Anda di halaman 1dari 8

PERMEABILITAS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permeabilitas didefenisikan secara kuantitatif sebagai pengurangan gas-gas , cairancairan atau penetrasi akar tanaman atau lawat melalui suatu massa tanah atau lapisan
tanah.
Permeabilitas timbul karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu
dengan yang lainnya. Secara kuantitatif permeabilitas dapat dinyatakan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.
Permeabilitas ini merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media poreus.
Secara kuantitatif permeabilitas diberi batasan dengan koefisien permeabilitas. Banyak
peneliti telah mengkaji problema permeabilitas dan mengembangkan beberapa rumus.
Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan dan bahan
tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan larutan. Porositas
efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan kekasaran masing-masing
partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat ini jarang seragam,
konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh permeabilitas lapisanlapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi cukup besar tergantung pada
arah gerakan air.
Pengukuran permeabilitas tanah sangat penting untuk beberapa kepentingan di bidang
pertanian, misalnya masuknya air ke dalam tanah, gerak air ke akar tanaman,aliran air
drainase, evaporasi air pada permukaan tanah, kesemuanya itu dapat dipengaruhi oleh
permeabilitas tanah yang mana berkaitan pula dengan peranan kondektifitas Hidroliknya.

1.2 Tujuan
1) Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti cara pengukuran atau penentuan
permeabilitas suatu sampel tanah dengan baik dan benar
2) Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti permeabilitas sampel tanah yang telah
di ambil.
1.3 Manfaat

BAB II
DASAR TEORI
Permeablitas didefinisikan sebagai sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran
rembesan dari cairan yang berupa air atau minyak mengalir lewat rongga pori. Bahan yang
mempunyai pori-pori kontiyu disebut dapat tembus (permeable). Kerikil mempunyai sifat
dapat tembus yang rendah dan karena itu lempung disebut tidak dapat tembus (impermeable)
untuk semua tujuan pekerjaan yang berhubungan dengan tanah tersebut.
Hukum Darcy.
Menurut Darcy (1856), kecepatan air (v) yang mengalir dalam tanah jenuh adalah:
v=k.i

Banyaknya air yang mengalir melalui penampang tanah dengan luasan A dalam suatu satuan
waktu (debit) adalah:
q=v.A
dimana:
v = kecepatan aliran
k = koefisien rembesan (permeabilitas)
i = gradien hidrolik
A= luas penampang tanah
q = jumlah air yang mengalir dalam tanah (kuantitas) air persatuan waktu
sehingga apabila dihubungkan dengan gradien hidrolik persamaan 1.7 akan menjadi:
h h2
h
q k.i.A k
A k 1
L
L
L
q k.i.A

Koefisien Permeabilitas
Uji Permeabilitas Tinggi Konstan (constant head permeability test).
Pada tipe percobaan ini, pemberian air dalam saluran pipa-masuk (inlet) dijaga
sedemikian rupa hingga perbedaan tinggi air di dalam pipa-masuk dan pipa-keluar
(outlet) selalu konstan selama percobaan. Setelah kecepatan aliran air yang melalui
contoh tanah menjadi konstan, air dikumpulkan dalam gelas ukur selama suatu waktu
yang diketahui. Volume total dari air yang dikumpulkan tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut:

Q A.v.t A. k.i .t

(1.10)

dimana:
Q

= volume air yang dikumpulkan

= luas penampang melintang contoh tanah

= waktu yang digunakan untuk mengumpulkan air

atau:

h
L

(1.11)

dimana:
L

= panjang contoh tanah

Masukkan Persamaan (1.11) ke dalam Persamaan (1.10), maka:

Contoh
tanah

Q A. k . .t
L

Q.L
A.h.t

Atau:
Uji tinggi konstan (constant head permeability test) adalah lebih cocok untuk tanah
berbutir dengan koefisien
yang cukup besar.
Luasrembesan
A

BAB III
3.1 Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yaitu membersihkan selang-selang yang ada di mesin
permeabilitas dan menyiapkan tanah pasir kering. Memasukkan pasir ke dalam tabung
pengujian sampai batas yang telah ditentukan oleh instruktur dan tutup tabung, jangan lupa
kran pada bagian tabung ditutup rapat. Kemudian nyalakan keran pada saluran air yang

mengisi tabung air pada mesin permeabilitas sampai penuh, dan air yang berada dalam
selang-selang tersebut memiliki tinggi yang sama/konstan.
Jika sudah konstan, menyiapkan stopwatch untuk menghitung waktu pengujian dan
gelas ukur lalu buka kran tabung benda uji untuk menampungan air yang keluar dari tabung
benda uji sebanyak 600 ml. Catat debit dan waktu yg di dapat. Ukur tabung benda uji
menggunakan penggaris. Hitung ketinggian tabung air sampai meja menggunakan roll meter.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. alat uji constant head
2. stopwatch
3.2.2 Bahan
1. Tanah pasir

3.3 Pengolahan data


Tinggi pipa 1-2 = 7 cm
Tinggi pipa 2-3 = 6 cm

Benda Uji

Tinggi benda uji

1
2
3

Diameter benda

21,5

uji
7,6

Volume

Waktu

600 ml
600 ml
600 ml

53,88
54,91
55,31

Tinggi selang konstan akhir


Kiri
81,5 cm

Tengah
35 cm

Kanan
0 cm

H1

H2

H3

89 cm

89cm

89 cm

Tinggi konstan awal

A= d t

3.4 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai