A. DEFINISI
Sepsis merupakan respon sistemik terhadap bakteriemia. Pada
saat
bakteriemia
menyebabkan
perubahan
dalam
sirkulasi
menimbulkan penurunan perfusi jaringan dan terjadi shock sepsis.
Syok sepsis merupakan komplikasi dari sepsis yang berat yang
mengakibatkan hipoperfusi jaringan dan kegagalan organ dengan
oligouria, ikterus, gagal jantung kongestif dan asidosis laktat
metabolik. (Stanford T. S, dkk. 1994).
B. ETIOLOGI
1. Infeksi yang disebabkan oleh bakterimia, fungaemi, parasitaemia,
viraemi.
2. Sirkulasi yang disebabkan oleh pankreatitis, trauma, luka bakar,
malnutrisi, leukimia, penyakit penyakit yang diderita sebelumnya
terutama penyakit paru, jantung, DM, penyakit ginjal.
3. Yang berhubungan dengan pengobatan contohnya obat obatan
terutama imunosupresif, sitotoksik, dan antibiotik, jalan nafas
artifisial (endotrakeal dan pipa trakheostomi), tindakan operasi.
4. Bahan bahan kimia sebagai mediator terjadinya sepsis, contoh
endotoksin.
C. TANDA DAN GEJALA
Gejala shock septik dapat dibagi atas :
1. Demam
2. Pada jantung terjadi takikardia tetapi terjadinya depresi miokard
tidak dapat diterangkan mekanismenya dan mungkin disebabkan
oleh karena terdapatnya endotoksin atau berbagai zat sitokinase
mempunyai efek inotropik yang negatif.
3. Pada vaskular pada umumnya tahanan perifer turun sehingga
terjadi hipotensi, menurunnya tekanan darah ini disebabkan oleh
terdapatnya mediator yang menyebabkan vasodilatasi antara lain
oksid nitrat, prostasiklin, dan bradikinin.
4. Pada ginjal terjadinya oligouria dan uremi
5. Pada gastrointestinal terjadinya diare yang berdarah, ileus, mual
muntah
6. Pada hepar terjadi ikterik pada sepsis yang hebat.
7. Pada darah terjadi koagulopati, masa prothrombine time (PT) dan
partial thromboplastintime (PTT) memanjang dan dapat pula terjadi
DIC
8. Pada susunan saraf pusat terjadi perubahan mental letargi, konfusi,
stupor dan koma
9. Pada paru terjadinya takipneu dan PCO2 menurun.
D. PATOFISIOLOGI
1
yang signifikan
2. kaji saturasi oksigen
3. periksa gas darah arteri untuk mengkaji status oksigenasi dan
kemungkinan asidosis
4. berikan 100% oksigen melalui non re-breath mask
5. auskulasi dada, untuk mengetahui adanya infeksi di dada
6. periksa foto thorak
Circulation
1. kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda signifikan
2. monitoring tekanan darah, tekanan darah
3. periksa waktu pengisian kapiler
4. pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar
5. berikan cairan koloid gelofusin atau haemaccel
6. pasang kateter
7. lakukan pemeriksaan darah lengkap
8. siapkan untuk pemeriksaan kultur
9. catat temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature
kurang dari 36oC
10. siapkan pemeriksaan urin dan sputum
11. berikan antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.
Disability
Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien sepsis
padahal sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik).
a. kaji tingkat kesadaran dengan menggunakan AVPU.
Exposure
Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan tempat
suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.
guyur Tanda ancaman terhadap kehidupan
Sepsis yang berat didefinisikan sebagai sepsis yang menyebabkan
kegagalan fungsi organ. Jika sudah menyebabkan ancaman terhadap
kehidupan maka pasien harus dibawa ke ICU, adapun indikasinya
sebagai berikut:
1. penurunan fungsi ginjal
2. penurunan fungsi jantung
3. hypoxia
4. asidosis
5. gangguan pembekuan
6. acute respiratory distress syndrome (ARDS) tanda cardinal oedema
pulmonal.
F. PENATALAKSANAAN
1. Pemberian cairan yang cepat
Pada fase permulaan diberikan cairan NaCl 0,9 %, jika tidak terdapat
edema paru pemberian cairan di guyur sampai tekanan darah naik,
bila tekanan darah tidak naik diguyur lagi dengan NaCl 0,9 % pada
bolus kedua dan diulangi lagi sampai adanya keyakinan bahwa
tekanan darah tidak akan naik dengan penambahan bolus
selanjutnya. Dianjurkan memberikan 400 cc Nacl dalam waktu 5
menit dan diikuti dengan 200 cc 5 menit berikutnya.
2. Pemberian dopamin dengan dosis 500 1000 g/menit atau sama
dengan 14 17 g/menit/Kg.
3. Pemberian antibiotik yaitu gabungan antara sepalosporin generasi
ke 3 dengan aminoglikosida sampai diketahui penyebabnya bukan
sepsis.
G. KESIMPULAN
Shock merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena
menurunnya tekanan darah yang berhubungan dengan berkurangnya
fungsi jantung, berkurangnya volume vaskuler, obstruksi pembuluh
darah dan vasodilatasi yang umum. Pada fase pertama terjadi
kompensasi neural dan hormonal, akan tetapi bila kompensasi
terlampaui maka pada fase selanjutnya terjadi penurunan tekanan
darah dan terjadi kekurangan oksigen pada berbagai organ tubuh dan
menyebabkan kegagalan multiorgan. Terapi umumnya mengguyurkan
cairan dan bila mungkin dipertimbangkan pemberian vasopresor.
Disamping itu diberikan pula terapi yang spesifik sesuai penyebabnya.
Semua pasien shock harus dirawat di ICU untuk monitoring dan
penilaian pengobatan karena angka mortalitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Tabrani rab (1998), Agenda Gawat Darurat (Critical care), Jilid 3.PT alumni.
Bandung
Stanford T.S., dkk (1994). Dasar Biologis dan Penyakit Infeksi.Edisi 4. Gajah
Mada University Press. Yogyakarta.
(Juli 2008) dr I Nyoman Rudi Susantha,SpOG. Sepsis. Retrieved 3 November 2009.
http://www.sangaang.co.cc/2009/08/sepsis-dan-shock-sepsis.html
(2009). Sepsis dan Shock Sepsis. Retrieved 3 November 2009.
http://rohaendi.blogspot.com/2008/06/asuhan-keperawatan-gawat-daruratsepsis.html
Pneumoniti
s
Peritonitis
Selulitis
Abses
Infeksi lain
Hipotensi
Toksin eksogen
Organisme
Mediator endogen
Organisme
Komponen
struktur
Eksotoksin
Endotoksin
Sitokinase
o Inter leukin 1, 2, . 6
o Faktor nekrosis tumor (TNF)
Metabolit asam arakidonat
Sistem pertahanan humoral
o Komplemen
o Kinin
o Koagulasi
Lain-lain
o Myocardial depressant
substance
o Endorphine
o Histamin
Mati
Depresi
Dilatasi
Pembuluh darah
Kegagalan beberapa
system organ
Insufisiensi
kardiovaskuler
Perbaikan / Penyembuhan
Dilatasi
Konstriksi
Kerusakan endotel
Gangguan aliran
darah