Resume Buku Gurunya Manusia
Resume Buku Gurunya Manusia
Resume Buku Gurunya Manusia
3. Apersepsi
Jika awalnya tidak gila maka seterusnya akan biasa-biasa saja (Albert Einstein)
Orang yang pertama mengenalkan istilah teori apersepsi adalah Johan Friedrich
Herbart, seorang psikolog, filsuf, dan juga seorang guru yang ahli.
Apersepsi adalah stimulus khusus pada awal belajar yang bertujuan meraih
perhatian dari para siswa.
Sifat dasar manusia untuk memerintah dirinya sendiri: mau tidaknya siswa
mengikuti perintah tergantung kualitas instruksi guru, jika intruksi tersebut
menyenangkan anak tentu akan memerintahkan dirinya untuk mengikuti instruksi
guru.
Manusia bereaksi terhadap instruksi yang berasal dari lingkungannya jika
dibekali stimulus khusus: misalnya pemberian reward bagi anak yang mampu
mengikuti instruksi.
Apersepsi dalam Quantum Teaching: TANDUR
Tumbuhkan dalam diri siswa tentang manfaat materi yang diajarkan
Alami, biarkan anak mengalami sendiri
Namai
Demonstrasikan
Ulangi
Rayakan
Sumber-sumber apersepsi: membuat siswa berada di zona alfa (fun story, ice
breaking, musik, dan brain gym)
Warmer: memberikan tugas (soal di dalam kelas, jawaban di luar kelas),
memberikan angket yang harus diisi jujur oleh siswa.
4.
Diskusi (harus ada masalah yang akan dipecahkan. ex: mengatasi siswa yang
tidak menghormati guru): mengembangkan kecerdasan linguistik dan
interpersonal.
b. Action research (siswa membuat hipotesis tentang materi yang akan
disampaikan kemudian melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis
tersebut. ex: siswa melakukan hipotesis air mana yang cocok untuk bayi
kemudian siswa diminta mengecek sendiri hipotesisnya dengan menggunakan
termometer): mengembangkan kecerdasan matematis-logis dan naturalis.
c. Klasifikasi (pengelompokan banyak data ke dalam minimal dua kategori. ex:
siswa diminta mengelompokkan lingkungan alam dan buatan): mengembangkan
kecerdasan matematis-logis dan naturalis.
d. Analogi (membuat persamaan. ex: menganalogikan siswa yang dicap buruk
sebagai apel busuk yang di dalamnya terdapat bintang, jadi setiap anak
memahami bahwa setiap orang mempunyai sisi baik meskipun dari luar terlihat
buruk): mengembangkan kecerdasan matematis-logis, spasial-visual, dan
naturalis.
e. Identifikasi (mencari ciri-ciri yang membedakannya dari yang lain. ex:
mengidentifikasi perbedaan pantun dari karya sastra lainnya): mengembangkan
kecerdasan matematis-logis, spasial-visual, intrapersonal, dan naturalis.
f. Sosiodrama (siswa berperan sebagai tokoh dalam sebuah cerita, cocok
diaplikasikan dalam pelajaran sejarah): mengembangkan kecerdasan linguistik,
kinestetik, dan interpersonal.
g. Penokohan (proses pembelajaran dengan sosok tokoh terkenal):
mengembangkan spasial-visual, linguistik, dan kinetetik.
h. Flash card/gambar visual (gambar, lambang, atau simbol): mengembangkan
kemampuan spasial-visual dan interpersonal.
a.
b.
c.