Anda di halaman 1dari 4

BAKTERIOLOGI

1. Cara mendapatkan Listeria monocytogenes


Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, perairan yang tercemar kotoran, silase (pakan
hijau yang difermentasi), kotoran hewan (1-10% manusia juga pembawa bakteri ini
didalam ususnya) dan pupuk kandang. Untuk mendapatkan bakteri ini perlu diisolasi
di habitatnya langsung dan ditumbuhkan pada media yang selektif sehingga
didapatkan bakteri yang diinginkan.
2. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri Listeria monocytogenes
yaitu.........................................................................................
3. Cara untuk meyakinkan bahwa bakteri yang diisolasi adalah bakteri Listeria
monocytogenes yaitu dengan identifikasi secara morfologi, fisiologi, dan biokimia dan
monokuler.
Nama spesies

Medium-medium

Listeria monocytogenes

Karakter-karakter

Patogenitas

Bakteri Gram-positif
Motil/bergerak dengan menggunakan flagella
Bakteri yang tidak membentuk spora
Kuat dan tahan terhadap efek mematikan dari pembekuan,
pengeringan, dan pemanasan
Bersifat patogen pada tingkat tertentu
Bakteri ini dapat tetap tumbuh pada suhu 4oC dan bakteri
ini dapat terbunuh pada temperatur 75C
Membentuk biofilm, yakni terbentuknya lapisan lendir
pada permukaan makanan
Sifat patogenik L. monocytogenes berpusat pada
kemampuannya untuk bertahan dan berkembang biak di
dalam sel fagosit korbannya.
Septicemia (infeksi pada aliran darah)
Meningitis (radang selaput otak)
Meningoencephalitis (radang pada otak dan selaputnya)
Encephalitis (radang otak)
Infeksi pada kandungan atau pada leher rahim
Berakibat keguguran spontan (trimester kedua/ketiga)
atau bayi lahir dalam keadaan meninggal

Epidemiology

Listeria monocytogenes adalah suatu bakteri yang dapat


menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anakanak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat juga
dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka
pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala
parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis
merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri
L. monocytogenes.
Secara epidemiologi, gejala pada saluran pencernaan
berkaitan dengan penggunaan antasida atau cimetidine
(antasida dan cimetidine merupakan obat-obatan yang
berfungsi menetralkan atau mengurangi produksi asam
lambung). Waktu mulai timbulnya gejala listeriosis yang
lebih parah tidak diketahui, tetapi mungkin berkisar dari
beberapa hari sampai tiga minggu. Awal munculnya gejala
pada saluran pencernaan tidak diketahui, tetapi mungkin
lebih dari 12 hari.
Di Spanyol, kasus listeriosis pada manusia jarang terjadi,
sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk. Tahun 1981 di
Kanada, pernah terjadi wabah listeriosis yang
menyebabkan kematian beberapa domba akibat memakan
kubis yang terkontaminasi L. monocytogenes. Dua tahun
kemudian, lebih kurang 14 orang meninggal dunia dari
sejumlah 49 orang yang dirawat di rumah sakit di
Massachusetts dengan gejala klinis berupa septikemia dan
meningitis karena mengkonsumsi susu pasteurisasi yang
terkontaminasi. Tahun 1985, terjadi wabah listeriosis di
Los Angeles dan California. Dilaporkan sejumlah 29
orang meninggal akibat mengkonsumsi keju yang
terkontaminasi. Selanjutnya, antara tahun 1991-2002 di
Eropa juga pernah dilaporkan 19 kasus listeriosis invasif.
Kasus Listeriosis juga dilaporkan 9 negara lainnya
dengan total wabah listeriosis sebanyak 526 kasus.
Sejak
tahun 1998, Perancis telah mengembangkan
sistem untuk melaksanakan kegiatan monitoring listeriosis
pada manusia dan dilakukan investigasi pada sumber
foodborne listeriosis.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
memperkirakan bahwa telah terjadi sekitar 1600 kasus
dengan 260 kematian karena listeriosis setiap tahunnya di
Amerika Serikat. Data tahun 2013 menyebutkan bahwa
rata-rata kejadian listeriosis di Amerika Serikat setiap
tahunnya adalah 0,26 kasus per 100.000 penduduk. Trend

kejadian listeriosis dibandingkan dengan 1996-1998,


kejadian listeriosis telah menurun sekitar 42% tahun 2012.
Wabah listeriosis terbesar dalam sejarah AS terjadi pada
tahun 2011, ketika terjadi 147 penyakit, 33 kematian, dan
1 keguguran pada penduduk di 28 negara bagian yang
mana wabah dikaitkan dengan konsumsi blewah dari
sebuah pertanian.
Keterangan lain
Populasi yang rentan pada listeriosis yaitu:

Wanita hamil/janin infeksi perinatal (sesaat sebelum


dan sesudah kelahiran) dan neonatal (segera setelah
kelahiran);

Orang yang system kekebalannya lemah karena


perawatan dengan corticosteroid (salah satu jenis
hormon), obat-obat anti kanker, graft suppression
therapy (perawatan setelah pencangkokan bagian
tubuh, dengan obat-obat yang menekan sistem
kekebalan tubuh), AIDS;

Pasien kanker terutama pasien leukemia;

Lebih jarang dilaporkan pada pasien penderita


diabetes, pengecilan hati ( cirrhotic ), asma, dan
radang kronis pada usus besar ( ulcerative colitis );

Orang-orang tua;

Orang normalbeberapa laporan menunjukkan bahwa


orang normal yang sehat dapat menjadi rentan,
walaupun penggunaan antasida atau cimetidine
mungkin berpengaruh. Kasus listeriosis yang pernah
terjadi di Swiss, yang melibatkan keju, menunjukkan
bahwa orang sehat dapat terserang penyakit ini,
terutama bila makanan terkontaminasi organisme ini
dalam jumlah besar.

Pencegahan secara total mungkin tidak dapat


dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan
dan disimpan dengan benar umumnya aman
dikonsumsi karena bakteri ini terbunuh pada
temperatur 75C. Resiko paling besar adalah
kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah

dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau


peralatan
(misalnya
alas
pemotong)
yang
terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai