Anda di halaman 1dari 21

EKOLOGI AIR TAWAR

1.

LINGKUNGAN AIR TAWAR : TIPE-TIPE DAN FAKTOR-FAKTOR


PEMBATAS
Habitat akuatik adalah keadaan dimana air merupakan faktor

luar

(eksternal) yang utama sekaligus merupakan medium internal. Habitat air


tawar dapat di bagi menjadi 2 seri yaitu :
Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis) berarti
tenang) : danau , kolam, rawa, atau pasir terapung.
Air mengalir, atau habitat lotik ( berasal dari kata lotus berarti
tercuci): mata air, aliran air (brook creek) atau sungai. Tidak ada batasan
yang tegas antara kedua kategori di atas.
Habitat air tawar

menempati

daerah yang relatif

kecil

pada

permukaan bumi, dibandingkan dengan habitat laut dan daratan, tetapi


bagi manusia kepentingan nya jauh lebih berarti dibandingkan luas
daerahnya karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan
murah untuk kepentingan domestik maupun industri ( air mungkin
dapat diperoleh dalam jumlah yang lebih banyak dari laut, tetapi
dengan biaya yang lebih tinggi yaitu banyaak energi yang
diperlukan dan adanya polusi garam)
2. Komponen air tawar adalah daerah kritis dalam siklus hidrologi
3. Ekosistem air tawar menawarkan sistem pembuangan yang paling
memadai dan murah.
Karena manusia menyalahgunakan sumber daya alam ini, maka jelas
bahwa usaha untuk mengurangi tekanan tersebut akan jadi faktor
pembatas bagi manusia. Faktor-faktor pembatas pada air tawar dari
ekosistem akuatik adalah :
Suhu
Air merupakan beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas
yang secara bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat
minimal, sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan

yang terjadi lebih lambat dari pada di udara. Sifat yang terpenting
adalah :
1. Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar panas dibutuhkan
untuk mengubah suhu air.
2. Panas fusi yang tinggi
3. Panas evaporasi yang tinggi. Sebagian besar sinar matahari
digunakan untuk evaporasi air dari ekosistem dunia dan alur energi
ini

yang mengubah iklim

dan memungkinkan perkembangan

keanekaragaman yang menakjubkan.


4. Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4 o C di atas dan di bawah

suhu tersebut air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat
unik ini menyebabkan air danau tidak membeku seluruhnya pada
musim dingin.
Walaupun variasi suhu di air tidak sebesar di udara, hal ini
merupakan faktor pembatas utama karena organisme air tawar seringkali
memiliki toleransi yang sempit. Perubahan suhu dapat mengakibatkan
pola sirkulasi yang khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi
kehidupan

akuatik.

Daerah

perairan

yang

cukup

luas

dapat

mempengaruhi iklim daerah daratan sekitarnya.


Suhu air paling efektif diukur dengan sensor elektronis seperti
termistor.

Pembacaan

dan

pencatatan

langsung

dari

termistor

memudahkan pemula untuk mengambil profil suhu dari habitat akuatik.


Kejernihan
Penetrasi cahaya sering kali di halangi oleh zat yang terlarut dalam
air, membatasi zona fotosintesa dimana habitat akuatik dibatasi oleh
kedalaman.

Sering

kali

disebabkan

oleh

kekeruhan

terutama

bila

disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap. Sedangkan


bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan
indiksi produktifitas.
Kejernihan dapat diukur dengan alat yang sederhana yaitu cakram
secchi berupa cakram putih dengan garis tengah kira-kira 20 cm dan
dimasukan ke dalam air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kedalaman
itu disebut kedalaman cakram secchi yang dapat berkisar atara beberapa

cm pada air yang amat keruh dan 40 m pada air yang amat jernih. Tidak
efektif pada danau yang tinggi letaknya.
Cakram secchi dan termistor adalah sua alat yang sederhana dan
murah yang dapat digunakan pemula untuk mendapatkan gambaran
kasar dari hubungan suhu dan cahaya yang peting dalam kolam tau
danau.
Arus
Arah arus sangat penting sebagai faktor pembatas terutama pada
aliran air. Di smaping itu air sering kali amat menentukan distribusi gas
yang vital, garam, dan organisme kecil.
Konsentrasi Gas Pernafasan (Respirasi)
Berbeda dengan lingkungan laut, konsentrasi oksigen dan karbon
dioksida sering kali terbatas pada lingkungan air tawar. Pada zaman polusi
ini konsentrasi oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis sering kali
diukur dan merupakan faktor fisik yang paling intensif dipelajari. Sebagai
suatugambaran dari kantong oksigen yang disebabkan polusi dan
konsekuensinya dalam hal biota, karena o2 dan co2 biasanya belaku
berlawanan, ahli ekologi tentang polusi makin lama makin memperhatikan
penyuburan dibandingkan dengan pengaruh yang membatasi dari karbon
dioksida dalam air tawar.
Konsentrasi Garam Biogenik
Nitrat

dan

fosfat

sampai

batas

tertentu

nampaknya

terbatas

jumlahnya hampir pada semua okosistem air tawar. Dalam air danau dan
aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-garam lain juga
tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata air mineral, bahkan
pada air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar garam atau
salinitas kurang dari 0,5%, dibandingkan dengan 30-37% dalam air laut.
Dua ciri lain dari habitat air tawar dapat mempengaruhi jumlah dan
distribusi dari jenis yang ada (atau kekayaan kualitas biota). Karena
habitat air tawar sering kali terisolasi satu dari yang lain oleh daratan dan
lautan, organisme dengan penyebaran rendah melewati halangan ini
mungkin telah gagal untuk mapan di tempat-tempat yang tidak sesuai.
Ikan terutama menjadi subjek dari pembatasan ini, aliran air, misal nya

walaupun hanya beberapa km jaraknya di daratan tetapi karena terisolasi


oleh air, mungkin daerahnya (niche) ditempati oleh jenis (spesias) yang
berbeda. Sebaliknya, kebanyakan organisme kecil, seperti panggang,
udang, protozoa dan bakteri, mempunyai kemampuan penyebaran yang
tinggi. Maka seseorang mungkin akan menemukan Daphnia dalam kolam
di Amerika Serikat dan di Inggris. Buku pegangan untuk invertebrata air
tawar yang ditulis untuk pulau-pulau di ingggris, misalnya dapat
digunakan di Amerika Serikat paling tidak sampai tingkat keluarga
(Familia) dan marga (Genus), tanaman rendah dan invertebrata air tawar
menunjukan tingkat kosmopolitan yang tinggi.
Organisme
dipecahkan

air

dalam

tawar

mempunyai

hubungan

dengan

persoalan
pengaturan

tertentu
tekanan

untuk
osmose

(osmoregulasi). Karena konsentrasi garam dalam cairan tubuh atau sel


lebih besar dari pada lingkungan air tawar (yaitu disebut cairan
hipertonik), maka air cenderung untuk masuk ke dalam tubuh secara
otomatis bila selaputnya (membran) dapat ditembus air (permeabel) atau
kadar garam akan menjadi tinggi bila membran relatif tidak permeabel.
Binatang air tawar, seperti protozoa dengan selaput sel yang tipis dan
ikan

dengan

insangnya

harus

mempunyai

cara

efisien

untuk

mengeluarkan air (terlaksana dengan vakuola kontraktil pada protozoa


dan ginjal pada ikan) atau badannya akan membesar dan meletus.
Kesukaran dalam osmoregulasi dapat diterangkan, paling tidak sebagian,
mengapa sejumlah besar hewan laut dari seluruh Phylum, kenyataannya
belum pernah berhasil memasuki lingkungan air tawar. Sebaliknya ikan
bertulang (juga burung laut dan mamalia) yang cairan tubuhnya berkadar
garam lebih rendah dari air laut (yaitu hipotinik) berhasil masuk kembali
ke laut dengan merubah osmoregulasi metabolis secara perlahan-lahan
yang meliputi pembuangan garam dan penahanan air.
2.

KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR


Karena organisme dalam air tawar (atau pada habitat alami yang

lain) tidak diatur menurut taksonomi beberapa jenis klasifikasi dengan


dasar ekologis sangat berguna. Pertama organism dapat diklasifikasikan

dengan dasara niche

utama atau rantai energy atau

rantau makanan:

Autotroph (produsen): tanaman hijau dan mikroorganisme


kemosintetik.

Phagotroph pertama, kedua, dst (konsumen makro): herbivore,


predator, parasit, dsb.

Saprotroph (konsumen mikro/pengurai) : diklasifikasikan lagi


berdasarkan asal bahan organic yang diuraikan.

Kedua, organism di dalam air mungkin dapat diklasifikasikan bentuk


kehidupannya atau kebiasaan hidupnya berdasarkan model kehidupanya,
sebagai berikut:

Bentos : organism yang melekat atau beristirahat pada dasar atau


hidup di dasar endapan. Binatang bentos dapat di bagi berdasarkan
cara maknanya menjadi pemakan penyaring (seperti kerang) dan
pemakan deposit (seperti siput).

Periphyton atau aufwuchs ; organism (baik tanaman amupun binatang


dan daun dari tanaman yang berakar atau permukaan lain yang
menonjol dari dasar.

Plankton : organism yang mengapung yang pergerakannya kira0kira


tergantung pada arus. Walaupun beberapa zooplankton menunjukan
gerakan berenang yang aktif yang membantu mempertahankan posisi
vertical, plankton secara keseluruhan tidak dapat bergerak melawan
arus. Secara praktis, net plankton adalah plankton yang tertangkap di
dalam jaringan yang amat halus yang ditarik dengan perlahan-lahan di
dalam air: nanoplankton terlalu kecil untuk dapat ditangkap dengan
jarring dan harus disarikan dari air yang diambil dengan botol atau
pompa.

Nekton ; organism yang dapat berenang dan bergerak dengan


kemauan

sendiri

(dengan

demikian

dapat

menghindari

jarring

plankton, botol air dan lain-lain). Ikan, amfibi, serangga air besar
termasuk golongan ini.

Neuston : organism yang beristirahat atau berenang pada permukaan


air.
Akhirnya, organism dapat diklasifikasikan berdasarkan daerah atau

subhabitat. Di dalam kolam dan danau tiga zona umum:

Zona litoral : daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya


sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami di tumbuhi oleh
tanaman, tetapi tidak demikian pada kolam yang dikelola atau buatan.

Zona limnetik : daerah air terbuka sampai kedalaman penetrasi


cahaya yang efektif, di sebut tingkat kompensasi yaitu daerah dimana
fotosintesa seimbang dengan respirasi. Pada umumnya tingkat ini
berada pada kedalaman dimana intensitas cahaya kira-kira 1% dari
intensitas cahaya penuh. Komunitas di sini hanya terdiri dari plankton,
nekton dan kadang-kadang neuston. Zona ini tidak ada pada kolam
yang kecil dan dangkal. Istilah zona eufotik berarti zona yang
mendapat cahaya termasuk litoral dan limnetik.

Zona profundal : bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak
tercapai cahaya efektif. Zona ini biasanya tidak ada pada kolam.
Pada aliran air terdapat 2 zona utama:

Zona ir deras ; daerahn yang dangkal dimana kecepatan arus cukup


tinggi untuk menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan
materi lain yang lepas, sehingga dasarnya padat. Zona ini dihuni oleh
bentos yang beradaptasi khusus atau organism perifik yang dapat
melekat atau berpegang dengan kuat pada dasar yang padat, dan
oleh ikan yang kuat berenang misalnya darter

Zona ir tenang : bagian air yang dalam dimana kecepatan arus sudah
berkurang, maka lumpur dan materi lepas cenderung mengendap di
dasar, sehingga dasarnya lunak, tidak sesuai untuk bentos permukaan
tapi cocokuntuk penggali nekton dan pada beberapa kasus, plankton.
Ekologis dari jenis tertentu dapat berbeda pada tingkat yang

berbeda selama tingkat hidupnya. Seekor binatang mungkin adalah


konsumen primer pada stadium larva dan konsumen sekunder bila telah
dewasa (kecebong-katak). Dalam hal demikian klasifikasi ekologis amat

berbeda dengan klasifikasi taksonomi yang tentu saja tidak berubah


dengan perubahan perkembangan binatang.
3.

BIOTA AIR TAWAR (FLORA DAN FAUNA)


Lingkungan air tawar bila dilihat secara keseluruhan, ganggang

adalah produsen terpenting, dan Spermatophyta akuatik menempati


posisi yang kedua. Kebanyakan tanaman tinggi adalah anggota keluarga
yang beraneka ragam yang sebagian besar anggotanya adalah tanaman
darat.
Diantara binatang konsumen,

terdapat 4 kelompok besar di

ekositem air tawar ; moluska, serangga air, udang-udangan dan ikan.


Diantara saprotrof, bakteri air dan jamur air tampaknya sama
pentingnya dalam fungsinya sebagai pengurai vital bahan organic menjadi
bahan anorganik yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Bakteri
dan jamur paling penting dalam zona dimana terdapat sejumlah besar
detritus organic (dan salam air yang tercemar dengan bahan organic),
jumlah mereka berkurang pada air limnetik yang tidak tercemar.
4.

KOMUNITAS LENTIK

Sifat komunitas di zona litoral


1. PRODUSEN
Produsen di zona litoral terdiri dari 2 tipe: yang berakar atau tanaman
bentik, kebanyakan anggota division spermatophyte (tanaman berbiji) dan
fitoplankton,

atau

tanaman

hijau

yangn

mengapung,

kebanyakan

ganggang. Kadang-kadang lemna, yang berupa spermatophyte neuston


yang tidak terikat pada dasar, pada beberapa kolam tanaman ini dapat
membentuk lapisan yang hamper merata pada permukaan air pada
musim-musim tertentu dan dengan demikian menutupi/menghalangi
tanaman hijau yang lain. Bila suatu kolam atau danau tercemar nutrisi
yang berlebihan, gangangang yang berbentuk benang seringkali tumbuh
menjadi massa yang tebal dan naik ke permukaan di dorong oleh oksigen
yang terperangkap. Oksigen yang dihasilkam dalam proses fotosintesa
sebagian besar dilepas ke udara, ketikia ganggang itu mati, oksigen

dalam air dipakai habis, seing kali menekan ahbis bahkan membunuh
ikan.
Biasanya, tanaman berakar membentuk zona melingkar pada zona
litoral, suatu kelompok menggantikan yang lain dengan bertambahnya
kedalaman air (baik dalam dimensi ruang ataupun waktu). Susunan wakil
tanaman dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam dapat diuraikan
sebagai berikut (tidak semua perairan mempunyai ketiga zona yang
diuraikan atau susunannya tidak sama seperti yang tertera disini) :
(a)

Zona vegetasi tersembul : tanaman berakar yang bagian alat

fotosintesa muncul di atas permukaan air. Jadi, karbondioksida untuk


menghasilkan makanan diambil dari udara tetapi bahan mentah yang lain
diambil dari bawah permukaan air. Tanaman air yang berakar biasanya
mendapat nutrisi dari sedimen anaerobik yang dalam, oleh karena itu
berlaku sebagai pompa nutrisi yang berguna untuk ekosistem. Typha
spp. Adalah produsen yang tersebar luas dan dapat dianggap sebagai
suatu tipe untuk niche ini. Tanaman ini dijumpai pada bentangan garis
lintang yang luas sebab kecenderungannya untuk membentuk ekotipe
atau ras. Tanaman lain yang termasuk golongan ini adalah Scirpus spp.,
Sagittaria spp., Sparganium spp., Eleocharis spp. dan Pontederia spp.
Tanaman yang menyembul bersama-sama dengan tanaman yang tumbuh
di tempat yang lembab membentuk rantai penting yang menghubungkan
lingkungan darat dan air. Tanaman ini digunakan sebagai makan dan
tempat perlindungan bagi amfibi, misalnyapenting yang menghubungkan
lingkungan darat dan air. Tanaman ini digunakan sebagai makan dan
tempat perlindungan bagi amfibi, misalnya tikus kasturi tikus kasturi dan
menjadi pintu gerbang ke luar masuk yang sesuai bagi serangga air
yang sebagian hidupnya di dalam air dan sebagian lagi di darat.
(b)

Zona tanaman berakar dengan daun yang mengapung. Teratai

(Nymphaea, kira-kira ada 4 jenis) merupakan tanaman yang biasa


dijumpai pada zona ini di sebagian Amerika Serikat bagian Timur, tetapi
tanaman lain (Brasenia misalnya) mempunyai bentuk kehidupan yang
serupa. Zona ini serupa dengan zona yang disebut sebelum ini secara
ekologis, tetapi permukaan fotosintesa horizontal mungkin lebih efektif

mengurangi penetrasi cahaya ke dalam air. Bagian bawah daun teratai


memberikan tempat istirahat yang sesuai dan tempat meletakan telur
bagi beberapa binatang.
(c)

Zona vegetasi terendam : tanaman berakar yang seluruhnya

atau sebagian besar terendam. Daun cenderung tipis dan terbelah-belah


halus dan beradaptasi untuk pertukaran nutrisi dengan air. Anggota
Potamogetonaceae biasanya dominan di zona ini. Marga Potamogeton
adalah salah satu marga yang terbesar dari tanaman air yang berakar,
mempunyai kira-kira 65 jenis yang terdapat di daerah sedang di seluruh
dunia.

Marga

lain

dalam

keluarga

Potamogetonaceae

(Ruppia,

Zannichellia) juga tersebar luas dan mungkin lebih penting secara lokal
daripada jenis Potamogeton. Tanaman terbenam lain yang penting di
Amerika Serikat termasuk Ceratophyllum, Myriophyllum, Elodea atau
Anacharis,

Najas

hubungannya,

dan

Nitella

Vallisneria.
dan

Chara

Tolypella

dan

biasanya

marga

yang

digolongkan

dekat
sebagai

ganggang, tetapi tanaman ini terikat pada dasar dan mempunyai bentuk
kehidupan yang menyerupai tanaman tinggi. Oleh karena itu Chara secara
ekologis

dapat

diklasifikasikan

sama

dengan

produsen

terbenam.

Tanamam ini sering menandai batas sebelah dalam dari zona litoral,
karena kemampuannya untuk hidup dalam air yang dalam.
Dalam semua bentuk perairan yang d diangkal (kolam, sungai
berlumpur dan rawa-rawa) akar dari tanaman akuatik cenderung lebih
penting pada iklim yang lebih panas. Produksi primer pada tanaman
akuatik

yang tersembul dilaporkan

cukup tinggi

(Penfound,

1956;

Westlake, 1963; lihat juga Seksi mengenai rumput di daerah rawa asin. Di
Amerika Serikat bagian Selalatan dan di daerah tropika tanaman ini
tumbuh amat subur sehingga sering kali dianggap sebagai hama karena
menyumbat saluran air dan mengganggu jalan perahu serta kegiatan
memancing.

Naluri

manusia

menghadapi

situasi

demikian

adalah

menggunakan racun (herbisida), tetapi mungkin lebih bijaksana dalam


kebanyakan kasus untuk memanen atau menyabit, terutama bila telah
dibuktikan bahwa vegetasi akuatik sering kali mengandung nutrisi yang
tinggi (Boyd, 1968).

Produsen yang tidak berakar dari zona litoral terdiri dari beberapa
jenis ganggang. Banyak jenis dijumpai terapung pada zona litoral dan
limnetik (plankton), tetapi beberapa, terutama yang terkait pada atau
berasosiasi dengan tanaman yang berakar, merupakan ciri dari zona
litoral. Demikian pula banyak jenis beradaptasi untuk mengapung
merupakan ciri dari zona limnetik. Tipe-tipe utama ganggang adalah :
1. Diatomae (Bacillariaceae), dengan cangkang silika yang menyerupai
kotak dengan pigmen kuning atau coklat di dalam kromatofora yang
menutupi klorofil. Diatomae adalah indikator yang baik untuk kualitas air.
2. Ganggang hijau (Chlorophyta), termasuk bentuk sel tunggal seperti
desmid, bentuk benang yang terapung atau terikat, dan berbagai bentuk
koloni yang terapung. Dalam hal ini klorofil tidak tertutup oleh pigmen
lain, jadi populasi ini kelihatan hijau.
3. Ganggang

biru-hijau

(Cyanophyta),

merupakan

ganggang

sel

tunggal yang sederhana atau membentuk koloni dengan klorofil yang


terbesar (tidak terpusat pada kromatoplas) tertutup oleh pigmen biruhijau. Kelompok ini sering penting secara ekologis karena biomas yang
besar yang dapat terbentuk pada kolam dan danau yang tercemar. Seperti
banyak ganggang biru-hijau dapat mengikat nitrogen menjadi nirat, jadi
peranannya sama seperti bakteri pengikat nitrogen dalam tanah. Banyak
jenis ganggang ini tahan terhadap pemanenan (yang merupakan salah
satu ciri dapat membentuk biomas yang besar). Sisa metabolisme yang
dikeluarkan dari sel dan hasil penguraian yang dilepaskan selama proses
pembusukannya sering kali berupa racun dan mengeluarkan bau busuk
dan rasa yang tidak enak pada air minum, walaupun demikian kelompok
ini sering kali tidak populer dikalangan insinyur yang menangani proyek
perairan. Sebagai tambahan pada marga, dapat disebutkan Oscillatoria
dan Rivularia, yang mungkin menutupi dasar atau terikat pada batang
atau daun tanaman berbiji yang terbenam.
Ganggang hijau yang terbentuk benang atau pond scums, seperti
Spirogyra, Zygnema, Oedogonium sering kali menjadi bahan pelajaran
dalam kuliah pengantar botani. Bentuk lain yang menyerupai benang
dianggap bentuk kehidupan perifiton, tiap tanaman berakar sering kali

mempunyai ganggang tertentu yang berasosiasi secara komensalisme


atau mutualisme. Chara tampaknya membentuk substrat yang sesuai dan
hamper selalu tertutup dengan ganggang lain yang berwarna karat.
Contoh fitoplankton

yang terpung bebas pada zona

litoral dapat

disebutkan beberapa diatomae, desmid dan ganggang hijau yang lain dan
protozoa

yang

mempunyai

klorofil

(jadi

termasuk

holofitik

atau

produsen), seperti Euglena yang biasa digunakan dalam laboratorium


serta beberapa golongan yang erat hubungannya.
2. KONSUMEN
Zona lotoral merupakan daerah yang dihuni oleh lebih banyak jenis
binatang dibandingkan dengan zona yang lain. Kelima kebiasaan hidup
terwakili dengan baik, dan semua Phyla yang mempunyai wakil dalam air
tawar kebanyakan ada di sini. Beberapa binatang, terutama perifiton
menunjukkan zonasi yang sejajar dengan tanaman berakar, tetapi banyak
jenis terdapat hamper disemua zona litoral. Zonasi vertical lebih nyata
pada binatang dibandingkan dengan zonasi horizontal. Beberapa cirri
binatang pada zona litoral, di antara bentuk perifiton misalnya, siput
kolam, nimfa damsel

dan nimfa capung yang pemanjat (Odonata),

Rotifera, cacing pipih, Bryozoa, Hydra dan larva kutu beristirahat pada
atau menempel pada batang atau daun tanaman yang besar. Siput makan
tanaman atau Aufwuchs, larva kutu juga merupakan konsumen primer
tetapi terutama makan detritus. Larva capung dan damsel merupakan
karnivora

murni,

mereka

menangkap mangsa

menggunakan

bibirnya

yang

kuat

untuk

yang kebetulan lewat di dekat tempat mereka

mengintai. Kelompok lain yang terdiri dari konsumen primer dan sekunder
dapat dijumpai beristirahat atau bergerak pada dasar atau di bawah
lumpur atau sisa tanaman misalnya, nimfa Odonata yang merangkak
(badannya pipih, bukannya silindris), lele, isopoda dan nimfa mayfly
tertentu. Lebih ke dalam lagi ke dasar lumpur dapat dijumpai Odonata
penggali dan Ephemeroptera (yang dapat membenamkan seluruh badan
ke dalam lumpur atau sebagian badanya muncul di permukaan lumpur
untuk

bernafas),

kerang,

cacing

(anelida),

siput

dan

terutama

chironomid serta beberapa larva Diptera yang hidup dalam lubang yang
kecil.
Nekton di zona litoral sering kali kaya akan jenis dan besar
jumlahnya. Kehadiran larva dan kumbang penyelam (Coleoptera) dewasa
serta beberapa Hemiptera dewasa jelas terlihat, beberapa diantaranya
terutama dysticid dan noctonecid adalah karnivora.
Amfibi bertulang belakang seperti katak, salamander, kura-kura, dan
ular air hampir hanya merupakan anggota komunitas zona litoral.
Kecebong katak dan bangkong adalah konsumen primer yang utama.
Mereka makan ganggang dan bagian lain dari tanaman, sedangkan
binatang ddewasa, trofinya naik satu ato dua tingkat.
Ikan-ikan di kolam biasanya bergerak bebas antara zona litoral dan
limnetik, tetapi sebagian besar ikan menghabiskan waktunya di daerah
litoral, banyak jenis membentuk teritoral dan berkembang biak di situ.
Zooplankton dari daerah litoral agak khusus dan berbeda dibandingkan
dengan di daerah limnetik. Di sini udang-udangan lebih berat dan kurang
sering

mengapung,

beristirahat

di

biasanya

dasar

bila

berpegangan

tidak

pada

menggerakan

tanaman

anggota

atau

badannya.

Akhirnya , neuston di daerah litoral terdiri dari 3 serangga permukaan


yang banyak di jumpai di kolam adalah : kumbang whirligig, strider air
dan strider air berbahu lebar. Beberapa protozoa dan mikriorganisme
yang lain tidak terlalu menarik
berhubungan

dengan

lapisan

perhatian , biasanya mereka

tipis

(film)

permukaan

(diatas

ini
dan

dibawahnya).
Komunitas mikroskopik lain yang pantas diperhatikan terdaptdiantara
butiran pasir pada tepi air (sering di sebut habitat psammolitoral).
Sifat komunitas di zona limnetik
Kebanyakan kehidupan limnetik berukuran mkroskopik maka kurang
bisa dilihat dengan mata tlanjang, walaupun sering kali menyebabkan air
berwarna hijau. Produksi makanan tiap unit area fitoplankton dapat
melebihi

tanaman

berakar.

Kebanyakan

fitoplankton

mempunyai

serangkaian proses atau cara adaptasi yang lain untuk mebantu dalam

mengapung. Turbulensi atau gerakan arus air ke atas yang disebabkan


oleh perbedaan suhu membantu posisi fitoplankton agar dekat dengan
permukaan dimana fotosintesa paling efektif. Kerapatan yang amat tinggi
yang muncul dengan cepat dalam jangka pendek disebut bloom atau
pulses Fitoplankton. Selama musin dingin suhu air yang rendah serta
intensitas cahaya yang rendah menurunkan kecepatan fotosintesa,
sehingga nutrisi yang teregenerasi tertimbun tidak terpakai. Bila keadaan
suhu dan cahaya membaik, fitoplankton yang mempunyai potensi biotik
yang tinggi, bertambah dengan cepat karena nutrisi bukan faktor
pembatas untuk saat itu. Tetapisegala nutrisi akan habis dan bloom
akan menghilang. Bila zat makanan tertimbun lagi, ganggang biru hijau
penambat nitrogen seperti anabaena sering menjadi sebab bloom pada
musin gugur, organisme ini mampu meneruskan pertumbuhan dengan
cepat tanpa terganggu menurunnya kadar nitrogen terlarut hingga posfor,
suhu

rendah

atau

beberapa

faktor

lain

menjadi

pembatas

dan

menghentikan pertumbuhan populasi.


Zooplankton limnetik hanya terdiri dari beberapa jenis tetapi jumlah
individual makin besar. Kebanyakan udang-udangan yang merupakan
zooplankton adalah stainer, menyaring bakteri, partikel detritus dan
fitoplankton dengan sebaris setae yang menyerupai sisir pada anggota
badan di bagian dada. Oraganisme ini merumput hampir sama dengan
sapi merumput vegetasi di daratan. Zooplankton yang lain adalah
predator. Seperti dapat diramalkan, zooplankton memperlihatkan fluktuasi
populasi. Yang seirama atau segera pengikuti fitoplankton, karena
zooplankton

tergantung

fitoplankton.

Beberapa

zooplankton

dapat

menggunakan bahan organik yang terlarut, tetapi makanan berupa


partikel dipercayai merupakan sumber energi utama.
Copepoda dan cladocera menunjukan perkembangan kebihupan dan
metode reproduksi yang sangat berbeda. Cladocera berkembang biak
secara partenogenesis, telur berkembang didalam ruang pengeraman,
yaitu

suatu

ruang

yang

terletak

diantara

badan

dan

carapax.

Pertumbuhan langsung tanpa melalui stadium larva. Copepoda sebaliknya


tidak berkembang biak secara partenogenesis, tetapi betinanya dapat

menyimpan seperma dalam jumlah yang cukup dari satu kali kopulasi
untuk beberapa kelompok telur. Copepoda mempunyai stadium larva,
disebut nauplius yang hidup bebas. Jadi copepoda dan cladocera yang
mendominasi secara bersama sebagai kelompok konsumen primer di
daerah limnetik, menggambarkan adaptasi paralel untuk mencapai hasil
yang sama.
Nekton limnetik didaerah air tawar hampir seluruhnya terdiri dari
ikan. Di dalam kolam, ikan di zona limnetik sama dengan ikan di zona
litoral, tetapi di perairan yang lebih luas beberapa jenis mungkin hanya
dijumpai di daerah limnetik. Kebanyakan ikan air tawar dewasa makan
binatang lain yang ukurannya sedang, jadi bukan plankton dengan ukuran
mikroskopis.
Sifat Komunitas di Zona Profundal
Karena tidak ada cahaya, penghuni daerah profundal tergantung
pada zona limnetik dan litoral untuk bahan makanan dasar. Sebaliknya,
zona profundal memberikan nutrisi yang telah didaur ulang, yang
terbawa

oleh

arus

dan

binatang

yang

berenang

di

zona

lain.

Keanekaragaman kehidupan zona profundal, seperti dapat diduga, tidak


besar, tetapi apa yang ada di situ penting. Komunitas utama terdiri dari
bakteri dan jamur, yang terutama banyak di pertemukan antara air dan
lumpur di mana bahan organik tertimbun, dan 3 kelompok binatang
konsumen adalah cacing darah, kerang kecil dan larva phantom. Kedua
kelompok pertama dalam bentuk bentos, yang terakhir dalam bentuk
plankton yang secara teratur naik ke zona limnetik di waktu malam dan
turun kembali ke dasar di waktu siang hari. Cacing annelida yang merah
sering bertambah jumlahnya di air yang tercemar dengan buangan
domestik di daerah pembuangan septik yang padat, cacing ini disebut
cacing lumpur mungkin satu-satunya organisme makroskopik yang ada.
Kebanyakan organisme plankton di air tawar tetap seluruh hidupnya
dalam bentuk ini (yaitu holoplankton), amat berbeda dengan organisme
dari plankton laut di daerah pantai, kebanyakan adalah anggota
sementara (disebut meroplankton). Semua binatang dari zona profundal

beradaptasi untuk bertahan pada periode konsentrasi oksigen yang


rendah,

dimana

kebanyakan

bakteri

dapat

hidup

tanpa

oksigen

(anaerobik).
5.

DANAU

Secara geologis,

danau terbentuk biasanya akibat dari bencana alam

yaitu, terjadinya aktifitas tektonik dan vulkanik yang intensif sehingga


menghasilkan lembah-lembah jika turun hujan , lembah akan tergenang
air akibat hujan.

Tetapi ada juga danau terjadi akibat dari aktifitas

manusia, danau ini disebut kolam.


Secara ekologis ukuran danau dapat digolong dalam 2 (dua zone) yaitu :
1.

Zone limnetik yaitu mempunyai ukuran yang lebih besar, yaitu

daerah produsen utama (energi cahaya diikat menjadi makanan) biota


dapat tumbuh
2.

Zone litoral yaitu ukurannya lebih kecil dari zone limnetik

Sirkulasi air danau secara umum akan mengakibatkan stratifikasi suhu


atau oksigen pada musim tertentu.

Stratifikasi dalam danau-pola klasik di daerah sedang

Musim panas air di bagian atas menjadi lebih panas dari pada air di
bagian bawah; mengakibatkan lapisan atas yang hangat, suhu akan turun
dengan berambahnya kedalaman (termoklin), dan bagian atas air lebih
hangat tersirkulasi (epilimnion). Bila air di suatu danau amat jernih dan
memungkinkan

pertumbuhan

fitoplanton

di

bawah

termoklin

memungkinkan oksigen ada dengan konsentrasi yang lebih inggi dari


permukaan, sebab oksigen dapat terlarut dalam air dingin.
Selama musim dingin persediaan oksigen tidak banyak berkurang karena
kegiatan bakeri pengurai dan respirasi organism tidak terlalu besar pada
suhu rendah.

Stratifikasi termal di daerah tropika


Danau di daerah tropika mempunyai suhu permukaan yang tinggi

yaitu 200 sampai 300 C, menunjukan sedikit penurunan suhu dengan

bertambahnya kedalaman dan sedikit perubahan suhu musiman. Danau


yang amat dalam di daerah tropika cendrung sebagian airnya bercampur
(hal. 500).
Dalam sirkulasi air danau di dunia dapat digolongkan dalam katagori :
1.

Dimictic (tercampur) ; dua musim perioda sirkulasi bebas (spt

dibahas pada sesi sebelumnya)


2.

Monomictic dingin ; suhu air tidak pernah lebih tinggi dari 40 C

(kutub) teraduk pada musim panas


3.

Monomictic hangat ; suhu air tidak pernah lebih rendah dari 40 C

(sub tropic) daerah sedang yang hangat


4.

Polymictic ; terus menerus tersirkulasi

(daerah pegunungan di

equator)
5.

Oligomictic ; jarang atau amat lambat tercampur (suhu stabil)

kebanyakan danau di daerah tropika


6.

Meromictik ; terdapat stratifikasi secara permanen akibat perbedaan

kimiawi air (spt hal 389)

Distribusi Danau Secara Geologis

Distribusi danau secara geologis yaitu :


-

Danau alam perubahan geologi, banyak terdapat di daerah yang

mengalami perubahan geologi kira-kira 20.000 tahun yang lalu, seperti


daerah gletser di eropa utara
-

Danau alam vulkanik terbentuk pada kawah yang masih aktif atau di

lembah yang terbentuk karena kegiatan vulkanik merupakan danau-danau


yang terindah di dunia seperti Appalacian Amerika serikat bagian Timur.

Klasifikasi Danau

Penyelidikan tentang danau di seluruh dunia menunjukan bahwa danau


banyak mempunyai variasi kombinasi sifat-sifat. Eccara geomorfologi
danau dapat dibedakan menjadi 3 katagori yaitu :
1.

Seri oligotrofik-eotrofik ; dari danau yang biasanya berair jernih

berdasarkan produkifitasnya.

Danau oligotrofik secara deologis masih muda, hanya sedikit

berubah dari masa berbentuknya


-

Danau eutrofik kebalikannya yaitu lebih dangkal dan produktifitas

primernya lebih tinggi, vegetasi litoral lebih lebat, populasi planton lebih
rapat
2.

Type danau yang khusus ; ada 7 (tujuh)

Danau

dystrophic

danau

humus

airnya

coklat

biasanya

mengandung humic acid yang tinggi dalam airnya, mempunyai tepi dari
gambut
-

Danau tua yang dalam dan mempunyai binatang yang endemic

(danau Baikal-Rusia) merupakan danau terdalam di dunia


-

Danau asin di gurun pasir; terjadi pada pengairan yang sedimenter

di daerah dengan iklim kering dimana evavorasi lebih inggi dari presipitasi
sehingga menghasilkan konsentrasi garam lebih tinggi
-

Danau alkali di gurun pasir; terjadi pada pengairan daerahdengan

iklim kering, PH dan konsentrasi karbonat tinggi seperti danau pyramidNevada


-

Danau vulkanik; danau yang asam-basanya berhubungan dengan

daerah vulkanik yang masih aktif, mendapat aliran air dari magma seperti
beberapa danau di Jepang dan Filipina
-

Danau dengan stratifikasi kimiawi meromictic (sebagian bercampur)

adanya perbedaan kerapatan yang tetap antara air permukaan dengan air
dasar danau akibat dari rembesan/pelepasan garam dari endapan. Seperti
danau big soda di Nevada
-

Danau kutub; suhu permukaan tetap di bawah 40C, atau naik di atas

itu hanya untuk perioda yang sangat pendek selama musim panas yang
melelehkan es.
3.

Penggenangannya
Danau

buatan

bervariasi

tergantung

daerah

dan

pengairan

alaminya. Umumnya danau buatan ditandai dengan flukuasi permukaan


air dan turbiditas yang tinggi. Produksi dari bentos sering lebih kecil di
danau buatan dibanding dengan di danau alam.

6.

KOLAM

Kolam adalah daerah perairan yang kecil dimana zona litoralnya relative
besar dan daerah limnetik profundal kecil atau tidak ada. Kolam banyak
dijumpai dikebanyakan daerah dengan curah hujan yang cukup.

Kolam Sementara yaitu kolam yang kering untuk beberapa waktu

dalam kurun waktu setahun. Organisme kolam seperti ini harus dapat
bertahan pada stadium dorman selama perioda kering atau dapat
bergerak kedalam atau keluar kolam, dan dapat beradaptasi dalam tanah
yang kering dalam beberapa bulan, seperti amphibi dan serangga air yang
dewasa.

Kolam ini mengandung air hanya untuk beberapa minggu,

sehingga memungkinkan variasi organism yang cukup besar.

Kolam yang terjadi karena pembendungan atau penggalian oleh

manusia yaitu salah satu kolam yang paling banyak. Seperti kolam
penggilingan

di

Amerika

Serikat

yaiu

kolam

dibentuk

dengan

membendung aliran air yang cukup besar untuk keperluan pembangkit


penggilingan

dan juga untuk pertanian, tetapi kolam seperti ini jarang

yang dalam untuk stratifikasi.

Kolam yang dibentuk oleh beaver yaitu kolam mempunyai sejarah

kehidupan

ekologis

yang

pendek,

karena

kolam

seperti

ini

akan

ditinggalkan bila makanan dari pohon daerah itu berkurang seperi tempat
dibenua Amerika Utara ketika orang Eropa iba disana. Jadi pada kondisi
hutan belantara beaver merupakan factor yang sangat penting dalam
pembukaan hutan. Kolam beaver adalah unsure yang amat berguna dari
daerah alami karena kola ini dapat berlaku sebagai cadangan air,
penghambat kebakaran dan menjadi habitat hewan berbulu dan ikan.
7.

KOMUNITAS LOTIK (AIR MENGALIR)


Perbandingan umum habitat Lotik dan Lentik
Pada umumnya perbedaan antara aliran air dan kolam

berputar pada 3 kondisi yaitu :


-

Arus, adalah factor yang paling mengendalikan dan merupakan

factor pembatas di aliran air. Kecepatan arus dientukan oleh kemiringan,


kekerasan, kedalaman dan kelebran dasarnya

Pertukaran tanah-air, aliran air lebih erat hubungannya dengan

tanah disekitarnya, kenyataannya kebanyakan aliran air tergantung pada


tanah disekitar dan berhubungan dengan kolam, genangan air dan danau.
Aliran air membenuk ekosistem yang terbuka dan bertautan dengan istem
daratan dan lentik.
-

Oksigen, tekanan oksigen biasanya lebih merata dalm aliran air dan

stratifikasi termal maupun kimiawi tidak ada.

Organism pada alam

oksigen pada umumnya tidak amat bervariasi, karena aliran air biasanya
dangkal, luas permukaannya berhubungan dengan udara, aliran air
mengandung oksigen dalam jumlah yang cukup. Organism yang hidup
mempunyai toleransi yang sempit biasanya peka terhadap kekurangan
oksigen.

Sifat Komunitas Lotik

Ada 2 (dua) type komunitas aliran air, yaitu komunitas air deras dan air
tenang
Organism komunitas air deras dan air tenang menunjukan adaptasi untuk
mempertahankan posisi pada air yang mengalir yaitu seperti :
-

Melekat permanen pada substrat yang kokoh, seperti batu, batang

kayu atau masa daun. Dalam katagori ini termasuk tanaman produsen
utama

dalam

aliran

air

seperti

ganggang

hijau

yang

melekat

(cladophora), lumut air dari marga fontinalis yang menutupi batu.


-

Kaitan dan penghisap, jumlah besar binatang yang hidup di aliran

air yang deras mempunyai kaitan atau penghisap yang memungkinkan


untuk berpegangan pada permukan yang tampak halus..
-

Permukaan bawah yang lengket, untuk menempelkan diri pada

permukaan denganbagian bawah yang lengket seperti siput


-

Badan yang stream line yaitu bentuk badanya hamper serupa

dengan telor, melebar di depan dan meruncing di belakang


-

Badan

yang

pipih,

memungkinkan

mereka

menemukan

perlindungan di bawah batu dan di celah-celah batu, seperti ninfa lalat


batu

Rheotaxis

positif

(pengaturan

arus),

pola

tingkah

laku

yang

diturunkan, bila dapat berenang terus menerus melawan arus, jika tidak
hanyut tidak melawan arus.
-

Thigmotaxis

positif

(sentuhan/hubungan),

berusaha

mencari

entuhan benda, jika tidak ada saling berentuhan dengan sesame untuk
melawan arus
8.

ZONASI LONGITUDINAL DARI ALIRAN AIR

Dalam danau, zone yang berturut-turut dari tengah ketepian mewakili


tingkat geologis yang lebih tua pada proses pengisian danau, begitu juga
aliran airnya dari tingkat yang lebih tua dari hulu ke hilir, hal ini
disebabkan karena kemiringan dan volume air. Jenis komunitas di daerah
hulu

biasanya

biasanya

menunjukan

toleran

yang

lebih.

Dari

pengamatan dimana perubahan longitudinal yang jelas berhubungan


dengan perubahan yang amat tajam dari suhu, kecepatan arus dan pH.
Aliran longitudinal tidak merupakan hal yang seragam , berubah terus
menerus, kondisi dan populasi tertentu dapat terjadi lagi pada jarak
tertentu.
9.

MATA AIR

Mata air adalah laboratorium alam dengan komposisi kimia, kecepatan air
dan suhu relative tetap jika dibandingkan dengan danau, sungai,
lingkungan laut dan komunitas daratan.

Organisme di dalam mata air

tidak merubah lingkungan yang akan menyebabkan suksesi, karena air


yang berubah sebagai hasil dari fotosintesa dan respirasi terbawa ke arah
hilir.
Beberapa macam mata air yang diketahwi oleh ilmu pengetahuan :
-

Mata air panas, biasanya dengan kadar garam yang tinggi, terjadi di

daerah volkanis.
Mata air panas menyebabkan terjadinya mikrokosmos yang tetap di
bawah kondisi yang ekstrim. Biasanya dijadikan bahan penelitian bagi
ilmuan dalam meneliti asal-usul mula kehidupan

Mata air besar, kesadaran alir yang tinggi biasanya terjadi di daerah

kapur seperti di Floroda, Denmark dan Jerman bagian Utara.


-

Mata air kecil, kesadaran alir yang rendah, keluar dari celah batu,

kerikil atau batu Kristal.

Karena kecil ukurannya, mata air ini lebih

dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, dan komunitas organism hamper


seluruhnya tergantung dari masukan bahan organic dari daratan.
Komposisi komunitas dari suatu mata air berubah sesuai dengan
perubahan kondisi dan mata air mempunyai sifat suhu yang tetap
sehingga memungkinkan organism dapat hidup di daerah dimana mereka
tidak ada bila ke adan sebaliknya, seperti organism dari daerah beriklim
yang lebih hangat dijumpai di mata air panas di irlandia

Anda mungkin juga menyukai