Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SLB Pambudi Dharma I yang
beralamat di Jl.Kolonel Masturi KM 3 Cimahi. Subyek penelitian adalah
peserta didik tunagrahita sedang kelas I SDLB yang terdiri dari 1 orang.
Peneliti memilih kelas 1 SDLB tunagrahita sedang karena
mengajar di kelas tersebut dan peserta didik tunagrahita sedang belum
bisa melakukan bina diri, khususnya dalam menggosok gigi .
B. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas, adalah bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan serta
memperbaiki kondisi praktek-praktek pembelajaran. Penelitian tindakan kelas
merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan
pembelajaran dalam Sukidin, Basrowi, Suranto (2010:14), Penelitian tindakan
kelas merupakan perubahan perbaikan yang dilakukan di dalam kelas dalam
Wiriatmadja. R ( 2010:4). Penelitian ini berdasarkan ke dalam model Stephen
Kemmis dan Mc. Taggart dalam Sukidin,Basrowi, Suranto (2010:48) model ini
menggunakan sistem spiral refleksi dengan dimulai dari rencana, tindakan,
pengamatan dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini juga berpijak pada dua landasan, yaitu :

1. Keterlibatan ( Invoivement ), yaitu keterlibatan guru dalam pelaksanaan


penelitian tindakan kelas.
2. Perbaikan ( Improvement ), yaitu komitmen guru untuk melakukan
perbaikan termasuk perubahan dalam cara berfikir dan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Penelitian ini diangkat dari permasalahan pembelajaran di kelas, kemudian
ditindak lanjuti dengan penerapan suatu tindakan pembelajaran kemudian
direfleksi, dianalisis dan dilakukan penerapan kembali pada siklus-siklus
berikutnya, setelah dilaksanaka direvisi berdasarkan temuan saat refleksi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti
berusaha untuk menerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk
mengatasi masalah yang ditemukan. Karena penelitian dilaksanakan dengan
setting kelas, maka disebut penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan tergambar dalam ilustrasi yang dibuat
menjadi beberapa siklus tindakan, berdasarkan kepentingan yang peneliti anggap
mencapai pada target yang diharapkan. Adapun pada penelitian ini peneliti
menargetkan sebanyak dua siklus tindakan karena asumsi peneliti dengan dua
siklus dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggar dalam
Sukidin, Basrowi, Suranto (2010:49), digambarkan dalam diagram sebagai
berikut:

27

Rencana
Awal

Refleksi
Tindakan /
Observasi

Rencana yang
Direvisi

Refleksi
Tindakan /
Observasi

Rencana yang
Direvisi

Refleksi
Tindakan /
Observasi

Rencana yang
Direvisi

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus tindakan, yang
didalamnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Untuk lebih
jelasnya peneliti merasa perlu untuk memaparkan setiap tindakan pada setiap
siklusnya, yaitu :

a.

Perencanaan
28

Berdasarkan kondisi yang terjadi di kelas, peneliti melaksanakan beberapa


tahap perencanaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggosok
gigi dalam pembelajaran bina diri program merawat diri tunagrahita Kelas I
SDLB tunagrahita sedang sebagai berikut :
1)

Merancang bahan ajar tentang menggosok gigi diri dalam


pembelajaran bina diri.

2)

Merancang

langkah-langkah

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan media.
3)

Menentukan indikator ketercapaian hasil belajar peserta didik


berdasarkan aspek penilaian

4)

Menyusun instrumen penelitian

5) Menyusun RPP dan Skenario pembelajaran.


b. Pelaksanaan tindakan
Tindakan (action) kelas ini dilaksanakan dengan 2 siklus, secara umum
digambarkan sebagai berikut ( siklus I , siklus II ) :
1) Memotivasi peserta didik ke dalam situasi pembelajaran
2) Mendiskusikan tentang nama-nama nama-nama alat yang dipakai
untuk menggosok gigi.
3) Peserta didik diberi pemahaman dengan memperlihatkan cara-cara
menggosok gigi yang benar,yaitu :
a)Menyiapkan air dalam gelas plastik untuk berkumur.
b)Memegang sikat gigi dengan benar.
c)Membuka tutup pasta gigi.
29

d)Mengoleskan odol ke bulu sikat gigi.


e)Berkumur
f)Menggosok gigi bagian depan
g) Menggosok gigi bagian samping kanan
h) Menggosok gigi bagian samping kiri.
h) Menggosok gigi bagian dalam atas.
i)Menggosok gigi bagian dalam bawah.
j)Berkumur sampai bersih.
k)Melap mulut
4) Mengadakan penilaian, sehingga diketahui kemampuan menggosok
gigi peserta didik .
5) Tahap berikutnya mengadakan evaluasi kepada peserta didik.
6)

Memberikan penilaian pada tiap tindakan

7)

Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang telah melakukan


dan mengikuti proses pembelajaran.

8)

Memberikan motivasi kepada peserta didik apabila belum mencapai


KKM yang telah ditetapkan, agar peserta didik berlatih secara terus
menerus cara menggosok gigi .

c. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian keberhasilan target yang
diharapkan dengan jalan melakukan pengamatan atau evaluasi proses dimana
peneliti secara terus menerus dan sitematis melakukan penilaian selama
pembelajaran berlangsung
30

Apakah rencana yang telah dibuat dan sudah dilaksanakan serta berjalan dengan
baik atau masih terdapat kekurangan, itu akan tergambar dari proses keseluruhan
pembelajaran yang kemudian akan diagendakan untuk menentukan tindakan
selanjutnya.

d. Refleksi
Kegiatan refleksi adalah tindak lanjut daripada hasil evaluasi yang
bertujuan untuk melihat analisis dari setiap siklus yang telah dilakukan pada tahap
tindakan

atau

pelaksanaan. Melalui

kegiatan refleksi, peneliti melakukan

evaluasi untuk menemukan keberhasilan dalam penguasaan keterampilan


menggosok gigi pada Peserta didik tunagrahita.
Selain itu, melalui evaluasi dalam tahap refleksi ini akan ditemukan
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam kegiatan yang dilakukan, kemudian
dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Dalam kegiatan refleksi, meliputi pencermatan,
pengkajian, analisis, dan penilaian terhadap hasil observasi.
Setiap akhir siklus selalu dilaksanakan refleksi untuk mengetahui sejauh
mana tingkat kemampuan peserta didik dalam menggosok gigi.
Selanjutnya jika dalam tiap siklus (siklus I) belum berhasil seperti yang
diinginkan, dilanjutkan ke siklus II, kemudian jika masih belum berhasil di siklus
II, maka akan dilanjutkan ke siklus III, sampai pelaksanaan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan menggosok gigi pada peserta didik tunagrahita Kelas I

31

SDLB mendapat hasil yang memuaskan, sehingga siklus tersebut akan berakhir
dan penelitian tersebut akan berhasil dengan baik dan sempurna.

E. Tekhnik Pengumpulan Data


Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dengan menggunakan
instrumen yang berupa lembar penilaian untuk peserta didik tunagrahita Kelas I
SDLB,dan dokumentasi.
Lembar penilaian Kualitatif
No Aspek yang dinilai
Ketertarikan
pembelajaran

Baik
dalam

menggosok

gigi
Kepatuhan
Motivasi Belajar

Lembar penilaian Kuantitatif

F. Tekhnik Pengolahan Data

32

Cukup

Kurang

Keteranga
n

Tekhnik pengolahan data yang digunakan adalah tekhnik analisis data


kualitatif dan kuantitatif. Analisis data tersebut dihasilkan dari hasil observasi
dan tes kinerja.
Peserta didik dikatakan berhasil bila dapat menggosok gigi dengan baik.

33

Anda mungkin juga menyukai