Anda di halaman 1dari 22

PROFESI AKUNTANSI

PROFESI AKUNTANSI DI INDONESIA & INTERNASIONAL


1. PROFESI AKUNTANSI DI INDONESIA
Profesi Akuntansi
Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar, 2003)
yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan
akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri,
keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari
pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi
seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya
dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat
sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil
kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman
dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya
dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya
sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak
disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang
diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya.
Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat
disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau
bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan

akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan


menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat
antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau
perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang
telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian
Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan
Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
2. Akuntansi Non Pendidik:
-

Akuntan Publik (Public Accountants)

Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah


akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran
tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor
akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang
bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai
seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus
memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat
melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa
konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
Akuntansi Pajak

1.

2.
3.

4.

Akuntansi pajak adalah setiap pembayaran/ pemungutan/ pemotongan


pajak yang dilakukan perusahaan adalah transaksi finansial yang harus dicatat
sesuai dengan tugas dan fungsi akuntansi.
Pajak mempunyai beberapa sifat sbb :
Pajak merupakan Iuran masyarakat kepada pemerintah yang pembayarannya
dapat dipaksakan. Karena dapat dipaksakan ini sering petugas pajak berlaku
sewenang-wenang dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga dipicu oleh
banyaknya wajib pajak yang tidak memenuhui kewajibannyanya sebagaimana
mestinya serta kekeliruan dalam mencatat transaksi, khususnya yang
berhubungan dengan pajak. Pemungutan pajak berdasarkan undang-undang
dan berpihak kepada kepentingan pemerintah. Banyak pengusaha menilai
undang-undang dan pertauran perpajakan tidak kondusif.
Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah
Wajib pajak tidak mendapat imbalan jasa (kontraperstasi) secara langsung,
akan tetapi wajib pajak mendapat perlindungan dari negara dalam
mendapatkan pelayanan sesuai haknya sebagai warga negara.
Pajak mempunyai fungsi mengatur sektor sosial, ekonomi maupun budaya.
Berdasarkan cara pemungutannya (khususnya pajak pusat) dapat dibagi atas:

a.

Pajak langsung, Pajak Penghasilan, Pajak kekayaan yang dikenakan berulangulang pada waktu tertentu sesuai undang-undang. Pajak penghasilan dan pajak
kekayaan ditanggung dan dibayar oleh wajib pajak dan tidak dapat dipindahkan
kepada pihak lain.
b. Pajak tidak langsung, Pajak Penjualan, Bea meterai, dikenakan pada saat
terjadinya perbuatan/transaksi kena pajak, dapat dipindahkan kepada pihak
lain.
- Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka
adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihakpihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan,
menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
-

Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga


pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
Akuntan Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang
saham, kreditor, pemasok, sertapemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam
akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas +Ekuitas).
Organisasi Resmi Profesi Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, Indonesian Institute of Accountants)
adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak
di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta.
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,
yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di
negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan
dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan
Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini
bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan
akuntan untuk bangsa Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan
pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri

oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan
Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi
akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof.
Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta
sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai
komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya
memperoleh jawaban setuju. Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada
pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Susunan pengurus pertama terdiri dari:
Ketua: Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
Panitera: Drs. Mr. Go Tie Siem
Bendahara: Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
Komisaris: Dr. Tan Tong Djoe
Komisaris: Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI adalah:
Prof. Dr. Abutari
Tio Po Tjiang
Tan Eng Oen
Tang Siu Tjhan
Liem Kwie Liang
The Tik Him
Ketika itu, tujuan IAI adalah: 1. Membimbing perkembangan akuntansi
serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan. 2. Mempertinggi mutu pekerjaan
akuntan.
Sekarang IAI telah mengalami perkembangan yang sangat luas. Hal ini
merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan tidak dapat
dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat. Salah satu
bentuk perkembangan tersebut adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi,
tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan akuntansi dan mutu pekerjaan
akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.
Anggota individu terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan
anggota kehormatan. Anggota biasa adalah pemegang gelar akuntan atau
sebutan akuntan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
dan pemegang sertifikat profesi akuntan yang diakui oleh IAI. Anggota luar
biasa adalah sarjana ekonomi jurusan akuntansi atau yang serupa sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan profesi akuntan.
Sedangkan anggota kehormatan adalah warga negara Indonesia yang telah

berjasa bagi perkembangan profesi akuntan di Indonesia. Pada saat


didirikannya, hanya ada 11 akuntan yang menjadi anggota IAI, yaitu para
pendirinya. Dari waktu ke waktu anggota IAI terus bertambah. Para akuntan
yang menjadi anggota IAI tersebar diseluruh Indonesia dan menduduki berbagai
posisi strategis baik dilingkungan pemerintah maupun swasta.
Sebagaimana keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei 2007,
selain keanggotaan perorangan IAI juga memiliki keanggotaan berupa Asosiasi,
dan pada saat ini IAI telah memiliki satu anggota Asosiasi yaitu Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang sebelumnya tergabung dalam IAI
sebagai Kompartemen Akuntan Publik. Perusahaan pengguna jasa profesi
akuntan sebagai corporate member. IAI juga membuka keanggotaan selain para
akuntan, yaitu para mahasiswa akuntansi yang tergabung dalam junior
member. Kegiatan IAI antara lain:
Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen
(Certified Professional Management Accountant)
Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
Pada skala internasional, IAI aktif dalam keanggotaan International
Federation of Accountants (IFAC) sejak tahun 1997. Di tingkat ASEAN IAI
menjadi anggota pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Keaktifan IAI
di AFA pada periode 2006-2007 semakin penting dengan terpilihnya IAI menjadi
Presiden dan Sekjen AFA. Selain kerjasama yang bersifat multilateral,
kerjasama yang bersifat bilateral juga telah dijalin oleh IAI diantaranya dengan
Malaysian Institute of Accountants (MIA) dan Certified Public Accountant
(CPA).

2. PROFESI AKUNTANSI INTERNASIONAL


1. CPA ( Certified Public Accountant )
CPA ( Certified Public Accountant ) adalah sebutan untuk akuntan yang
berkualitas di Amerika Serikat yang telah lulus Uniform Certified Public
Accountant Examination dan sudah memenuhi pendidikan di beberapa negara
serta persyaratanpengalaman untuk sertifikasi sebagai CPA. Seseorang yang
telah lulus Ujian tetapi belum menyelesaikan persyaratan pengalaman
kerja maka belum diizinkan sebagai CPA Aktif. Di negara bagian AS, hanya
CPA yang berlisensi mampu memberikan kepada atestasi publik (termasuk
auditing) pendapat mengenai laporan keuangan. Pengecualian aturan ini adalah
Arizona, Kansas, North Carolina dan Ohio.
2. CIA (Certified Internal Auditor)

CIA (Certified Internal Auditor) adalah sebutan profesional utama yang


ditawarkan oleh The IIA. Penunjukkan CIA sertifikasi hanya secara global
diterima untuk auditor internal dan tetap standar dengan mana individu
menunjukkan kompetensi dan profesionalisme di bidang audit internal.
Kandidat meninggalkan program diperkaya dengan pengalaman pendidikan,
informasi, dan alat-alat bisnis yang dapat diterapkan langsung dalam organisasi
atau lingkungan bisnis.
Banyak CIA sekarang adalah senior manajer audit internal, wakil presiden,
direksi dan kepala audit eksekutif diatas perusahaan-perusahaan MNC global
yang memegang kontrol fungsi audit internal dimasing-masing perusahaan.
o Misi dari lembaga ini adalah untuk memberikan kepemimpinan yang dinamis
untuk profesi audit internal. Yang termasuk dalam hal ini ialah :
Advokasi dan mempromosikan nilai keprofesionalan audit internal
Memberikan pendidikan profesional yang komprehensif dan pengembangan
peluang, standar dan bimbingan praktek profesional dan program sertifikasi.
o Meneliti, menyebarkan dan mempromosikan kepada praktisi dan pemangku
kepentingan tentang audit internal dan peran yang tepat dalam pengendalian,
manajemen resiko dan tata kelola.
o Mendidik praktisi dan pengawas lain yang relevan pada praktik terbaik dalam
audit internal
o Membawa bersama auditor internal dari semua negara untuk berbagi informasi
dan pengalaman.
Calon CIA harus memenuhi persyaratan kelayakan berikut untuk
pendidikan, karakter dan pengalaman kerja, yaitu:
1. Pendidikan, calon CIA harus memegang gelar sarjana (atau derajat lebih tinggi)
atau setara pendidikan dari lembaga perguruan tinggi tingkat terakreditasi.
2. Karakter, calon CIA harus menunjukkan karakter moral dan profesional yang
tinggi dan harus menyerahkan Formulir Referensi Karakter ditandatangani
oleh CGAP, CCSA, CFSA atau supervisor kandidat.
3. Pengalaman kerja, calon CIA harus mendapatkan minimal 24 bulan pengalaman
audit internal atau setara.
3. CGA (Certified General Accountant)
CGA (Certified General Accountant) adalah sebutanprofesional
yang secara bersamasama anggota BersertifikatAkuntan Umum Asosiasi Kanada (CGA-Kanada)
dan CGA provinsi atau wilayah asosiasi, atau asosiasi CGA luar negeri.
Provinsi,teritorial dan lepas pantai CGA asosiasi afiliasi bekerja sama
dengan CGA-Kanada sebagai bagian dari federasi.

Sebuah CGA adalah akuntansi profesional dengan keahlian di bidang


keuangan, perpajakan, strategi bisnis,audit, manajemen dan kepemimpinan
bisnis. CGA harus memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman dan
pemeriksaan didirikan, dan secara teratur ditingkatkan, olehCGA-Kanada.
CGA-Kanada memiliki 47.500 anggota dan 25.500siswa pada tahun
2009, sehingga tumbuh dan tercepat
keduaterbesar akuntansi sebutan profesional
di Kanada. ProgramCGA studi profesional yang ditawarkan di Kanada,
Bermuda, Karibia, Hong Kong dan daratan Cina.
CGA bekerja di seluruh dunia dalam industri, perdagangan, keuangan,
pemerintah, praktik publik dan sektor tidak-untuk-keuntungan.
4. CA (Chartered Accountant)
CA (Chartered Accountant) adalah akuntan pertama untuk membentuk
suatu badan profesional, awalnya didirikan di Inggris pada 1854. Society
Edinburgh Akuntan (dibentuk 1854), Institut Glasgow Akuntan dan Aktuaris
(1854) dan Masyarakat Aberdeen Akuntan (1867) masing-masing diberikan
sebuah piagam kerajaan hampir dari awal mereka.
Chartered Accountant bekerja di semua bidang bisnis dan keuangan.
Beberapa CA terlibat dalam pekerjaan akuntan publik, yang lain bekerja di
sektor swasta dan beberapa dipekerjakan oleh badan pemerintah.
Institut Akuntan Chartered mengharuskan anggota untuk melakukan
tingkat minimum pengembangan profesional berkelanjutan untuk tetap di
depan rekan-rekan mereka. Mereka memfasilitasi kelompok-kelompok minat
khusus - memimpin pemikiran akademik dan profesional dalam akuntansi.
Mereka memberikan dukungan kepada anggota dengan menawarkan jasa
konsultasi, helplines teknis dan perpustakaan teknis. Mereka menawarkan
kesempatan untuk jaringan profesional dan karir dan pengembangan bisnis.
Di Amerika Serikat CA setara dengan CPA (Certified Public Accountant).

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Certified_Public_Accountant
http://en.wikipedia.org/wiki/Certified_General_Accountant
http://en.wikipedia.org/wiki/Chartered_Accountant

http:// perkembangan-profesi-akuntansi-di.html

Tugas Softskills
Rabu, 06 Mei 2015

Perkembangan Akuntansi Di Asia


Banyak negara berkembang mempunyai sejarah penjajahan seperti
Indonesia (Belanda); India, Pakistan, Hong Kong, Singapura dan Malaysia
(Inggris); dan philipina (Spanyol/AS). Cina juga telah di pengaruhi oleh ide barat
dan sosialis dari bekas Uni Soviet. Pada tahun 1997, banyak negara berkembang
di Asia mengalami kemunduran kepercayaan diri didalam pasar keuangan, yang
berujung pada krisis finansial. Salah satu jalan keluar dari hal ini adalah
meningkatkan kualitas dan transparansi akuntansi dengan cara mengadopsi
kualitas dan transparansi akuntansi, dengan cara mengadopsi kualitas yang lebih
tinggi dari standar akuntansi.

Jenis-jenis sistem akuntansi internasional

Anglo-American Accounting
Sistem akuntansi cenderung kurang konservatif atau lebih moderat dan
lebih transparan dibandingkan dengan negara Germanic, Latin, dan jepang.
Diterapkan di Amerika Serikat dan Inggris, dan negara yang punya hubungan
kuat dengan Amerika Serikat maupun Inggris. Contohnya pada negara Amerika
serikat dimana akuntansi memfokuskan terhadap perusahaan besar dan
kepentingan dari para investor.

Nordic Accounting
Akuntansi pada negara-negara Nordic memiliki kesamaan dengan negaranegara Anglo-America. Termasuk kedalam kelompok ini adalah Belanda,
Denmark, Swedia, Finlandia, dan norwegia. Akuntansi jenis ini cenderung kurang
konservatif dan lebih transparan dibandingkan dengan negara Germanic dan
latin, tapi tidak seperti yang ada pada kelompok Anglo-America. Contohnya yaitu
pada negara Swedia dimana tradisi akuntansinya memberikan preferensi atas
informasi yang dibutuhkan untuk kreditor, pemerintah dan otoritas pajak. Bursa
saham Swedia juga telah berkembang menjadi penting dan merupakan titik
potensial yang penting untuk negara-negara Nordic.

Germanic Accounting
Dalam beberapa hal, kelompok negara Germanic secara signifikan
berbeda dengan kelompok Anglo-America dan Nordic. Pengaruh hukum
perusahaan dan pajak sangat tinggi. Termasuk kedalam kelompok Germanic
adalah Jerman, Austria, Israel, dan Swiss. Akuntansi ini cenderung relatif

konservatif dan lebih rahasia dengan akuntansi Anglo-America. Contohnya yaitu


pada negara Swiss dimana sistem akuntansi yang digunakan adalah yang paling
konservatif dan paling rahasia di seluruh dunia. Praktek akuntansi di Swiss
didominasi oleh hukum perusahaan dan regulasi pajak yang mengatur profesi
akuntansi.

Latin Accounting
Kelompok ini sama seperti kelompok Germanic dalam hal hukum
perusahaan dan pajak.Kelompok latin dapat dibagi kedalam beberapa kelompok
yang lebih maju, termasuk didalamnya adalah Argentina, Belgia, Perancis,
Portugal, Spanyol dan Itali. Dan kelompok yang kurang maju adalah Brasil, Chili,
Kolombia, Meksiko, Peru, dan Uruguay. Akuntansi cenderung relatif konservatif
dan rahasia dibandingkan dengan negara-negara Anglo-America. Contohnya
adalah negara italia dimana kepentingan pemerintah dan petugas pajak lebih
diutamakan daripada pemegang saham. Akuntansi di Italia dalam prakteknya
dapat dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Eropa.

Asian Accounting
Sistem akuntansi pada kelompok negara-negara Asia berbeda dengan
sistem akuntansi pada negara-negara di kelompok Anglo-American, Nordic,
Germanic, dan Latin. Akuntansi Asia cenderung relatif lebih konservatif dan
rahasia jika dibandingkan dengan negara-negara Anglo-America. Contoh
negaranya adalah Jepang dimana tradisi akuntansi Jepang memberikan
preferensi kepada informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan petugas pajak.
Serta pemerintahan Jepang memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem
akuntansi di Jepang dalam segala aspek. Banyak perusahaan di Jepang
mempersiapkan laporan keuangan tambahan dalam bahasa inggris yang
ditunjukan bagi pengguna luar negeri.

Perkembangan Akuntansi di Asia

1.

Thailand

Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi atau


penjajahan.

Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi


yang dibutuhkan investor seperti pada negara-negara Anglo-Amerika.

Standar akuntansi di Thailand diterbitkan oleh Institut of Certified Accountants


and Auditors of Thailand (ICAAT) yang didirikan tahun 1948. Namun harus
mendapat persetujuan menteri perdagangan sebelum perusahaan diwajibkan
memakainya.

Sampai saat ini, ICAAT telah mengadopsi 21 dari standar IAS.


Thailand SEC mewajibkan seluruh perusahaan yang tercatat di bursa Thailand
untuk diaudit oleh Akuntan Publik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi di negara
Thailand

1.

Sumber Pendanaaan
Sumber pendanaan dari negara Thailand berasal dari Ekonomi Thailand yang
bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB. Kepulihan
Thailand dari Krisis Finansial Asia pada 1997-1998 banyak tergantung
permintaan luar dari Amerika Serikat dan pasar asing lainnya. Sekitar 60% dari
seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Beras adalah
hasil bumi yang paling penting. Thailand adalah eksportir besar di pasar beras
dunia. Komoditi pertanian lainnya yang dihasilkan dengan jumlah yang cukup
besar adalah ikan dan produk-produk perikanan lainnya, tapioka, karet, bijibijian, dan gula. Ekspor makanan jadi seperti tuna kaleng, nenas dan udang beku
juga sedang meningkat. Dengan mengekpor apa yang dimiliki negara Thailand
seperti beras maupun produk-produk lain dapat membuat pendapatan negara
Thailand bertambah. Dengan bertambahnya pendapatan dapat dijadikan
pendanaan bagi negara. Semakin banyak pendapatan yang dihasilkan maka
semakin besar juga pendanaan atau pembelanjaan yang dapat dikeluarkan oleh
negara Thailand.

2.

Sumber Hukum
Pendiri hukum Thailand modern adalah Pangeran Rabi dari Ratchaburi yang
memainkan peran utama dalam memperkenalkan sistem modern administrasi
peradilan. Penyusunan Kode Sipil dan komersial dimulai pada masa
pemerintahan Raja Rama V dan selesai pada masa pemerintahan Raja Rama VII.
Revolusi 1932 memiliki efek penting pada sistem hukum dan peradilan Thailand
karena mengubah bentuk pemerintahan dari monarki absolut menjadi monarki
konstitusional. Konstitusi vested kekuasaan kehakiman dengan Pengadilan.
Hakim melaksanakan tugasnya atas nama Raja dan terjamin kemandirian dalam
kasus mengadili menurut hukum yang berlaku.

3.

Perpajakan
Informasi pajak Thai : perpajakan umum atas penghasilan, bagaimana itu
dihitung , kapan harus membayar pajak , apa ada pembebasan dan banyak lagi.
Semua individu, apakah asing atau Thai , yang bekerja di Thailand atau memiliki
penghasilan kena pajak harus mengajukan permohonan untuk nomor identifikasi
wajib pajak yang dikeluarkan oleh Departemen Pendapatan pada presentasi dari

kartu identitas atau paspor asing Thailand dan bukti dari kebutuhan untuk nomor
tersebut. Ada tarif pajak yang lebih rendah untuk perusahaan UKM dan
kemitraan hukum , berarti dalam kasus ini, suatu entitas dengan tidak lebih dari
5 juta Baht modal disetor . Posisi pajak adalah sebagai berikut : - di mana laba
bersih kurang dari 150.000 Baht dalam periode akuntansi : tidak ada pajak - di
mana laba bersih lebih dari 150.000 Baht tetapi kurang dari 1 juta Baht dalam
periode akuntansi : pajak 15 persen - di mana laba bersih melebihi 1 juta Baht
dalam periode akuntansi : 23 persen pajak untuk periode akuntansi yang dimulai
dari 1 Januari 2012 , dan pajak 20 persen untuk periode akuntansi terhitung
sejak 1 Januari 2013 Kantor pajak utama di Bangkok , tetapi ada Departemen
Pendapatan kantor cabang di seluruh Thailand . Kantor Utama juga memiliki
personel berbahasa Inggris yang dapat membantu dengan pajak pengarsipan,
informasi umum atau untuk mencari cabang.

4.

Ikatan Politik dan Ekonomi


Politik Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional ,
dimana Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun
adalah kepala negara . Peradilan adalah independen dari eksekutif dan legislatif .
Kerajaan Thailand dan Kerajaan Siam akhir berada di bawah kekuasaan absolut
raja- raja . Namun, setelah ' revolusi demokratik ' pada tahun 1932 , dipimpin
oleh birokrat dan militer kebarat-baratan yang berorientasi tradisional , negara
resmi menjadi di bawah monarki konstitusional dengan perdana menteri sebagai
kepala pemerintahan. Konstitusi tertulis pertama dikeluarkan. Namun politik
menjadi arena pertempuran antara faksi-faksi elit lama dan baru , birokrat , dan
jenderal . Kudeta terjadi dari waktu ke waktu , sering membawa negara di bawah
pemerintahan junta belum lain . Sampai saat ini Thailand telah memiliki tujuh
belas charter dan konstitusi , yang mencerminkan tingkat tinggi ketidakstabilan
politik . Setelah kudeta berhasil , rezim militer telah dibatalkan konstitusi yang
ada dan diumumkan charter interim . Negosiasi antara politisi , orang
berpengaruh dan jenderal telah menjadi faktor utama untuk pemulihan stabilitas
politik sementara.

5.

Inflasi
Maret, harga konsumen naik 0,22% dari bulan sebelumnya, yang hampir tidak
berubah dari kenaikan 0,23% yang diamati pada bulan Februari. Menurut
Departemen Perdagangan, kenaikan Maret adalah hasil dari kenaikan harga
untuk makanan dan minuman non-alkohol serta untuk transportasi dan
komunikasi. Inflasi tahunan naik tipis dari 2,0% pada bulan Februari menjadi
2,1% pada bulan Maret. Hasilnya adalah setara dengan ekspektasi pasar. Harga
konsumen inti, yang mengecualikan energi dan harga pangan segar, turun
sedikit dari 0,27% pada Februari menjadi 0,08% pada bulan Maret. Selain itu,
inflasi inti tahunan naik tipis menjadi 1,3% (Februari: 1,2%). Inflasi inti masih
dalam kisaran target bank sentral sebesar 0,5% -3.0%. The Bank of Thailand

memproyeksikan inflasi akan rata-rata 2,4% pada tahun 2014. FocusEconomics


Consensus Forecast panelis memperkirakan inflasi rata-rata 2,8% pada tahun
2014, yang turun 0,1 poin persentase dari Konsensus bulan lalu. Untuk tahun
2015, panelis melihat rata-rata inflasi sebesar 3,1%.

6.

Tingkat Perkembangan Ekonomi


Pada tahun 2010 ekonomi negara thailand akan tumbuh lebih dari 7% setahun
ini namun melambat pada tahun 2011, walaupun awal tahun adanya kekerasaan
dan bencana. Berikut merupakan beberapa faktor untuk menunjang
Perekonomian dinegara Thailand. 1. Pertanian (agrikultur) Hasil pertanian yang
utama di Thailand Beras, singkong (tapioca), karet, jagung, tebu, kelapa, kacang
kedelai 2. Pertambangan Hasil pertambangan meliputi timah (hasil
pertambangan utama), tembaga, minyak dan gas, biji besi, emas, timbal, dan
wolfram. 3. Industri Industri yang dikembangkan masih bersifat industri
pengolahan hasil alam, seperti pengolahan beras, pengolahan karet mentah,
pemintalan benang, tekstil, semen, dan berbagai produk olahan minyak bumi.
Saat ini mulai berkembang industri perakitan komponen elektronika dan
otomotif. 4. Pariwisata Pemerintah Thailand menggabungkan konsep wisata alam
dan wisata budaya. Salah satu objek wisata alam yang terkenal adalah Pantai
Pattaya di Teluk Siam dan panorama indah pegunungan di Chiang Mai
(Pegunungan Utara). Wisata budaya berupa bangunan-bangunan sejarah atau
tarian khas Thailand.

7.

Tingkat Pendidikan
Dalam acara rapat dengan Atase Pendidikan (atdik) yaitu untuk pemantapan
program kerja dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok (SILN),
telah di paparkan tentang sistem pendidikan di Thailand. Dalam paparan tentang
sistem pendidkan di Thailand ternyata ada kesamaan dengan sitem pendidikan
di Indonesia dan ada juga perbedaanya. Berikut ini penjelasannya. Sistem
pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan
non-formal dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari
pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan nonformal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah
kejuruan dan interest group program. Wajib belajar di Thailand adalah wajib
belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut : Pendidikan play group
dan TK usia 3-6 tahun Pendidikan Sekolah dasar (selama 6 tahun), grade 1-6
Pendidikan Sekolah Menengah (selama 3 tahun), grade 7-9 Pendidikan Sekolah
Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12 Untuk grade 7-12 dalam satu
kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis
melanjutkan di sekolah itu. Ujian Nasional (UN) di Thailand dikoordinasikan oleh
Bureu of Education Testing Office dari Komisi Pendidikan Dasar yang memakai
Sistem Ordinary National Education Test (O-net). UN di wajibkan untuk grade 3,
6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan yaitu : 1. Bahasa Thai 2.

Matematika 3. Science 4. Ilmu sosial 5. Agama dan Kebudayaan 6. Bahasa asing


7. Health dan Physical Education 8. Art, Career dan Technology Sedangkan siswa
dari grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masingmasing yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan
Thailand, secara serentak. Mudah-mudahan dapat menambah wawasan kawankawan.

8.

Budaya
Budaya dari Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik
adat ke daerah yang dikenal sebagai Thailand modern ditambah dengan banyak
pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga pra-sejarah
budaya Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi terutama oleh Animisme , Hindu ,
Buddha , serta oleh migrasi kemudian dari Cina , dan selatan India

2.

Indonesia

Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem


akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi,
ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun 1900. Indonesia
berubah mengikuti praktik akuntansi AS. IAI didirikan pada tahun 1959 untuk
membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan
diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP As pada waktu itu.
Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh
investor diatas permintaan pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat komite
standar akuntansi keuangan untuk membuat standar keuangan. Indonesia telah
membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi
krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis,
Indonesia telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang
menghasilkan perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti
sebelum krisis. Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keuangan
direkonstruksi sebagai aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI,
sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi standar akuntansi indonesia
dengan IFRS.

3.

Vietnam

Standar akuntansi Vietnam


Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi
dan perpindahan modal. Multi National Corporation (MNC) beroperasi di

berbagai negara dengan berbagai macam standar pelaporan keuangan.


Sementara itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor memerlukan
informasi ekonomi dari perusahaan terkait. IFRS (International
Financial
Reporting Standards) menjawab tantangan bagaimana pelaporan
keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju
ke dalam satu standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia saat ini
mulai mengadopsi IFRS.
Di Vietnam, dalam menyusun standar akuntansinya telah mengadopsi IFRS.
Standar akuntansi ini berlaku bagi semua jenis perusahaan termasuk perusahaan
yang terdaftar di bursa. IFRS (International Financial Accounting Standard)
adalah suatu upaya untuk mempekuat arsitektur keuangan global dan mencari
solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Adopsi
penuh
standar
akuntansi
internasional
adalah
mengadopsi
standar akuntansi internasional
secara
penuh
tanpa
adanya
perubahan-perubahan
untuk diterapkan
di
suatu
negara.
Adopsi dan implementasi standar
akuntansi internasional (IAS) yang
sekarang menjadi International
Financial Reporting Standard
(IFRS)
bukanlah
suatu yang mudah.

Pengadopsian IFRS di Vietnam dipengaruhi oleh :


1.

Tingkat pendidikan merupakan pilar penting dalam perkembangan standar


akuntansi modern. Keputusan adopsi IFRS merupakan langkah strategis dan
penting yang memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi, kompetensi, dan
kepakaran dalam memahami standar. Pertimbangan profesional dan kepakaran
akuntan tentunya hanya dapat diperoleh melalui tingkat pendidikan yang tinggi.
Negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mampu mencapai
kompetensi ini sehingga mendukung adopsi IFRS.

2.

Keberadaan pasar modal suatu negara akan mendorong negara dalam


menerapkan standar akuntansi yang baik demi menjamin kualitas informasi yang
berguna bagi investor. Di negara yang memiliki pasar modal, organisasi
penyusun standar cenderung menerapkan sistem akuntansi yang menjamin
dihasilkan informasi keuangan yang berkualitas dan berguna bagi investor.
Keberadaan pasar modal saja tidak cukup, perkembangan pasar modal yang
berbeda di setiap negara akan menunjukkan perhatian yang berbeda terhadap
perlunya sistem akuntansi yang berkualitas.

3.

Perekonomian yang terbuka untuk diaksesoleh investor luar


negeri akan membawa manfaat tersendiri. Semakin terbukanya ekonomi, maka
semakin besar kemampuan negara untuk menarik modal asing untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Negara dengan perekonomian yang
terbuka, akan mendapat banyak tekanan beragam dari kepentingan pihak
internasional baik investor luar negeri, MNC, kantor akuntan internasional, dan
institusi keuangan internasional. Tekanan pihak eksternal tersebut merupakan

dorongan utama untuk mewujudkan kualitas informasi akuntansi yang lebih baik
dengan meningkatkan keterbandingan sehingga mendorong adopsi IFRS.
4.

Negara dengan mekanismeperlindungan investor yang lemahakan


semakin tinggi kemungkinannya mengadopsi IFRS sebagai upaya meningkatkan
perlindungan investor melalui penyajian informasi keuangan yang komprehensif
dan dapat dibandingkan melalui standar internasional. Negara dengan tingkat
perlindungan investor yang semakin rendah akan memiliki insentif untuk
mengadopsi IFRS guna mengurangi resiko ekspropriasi terhadap pemegang
saham non sepengendali.

5.

Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan perkembangan sistem


akuntansi. Negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadikan
fungsi akuntansi sebagai instrumen pengukuran dan komunikasi yang penting.
Aktivitas bisnis dan perekonomian menjadi semakin kompleks seiring dengan
pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga memerlukan standar
akuntansi yang semakin baik dan berkualitas seperti IFRS.

6.

Kualitas regulator yang semakin baik di negara berkembang akan


meningkatkan kemungkinan adopsi IFRS. Negara yang mengadopsi IFRS
mengharapkan bahwa adopsi IFRS akan meningkatkan kualitas informasi laporan
keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan alokasi modal untuk
meningkatkan perkembangan sektor swasta.

7.

Keberadaan standar akuntansi lokal yang berarti bahwa negara dengan


perkembangan stanar yang sebelumnya mengacu ke standar akuntansi
internasional akan semakin mungkin untuk mengadospi IFRS dibandingkan
negara dengan perkembangan standar akuntansi yang tidak mengacu ke standar
internasional karena tidak menimbulkan biaya pelaihan yang besar.

8.

Faktor irasional lain yaitu karena ingin memperoleh legitimasi eksternal


misalnya mitra utama perdagangan atau karena ketergantungan politis dengan
negara tertentu atau kelompok kerja sama tertentu.

4.

Brunei Darussalam
Brunei Darussalam Accounting Standar Council (BDASC) didirikan pada
tanggal 1 Agustus 2011 melalui penegakan Accounting Standar Orde (ASO)
2010. BDASC bertugas untuk mengeluarkan aplikasi standar akuntansi untuk
perusahaan dan badan-badan lainnya yang ada di Brunei Darussalam.
Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa Yang Mulia Sultan Brunei
Darussalam telah menyetujui untuk penegakan Standar Akuntansi Orde 2010.
Tujuan utama dari Accounting Standar Orde adalah untuk mengawasi praktek
dan profesi di sector jasa akuntansi oleh akuntan public di Brunei, dan untuk
memastikan bahwa akuntan public mematuhi standard dan persyaratan
prosedur yang ditentukan dalam kepentingan public. Langkah itu di ambil dalam
menegakkan perintah Sultan Brunei yang juga telah menyetujui pembentukan

komite, yaitu Komite Pemantau Akuntan Public yang akan bertanggung jawab
untuk mengawasi Akuntan Publik dan mengawasi praktik akuntansi.
Diharapkan bahwa Standar Akuntansi Orde 2010 di Brunei Darussalam akan
membawa berbagai manfaat pada masyarakat. Termasuk meningkatkan
transparansi dan konsistensi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
oleh perusahaan komersial untuk memungkinkan para pemangku kepentingan
untuk melakukan evaluasi , sementara pada saat yang sama memenuhi
persyaratan yang terkait.

8 faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi di Brunei


Darussalam :

1. Sumber Pendanaan

Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas
dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata
uangnya adalah Dolar Brunei yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura.

Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba
melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di
bidang perdagangan dan Industri

2. Sistem Hukum

Brunei memiliki sistem hukum ganda. Yang pertama adalah sistem yang
diwarisi dari Inggris, mirip dengan yang ditemukan di India, Malaysia dan
Singapura. Hal ini didasarkan pada Common Law Inggris, tapi dengan kodifikasi
suatu bagian penting dari itu. The Common Law sistem hukum yang mencakup
sebagian besar hukum di Brunei.
Struktur Common Law Courts di Brunei dimulai dengan kehakiman. Saat
ini ada kurang dari 10 Magistrates untuk negara, yang semuanya penduduk
lokal. Sebuah anak tangga di atas adalah hakim Pengadilan Intermediate. Ini
didirikan untuk menjadi tempat pelatihan bagi para lokal. Saat ini ada 2 hakim
Pengadilan Menengah, keduanya warga setempat. Pengadilan Tinggi saat ini
terdiri dari 3 hakim, 2 di antaranya adalah penduduk setempat. Ketua Mahkamah
Agung adalah hakim dari Pengadilan Tinggi Hongkong. Tidak ada sistem juri di
Brunei dan seorang Hakim atau Hakim duduk sendirian untuk mendengar kasus
hukuman mati kecuali untuk kasus-kasus dimana 2 Hakim Pengadilan Tinggi

akan duduk. Pengadilan Tinggi terdiri dari 3 hakim, yang semuanya saat ini
pensiun Hakim Inggris. Pengadilan Banding duduk dua kali setahun selama
sebulan setiap kali. Banding kepada Dewan Penasihat dalam kasus pidana tidak
lagi tersedia, sementara masih mempertahankan hak yang sangat terbatas
banding kepada Dewan Penasihat dalam kasus perdata.

3. Perpajakan

Brunei tidak mewajibkan warga negaranya untuk membayar segala


bentuk pajak untuk membiayai tunjangan kesejahteraan negara. Jadi tidak ada
pajak penghasilan atau No Goods & Services Tax (GST), serta tidak ada ValueAdded Tax (VAT) atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dan satu-satunya pajak
yang dibayar hanyalah Pajak Jalan.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi

Brunei memiliki hubungan luar negeri terutama dengan negara negara


ASEAN dan Negara-negara lain serta ikut sebagai anggota PBB. Kesultanan ini
juga terlibat konflik Kepulauan Spratly yang melibatkan hampir semua negara
ASEAN (kecuali Indonesia, Kamboja, Laos dan Myanmar), RRT dan Republik
Tiongkok. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan Malaysia terutama
masalah daerah yang menghasilkan minyak dan gas bumi. Brunei menuntut
wilayah di Sarawak, seperti Limbang. Banyak pulau kecil yang terletak di antara
Brunei dan Labuan, termasuk Pulau Kuraman, telah dipertikaikan oleh Brunei dan
Malaysia. Bagaimanapun, pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di
tingkat internasional. Brunei tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi
internasional seperti APEC, ASEAN dan WTO.

5. Inflasi

Brunei memiliki tingkat inflasi rendah dan tidak mengenal adanya


kebijakan pajak penghasilan pribadi. Kemampuan kesultanan Brunei untuk
menyediakan program kesejahteraan yang berlimpah menjamin legitimasi yang
sangat diperlukan oleh negara di dalam lingkungan politik tanpa perwakilan
politik dan bentuk partisipasi politik yang berarti.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi

Brunei ialah penghasil minyak yang terbesar ketiga di Asia Tenggara,


dengan pengeluaran sebanyak 180,000 tong (29,000 m) sehari, serta juga
penghasil gas yang terbesar keempat di dunia. Tingkat pertumbuhannya
melambung naik dengan kenaikan harga petroleum pada tahun 1970-an dan
puncaknya pada tahun 1980 dengan tingkat pertumbuhannya sebesar AS$5.7
bilion. Bagaimanapun, tingkat pertumbuhannya merosot sedikit dalam waktu
lima tahun berturut-turut, dan kemudian jatuh hampir 30% pada tahun 1986.
Kejatuhan tingkat pertumbuhannya ini diakibatkan oleh jatuhnya harga
petroleum serta pemotongan pengeluaran oleh Brunei.
Tingkat pertumbuhan di Brunei mulai sedikit naik sejak tahun 1986, dan
tumbuh sebanyak 12% pada tahun 1987, 1% pada tahun1988, dan 9% pada
tahun 1989. Pada tahun-tahun belakangan ini, tingkat pertumbuhannya sebesar
3.5% pada tahun 1996, 4.0% pada tahun 1997, 1.0% pada tahun 1998, dan
anggaran 2.5% pada tahun 1999 (disebabkan oleh harga minyak yang lebih
tinggi pada separuh kedua). Walaupun demikian, tingkat pertumbuhan di Brunei
pada tahun 1999 sebanyak kira-kira AS$4.5 bilion masih jauh daripada tingkat
pertumbuhan puncak pada tahun 1980.
Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997 dan 1998, bersama-sama dengan
naik turun harga minyak telah mewujudkan ketidakpastian serta ketidakstabilan
dalam ekonomi di Brunei. Selain itu, jatuhnya lembaga AMEDEO, syarikat
pembinaan Brunei yang terbesar proyek-proyeknya membantu meningkatkan
ekonomi dalam negeri yang mengakibatkan kemerosotan ekonomi.

7. Tingkat Pendidikan

Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang


berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan
tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu :

a.

Sistem dwibahasa di semua sekolah

b.

Konsep Melayu Islam Beraja (MIB) dalam kurikulum sekolah

c.

Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk pendidikan


vokasional (kejuruan) dan teknik.

Dalam
bidang
pendidikan,
Pemerintah
Brunei
Darussalam
lebih
mengutamakan pada penciptaan SDM yang berahlak, beragama, dan menguasai
teknologi. Sistim pendidikan umum di Brunei Darussalam memiliki banyak
kesamaan dengan negara-negara commonwealth seperti Inggris, Malaysia,

8. Budaya

Brunei Darussalam adalah Negara dengan muti etnis, dimana etnis-etnis


tersebut tergabung dalam satu kelompok etnis yang bernama Barunay.
Keragaman yang ada dalam etnis-etnis yang berbeda tersebut bukanlah terletak
pada aspek agama, melainkan budaya, sosial, dan bahasa. Pribumi Brunei yang
beragama islam lebih cenderung menjadi Brunei Malays, walaupun mereka
sepenuhnya tidak berbicara bahasa Melayu.

5.

Jepang
Sistem akuntansi di Jepang
Regulasi akuntansi

Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 oleh ASBJ

Tahun 2003 didirikan Certified Public Accountant and Auditing Oversight Board.

ASJB juga bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan IFRS (2011)
Pengukuran akuntansi

Laporan Konsolidasi

Goodwill diukur berdasarkan nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi &
diamortasikan 20tahun

Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk
dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan
dan operasionalnya.

6.

Cina

Perubahan besar tekanan di bawah Cina terjadi dari fokus utama pada
informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah, yang. Menuju ke sudut pandang
yang lebih luas termasuk oleh investor, kreditor dan manajemen perusahaan.
Sebuah keputusan yang berorientasi mikro yang menahan ukuran kontrol makro
ekonomi-keseimbangan yang diberikan ke tradisis Cina oleh keseragaman dan
peraturan yang detail. RRC adalah negara yang menganut paham komunis, oleh
karena itu pemerintah, melalui hukum yang ditetapkan oleh Kongres Rakyat
Nasional, adalah pengaruh utama dari akuntansi dan auditing. Meskipun sejarah
akuntansi di Cina bisa dilacak 2000 tahun yang lalu, pada awal tahun 1900

sistem pembukuan ganda dikenalkan,. Kemudian pada tahun 1940, sistem


akuntansi berorientasi barat dilaksanaka pada perusahaan besar dan pelajaran
akuntansi di tingkat universitas pun meningkat dipengaruhi oleh UK dan AS.
Tetapi RRC pada tahun 1949 berubah drastis dengan pengenalan sistem akutansi
Uni Soviet dan tekanan atas keseragaman dan kontrol terpusat untuk tujuan
rencana nasional. Sejak 1978, pendekatan ini telah dimodifikasi mengikuti
kebijakan "pintu terbuka" ke dunia luar dan program ambisius Cina untuk
meodernisasi. Dengan mreformasi ekonomi yang menuju ke arah orientasi
ekonomi telah mendatangkan beberapa reformasi akuntansi. Hukum akuntansi
RRC diadopsi pada tahun 1985 dan direvisi pada 1993 dan lagi 1999, ditetapkan
prinsip umum yang peduli tentang pean dan lingkungan akuntansi, dan didukung
oleh MOF untuk mengeluarkan standar akuntansi. Pada tahun 1992, dasar
akuntansi untuk perusahaan bisnis dan kerangka kerja konseptual unuk RRC di
keluarkan, pada awal tahun 1993 standar akuntansi dikembangkan ke dalam
berbagai topik dengan standar akhir yang dikeluarkan. Pada tahun 1998,
peraturan yang diaplikasikan untuk bergabung ke perusahaan diganti dengan
keluarnya sistem akuntansi untuk bergabung dengan PT. mengikuti revisi
peraturan akuntansi pada tahun 1999, Dewan RRC juga mengeluarkan FARR
untuk perusahaan. Yang mana memperbaharui definisi dari aset, liabilitas,
ekuitas pemilik, pendapatan dan beban yang sebelumnya sama dengan standar
dasar. FARR juga mengelompokan komponen pertanyaan keuangan/laporan
keuangan termasuk laporan arus kas, neraca saldo dan laporan laba rugi.
Standar akuntansi yang baru, dibangun sebagai standar dasar dan rangkaian
dari standar spesifik, yang menggambarkan perubahan besar dengan
pendekatan dalam akuntansi Cina dalam hal semua perusahaan sekarang perlu
patuh dengan gabungan dari prinsip akuntansi. Tetapi isi yang paling penting
dalam konteks standar akuntansi yang baru. Ini mengambarkan sebuah area
baru dalam akuntansi Cina. Satu berdasarkan dari pendekatan pasar yang
berorientasi barat lebih dari gaya lama Uni Soviet. Akuntansi keuangan
berdasakan pada kesamaan sember dana dan pengaplikasian dana, telah
diperbaharui dan diganti dengan penjumlahan akuntansi, dimana aset-aset equal
liabiltas ditambah modal/ekuitas pemilik. Dalam pembuatan perubahan ini,
kepentingan grup pengguna yang lebih luas melebihi pemerintah. Telah dikenali,
di beri nama, investor, kreditor dan manajemen perusahaan. Informasi akuntansi
sekarang harus bertemu dengan lebih dari persyaratan untuk kontrol makro
ekonomi nasional. Jadi posisi keuangan perusahaan dan hasil operasi bisa
dimengerti dan praktik finansial &administrasi yang telah dikuatkan, informasi
akuntansi juga harus bertemu dengan kepentingan/kebutuhan pengguna
eksternal dan manajemen. Meskipun pemerintah melalui MOF dan agensi
akuntansi resmi, DAAA telah menetapkan reformasi akuntansi, ini sangat adil
untuk dikatakan bahwa organisasi akuntansi ,yang notabene adalah Asosiasi
Akuntansi Cina, sebuah badan yang mengkhususkan dalam penelitian dalam
pendidikan, teori dan praktik akuntansi, telah memainkan peranan penting.
Asosiasi ini didirikan pada tahun 1980, membentuk grup penelitian dalam teori
dan standar akuntansi dengan kebanyakan anggotannya yang memiliki
pendidikan setara dengan profesor.

Sejarah akuntansi Cina berawal pada tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu

Pada awal tahun 1900 sistem pembukuan ganda dikenalkan, Kemudian pada
tahun 1940, sistem akuntansi berorientasi barat dilaksanaka pada perusahaan
besar dan pelajaran akuntansi di tingkat universitas pun meningkat dipengaruhi
oleh UK dan AS.

Tetapi RRC pada tahun 1949 berubah drastis dengan pengenalan sistem
akuntansi Uni Soviet dan tekanan atas keseragaman dan kontrol terpusat untuk
tujuan rencana nasional. Sejak 1978, pendekatan ini telah dimodifikasi mengikuti
kebijakan "pintu terbuka" ke dunia luar dan program ambisius Cina untuk
medernnisasi.

Tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk


Perusahaan Bisnis ( Accounting Standar for Business Enterprises ASBE )

Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee--CASC)


didirikan pada tahun 1998

ASBE yang baru diterbitkan pada tahun 2001. Sebelum tahun 2005, seluruh
perusahaan milik Negara akan diwajibkan untuk mengadopsi ASBE dan
selanjutnya akan diperluas kepada seluruh perusahaan berukuran menengah
dan besar

7.

Singapura

Standar akuntansi dikenal sebagai Standar Pelaporan Keuangan Singapura (SFR)


dan didasarkan pada IFRS. Semua perusahaan dengan periode keuangan yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2003 harus memenuhi SFR.

Akrual berbasis akuntansi adalah salah satu pelaku utama dari standar akuntansi
Singapura. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Di bawah dasar ini,
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui ketika mereka terjadi (dan bukan
sebagai kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan mereka dicatat dalam
catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode yang
berhubungan

Singapura telah mengadopsi semua Standar Akuntansi Keuangan yang


dikeluarkan oleh IASB, kecuali AIS No.40 tentang Investment Property, yang
direvisi oleh IASB dan berlaku pada 1 Januari 2005.

8.

Korea Selatan
Standar akuntansi keuangan di korea selatan

Korea Accounting Standards Board (KASB) telah merilis sebuah laporan pada
pelajaran dari adopsi Korea dari International Financial Reporting Standards
(IFRS).

Korea mengumumkan 'roadmap' untuk adopsi setara Korea International


Financial Reporting Standards (K-IFRS) pada tahun 2007

Sebanyak 3.126 entitas, termasuk 1.783 entitas yang terdaftar, 201 lembaga
keuangan non-terdaftar dan 1.142 entitas non-terdaftar, mulai menerapkan IFRS
pada tahun 2011

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/material/pak12keragamanstandarc
ompatibilitymode.pdf
http://destytrisnayannis.blogspot.com/2014/04/akuntansi-internasionalbrunei.html
http://ajenghp.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai