan padatan tersebut. Berbeda
dengan absorpsi dimana fluida terserap oleh fluida lainnya dengan membentuk
suatu larutan.Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi
terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda
penyerap, dimana terjadi suatu ikatan kimia fisika antara substansi dengan
penyerapnya.Definisi

lain

menyatakan

adsorpsi

sebagai

suatu

peristiwa

penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa, dimana molekul dari suatu
materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau adsorben.Adsorpsi adalah
pengumpulan dari adsorbat diatas permukaan adsorben, sedang absorpsi adalah
penyerapan dari adsorbat kedalam adsorben dimana disebut dengan fenomena
sorption. Partikel yang diadsorpsi disebut adsorbat, sedang bahan yang berfungsi
sebagai pengadsorpsi disebut adsorben.
Pada absorbsi sendiri ada dua macam proses yaitu :
a)

Adsorpsi fisika
Berhubungan dengan gaya Van der Waals. Apabila daya tarik menarik antara
zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari daya tarik menarik antara zat
terlarut dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada
permukaan adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan proses kondensasi dan
biasanya terjadi pada temperatur rendah pada proses ini gaya yang menahan
molekul fluida pada permukaan solid relatif lemah, dan besarnya sama
dengan gaya kohesi molekul pada fase cair (gaya van der waals) mempunyai
derajat yang sama dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair, yaitu

TUGAS UMUM

sekitar 2.19-21.9 kg/mol. Keseimbangan antara permukaan solid dengan


molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat reversibel.
b)

Adsorpsi Kimia
Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang
teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh
lebih besar daripada Adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama
dengan panas reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan
pada permukaan oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi
antara atom-atom dalam molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada
permukaan adsorbent akan terbentuk suatu lapisan atau layer,terbentuknya
lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan selanjutnya batuan
adsorbent sehingga efektifitasnya berkurang.
Perpindahan massa merupakan perpindahan satu unsur dari konsentrasi

yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.Misalnya kita masukan gula ke
dalam secangkir kopi, dimana gula akan larut dan kemudian berdifusi secara
seragam ke dalam secangkir kopi tersebut.Perpindahan massa merupakan proses
penting dalam proses industri, misalnya dalam penghilangan polutan dari suatu
aliran keluaran pabrik dengan absorpsi, pemisahan gas dari air limbah, difusi
neutron dalam reaktor nuklir.Absorpsi gas merupakan operasi dimana campuran
gas dikontakan dengan liquid yang bertujuan untuk melewatkan suatu komposisi
gas atau lebih dan menghasilkan larutan gas dalam liquid. Pada operasi absorpsi
gas terjadi perpindahan massa dari fase gas ke fase liquid. Kecepatan larut gas
dalam absorben liquid tergantung pada kesetimbangan yang ada, karena itu
diperlukan karakteristik sistem gas liquid.
2.

Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben
sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Umumnya adsorben bersifat spesifik,
hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada proses adsorpsi,
disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi.Adsorben yang
paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat dalam larutan adalah arang. Karbon

TUGAS UMUM

aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi, yang biasanya dibuat dengan cara
membakar tempurung kelapa atau kayu dengan persediaan udara (oksigen) yang
terbatas.Tiap partikel adsorben dikelilingi oleh molekul yang diserap karena
terjadi interaksi tarik menarik. Zat ini banyak dipakai di pabrik untuk
menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Penyerapan bersifat selektif, yang
diserap hanya zat terlarut atau pelarut sangat mirip dengan penyerapan gas oleh
zat padat. Beberapa jenis adsorben yang biasa digunakan yaitu :
a. Karbon aktif/ arang aktif/ norit
Sejak perang dunia pertama arang aktif produksi dari peruraian kayu sudah
dikenal sebagai adsorben atau penyerap yang afektif sehingga banyak dipakai
sebagai adsorben pada topeng gas Arang aktif adalah bahan berupa karbon
bebas yang masing-masing berikatan secara kovalen atau arang yang telah
dibuat dan diolah secara khusus melalui proses aktifasi, sehingga pori-porinya
terbuka dan dengan demikian mempunyai daya serap yang besar terhadap zatzat lainnya, baik dalam fase cair maupun dalam fase gas. Dengan demikian,
permukaan arang aktif bersifat non-polar. Struktur pori berhubungan dengan
luas permukaan, dimana semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan
luas permukaan semakin besar. Dengan demikian kecepatan adsorpsi
bertambah.

Untuk

meningkatkan

kecepatan

adsorpsi,

dianjurkan

menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Karbon aktif ini cocok
digunakan untuk mengadsorpsi zat-zat organik. Komposisi arang aktif terdiri
dari silika (SiO2), karbon, kadar air dan kadar debu. Unsur silika merupakan
kadar bahan yang keras dan tidak mudah larut dalam air, maka khususnya
silika yang bersifat sebagai pembersih partikel yang terkandung dalam air
keruh dapat dibersihkan sehingga diperoleh air yang jernih.
Bahan baku yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, limbah maupun
mineral yang mengandung karbon dapat dibuat menjadi arang aktif yaitu
dibuat melalui proses pembakaran secara karbonisasi (aktifasi) dari semua
bahan yang mengandung unsur karbon dalam tempat tertutup dan dioksidasi/
diaktifkan dengan udara atau uap untuk menghilangkan hidrokarbon yang
akan menghalangi/ mengganggu penyerapan zat organik Bahan tersebut antar

TUGAS UMUM

lain tulang, kayu lunak maupun keras, sekam, tongkol jagung, tempurung
kelapa, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, dan
batubara. Persyaratan absorben :
1) Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar
2)
3)
4)
5)
6)
7)

mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
Selektif
Memiliki tekanan uap yang rendah
Tidak korosif.
Mempunyai viskositas yang rendah
Stabil secara termis.
Murah

b) Gel Silika
Merupakan bahan yang terbuat dari add treatment dari larutan sodium silikat
yang dikeringkan. Luas permukaanya 600-800 m 2/g dengan diameter pori
antara 20-50. Gel silika cocok digunakan untuk mengadsorpsi gas dehidrat
dan untuk memisahkan hidrokarbon.
c) Alumina Aktif
Alumina aktif cocok digunakan untuk mengadsorpsi gas kering dan Liquid.
Luas permukaannya 200-500 m2/g dan diameter porinya 20-140.
d) Zeolit
Mineral zeolit bukan merupakan mineral tunggal, melainkan sekelompok
mineral yang terdiri dari beberapa jenis unsur. Secara umum mineral zeolit
adalah senyawa alumino silikat hidrat dengan logam alkali tanah. serta
mempunyai rumus kimia sebagai berikut :
M2x/nSi1-xAlxO2.yH2O
Dengan M = e.g Na, K, Li,Ag, NH, H, Ca, Ba.Ikatan ion Al-Si-O adalah
pembentuk struktur kristal, sedangkan logam alkali adalah kation yang mudah
tertukar. Jumlah molekul air menunjukkan jumlah pori-pori atau volume ruang
hampa

yang

akan

terbentuk bila

unit

sel

kristal

zeolit

tersebut

dipanaskan. Penggunaan zeolit cukup banyak, misalnya untuk industri kertas,


karet, plastik, agregat ringan, semen puzolan, pupuk, pencegah polusi,
pembuatan gas asam, tapal gigi, mineral penunjuk eksplorasi,pembuatan
batubara,pemurnian gas alam,industri oksigen dan petrokimia.

TUGAS UMUM

Dalam keadaan normal maka ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh
molekul air bebas yang membentuk bulatan di sekitas kation. Bila kristal
tersebut dipanaskan selama beberapa jam, biasanya pada temperatur 250900 oC, maka kristal zeolit yang bersnagkutan berfungsi menyerap gas atau
cairan. Daya serap (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah ruang hampa dan
luas permukaan. Biasanya mineral zeolit mempunyai luas permukaan
beberapa ratus meter persegi untuk setiap gram berat. Beberapa jenis mineral
zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan
kering. Pengeringan zeolit biasanya dilakukan dalam ruang hampa dengan
menggunakan gas atau udara kering nitrogen atau methana dengan maksud
mengurangi tekanan uap ari terhadap zeolit itu sendiri.
e) Bentonit
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam
dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis
lempung tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi,
mineral industri dan lain-lain. Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan
berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan
fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya
pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan
tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau
pembersih bahan wool dari lemak. Sifat bentonit sebagai adsorben adalah :

3.

a) mempunyai surface area yang besar (fisika)


b) bersifat asam yang padat (kimia)
c) bersifat penukar-ion (kimia)
d) bersifat katalis (kimia)
Aplikasi Absorbsi
Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna
dari suatu zat dengan cara merubah fasenya dari padat menjadi cair atau dari cair
menjadi padat dan yang lainnya.
1.

Proses Pembuatan Formalin


Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat

dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin

TUGAS UMUM

Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0C, dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian
terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin
bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid
dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air
proses.
2.

Proses Pembuatan Asam Nitrat


Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam

nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom
absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO 2 dan
reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai
empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan
absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam
nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam
nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm.
Aplikasi absorbsi lainnya seperti proses pembuatan urea,produksi ethanol,
minuman berkarbonasi, fire extinguisher,dry ice,supercritical carbon dioxide dan
masih banyak lagi aplikasi absorbsi dalam industri.Selain itu absorbsi ini juga
digunakan untuk memurnikan gas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi.
Gas CO2 langsung bereaksi dengan larutan NaOH sedangkan CH4 tidak.Dengan
berkurangmya konsentrasi CO2 sebagai akibat reaksi dengan NaOH, maka
perbandingan konsentrasi CH4 dengan CO2 menjadi lebih besar untuk konsentrasi
CH4. Absorbsi CO2 dari campuran biogas ke dalam larutan NaOH dapat
dilukiskan sebagai berikut:
CO2(g) + NaOH(aq) NaHCO3(aq)
NaOH(aq) + NaHCO3 Na2CO3(s) + HO(l)
CO2(g) + 2NaOH(aq) Na2CO3(s) + H2O(l)

TUGAS UMUM

Dalam kondisi alkali atau basa, pembentukan bikarbonat dapat diabaikan


karena bikarbonat bereaksi dengan OH- membentuk CO324.

Prinsip Absorbsi
Udara yang mengandung komponen terlarut (misalnya CO 2) dialirkan ke
dalam kolom pada bagian bawah. Dari atas dialirkan alir. Pada saat udara dan air
bertemu dalam kolom isian, akan terjadi perpindahan massa. Dengan menganggap
udara tidak larut dalam air (sangat sedikit larut),maka hanya gas CO 2 saja yang
berpindah ke dalam fase air (terserap). Semakin ke bawah, aliran air semakin kaya
CO2. Semakin ke atas ,aliran udara semakin miskin CO2.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada operasi absorpsi adalah sebagai
berikut :
1)

Laju alir air. Semakin besar,penyerapan semakin baik.Komposisi dalam


aliran air. Jika terdapat senyawa yang mampu beraksi dengan CO2 (misalnya
NaOH) maka penyerapan lebih baik.

2)

Suhu operasi.Semakin rendah suhu operasi,penyerapan semakin baik.

3)

Tekanan operasi.Semakin tinggi tekanan operasi, penyerapan semakin baik


sampai pada batas tertentu. Diatas tekanan maksimum (untuk hidrokarbon
biasanya 4000-5000 kPa), penyerapan lebih buruk.

4)
5.

Laju alir gas. Semakin besar laju alir gas, penyerapan semakin buruk.

Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase
mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer
dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia.
Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua
reaksi kimia. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan
kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu
fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari
bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi

TUGAS UMUM

packing dengan dua tingkat.Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung


larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Gambar 4.1 Prinsip kerja kolom absorbsi


Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber
1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari
pelarut yang digunakan
2. Aspek

Thermodynamic

(suhu

dekomposisi

dari

pelarut),Volalitas

pelarut,dan aspek kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga


termasuk biaya.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak muncul
pada aliran gas.
6.

Type- Type Absorbsi


Operasi perpindahan massa dilaksanakan di dalam tower yang di desain
untuk kotak dua phase peralatan ini diklasifikasi ke dalam 4 type utama yang
metodenya digunakan untuk menghasilkan kontak interphase.

Gambar 5.1 type type dari absorbs.


1. Spray tower

TUGAS UMUM

Spray tower terdiri dari chamber-chamber besar dimana gas mengalir dan
masuk serta kontak dengan liquid di dalam spray nozzles. Gambar dibawah ini
menunjukkan aliran phase di dalam spray tower, liquid masuk dalam spray dan
jatuh karena gaya gravitasi, serta kontak secara counter current dengan aliran gas
yang masuk.Spray nozzles didesain untuk aliran liquid yang mempunyai bilangan
pressure drop besar maupun kecil, untuk aliran liquid yang mempunyai flow rate
yang kecil maka cross area kontaknya harus besar. Laju aliran yang mempunyai
drop falls menentukan waktu kontak dan sirkulasinya. Serta influensasi mass
transfer antara dua phase dan harus kontak terus-menerus. Hambatan pada
transfer yaitu pada phase gas dikurangi dengan gerakan swirling dari falling
liquid droplets. Spray tower digunakan untuk transfer massa larutan gas yang
tinggi dimana dikontrol laju perpindahan massa secara normal pada phase gas.
2. Bubble Tower
Pada Bubble tower ini gas terdispersi menjadi phase liquid didalam fine
bubble. Small gas bubble menentukan luas area. Kontak perpindahan massa
terjadi didalam bubble formation dan bubble rise up melalui liquid. Gerakan
bubble mengurangi hambatan liquid-phase. Bubble tower digunakan dengan
sistem dimana pengontrolan laju dari perpindahan massa pada phase liquid yang
absorpsinya adalah relatif phase gas. Gambar ini menunjukkan panjang kontak
dan aliran phase mengalir didalam Bubble tower.Mekanisme dasar perpindahan
massa terjadi didalam bubble tower dan juga alirannya counter didalam tank
bubble batch dimana gas ini terdispensi didalam bottom tank.
3. Packed Column
Keuntungan dari penggunaan packed column :
a.Pressure drop aliran gas rendah.
b.Dapat lebih ekonomis dalam operasi cairan korosif karena ditahan untuk
packing

keramik.

c.Biaya column dapat lebih murah dari phase column pada ukuran diameter
yang sama.
d.Cairan Hold up kecil.
4.

Plate column

TUGAS UMUM

Penggunaan plate column lebih luas bila dibandingkan dengan packed


column secara special untuk destilasi. Keuntungan dari plate column adalah:
a. Menyiapkan kontak lebih positif antara dua phase liquid.
b. Dapat menghandle cairan lebih besar tanpa terjadi
floading.
c. Lebih mudah dibersihkan.
5.

Wetted-Wall Coloumn
Dalam laboratorium, Wetted-Wall Coloum telah digunakan oleh sejumlah

pekerja dan telah membuktikan pentingnya menentukan berbagai faktor, dan


mengadakan basis dari hubungan yang telah dikembangkan untuk Packed Tower.

Gambar 5.2 Diagram khusus Wetted-Wall Coloumn 1 in.


Sistem Dua Komponen
Bila sejumlah gas tunggal dikontakkan dengan liquid yang tidak mudah
menguap, yang akan larut sampai tercapai keadaan setimbang. Konsentrasi gas
yang larut disebut kelarutan gas pada kondisi temperatur dan tekanan yang ada.
Pada T tetap, kelarutan gas akan bertambah bila P dinaikkan pada absorben yang
sama. Gas yang berbeda mempunyai kelarutan yang berbeda. Pada umumnya
kelarutan gas akan menurun bila T dinaikkan.
Sistem Multikomponen
Bila campuran gas dikontakkan dengan liquid pada kondisi tertentu,
kelarutan setimbang, gas tidak akan saling mempengaruhi kelarutan gas, yang
dinyatakan dalam tekanan parsiil dalam campuran gas. Bila dalam campuran gas
ada gas yang sukar larut maka kelarutan gas ini tidak mempengaruhi kelarutan gas

TUGAS UMUM

yang mudah larut. Pada beberapa komponen dalam campuran gas mudah larut
dalam liquid, kelarutan masing-masing gas tidak saling mempengaruhi bila gas
tidak dipengaruhi oleh sifat liquid. Ini hanya terjadi pada larutan ideal.
Karakteristik larutan ideal yaitu:
1. Gaya rata-rata tolak menolak dan tarik menarik dalam larutan tidak berubah,
dalam campuran bahan, volume larutan berubah secara linear.
2. Pada pencampuran bahan tidak ada panas yang diserap maupun yang
dilepaskan.
3. Tekanan uap total larutan berubah secara linear dengan komposisi.
Suatu alat yang banyak digunakan dalam absorpsi gas dan beberapa operasi
lain ialah menara isian. Alat ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk sekunder atau
menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian
bawah, pemasukan zat cair dan distributornya pada bagian atas, sedang
pengeluaran gas dan zat cair masing-masing pada bagian atas dan bagian bawah
serta tower packing. Penyangga itu harus mempunyai fraksi ruang terbuka yang
cukup besar untuk mencegah terjadinya pembanjiran pada piring penyangga itu.
Zat cair yang masuk disebut weak liquor berupa pelarut murni atau larutan encer
zat terlarut di dalam pelarut, didistribusikan di atas isian itu dengan distributor,
sehingga pada operasi yang ideal membebaskan permukaan isian secara seragam.
Gas yang mengandung zat terlarut disebut fat gas, masuk ke ruang pendistribusian
yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas melalui celah-celah antara isian
berlawanan arah dengan aliran zat cair. Isian itu memberikan permukaan yang
luas untuk kontak zatcair dan gas serta membantu terjadinya kontak antara kedua
fase.Persyaratan pokok yang diperlukan untuk isian menara ialah:
1. Harus tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara
2. Harus kuat, tetapi tidak terlalu berat.
3. Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu
banyak zat cair yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan
terlalu tinggi.
4. Harus memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair
dengan gas.

TUGAS UMUM

5. Harus tidak terlalu mahal.


Prinsip-prinsip absorpsi tergantung pada banyaknya gas atau zat cair yang
akan diolah sifat-sifatnya, rasio antara kedua arus itu, tingkat perubahan
konsentrasi dan pada laju perpindahan massa persatuan volume isian. Laju
optimum zat cair untuk absorpsi didapatkan dengan menyeimbangkan biaya
operasi untuk kedua unit dan baiaya tetap untuk peralatan. Bila gas hanya
diumpankan ke dalam menara absorpsi, suhu di dalam menara itu berubah secara
menyolok dari dasar menara ke puncaknya.
7.

Aliran di dalam pipa


Korelasi untuk perpindahan massa pada dinding dalam haruslah mempunyai
bentuk yang sama dengan korelasi untuk perpindahan kalor, karena persamaan
dasar untuk difusi dan konduksi itu serupa. Persamaan ini merupakan persamaan
yang paling sederhana yang cukup cocok dengan data publikasi dalam jangkauan
angka reynolds dan angka Schmidt yang cukup luas. Bentuk alternatif dari bentuk
korelasi itu didapat dengan membagi persamaan diatas dengan NRe x NSc
sehingga menghasilkan faktor jM yang sebagaimana ditunjukkan oleh Chilton dan
Colbum sama dengan jH dan juga f/2. Suku (/w) 0,14 biasa 1,0 untuk
perpindahan massa karena itu ditinggalkan. Analogi untuk persamaan ini berlaku
umum untuk perpindahan kalor dan perpindahan massa dengan pelarutan yang
sama.Perluasan analogi ini sehingga menutupi rugi gesek yang dilakukan untuk
pipa saja karena semua rugi disini berasal dari gesek kulit saja. Analogi ini tidak
berlaku untuk rugi gesek dimana tidak terdapat seret bentuk dari pemisahan aliran,
sebagaimana terdapat pada aliran seputar benda.
Korelasi yang telah disajikan untuk berbagai kisaran angka Schmidt. Data
untuk penguapan beberapa macam zat cair didalam menara didnding basah
dikorelasi dengan eksponen yang agak lebih tinggi baik untuk angka Reynold
maupun untuk angka Schmidt. Angka Schmidt berkisar antara 0,60 dan 0,25 dan
dalam jangkau yang sempit. Perbedaan antara eksponen itu mungkin mempunyai
makna fundamental, karena perpindahan ke permukaan zat cair, yang mungkin
mempunyai riak dan kegombang mesti berbeda dari permukaan perpindahan padat
yang licin.Korelasi untuk perpindahan massa dan angka schmidt yang tinggi

TUGAS UMUM

(antara 430 100.000) didapat dengan mengukur laju kelarutan didalam tabung
asam benzoat didalam air dan zat cair viscous.
Perbedaan antara eksponen angka Schmidt dan nilai 1/3 yang biasa mungkin
tidak

banyak,

tapi

eksponen

angka

Reynold

jelas

lebih

besar

dari

0,80.Kesimpulan, Pada percobaan Wetted Wall ini merupakan percobaan yang


menggunakan prinsip dasar absorpsi,dimana absorpsi yang terjadi pada percobaan
ini adalah absorpsi gas.Absorpsi gas merupakan suatu operasi dimana campuran
gas dikontakkan dengan liquid dengan tujuan untuk melewatkan suatu komposisi
gas dan menghasilkan larutan gas dalam liquid.Pada operasi absorpsi gas terjadi
perpindahan massa dari fase gas menuju fase liquid.Pada percobaan ini gas yang
diserap adalah gas O2 dengan menggunaka alat wetted wall column.Wetted wall
absorption column merupakan alat yang digunakan untuk membuktikan terjadinya
proses absorpsi O2 oleh air yang ditandai dengan terbentuknya lapisan film dan
meningkatnya kadar O2 outlet pada air lebih besar daripada inlet, hal ini
sisebabkan akibat adanya penyerapan gas O2.
Proses penyerapan O2 oleh air dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
laju alir air, laju alir udara, ketelitian alat yang digunakan dalam percobaan, dan
lain-lain. Dan dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar
laju alir air maka makin besar pula O 2 yang diserap oleh air dan semakin besar
laju alir udara maka makin besar pula O2 yang diserap oleh air.Pengukuran kadar
O2 dilakukan setelah fluida mengalir dalam kolom wetted wall dan membentuk
lapisan film yang tipis dan kompresor udara dihidupkan. Untuk mengukur kadar
O2 ini harus ditunggu dahulu selama beberapa menit atau setidaknya setelah 60
detik untuk memberi waktu pada O2 yang masuk untuk melalui saringan udara
khusus sampai O2 tersebut berkontrak dengan fluida.

Anda mungkin juga menyukai