Anda di halaman 1dari 4

ada tiga hal yang akan dibahas dalam posting kali ini untuk memahami sifat-sifat dasar aliran

1. lapisan batas
2. free surface flow (tsunami)
3. aliran diantara 2 plat datar
sebelum jauh memahami konsep tiga aliran diatas, perlu dipahami dasar pemikiran untuk
memahami aliran fluida yaitu kerapatan (density), berat jenis (specific gravity), tekanan
(pressure), kekentalan (viscosity).
1. lapisan batas
penentuan lapisan batas pada fluida atau boundary condition sangat berpengaruh terhadap apa
yang akan kita teliti, dan apa yang akan kita bahas.
sering kali kita salah mengenai aliran viskos, ada saut hal yang penting untuk diketahui bahwa
lapisan batas sangat perlu diperhatikan, misalnya jika bilangan reynold cukup besar, efek viskos
penting hanya di bagian lapisan batas di dekat benda, lapisan batas diperlukan fluida untuk
menempel tanpa kondisi slip, sehingga fluida dapat mengalir, diluar lapisan batas peruabhan
kecepatan tegak lurus terhadap aliran relatif kecil.

2. Lapisan batas pada sebuah plat datar


terdapat banyak jenis lapisan batas yang dapat diperhitungkan dalam aliran, situasi yang paling
sederhana misalnya adalah lapisan batas pada sebauh plat datar dengan panjang tidak terhingga,
di atasnya mengalir sebuah fluida viskos, tak mampu mampat seperti gambar diatas, tentunya
lapisan batas tersebut akan berbeda jika bentuk benda berbeda, misalnya untuk benda seperti
airfoil, silinder dsb.
kita anggap bilangan reynold cukup besar nilainya, sehingga hanya fluida yang ada diatasnya
yang merasakan effect plat tersebut, untuk kasus ini karena panjang tidak terhingga tidak bisa
menghitung bilangan reynold. sehingga Reynold dapat didekati dengan Rex = Ux/v, yaitu
bilangan reynold akan berubah menurut kecepatan pada daerah x.
dengan tebal plat dapat ditulis dengan

3.aliran pada dua plat datar


pada jenis aliran ini pada prinsipnya sama dengan aliran terbuka, namun dikarenakan boundary
layernya ada dua, misalnya dengan pendekatan 2D, maka bentuk alirannya berupa parabolik

rumus yang dipakai untuk menghitung adalah

total linier flow dapat dihitung dengan proses integrasi

pembahasan tentang aliran pada dua plat datar, juga sudah saya berikan di posting sebelumnya.
untuk penurunan rumus lebih lengkap silahkan check website di bawah berikut
http://www.ecourses.ou.edu/cgi-bin/ebook.cgi?doc=&topic=fl&chap_sec=08.1&page=theory
Refferensi
1. Boundary-Layer Theory Oleh Hermann Schlichting,K. Gersten
2. dasar-dasar fenomena transport oleh james

BILANGAN REYNOLD
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs) terhadap gaya
viskos (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi
aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda,
misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (18421912) yang
mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip
secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki
nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

dengan:

vs kecepatan fluida,

L panjang karakteristik,

viskositas absolut fluida dinamis,

viskositas kinematik fluida: = / ,

kerapatan (densitas) fluida.

Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika penampang
pipa bulat, atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.
Nilai tipikal

Spermatozoa ~ 1102

Aliran darah di otak ~ 1102

Aliran darah di aorta ~ 1103

Batas munculnya aliran turbulen ~ 2,3103 pada aliran pipa hingga 106 untuk lapisan
batas

Lemparan bola (pitch) di Major League Baseball ~ 2105

Orang berenang ~ 4106

Paus Biru ~ 3108

Kapal besar (RMS Queen Elizabeth 2) ~ 5109

BILANGAN NUSSELT
Bilangan Nusselt adalah rasio pindah panas konveksi dan konduksi normal terhadap batas dalam
kasus pindah panas pada permukaan fluida; bilangan Nusselt adalah satuan tak berdimensi yang
dinamai menggunakan nama Wilhelm Nusselt. Komponen konduktif diukur di bawah kondisi
yang sama dengan konveksi dengan kondisi fluida stagnan atau tidak bergerak.
Aliran panas konduksi dan konveksi sifatnya sejajar satu sama lainnya dan terhadap permukaan
normal terhadap bidang batas, sehingga

di mana:

L = panjang karakteristik

kf = konduktivitas termal fluida

h = koefisien pindah panas konvektif

Pemilihan panjang karakteristik harus searah dengan ketebalan dari lapisan batas. Contoh dari
panjang karakteristik misalnya diameter terluar dari silinder pada aliran yang mengalir di luar
silinder, tegak lurus terhadap aksis silinder. Selain itu, panjang papan vertikal terhadap konveksi
alami yang bergerak ke atas dan diameter bola yang berada di dalam aliran konveksi juga
merupakan panjang karakteristik. Untuk bangun yang lebih rumit, panjang karakteristik bisa
dihitung dengan membagi volume terhadap luas permukaannya.
Untuk konveksi bebas, rataan bilangan Nusselt dinyatakan sebagai fungsi dari bilangan Rayleigh
dan bilangan Prandtl. Dan untuk konveksi paksa, rataan bilangan Nusselt adalah fungsi dari
bilangan Reynolds dan bilangan Prandtl. Hubungan empiris untuk berbagai geometri terkait
konveksi menggunakan bialangan Nusselt didapatkan melalui eksperimen.
Pindah massa terkait dengan bilangan Nusselt adalah bilangan Sherwood.
BILANGAN PRANDTL
Bilangan Prandtl (Pr) merupakan suatu nilai / harga yang dipakai untuk menentukan distribusi
temperatur pada suatu aliran

KETERANGAN:

: kekentalan kinematic fluida, = / , (SI units : m2/s)

: daya hantar panas, = k / (cp), (SI units : m2/s)

: kekentalan dinamik fluida, (SI units : Pa s = (N s)/m2)

k : konduktifitas panas, (SI units : W/(m K) )

cp : panas spesifik, (SI units : J/(kg K) )

: berat jenis, (SI units : kg/m3 ).

Anda mungkin juga menyukai