Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Adil.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak khususnya orang tua kami, guru, dan
para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Nadiarlis selaku guru PAI yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini
dapat
bermanfaat
bagi
penyusun
sendiri
maupun
kepada
pembaca
umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Didalam Al-Quran Allah SWT memaparkan dengan rinci mengenai
sifat, moralitas tertinggi, dan pola pikir khas orang-orang beriman.
Sebagai makhluk sosial, kita manusia harus senantiasa bersikap adil
yaitu, memberikan hak orang lain dan juga hak diri kita sendiri. Dimana
Allah SWT telah berfirman dalam surat an-Nisa ayat 135, didalamnya
Allah SWT mengatakan Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika
ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan
Dengan demikian, sebagai umat muslim yang selalu taat
menjalankan perintah Allah SWT. Kita juga harus menerima hal apapun
yang telah dianugrahkan kepada kita oleh Allah SWT, baik itu hal yang
baik ataupun yang buruk. Kita harus menerimanya dengan ikhlas dan
lapang dada, hal ini mencerminkan bahwa kita umat muslim mempunyai
sikap ridha kepada Allah SWT.
2. Tujuan
a. Pengertian adil.
b. Perintah adil dalam Al-quran dan hadist.
c. Contoh perilaku adil.
d. Keutamaan berperilaku adil.
e. Cara membiasakan berperilaku adil dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian adil
Kata adil sering disinonimkan dengan kata Al-Musawah
(persamaan) dan Al-Qist (moderat) dan kata adil dilawankan dengan kata
dzalim. Prinsip ini merupakan akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam
syariat islam, sehingga wajar kalau tuntutan dan aturan agama
semuanya dibangun di atas dasar keadilan dan seluruh lapisan manusia
diperintah untuk berlaku adil.
Menurut bahasa, adil adalah meletakkan sesuatu pada
tempatnya
dan
tidak
berat
sebelah.
Secara
umum,
adil
adalah
secara
seimbang, tidak
memihak
dan tidak
yang
berhak
menerimanya
tanpa
ada
pengurangan,
dan
Artinya :
janganlah
psekali-kali
kebencianmu
terhadap
sesuatu
kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil . Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
b. Dikeluarkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu
Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu Taala anhu berkata:
Bersabda
Rasulullah
Shalallahualaihi
wassalam:
Sesungguhnya
tinggi
petunjuk
dan
kebenaran
daripadaNya,
yaitu
adil
kepada
makhluk
lain
yaitu
dapat
menempatkan
taat
dan
patuh
terhadap
Allah
SWT
melaksanakan
maupun
yang
berkaitan
langsung
dengan
kebencian
dan
permusuhan
di
antara
sesame
manusia.
c. Berusaha mempraktikan perilaku keadilan untuk diri sendiri,
seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan terhadap
potensi
dan
bakat
yang
diberikan
Tuhan
untuk
bersikap
adalah
ketika
menimbang
dan
menakar
TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ADIL
OLEH
NADILA RAHMADHANI
NILMA AGUSTI
XII IA 1
SMAN 3 BATUSANGKAR
TP 2015-2016
Pertanyaan
1. Bagaimana adil terhadap diri sendiri dan orang lain? (umi)
2. Cara mengadili orang miskin yang kelaparan dan mencuri makanan
dari orang kaya yang tidak mau tau dengan keadaan orang
disekitarnya? (Ikhsan)
3. Apakah lembaga peradilan telah menerapkan peradilan di Indonesia?
(Fuja)
Jawab
1. Cara adil terhadap diri sendiri :
jangan menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu
minum minuman keras
dusta
enggan berbuat baik dan jangan membuat kemudharatan
(keburukan) yang akibatnya akan buruk pula pada kesehatan,
jiwa, harta dan kehormatan diri.
cara adil terhadap orang lain :