Analisa Struktur I
Analisa Struktur I
,MT
Pertemuan IX, X
V. Struktur Portal
V.1 Pendahuluan
Pada struktur portal, yang terdiri dari balok dan tiang yang dibebani
muatan di atasnya akan timbul lenturan pada balok saja, dan akan
meneruskan gaya-gaya tersebut ke tiang berupa gaya normal. Balok pada
sistem demikian sama dengan balok sederhana. Adapun gaya yang bekerja
pada tiang, yang lazimnya berupa gaya horisontal, tidak berpengaruh pada
balok, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.1a.
Pada struktur portal yang balok dan tiangnya mempunyai hubungan
yang kaku, apabila dibebani muatan akan menimpulkan lentur dan gaya
normal di balok maupun di tiang. Gaya horisontal yanag bekerja pada tiang
juga akan menimbulkan lentur pada balok. Pada struktur demikian bila
balok dibebani muatan terpusat akan menimbulkan momen lentur positif
pada balok dan menunjukkan adanya lentur pada sumbu balok., yang
mengakibatkan putaran sudut pada hubungan balok dan tiang, akibatnya
tiang akan bergeser kedudukannya. Dalam hal demikian dianggap pada
tiang hanya akan timbul gaya normal desak saja, yang besarnya sama
dengan reaksi perletakan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.1b.
Setiap usaha untuk mengembalikan pergeseran kaki tiang ini
memerlukan gaya horisontal H yang mengakibatkan momen lentur pada
tiang maupun baloknya. Momen lentur pada tiang akibat gaya horisontal H
sama dengan H.y, diagramnya merupakan fungsi linear. Sedangkan momen
lentur akibat gaya H pada balok akan sama dengan H.t, diagramnya
merupakan garis tetap. Diagram gaya-gaya dalam usaha ini dapat dilihat
pada Gambar 5.1c.
Portal yang akan dibahas lebih lanjut adalah portal statis tertentu,
dengan tidak memperhitungkan perubahan bangunan yang terjadi. Kalau
ada perubahan bangunan dianggap perubahan itu sangan kecil terhadap
V1
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
dimensi portal, meskipun hal ini menyebabkan ukuran portal menjadi besar,
yang berarti struktur tidak efisien. Struktur semacam ini lebih kokoh.
(a)
a.b/.L
Bidang M
(b/L).P
b
L
(a/L).P
(b)
(b/.L)P
Bidang N
(a/L).P
Bidang M
H
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
d) Portal biasa
b) Portal kaku
f) f) Portal lengkung
f) Portal lengkung
Gambar 5.2 Struktur Portal
Gambar 4G.2 SGatruGktur Portal
V3
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
P
D
B
a
VA
b
L
VB
P.b
. 5.1a)
L
P.a
. 5.1b)
M A = 0 VB .L + P.a = 0 VB =
L
Sebagaimana lazimnya gaya dalam pada batas-batas AD, DE, EC, dan
M B = 0 V A .L P.b = 0 V A =
BC. Cara mencari gaya dalam seperti halnya pada balok. Dengan cara
seperti itu dapat diturunkan sebagai berikut :
AD 0 y t
N y = V A
. 5.2a)
Ly = 0
. 5.2b)
My =0
. 5.2c)
V4
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
DE 0 x a
Nx = 0
Lx = V A
. 5.2d)
M x = V A .x
. 5.2e)
. 5.2f)
EC a x L
Nx = 0
Lx = V A P
. 5.2g)
M x = V A .x P ( x a )
. 5.2h)
. 5.2i)
BC 0 y t
N y = V B
. 5.2j)
Ly = 0
. 5.2k)
My =0
. 5.2l)
Dari uraikan di atas tampak tidak ada perbedaan sistem portal ini dari
sisitem balok biasa. Hanya pada struktur portal dijumpai gaya normal pada
tiang. Bila dimasukkan nilai-nilai batas akan dapat digambarkan diagram
bidang N, L, dan M, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.4.
Bidang N
Bidang L
Bidang M
B
Gambar 5.4 Diagram Gaya-Gaya DalamPada PortalSegi Empat
Dengan Beban Terpusat Vertikal
V5
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
C
E
v
A
HA
VA
VB
. 5.3a)
K .v
. 5.3b)
L
K .v
. 5.3c)
M A = 0 V B .L + K .v = 0 VB =
L
Arah gaya reaksinya, bila arah gaya horisontal dibalik, maka terbalik pula
M B = 0 V A .L + K .v = 0 V A =
arah reaksi-reaksinya.
Memperhatikan keseimbangan gaya luar di atas dapat diturunkan
persamaan gaya dalam sebagai berikut :
AE 0 y v
N y = VA
. 5.4a)
Ly = H A
. 5.4b)
M y = H A .y
. 5.4c)
V6
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
ED v y t
N y = VA
. 5.4d)
Ly = 0
. 5.4e)
M y = H A .y
. 5.4f)
DC 0 x L
Nx = 0
L x = V A
. 5.4g)
M x = H A .t K (t v) V A .x
. 5.4h)
. 5.4i)
BC 0 y t
N y = V B
. 5.4j)
Ly = 0
. 5.4k)
My =0
. 5.4l)
+
A
Bidang N
+
Bidang L
+
Bidang M
A
B
Gambar 5.6 Portal Segi Empat Dengan Beban Terpusat Horizontal
V7
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
A
a
VA
HA
b
L
VB
H = 0 H A K = 0 H A = K
. 5.5a)
P.b
L
P.a
M A = 0 VB .L + P.a K .0 = 0 V B =
L
. 5.5b)
M B = 0 V A .L P.b K .0 = 0 V A =
. 5.5c)
V8
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
. 5.6a)
Ly = H A
. 5.6b)
M y = H A .y
. 5.6c)
DE 0 x a
N x = K
. 5.6d)
Lx = V A
. 5.6e)
M x = H A .t + V A .x
. 5.6f)
BC 0 y t
N y = V B
. 5.6g)
Ly = K
. 5.6h)
M y = K.y
. 5.6i)
Bidang N
VB
Bidang L
K.t
VA
VA
Bidang M
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
VA
VB
Gambar 5.9 Portal Segi Empat Dengan Beban Terbagi Rata Pada Balok
Berdasarkan keseimbangan gaya luar dapat dihitung besarnya reaksi
sebagai berikut :
q.L
. 5.7a)
2
q.L
. 5.7b)
M A = 0 V B .L + 1 / 2.q.L2 = 0 VB =
2
Gaya dalam pada batas-batas AD, DC, dan BC. Cara mencari gaya
M B = 0 V A .L 1 / 2.q.L2 = 0 V A =
dalam seperti halnya pada balok. Dengan cara seperti itu dapat diturunkan
sebagai berikut :
AD 0 y t
N y = V A
. 5.8a)
Ly = 0
. 5.8b)
My =0
. 5.8c)
V10
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
DC 0 x L
Nx = 0
. 5.8d)
L x = V A qx
. 5.8e)
M x = V A .x 1 / 2.q.x 2
. 5.8f)
BC 0 y t
N y = V B
. 5.8g)
Ly = 0
. 5.8h)
My =0
. 5.8i)
Bidang N
Bidang L
Bidang M
V11
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
t
HA
A
VA
B
VB
Gambar 5.11 Portal Segi Empat DenganBeban Terbagi Rata Pada Tiang
Reaksi perletakan dapat dihitung sebagai berikut :
H = 0 H A p.t = 0 H A = p.t
. 5.9a)
2
p.t
2L
p.t 2
M A = 0 V B .L 1 / 2. p.t 2 = 0 VB =
2L
M B = 0 V A .L 1 / 2. p.t 2 = 0 V A =
. 5.9b)
. 5.9c)
AD 0 y t
N y = V A
. 5.10a)
Ly = H A
... . 5.10b)
M y = H A .y
. 5.10c)
DC 0 x L
N x = H A
. 5.10d)
Lx = V A
. 5.10e)
M x = H A .t + V A .x
. 5.10f)
BC 0 y t
N y = VB
. 5.10g)
L y = p. y
M y = 1 / 2. p. y 2
. 5.10h)
. 5.10i)
V12
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
Bidang N
Bidang L
Bidang M
B
Gambar 5.12 Diagram Gaya-Gaya Dalam Pada Portal Segi Empat
Dengan Beban Terbagi Rata Pada Tiang
Selanjutnya apabila struktur portal segi empat dibebani muatan
terbagi rata q pada balok dan muatan terbagi rata p pada tiang, seperti
Gambar 5.13. Gaya horisontal p akan menimbulkan reaksi horisontal HA,
dan gaya vertical q dan gaya horisontal p akan menimbulkan reaksi vertikal
VA dan VB.
q
D
t
HA
A
VA
B
L
VB
V13
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
p .t = 0 H
= p .t
. 5.11a)
q .L
p .t 2
= 0 V A . L 1 / 2 .q . L 2 1 / 2 . p .t 2 = 0 V A =
+
. 5.11b)
2
2L
2
q .L
p .t
= 0 V B . L + 1 / 2 .q . L 2 1 / 2 . p .t 2 = 0 V B =
. 5.11c)
2
2L
. 5.12a)
. 5.12b)
Ly = H A
M
. 5.12c)
= H A .y
DC 0 x L
N x = H A
. 5.12d)
. 5.12e)
L x = V A q. x
. 5.12f)
M x = H A .t + V A . x 1 / 2 .q.x 2
BC 0 y t
. 5.12g)
N y = V B
. 5.12h)
L y = p. y
M
. 5.12i)
= 1 / 2. p. y 2
Bidang N
Bidang L
B
D
Bidang M
-C
V14
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
. 5.13a)
. 5.13b)
. 5.13c)
. 5.14a)
. 5.14b)
M x = V A .x + H A . y Px ( x u )
. 5.14c)
V15
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
N x = V A . sin P. cos
. 5.15a)
L x = V A . cos P. sin
. 5.15b)
M x = V A . x P ( x u )
. 5.15c)
V16
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
persamaan Ms.ki = 0. Persamaan itu terdiri dari VA yang telah dihitung dan
HA yang dicari. Dengan cara yang sama akan dihitung VB dan HB. dalam
hal perletakan A dan B berbeda tingginya, seperti gambar 5.16b, maka
persamaan M = 0 akan terdiri dari dua reaksi yang tidak diketahui.
Hal ini dapat dipermudah dengan cara menarik HA dan HB yang
berimpit dengan garis penghubung perletakan A dan B.
tersebut, didapat :
M = 0 akan memberikan hasil VA, yaitu : V ' A =
Dengan cara
M B
L AB
. 5.16a)
H A = H ' A . cos
. 5.16b)
.. 5.16c)
H B = H ' B . cos
. 5.16d)
.5.17a)
. 5.17b)
M x = V A .x H A . y Py ( x u ) Px ( y 'v)
. 5.17c)
V17
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
N x = (V A P ). sin + H cos
L x = (V A . P ). cos H sin
M x = V A . x P ( x u ) H y
Perhatikan suku (VA - P) merupakan persamaan gaya lintang Lox
pada balok yang duletakkan diatas dua tumpuan, persamaan VA.x - P(x
a) merupakan persamaan momen lemtur dalam struktur balok seperti di atas.
Dari persamaan di atas diagram gaya dalam akan dapat diselesaikan.
Namun Karen sumbunya melengkung cara menggambarkannya agak sulit.
Dari persamaan itu pula akhirnya dapat diketahui bahwa momen lentur dan
gaya lintang pda struktur tiga sendi akan lebih kecil dari pada momen dan
gaya lintang pada balok lurus. Dengan demikian persamaan menjadi :
N x = Lo x . sin + H cos
L x = L0 x cos H . sin
M x = M ox H y
V18
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
Soal 1.
4m
HA
3m
VA
K = 5 kN
3m
VB
V19
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
Ly = H A
y = 0 N o = 5.kN
y = 4m N 4 = 5.kN
M y = H A .y
y = 0 M0 = 0
y = 4m M 4 = 20.kNm
DE 0 x 3m
N x = K
x = 0 N 0 = 5kN
x = 3m N 3 = 5.kN
Lx = V A
x = 0 L0 = 5.kN
x = 3m L3 = 5.kN
M x = H A .t + V A .x
x = 0 M 0 = 5.4 + 5.0 = 20.kNm
x = 3m M 3 = 5.4 + 5.3 = 5.kNm
EC 3m x 6m
N x = K
x = 3m N 3 = 5.kN
x = 6m N 6 = 5.kN
Lx = V A P
x = 3m L3 = 5 10 = 5.kN
x = 6m L6 = 5 10 = 5.kN
M x = H A .t + V A .x P( x a )
x = 3m M 3 = 5.4 + 5.3 10.(3 3) = 5.kNm
x = 6m M 6 = 5.4 + 5.6 10(6 3) = 20.kNm
V20
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
BC 0 y 4m
N y = VB
y = 0 N o = 5.kN
y = 4m N 4 = 5.kN
Ly = K
y = 0 L0 = 5.kN
y = 4m L4 = 5.kN
M y = K.y
y = 0 M o = 5.0 = 0
y = 4m M 4 = 5.4 = 20.kNm
Bidang N
VB
E
5
Bidang L
20
20
20
VA
5
20
Bidang M
V21
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
Soal 2. Suatu portal dibebani muatan terbagib rata seperti pada gambar.
Diminta menghitung keseimbangan gaya luar dan keseimbangan
gaya dalamnya.
q = 10 kN/m
D
C
P = 5 kN/m
t=4m
HA
A
VA
B
6m
VB
H = 0 H A 5.4 = 0 H A = 20
10.6 5.42
+
= 36,67.kN
2
2.6
10.6 5.4 2
2
2
M A = 0 VB .6 + 1/ 2.10.6 1/ 2.5.4 = 0 VB =
= 23,33.kN
2
2L
M B = 0 VA .6 1/ 2.10..62 1/ 2.5.4 2 = 0 VA =
AD 0 y 4 m
N y = V A
y = 0 N 0 = 36 , 67 .kN
y = 4 m N 4 = 36 , 67 .kN
Ly = H A
y = 0 L 0 = 20 .kN
y = 4 m L 4 = 20 .kN
M
= H A .y
y = 0 M 0 = 20 . 0 = 0
y = 4 m M 4 = 20 . 4 = 80 .kNm
V22
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
DC 0 x 6m
N x = H A
x = 0 N 0 = 20.kN
x = 6m N 6 = 20.kN
Lx = V A q.x
x = 0 L0 = 36,67 10.0 = 36,67.kN
x = 6m L6 = 36,67 10.6 = 23,33, kN
M x = H A .t + V A .x 1 / 2.q.x 2
x = 0 M 0 = 20.4 + 36,67.0 1 / 2.10.0 2 = 80.kNm
x = 3m M 3 = 20.4 + 36,667.3 1 / 2.10.3 2 = 15.kNm
x = 6m M 6 = 20.4 + 36,67.6 1 / 2.10.6 2 = 40.kNm
BC 0 y 4 m
N y = V B
y = 0 N 0 = 23 ,33 .kN
y = 4 m N 4 = 23 ,33 .kN
L y = p. y 2
y = 0 L 0 = 5 .0 = 0
y = 4 m L 4 = 5 .4 = 20 .kN
M
= 1 / 2 . p. y 2
y = 0 M 0 = 1 / 2 .5 .0 2 = 0
y = 2 m M 2 = 1 / 2 .5 .2 2 = 10 .kNm
y = 4 m M 4 = 1 / 2 .5 .4 2 = 40 .kNm
V23
BahanAjarStatikaMulyati,ST.,MT
36,67
20
36,67
23,33
C
Bidang N
- -
80
Bidang M
Bidang L
20
40
15
23,33
80
+
D
20
40
V24