"Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa
yang dikatakan oleh bani Israel kepada Musa (AS), 'Pergilah kamu bersama
Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'( Dalam surah Al-Maidah).
Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama dengan mu !".
Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam,
beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui keinginan
Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah menyatakan
kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para sahabat Anshor yang
sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah untuk turut serta dalam berperang
melawan kekuatan musuh bersama-sama Rasulullah SAW di luar kawasan mereka.
Maka, pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Ya
Rasulullah (SAW) mungkin yang engkau maksudkan adalah kami". Rasulullah SAW
menyetujuinya. Sa'ad kemudian menyampaikan pidatonya yang sangat indah yang
mana dia berkata,
"Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar,
Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan taat
kepadamu. Demi Allah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau
memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidak ada seorangpun
dari kami yang akan tertinggal di belakang. Mudah-mudahan Allah akan
menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka
Majulah
bersama-sama
kami,
letakkan
kepercayaan
kami
di
dalamkeberkahanAllah".
selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam
persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga
orang2 kafir Quraish tidak mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan
tersebut dan melaksanakannya. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk
membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai
markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam
benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan beberapa lelaki menjaganya.