Anda di halaman 1dari 19

ISSN 0215 - 8250

216

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI


DI ERA GLOBAL
oleh
Ida Bagus Putu Arnyana
Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
ABSTRAK
Era global merupakan era yang dapat dipandang sebagai
menyempitnya dunia dan intensifkasi kesadaran bahwa dunia dipandang
sebagai suatu keseluruhan. Era ini ditandai dengan perkembangan yang
pesat di bidang teknologi informasi sehingga batas-batas antarnegara
menjadi tidak jelas lagi. Era global sangat mempengaruhi perkembangan
pendidikan. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan
global untuk memajukan aspek pendidikan ini. Oleh karena itu, untuk
melaksanakan proses pendidikan dalam era global ini, diperlukan guru yang
profesional. Guru profesional di Indonesia ditandai dengan (1) memiliki
bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki komitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia,
(3) memiliki kualifikasi akademik, profesi, dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas, (4) memiliki kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas, (5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja sehingga guru menjadi bangga akan profesi yang
digelutinya, (7) dapat memanfaatkan teknologi informasi, (8) mampu
berkomunikasi secara luas, dan (9) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat (long life learning). Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan profeesionalisme guru adalah sebagai berikut. (1) LPTK
meningkatkan mutu lulusannya dengan meningkatkan kualitas
perkuliahannya, meningkatkan sarana-prasrana, meningkatkan kuaitas
dosen, menerapkan sistem penjaminan mutu akademik, meningkatkan
kemampuan komunikasi, dan meningkatkan kualitas pengelolaan
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

217

pendidikan. (2) Sekolah meningkatkan kualitas guru di dengan memberikan


tugas yang sesuai dengan bidangnya, memberikan jumlah jam mengajar
yang cukup, menyediakan kondisi yang menantang guru meningkatkan
kualitas dirinya, menegakkan disiplin kerja, selalu memberikan penyegaran
dalam bidang pendidikan, melakukan supervisi secara kontinu, dan
memberikan insentif yang memadai.
Kata kunci : global, guru profesional
ABSTRACT
Globalization Era is the era which is viewed as world structure and
awareness intensification in which world is viewed as a whole. This era is
marked by the very fast development of information technology as the
limits among the countries become obscure. Globalization era highly affects
educational development. How to explore this globalization in order to
move the education forward are some kinds of problems that we have to
solve. By these reasons, to bring about the educational process in this
globalization era, professional teachers is unquestionably needed. Being a
professional teacher is marked by (1) have talent, interest, and idealism, (2)
have a commitment to improve the education quality, belief in God, godfearing, and august behaviour, (3) have academic qualification, profession,
and appropriate educational background, (4) have relevance competency to
the duty area, (5) have responsibility toward the duty, (6) have pride as they
earn adequate money which is appropriate with their job achievement,
teacher, (7) have the ability to use the information technology, (8) have a
wide communication ability, (9) have an opportunity to develop their
professionalism by doing long life learning. Some efforts which cab be
used to improve teachers professionalism are : (1) LPTK improves its
graduates quality by improving its lecturing quality, its facilities, its
quality, implementing the system of academic quality assurance staff, the
communication ability, and the educational management quality. (2)
Teachers quality in school by giving them the appropriate duties, enough
time to teach, providing them challenging condition to improve their own
quality, upholding discipline, always give them some kinds of refresh in
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

218

term of educational aspects, doing continue supervision, and give them


adequate intensive.
Key words : globalization, professional teacher

1. Pendahuluan
Sekolah merupakan institusi yang kompleks (Bafadal, 2004),
bahkan paling kompleks di antara seluruh institusi sosial. Kompleksitas
tersebut tidak saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses
pembelajarannya yang diselenggarakan di dalamnya. Sebagai institusi yang
kompleks, sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya, melainkan
melalui proses peningkatan tertentu.
Dalam rangka meningkatkan mutu berbasis sekolah (MBS)
diperlukan guru baik secara individual maupun secara kolaboratif untuk
melakukan sesuatu, mengubah status quo agar pendidikan dan pengajaran
menjadi lebih berkualitas (Mulyasa, 2006). Sebenarnya, menuju pendidikan
yang berkualitas tidak bergantung pada satu komponen misalnya guru,
melainkan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen
seperti program pembelajaran, siswa, sarana dan prasrana, dana, lingkungan
masyarakat, pimpinan sekolah, dan lainnya. Namun, semua komponen
tersebut tidak akan berguna bagi terjadinya perolehan pengalaman belajar
maksimal bagi siswa jika tidak didukung oleh keberadaan guru yang
profesional. Semua komponen dalam proses pembelajaran (meteri, media,
sarana dan prasrana, dan dana) tidak akan memberikan dukungan yang
maksimal atau tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan
mutu proses dan hasil belajar tanpa didukung oleh guru yang secara kontinu
berupaya mewujudkan gagasan, ide, dan pemikiran dalam bentuk perilaku
dan sikap terunggul dalam tugasnya sebagai pendidik.
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

219

Guru merupakan unsur manusiawi yang sangat menentukan


keberhasilan pendidikan (Imron, 1995). Lebih-lebih guru yang unggul (the
excellent teacher) merupakan critical resource in any excellent teaching
learning acivities. A school system is only as good as the people make it.
Oleh karena itu, dalam membangun pembelajaran berkulaitas di sekolah,
guru profesional mutlak diperlukan. Bila kita disuruh memilih satu di antara
dua pilihan, sarana yang lengkap atau guru yang profesional, maka posisi
tawar guru lebih tinggi daripada sarana. Lebih-lebih di dalam era global,
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
yang didukung oleh berkembang pesatnya teknologi informasi, guru
profesional sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan IPTEK yang
pesat, mendidik anak agar dapat memanfaatkan kemajuan tersebut, dan
sekaligus dapat meminimalisasi dampak dari global yang ditimbulkannya.
Globalisasi dapat dipandang sebagai menyempitnya dunia dan
intensifikasi kesadaran bahwa dunia sebagai suatu keseluruhan (Suparno,
2002). Dengan ditandai perkembangan yang pesat di bidang teknologi
informasi dalam era global sekarang ini, batas-batas antarnegara menjadi
sangat tidak jelas lagi. Dalam pengertian ini, persoalan yang menyangkut
pendidikan merupakan masalah global yang tidak dapat dibatasi lagi oleh
adanya batas geografis.
Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan
adanya saling ketergantungan antarnegara dan antarbangsa. Oleh karena itu,
semua negara akan terbuka pula terhadap pengaruh global tersebut
termasuk di dalamnya adalah tatanan nilai yang dianut suatu bangsa. Salah
satu implikasi pada tata nilai adalah global samakin membuka lebar
hadirnya nilai materialisme, konsumerisme, hedonisme, penggunaan
kekerasan, narkoba yang dapat merusak moral bangsa khususnya generasi
muda. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi, nilai_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

220

nilai yang melekat itu sangat tidak mungin untuk dibendung.


Permasalahannya sekarang bukan cara membendung pengaruh buruk
global, melainkan bagaimana cara manfaatkan global untuk memajukan
berbagai aspek kehidupan kehususnya di bidang pendidikan dengan tetap
memperhatikan pengembangan martabat manusia Indonesia dalam
kerangka pandangan bangsa lain di dunia internasional.
Perkembangan teknologi informasi pada era global telah
memfungsikan dirinya sebagai penyedia informasi yang luas. Dengan
demikian, ada banyak sumber informasi (sumber belajar) bagi para siswa.
Sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya tempat untuk belajar (menemukan
pengetahuan). Oleh karena itu, pendidikan di sekolah harus diselaraskan
dengan berupaya sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat menjadi dasar
bagi siswa untuk mengembangkan diri di luar sekolah. Pendidikan di
sekolah harus berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa untuk dapat
menentukan diri yang mampu membuat banyak pilihan serta mampu
membuat keputusan terbaik yang selaras dengan pengembangannya sebagai
manusia yang utuh.
Pemanfatan informasi dari internet maupun media masa
memerlukan arahan, perencanaan, pengkajian, evaluasi, dan refleksi oleh
guru yang profesional, sehingga peran guru lebih sebagai fasilitator dan
pembimbing. Dengan cara ini, informasi yang tersaji dapat secara maksimal
digunakan dalam konteks belajar.
Dari uraian di atas, tampak bahwa peranan guru yang profesional
sangat dibutuhkan untuk mengarahkan, merencanakan, mengkaji, menilai
berbagai informasi sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas
pendidikan di era global.
2. Pembahasan
2.1 Guru Biologi Profesional di Era Global
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

221

Bafadal (2004) mengemukakan guru yang profesional adalah guru


yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari. Menjadikan guru profesional merupakan suatu proses yang
bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi
matang, dan dari diarahkan orang lain menjadi mengarahkan diri sendiri.
Peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah di era global
mempersyaratkan adanya guru yang memiliki pengetahuan luas,
kematangan, keimanan dan ketaqwaan, dan mampu menggerakkan dirinya
sendiri dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan
selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi khususnya teknologi
informasi yang ada. Lebih lanjut, dikemukakan guru akan bekerja secara
profesional bilamana guru tersebut memiliki kemampuan (ability) dan
motivasi (motivation) yang tidak terpisahkan. Maksudnya adalah seorang
guru akan bekerja secara profesional bila mana memiliki kemampuan kerja
yang tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan tugas-tugasnya
dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, seorang guru tidak akan bekerja secara
profesional bila hanya memenuhi salah satu dari dua persyaratan di atas.
Jadi, betapapun tingginya kemampuan seseorang ia tidak akan bekerja
secara profesional bila tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi seseorang ia tidak akan sempurna
dalam menyelesaikan tugas-tugas bilamana tidak didukung oleh
kemampuan.
Sesuai dengan pemikiran di atas, seorang guru dapat dikatakan
profesional bila memiliki kemampuan tinggi (high level of abstract) dan
motivasi kerja tinggi (high level of commitment). Komitmen lebih luas
daripada concern sebab komitmen itu mencakup waktu dan usaha. Tingkat
komitmen guru terbentang dari yang paling rendah menuju yang paling
tinggi. Guru yang memiliki komitmen rendah biasanya kurang perhatian
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

222

pada siswa, demikian pula waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran pun sangat sedikit. Sebaliknya, seorang
guru yang memiliki komitmen tinggi biasanya perhatiannya pada siswa
tinggi, demikian pula waktu yang disediakan untuk meningkatkan
pendidikan sangat banyak. Tingkat abstraksi adalah tingkat kemampuan
guru dalam mengelola tugas pembelajaran, mengklarifikasi masalahmasalah dalam tugas pembelajaran, menentukan alternatif pemecahannya,
dan berupaya untuk mengikuti perkembangan sesuai dengan tuntutan
jaman.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, guru di
Indonesia adalah guru yang profesional melakukan pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan tujuh hal, yaitu (1) memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki komitmen untuk meningkatkan
mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, (3) memiliki
kualifikasi akademik, profesi, dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas, (4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas, (5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja sehingga guru menjadi bangga akan profesi yang
digelutinya, dan (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat (long
life learning).
Terkait dengan kompetensi, guru diharapkan memiliki 4 kompetensi
yaitu: kompetensi pedagogik, keperibadian, profesional, dan sosial (UU No.
20/2003; PP No. 19/2005).
2.1.1

Kompetensi Pedagogik.

_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

223

Guru memiliki kemampuan memahami karakteristik peserta didik


yang diwujudkan dalam kemampuan mengidentifikasi perkembangan
peserta didik (kognitif, humanistik, dan spiritual), potensi khusus anak, ciriciri kepribadian anak, dan gaya belajar anak. Pemahaman akan berbagai
dimensi perkembangan siswa sebagai manusia yang utuh menjadikan guru
dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran dengan tidak sematamata mengembangkan aspek intelektual, namun juga memperhatikan
dimensi lain untuk membantu siswa menjadi manusia yang berkembang
utuh dan bernilai sesuai dengan potensinya.
Guru (khususnya guru biologi) yang prefesional adalah guru yang
mampu merancang dan menerapkan pembelajaran sesuai dengan
perkembangan ilmu kependidikan. Oleh karena itu guru harus mengasai
berbagai teori belajar, pendekatan pembelajaran model maupun strategistrategi pembelajaran biologi, berbagai metode pembelajaran, dan mampu
merancang dan menerapkan authenthic assessmet (Arnyana, 2006a; 2006b).
Penguasaan strategi pembelajaran menjadi bagian penting bagi guru
terutama strategi pembelajaran yang menekankan siswa aktif mencari
pengetahuan secara mandiri dengan mempertimbangkan kekhasan siswa
dengan mempertimbangkan pengetahuan awal. Oleh karena itu, guru juga
memiliki bekal kemampuan untuk mengaktifkan orang lain.
Dengan adanya kemajuan di bidang information and comunication
technology (ICT), guru juga dituntut menguasai dan dapat
memanfaatkannya, baik sebagai sarana belajar (untuk mengikuti
perkembangan biologi terbaru maupun strategi pembelajaran terbaru)
maupun merancang pembelajaran berbasis teknologi informasi (khususnya
komputer atau e-learning), dan memanfaatkan teknologi multimedia.
Dengan adanya internet sebagai media komunikasi, guru maupun
siswa dapat memanfaatkan internet sebagai media komunikasi, yaitu
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

224

komunikasi antarsiswa maupun guru dalam berbagai kelompok diskusi


yang bernuansa akademik bersama komunitas akademik berbasis internet di
seluruh dunia. Dalam pembelajaran, guru dapat memanfaatkan internet
untuk menyajikan informasi kepada siswa dan masyarakat dan siswa dapat
menyampaikan hasil kerjanya kepada guru melalui internet pula.
Menyadari
berkembangnya ilmu kependidikan dan dalam
meningkatkan kemampuan guru biologi dalam melaksanakan pendidikan di
sekolah, guru biologi selalu mengembangkan riset dan kerjasama atau
komunikasi secara terus menerus dengan lembaga-lembaga lain (seperti
LPTK) terutama mengenai riset pembelajaran.
2.1.2

Kompetensi Kepribadian.
Guru yang memiliki kepribadian yang baik adalah guru yang
memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana,
berwibawa, dan berakhlak mulia sehingga menjadi panutan di masyarakat
khususnya masyarakat sekolah. Guru memiliki kepribadian mantap, yang
ditunjukkan dengan kecenderungan bersikap dan bertindak sesuai dengan
norma hukum yang ada, menaati tata tertib serta memiliki komitmen
terhadap tugas dan menunjukkan disiplin dalam menjalankan tugas.
Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
dalam menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan tidak melakukan
tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama merupakan
kepribadian yang perlu dimiliki oleh guru. Ini penting dalam era global
karena pada era ini nilai materialisme, konsumerisme, hedonisme,
penggunaan kekerasan, narkoba yang merangsang seseorang untuk berbuat
jahat dan ini hanya dapat diredam dengan peningkatan ketaqwaan dan
penghayatan serta pelaksanaan ajaran agama yang baik.

_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

225

Guru menunjukkan rasa bangga sebagai pendidik yang ditunjukkan


oleh guru yang otonom dan profesional. Untuk menjadi guru yang otonom
dan profesional diperlukan insentif yang memadai. Ini telah diadaptasi
melalui Undang-Undang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005).
2.1.3 Kompetensi Profesional.
Guru menguasai bahan ajar biologi secara luas dan cukup mendalam
tentang materi biologi yang menjadi bidangnya. Penguasaan bahan ajar
bagi guru sangat penting dan tidak bisa ditawar. Untuk dapat menguasai
bahan dengan baik, guru harus memiliki kebiasaan menelusuri pustaka dan
sumber belajar lain (internet) secara mandiri. Internet dapat dijadikan
sumber materi pelajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK terbaru.
Penelusuran mengenai perkembangan ilmu menjadi suatu keharusan.
Dalam eksplorasi melalui intenet, hampir semua informasi dapat
diperoleh oleh siapa pun dan dari mana pun mereka berada. Oleh karena
itu, guru memiliki kemampuan untuk mendorong siswa memanfaatkan
internet untuk memperoleh informasi tentang materi pelajaran biologi,
pengetahuan, hasil penelitian terbaru di bidang biologi, dan berbagai
metode pembelajaran terbaru. Internet dapat pula digunakan sebagai sarana
mengkomunikasikan berbagai ide ke segala penjuru dunia.
2.1.4 Kompetensi Sosial
Guru yang memiliki kompetensi sosial adalah guru yang memiliki
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta
didik, teman sejawat, dan masyarakat, sehingga dapat diterima oleh
kelompok masyarakat mana pun di dalam lingkungannya.
Untuk melakukan komunikasi yang efektif, diperlukan kemampuan
berbahasa yang baik, tidak saja bahasa Indonesia, juga bahasa dunia,
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

226

khususnya bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan


kemampuan berbahasa yang mutlak diperlukan di era global karena
semakin menyempitnya dunia yang didukung oleh teknologi informasi
dan transportasi yang sangat canggih memungkinkan terjadinya interaksi
antarbangsa di dunia. Di samping itu, sumber belajar yang tersedia lebih
banyak dalam bahasa Inggris. Untuk itu, diperlukan kemampuan berbahasa
Inggris yang baik.
Di samping kompetensi yang harus dikuasai seperti di atas, guru
biologi di Indonesia juga memahami dan menerapkan kode etik guru yang
dapat mendukung pelaksanaan tugasnya. Adapun kode etik guru di
Indonesia adalah: (1) guru membimbing anak didik seutuhnya sehingga
menjadi manusia Indonesia yang ber-Pancasila; (2) guru memiliki kejujuran
profesional dalam menerapkan kurikulum yang berlaku; (3) guru selalu
mencari informasi tentang anak didik, namun tidak menyalahgunakannya;
(4) guru menciptakan kehidupan sekolah yang harmonis dan menjalin
hubungan baik dengan orang tua murid; (5) guru menjalin hubungan baik
dengan masyarakat; (6) guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama
meningkatkan mutu profesinya; (7) guru menjaga hubungan antar sesama
guru; (8) guru meningkatkan mutu organisasi profesi; dan (9) guru
menjalankan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Mengadaptasi pendapat Trilling and Hood, (1999), Galbreath (1999)
mengemukakan bahwa untuk sukses sebagai tenaga kerja pada abad
pengetahuan (abad 21), guru harus memiliki kemampuan berpikir kritis,
kreatif, kolaborasi, memahami berbagai budaya, komunikasi, menguasai elearning, dan mampu mengendalikan diri sendiri untuk belajar sepanjang
hayat.
a. Berpikir kritis

_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

227

Pekerja (guru) di abad ini dituntut memiliki kemampuan berpikir


kritis, yaitu kemampuan mengidentifkasi masalah dalam pekerjaannya,
melakukan analisis, evaluasi, melakukan pemecahan masalah, mengambil
keputusan untuk diterapkan, yang didukung oleh pemanfaatan on line
information.
b.

Kreatif
Dalam menyajikan pelajaran, guru diharapkan selalu menyajikan
ide-ide baru, baik terkait dengan materi pembelajaran maupun strategi yang
digunakan. Guru yang kreatif adalah guru yang disenangi oleh siswa karena
siswa tidak merasa bosan dalam belajar atau belajar menjadi
menyenangkan.
c.

Kolaborasi
Bekerja bersama-sama akan memudahkan dalam memecahkan
berbagai persoalan. Guru yang bekerja sama dengan tim (minimal dalam
MGMP) akan menemukan cara pemecahan masalah yang baik, menemukan
strategi pembelajaran yang lebih baik, merancang media atau sumber
belajar yang lebih kreatif, dan merencanakan cara penilaian yang lebih
baik. Dalam pembelajarannya, guru sangat baik melakukan kajian
pembelajaran (lesson study) bersama beberapa guru di sekolahnya.
d.

Memahami berbagai budaya.


Di era global dengan kemajuan teknologi informasi, semua pekerja
(termasuk guru) harus memahami berbagai budaya yang ada di muka bumi
ini. Hal ini penting dalam pergaulan atarbangsa. Namun sebelum
memahami budaya orang lain, guru harus terlebih dahulu memahami
budaya lokal tempat guru tersebut mengajar. Budaya lokal ini akan
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

228

memberikan identitas terhadap seseorang. Oleh karena itu, guru harus


mampu mengintegrasikan budaya lokal dalam pembelajarannya. Dengan
memahami budaya lokal, guru dapat merancang pembelajaran (materi
biologi, dan strategi pembelajaran) yang langsung menyentuh dan
mendukung pelestarian budaya setempat.
e.

Komunikasi
Di atas telah diuraikan bahwa guru di era global harus menguasai
dan mampu menggunakan bahasa dunia (salah satunya bahasa Inggris).
Dengan menguasai bahasa Inggris dengan baik, guru dapat mengajar
dengan menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa nasional (bahasa
Indonesia), mampu megakses informasi dari berbagai sumber,
menyampaikan informasi kepada semua orang, dan mampu berkomunikasi
dengan sesama guru biologi di seluruh dunia. Dengan kemampuan seperti
ini, guru tersebut akan menjadi ideal yang selalu mampu meningkatkan
pengetahuan dan kemampuannya.
f.

Penguasaan E-learning
Penguasaan e-learning oleh guru biologi di era global merupakan
sesuatu yang tidak dapat ditawar. Dengan menguasai e-learning, guru dapat
merencanakan pembelajarannya berbasis komputer termasuk di dalamnya
pembelajaran berbasis information communication technology (ICT). Guru
dan siswa dapat menggunakan internet sebagai fasilitas belajar, sehingga
materi dan kegiatan pembelajaran selalu baru dan mengikuti perkembangan
yang terjadi di seluruh dunia.

_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

229

g. Mengelola Diri Sendiri untuk Belajar Sepanjang Hayat


Perkembangan IPTEK sangat pesat, apalagi didukung oleh berbagai
peralatan yang canggih, penemuan-penemuan di bidang biologi menjadi
sangat pesat. Oleh karena itu, guru biologi harus memiliki komitmen untuk
selalu belajar secara mandiri (long life learning) sehingga tidak tertinggal
oleh perkembangan biologi yang menjadi tanggung jawabnya dalam
kehidupan karirnya.
2.2 Kiat-Kiat Meningkat Profesionalisme Guru
Peningkatan profesionalisme guru biologi harus dilakukan secara
sistematis, mulai dari mereka masih duduk di bangku luliah sampai mereka
menjadi guru di sekolah, dalam arti direncanakan secara matang,
dilaksanakan secara taat asas, dan dievaluasi secara objektif. Lahirnya
seorang profesional tidak bisa hanya dari proses perkuliahan di kampus
yang asal-asalan (asal lulus, asal kuliah, asal memenuhi jumlah sks, asal
bayar, dan asal-asal yang lain) dan hanya melalui bentuk penataran dalam
waktu tiga hari, supervisi dalam sekali atau dua kali dalam setahun, dan
studi banding hanya dua hari. Di sinilah letak pentingnya pengelolaan
perkuliahan di kampus dan manajemen guru di lapangan.
2.2.1 Peningkatan Mutu Lulusan Calon Guru
LPTK sebagai produsen calon guru berupaya untuk selalu
meningkatkan mutu lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja.
Tugas lain dari LPTK adalah selalu memberikan bantuan dan mendorong
guru di lapangan agar selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan
tuntutan zamannya. Beberapa upaya yang dilakukan LPTK dalam
meningkatkan kualitas guru/calon guru adalah sebagai berikut. (1)
Meningkatkan mutu lulusan dengan selalu menyesuaikan kurikulum
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

230

(menentukan standar, struktur, dan isi) sehingga sesuai dengan tuntutan


pasar (stakeholders), kebutuhan profesional dengan tidak meninggalkan
identitas daerah dan nasional. Setiap matakuliah menentukan isi
perkuliahan yang disesuaikan dengan perkembangan biologi dan teknologi.
(2) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi lulusan, dengan
meningkatkan kemampuan berbahasa (bahasa dunia yang salah satunya
bahasa Inggris) sehingga dapat berkomunikasi dengan sesama guru biologi
di dunia internasional. (3) Meningkatkan kualitas proses perkuliahan sesuai
dengan tuntutan global yang didukung teknologi informasi dalam suasana
akademik (academic atmosphere) yang kondusif. Yang dimaksud dengan
suasana akademik adalah suasana yang tercipta didasarkan pada etik, etika,
moral dan tanggung jawab. Terciptanya suasana akademik yang kondusif
akan melatih sikap mahasiswa menjadi baik dan punya tanggung jawab. (4)
Meningkatkan sarana dan prasrana (termasuk media pembelajaran) yang
mendukung proses perkuliahan sesuai tuntutan dunia global. (5)
Meningkatkan kualitas dosen dengan mendorong para dosen untuk selalu
melakukan penelitian, mengikuti perkembangan IPTEK baik secaca
mandiri maupun mengikuti pendidikan (degree maupun non-degree
training). (6) Meningkatkan kualitas penilaian sehingga, produk LPTK
menunjukkan kualitas yang sesuai dengan tuntutan era global. (7)
Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di LPTK sehingga tercipta
iklim kerja yang sehat dan kondusif yang mendorong terjadinya kolaborasi
yang baik dalam meningkatkan pelaksanaan pendidikan di kampus. (8)
Mengupayakan sumber dana yang memadai sehingga semua kebutuhan
dalam melaksanakan proses pendidikan berjalan dengan baik.
(9)
Menyediakan layanan konsultasi bagi mahasiswa termasuk guru dalam
meningkatkan profesionalisme di lapangan. (10) Memberikan kompetensi
vocasional tambahan yang dapat mendukung profesinya sebagai guru
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

231

biologi. (11) Menerapkan sistem penjaminan mutu pelaksanaan pendidikan


di kampus, termasuk penjaminan mutu lulusannya sehingga mampu
bersaing di pasar global. (12) Meningkatkan IMTAQ mahasiswa sehingga
mahasiswa (guru) selalu berpikir, berkata, dan berbuat yang benar sesuai
ajaran agama yang dianutnya.
2.2.2 Manajemen Guru
Manjemen guru diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama
(antar berbagai komponen) dalam meningkatkan profesionalisme guru
biologi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan
zaman. Manajeman guru untuk meningkatkan profesionalisme di era global
adalah sebagai berikut. (1) Menentukan jumlah guru yang cukup, artinya
bila jumlah guru kurang memadai, beban mengajar guru sangat tinggi akan
mengakibatkan guru tersebut tidak dapat mempersiapkan dirinya dalam
melaksanakan pembelajaran, mengakses kemajuan biologi yang menjadi
bidangnya. Hal ini dapat dilakukan dengan pengangkatan guru baru. (2)
Guru diberikan tugas sesuai dengan bidang dan kemampuannya. (3)
Menyediakan kondisi agar guru produktif inovatif, dan mandiri dengan
selalu mendorong agar para guru memperbaharui materi ajarnya sesuai
perkembangan dengan menyediakan sarana dan prasrana teknologi di
sekolah. (4) Memberikan insentif yang memadai sehingga dapat diharapkan
para guru terdorong untuk meningkatkan kemampuan dan komitmennya.
(5) Menegakkan disiplin kerja sesuai dengan aturan yang berlaku, baik
aturan yang dikeluarkan pemerintah atau peraturan yang disusun dan
disepakati bersama di sekolah.
(6) Mengadakan pelatihan tentang
kompetensi-kompetensi baru sesuai dengan tuntutan jaman, seperti
meningkatkan kreativitas, kemampuan berbahasa asing, orientasi berbagai
budaya, pelatihan penggunaan teknologi informasi/ICT, dan pelatihan lain
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

232

yang mendukung mereka menjadi guru yang profesional di jamannya. (7)


Melakukan supervisi secara kontinu yang diikuti dengan pembinaan dan
penghargaan.
3. Penutup
Simpulan yang dapat di ambil dari uaraian di atas adalah bahwa di
era global diperlukan guru biologi yang profesional dengan ciri-ciri : (1)
memiliki kompetensi di bidang tugasnya (pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial), (2) memiliki motivasi berprestasi dalam kerjanya,
(3) memiliki komitmen dalam memajukan pendidikan, (4) memiliki bakat
dan minat sebagai guru, (5) memiliki kualifikasi akademik dan latar
belakang pendidikan profesi sesuai dengan bidang tugas, (6) memiliki
tanggung jawab atas tugas keprofesinalannya, (7) mampu belajar sepanjang
ayat dan memanfatkan ICT sebagai sarana belajar, (8) mampu
berkomunikasi dengan baik antar guru biologi di seluruh dunia; dan (8)
menguasai teknologi informasi. Peningkatan priofesionalisme guru ini
dilakukan melalui (1) pendidikannya di LPTK, yaitu dengan penyesuaian
kurikulum, peningkatan kemampuan komunikasi, peningkatan kualitas
perkuliahan, peningkatan sarana prasrana perkuliahan, peningkatan kualitas
dosen, peningkatan kualitas pengelolaan LPTK, meningkatkan dana
pendidikan, menyediakan layanan konsultasi, memberikan kompetensi
tambahan yang mendukung profesinya, menerapkan sistem jaminan mutu
akademik, dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, (2) manajemen
guru di lapangan dengan menentukan jumlah guru yang memadai, guru
mengajar sesuai dengan bidang kemampuannya, menyediakan kondisi yang
menantang guru agar produktif dan ninovatif, memberikan insentif yang
memadai, menegakkan disiplin kerja, memberikan pelatihan-pelatihan
pendukung profesinya, dan melakukan supervisi yang berkelanjutan.
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

233

Saran yang dapat diajukan adalah (1) kepada semua guru agar selalu
meningkatkan profesionalismenya dengan mengelola diri sendiri untuk
belajar sepanjang dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, (2)
kepada lembaga LPTK hendaknya selalu meningkatkan kualitas lulusannya
dan selalu membantu guru yang ada di sekolah dalam meningkatkan
profesionalismenya.

DAFTAR PUSTAKA
Arnyana, I.B.P. 2006a. Strategi Belajar Mengajar. Singaraja: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA Udiksha.
Arnyana, I.B.P 2006b. Pengembangan Pembelajaran Inovatif. Makalah
Disajikan pada Penataran Dosen Muda Undiksha. Di Undiksha.
Bulan Mei
Bafadal, I. 2004. Peningkatan Profersionalisme Guru Sekolah Dasar
(Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah).
Jakarta: Bumi aksara.
Depdiknas. 2005. Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi. (Buku II, III, V, VI, X). Jakarta: Dirjen Dikti.
Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Cebtury Worker: The Link Between
Computer-Based Technology and Future Skill Sets. J. Educational
Technology. November-December.
Imron. A. 1995. Pebinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kariadhnata, R. . 2006. The Use of Multimedia Technology in Matemathic
Teaching and LearningL: One of The Learning Alternatives.
Makalah Disampaikan dalam International Conference on Science
and Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember.
_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

ISSN 0215 - 8250

234

Mulyasa, E. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Suparno, P., dkk. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Sutadiputra, B. 1985. Berbagai Problema Guru. Bandung: Angkasa.
Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka
Cipta.
Trillingh, B. & Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education
Reform in Knowledge Ege. J. Educational Technology. Mei-Juni.
UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Yuniawati, R.P. 2006. The Potencies of E-learning in Matematic Teaching
Learning. Makalah Disampaikan dalam International Conference on
Science and Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember.

_______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007

Anda mungkin juga menyukai