Nim : 018064826
Tugas 1 Hubungan Industrial
Rangkuman Tutorial 1-3
Tutorial 1
Hubungan industrial merupakan bidang yang berada di persimpangan. Selama lebih
dari sepuluh tahun paradigma baru dalam hubungan industrial ini telah diterima dan menjadi
perhatian (Godard & Delaney, 2000). Pekerjaan baru dan praktik manajemen sumber daya
manusia telah menggantikan serikat pekerja dan kesepakatan bersama sebagai kekuatan
inovatif kunci dalam hubungan industrial dan berdampak positif pada kinerja. Kinerja yang
positif merupakan bagian dari penciptaan hubungan manajemen dan karyawan yang lebih
kooperatif sehingga mendorong karyawan bekerja lebih keras dan saling berbagi dengan
pengusaha.
Deery et al. (1998) membagi tiga pendekatan dalam studi hubungan industrial, yaitu
unitary, pluralist, dan radical.
1. Pendekatan Keseragaman atau Kesatuan (Unitary Approach)
Pendekatan keseragaman mengasumsikan bahwa setiap organisasi merupakan satu
kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran atau tujuan yang sama. Hubungan kerja
didasarkan pada kerjasama (mutual co-operation) dan terdapat keserasian dalam keinginan
antara pengusaha dan karyawan.
2. Pendekatan Keragaman (Pluralist Approach)
Pendekatan keragaman memungkinkan terjadinya perbedaan kelompok peminatan
dan berbagai bentuk loyalitas. Kerangka kerja keragaman menyatakan bahwa karyawan
dalam organisasi yang berbeda dapat memiliki minat yang sama. Dengan menciptakan
hubungan horizontal dengan kelompok di luar organisasi dapat mengembangkan loyalitas
dan komitmen terhadap pemimpin daripada pengelolaan organisasinya.
3. Pandangan Radikal (Radical Approach)
Pandangan ini mengenal konflik fundamental dan melekat pada konflik kepentingan
antara karyawan dan pengusaha di tempat kerja. Tempat kerja merupakan suatu tempat
terjadinya konflik dengan adanya konflik kepentingan yang radikal yang mendasari adanya
hubungan industrial. Tidak seperti dalam pendekatan keragaman, pendekatan radikal
Tutorial 2
Serikat Pekerja/ Buruh adalah organisasi yg dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/
buruh baik diperusahaan maupun diluar perusahaan, yg bersifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak
dan kepentingan pekerja/ buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/ buruh dan
keluarganya.
Serikat Pekerja/ Buruh itu sendiri dibentuk berdasarkan:
1.
2.
Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4)
3.
UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak
KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang kebabasan
6.
7.
8.
10.
bersangkutan
dibentuknya sarana Hubungan Industrial sekedar formalitas dan hasilnya tentu tidak
berkwalitas.
3. Kebijakan Ketenagakerjaan
UU
No.
13/2003
memberi
harapan
yang
baik.
Namun
dengan
yang
berdampak
pada
produktivitas
perusahaan
dan
dalam PKB tersebut. PKB yang ditandatangani oleh pihak yang membuat
PKB selanjutnya didaftarkan oleh pengusaha pada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan. Dalam hal terjadi pembubaran serikat
pekerja atau pengalihan kepemilikan perusahaan maka PKB tetap berlaku
sampai berakhirnya jangka waktu PKB. Dalam hal terjadi penggabungan
perusahaan (merger) dan masing-masing perusahaan mempunyai PKB maka
PKB yang berlaku adalah PKB yang lebih menguntungkan pekerja.