Anda di halaman 1dari 4

jelaskan histologi pada saluran pernapasan !

HIDUNG
Hidung merupakan bangunan berongga terbagi oleh suatu
sekat di bagian tengah menjadi rongga hidung kanan dan
kiri.
Rongga di bagian depan berhubungan keluar melalui nares
anterior (nostril) dan bagian belakang berhubungan dengan
bagian atas faring, yaitu nasofaring, melalui nares posterior.
Masing-masing rongga hidung disusun oleh dinding kaku terdiri
atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali nares anterior yang
dindingnya disusun oleh jaringan ikat fibrosa serta tulang
rawan, dan bentuknya dapat berubah-ubah karena adanya
gerakan otot.

Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi bagian


vestibulum yaitu bagian yang lebih lebar yang terletak tepat di
belakang nares anterior, dan selebihnya adalah bagian
respirasi.Di bagian yang lebih ke dalam dari vestibulum nasi,
epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk, dan di bagian
respirasi rongga hidung, epitelnya beralih menjadi epitel
bertingkat silindris bersilia dan bersel Goblet yang disebut
sebagai epitel respirasi. Selain sel bersilia dan sel Goblet,
terdapat juga sel basal yang dianggap merupakan sel induk
yang dapat berkembang menjadi sel jenis lain.

NASO FARING
Faring adalah suatu ruang pipih dengan belakang yang dilalui
oleh udara dan makanan. Dapat dibagi menjadi :
1. Nasofaring
:
Terletak di bawah dasar
tengkorak di belakang naresposterior, dan di atas palatum
mole.
2. Orofaring
: Terletak di belakang rongga
mulut dan permukaan belakang lidah
3. Laringofaring
: Terletak di belakang laring.
Epitel nasofaring adalah epitel bertingkat silindris bersilia atau
epitel berlapis gepeng yang terdapat pada daerah yang
mengalami pergesekan yaitu tepi belakang palatum mole dan
dinding belakang faring, tempat kedua permukaan tersebut
mengalami kontak langsung sewaktu menelan.

LARING
Laring merupakan saluran nafas yang menghubungkan
faring dengan trakea. Berfungsi sebagai saluran udara, juga
berperan penting dalam pembentukan suara (fonasi).
Pada dindingnya terdapat kerangka tulang rawan hialin dan
tulang rawan elastis, sejumlah jaringan ikat, otot rangka, dan
kelenjar mukosa.

Tulang-tulang rawan utama pada laring adalah tiroid, krikoid,


dan aritenoid yang merupakan tulang rawan hialin.

TRAKEA
Merupakan saluran kaku yang panjangnya 10 12 cm
dan bergaris tengah 2 2,5 cm.
Trakea mempunyai dinding relatif tipis, lentur, dan
berkemampuan untuk memanjang saat bernafas dan
gerakan badan.
Tetap terbukanya trakea disebabkan oleh tunjangan
serangkaian tulang rawan berbentuk tapal kuda
berjumlah kira-kira 20, yang tidak beraturan, tersusun
dari atas ke bawah dengan bagian terbuka mengarah ke
belakang.

PARU
PERCABANGAN BRONKUS
Paru merupakan sepasang organ terletak di dalam rongga
dada pada tiap-tiap sisi dari mediastinem, yang berisi
jantung dan pembuluh darah besar, esofagus, bagian
bawah trakea dan sisa-sisa kelenjar timus.Pada tiap sisi
rongga dada dilapisi oleh selaput tipis, yaitu pleura
parietalis.
Pada hilus paru, pleura parietalis akan melipat di atas paru
sebagai pleura viseralis.
Rongga pleura merupakan ruangan potensial di antara
pleura parietalis dan viseralis yang mengandung sedikit
cairan serosa.
BRONKIOLUS

Bronkiolus besar dibatasi oleh epitel selapis silindris bersilia


dengan sedikit sel Goblet. Pada bronkiolus kecil, epitelnya
selapis kubis bersilia. Di antara sel-sel itu, tersebar sejumlah
sel silindris berbentuk kubah, tidak bersilia, bagian puncaknya
menonjol ke dalam lumen.Sel ini disebut sel bronkiolar atau sel
Clara. Sel ini bersifat sel sekresi, diduga ikut berperan
membentuk cairan bronkiolar yang mengandung protein,
glikoprotein, dan kolesterol.

Sel tersebut juga mengeluarkan sejumlah kecil surfaktan


yang terdapat di dalam sekret bronkiolar.
Lamina propria terutama disusun oleh berkas otot polos
yang cukup menyolok serta serat-serat elastis.Bronkiolus
tidak mengandung tulang rawan, kelenjar, dan kelenjar limf.

Anda mungkin juga menyukai