Penguatan Peran Sektor Kesehatan Dalam Menghadapi Risiko Bencana Pasca MDGs
Penguatan Peran Sektor Kesehatan Dalam Menghadapi Risiko Bencana Pasca MDGs
ANDIA
DALAM MENGHADAPI RISIKO BENCANA
PASCA MDGs
dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Annual Scientific Meeting FK UGM
Yogyakarta, 16 Maret 2015
UU NO 24 TAHUN 2007
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Centre for
Research on the
Epidemiology of
Disaster (data
tahun 2008-2013)
PPKK Kemenkes
(data tahun 20082014)
Frekuensi
bencana
1.880x/thn di
seluruh provinsi
Frekuensi krisis
kesehatan akibat
bencana (alam,
non alam dan
sosial) 373x/thn di
seluruh provinsi
Setiap tahun
posisi 5 besar
dunia sebagai
negara paling
sering terkena
bencana alam
Peringkat 34 dari
171 negara
sebagai negara
paling berisiko
terhadap bencana
alam
World Risk Report
2014 (United
Nations University)
DAMPAK BENCANA
Bencana menyebabkan kerusakan fisik dan non fisik di wilayah
yang terkena berpotensi untuk menurunkan status kesehatan
Penilaian Disaster Recovery Index, 2 tahun pasca letusan Merapi
tahun 2012 (Sumber : BNPB dan UNDP) sebagai berikut :
Sektor sosial
(pendidikan dan
Kesehatan)
Area terdampak
langsung
letusan
Area
terdampak
letusan
Area
terdampak
lahar hujan
Keterangan
Sebelum
bencana
88,62
88,09
88,59
Sesaat setelah
bencana
57,26
59,49
68,24
2 tahun
kemudian
62,61
78,91
79,90
Tingkat
Pemulihan
17,07
67,91
57,31
Pergeseran Paradigma
Penanggulangan Bencana
LAMA
BARU
Bersifat responsif
Penanganan sektoral
Sistem sentralistik
Cara-cara
konvensional
Anggaran urusan
pemerintah
UU NO 36 TAHUN 2009
Bagian Kesepuluh
Pelayanan Kesehatan Pada Bencana
Pasal 82 ayat (1)
Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat bertanggung jawab atas
ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan
pelaksanaan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan pada
bencana.
RISIKO
Risk
Capacity
Hazard
Vulnerability
Capacity
SIKLUS BENCANA
RISIKO
MENINGKAT
!!!
BENCANA
Respon
lambat &
tidak tepat
MANAJEMEN
RISIKO
PRB tidak
memadai
PRA
BENCANA
PASCA
BENCANA
Pemulihan
lambat
Bencana
Penurunan
status kesehatan
wilayah
Menghambat
pembangunan
daerah
Menghambat
pencapaian
MDGs
Menghambat
pembangunan
nasional
MENINGKATKAN KAPASITAS
300 KABUPATEN/KOTA
RAWAN BENCANA
(berdasarkan IRBI, DBK, DTPK, Data
krisis kesehatan PPKK, masukan
daerah)
Peningkatan
kapasitas SDM
Pembiayaan
yang memadai
Penguatan
logistik
Penguatan
Koordinasi dan
kolaborasi
PENGUATAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM
Penguatan kerangka hukum penanggulangan
krisis kesehatan (PKK)
28 NOVEMBER
2012
WHO
Collaborating
Center
PRB
Pelatihan
PRB
Penelitian
KESEHATAN
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
EKONOMI
PEMULIHAN DINI
LOGISTIK
PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN
SARANA DAN
PRASARANA
PENDIDIKAN
Sekretariat
Sub Klaster
DVI
Sub Klaster
Penyehatan
Lingkungan dan
Penyehatan Air dan
Sanitasi
Sub Klaster
Pengendalian
Penyakit
Sub
Klaster
Layanan
Gizi
Sub Klaster
Kesehatan
Reproduksi
Sub Klaster
Pelayanan
Kesehatan
Sub
Klaster
Kesehatan
Jiwa
TUGAS KLASTER
1. PELAYANAN KESEHATAN
2. PENGENDALIAN PENYAKIT
3. PENYEHATAN LINGKUNGAN
4. PENYIAPAN AIR BERSIH DAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
7. PENYIAPAN KESEHATAN
REPRODUKSI DI SITUASI BENCANA
9. PENATALAKASANAAN KORBAN
MATI
SEKRETARIAT KLASTER
PROGRAM PRIORITAS
PEMERINTAH 20152019 :
Meningkatkan kualitas
hidup manusia
Indonesia
TARGET
PEMERINTAH 20152019 :
Terwujudnya
Indonesia yang
berdaulat, mandiri
dan
berkepribadian
berlandaskan
gotong royong
PROGRAM-PROGRAM
TAHUN 2015-2019
Penguatan &
Pengembangan
sistem
Peningkatan
kapasitas SDM
PROGRAM-PROGRAM
TAHUN 2015-2019
Penguatan
Logistik
Penguatan
koordinasi dan
kolaborasi
TANTANGAN
Sinergisitas program klaster kesehatan (baik
antara pemerintah dan non pemerintah,
antara unit-unit di Kemenkes maupun antara
pusat dan daerah)
Pengembangan penelitian donor?? Institusi
yang dapat diajak kerja sama??
Perubahan mindset dari tanggap darurat
menjadi pengurangan risiko bencana
TANTANGAN
Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang
masih lambat dan belum banyak yang
memahami bahwa kegiatan tersebut
merupakan bagian dari pengurangan risiko
krisis kesehatan
Terbatasnya SDM Kesehatan terlatih
Perlu perhatian ancaman bencana akibat
epidemi/pandemi maupun bahan-bahan
berbahaya lainnya (kimia, radiologi, nuklir)
27