LAPORAN PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

Oleh :
Gelombang VII / Grup P

Cyrilus Jefferson Bour, S.KH

1109005035

Elti Febilani, S.KH

1109005047

I Wayan Nova Ardinata, S.KH

1109005114

LABORATORIUM PENYAKIT DALAM

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

ELEKTROKARDIOGRAFI

Pemilik

: Elti Febilani

Alamat

: Jl. Diponegoro

Signalement

Nama Hewan
: Pillow
Breed/Ras
: Anjing / Mix Terrier
Jenis Kelamin/Usia : Betina / 5 tahun
Anjing sehat dan tenang

Parameter

Hasil EKG pada Lead I

Pillow

Kontrol*

Detak Jantung

100 x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,2 mV

0,4 mV

0,04 detik

0,11 detik

Interval PR

0,12 detik

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,04 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

1,0 mV

3 mV

Gelombang T

0,15 mV

Interval QT

0,24 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead I detak jantung normal (100 x/menit), gelombang P (maks.) normal
(0,2 mV/0,04 detik), interval PR normal (0,12 detik), interval QRS normal (0,04
detik), gelombang R (maks.) normal (1,0 mV), gelombang T normal (0,15 mV),
interval QT normal (0,24 detik) dan aksis jantung (tidak normal 35)

Parameter

Hasil EKG pada Lead II

Pillow

Kontrol*

Detak Jantung

93 x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,25 mV

0,4 mV

0,08 detik

0,11 detik

Interval PR

0,14 detik

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,04 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

1,2 mV

3 mV

Gelombang T

0,25 mV

Interval QT

0,24 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead II detak jantung normal (93 x/menit), gelombang P (maks.) normal
(0,25 mV/0,08 detik), interval PR tidak normal (0,14 detik) hal ini dikarenakan
penghambatan hantaram impuls sehingga selang waktu dapat meningkat dan jarak
antara gelombang P dengan Q atau R menjadi di perpanjang. Artinya dalam keadaan
demikian vetrikel berdenyut lebih lambat dari normal, sedangkan atrium berdenyut
sesuai irama normal, keadaan ini sebagai akibat adanya blok tidak lengkap atau
sering disebut blok derajat pertama (Soma, 2013). interval QRS normal (0,04 detik),
gelombang R (maks.) normal (1,2 mV), gelombang T normal (0,25 mV), interval
QT normal (0,24 detik), dan aksis jantung (tidak normal 35).

Parameter
Detak Jantung

Hasil EKG pada Lead III

Pillow

Kontrol*

100x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,4 mV
0,11 detik

Interval PR

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,04 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

0,9 mV

3 mV

Gelombang T

0,4 mV

Interval QT

0,20 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead III detak jantung normal 100 x/menit, gelombang P (maks.) tidak
ada sehingga tidak bisa menghitung gelombang P dan interval PR, interval QRS
normal (0,04 detik) apabila seluruh gelombang P tidak nampak, tetapi bentuk dan
lamanya kompleks QRS adalah normal hal ini terjadi pada penyakit takikardi nodus
AV, antrial takikardi, infark miokard, penyakit jantung hipertensi (Violent, 2012).
Gelombang R (maks.) normal (0,9 mV) gelombang T normal (0,4 mV), interval
normal QT (0,20 detik), dan aksis jantung (tidak normal 35).

Parameter

Hasil EKG pada Lead aVR

Pillow

Kontrol*

Detak Jantung

115 x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,2 mV

0,4 mV

0,06 detik

0,11 detik

Interval PR

0,12 detik

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,04 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

1,2 mV

3 mV

Gelombang T

0,15 mV

Interval QT

0,22 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead aVR detak jantung normal (115 x/menit), gelombang P (maks.)
normal (0,2 mV/0,06 detik), interval PR normal (0,12 detik), interval normal QRS
(0,04 detik), gelombang R (maks.) normal (1,2 mV), gelombang T normal (0,15
mV), interval QT normal (0,22 detik), dan aksis jantung (tidak normal 35).

Parameter

Hasil EKG pada Lead aVL

Pillow

Kontrol*

Detak Jantung

100 x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,1 mV

0,4 mV

0,04 detik

0,11 detik

Interval PR

0,12 detik

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,04 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

1,0 mV

3 mV

Gelombang T

0,10 mV

Interval QT

0,18 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead aVL detak jantung normal (100 x/menit), gelombang P (maks.)
normal (0,1 mV/0,04 detik), interval PR normal (0,12 detik), interval QRS normal
(0,04 detik), gelombang R (maks.) normal (1,0 mV), gelombang T normal (0,10
mV), interval QT normal (0,18 detik), dan aksis jantung (tidak normal 35).

Parameter

Hasil EKG pada Lead aVF

Pillow

Kontrol*

Detak Jantung

71 x/menit

70-160 x/menit

Gelombang P (maks.)

0,1 mV

0,4 mV

0,04 detik

0,11 detik

Interval PR

0,10 detik

0,06-0,13 detik

Interval QRS

0,06 detik

0,05 detik

Gelombang R (maks.)

1,0 mV

3 mV

Gelombang T

0,2 mV

Interval QT

0,24 detik

0,15-0,25 detik

Aksis Jantung

35

40-100

*Parameter control berdasarkan penelitian Tilley, et. al. (2008)

Pada lead aVF detak jantung normal (71 x/menit), gelombang P (maks.)
normal (0,1 mV/0,04 detik), interval PR normal (0,10 detik), interval QRS normal
(0,06 detik), gelombang R (maks.) normal (1,0 mV), gelombang T normal (0,2 mV),
interval QT normal (0,24 detik), dan aksis jantung (tidak normal 35).

DAFTAR PUSTAKA
Soma, I Gede. 2013. Jantung dan system sirkulasi. Fisiologi Veteriner I.
Tilley LP. Smith FWK. Ovama MA. Sleeper MM. 2008. Manual canine and feline
cardiology. 4th Ed. Canada: Saunders Elsevier Inc. Pp. 1 98.139 23.78
149.288314.
Violent. 2012. EKG (Elektrokardiagram). ardhye violent.blogspot.co.id/2012/03/ekg
elektrokardiagram.html?m=1. [diakses September 2016].