Al-Quran Hadist
A. Pengertian Al-Quran dan Hadist
AL-Qur;an adalah kitab suci yang memuat firman-firman (wahyu) Allah,
sama benar dengan yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT sedikit demi sedikit selama 22 tahun
2 bulan 22 hari, mula-mulai di Mekkah kemudian di Madinah untuk menjadi
pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya
mencapai kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Al Quran terdiri
dari 30 juz, 114 surat, lebih dari 6362 ayat, 74.499 atau 325.345 huruf.
Hadist adalah ucapan Rasulullah SAW tentang sesuatu yang berkaitan
dengan kehidupan manusia atau tentang suatu hal, atau disebut pada Sunnah
Qauliyyah. Dari sudut sifat (atribut shahi) atau tidaknya si periwayat, hadist dapat
dipecah menjadi 3, yaitu:
1.
Hadist Shahih (benar), dimana perawinya terkenal orang baik dan boleh
dipercayai.
Ciri-cirinya itu menyambung hingga ke Rasul, kualitas rawi diikat dari sanad
yakni silsilah hadist yang disampaikan.
2.
Hadist Hasan (baik), dimana perawinya tidak mencapai derajat perawi hadis
shahih disebabkan ada sedikit cacatnya.
3.
Hadist Dhaif (lemah), dimana perawinya diragukan keberadaannya
(kebenarannya).
B. Kedudukan Al-Quran dan Hadist
1. Kedudukan Al-Quran
Al-Quran sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman, seperti ilmu tauhid,
ilmu hokum, ilmu tasawuf, ilmu filsafat islam, ilmu sejarah islam dan ilmu
pendidikan islam
Al-Quran sebagai sumber hokum Islam yang Pertama dan paling utama.
Al-Quran sebagai pedoman bagi seluruh manusia.
2. Kedudukan Hadist
Al-Sunnah bersifat Zani Al-Wurud, yaitu kehadirannya pasti an tidak diragukan.
Al-Sunnah berfungsi sebagai penjabaran Al-Quran.
Ada beberapa hadis dan Atsar(dari sahabat bukan dari Rasul) yang menjelaskan
bahwa urutan dan kedudukan Al-Sunnah setelah Al-Quran
Al-Quran sebagai wahyu dari sang pencipta yaitu Allah SWT sedangkan hadist
berasal dari hamba dan utusan-Nya.
Ada beberapa ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa kedudukan Al-Sunnah
sesebagai sumber kedua setelah Al-Quran dalam ajaran Islam.
Sanad, adalah silsilah atau ahli hadist sanad berarti jalan yang dapat
menghubungkan matan hadist kepada Nabi Muhammad SAW.
Matan, adalah isi hadist itu sendiri.
Rawi, adalah orang yang meriwayatkan, menyampaikan suatu hadist.
RIjal Al-Hadist, adalah tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadist.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
Kata khalifah menurut bahasa berasal dari kata khalafa yang berarti
pengganti. Sedangkan menurut istilah kata khalifah ialah pengganti kedudukan
yang ditinggalkan pendahulunya. Kata khalifa pada umumnya digunakan untuk
menyebut pemimpin pemerintahan atau kepala Negara yang berasaskan ajaran
islam.
Ada didalam Q.S Al-Baqarah ayat 30 yang menunjukkan tentang fungsi
kekhalifahan yang lebih luas, baik terkait dengan kepemimpinan terhadap sesama
manusia maupun pengelolaan terhadap alam dan lingkungan. Namun, ada juga
yang memberi penjelasan bahwa khalifah adalh orang yang memipin dan
mengatur jalannya roda kehidupan disuatu tempat, walaupun dalam tingkatan
yang berbeda-beda.
1.
2.
3.
4.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
Keutamaan berjihada itu terwujud bagi orang yang berperang di jalan Allah
dengan tujuan meninggikan kalimatNya dan agar agama seluruhnya hanya
menjadi milik Allah semata.
Disunnahkan mempertanyakan alasan dilakukannya suatu perbuatan.
Kewajiban mendahulukan ilmu atas amal,
Celaan atas ketamakkan terhadap dunia dan berperang karena kepentingan
pribadi dan bukan karena ketaatan kepada Allah.
Jadi isi kandungan Hadist tersebut adalah tentang etika makan dan minum
dengan memanjatkan pujian kepada Allah, baik sebelum ataupun sesudah makan
dan minum. Allah sangat menyukai orang yang apabila ia makan dan minum lalu
ia memujiNya yaitu dengan bacaan basmalah dan hamdalah.
Perintah untuk bersyukur kepada Allah atas keluasan karuniaNya dan
limpahan nikmat-nikmatNya. Dan bahwasannya bersyukur merupakan jalan
keselamatan sebabanya Allah saja yang berhak mendapatkan pujian atas
nikmatNya.
3. Surat Az-Zukhruf ayat 9-13 tentang cara mengingat nikmat Allah
Isi Kandungan dari surat Az-Zukhruf ayat 9-13 adalah
Bahwa orang musyrik sekalipun mengakui bahwa yang memberi nikmat itu
adalah Allah.
Banyak nikmat Allah yang diberikan kepada manusia, bumi sebagai tempat hidup
manusia dengan berbagai sarananya. Hujan (air yang turun dari langit) sebagai
sumber kehidupan. Dengan air, tanah yang gersang menjadi subur.
Kemudian Allah juga menciptakan pasangan semua hal yang Dia ciptakan. Ada
siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada panas ada dingin, ada positif
ada negatif dan seterusnya. Semua itu merupakan bagian dari nikmat Allah yang
diberikan kepada makhluknya khususnya manusia.
Nikmat-nikmat itu diberikan kepada manusia agar mereka dapat hidup sejahtera.
Dengan nikmat yang diberikan Allah, sewajarnya manusia selalu mengingat
nikmat itu dari mana datangnya, sehingga tidak menjadi manusia yang kafir
(mengingkari nikmat). Bagi yang memiliki binatang ternak, tumbuhan (kebun
atau lading) dan atau penghasilan lebih harus mengeluarkan hak untuk fakir
miskin dan sebagainya.
1.
5.
Berterimakasih kepada orang yang berbuat baik kepada kita, dan bila mungkin
membalasnya dengan yang lebih baik atau paling kurang dengan kebaikan yang
Lingkungan Hidup
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dnegan seluruh benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
1)
2)
3)
4)
5)
Pada ayat 48,49, dan 50, Allah menerangkan waktu dia cptakan angina
sebagai kabar pembawa gembira atas datangnya rahmat Allah, yaitu hujan. Allah
menjelaskan tentang keadaan hujan itu dan keadaan semacam itu harusnya
menjadi pelajaran bagi umat manusia. Akan tetapi justru kebanyakan umat
manusia memungkiri nikmat Allah tersebut.
B.
1.
2.
3.
4.