Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL


KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI
INDONESIA

DISUSUN OLEH :
AMANDA PANCA OCTARYN
8111412226

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Indonesia

merupakan

Negara

kepulauan

dengan

panjang garis pantai lebih dari 95.000 km dan juga memiliki


lebih

dari

17.504

pulau.Keadaan

tersebut

menjadikan

Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan


sumberdaya perairan yang tinggi dengan sumberdaya hayati
perairan

yang

sangat

beranekaragam.Keanekaragaman

sumberdaya perairan Indonesia meliputi sumberdaya ikan


maupun sumberdaya terumbu karang.Terumbu karang yang
dimiliki Indonesia luasnya sekitar 7000 km2 dan memiliki
lebih

dari

480

jenis

karang

yang

telah

berhasil

dideskripsikan.Luasnya daerah karang yang ada menjadikan


Indonesia sebagai Negara yang memiliki kenekaragaman ikan
yang tinggi khususnya ikan-ikan karang yaitu lebih dari1.650
jenis spesies ikan (Burke et al, 2002 dalam Zainarlan, 2007).
Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan lautan,
sehingga bangsa Indonesia disebut juga sebagai bangsa
bahari.Hamparan laut luas merupakan suatu potensi bagi
bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumber daya laut
yang memiliki keragaman, baik sumber daya hayati maupun
sumber daya lainnya.Salah satu potensi sumber daya hayati
yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya
adalah terumbu karang.Terumbu karang, selain berfungsi
untuk kembangbiak ikan, pelindung pantai dari erosi dan
abrasi, juga bermanfaat untuk sektor pariwisata.Terumbu
karang

merupakan

sumber

mata

pencaharian

bagi

masyarakat pesisir dan 60 persen penduduk Indonesia yang


tinggal di daerah pesisir.
Ketidakpedulian masyarakat akan pentingnya terumbu
karang bagi kehidupan manusia mengakibatkan sekitar 30
persen terumbu karang di lautan Indonesia mengalami
kerusakan.

Tidak

hanya

di

Indonesia,

terumbu

karang

merupakan salah satu ekosistem yang paling terancam rusak


di dunia.Perkiraan terakhir menunjukkan bahwa 10 persen
dari terumbu karang dunia telah mengalami degradasi atau
kerusakan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian Terumbu Karang?
2. Mengapa kita harus menjaga terumbu karang dan apa
manfaat dari terumbu karang?
3. Apa saja faktor-faktor yang

mempengaruhi

rusaknya

terumbu karang di Indonesia?


4. Apa saja contoh kerusakan terumbu karang yang ada di
Indonesia?
5. Bagaimana

upaya

yang

dapat

dilakukan

meminimalisir kerusakan terumbu karang?

BAB II

untuk

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TERUMBU KARANG


Dalam peristilahan 'terumbu karang', "karang" yang
dimaksud

adalah

ordoScleractinia

koral,

yang

sekelompok

menghasilkan

hewan
kapur

dari

sebagai

pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen


kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang
mati

yang

menempel

pada

batuan

kapur

tersebut.Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari


karang maupun dari alga.Secara fisik terumbu karang adalah
terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh
karang.Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan koral.Kerangka karang mengalami
erosi

dan

terakumulasi

menempel

di

dasar

terumbu

(Wikipedia, 2012).
Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari
kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang
bersimbiosis dengan organism miskroskopis.Terumbu karang
bisa dikaitkan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem
ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih,serta
merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi (Fepioni, 2012).
Binatang karang adalah pembentuk utama ekosistem
terumbu karang. Binatang karang yang berukuran sangat
kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan membentuk
koloni yang dikenal sebagai karang (karang batu atau karang
lunak). Dalam peristilahan terumbu karang, karang yang
dimaksud

adalah

koral,

sekelompok

hewan dari ordo

Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk

utama terumbu, sedangkan Terumbu adalah batuan sedimen


kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang
mati

yang

menempel

pada

batuan

kapur

tersebut.

Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang


maupun

dari alga.Secara

fisik

terumbu

karang

adalah

terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh


karang.Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan koral.Di dalam terumbu karang,
koral adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai hewan yang
menghasilkan
merupakan

kapur

komponen

untuk
yang

kerangka
terpenting

tubuhnya,karang
dari

ekosistem

tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs) merupakan


ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang
jernih, hangat (lebih dari 22oC), memiliki kadar CaCO3
(Kalsium Karbonat) tinggi, dan komunitasnya didominasi
berbagai jenis hewan karang keras (Guilcher, 1988).

2.2 MANFAAT TERUMBU KARANG


Terumbu karang juga mempunyai fungsi yang sangat
bermanfaat untuk kita dan berbagai jenis hewan yang ada di
laut, Fungsi terumbu karang yaitu :
a) Pelindung ekosistem pantai.
Terumbu karang berfungsi untuk menahan dan memecah
energi gelombang sehingga
dan kerusakan di sekitarnya.

mencegah terjadinya abrasi

b) Terumbu karang sebagai penghasil oksigen.


Terumbu karang memiliki kemampuan untuk memproduksi
oksigen sama seperti fungsi hutan di daratan, sehingga
menjadi habitat yang nyaman bagi biota laut.

c) Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.


Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman
yang berkumpul untuk mencari makan, berkembang biak,
membesarkan anaknya, dan berlindung.

d) Objek wisata .
Terumbu karang

yang

bagus

akan

menarik

minat

wisatawan pada kegiatan diving, karena variasi terumbu


karang yang berwarna-warni dan bentuk yang memikat
merupakan atraksi tersendiri bagi wisatawan baik asing
maupun domestik.

e) Daerah Penelitian .
Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat
sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu,
masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat
yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum
pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang
lebih intensif untuk mengetahuinya.

f) dari sisi sosial ekonomi, terumbu karang adalah sumber


perikanan yang produktif sehingga dapat meningkatkan
pendapatan nelayan, penduduk pesisir, dan devisa Negara
yang berasal dari devisa perikanan dan pariwisata.

2.3 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN TERUMBU


KARANG DI INDONESIA
Indonesia

memang

kaya

akan

keanekaragaman

hayatinya termasuk di laut. Karena Indonesia termasuk


negara kepulauan.Saat ini salah satu ekosistem yang memiliki

peranan penting yaitu terumbu karang, kini mulai rusak. Hal


ini disebabkan oleh :
a. Pengendapan kapur
Pengendapan kapur dapat berasal dari penebangan pohon
yang dapat mengakibatkan pengikisan tanah (erosi) yang
akan terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga karang
tidak dapat tumbuh karena sinar matahari tertutup oleh
sedimen.

b. Aliran air tawar


Aliran air tawar yang terus menerus dapat membunuh
karang,

air

tawar

tersebut

dapat

berasal

dari

pipa

pembuangan, pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang


tidak seharusnya mengalir ke wilayah terumbu karang.

c. Berbagai jenis limbah dan sampah


Bahan pencemar bisa berasal dari berbagai sumber,
diantaranya adalah limbah pertanian, perkotaan, pabrik,
pertambangan dan perminyakan.

d. Pemanasan suhu bumi


Pemanasan suhu bumi dikarenakan pelepasan karbon
dioksida (CO2) ke udara. Tingginya kadar CO2 diudara
berpotensi meningkatan suhu secara global. yang dapat
mengakibatkan naiknya suhu air laut sehingga karang

menjadi memutih (bleaching) seiring dengan

perginya

zooxanthelae dari jaringan kulit karang, jika terjadi terus


menerus maka pertumbuhan terumbu karang terhambat
dan akan mati.

e. Cara tangkap yang merusak dapat dikategorikan illegal


fishing
Kegiatan illegal fishing adalah penggunaan alat tangkap
yang

dapat

merusak

ekosistem

seperti

kegiatan

penangkapan dengan pemboman, penangkapan dengan


menggunakan racun serta penggunaan alat tangkap trawl
pada daerah yang karang.Cara tangkap yang merusak
antara

lain

penggunaan

racun

dan

bahan

peledak.

Penggunaan bahan peledak di daerah terumbu karang akan


menghancurkan

struktur

terumbu

karang

dan

dapat

meninggalkan gunungan serpihan karang hingga beberapa


meter lebarnya. Sisa bahan racun dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang
ditandai dengan perubahan warna karang yang berwarna

warni menjadi putih yang lama kelamaan karang menjadi


mati.Indikatornya adalah karang mati.

f. Penambangan dan pengambilan karang


Pengambilan

dan

penambangan

karang

umumnya

digunakan sebagai bahan bangunan. Penambangan karang


berpotensi menghancurkan ribuan meter persegi terumbu
dan mengubah terumbu menjadi gurun pasir bawah air.

g. Penambatan jangkar dan berjalan pada terumbu


Nelayan dan wisatawan seringkali menambatkan jankar
perahu pada terumbu karang.Jangkar yang dijatuhkan dan
ditarik diantara karang maupun hempasan rantainya yang
sangat merusak koloni karang.

h. lemahnya penegakan hukum serta kebijakan pemerintah


yang belum menunjukkan perhatian yang optimal dalam
mengelola sistem alami dan kualitas lingkungan kawasan
pesisir dan lautan khususnya terumbu karang.
2.4 CONTOH-CONTOH KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI
INDONESIA
1. Kerusakan karang akibat penggunaan bahan beracun
khususnya dengan menggunakan sianida dapat dilihat dari
kasus

pulau

Panambungan

di

Sulawesi

Selatan.

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan pada tahun


2007 di ketahui bahwa di pulau Panambungan secara

umum terumbu karangnya berada dalam kondisi rusak.


Kerusakan ini diakibatkan oleh penggunaan bahan beracun
pada saat melakukan kegiatan penangkapan. Keadaan ini
diperkuat lagi karena sebagian wilayah pulau ini tidak
berpenghuni sehingga tidak adanya pengawasan dan
memberikan ruang gerak kepada nelayan untuk melakukan
penangkapan illegal fishing secara leluasa.

2. Kendari

(ANTARA

News)

19

Januari

2011

Tingkat

kerusakan terumbu karang dan padang lamun di wilayah


pesisir Sulawesi Tenggara memperihatinkan karena telah
mencapai

tingkat

kerusakan

40

persen.

Tingginya

kerusakan terumbu karang dan padang lamun terjadi


karena penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

3. Sekitar 50 persen terumbu karang di Provinsi Bangka


Belitung (Babel) rusak akibat sedimentasi lumpur yang
berasal dari aktivitas penambangan timah di perairan
provinsi kepulauan berpenduduk 1,2 juta jiwa tersebut.
Ketua Tim Eksplorasi Terumbu Karang, Universitas Bangka
Belitung

(UBB),

Indra

Ambalika

di

Pangkalpinang,

menjelaskan kerusakan terjadi akibat terumbu karang


tertutup lumpur terkait kegiatan kapal isap dan tambang
inkonvensional (TI) apung yang terus menyedot timah di
wilayah perairan.

2.5

UPAYA

MENANGGULANGI

KERUSAKAN

TERUMBU

KARANG DI INDONESIA
Hal

yang

paling

mendasar

untuk

diatasi

adalah

peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat nelayan


mengenai illegal.Peningkatan kesadaran ini dapat dilakukan
dengan dilakukannya penyuluhan ke wilayah nelayan, dan
pendidikan dari kecil di sekolah daerah pesisir.Agar betul-betul
bisa

langsung

menyerang

akar

permasalahan

dan

menanamkan kesadaran sejak awal untuk menjaga terumbu


karang. Tapi penyuluhan itu tidak akan dapat bertahan lama
jika akar dari semua masalah itu tidak segera di selesaikan
yaitu faktor kemiskinan.
Penanganan nyata lain untuk memperbaiki ekosistem
terumbu

karang

yang

marak

dilakukan

oleh

lembaga

pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat


adalah dengan membudidayakan terumbu karang, yakni
dengan pemasangan terumbu karang buatan (artificial reef)
yang

diprakarsai

oleh

Departemen

Kelautan

Perikanan.

Konservasi terumbu karang adalah hal yang mutlak, dan tidak


dapat ditawar ataupun ditunda karena waktu tumbuh karang
yang lama dan manfaatnya yang begitu besar untuk biota laut
terutama ikan, karenanya bila hasil tangkapan nelayan tidak
ingin menurun maka secara bersama-sama masyarakat harus
melindungi kawasan terumbu karang. Untuk itu diharapkan
nelayan atau siapapun juga tak lagi melakukan penangkapan
ikan dengan cara yang merusak. Lebih baik lagi jika sikap tak
merusak itu lahir dari kesadaran sendiri. Meskipun proses
penyadaran ini memerlukan waktu, namun harus dilakukan
secara terus menerus oleh semua pihak.

Melakukan

penegakan

hukum

mengenai

perikanan

khususnya dalam hal pemanfaatan yang bertanggung jawab


serta meningkatkan pengawasan dengan membuat badan
khusus yang menangani dan bertanggung jawab terhadap
kegiatan illegal fishing.
Solusi yang telah diajukan dalam jangka panjang yaitu
COREMAP.COREMAP
Management

(Coral

Program),

Reef

atau

Rehabilitation

Program

Rehabilitasi

and
dan

Pengelolaan Terumbu Karang, adalah program jangka panjang


yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan
untuk

melindungi,

merehabilitasi,

dan

mengelola

pemanfaatan secara lestari terumbu karang serta ekosistem


terkait di Indonesia, yang pada gilirannya akan menunjang
kesejahteraan masyarakat pesisir.

BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah yang
berjudul kerusakan terumbu karang di Indonesia ini adalah
sebagai berikut:

Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium


karbonat

koloni

kerang

laut

yang

bernama

polip

bersimbiosis dengan organism miskroskopis


Manfaat terumbu karang antara lain sebagai

yang

pelindung

ekosistem pantai, terumbu karang sebagai penghasil oksigen,


rumah bagi banyak jenis mahluk hidup, sumber obat-obatan,
objek wisata, daerah Penelitian dan dari sisi sosial ekonomi
terumbu karang menjadi sumber perikanan yang produktif
sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan, penduduk
pesisir, dan devisa Negara yang berasal dari devisa perikanan

dan pariwisata.
Faktor- faktor penyebab kerusakan Terumbu Karang antara lain
pengendapan kapur, aliran air tawar, berbagai jenis limbah
dan sampah, pemanasan suhu bumi, cara tangkap yang
merusak dapat dikategorikan illegal fishing, penambangan dan
pengambilan karang, penambatan jangkar dan berjalan pada

terumbu, dan lemahnya penegakan hukum.


Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir Kerusakan
Terumbu Karang antara lain peningkatan kesadaran dan
pengetahuan

masyarakat

nelayan

mengenai

illegal,

Penanganan nyata lain untuk memperbaiki ekosistem terumbu


karang yang marak dilakukan oleh lembaga pemerintah,
swasta maupun lembaga swadaya masyarakat adalah dengan
membudidayakan terumbu karang, Melakukan penegakan
hukum

mengenai

perikanan

khususnya

dalam

hal

pemanfaatan yang bertanggung jawab serta meningkatkan


pengawasan dengan membuat badan khusus yang menangani
dan bertanggung jawab terhadap kegiatan illegal fishing, dan
Solusi Yang Telah Diajukan Dalam Jangka Panjang Yaitu
COREMAP.

Anda mungkin juga menyukai