ALAMSYAH SYAMSUDDIN
D221 12 263
KELOMPOK II
LABORATORIUM ERGONOMI
DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen dari sistem kerja dengan segala aspek
sifat dan perilaku dimiliki, merupakan makhluk yang kompleks. Untuk
mempelajari manusia, tidak cukup ditinjau dari segi ilmunya saja. Oleh sebab
itu, untuk mengembangkan ergonomi dibutuhkan dukungan dari disiplin ilmu
lain yaitu antrropometri.
Antropometri merupakan studi yang berkaitan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk,
ukuran, berat,dll yang berbeda dengan yang lainnya. Antropometri secara luas
akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomi dalam interaksi manusia
sehingga dapat dinyatakan bahwa data anthropometri akan menentukan
bentuk, ukuran, dan dimensi yang mengoperasikan produk. Dalam kaitan ini,
maka perancangan produk harus merekomendasikan dimensi tubuh dan
populasi terbesar yang memakai produk hasil rancangan.
Pada dasarnya peralatan kerja yang dibuat dengan memakai referensi
tubuh tertentu jarang sekali bisa mengakomodasikan seluruh range ukuran
tubuh dari populasi yang akan memakainya.
B. Tujuan Praktikum
1. Mampu mengidentifikasi data dimensional manusia yang diperlukan
dalam perancangan produk dan perancangan stasiun kerja.
2. Mampu menggunakan berbagai alat pengukuran anthropomentri untuk
pengambilan data dimensional manusia.
3. Mampu menggunakan metode pengolahan data anthropometri untuk
memperoleh informasi yang valid untuk keperluan perancangan sistem
kerja.
4. Dapat memanfaatkan hasil perhitungan untuk perancangan produk, tata
letak, dan peralatan kerja.
BAB II
TEORI DASAR
Antropometri
secara
luas
akan
digunakan
pertimbangan-
1. Antropometri statis/structural
Merupakan pengukuran manusia pada posisi diam dan linear pada
permukaan tubuh. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara
lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk,
ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri atau duduk,
panjang lengan, dan sebagainya. Antropometri struktural ini diantaranya:
a. Antropometri struktural berdiri dan duduk
Antropometri ini diantaranya, tinggi selangkang (A), tinggi siku (B),
tinggi mata (C), rentang bahu (D), tinggi pertengahan pundak pada
posisi duduk (G)
b. Dimensi kepala, wajah, tangan, dan kaki
Penerapan data ini untuk merancang terali untuk keamanan, jeruji
panel visual, dan penerapan panel, peralatan tempat penyimpanan
sesuatu di rumah, dan sebagainya. Data ini meliputi : lebar telapak
tangan (K), panjang telapak tangan (I), lebar telapak kaki (P), panjang
telapak kaki (N), lebar dahi (F), lebar kepala (E), lebar dagu (H), dll.
b. Antropometri kepala
(8) Jarak antara vertex dengan lekukan diantara kedua alis (H)
(9) Jarak antara vertex dengan daun telinga atas (I)
(10) Jarak antara vertex dengan daun telinga bawah (J)
(11) Jarak antara vertex dengan lubang telinga (K)
(12) Lingkar kepala membujur (L)
(13) Lingkar kepala melingkar (M)
(14) Lebar kepala (N)
(15) Jarak antara kedua mata (O)
(16) Jarak anatara kedua pipi (P)
(17) Jarak antara kedua lubang hidung (Q)
(18) Jarak antara kedua persediaan rahang bawah (R)
(19) Jarak antara kedua daun telinga (S)
(20) Jarak antara cuping hidung (T)
c. Antropometri tangan
d. Antropometri kaki
2. Antropometri Dinamis/Fungsional
Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan
yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.
Disini berkaitan dengan gerakan-gerakan yang nyata yang diperlukan
tubuh
untuk
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
tertentu.Posisi
kerja
berfungsi untuk merancang ruang mekanis dan utilitas ruang latihan fisik,
ruang berapi fisik dan sejenis lainnya.Terdapat tiga kelas pengukuran
dinamis:
a. Pengukuran variabilitas kerja
Contoh: analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari
seorang juru ketik atau operator computer.
b. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh: dalam mempelajari performa atlet
c. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
Contoh: jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja
yang dilakukan saat berdiri/duduk.
B. Variabilitas Manusia
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan
dimensi ukuran tubuhnya.
Disini ada
beberapa
faktor yang
akan
Catatan :
1.
2.
3.
4.
5.
American
Inggris
Swedia
Jepang
Amerika
6.
7.
8.
9.
Italia (militer)
Perancis (militer)
Jepang (militer)
Turki (militer)
dalam
posisi
berdiri
maupun
duduk,
ukuran
kepala,
diperlukan
tubuh
untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan
5. Cacat tubuh
Dimana data antropometri disini akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki/tangan palsu, dll)
6. Tebal/tipisnya pakaian yang harus digunakan
Dimana faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbedabeda pula dlam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.dengan demikian
dimensi tubuh orangpun akan berbeda dari satu tempat dengan tempat lain.
7. Kehamilan (Pregnancy)
Dimana kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran
tubuh (khusus perempuan). Hal tersebut jelas memerlukan perhatian
khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti
ini.(Wignjosoebroto,
Sritomo.2008.Ergonomi
studi
Gerak
dan
Waktu.Surabaya: ITS).
1. Persentil Statis
Perhitungan
x - 2,325 x
x 1,960 x
x 1,645 x
x 1,28 x
x
x
x
x
x
+ 1,280 x
+ 1,645 x
+ 1,96 x
+ 2,325 x
2. Persentil Dinamis
Umumnya terdiri dari persentil 5, persentil 50, dan persentil 95. Dengan
rumus:
P5
5
100
P50
P95
95
100
Keterangan :
Xmax = Nilai data maksimum
Xmin = Nilai data minimum
E. Tabel Variabilitas
Jika dimensi segmen tubuh yang diperlukan untuk perancangan belum
tersedia dalam table persentil maka kita dapat mencari dengan cara
menghitung secara teliti dari dimensi lain yang telah diketahui seperti contoh
kita ingin mengetahui dengan mengukur dari depan perut bukan dari
punggung. Jika dinamakan dimensi ini adalah Xn, maka:
Xn = X2 X1 ; Xn = 780 270 = 510 mm
Akan tetapi terdapat kesalahan jika menghitung persentil Xn dengan
cara mengurangnya dari persentil 26 dan persentil dimensi 18. Metode yang
benar adalah dengan cara seperti diatas. Adapun nilai standar ini dapat
diperkirakan. Dengan menggunakan koefisien variasi yang telah diperkirakan /
ditetapkan relative terhadap standar deviasi yang lain:
V=
x
Xx
x 100%
Tabel 2. Nilai V
Dimensi
Koefisien
Variasi
3,7
4,6
5,9
8,8
3,5
Jika dibahas lagi variable Xn, nilai V yang akan dipakai untuk
memperkirakan standar deviasi ( ) karena dalam hal ini yang
berkepentingan adalah lebar perut, maka kita pilih koefisien variansi sebesar
8,8% dari table diatas. Dengan rumus:
V=
x
x
Maka
x 100%
x
Sehingga
= Vx
x
= 4,49 mm
= 45 m
Dan untuk nilai 5 persentil didapat = Xn 1,645
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
4. Lembar catatan
5. Skinfold caliper
6. LOT Digital Mini Handheld BMI Tester Body Fat
7. Handgrip dynamometer
B. Metode Praktikum
1. Asisten memperkenalkan alat-alat ukur antropometri yang ada dan
petunjuk penggunaannya
2. Praktikan melakukan berbagai pengukuran variabel dimensi tubuh dari
seluruh praktikan dari setiap kelompoknya, sesuai dengan petunjuk asisten
dari pedoman data anthropometri terlampir
3. Perhatikan dengan baik cara pengukuran dan pembacaan hasil, sehingga
data yang diperoleh benar-benar valid
4. Pengukuran harus dilakukan dengan bimbingan asisten
5. Mengisi form lembar pengambilan data pada lampiran dengan data yang
diperoleh
6. Masing-masing kelompok memasukkan data ukuran-ukuran antropometri
dari masing-masing peserta praktikum pada computer sehingga dapat
diperoleh suatu data antropometri dari peserta praktikum perancangan
sistem kerja dan ergonomic
7. Masing-masing kelompok mengolah data antropometri untuk perancangan
produk, tata letak atau peralatan kerja.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengolahan Data
1. Karakteristik Tubuh
a. Pria
Tabel 4.1 Karakteristik Tubuh Laki-laki
Nama
BB
(kg)
Usia
hajir
20
halim
20
wawan
21
dimas
20
charly
20
20.2
SD
0.44
50,5
0
76,7
0
69,0
0
54,3
0
48,7
0
59,8
4
12,3
5
LOT
TB
(cm)
%Fa
t
Handgrip
BMI
163
13,20
175
26,80
171
22,90
168
13,60
169
9,50
169
17,20
20,7
0
27,0
0
25,4
0
20,9
0
18,7
0
22,5
4
4,38
7.30
3.50
Keterangan:
Dominan
2
3
41,2
36.9
0
0
38,1
34.6
0
0
34,8
30.3
0
0
37,5
35.4
0
0
36,9
31.2
0
0
1
41,90
41,80
36,11
34,40
39,20
BB
TB
BMI
SD
SD
x
51.5
1.57
42.1
2.68
39.5
1.94
33.3
1.76
34.0
3.03
1
33.2
0
36.0
0
36.2
0
30.2
0
33.6
0
Non-dominan
2
3
38.4
37.0
0
0
36.7
34.9
0
0
29.9
31.8
0
0
31.1
29.9
0
0
34.5
35.9
0
0
SD
x
36.2
0
35.8
7
32.6
3
30.4
0
34.6
7
2.69
0.91
3.23
0.62
1.16
= Berat badan
= Tinggi badan
= Body Mass Index
= Standar deviasi
b. Wanita
Tabel 4.2 Karakteristik Tubuh Wanita
Nama
Usia
BB
(kg)
TB
(cm)
Dini
21
76,70
162
Muz
20
45,70
165
LOT
%Fa
BMI
t
31,1
34,90
0
14,20
18,2
Handgrip
1
20,54
27,80
Dominan
2
3
21,9
21,70
0
27,3 26,40
SD
21,38
0,73
27,17
0,71
Non-dominan
1
2
3
24,9
21,9
23,20
0
0
24,80
28,1
22,9
x
23,3
3
25,2
SD
1,50
2,63
Rasni
20
20.3
3
0.57
SD
40,50
155
15,80
54,30
161
19.63
19,57
5,13
11.52
0
18,4
0
20.5
7
7.39
Keterangan:
20,30
BB
TB
BMI
SD
0
19,1
0
17,30
18,90
1,51
0
14,7
0
15,70
0
14,0
0
= Berat badan
= Tinggi badan
= Body Mass Index
= Standar deviasi
2. Skinfold Caliper
Tabel 4.3 Skinfold Caliper Laki-laki
Nama
Usi
a
Wawan
Hajir
Charly
Halim
Dimas
21
20
20
20
20
Dad
a
3,90
2,60
2,50
3,20
2,80
Peru
t
4,30
2,80
2,50
3,10
3,30
Pinggang
4,50
3,10
3,00
3,60
3,30
Skinfold
Punggun
Lengan atas
g
3,60
3,90
2,80
2,60
2,80
2,30
2,00
2,00
3.10
2,70
Pah
a
4,00
3,20
2,90
4,00
3,00
%Fat
78
81
62
41
108
11,80
12,00
10,80
5,50
13,40
3. Antropometri Statis
a. Kursi jok mobil Antropometri
1) Pria
Tabel 4.4 Kursi (Jok) Mobil Antropometri
STATIS
Dimensi yang diukur (cm)
Tinggi kepala pada posisi duduk
Lebar sisi bahu
Tinggi bahu pada posisi duduk
Lebar bahu bagian atas
Haji
r
85
46
Wawan
Halim
93
48
90
49
Charl
y
87
46
39
21
43
21,5
43
21
37
43
42
Dimas
SD
83
47
87,60
47,20
3,97
1,30
41
21
37
22
40,60
21,30
2,61
0,45
35
37
37
37,80
3,03
50
54,5
48,5
51
49,20
4,59
61
59
65
62
62
61,80
2,17
71
67
71
66
65
68,00
2,83
42
44,5
45
47,5
45
44,80
1,96
Lebar kepala
Lebar panggul
Panjang poplitea
Tinggi lutut / poplitea
Tinggi leher pada posisi duduk
7
14,8
0
0,85
2)
Wanita
Muz
Rasni
Dini
SD
83
89
82
84,67
3,79
42
57
34
22
36
53
44
68
48
56
28
23
33
60
38
62
46
59
40
20
45
53
44
68
45,33
57,33
34,00
21,67
38,00
55,33
42,00
66,00
3,06
1,53
6,00
1,53
6,24
4,04
3,46
3,46
4. Antropometri Dinamis
a. Pria
Tabel 4.6 Antropometri Dinamis Pria
DINAMIS
Dimensi yang diukur
Sudut lutut
Sudut pinggul terhadap jok
mobil
Haji
r
Halim
Wawan
Dimas
Charl
y
SD
102
72
102
103
75
97,3
97
95
89
105
93,00
94,46
11,38
13,20
b. Wanita
Tabel 4.7 Antropometri Dinamis Wanita
DINAMIS
Muz
Rasni
Dini
SD
57
92
72
97
82
103
70,33
97,33
12,58
5,51
5. Perhitungan Persentil
a. Persentil Statis
1) Kursi Antropometri
a) Wanita
1) Tinggi kepala duduk
Dik:
V = 3,7 (Anggota tubuh memanjang (tinggi bada, tinggi
duduk mata))
x
= 84,67 cm
a) Perhitungan
=
V
3,7
x =
84,67=3.13 cm
100
100
b) Persentil 5
P5 =
1.645x
= 84,67 1.645(3,13)
= 82.67 5.15
= 77,52 cm
c) Persentil 50
P50 =
x = 84,67 cm
d) Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 84,67 + 1.645(3.13)
= 84,67 + 5,15
= 89,81 cm
2) Lebar sisi bahu
Dik:
V = 5,9 (lebar tubuh (lebar pinggul, lebar bahu))
x
= 45.33 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
45.33=2.67 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 45.33 1.645(2,67)
= 40,94 cm
c. Persentil 50
P50 =
x = 45.33 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 45.33 + 1.645(2,67)
= 49,72 cm
3) Tinggi bahu pada posis duduk
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek))
x
= 57.33 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
57.33=2.64 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 57.33 1.645(2,64)
= 52,98 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 57.33 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 57,33 + 1.645(2,64)
= 61,67 cm
= 34,00 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
34,00=2.01 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 34,00. 1.645(2,01)
= 30,69 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 34,00 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 34,00 + 1.645(2,01)
= 37,31 cm
5) Lebar kepala
Dik:
V = 3.5 (ukuran kepala (panjang, lebar kepala))
x
= 31.33 cm
a. Perhitungan
=
V
3.5
x =
31.33=1. .09 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 31.33 1.645(1.09)
= 29.52 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 31.33 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 31.33 + 1.645
(1.09)
= 33.13 cm
6) Lebar panggul
Dik:
V = 5.9 (Lebar tubuh (lebar pinggul, lebar bahu))
= 38,00 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
38,00=2.24 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 38,00 1.645(2,24)
= 34,32 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 38,00 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 38,00 + 1.645(2.24)
= 41,68 cm
7) Panjang popliteal
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek))
x
= 55.33 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
55.33=2.55 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 55.33 1.645(2.55)
= 51,13 cm
c. Persentil 50
P50 =
x = 55.33 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 55.33 + 1.645(2.55)
= 59,52 cm
8) Tinggi lutut/popliteal
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek)
x
= 42,00 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
42,00=1,93 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 42,00 1.645(1,93)
= 38,83 cm
c. Persentil 50
x = 42,00 cm
P50 =
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 42,00 + 1.645(1,93)
= 45,17 cm
9) Tinggi leher duduk
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek))
x
= 66.00 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
66,00=3,04 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 66,00 1.645(3,04)
= 61,00 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 66,00 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 66,00 + 1.645(3,04)
= 71,00 cm
b) Laki-laki
1) Tinggi kepala pada pada posisi duduk
Dik:
V = 3,7 (Anggota tubuh memanjang (tinggi bada, tinggi
duduk mata))
x
= 87.60 cm
a. Perhitungan
=
V
3,7
x =
87.60=3,24 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 87,60 1.645(3,24)
= 82,27 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 87,60 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 87.60 + 1.645(3,24)
= 92,93 cm
= 47.20 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
47.20=2,78 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 47.20 1.645(2,78)
= 42,63 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 47.20 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 47.20 + 1.645(2,78)
= 51,77 cm
3) Tinggi bahu pada posisi duduk
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek))
x
= 40,60 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
40,60=1.87 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 40,60 1.645(1.87)
= 37,52 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 40.60 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 40.60 + 1.645(1.87)
= 43,68 cm
4) Lebar sisi bahu bagian atas
Dik:
V = 5,9 (lebar tubuh (lebar pinggul, lebar bahu)
x
= 21.30 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
21.30=1.26 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 21,30. 1.645(1,26)
= 19,23 cm
c. Persentil 50
x = 21.30 cm
P50 =
d. Persentil 95
x + 1.645x
P95 =
= 21,30 + 1.645(1,26)
= 23,37 cm
5) Lebar kepala
Dik:
V = 3.5 (ukuran kepala (panjang, lebar kepala))
x
= 23,67 cm
a. Perhitungan
=
V
3.5
x =
23,67=0,83 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
x 1.645x
= 23,67 1.645(0,83)
= 22,30 cm
c. Persentil 50
P50 =
x = 23,67 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 23,67 + 1.645(0,83)
= 25,03 cm
6) Lebar panggul
Dik:
V = 5.9 (Anggota tubuh memanjang (tinggi bada, tinggi
duduk mata))
x
= 49.20 cm
a. Perhitungan
=
V
5.9
x =
49.20=2.90 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 49,20 1.645(2.90)
= 44,43 cm
c. Persentil 50
P50 =
x = 49.20 cm
d. Persentil 95
P95 =
x + 1.645x
= 49.20 + 1.645(2.90)
= 53,97 cm
7) Panjang politeal
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek))
x
= 61.80 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
61,80=2.84 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 61,80 1.645(2.84)
= 57,13 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 61.80 cm
d. Persentil 95
x + 1.645x
P95 =
= 61.80 + 1.645(2.84)
= 66,47 cm
8) Tinggi lutut/popliteal
Dik:
V = 4.6 (Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek)
x
= 68.00 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
68.00=3.13 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 68.00 1.645(3.13)
= 62,85 cm
c. Persentil 50
P50 =
= 68.00 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 68.00 + 1.645(3.13)
= 73,15 cm
= 44.80 cm
a. Perhitungan
=
V
4.6
x =
44.80=2,06 cm
100
100
b. Persentil 5
P5 =
1.645x
= 44,80 1.645(2,06)
= 41,41 cm
c. Persentil 50
x
P50 =
= 44.80 cm
d. Persentil 95
P95 =
+ 1.645x
= 44.80 + 1.645(2,06)
= 48.19 cm
b. Persentil Dinamis
1) Wanita
a. Sudut Lutut
1. Persentil 5
5
(xmax xmin) + xmin
100
P5 =
5
(82 57) + 57
100
= 70,330
3. Persentil 95
P95 =
95
(xmax xmin) + xmax
100
95
(82 57) + 57
100
= 0.95 (25) + 57
= 23,75 + 57
= 80,750
b. Sudut pinggul terhadap jok mobil
1. Persentil 5
P5 =
5
(xmax xmin) + xmin
100
5
(103 92) + 92
100
= 97,330
3. Persentil 95
P95 =
95
(xmax xmin) + xmax
100
95
(103 92) + 92
100
= 0.95 (11) + 92
= 10,45 + 92
= 102,450
2) Laki-laki
a. Sudut Lutut
1. Persentil 5
P5 =
5
(xmax xmin) + xmin
100
5
(102 75) + 75
100
= 1,35 + 75
= 76.350
2. Persentil 50
P50 =
= 92.000
3. Persentil 95
P95 =
95
(xmax xmin) + xmax
100
95
(102 75) + 75
100
= 0.95 (27) + 75
= 25.65 + 75
= 100,650
b. Sudut pinggul terhadap jok mobil
1. Persentil 5
P5 =
5
(xmax xmin) + xmin
100
5
(105 72) + 72
100
= 93,330
3. Persentil 95
P95 =
95
(xmax xmin) + xmax
100
95
(105 72) + 72
100
= 0.95 (33) + 72
= 31.35 + 72
= 105,350
B. Pembahasan
1. Pembahasan Umum
a) Analisa Perancangan
Berdasarkan hasil pengolahan data antropometri yang telah dilakukan,
maka didapatkan hasil persentil yang terdiri dari 5 data sampel
pengukuran dengan rincian 5 Pria wanita sebagai berikut:
Tabel 4.5. Jok Mobil Pria
STATIS
Dimensi yang diukur (cm)
Tinggi kepala pada posisi
duduk
Charl
Hajir
85
Wawan
93
Halim
90
y
87
Dimas
SD
83
87,6
0
3,97
46
48
49
46
47
39
43
43
41
37
21
21,5
21
21
22
37
43
35
37
37
42
51
54,5
48,5
51
61
59
65
62
62
71
67
71
66
65
42
45,5
45
47,5
45
47,2
0
40,6
0
1,30
21,3
0
37,8
0
49,4
0
61,8
0
68,0
0
45,0
0
0,45
2,61
duduk
Lebar bahu bagian atas
Lebar kepala
Lebar panggul
Panjang popliteal
Tinggi lutut / poplitea
Tinggi leher pada posisi
duduk
3,03
4,66
2,17
2,83
1,97
Gambar 3D
Keterangan :
A. Tinggi kepala duduk (pesentil 90o)
B. Tinggi leher duduk (persentil 50o)
C. lebar bahu (persentil 90o)
D. lebar bahu bagian atas (persentil 90o)
E. Lebar kepala (persentil 90o)
H. lebar panggul(persentil 90o)
I. lebar popliteal (persentil 50o )
J. Tinggi bahu duduk (persentil 50o)
2. Pembahasan Khusus
a. Perbandingan Fat Ratio pada Hasil Pengukuran LOT Digital Mini
Handheld BMI Tester Body Fat dan Skindfold Caliper memiliki
perbedaan sebagai berikut.
Nama
Digital
Manual
Hajir
11,20
3,49
Halim
24,80
4,37
Wawan
20,90
4,79
Dimas
11,60
3,79
Charly
7,50
3,20
30
25
24.8
20.9
20
15
11.2
11.6
10
3.49
5
0
Hajir
7.5
4.37
4.79
Halim
Wawan
Digital
M anual
3.79
3.2
Dimas
Charly
Gambar X. Grafik Perbandingan Hasil Pengukuran Fat Raito Digital dan Manual
REVIEW JURNAL
Pengukuran Antropometri Murid Taman Kanak-Kanak
Sebagai Acuan Perancangan Kursi Anak yang Ergonomis
Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Swasta X
Penggunaan data antropometri dalam sebuah perancangan produk
bertujuan supaya produk hasil rancangan dapat digunakan oleh pemakai
produk dengan nyaman. Sebagian besar produk rancangan menggunakan
acuan data antropometri orang dewasa yang diambil dari buku berjudul
Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, karangan Eko Nurmianto.
Suatu produk yang ergonomis sudah pasti akan memberi
kenyamanan kepada penggunanya. Kondisi ergonomis sebuah produk
ditentukan sejak perancangan. Pada tahap perancangan kondisi ideal
pengguna ketika menggunakan produk dianalisis terlebih dahulu,
kemudian setelah kondisi kerja ideal sudah ditentukan, dimensi produk
yang sesuai dengan kondisi kerja ideal dapat ditetapkan.
rancangan kursi dapat dilihat pada gambar 3. Data TDT tidak digunakan
dalam perancangan dan dicantumkan untuk menjadi contoh pengolahan
data antropometri. Antropometri anak hasil pengukuran hanya mewakili
kondisi fisik anak-anak di sekolah tersebut, tetapi jika ingin digunakan
untuk keperluan perancangan di tempat lain, di Indonesia, bisa
diasumsikan mendekati kondisi fisik anak-anak di Indonesia karena
sampel diambil dari populasi penduduk Indonesia. Peningkatan
kenyamanan perlu dipertimbangkan mengingat semakin nyaman sebuah
kursi akan membuat penggunanya dapat duduk dalam waktu yang lama.
Contoh kursi yang perlu penambahan kenyamanan adalah kursi
kendaraan dan kursi bioskop.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Data dimensional manusia yang digunakan dalam perancangan produk
kursi jok mobil adalah sebagai berikut:
a) Antropometri statis yang terdiri dari:
1) Tinggi kepala duduk
2) Lebar sisi bahu
3) Tinggi bahu pada posis duduk
4) Lebar sisi bahu bagian atas
5) Lebar kepala
6) Lebar panggul
7) Panjang popliteal
8) Tinggi lutut/popliteal
9) Tinggi leher pada pada posisi duduk
b) Antropometri dinamis yang terdiri dari:
1) Sudut pinggul
2) Sudul lutut
2. Alat - alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran antropometri
adalah sebagai berikut:
a) Pita pengukur untuk menggukur tinggi badan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nakmami.files.wordpress.com/2011/12/ergonomi1.doct)
2. Sanclers dan MC.Crowak: Human Factor Engineering and Design,
NewYork : MCGraw Hill Book.1987
3. http://ergobiologi.blog.wordpress.com/2012/05/10/ergonomimesin-desainanthropometri.html
4. Wignjosoebroto, Sritomo.2008.Ergonomi studi Gerak dan Waktu.Surabaya:
ITS