Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum membahas mengenai sistem perekonomian di China, dapat kita ketahui


terlebih dahulu bahwa sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara
dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem
ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Sistem perekonomian di China dahulu termasuk dalam perekonomian terencana,


terdapat dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme.
Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan
pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya,
kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika
perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas
faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. China sekarang mulai melonggarkan peraturan
dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Sistem ekonomi di China cukup unik dan menarik untuk di bahas, karena negara ini
tidak hanya menggunakan satu sistem atau paham ekonomi dan dari waktu ke waktu system
ekonomi di China sering berganti seiring dengan kebutuhan negara dan kebijakan atau paham
dari pemerintah pada saat itu. Dalam kurun waktu selama 30 tahun sejak berdirinya Republik
Rakyat Tiongkok tahun 1949, pemerintah Tiongkok melaksanakan sistem ekonomi berencana
setelah itu beralih ke sistem tanggung jawab di daerah pedesaan dan beralih lagi ke sistem
ekonomi pasar sosialis yang sampai saat ini terus di sempurnakan. Serta sekarang China juga
sedang membuka pasar ekonomi bebas dimana pasar bebas sendiri merupakan ciri dari sistem
ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem ekonomi China adalah sistem ekonomi
campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme.

BAB II
ISI

Sekilas perjalanan perekonomian di China


Dalam kurun waktu selama 30 tahun sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok
tahun 1949, pemerintah Tiongkok melaksanakan sistem ekonomi berencana. Target-target
perkembangan ekonomi di semua sektor direncanakan dan disusun oleh lembaga-lembaga
khusus negara. Dengan adanya sistem seperti itu, ekonomi Tiongkok dapat berkembang
mantap secara berencana dan terarah, namun sistem itu sekaligus dengan serius telah
membatasi vitalitas dan laju perkembangan ekonomi.

Pada akhir tahun 1970-an, Tiongkok mulai melakukan reformasi terhadap sistem
ekonomi berencana. Pada tahun 1978, Tiongkok melaksanakan sistem tanggung jawab di
daerah pedesaan yang terutama berupa sistem kontrak atas dasar keluarga yang dikaitkan
dengan hasil produksi. Pada tahun 1984, reformasi sistem ekonomi beralih ke kota dari
pedesaan. Pada tahun 1992, Tiongkok menetapkan arah reformasi untuk mendirikan sistem
ekonomi pasar sosialis.

Pada Oktober tahun 2003, Tiongkok telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas
penyempurnaan sistem ekonomi pasar sosialis. Tugas utamanya ialah menyempurnakan
sistem pokok ekonomi di mana ekonomi milik negara merupakan bagian utama dan ekonomi
multi kepemilikan berkembang bersama, mendirikan sistem yang menguntungkan untuk
mengubah struktur ekonomi dualis antara kota dan desa, membentuk mekanisme yang
mendorong perkembangan harmonis ekonomi regional, membangun sistem pasar modern
yang seragam, terbuka dan bersaing secara tertib, menyempurnakan sistem pengontrolan
makro, sistem pengelolaan administrasi dan sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem
penempatan kerja, distribusi pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan mekanisme yang
mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial.

Menurut rencana, sampai tahun 2010, Tiogkok akan membangun sistem ekonomi
pasar sosialis yang relatif sempurna, dan sampai tahun 2020, akan dibangun sistem ekonomi
pasar sosialis yang relatif matang. Namun terlepas dari perkembangan dan penyempurnaan
sstem ekonomi di China, tidak dapat di pungkiri bahwa China juga membuka pasar bebas
yang medorong sarat adanya sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Meskipun merupakan
negara komunis, China menjalankan sistem ekonomi yang terkadang dilihat tidaks sesuai
dengan paham komunis misalnya dengan munculnya sistem ekonomi kapitalis dan liberal
yang bersumber dari keterbukaan China terhadap dunia.

BAB III
PEMBAHASAN

China dahulu memang sangat terkenal dengan istilah Negara Komunis, negara yang
semua perekonomiannya diatur oleh Negara dan warga negara yang menentangnya akan
dihukum jadi tidak boleh ada salah satu warganya yang menentang kebijaksanaan yang
dikeluarkan oleh pemerintahannya. Pembredelan dan penyitaan terhadap media juga bisa
dilakukan. Tetapi sekarang China merubah sistem perekonomiannya ke arah yang lebih baik
lagi, tidak ada lagi pengekangan terhadap pers, memberi kebebasan kepada warga negara
untuk mengatur perekonomiannya sendiri, menambah kuasa pegawai tempatan dan pengurus
kilang dalam industri, dan membenarkan berbagai pengusaha dalam bidang jasa dan
perkilangan ringan, dan membuka ekonomi kepada perdagangan dan pelaburan liar.
Pengawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini telah mewujudkan penukaran sistem ekonomi
berasaskan komunis menjadi sistem ekonomi campuran komunis dan kapitalisme.

Pada beberapa tahun terakhir, China telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas
penyempurnaan sistem ekonomi pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi dimana kepemilikan
publik merupakan arus utama, sebagai bukti bahwa antara tahun 1989 sampai 2001, jumlah
perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah menjadi 46.800. sedangkan jumlah perusahaan
swasta meledak dari 90.000 buah menjadi 2 juta buah. Hal ini sesuai dengan tuntutan
mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota dan desa, perkembangan
regional, perkembangan sosial ekonomi, dan perkembangan harmonis antara manusia dan
alam, serta perkembangan di dalam negeri dan keterbukaan terhadap dunia luar,
mengembangkan peranan dasar pasar dalam alokasi sumber daya, meningkatkan vitalitas dan
fungsi pemerintah di bidang pengelolaan sosial dan layanan umum, dan memberikan jaminan
sistem yang kuat kepada pembangunan untuk masyarakat menjadi cukup sejahtera secara
menyeluruh.

Kemudian China berusaha menyempurnakan sistem pokok ekonomi di mana ekonomi


milik negara merupakan bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan berkembang bersama,
mendirikan sistem yang menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi dualis antara kota
dan desa, membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan harmonis ekonomi
regional, membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka dan bersaing secara tertib,
menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem pengelolaan administrasi dan sistem
hukum ekonomi, menyempurnakan sistem penempatan kerja, dan distribusi pendapatan dan
jaminan sosial, serta mendirikan mekanisme yang mendorong perkembangan yang
berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial. Dengan adanya data seperti yang di atas, maka
China dapat digolongkan ke dalam negara yang menganut sistem perekonomian sosialis.

Hal ini sangat memberi pengaruh terhadap perekonomian China sampai-sampai AS


yang notabene adalah negara adidaya, tidak mampu menghadapi perekonomian China yang
memiliki nilai kemajuan ekonomi sangat pesat berkat sistem ekonomi yang mereka anut.
Sebenarnya Indonesia harus belajar dari China bukan malah belajar dari Amerika yang
sekarang ini sedang mengalami krisis hebat. Sekarang China juga sedang membuka pasar
ekonomi bebas, yang artinya mereka membuka perekonomian untuk siapapun demi
tercapainya kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pasar bebas sendiri merupakan ciri dari sistem
ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem ekonomi China adalah sistem ekonomi
campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme.

Dampaknya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat China adalah masyarakat


dapat mengembangkan inisiatif dan kreatifitas, sehingga masyarakat secara otomatis dapat
menjalankan usaha dengan lebih maksimal. Dengan adanya campur tangan pemerintah juga,
maka dapat meminimalisir monopoli oleh pihak swasta. Sehingga ekonomi negara juga bisa
berjalan stabil dan rakyat juga akan mendapat dampak positif dari hal itu. Dengan sistem
ekonomi ini, bisa dibayangkan. Individu tidak dapat mengeksploitasi seluruh perekonomian,
namun individu masih bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas usaha.

Dalam hal ini pemerintah akan turut ikut campur, jadi pemerintahpun akan ikut
bertanggung jawab. Maka disini masyarakat dapat sama-sama memperoleh keuntungan
meskipun tidak maksimal sesuai keinginan mereka. Setidaknya diantara pihak pemerintah
dan masyarakat punya hak untuk ikut andil dalam menjalankan kegiatan ekonomi ini.
Dengan demikian sistem ekonomi ini dapat mensejahterakan masyarakat tanpa terlepas
control dari pemerintah dan system inipun bisa menjadi suatu perwujudan paham komunis
sosialis yang di anut oleh China, dimana terdapat kesetaraan atau keadilan dalam
perekonomian di negara mereka. Menurut saya suatu sistem ekonomi harus sesuai dengan
kebutuhan, paham, dan situasi, serta kondisi dari suatu negara, pemerintah harus memilih
dengan bijak system ekonomi mana yang sesuai dengan kondisi negara kita saat ini dan dapat
belajar dari system ekonomi negara lain, baik melihat dari keberhasilan atau kegagalan dari
system ekonomi negara lain tersebut untuk di jadikan suatu referensi.

Sistem Ekonomi China

Mata Kuliah

: Pemikiran Ekonomi & Bisnis

Nama

: Ersalina Tang

NRP

: 3121026

KP

:A

Anda mungkin juga menyukai