Anda di halaman 1dari 169

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN
ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN
TETAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh:

Angela Merici Reviana Tika Wibawati


089114058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN
ERUPSI GUNUNG MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN
TETAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh:

Angela Merici Reviana Tika Wibawati


089114058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Cintailah perjuangan,
Karena perjuangan mendekatkan kita
Kepada tercapainya cita-cita
(Soedirman)

Kemauan adalah seperti sebilah pedang tajam,


Yang dapat membuat jalan melalui hutan rimba.
(Charles Dickens)

Banyak ide yang akan tumbuh lebih baik


Jika ditanamkan ke dalam pikiran orang lain
Daripada di dalam pikiran pencetus ide itu sendiri
(Oliver W Holmes)

5
iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

Karya ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

Buat Bapak dan Ibu tercinta.


Aku buktikan dapat memperolah jubah Sarjana ku sebelum
aku kenakan jubah pengantinku.

Buat Eyang, Mas Nanang, Mbak Ning, Diana,


_Terimakasih Doanya_

v6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL


DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG
MERAPI YANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP
Angela Merici Reviana Tika Wibawati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan
sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
Hipotesis penelitian adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan
penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Subjek
penelitian ini adalah 254 kepala keluarga yang berusia 20-60 tahun yang telah tinggal di hunian
tetap minimal 1 bulan. Istrumen penelitian ini terdiri dari Skala Persepsi Terhadap Dukungan
Sosial dan Skala Penyesuaian Diri yang disusun oleh peneliti. Uji reliabilitas skala penelitian
menghasilkan koefisien reliabilitas 0,919 untuk Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial,
sedangkan untuk Skala Penyesuaian Diri adalah 0,923. Analisis data menggunakan teknik korelasi
Product Moment Pearson dengan uji satu ekor (one-tailed). Koefisien korelasi yang diperoleh
adalah 0,980 dan p < 0,000. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima. Ada
hubungan positif yang sangat signifikan antar persepsi terhadap dukungan sosial dengan
penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
Kata kunci: persepsi terhadap dukungan sosial, penyesuaian diri

vii
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

CORRELATION BETWEEN PERCEPTION ABOUT SOCIAL SUPPORT


AND SELF-ADJUSTMENT ON DISASTER VICTIM MERAPI VULCANO
ERUPTION LIVES IN FIXED RESIDENCE.
Angela Merici Reviana Tika Wibawati
ABSTRACT
The purpose of this research was to find out correlation between perception of social
support and self-adjustment on disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence.
Hypothesis stated there is correlation between perception social support and self-adjustment on
disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence. Subject were two hundred and fifty-four
in the age of 20-60 years who have live in fixed residence at least for one months. Instruments in
this research perception of social support scale and self-adjustment scale organized by researcher.
The reliability coefficient of Perception Of Social Support scale was 0,919 and 0,923 for SelfAdjustment scale. Data analized using one tailed, Pearson Product Moment Correlations. The
correlation coefficient was 0,980 and p < 0,000. The research showed that hypothesis was
accepted. There is significant positive correlation between perception of social support and selfadjustment on disaster victim of Merapi eruption lives in fixed residence.
Keywords: perceptions of social support, self-adjustment

viii
9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala
berkat dan pendampinganNya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Selama proses penyusunan skripsi ini saya mendapatkan banyak
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ingin mengucapkan limpahan terima
kasih kepada semua pihak, yaitu:
1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si, selaku Ketua program studi.
3. Ibu Debri Pristinella, M.Si, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang dengan
sabar selalu membimbing saya, memberikan saran, kritik, dan nasehat
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Terima kasih ya bu,
sudah sabar mengingatkan saya ketika mulai jenuh mengerjakan skripsi.
4. Ibu Agnes Indar E, S.Psi., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Si dan Ratri Sunar Astuti, M.Si, selaku dosen
penguji.
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi atas kesabarannya dalam mendidik dan
membimbing saya selama masih studi.
7. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak
Gie, Mas Muji, dan Mas Doni, yang telah membantu kelancaran pengurusan
penelitian, studi, praktikum, skripsi, dan asistensi, matur nuwun sanget sedoyo
kemawon.
11
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

8. Kedua orang tua saya, Antonius Suratmanto dan Dra. Chr. Ennie Soesiana
terima kasih atas semua doa, perhatian, semangat dan pengorbanan yang
kalian berikan untuk membiyayai pendidikan ku, walaupun belum seberapa
karya ini ku persembahkan untuk kalian. Thanks Mom and Dad, God Bless
You, I always loving you.
9. Kakakku Fx. Nanang Widyatmoko, Elisabeth Riningsih, dan adikku Clara
Diana Widyaswara terima kasih buat dukungan dan semangat yang kalian
berikan, Ayo gek ndang makan-makan ki
10. Buat Mas Gani Sadat, terima kasih atas semua perhatian mu, kasih sayang
bimbinganmu dan perjuanganmu dalam menjagaku. Atas kesabaranmu dalam
menghadapi semua ego ku. Terima kasih atas semua pelajaran hidup yang
telah kau berikan. Youre my inspirations. Terimakasih untuk bapak, ibu,
denok atas penerimaan kalian terhadap semua kekuranganku.
11. Eyang putri, Eyang Kakung (Alm), Simbah putri (Alm), Simbah kakung
(Alm), atas doa dan kasih sayang kalian, tambahan uang saku dari kalian
benar-benar membantu dalam perjuanganku menuntut ilmu. HeHeHe
12. Sahabat-sahabatku Dini, Theot, Adriana, Eni, dan Radit senang bisa mengenal
kalian, kehadiran kalian membuat hidupku lebih berwarna, spesial buat
Caecilia Intan, ku susul kelulusan mu, thanks for everything, youre the best
sister I have.
13. Buat Yudha yang telah mengajarkanku SPSS secara kilat, Mas Say yang
sudah memberikan pinjaman buku tentang Merapi, Tiwi terima kasih telah
menemaniku ke Manggong. Teman-teman Angkatan 2008 Fakultas Psikologi,
12
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

dan teman-teman KKN XLII (Sasa, Tine, Ellen, Ayu, Mengthy, Dea, Yudha,
Gery) untuk kerja samanya selama ini serta semua warga dusun Pusmalang.
14. Seluruh Korban Erupsi Merapi yang tinggal di Hunian Tetap, terutama warga
dusun Manggong terima kasih banyak atas bantuannya, kehangatan kalian tak
akan terlupakan.
15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, atas dukungan yang
diberikan sehingga karya ini dapat selesai dengan lancar.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Terima kasih.

Yogyakarta, 20 Juni 2013

Angela Merici Reviana Tika Wibawati

xii
13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING


HALAMAN PENGESAHAN

ii

iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

vi

ABSTRAK

vii

viii

ABSTRACT

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

ix

..

DAFTAR TABEL

...........

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

xiii
xvi
xviii

1
1

B. Rumusan Masalah

11

C. Tujuan Penelitian

11

D. Masalah Penelitian

11

1. Manfaat Teoritis

11

2. Manfaat Praktis

12

xiii
14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Persepsi

13

13

1. Definisi Persepsi

2. Macam - macam Persepsi

13

14

3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Persepsi

14

B. Dukungan Sosial

1. Definisi Dukungan Sosial

2. Aspek aspek Dukungan Sosial

16
16

18

3. Sumber Dukungan Sosial

20

4. Manfaat Dukungan Sosial

22

5. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


C. Penyesuaian Diri

24

25

1. Definisi Penyesuaian Diri

25

26

2. Karakteristik Penyesuaian Diri

3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri


D. Hunian Tetap

29

30

1. Definisi Penyesuaian Diri

2. Standar Minimum Hunian Tetap

3. Jumlah Hunian Tetap yang Dibangun

31

31

32

33

4. Kondisi Hunian Tetap Saat Ini


E. Korban Merapi

30

xiv
15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

F. Dinamika Hubungan antara Persepsi Terhadap


Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri
Korban Erupsi yang Tinggal di Hunian Tetap
G. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian

34
38

39

39

B. Identifikasi Variabel Penelitian


C. Definisi Operasional

39

40

1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


2. Penyesuaian Diri
D. Subjek Penelitian

40

41

41

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


2. Skala Penyesuaian Diri
F. Prosedur Pengumpulan Data

44

44

48

51

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

51

51

2. Seleksi Aitem

52

3. Uji Reliabilitas

56

56

1. Uji Validitas

H. Metode Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

57

57

57

A. Persiapan Penelitian
1. Perizinan

xv
16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

2. Pelaksanaan Uji Coba

57

58

58

58

E. Hasil Penelitian

61

1. Uji Asumsi

61

63

B. Pelaksanaan Penelitian
C. Deskripsi Proses Penelitian
D. Deskripsi Data Penelitian

2. Uji Hipotesis

3. Uji Data Tambahan


F. Pembahasan

64

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

78

78

78

1. Bagi Pihak - pihak yang Berinteraksi Dengan Korban Erupsi

78

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

79

A. Kesimpulan
B. Saran

3. Bagi Korban Erupsi yang Tinggal di Hunian Tetap

79

80

80

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xvi
17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Butir Pernyataan Skala Persepsi Terhadap Dukungan


Sosial

Tabel 2

46

Blue print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


(Sebelum Uji Coba)

46

Tabel 3

Butir Pernyataan Skala Penyesuaian Diri

49

Tabel 4

Blue print Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uj- Coba)

50

Tabel 5

Perbandingan Jumlah Aitem Skala Persepsi Terhadap


Dukungan Sosial (Sebelum dan Setelah Uji-Coba)

Tabel 6

Distribusi Aitem Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


(Untuk Penelitian)

Tabel 7

53

54

Perbandingan Jumlah Aitem Skala Penyesuaian Diri


(Sebelum dan Setelah Uji-Coba)

54

Tabel 8

Distribusi Aitem Penyesuaian Diri (Untuk Penelitian)

55

Tabel 9

Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Subjek .

59

Tabel 10 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

59

Tabel 11 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah


Anggota Keluarga

60

Tabel 12 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan

60

Tabel 13 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Tinggal


Di Hunian tetap

61

Tabel 14 One-Sampel Kolomogov-Smirnov Test

62

xvii
18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

Tabel 15 Compare Means Test for Linearity

63

Tabel 16 Korelasi Dukungan Emosional Dengan Penyesuaian Diri

65

Tabel 17 Korelasi Dukungan Instrumental Dengan Penyesuaian Diri

65

Tabel 18 Korelasi Dukungan Penghargaan Dengan Penyesuaian Diri

66

Tabel 19 Korelasi Dukungan Informasi Dengan Penyesuaian Diri

67

Tabel 20 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan


Kategori Usia

68

Tabel 21 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan


Jumlah Anggota Keluarga

69

Tabel 22 Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan


Lama Tinggal Di Hunian Tetap

19
xviii

69

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Angket Skala Penelitian (try out)

86

Lampiran 2

Angket Skala Penelitian

99

Lampiran 3

Uji Reliabilitas Skala Persepsi terhadap Dukungan


Sosial (try out)

107

Lampiran 4

Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri (try out)

113

Lampiran 5

Uji Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Dukungan


Sosial

119

Lampiran 6

Uji Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri

123

Lampiran 7

Uji Normalitas

127

Lampiran 8

Uji Linearitas

129

Lampiran 9

Uji Hipotesis

132

Lampiran 10 Korelasi Dukungan Emosional dengan Penyesuaian Diri

134

Lampiran 11 Korelasi Dukungan Instrumental dengan Penyesuaian Diri...

136

Lampiran 12 Korelasi Dukungan Penghargaan dengan Penyesuaian Diri..

138

Lampiran 13 Korelasi Dukungan Informasi dengan Penyesuaian Diri

140

Lampiran 14 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


Berdasarkan Usia Subjek

142

Lampiran 15 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

xix
20

144

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Lampiran 16 Uji Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian Tetap

146

Lampiran 17 Surat Izin Penelitian

148

xx
21

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada periode bulan Oktober
hingga bulan November 2010 telah membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat di sekitar puncak Gunung Merapi. Korban yang harus mengungsi
karena bencana Gunung Merapi tersebut mencapai 320.090 jiwa. Belum lagi
korban meninggal yang mencapai 151 jiwa terdiri atas 135 orang di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 16 orang di Jawa Tengah. Erupsi Gunung
Merapi juga merusak 291 rumah dan 1 tanggul di desa Ngepos akibat luapan
lahar dingin (Ketua BPPTK Yogyakarta, Subandriyo

dalam Kompas.com

2010).
Setelah erupsi merapi, sebagian korban selamat harus tinggal di
shelter yang telah didirikan di beberapa wilayah Kecamatan Cangkringan.
Shelter-shelter tersebut adalah shelter Plosokerep, Gondang, Banjarsari,
Watuadeg, Kuwang dan yang terakhir shelter Ketingan.

Shelter yang

didirikan dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti jalan lingkungan, bale


warga, tempat ibadah, pasar, air bersih dan listrik. Meskipun telah tinggal di
shelter, para korban tetap membutuhkan tempat tinggal yang lebih layak. Hal
ini membuat pemerintah merencanakan untuk membangun hunian tetap
bagi para korban. Hunian tetap bagi para korban ini didanai oleh pemerintah.

1
22

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
23

Masyarakat sekitar juga memberikan bantuan tenaga sehingga pembangunan


hunian tetap ini lebih cepat selesai.
Hunian tetap yang saat ini menjadi tempat tinggal bagi para korban
dibangun seluas 36

di atas tanah 100

dengan fasilitas yang ada di

dalamnya adalah dua ruang kamar tidur, satu ruang tamu, kamar mandi dan
teras. Hunian tetap ini dibangun menggunakan batako dengan lantai semen.
Kondisi ini jauh berbeda dengan shelter yang hanya menggunakan anyaman
bambu. Jarak antara satu hunian tetap dengan hunian tetap yang lain kurang
lebih 1 meter sehingga terlihat berhimpitan. Jalan lingkungan yang ada di
hunian tetap juga masih berupa jalan tanah yang ketika kemarau
mengakibatkan banyak debu dan pada saat hujan turun mengakibatkan
genangan air dan menyebabkan jalanan menjadi becek. Tinggal di hunian
tetap para korban memiliki lingkungan sosial yang baru, seperti tetangga baru
dan lokasi rumah yang baru. Hal ini membuat para korban erupsi harus
berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi lingkungannya
saat ini. Sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi, warga memiliki fasilitas jalan
yang memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa jalan yang beraspal, rumah
dengan dinding semen, dan fasilitas lain yang dimiliki warga seperti media
hiburan (televisi) atau kamar tidur yang layak.
Setelah para korban erupsi tinggal di hunian tetap, permasalahan
yang dialami belum selesai. Penyediaan air bersih dan listrik bagi rumahrumah hunian tetap belum sepenuhnya tersedia (Kepala Desa Kepuharjo Heri
Suprapto, kompas.com). Hal ini membuat warga kesulitan untuk melakukan
23

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
3

kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, dan mandi. Untuk keperluan itu
warga harus kembali ke shelter untuk mencuci pakaian, mandi dan
membersihkan peralatan dapur. Selain itu, distribusi listrik yang belum
sepenuhnya selesai membuat beberapa rumah di hunian tetap belum memiliki
penerangan. Beberapa hunian tetap juga belum dipasang pintu dan jendela,
sehingga para korban menutup jendela-jendela dengan triplex.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 tidak hanya
meninggalkan kerugian secara fisik tetapi juga meninggalkan kerugian secara
psikologis. Hal ini dikarenakan warga tidak hanya kehilangan tempat tinggal
mereka tetapi juga kehilangan mata pencaharian dan orang-orang yang
disayangi dalam sekejap mata. Dari wawancara singkat dengan Bapak Saidi,
salah satu warga, erupsi Gunung Merapi juga memaksa warga untuk
berpindah tempat pengungsian sebanyak 3 kali. Pengungsian yang pertama
di Desa Hargobinangun, kemudian di

Desa Harjobinangun

dan

yang

terakhir di Stadion Maguwoharjo. Lokasi pengungsian yang berpindah-pindah


ini membuat korban erupsi Gunung Merapi semakin tertekan (Menurut
koordinator posko kesehatan barak pengungsian Kusumawati, kompas.com).
Setelah berpindah-pindah pengungsian, para korban harus tinggal
di shelter sebelum akhirnya dapat tinggal di hunian tetap. Di hunian tetap,
para korban belum tentu dapat hidup dengan nyaman. Hal ini dikarenakan
fasilitas yang diterima belum maksimal. Dalam kondisi demikian, pemerintah
dan masyarakat terus memberikan dukungan terhadap para korban. Bantuan
yang diberikan pemerintah berupa pembangunan shelter dan kemudian
24

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
4

pembangunan hunian tetap. Hunian tetap tersebut dibangun di atas tanah kas
Desa Umbulharjo dan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan yang merupakan
bantuan dari pemerintah dan Rekompak. Pertolongan yang diberikan oleh
pemerintah dan masyarakat luas membuat beban yang harus dihadapi korban
erupsi Gunung Merapi sedikit teratasi.
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Nomor 7 Tahun 2008 bab 2 dijelaskan bahwa hunian
sementara atau hunian tetap merupakan tempat tinggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada korban bencana alam untuk setiap keluarga atau individu.
Pembangunan hunian tetap harus terletak dikawasan aman yaitu minimal
radius 10 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi. Selain merupakan
tanggung jawab pemerintah, pembangunan hunian tetap sendiri dapat
dilakukan karena perhatian yang diberikan oleh masyarakat kepada korban
erupsi Gunung Merapi. Bapak Paidi (salah satu penghuni hunian tetap)
mengatakan bahwa dana pembangunan hunian tetap diberikan oleh
pemerintah, tetapi masyarakat sekitar merapi yang tidak terkena dampak
erupsi dan beberapa organisasi juga membantu dalam pembangunan sehingga
hunian tetap bagi korban erupsi cepat selesai.
Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi akibat erupsi Gunung
Merapi membuat korban selamat harus menyesuaikan diri di tempat yang baru
secara emosional, sosial, demografi dan kultur. Hal ini dikarenakan
lingkungan hunian tetap yang saat ini menjadi tempat tinggal para korban
memiliki perbedaan dan perubahan dengan lingkungan tempat tinggal para
25

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
26

korban sebelum erupsi terjadi. Para korban harus menyesuaikan diri dengan
tetangga yang baru, kondisi rumah yang berbeda dengan rumah sebelum
erupsi dan status sosial yang berbeda.
Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik dapat
mengendalikan perasaan cemas, khawatir dan marah apabila mendapatkan
tekanan dari lingkungan. Hal ini disebabkan adanya dorongan untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan diri di lingkungan
(Fahmy, 1982). Sedangkan menurut Gerungan (2000) penyesuaian diri adalah
mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan lingkungan dan juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri. Penyesuaian diri
merupakan proses individu untuk memahami, mengerti, dan berusaha
melakukan apa yang diingikan oleh dirinya maupun oleh lingkungannya.
Haber dan Runyon (1998) mengatakan ada beberapa karakteristik
penyesuaian diri yang baik yang harus dimiliki oleh seseorang, yaitu: memiliki
persepsi yang akurat terhadap realitas/ kenyataan, mampu mengatasi atau
menangani stres dan kecemasan, memiliki citra diri yang positif, mampu
untuk mengekspresikan perasaan, memiliki hubungan interpersonal yang baik.
Pada saat melakukan penyesuaian diri, para korban mendapatkan
bantuan dan perhatian dari pemerintah dan warga. Perhatian dari pemerintah
serta warga sekitar merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang secara
langsung diberikan kepada para korban erupsi Gunung Merapi. Sumber dari
dukungan sosial sendiri dibagi menjadi dua (Rook dan Dooley dalam
Kuntjoro, 2002) yaitu sumber natural dan sumber artifisial. Dukungan sosial
26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
27

natural bersifat non-formal yang diterima secara spontan dari orang-orang


sekitar, misalnya keluarga, teman dekat, atau relasi. Dukungan sosial artifisial
berupa dukungan yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang,
misalnya pembangunan hunian tetap bagi korban bencana yang kehilangan
rumah atau dukungan bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial.
Pemberian dukungan sosial dari pemerintah dan masyarakat kepada
korban erupsi merapi dapat dipersepsikan berbeda-beda oleh setiap orang. Hal
ini dikarenakan cara setiap orang memaknai dan menilai sesuatu yang diterima
dari orang lain berbeda-beda. Persepsi para korban erupsi terhadap dukungan
sosial dari pemerintah dan masyarakat dapat menimbulkan respon yang positif
maupun negatif. Apabila mereka merespon positif terhadap dukungan sosial
yang diterima, maka mereka akan merasa nyaman, mendapatkan perhatian,
merasa dicintai dan penerimaan diri. Menurut Moskowitz dan Ogel (dalam
Walgito, 2003) persepsi merupakan proses individu dalam mengorganisasikan
dan menginterpretasikan stimulus yang diterima sehingga merupakan sesuatu
yang berarti dalam diri individu.
Dukungan sosial terdiri atas dukungan emosional, instrumental,
penghargaan, dukungan informasi dan dukungan jaringan (Sarafino, 1990).
Dukungan emosional merupakan dukungan dalam bentuk empati, kepedulian,
dan perhatian yang diberikan kepada seseorang. Dukungan instrumental
berupa bantuan langsung baik secara materi maupun non materi. Dukungan
penghargaan merupakan ungkapan penghargaan positif, dorongan untuk maju,
atau persetujuan atas gagasan seseorang. Dukungan informasi meliputi
27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
28

pemberian nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik. Dukungan jaringan


adalah memberikan perasaan menjadi anggota dari sekelompok orang dari
berbagai minat dan aktivitas sosial.
Adanya dukungan sosial menurut Jhonson and Jhonson (1991)
meliputi pemberian perhatian, dukungan emosi, dukungan alat, umpan balik
baik dari orang lain yang memperhatikan dan mencintai baik secara langsung
maupun tidak langsung akan memberikan manfaat antara lain: meningkatkan
produktifitas kerja, dan penyesuaian diri seseorang yang memperkuat kondisi
kesehatan fisik sehingga mampu memiliki ketrampilan mengatasi stres atau
kondisi yang tidak menyenangkan.
Berdasarkan tipenya dukungan sosial yang diberikan kepada korban
erupsi Gunung Merapi merupakan dukungan instrumental karena diberikan
secara langsung yang berupa pertolongan dan pemberian dana pembanguan
hunian tetap. Selain itu, dukungan dari masyarakat atau organisasi-organisasi
yang menggalang dana dan memberikan simpati untuk korban erupsi Gunung
Merapi merupakan dukungan emosional.
Dukungan emosional merupakan salah satu bentuk dari dukungan
sosial yang memiliki peran terpenting dibandingkan dengan dukungan lainnya.
Dukungan emosional merupakan ekspresi dari afeksi, kepercayaan, perhatian
dan perasaan ingin didengarkan. Dukungan emosional sendiri mencakup
ungkapan kasih sayang, pemberian perhatian dan ungkapan rasa simpati.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yulianti (2011) mengenai
analisis pengaruh tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic
28

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
29

stress disorder (PTSD) pada penyitas bencana letusan gunung Merapi


diketahui bahwa korban selamat dari letusan gunung merapi lebih
membutuhkan dukungan emosional jika dibandingkan dengan dukungan
materi. Hal ini dikarenakan, dukungan emosional yang diterima oleh para
korban selamat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan jiwa para korban.
Dukungan emosional merupakan bagian dari dukungan instrumental.
Dukungan instrumental mencakup pemberian perhatian, dukungan emosi,
dukungan alat, umpan balik, perhatian dan cinta, peningkatan produktifitas
serta penyesuaian diri. Penelitian ini memfokuskan pada penyesuaian diri
sebab, dengan adanya penyesuaian diri para korban dapat memperkuat kondisi
fisik dan keterampilan mengatasi stres. Hal ini sesuai dengan Haber dan
Runyon (1998) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri merupakan proses
yang berlanjut sepanjang kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan situasi hidup yang membuat seseorang harus berubah, maka
penyesuaian diri merupakan proses aktif dalam menghadapi dan mengatasi
permasalahan, mempertahankan stabilitas diri serta merupakan pilihan nyata
dalam menghadapi kehidupan. Pada dasarnya kemampuan menyesuaikan diri
telah dimiliki oleh setiap individu namun kemampuan tersebut berbeda antara
individu yang satu dengan individu yang lain.
Hubungan

antara

peran

dukungan

sosial

dan

keterampilan

pemecahan masalah dalam menyesuaian diri untuk menghadapi kehidupan


penuh stres, hasilnya menunjukkan bahwa individu yang cukup mendapat
dukungan sosial dan memiliki keterampilan pemecahan masalah, memiliki
29

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
309

penyesuaian diri yang baik (Feldman, 1998). Selain itu, penelitian mengenai
hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri pernah dilakukan oleh
Hendry (2007) terhadap anak panti asuhan dan Herdiana (2004) terhadap
remaja pelajar SMP berusia 12-15 tahun.
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini berada dalam rentang
usia dewasa awal sampai dengan dewasa akhir. Sementara penelitian tentang
penyesuaian diri biasanya dilakukan pada remaja. Subjek penelitian juga
merupakan korban selamat dari erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian
tetap.
Sebagian besar korban erupsi Gunung Merapi merupakan petani dan
peternak sedangkan sawah dan ternak mereka sudah tidak ada karena erupsi.
Hal ini merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dan membuat para
korban erupsi mengalami stres. Tekanan yang dialami oleh korban selamat
dari erupsi Gunung Merapi adalah hilangnya anggota keluarga, hilangnya
mata pencaharian dan perubahan kondisi lingkungan tempat tinggal serta
perubahan fasilitas yang dimiliki. Minimalnya fasilitas yang dimiliki membuat
korban erupsi yang tinggal di hunian tetap harus dapat memenuhi segala
macam kebutuhannya. Menurut Bapak Rajiman, salah satu korban erupsi, saat
ini banyak warga yang kemudian bekerja mencari pasir dan batu atau menjadi
guide bagi para wisatawan yang ingin melihat lokasi yang terkena dampak
erupsi Gunung Merapi.

30

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
31

Masyarakat sekitar juga turut membantu para korban untuk


mendapatkan tambahan penghasilan dengan cara memberikan pelatihan
keterampilan seperti pembuatan makanan khas daerah setempat, penjualan
dokumentasi erupsi Gunung Merapi. Hal ini merupakan salah satu bentuk
nyata dukungan sosial yang diberikan oleh masyarakat kepada para korban
agar dapat melanjutkan hidup setelah erupsi Gunung Merapi. Dukungan sosial
dari masyarakat tentu sangat membantu para korban untuk kembali bangkit
dan mulai menata kehidupan kembali. Oleh karena itu, dengan penyesuaian
diri yang baik dari korban selamat maka pemulihan kehidupan para korban
akan semakin cepat karena para korban dapat mengatasi hambatan-hambatan
dalam mengaktualisasikan dirinya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian
diri sangat dibutuhkan agar seseorang dapat mencapai keselarasan dan
keharmonisan baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya. Penyesuaian
diri yang baik dibutuhkan oleh para korban erupsi Gunung merapi agar dapat
mengendalikan perasaan cemas, takut dan khawatir terhadap perubahan
kondisi hidup setelah erupsi Gunung Merapi terjadi. Persepsi para korban
terhadap dukungan sosial yang diberikan oleh masyarakat dan pemerintah
dapat membantu terbentuknya penyesuaian diri yang baik bagi para korban
selamat.
Para korban dapat menyesuaikan diri di hunian tetap sebagai tempat
tinggal yang baru dengan adanya persepsi terhadap dukungan sosial. Persepsi
terhadap dukungan sosial akan membantu para korban erupsi untuk
31

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11 32

menentukan sikap dan tindakan dalam menyesuaikan diri di tempat yang baru.
Beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas membuktikan bahwa terdapat
kaitan antara persepsi seseorang tentang apa yang dialami dengan penyesuaian
diri. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan
antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban
erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara persepsi
dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi
yang tinggal di hunian tetap?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri
pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Jika hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan, maka hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
psikologi. Khususnya dalam bidang psikologi sosial bagi korban
32

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
33

bencana mengenai persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian


diri pada korban erupsi Gunung Merapi.

2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi para
korban erupsi Gunung Merapi khususnya yang tinggal di hunian tetap
bahwa dirinya mendapatkan dukungan sosial, agar para korban dapat
meningkatkan kemampuan penyesuaian diri.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihakpihak terkait dalam memberikan dukungan sosial bagi korban bencana
erupsi Gunung Merapi. Terkait dengan pemberian bantuan, baik secara
fisik maupun dukungan psikologis agar dapat tersalurkan dengan baik
dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui persepsi korban
erupsi terhadap dukungan sosial yang telah diterima selama ini dari
pemerintah dan masyarakat.

33

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Aktivitas yang kita lakukan setiap hari selalu diawali dengan adanya
stimulus. Stimulus ini kemudian dipersepsikan secara berbeda-beda oleh
setiap individu. Menurut Desideranto (dalam Rakhmat, 2007) persepsi
adalah pengamatan atau penafsiran yang dilakukan oleh seseorang
terhadap suatu objek, peristiwa, atau informasi dengan dilandasi
pengalaman terdahulu.
Pendapat lain mengatakan bahwa persepsi adalah pengamatan
tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan infomasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2007).
Menurut Kartono dan Gulo (2003), persepsi adalah proses dimana individu
menyadari akan segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
Walgito (2003) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu
proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsangan yang
diterima oleh individu, sehingga merupakan aktivitas yang untuh dalam
diri

individu.

Persepsi

adalah

proses

menerima,

menyeleksi,

mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan memberikan reaksi kepada


rangsangan panca indra (Sobur, 2003).

13
34

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
35

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa


persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian yang dilakukan oleh individu terhadap rangsangan yang
diterima dari lingkungan sekitarnya. Proses tersebut dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu yang dialami oleh individu.

2. Macam-macam Persepsi
Walgito (1993) mengungkapkan ada dua macam persepsi, yaitu:
external perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan
yang datang dari luar diri individu dan self perception adalah persepsi
yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri
individu seperti pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, dan motivasi.
Dalam hal ini, yang menjadi objek adalah diri sendiri.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Menurut Siagian (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu :
a. Diri orang yang bersangkutan
Dalam hal ini, yang mempengaruhi persepsi adalah karakteristik
individual yang meliputi sikap, kepentingan, minat, pengalaman dan
harapan.

35

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
15

b. Sasaran persepsi
Sasaran persepsi dapat berupa orang, benda, peristiwa yang
memiliki sifat dapat mempengaruhi persepsi orang yang melihatnya.
Hal-hal lain yang turut mempengaruhi persepsi seseorang adalah
gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk dari sasaran persepsi.
c. Faktor situasi
Dalam hal ini tinjauan terhadap persepsi harus secara kontekstual
artinya individu perlu berada dalam situasi dimana persepsi itu
muncul.
Selain itu, Irwanto (dalam Mahvud, 2000) juga merumuskan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi
seseorang, seperti:
a. Perhatian yang selektif
Setiap saat individu menerima banyak sekali rangsangan atau
gejala-gejala dari lingkungannya, akan tetapi tidak semua rangsangan
tersebut harus ditanggapi. Untuk melakukan persepsi, individu harus
memusatkan perhatian pada satu rangsangan saja. Sehingga, macammacam rangsangan yang timbul tidak semua tampil sebagai objek yang
harus diamati.
b. Ciri-ciri stimulus
Rangsangan yang bergerak akan lebih menarik jika dibandingkan
dengan rangsangan yang diam. Demikian pula rangsangan yang lebih

36

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
37

besar dari rangsangan yang lain dan yang intensitas rangsangannya


paling kuat akan lebih menarik.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Seseorang yang memiliki nilai sosial dan yang tinggi seperti
kebutuhan untuk mendapat bantuan ketika mengalami bencana, akan
memberikan persepsi yang berbeda terhadap suatu objek atau
rangsangan, bila dibandingkan dengan orang lain yang memiliki nilai
sosial yang rendah.
d. Pengalaman terdahulu
Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam
mempersepsikan

dunianya,

contohnya

seseorang

yang

pernah

mengungsi akibat bencana alam, akan memiliki pandangan yang


berbeda terhadap bencana alam dibandingkan orang lain yang belum
pernah mengungsi.
Dari pendapat di atas, dalam penelitian ini faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang menggunakan pendapat Irwanto tahun
1998 (dalam Mahvud, 2000) yaitu perhatian yang selektif, ciri-ciri
stimulus, nilai dan kebutuhan individu, serta pengalaman terdahulu.

B. Dukungan Sosial
1. Definisi Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan penerimaan bantuan dan pertolongan
dari orang-orang di sekitar ketika individu dalam kondisi yang tidak
37

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
38

menyenangkan. Dukungan sosial dapat berupa bantuan informasi,


emosional, penghargaan dan bantuan nyata yang kita terima dari orang
yang menyayangi, menghormati, dan memberikan perhatian. Oleh karena
itu, dukungan sosial memberikan manfaat baik materi maupun non materi
bagi penerimanya.
Menurut Cobb (dalam Smet, 1994) individu yang mendapatkan
dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dipedulikan, dihargai, dan
menjadi bagian dalam jaringan sosial yang menyediakan tempat
bergantung

ketika

dibutuhkan.

Zautra

(dalam

Taylor,

1999)

mendefinisikan dukungan sosial sebagai hubungan sosial yang diperoleh


dari hubungan dengan orang lain yang dianggap sebagai pemuasan
emosional dari kehidupan. Hubungan tersebut diharapkan dapat membantu
individu

dalam

menanggulangi

dan

menghadapi

keadaan

yang

menegangkan dan menyedihkan.


Dukungan sosial merupakan sumbangan yang diberikan orang lain
kepada individu yang berupa materi, perhatian, motivasi sehingga dapat
mengurangi beban masalah yang dihadapi (Smet, 1994). Menurut Sarafino
(1990) yang dimaksud dengan dukungan sosial adalah bantuan yang
diterima individu dari orang lain atau kelompok di sekitarnya yang
membuat penerimanya merasa nyaman, dicintai dan dihargai. Dukungan
sosial antara lain adalah dukungan emosional, dukungan berupa
penghargaan, dukungan yang berupa bantuan langsung dan dukungan
informasi.
38

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
39

Peneliti menggunakan definisi dukungan sosial menurut Smet


(1994), bahwa dukungan sosial adalah sumbangan atau bantuan dari orang
lain baik berupa materi maupun non materi yang diharapkan dapat
membantu dan meringankan beban individu yang menerimanya.

2. Aspek - aspek Dukungan Sosial


Menurut House (dalam Smet, 1994) aspek yang terdapat dalam
dukungan sosial meliputi:
a. Dukungan Emosional
Yaitu dukungan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi atau ekspresi.
Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan
perhatian yang diberikan pada orang yang mengalami stressfull.
b. Dukungan Instrumental
Yaitu dukungan yang berupa bantuan langsung biasa disebut
dukungan nyata dan dukungan alat. Dukungan instrumental mencakup
bantuan langsung yang dapat meringankan beban yang ditanggung
seseorang. Meliputi bantuan suatu benda, membantu pelaksanaan
pekerjaan, dan memberikan peluang waktu. Misalnya: memberi
pinjaman, barang atau uang.

39

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
40

c. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan penghargaan
yang positif untuk seseorang. Dukungan ini juga merupakan dorongan
untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu
dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain.
d. Dukungan Informasi
Yaitu dukungan yang berhubungan dengan informasi-informasi
berharga yang diberikan seseorang kepada orang lain. Misalnya: saran,
nasehat, dan petunjuk.
Penjelasan tersebut didukung oleh penelitian Sari (2012) yang
menunjukan dampak positif dari dukungan sosial yang diterima oleh
penderita kanker payudara dalam mengatasi tekanan psikologis. Gambaran
dari dukungan penghargaan dirasakan dari saran mengenai kesehatan dan
tidak mengucilkan subjek. Dukungan instrumental yang diterima berupa
bantuan kesediaan mengantarkan subjek berobat, dan dukungan informasi
berupa pemberian informasi mengenai kanker payudara dari keluarga dan
teman.
Selain pendapat House (dalam Smet, 1994), Rohman (1997) juga
menjelaskan bahwa dukungan sosial memiliki beberapa aspek, yaitu:
a. Dukungan emosional
Roger (dalam Rohman, 1997) menjelaskan bahwa seseorang
yang merasa diterima dan dihargai secara positif oleh orang lain akan

40

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
41

mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri, sehingga dapat


lebih menerima dan menghargai dirinya.
b. Dukungan penilaian
Meliputi dukungan yang diberikan dalam melakukan pekerjaan,
perbandingan sosial dan persetujuan terhadap ide atau perasaan orang
lain
c. Dukungan instrumental
Dukungan yang menyediakan piranti guna yang menunjang
kelancaran dalam penyesuaian diri seseorang. Dimana secara langsung
akan meringankan beban yang akan ditanggung seseorang.
Dari penjelasan-penjelasan diatas, aspek dukungan sosial yang
digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan House (dalam Smet, 1994)
yaitu dukungan emosional, instrumental, penghargaan dan informasi.

3. Sumber Dukungan Sosial


Menurut Taylor (1999) dukungan sosial dapat bersumber dari :
a. Keluarga
Keluarga adalah kelompok sosial yang pertama dalam
kehidupan manusia. Dalam keluarga akan terjalin ikatan batin antara
keluarga yang satu dengan yang lainnya. Keluarga dapat menjadi
tempat mengeluh dan bercerita tentang masalah-masalah yang sedang
dihadapi, sehingga dapat membantu mengurangi ketegangan akibat

41

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
42

masalah yang dihadapi dengan memberikan pertolongan emosional


dan membantu menyelesaikan masalah.
b. Teman
Teman yang menjadi sumber dalam dukungan sosial adalah
teman dekat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2009) teman
dekat disebut juga sahabat yaitu orang menyenangkan dalam pergaulan
yang dapat memberikan dukungan positif. Orang-orang yang dekat
akan membentuk suatu kelompok. Pembentukan kelompok memiliki 3
elemen yaitu kegiatan, interaksi, dan perasaan satu sama lain. Semakin
banyak kegiatan yang dilakukan bersama maka akan semakin besar
perasaan kebersamaan dalam kelompok.
c. Kontak sosial dan komunitas
Sumber dukungan ini diperoleh individu dengan melakukan
interaksi dan menjadi bagian dari suatu kelompok dalam masyarakat.
Kelompok ini jauh lebih besar daripada kelompok yang dibuat oleh
teman akrab. Kelompok ini tidak hanya dapat memecahkan masalah
tetapi juga memberikan dukungan moril maupun material yang dapat
membantu individu bersangkutan.
Dari penelitian Paramita (2011) tentang penggunaan metode
dukungan kelompok untuk meningkatkan keterampilan pendamping
berjenjang pada komunitas orang dengan HIV AIDS. Hasil penelitian
menunjukan, rata-rata pengetahuan dukungan sosial pertisipan

42

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
43

kelompok inti pada keterampilan pendamping meningkat setelah


mendapat lokakarya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini sumber
dukungan sosial berasal dari keluarga, teman, dan komunitas sosial
menurut Taylor (1999). Ketiga sumber tersebut bertujuan untuk
menyelesaikan masalah yang dialami oleh individu.

4. Manfaat Dukungan Sosial


Dukungan sosial memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai
dengan bentuk dukungan yang diberikan, (Sarafino, 1990). Manfaat
tersebut adalah:
a. Dukungan instrumental berupa fisik yang dapat mengurangi beban
kesulitan yang dihadapi individu.
b. Dukungan informatif dapat membantu individu memperoleh informasi
yang dibutuhkan, membantu dalam mencari jalan keluar dari kesulitan
yang dihadapi, dan memperoleh solusi dari kesulitan.
c. Dukungan emosional, mencakup pernyataan empati dan melindungi
yang memberikan manfaat agar individu merasa nyaman, tentram,
merasa ada dilingkungan dan dicintai pada saat menghadapi kondisi
stressfull.
d. Dukungan penghargaan berupa penilaian positif sehingga dapat
membangun harga diri, meningkatkan kepercayaan diri dan konsep diri
individu.
43

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
23

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2009)


mengenai dukungan keluarga, diketahui bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara dukungan emosional dan dukungan penghargaan dengan
kejadian depresi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa melalui dukungan
emosional dan penghargaan seseorang akan terhindar dari depresi pada
saat mengalami masalah.
Selain itu, menurut Will (dalam Sears et al, 2000) ada beberapa
manfaat dari dukungan sosial yaitu:
a. Dukungan keberhargaan bermanfaat untuk meningkatkan harga diri
seseorang.
b. Dukungan informasi bermanfaat dalam memberikan informasi yang
relevan terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi dan alternatif
penyelesaiannya.
c. Dukungan instrumental bermanfaat untuk memberikan bantuan dalam
bentuk materi atau penyelesaian masalah.
d. Dukungan emosional dapat memberikan keyakinan bahwa masalah
yang sedang dihadapi seseorang dapat terselesaikan.
Dalam penelitian ini, manfaat dukungan sosial yang diterima dari
orang lain dapat menimbulkan perasaan bahwa dirinya diterima orang lain.
Jika dukungan yang diberikan diterima tepat dengan baik oleh seseorang,
maka dapat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi.

44

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
45

5. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial


Persepsi adalah proses dimana individu menyadari akan segala
sesuatu yang ada di lingkungannya (Kartono dan Gulo, 2003). Setiap
individu memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap stimulus yang
diterima dari lingkungan sekitar. Dukungan sosial yang diterima oleh
korban bencana merapi juga akan dipersepsikan berbeda-beda oleh para
korban. Persepsi terhadap dukungan sosial akan mempengaruhi para
korban dalam menyesuaikan diri setelah bencana alam terjadi. Hal ini
dikarenakan persepsi yang muncul pada setiap individu dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, ciri-ciri stimulus, perhatian yang selektif, serta nilai
dan kebutuhan individu. Persepsi korban erupsi terhadap dukungan sosial
yang diterima juga dapat meningkatkan motivasi untuk memiliki
kehidupan yang lebih baik setelah erupsi merapi terjadi.
Persepsi yang baik terhadap dukungan-dukungan yang diterima,
akan membantu para korban erupsi dalam menstabilkan emosi dan
meringankan beban yang harus dihadapi. Hal ini didukung oleh penelitian
Sari (2012), yang menunjukan dampak positif dari dukungan sosial yang
diterima oleh penderita kanker payudara dalam mengatasi tekanan
psikologis. Gambaran dari dukungan penghargaan dirasakan dari saran
mengenai

kesehatan

dan

tidak

mengucilkan

subjek.

Dukungan

instrumental yang diterima berupa bantuan kesediaan mengantarkan


subjek berobat, dan dukungan informasi berupa pemberian informasi
mengenai kanker payudara dari keluarga dan teman.
45

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
46

Menurut Sarason (dalam Kuntjoro, 2002) persepsi terhadap


dukungan sosial dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu secara kuantitas
dan kualitas. Persepsi individu terhadap dukungan sosial secara kuantitas
adalah individu mempersepsikan jumlah sumber dukungan yang
didapatkan, contohnya seperti jumlah orang yang membantu pada saat
individu membutuhkan bantuan, jumlah bantuan yang diberikan baik
berupa

uang

atau

benda.

Sedangkan

secara

kualitas,

individu

mempersepsikan apakah kebutuhannya akan terpenuhi dengan adanya


dukungan sosial yang diterima.
Persepsi yang positif terhadap dukungan sosial terjadi apabila
dukungan

sosial

tersebut

dipersepsikan

sebagai

sesuatu

yang

menguntungkan. Sebaliknya, jika persepsi terhadap dukungan sosial itu


negatif karena individu yang menerima dukungan sosial tidak memahami
dukungan tersebut sebagai dukungan bagi dirinya. Jadi, dukungan sosial
yang diterima oleh individu akan bermakna apabila menimbulkan persepsi
yang positif mengenai ketepatan dari dukungan tersebut.

C. Penyesuaian Diri
1. Definisi Penyesuaian Diri
Penyesuaian

diri

adalah

tercapainya

keselarasan

dan

keharmonisan baik dengan diri sendiri maupun dengan lingkungan tempat


tinggal. Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri

46

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
26

dan lingkungannya, hingga dapat mempertahankan eksistensinya, serta


memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah.
Gerungan (2000) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah
mengubah diri sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan dan
sebaliknya juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau
keinginan diri. Selain itu, menurut Mutadin (2002) penyesuaian diri
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu secara dinamis
untuk mengubah perilaku agar terbentuk hubungan yang lebih sesuai
antara diri individu dengan lingkungannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Bangun (2010), mengenai
kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru menunjukan bahwa,
mahasiswa baru yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dapat
bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku disekitarnya. Hal ini
membuat mahasiswa baru dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat
menerima keadaan lingkungannya.
Dalam penelitian ini, penyesuaian diri didefinisikan sebagai
usaha yang dilakukan seseorang dalam memahami dan mengubah diri
sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan. Sebaliknya, mengubah
lingkungan agar sesuai dengan keinginan.

2. Karakteristik Penyesuaian Diri


Schneiders (dalam Rice, 2002) menyatakan ada kemampuan
yang dituntut dalam menyesuaikan diri yaitu kemampuan yang dimiliki
47

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
48

oleh individu berkaitan dengan penerimaan dirinya dan kemampuan untuk


menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosialnya.
Karakteristik penyesuaian diri menurut Vembriarto (1993)
disebut sebagai kriteria penyesuaian diri. Penyesuaian diri dibagi menjadi
dua yaitu berhasil dan tidak berhasil. Penyesuaian diri yang berhasil akan
menimbulkan perasaan senang, bahagia dan nyaman. Sedangkan, yang
tidak berhasil akan menimbulkan perasaan gelisah, depresi dan stress.
Kriteria penyesuaian diri sendiri yang terdiri dari:
a. Kepuasan Psikis
Individu yang berhasil melakukan penyesuaian diri akan merasa
senang, tenang dan aman sehingga menimbulkan kepuasan psikis.
Sedangkan, individu yang gagal atau tidak berhasil melakukan
penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan kecewa, gelisah dan
depresi.
b. Efisiensi Kerja
Keberhasilan penyesuaian diri akan terlihat apabila idividu dapat
melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan baik, sebaliknya
penyesuaian diri yang gagal terlihat pada individu yang melakukan
pekerjaan atau kegiatannya dengan tidak efisien.
c. Gejala Fisik
Individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan
gelisah dan depresi dengan memperlihatkan gejala-gejala fisik kurang

48

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
28

baik seperti sakit perut, pusing dan pencernaan terganggu sedangkan


yang berhasil menyesuaikan diri fisiknya selalu baik.
d. Penerimaan Sosial
Bagi individu yang berhasil dalam menyesuaikan diri, akan
diterima baik oleh masyarakat, sebaliknya yang tidak berhasil
melakukan

penyesuaian

diri

akan

mendapat

penolakan

dari

masyarakat.
Pendapat lain mengatakan individu yang berhasil menyesuaikan
diri dengan baik memiliki ciri-ciri (Gunarsa, 1985):
a. Dapat diterima di suatu kelompok
b. Dapat menerima dirinya sendiri
c. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri
Pendapat ini didukung oleh penelitian Bangun (2010) mengenai
kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru: sebuah studi
deskriptif. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa subjek yang
berhasil menyesuaikan diri dengan baik, dapat bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku disekitarnya. Sehingga subjek dapat diterima
oleh

lingkungannya

dan

subjek

juga

dapat

menerima

keadaan

lingkungannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan karakteristik
penyesuaian diri menurut Vembriarto (1993) yaitu kepuasan psikis,
efisiensi kerja, gejala fisik, dan penerimaan sosial.

49

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
50

3. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri


Daradjat (1996) mengemukakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri individu, seperti:
a. Tekanan Perasaan (Frustasi)
Individu yang mengalami frustasi merasa bahwa dirinya
memiliki hambatan ketika memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Hal ini membuat individu tersebut menjadi pesimis pada saat
menghadapi tuntutan dari lingkungan, sehingga dirinya merasa sulit
untuk berpikir, mengorganisasikan perasaan dan tingkah laku.
Penyesuaian diri yang baik terjadi apabila individu tersebut dapat
memenuhi segala tuntutan dari dalam dirinya maupun lingkungan.
Sebaliknya, ketika tuntutan tidak terpenuhi maka penyesuaian diri akan
menurun
b. Konflik
Konflik adalah dua dorongan (keinginan) atau lebih dalam diri
individu yang saling bertentangan satu dan lainnya, sehingga tidak
dapat dipenuhi dalam waktu bersamaan. Individu yang mengalami
konflik akan memiliki hambatan dalam menghadapi masalah karena
hanya dapat memenuhi satu dorongan atau keinginan saja. Konflik ini
akan membuat penyesuaian diri menurun karena individu hanya dapat
memenuhi satu dorongan saja, sedangkan penyesuaian diri yang baik
adalah ketika individu dapat memenuhi berbagai macam dorongan atau
keinginan dirinya.
50

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
30

c. Kecemasan
Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses ketika
individu mengalami frustasi dan konflik, yang berupa rasa takut,
terkejut serta rasa tak berdaya. Penyesuaian diri yang baik apabila
individu dapat mengatasi proses emosi yang terjadi sehingga tuntutan
dari dalam dirinya dan lingkungan dapat terpenuhi. Tetapi, individu
yang tidak dapat mengatasi emosinya akan menyebabkan penyesuaian
diri menurun. Hal ini dikarenakan individu tidak dapat memenuhi
tuntutan dari dalam dirinya dan lingkungannya.
Pada penelitian ini, faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
individu sesuai dengan yang disampaikan oleh Daradjat (1996) yaitu
tekanan perasaan, konflik, dan kecemasan.

D. Hunian Tetap
1. Definisi Hunian Tetap
Hunian tetap merupakan tempat tinggal permanen yang diberikan
oleh pemerintah kepada korban bencana dengan fasilitas umum dan
dibangun di tempat yang berada dalam radius aman sehingga para korban
bencana akan merasa aman dan nyaman.
Hunian tetap merupakan bantuan non pangan yang diberikan
dalam bangunan tempat tinggal dengan gedung fasilitas umum atau sosial
seperti tempat ibadah, balai desa, dan sebagainya yang memunginkan

51

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
52

untuk digunakan sebagai relokasi korban bencana. (Peraturan Kepala


Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 7 Tahun 2008, bab 2).
Dengan demikian, hunian tetap adalah rumah yang dibangun oleh
pemerintah dan masyarakat sekitar untuk korban erupsi Gunung Merapi
dengan berbagai fasilitas umum agar para korban merasa aman dan
nyaman.

2. Standar Minimum Hunian Tetap


Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
No 7 Tahun 2008 bab 2, pembangunan hunian tetap memiliki standar
minimum, yaitu:
a. Berukuran 3 meter persegi per orang.
b. Memiliki persyaratan keamanan dan kesehatan.
c. Memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas umum.
d. Menjamin privasi antara jenis kelamin dan berbagai kelompok usia.

3. Jumlah Hunian Tetap yang Dibangun


Hunian tetap yang dibangun oleh pemerintah dan masyarakat bagi
korban erupsi Gunung Merapi terletak di Desa Umbulharjo dan Desa
Kepuharjo Kecamatan Cangkringan. Adapun jumlah hunian tetap pada
masing-masing Kecamatan adalah sebagai berikut:
a. Desa Umbulharjo di Karangkendal 88 unit.
b. Desa Kepuharjo di Batur Miri 184 unit dan Pagerjurang 301 unit.

52

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
53

c. Desa Glagaharjo di Gading 59 unit, Jetis Sumur 77 unit, dan Banjarsari


169 unit.

4. Kondisi Hunian Tetap Saat Ini


Menurut

Yuni Zaffria (Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Sleman dalam VIVAnews) hunian tetap yang menjadi tempat


tinggal para korban erupsi Gunung Merapi memiliki luas 36
dibangun di lahan kavling 100

dan

. Hunian tetap tersebut dibangun dengan

dinding dari batako dan memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu dan
satu kamar mandi serta dapur.
Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain sekitar 1 meter.
Menurut Bapak Benu (salah satu warga Dusun Manggong, penghuni
Hunian Tetap), pembagian lokasi rumah dilakukan dengan cara diacak,
sehingga tetangga yang saat ini di hunian tetap berbeda dengan tetangga
ketika masih di shelter.
Hunian tetap juga tersebut dibangun dengan fasilitas umum
seperti masjid, balai desa, dan jalan umum yang masih terbuat dari tanah.
Para korban menempati hunian tetap tersebut dalam keadaan kosong.
Hunian tersebut diisi oleh para korban dengan barang-barang yang
diterima ketika tinggal di shelter.
Fasilitas seperti air bersih dan listrik belum terdistribusi dengan
baik. Pipa penyaluran air sudah disediakan oleh pemerintah namun hingga
saat ini para korban belum menerima air bersih (Kepala Desa Kepuharjo,
53

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
33

Heri Suprapto dalam Kompas.com 2012). Selain itu, penerangan yang


memadai juga belum diterima oleh para korban erupsi yang tinggal di
hunian tetap karena saluran listrik belum disediakan.

E. Korban Merapi
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 lebih besar jika
dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada tahun 1872. Hal ini diukur dari
indeks letusan yaitu jumlah material vulkanik yang dilontarkan. Pada letusan
tahun 1872 jumlah material yang dilontarkan Gunung Merapi mencapai 100
juta meter kubik. Sementara pada tahun 2010 jumlah material yang
dilontarkan Gunung Merapi mencapai 140 juta meter kubik. Korban yang
selamat dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada periode bulan Oktober
hingga bulan November 2012 sebanyak 320.090 jiwa. Sedangkan korban yang
meninggal dunia sebanyak 151 jiwa terdiri atas 135 jiwa di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan 16 jiwa di Jawa Tengah (Ketua BPPTK Yogyakarta,
Subandriyo dalam Kompas.com 2010).
Akibat dari erupsi Gunung Merapi banyak kerugian yang harus
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng
Merapi. Banyak masyarakat yang kehilangan ternak dan lahan pertanian.
Jumlah ternak yang mati mencapai 1.221 ekor, sedangkan dari sektor
pertanian kerugian mencapai Rp 247 miliar (Desi dalam Red Blog, 2010).

54

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
55

F. Dinamika Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dengan


Penyesuaian Diri Korban Erupsi yang tinggal di Hunian tetap
Korban selamat erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap
masih mengalami banyak masalah, baik masalah pekerjaan, keuangan, dan
juga penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru. Masalah-masalah yang
harus dihadapi tak jarang menimbulkan tekanan sehingga mereka sering
dihadapkan pada keadaan stressfull (Oktaviyani, 2011). Salah satu faktor yang
dapat mengurangi tingkat stres adalah dukungan sosial yang diterima oleh
masyarakat yang tinggal di hunian tetap. (Smet, 1994). Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) mengenai analisis pengaruh
tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic stress disorder
(PTSD) pada penyitas bencana letusan gunung Merapi. Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa semakin sering dukungan emosional diberikan maka
semakin kecil pula peluang para penyitas bencana untuk terkena post
traumatic stress disorder (PTSD).
Dengan adanya dukungan sosial seseorang akan merasa dicintai,
diperhatikan dan menjadi bagian dari lingkungannya sehingga dapat
mengurangi beban masalah yang sedang dihadapi. Sumber dukungan sosial
dapat berasal dari keluarga, teman dan komunitas sosial (Taylor, 1999).
Dukungan sosial yang diterima oleh para korban erupsi Gunung Merapi dapat
memberikan keterampilan mengatasi stress pada saat tinggal di hunian tetap.
Dukungan ini juga dapat membantu membangun hubungan yang harmonis

55

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
35

antara para korban erupsi yang tinggal di hunian tetap dengan lingkungan
mereka, sehingga menghindarkan para korban dari depresi.
Dukungan sosial yang diterima dapat dipersepsikan berbeda-beda
oleh penerimanya. Persepsi para korban yang tinggal di hunian tetap akibat
erupsi Gunung Merapi terhadap dukungan sosial yang diterima dapat berupa
persepsi positif dan negatif. Persepsi yang positif dari korban erupsi Merapi
yang tinggal di hunian tetap terhadap dukungan sosial yang diterima, dapat
mempengaruhi penyesuaian dirinya. Hal ini dikarenakan, dukungan sosial
dapat membantu para korban yang tinggal di hunian tetap untuk membangun
hubungan yang harmonis dengan lingkungannya. Hal ini didukung oleh
Hendri (2007) yang meneliti hubungan antara penyesuaian diri dan persepsi
mengenai dukungan sosial pada anak panti asuhan. Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa anak panti asuhan yang merasa banyak menerima
dukungan sosial akan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik.
Sebaliknya, individu yang merasa menerima sedikit dukungan sosial akan
memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah. Dalam penelitian ini,
Hendri mengukur variabel penyesuaian diri menggunakan karakteristik
penyesuaian diri.
Kemampuan penyesuaian diri yang baik akan membuat seseorang
dapat mencapai tujuan hidupnya dengan kepercayaan pada kemampuan yang
dimiliki. Hal ini membuat seseorang dapat mengubah dirinya sesuai dengan
keadaan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaannya
(Gerungan, 2000). Berdasarkan uraian di atas diasumsikan bahwa ada
56

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
57

hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan


penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi tinggal di hunian tetap.

57

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
58

BAGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIALDENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI
GUNUNG MERAPI TANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP
Korban Erupsi Gunung Merapi
Tinggal dirumah sendiri

Tinggal di hunian tetap


- Perubahan tempat tinggal
- Perubahan mata pencaharian
- Perubahan relasi sosial

Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan


komunitas (pemerintah dan masyarakat)

- Dukungan Informasi
- Dukungan Penghargaan
- Dukungan Emosional
- Dukungan Instrumental

- Memberikan kertampilan mengatasi stress.


- Membantu membangun hubungan harmonis dengan lingkungan.
- Menghindarkan dari depresi.

Dipersepsikan positif

Dipersepsikan negatif

- Dapat
menerima
keadaan
lingkungan dan diri sendiri.
- Diterima oleh masyarakat.
- Mampu melakukan kegiatan secara
efisien.
Penyesuaian diri tinggi

58

- Tidak dapat menerima keadaan


lingkungan dan diri sendiri.
- Tidak diterima oleh masyarakat
- Melakukan kegiatan dengan tidak
efisien.
Penyesuaian diri rendah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
59

G. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri
pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Semakin
positif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin tinggi kemampuan
penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.
Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin
rendah kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi yang
tinggal di hunian tetap.

59

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk
menyelidiki kaitan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain
berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 1999). Menurut Kuncoro (2003)
penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan
antara dua variabel atau lebih, serta menunjukan seberapa kuat hubungan
antara dua variabel-variabel tersebut.
Metode kuantitatif korelasional akan diperoleh signifikasi hubungan
antar variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan
penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian
tetap. Artinya, semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial maka
semakin tinggi kemampuan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi
yang tinggal di hunian tetap. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap
dukungan sosial maka semakin rendah kemampuan penyesuaian diri korban
erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.

B. Identifikasi Variabel Penelitian


Variabel penelitian menurut Best (dalam Narbuko, 2007) adalah suatu
kondisi yang dimanipulasi, dikontrol, dan diobservasi oleh peneliti dalam
60
39

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
61

penelitian. Pendapat lain mengatakan variabel penelitian merupakan segala


sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Narbuko, 2007).
Dalam penelitian ini, variabel penelitian yang akan diteliti ada dua macam,
yaitu:
1. Variabel bebas (independen)

: persepsi terhadap dukungan sosial

2. Variabel tergantung (dependen)

: penyesuaian diri

C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian-penelitian ini adalah:
1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Persepsi terhadap dukungan sosial adalah skor kemampuan
individu dalam menyadari kuantitas dan kualitas bantuan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang lain, dan diukur menggunakan skala persepsi
terhadap dukungan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek,
maka persepsi subjek terhadap dukungan sosial semakin positif. Aspek
persepsi terhadap dukungan sosial yang akan diukur mengacu pada
dukungan sosial menurut House (dalam Smet, 1994) yaitu:
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Instrumental
c. Dukungan Penghargaan
d. Dukungan Informasi

61

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
41

2. Penyesuian Diri
Penyesuaian diri adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu
untuk memahami dan mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan
lingkungan, serta mengubah lingkungan agar sesuai dengan keinginan
dirinya untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan, dan diukur dengan
menggunakan skala penyesuaian diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh
subjek, maka semakin tinggi pula penyesuaian diri yang dimiliki subjek.
Berdasarkan empat karakteristik yang dikemukakan Vembriato
(1993) maka penyesuaian diri yang baik ditandai oleh komponen:
a. Kepuasan Psikis
b. Efisiensi Kerja
c. Gejala Fisik
d. Penerimaan Sosial

D. Subjek Penelitian
Dalam

penelitian

ini,

teknik

pengambilan subjek

(sampling)

menggunakan metode purposive sampling. Dalam teknik ini pemilihan subjek


didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Hadi, 2004). Kriteria populasi dalam penelitian ini
adalah:
1. Berada dalam rentang usia dewasa awal sampai dewasa akhir yang tinggal
di hunian tetap, yaitu pada usia 20 - 60 tahun.
62

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
42

2. Memiliki tingkat pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama (SMP),


yang dimaksudkan agar para subjek penelitian dapat memahami
pernyataan-pernyataan pada skala dengan baik.
3. Sudah berkeluarga dan menjadi tulang punggung keluarga. Subjek
penelitian memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada kelompok
usianya.
4. Subjek penelitian adalah warga korban erupsi merapi yang menempati
hunian tetap di Dusun Pagerjurang.
Pada penelitian ini, peneliti membuat beberapa kriteria dalam
menentukan subjek penelitian dengan alasan bahwa subjek yang menjadi
tulang punggung keluarga akan menanggung beban tanggung jawab yang
lebih besar. Perubahan kondisi dan keadaan setelah subjek tinggal di shelter
kemungkinan akan menambah beban yang harus ditanggung. Hal ini
dikarenakan, subjek harus menyesuaikan diri di lingkungan yang baru
sedangkan subjek harus mencari penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
Tekanan yang diterima subjek sebagai kepala keluarga ini lebih besar jika
dibandingkan dengan anggota keluarga yang lain.
Peneliti memberikan kriteria usia dengan tujuan untuk memberikan
batasan dalam menentukan subjek penelitian. Seubjek dengan rentang usia 2060 tahun sudah dapat memahami dukungan sosial yang diterima dari
masyarakat lain atau pemerintah. Peneliti memilih subjek dari usia tersebut
karena menurut Santrock (2002) masa dewasa awal seseorang dimulai dari
usia 20 tahun. Masa dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan
63

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
43

psikologis. Dengan kematangan psikologis yang dimiliki, subjek sudah dapat


menentukan apakah dukungan sosial yang diterima bermanfaat atau tidak bagi
diri subjek dan keluarganya. Peneliti menentukan subjek hingga dewasa akhir
karena peneliti ingin mengetahui perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial
berdasarkan usia subjek.
Warga dusun Pagerjurang dipilih oleh peneliti sebagai subjek
penelitian karena hunian tetap yang ada di dusun Pagerjurang terbagi lagi
menjadi tiga bagian yaitu warga dari dusun kepuh, warga dusun manggong
dan warga dusun pagerjurang sendiri. Hal ini membuat warga yang tinggal di
hunian tetap dusun Pagerjurang harus menyesuaiakan diri dengan lingkungan
dan tetangga yang dulu tidak mereka kenal. Peneliti memilih hunian tetap di
dusun Pagerjurang karena jumlah warga yang menempati hunian tersebut
paling banyak dibandingkan dengan hunian tetap yang lain.
Azwar (2003), mengungkapkan bahwa sebaiknya sampel penelitian
diambil sepuluh persen dari populasi sebagai aturan kasar, tetapi apabila
populasi terlalu besar maka prosentase dapat dikurangi dengan pertimbangan
sumber daya. Dalam penelitian korelasional digunakan jumlah subjek minimal
30 orang (Singarimbun dan Effendi, 1995). Dengan demikian, jumlah subjek
penelitian dalam penelitian ini minimal 30 orang.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, peneliti menetapkan seluruh
warga korban erupsi merapi yang tinggal di hunian tetap dusun Pagerjurang
dengan jumlah 301 Kepala Keluarga sebagai subjek penelitian.

64

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
44

E. Metode dan Alat Pengumpul Data


Dalam mengumpulkan data penelitian ini menggunakan skala
psikologi, yaitu instrumen yang dapat dipakai untuk mengukur atribut
psikologi (Azwar, 2003). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert. Skala Likert adalah skala yang mengukur kekuatan persetujuan
dari pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur sikap dan
perilaku (Gable dalam Azwar, 2003).
Pada masing-masing aitem akan diberikan 4 kategori jawaban. Dimana
setiap aitem jawaban yang bersifat favorable diberi rentang penilaian 4, 3, 2, 1
untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat
Tidak Setuju (STS). Sebaliknya, pada pernyataan unfavorable setiap jawaban
diberi rentang penilaian 1, 2, 3, 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Peneliti menyusun skala persepsi terhadap dukungan sosial
berdasarkan teori House (dalam Smet, 1994) yang memuat empat aspek
dukungan sosial. Adapun skor persepsi terhadap dukungan sosial disusun
berdasarkan:
a. Dukungan Emosional
Yaitu dukungan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi atau ekspresi.
Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan
perhatian yang diberikan pada orang yang mengalami stressfull.
65

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
45

b. Dukungan Instrumental
Yaitu dukungan yang berupa bantuan langsung biasa disebut
dukungan nyata dan dukungan alat. Dukungan Instrumental mencakup
bantuan langsung yang dapat meringankan beban yang ditanggung
seseorang. Meliputi bantuan suatu benda, membantu pelaksanaan
pekerjaan, dan memberikan peluang waktu Misalnya: memberi
pinjaman, barang atau uang.
c. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan penghargaan
yang positif untuk seseorang. Dukungan ini juga merupakan dorongan
untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu
dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain.
d. Dukungan Informasi
Yaitu dukungan yang berhubungan dengan informasi-informasi
berharga yang diberikan seseorang kepada orang lain. Misalnya: saran,
nasehat, dan petunjuk.
Skala ini terdiri dari 60 butir pernyataan, yang terdiri dari 30
butir pernyataan favorable dan 30 butir pernyataan unfavorable. Berikut
adalah butir pernyataan skala persepsi terhadap dukungan sosial sebelum
uji coba.

66

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
67

Tabel 1
Butir Pernyataan Skala
Persepsi terhadap Dukungan Sosial
No.

Aspek Aspek

Favorable Unfavorable

Total

1.

Dukungan Emosional

16

2.

Dukungan Instrumental

16

3.

Dukungan Penghargaan

14

4.

Dukungan Informasi

14

30

30

60

Total

Skala persepsi terhadap dukungan sosial berisi 85 aitem


pernyataan yang terdiri dari 43 aitem favorable dan 42 aitem unfavorable
yang disusun berdasarkan empat aspek peyesuaian diri menurut House
(dalam Smet, 1994) dengan distribusi aitem dapat dilihat pada blue print
berikut
Tabel 2
Blue print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
(Sebelum Uji-Coba)
Aitem

Jumlah

Aspek
Favorabel
1. Dukungan Emosional

Unfavorabel Aitem

14, 21, 22, 26, 4, 6, 8, 16,

a. Ungkapan empati

33, 39, 46, 54, 18, 19, 28,

b. Kepedulian

60, 64, 71, 73, 57, 63, 68,


67

24

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
68

c. Perhatian

77.

2. Dukungan Instrumental

76.

24, 30, 31, 36, 2, 5, 13, 17,

a. Memberikan pinjaman

45, 49, 55, 58, 25, 41, 56,

b. Penyediaan sarana untuk

81, 85.

pemenuhan kebutuhan individu

21

65, 66, 69,


82.

c. Bantuan dalam melakukan


pekerjaan dan kegiatan
3. Dukungan Penghargaan

7, 23, 27, 29,

a. Ungkapan penghargaan positif


dari orang lain untuk individu

11, 20, 34,

20

32, 35, 50, 51, 38, 44, 47,


62, 72.

b. Dorongan untuk maju

48, 75, 78,


83.

c. Persetujuan terhadap pendapat


atau gagasan
d. Perbandingan positif dari orang
lain
4. Dukungan Informasi

9, 12, 37, 40,

a. Pemberian informasi mengenai


sesuatu

52, 67, 70, 74, 42, 43, 53,


79, 84.

b. Pemberian saran, nasehat, dan


atau pengarahan

68

1, 3, 10, 15,

59, 61, 80.

20

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
69

2. Skala Penyesuaian Diri


Skala penyesuaian diri disusun oleh peneliti berdasarkan empat
karakteristik yang dikemukakan oleh Vembriato (1993), yaitu:
a. Kepuasan Psikis
Individu yang berhasil melakukan penyesuaian diri akan merasa
senang, tenang dan aman sehingga menimbulkan kepuasan psikis.
Sedangkan, individu yang gagal atau tidak berhasil melakukan
penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan kecewa, gelisah dan
depresi.
b. Efisiensi Kerja
Keberhasilan penyesuaian diri akan terlihat apabila idividu dapat
melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan baik, sebaliknya
penyesuaian diri yang gagal terlihat pada individu yang melakukan
pekerjaan atau kegiatannya dengan tidak efisien.
c. Gejala Fisik
Individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan
gelisah dan depresi dengan memperlihatkan gejala-gejala fisik kurang
baik seperti sakit perut, pusing dan pencernaan terganggu sedangkan
yang berhasil menyesuaikan diri fisiknya selalu baik.
d. Penerimaan Sosial
Bagi individu yang berhasil dalam menyesuaikan diri, akan
diterima baik oleh masyarakat, sebaliknya yang tidak berhasil

69

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
70

melakukan penyesuaian diri akan merasa mendapat penolakan dari


masyarakat.
Skala ini terdiri dari 60 butir pernyataan, yang terdiri dari 30
butir pernyataan favorable dan 30 butir pernyataan unfavorable. Berikut
adalah butir pernyataan dari skala penyesuaian diri sebelum dilakukan uji
coba.

Tabel 3
Butir pernyataan Skala
Penyesuaian Diri
No.

Aspek Aspek

Favorable

Unfavorable

Total

1.

Kepuasan Psikis

16

2.

Efisiensi Kerja

14

3.

Gejala Fisik

14

4.

Penerimaan Sosial

16

30

30

60

Total

Skala penyesuaian diri berisi 84 aitem pernyataan yang terdiri


dari 40 aitem favorable dan 44 aitem unfavorable yang disusun
berdasarkan empat aspek peyesuaian diri menurut Vembriato (1993)
dengan distribusi aitem dapat dilihat pada blue print berikut:

70

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
50

Tabel 4
Blue print Skala Penyesuaian Diri
(Sebelum Uji Coba)
Aitem

Jumlah

Aspek
Favorabel
1. Kepuasan Psikis

Unfavorabel Aitem

2, 7, 20, 26, 4, 22, 29, 37,

a. Perasaan nyaman, aman, dan tenang 35, 36, 51,

39, 45, 50, 57,

b. Suasana hati senang

58, 81, 83.

61, 65, 66, 72.

6, 21, 23,

9, 16, 40, 54,

31, 47, 52,

60, 68, 71, 73,

56, 63, 67,

74, 77, 78.

2. Efisiensi Kerja
a. Mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
b. Dapat melakukan pekerjaan sehari-

22

22

76, 80.

hari
c. Dapat membagi waktu dengan baik
3. Gejala Fisik

1, 10, 14,

3, 5, 8, 13, 18,

a. Kondisi tubuh baik

15, 28, 38,

30, 43, 53, 62,

b. Tidak menunjukan gejala-gejala

41, 59, 64.

75, 79.

11, 12, 17,

24, 27, 32, 33,

a. Diterima oleh masyarakat

19, 25, 42,

34, 44, 46, 48,

b. Dalam bertindak mendapat

69, 70, 82.

49, 55, 84.

20

sakit
4. Penerimaan Sosial

persetujuan dari orang lain

71

20

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
51

F. Prosedur Pengumpulan Data


1. Menyusun skala persepsi terhadap dukungan sosial dan skala penyesuaian
diri untuk korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di shelter
berdasarkan aspek dari setiap variabel penelitian.
2. Melakukan uji coba aitem kepada kelompok subjek yang memiliki
karakteristik yang setara dengan kelompok subjek penelitian.
3. Melakukan analisis terhadap aitem-aitem yang telah diuji coba untuk
memperoleh aitem yang sahih.
4. Skala yang berisi aitem-aitem sahih diberikan pada subjek penelitian.
5. Melakukan analisis data dengan teknik analisis korelasi Pearson Product
Moment.
6. Membuat kesimpulan dari hasil yang telah didapatkan berdasarkan uji
statistik.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum alat ukur
digunakan dalam suatu penelitian. Agar kualitas dari seluruh proses
pengumpulan data dalam penelitian ini terjaga, maka dilakukan langkahlangkah berikut.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran untuk melihat sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya.
Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui skala psikologi
72

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
73

menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya (Azwar,


2003).
Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan validitas
isi. Validitas isi ditentukan oleh

professional judgment dalam proses

telaah soal (Suryabrata, 2005). Pengujian validitas dilakukan oleh dosen


pembimbing yang menyatakan bahwa skala persepsi terhadap dukungan
sosial dan penyesuaian diri telah layak untuk dijadikan alat ukur
penelitian.

2. Seleksi Aitem
Setelah mendapatkan data uji coba, peneliti melakukan seleksi
aitem dengan menggunakan program SPSS 15.0. kualitas aitem diukur
dengan analisis butir dengan menggunakan parameter daya beda (daya
diskriminasi) aitem. Azwar (2003) mengatakan bahwa indeks daya
diskriminasi aitem merupakan indikator konsistensi antara fungsi aitem
dan fungsi skala secara keseluruhan.
Koefisien korelasi aitem total (

) dapat dianggap memuaskan

apabila lebih atau sama dengan 0,30 (Azwar, 2003). Hasil seleksi aitem
dapat dilihat sebagai berikut.

73

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5374

a. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial

Tabel 5
Perbandingan Jumlah Aitem
Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
(Sebelum dan Setelah Uji Coba)
Jumlah Aitem
Aspek
Sebelum

Sesudah

Dukungan Emosional

24

Dukungan Instrumental

21

Dukungan Penghargaan

20

12

Dukungan Informasi

20

Peneliti menggunakan standar kriteria

0,30 dan diperoleh

perbandingan seperti tabel diatas. Peneliti menyisihkan aitem-aitem


yang koefisien korelasinya dibawah 0,30. Distribusi aitem skala
persepsi terhadap dukungan sosial yang akan digunakan dalam
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

74

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
54

Tabel 6
Distribusi Aitem Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
(Untuk Penelitian)
Aitem
Aspek

Jumlah
Favorabel

Dukungan Emosional

Unfavorabel

22, 54, 77

4, 6, 28, 57, 63

Dukungan Instrumental 30, 36, 49, 55, 85 2, 17, 66

Dukungan Penghargaan 23, 27, 29, 32, 50, 11, 20, 34, 44,

12

Dukungan Informasi

62, 72

83

9, 12, 40, 79

42, 61, 53, 59

17

36

Jumlah

19

b. Skala Penyesuaian Diri


Tabel 7
Perbandingan Jumlah Aitem
Skala Penyesuaian Diri (Sebelum dan Setelah Uji Coba)
Jumlah Aitem
Aspek
Sebelum

Sesudah

Kepuasan Psikis

22

11

Efisiensi Kerja

22

11

Gejala Fisik

20

13

Penerimaan Sosial

20

11

75

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
76

Peneliti menggunakan standar kriteria

0,30 dan diperoleh

perbandingan seperti tabel diatas. Peneliti menyisihkan aitem-aitem


yang koefisien korelasinya dibawah 0,30 (Azwar, 2003). Distribusi
aitem skala penyesuaian diri yang akan digunakan dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8
Distribusi Aitem Penyesuaian Diri
(Untuk Penelitian)
Aitem
Aspek

Jumlah
Favorabel

Kepuasan Psikis

Unfavorabel

2, 7, 20, 26, 35, 36, 22, 61, 81

11

51, 58,
Efisiensi Kerja

6, 23, 31, 52, 56, 63, 9, 16, 60, 74

11

76
Gejala Fisik

1, 5, 14, 28, 38, 59, 3, 13, 30, 43, 53,

13

75,79,
Penerimaan Sosial 11, 12, 17, 25, 42,

24, 33, 46,

11

17

46

69, 70, 82
Jumlah

29

76

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
77

3. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2003) reliabilitas merupakan konsistensi atau
kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan. Reliabilitas
dalam penenitian ini diuji dengan menggunakan koefisien alpha ()
Cronbach karena skala hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok
subjek. Reliabilitas dikatakan memuaskan apabila

koefisien mencapai

0,900.
Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan SPSS 15.0,
diperoleh hasil reliabilitas skala persepsi terhadap dukungan sosial sebesar
0,778. Setelah seleksi aitem jumlah skala aitem menjadi 36 dan koefisien
reliabelnya menjadi 0,919. Sedangkan pada skala penyesuaian diri
diperoleh reliabilitas sebesar 0,911. Kemudian setelah seleksi aitem
dilakukan, aitem skala penyesuaian diri menjadi 46 aitem dan koefisien
reliabelnya sebesar 0,923.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skala persepsi
terhadap dukungan sosial dan skala penyesuaian diri yang disusun oleh
peneliti sudah reliabel sebagai alat penelitian.

H. Metode Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 untuk
menghitung koefisien korelasi dengan Person Product Moment antara persepsi
terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung
Merapi yang tinggal di hunian tetap.
77

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian
1. Perizinan
Sebelum melaksanakan penelitian,

peneliti

terlebih dahulu

meminta surat izin penelitin pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata


Dharma. Peneliti memperoleh surat izin penelitian dari Fakultas Psikologi
dengan No. : 78b/D/KP/Psi/USD/IX/2012. Untuk mendapatkan surat izin
secara formal, peneliti membawa surat izin penelitian dari fakultas ke
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sleman dengan
No. : 070/ Bappeda/ 2930/ 2012.
Setelah

mendapatkan

surat

izin

dari

Badan

Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sleman, peneliti kemudian mengurus


surat izin di Kantor Kecamatan Cangkringan untuk mendapatkan surat
pengantar melakukan penelitian di wilayah Kelurahan Kepuharjo.

2. Pelaksanaan Uji Coba


Uji coba alat tes dilakukan sebelum melaksanakan pengambilan
data penelitian. Uji coba alat tes dilaksanakan oleh peneliti selama dua
minggu yaitu minggu pertama dan kedua bulan Oktober 2012.
Subjek uji coba adalah warga dusun Manggong yang tinggal di
Hunian Tetap Dusun Pagerjurang. Jumlah subjek uji coba adalah 40 orang
78
57

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
79

yang masing-masing mengisi 85 aitem skala persepsi terhadap dukungan


sosial dan 84 aitem skala penyesuaian diri.

B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 8-16 November 2012. Subjek
penelitian adalah warga korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di Hunian
Tetap yang ada di Dusun Pagerjurang, Kelurahan Kepuharjo.

C. Deskripsi Proses Penelitian


Korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap yang
terletak di dusun pagerjurang berjumlah 301 Kepala Keluarga (KK). Dalam
penelitian ini, subjek penelitian sebanyak 254 Kepala Keluarga (KK). Hal ini
dikarenakan 47 Kepala Keluarga (KK) tidak bersedia mengerjakan skala
penelitian yang diberikan oleh peneliti.
Pengumpulan data penelitian dibantu oleh beberapa warga yang
tinggal di hunian tetap dan berlangsung selama satu setengah bulan. Masingmasing subjek penelitian mengerjakan 36 butir skala persepsi terhadap
dukungan sosial dan 46 butir skala penyesuaian diri.

D. Deskripsi Data Penelitian


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh subjek
penelitian sebanyak 254 orang yang terdiri dari 131 (51 %) laki-laki dan 123

79

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
59
53

(49 %) perempuan. Untuk deskripsi lebih lanjut terdapat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 9
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Tempat penelitian
No.

1.

Kategori

Usia

Keterangan
Manggong

Kepuh

Kaliadem

a. 20-30 tahun

20

26

29

75

b. 35-45 tahun

23

32

30

85

c. 46-60 tahun

28

27

39

94

Jumlah

254

Tabel 10
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tempat Penelitian
No.

1.

Kategori

Keterangan

N
Manggong

Kepuh

Kaliadem

Jenis

a. Laki-laki

44

45

42

131

Kelamin

b. Perempuan

26

49

48

123

Jumlah

80

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
60

Tabel 11
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan
Jumlah Anggota Keluarga
Tempat Penelitian
No.

Kategori

Keterangan Manggong

1. Jumlah Anggota a. 2-4 orang


Keluarga

b. > 5 orang

Kepuh

Kaliadem

34

50

45

129

45

34

46

125

Jumlah

254

Tabel 12
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tempat Penelitian
No. Kategori

Keterangan

Manggong Kepuh Kaliadem

1. Pekerjaan a. Buruh

14

30

20

64

b. Karyawan

16

17

30

63

c. Peternak

15

20

40

d. Penambang Pasir

20

32

15

67

e. Tukang Ojek

15

20

Jumlah

81

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
61

Tabel 13
Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Tinggal Di Hunian
Tetap

Tempat Penelitian
No. Kategori

Keterangan

1.

Lama

Manggong

Kepuh

Kaliadem

a. 1-2 bulan

13

16

38

tinggal di

b. 3-4 bulan

37

30

20

87

Huntap

c. > 5 bulan

35

48

46

129

Jumlah

254

E. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas hubungan. Uji
asumsi ini dilakukan untuk memenuhi syarat penggunaan korelasi product
moment pearson. Uji asumsi yang dilakukan adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran
skor variabel pada penelitian bersifat normal atau tidak. Bila p > 0,05
berarti variabel bersifat normal, sedangkan bila p < 0,05 berarti
sebaran skor variabel tidak normal. Apabila sebaran skor variabel tidak

82

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
83

normal maka tidak dapat dianalisis dengan teknik korelasi product


moment pearson.
Untuk mendapatkan hasil uji normalitas, metode pengujiannya
menggunakan uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test (K-S), dan
perhitungannya menggunakan SPSS for Windows versi 15.0. Untuk
variabel persepsi terhadap dukungan sosial diperoleh nilai sebesar
0,654 dengan harga p sebesar 0,785. Untuk variabel penyesuaian diri
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,590 dengan harga
p sebesar 0,877.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa harga p untuk kedua
variabel lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), dengan demikian sebaran skor
variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan variabel penyesuaian
diri adalah normal.
Tabel 14
One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel

Persepsi Terhadap Dukungan Sosial

Kolmogorov- Asymp. Sig. (2-tailed)/


Smirnov

Taraf Signifikasi

0,654

0,785

0,590

0,877

254
Penyesuaian Diri

b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi
antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan penyesuaian diri
83

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
84

merupakan garis lurus (linear) atau tidak. Metode pengujiannya


menggunakan uji Compare Means Test for Linearity dari SPSS for
Windows versi 15.0. Kedua veriabel dinyatakan linear jika harga p
untuk linearitasnya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).
Dari hasil perhitungan uji linearitas diperoleh nilai F sebesar
5946,571 dengan harga p sebesar 0,000. Dari hasil tersebut diketahui
bahwa harga p < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hubungan
antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial dan variabel
penyesuaian diri merupakan garis lurus atau memiliki hubungan linear.

Tabel 15
Compare Means Test for Linearity
F

Sig.

Penyesuaian Diri* Between Groups (Combined)

139,201

,000

Persepsi Terhadap

Linearity

5946,571

,000

Dukungan Sosial

Deviation from

0,930

,597

Linearity

2. Uji Hipotesis
Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai

sebesar

0,980 dengan nilai p sebesar 0,000. Nilai p < 0,01. Terdapat korelasi
positif signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial dan
penyesuaian diri. Dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi
84

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
64

terhadap dukungan sosial yang dirasakan individu maka semakin tinggi


kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki individu. Sebaliknya, semakin
negatif persepsi terhadap dukungan sosial yang dirasakan individu maka
semakin rendah kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki oleh individu.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini diterima. Artinya, terdapat hubungan positif antara
persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban
erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap.

3. Uji Data Tambahan


Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat korelasi tiap aspek
dalam dukungan sosial yang memiliki hubungan paling tinggi dengan
penyesuaian diri. Peneliti juga ingin melihat apakah ada perbedaan data
demografis subjek terhadap persepsi yang mereka miliki. Untuk itu,
peneliti melakukan uji t terhadap usia, jumlah keluarga dan lama subjek
tinggal di hunian tetap. Untuk itu peneliti melakukan uji data tambahan
sebagai berikut:
a. Hubungan aspek-aspek dukungan sosial dengan penyesuaian diri
1. Korelasi Dukungan Emosional dengan penyesuaian diri
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar 0,785 dengan p < 0,000. Hal ini menunjukan
dukungan emosional memiliki korelasi positif dengan penyesuaian
diri.

85

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
86

Tabel 16
Korelasi Dukungan Emosional dengan penyesuaian diri
Penyesuaian Dukungan
Diri
Penyesuaian diri

Emosional

Pearson Correlation

0,785 (**)

Sig. (1-tailed)
N
Dukungan Emosional

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

0,000
254

254

0,785 (**)

0,000
254

254

Signifikasi 0,01

2. Korelasi Dukungan Instrumental dengan penyesuaian diri


Nilai koefisien korelasi dukungan instrumental dengan
penyesuaian diri sebesar 0,781 dengan p < 0,000. Hal ini
menunjukan bahwa dukungan instrumental memiliki korelasi
positif dengan penyesuaian diri.

Tabel 17
Korelasi Dukungan Instrumental dengan Penyesuaian Diri
Penyesuaian Dukungan
Diri
Penyesuaian diri

Pearson Correlation

Instrumental
1

Sig. (1-tailed)
N
86

0,781 (**)
0,000

254

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
66

Dukungan Instrumental Pearson Correlation

0,781 (**)

Sig. (1-tailed)

0,000

254

254

Signifikasi 0,01

3. Korelasi Dukungan Penghargaan dengan penyesuaian diri


Dari uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh hasil
sebesar 0,883 dengan p < 0,000 sehingga menunjukan dukungan
penghargaan memiliki korelasi signifikan dengan penyesuaian diri.

Tabel 18
Korelasi Dukungan Penghargaan dengan penyesuaian diri
Penyesuaian Dukungan
Diri
Penyesuaian diri

Pearson Correlation

Penghargaan
1

Sig. (1-tailed)
N
Dukungan Penghargaan

0,883 (**)
0,000

254

254

Pearson Correlation 0,883 (**)

Sig. (1-tailed)
N

0,000
254

Signifikasi 0,01

87

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
88

4. Dukungan Informasi dengan penyesuaian diri


Dari hasil perhitungan diperoleh korelasi sebesar 0,724
dengan p < 0,000, sehingga nilai p < 0,01. Hal ini menunjukan
dukungan informasi memiliki korelasi positif dengan penyesuaian
diri.

Tabel 19
Korelasi Dukungan Informasi dengan penyesuaian diri

Penyesuaian diri

Pearson Correlation

Penyesuaian

Dukungan

Diri

Informasi
1

Sig. (1-tailed)
N
Dukungan informasi Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

0,724(**)
0,000

254

254

0,724 (**)

0,000
254

254

Signifikasi 0,01

b. Uji perbedaaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan usia


subjek
Dari hasil penelitian menggunakan teknik Analisis Variasi Satu
Jalan (One Way Anova) diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05, hal ini berarti
ada perbedaaan persepsi terhadap dukungan sosial dengan usia subjek.
Rata-rata skor subjek dalam kategori usia 20-30 tahun 107,56 dan
88

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
68

subjek dalam kategori usia 31-45 tahun 120,96 tahun. Sedangkan


subjek dalam kategori usia 46-60 tahun nilai rata-ratanya 131,18. Hal
ini berarti subjek yang termasuk dalam kategori usia 46-60 tahun
memiliki persepsi yang lebih tinggi.

Tabel 20
Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan Usia
Subjek
Sumber

df

DK

MK

Sig

variasi
Kategori usia

23279,220 11639,610 213,887

Dalam

251

13659,300

Total

253

36938,520

0,000

54,420

Taraf signifikan 0,05

c. Uji perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan jumlah


anggota keluarga
Hasil yang diperoleh menunjukan nilai p sebesar 0,967 dengan
nilai uji t sebesar 1,033. Hal ini menunjukan nilai p > 0,05 sehingga
tidak ada perbedaan persepsi dukungan sosial berdasarkan jumlah
anggota yang dimiliki oleh subjek.

89

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
90

Tabel 21
Perbedaan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Berdasarkan
Jumlah Anggota Keluarga
Status

Mean

SD

Df

2-4 orang

129

121,56

11,952

252

1,033

0,967

> 5 orang

125

119,99

12,214

Taraf signifikan 0,05

d. Uji perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan lama


tinggal di hunian tetap
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai p < 0,05 yaitu
sebesar 0,012. Hal tersebut berarti ada perbedaan persepsi dukungan
sosial pada subjek yang sudah lama tinggal dihunian tetap dengan
subjek yang baru sebentar tinggal di hunian tetap.

Tabel 22
Perbedaan persepsi terhadap dukungan sosial berdasarkan lama
tinggal di hunian tetap
Sumber variasi

df

DK

MK

Sig

Lama tinggal

1273,392

636,696

4,481

0,012

di hunian tetap
Dalam

251

35665,127 142,092

Total

253

36938,520

Taraf signifikan 0,05


90

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
91

F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada korban erupsi gunung
Merapi yang tinggal di hunian tetap. Dari hasil uji hipotesis diperoleh
koefisien korelasi signifikan sebesar 0,980 sehingga hipotesis penelitian
diterima. Jadi, ada hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial
dengan penyesuaian diri. Semakin positif persepsi terhadap dukungan sosial
yang dimiliki individu, semakin tinggi penyesuaian diri yang dimiliki.
Koefisien determinasi yang diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi
( ) sebesar 0,9604. Nilai tersebut menunjukan bahwa sumbangan efektif
variabel persepsi dukungan sosial terhadap penyesuaian diri sebesar 96%.
Sedang 4% sisanya berasal dari variabel-variabel lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian, sumber dukungan sosial yang diterima
oleh korban erupsi gunung Merapi berasal dari keluarga, teman, dan
komunitas sosial. Sumber dukungan sosial diperoleh jika para korban
berinteraksi secara sosial dan menjalin hubungan interpersonal yang dekat/
akrab. Seseorang yang mampu berinteraksi dengan orang lain akan
mendapatkan dukungan sosial.
Hasil perhitungan perbedaan lamanya subjek tinggal di hunian tetap
dengan persepsi terhadap dukungan sosial, diperoleh nilai p sebesar 0,012,
sehingga p < 0,05. Hal tersebut berarti ada perbedaan persepsi dukungan sosial
pada subjek yang sudah lama tinggal dihunian tetap dengan subjek yang baru
sebentar tinggal di hunian tetap.
91

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
92

Dukungan sosial yang dipersepsikan positif oleh para korban erupsi


Merapi dapat meningkatkan motivasi untuk memiliki kehidupan yang lebih
baik setelah terjadinya erupsi. Kehadiran sumber-sumber dukungan sosial
yang sesuai merupakan faktor utama yang menentukan penyesuaian diri
individu dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menekan, sebaliknya
ketidakhadiran sumber dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian
dan kehilangan yang akan menghambat proses penyesuaian diri individu
(Caplan dalam Cohen & Syme, 1985).
Dari hasil uji data tambahan tidak ada perbedaan persepsi dukungan
sosial berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dimiliki subjek. Hal ini
dibuktikan dengan uji t yang dilakukan peneliti untuk kategori jumlah
keluarga pada persepsi terhadap dukungan sosial. Hasil penelitian menunjukan
standar deviasi yaitu 0,943 untuk subjek yang memiliki jumlah keluarga 2-4
orang dan subjek yang memiliki jumlah keluarga > 5 orang. Sarason (dalam
Kuntjoro, 2002) menyatakan secara kualitas individu akan mempersepsikan
apakah kebutuhannya terpenuhi dengan adanya dukungan sosial yang
diterima.
Selain itu, Feldman (1989) menyatakan bahwa individu yang merasa
cukup mendapat dukungan sosial dan memiliki keterampilan memecahkan
masalah yang baik akan memiliki penyesuaian diri yang baik pula. Dukungan
sosial yang dipersepsikan baik oleh korban erupsi Merapi dapat bermanfaat
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Penelitian Ismunarwanto
(2007) menyatakan bahwa seorang karyawan yang memiliki persepsi positif
92

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
72

terhadap dukungan sosial yang diterimanya akan memiliki motivasi


berprestasi yang tinggi. Sebaliknya, seorang karyawan yang memiliki persepsi
negatif terhadap dukungan sosial yang diterimanya maka motivasi
berprestasinya rendah.
Hal tersebut juga berlaku pada korban erupsi yang tinggal di hunian
tetap. Dimana semakin positif persepsi para korban terhadap dukungan sosial
yang diterima dari orang lain, semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh
korban erupsi untuk melakukan penyesuaian diri pada lingkungan baru
mereka. Sehingga korban erupsi memiliki kemampuan untuk menerima
keadaan dirinya sendiri dan lingkungannya. Schneiders (dalam Rice, 2002)
menyatakan kemampuan yang dituntut dalam menyesuaikan diri adalah
kemampuan yang dimiliki oleh individu berkaitan dengan penerimaan dirinya
dan

kemampuan

untuk

menciptakan

hubungan

hamonis

dengan

lingkungannya.
Persepsi terhadap dukungan sosial dalam penelitian ini meliputi lima
aspek yaitu emosional, instrumental, penghargaan dan informasi. Aspek-aspek
dukungan sosial yang dipersepsikan positif akan membantu para korban erupsi
dalam menyesuaian diri dengan kondisi lingkungan yang baru.
Aspek pertama emosional yaitu bantuan yang berupa empati,
kepedulian, perhatian. Dukungan ini membuat korban erupsi Merapi merasa
diterima, dicintai, nyaman, tenang, tentram dan bahagia. Perasaan yang
ditimbulkan dapat membantu korban erupsi Merapi mampu melakukan koping
stres ketika menyesuaikan diri dilingkungan baru (Sarafino, 1990). Persepsi
93

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
94

positif terhadap dukungan emosional yang diterima oleh korban erupsi Merapi
dapat memberikan semangat karena mereka merasa tidak sendiri.
Dari uji data tambahan yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi
yang positif dari dukungan emosional dengan penyesuaian yaitu sebesar 0,785
dengan nilai p < 0,000. Persepsi positif terhadap dukungan emosional akan
membuat korban erupsi memiliki semangat untuk melakukan koping stres
pada saat menyesuaikan diri di lingkungan hunian tetap. Lindawati (2009)
menyatakan bahwa individu akan terhindar dari depresi pada saat mengalami
masalah ketika mendapatkan dukungan penghargaan dan dukungan emosional
dari keluarga.
Aspek kedua, instrumental yang berupa bantuan fisik, pinjaman,
pertolongan

langsung,

memberikan

peluang

waktu

dan

membantu

menyelesaikan pekerjaan (Sarafino, 1990). Bantuan ini membantu korban


erupsi Merapi dalam menyelesaikan masalah dan meringankan beban yang
ditanggung misalnya ketika para korban kehilangan tempat tinggal,
pemerintah memberikan hunian tetap yang dapat ditinggali oleh mereka.
Hasil korelasi yang diperoleh antara dukungan instrumental dengan
penyesuaian diri adalah sebesar 0,781 dengan p < 0,000. Nilai p < 0,01,
sehingga persepsi positif terhadap dukungan instrumental akan membuat
korban erupsi Merapi lebih mudah dalam menyesuaikan diri karena merasakan
mendapat dukungan secara langsung.
Ketiga, aspek penghargaan berupa ungkapan positif, ungkapan hormat,
dorongan untuk maju, persetujuan terhadap gagasan atau ide dari korban
94

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
95

erupsi Merapi. Dukungan ini akan membuat korban erupsi Merapi merasa
dihargai, dihormati dan merasa mendapatkan kepercayaan. Hal ini membantu
mereka untuk memperbaiki konsep diri, meningkatkan harga diri dan
keyakinan mereka serta rasa percaya terhadap orang lain. Potensi tersebut
dapat membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi (Sarafino, 1990).
Dari perhitungan korelasi terhadap tiap aspek, dukungan penghargaan
memiliki koefisien korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,883 dengan nilai p <
0,000. Hal ini menunjukan, dalam melakukan penyesuaian diri korban erupsi
memerlukan dukungan penghargaan yang lebih besar dibandingkan dengan
dukungan yang lainnya. Dukungan penghargaan yang dipersepsikan positif
akan memumbuhkan rasa percaya diri dan perasaan dihargai sehingga dapat
meningkatkan keyakinan mereka terhadap orang lain (Sarafino, 1990).
Aspek yang terakhir adalah dukungan informasi yang berupa saran,
nasehat, petunjuk serta informasi yang berharga. Dukungan ini dapat diperoleh
jika korban erupsi Merapi mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial
sehingga menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Misalnya, ketika tinggal di hunian tetap tetangga korban erupsi Merapi
berbeda ketika sebelum terjadi erupsi. Secara tidak langsung mereka dituntut
untuk berinteraksi dengan lingkungan jika mereka ingin mendapatkan
informasi mengenai bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah.
Dari hasil uji data tambahan diketahui korelasi antara dukungan
informasi dengan penyesuaian diri sebesar 0,724 dengan nilai p < 0,000. Hal
ini menunjukan dengan persepsi yang positif terhadap dukungan informasi
95

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
96

akan membantu korban erupsi untuk mendapatkan saran dan nasehat yang
relevan untuk menyelesaikan masalah. Menurut Will (dalam Sears et al, 2000)
dukungan informasi bermanfaat dalam memberikan informasi yang relevan
terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh individu dan alternatif
penyelesaiannya
Korban erupsi Merapi yang memiliki persepsi positif terhadap
dukungan sosial yang diterimanya, berarti mereka merasa mendapatkan
dukungan sosial yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga merasa lega
secara emosional karena diperhatikan, mendapat saran yang berguna untuk
dirinya, mendapat kesan yang menyenangkan mengenai dirinya (Sarafino,
1990). Sehingga korban erupsi Merapi merasa mendapat penerimaan dari
orang lain. Persepsi seseorang terhadap sikap-sikap orang lain pada dirinya
akan membentuk konsep diri (Gunarsa, 1995).
Dari hasil uji data tambahan pada usia subjek dengan persepsi terhadap
dukungan sosial yang dimiliki diperoleh p sebesar 0,000. Nilai p < 0,05
sehingga diketahui ada perbedaan antara usia subjek dengan persepsi terhadap
dukungan sosial yang dimiliki. Nilai rata-rata pada subjek dengan usia < 30
tahun sebesar 107,56 dan nilai rata-rata subjek dengan usia 31-45 tahun
sebesar 120,96. Sedang nilai rata-rata pada subjek yang berusia antara 46-60
tahun sebesar 131,18. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi usai subjek
maka persepsi terhadap dukungan sosialnya lebih besar jika dibandingkan
subjek dengan usia muda.

96

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
97

Berdasarkan pengamatan peneliti, persepsi terhadap dukungan sosial


positif dengan penyesuaian diri yang tinggi yang dimiliki oleh subjek
dikarenakan adanya hubungan yang erat antar korban erupsi Merapi.
Meskipun mereka berasal dari dusun yang berbeda dan latar belakang yang
berbeda, namun mereka memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Mereka
melakukan aktivitas setiap hari bersama-sama dan kondisi hunian tetap yang
saling berimpitan membuat mereka sering berinteraksi dengan tetangga
barunya, sehingga tercapai hubungan yang harmonis antar korban erupsi. Hal
ini didukung oleh Kartono (2000), yang menyebutkan bahwa penyesuaian diri
merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan
pada diri sendiri dan lingkungannya.
Dari interaksi yang terjadi antara para korban erupsi Merapi akan
membuat hubungan yang terjalin semakin erat sehingga dapat saling
memberikan dukungan emosional, instrumental, penghargaan, maupun
informasi. Adanya dukungan-dukungan seperti ini menjadi faktor yang akan
meningkatkan kemampuan korban erupsi Merapi untuk menyesuaikan diri
secara pribadi maupun secara sosial. Schneiders (1964) menyatakan individu
akan memiliki penyesuaian diri yang baik apabila dapat menyelaraskan
kebutuhan, harapan dan tuntutan dari dalam dirinya dengan lingkungan luar.
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjadi
bagian dari lingkungan tertentu.
Menurut Fatimah (2006) dalam melakukan penyesuaian diri, individu
memiliki dua aspek yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.
97

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
98

Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima sepenuhnya


siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangannya sehingga mampu bertindak
objektif sesuai dengan kondisi dirinya. Hal ini membuat individu tidak
memiliki jarak pemisah antara kemampuan dan tuntutan yang diharapkan oleh
lingkungan. Sedangkan penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan
sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain.
Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hubungan dengan anggota
keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas
secara umum. Hal ini dilakukan individu untuk mematuhi nilai dan norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat.

98

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,980 dengan nilai p sebesar 0,000 sehingga nilai p < 0,01. Ini
menunjukan bahwa hipotesis penelitian diterima dan signifikan. Jadi ada
hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial
dengan penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di
hunian tetap. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin positif persepsi terhadap
dukungan sosial maka semakin tinggi penyesuaian diri indivdu. Sebaliknya,
semakin negatif persepsi terhadap dukungan sosial maka semakin rendah
penyesuaian dirinya.

B. Saran
Hasil kesimpulan menunjukan bahwa persepsi terhadap dukungan
sosial dengan penyesuaian diri memiliki hubungan positif yang signifikan
pada korban erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap. Berdasarkan
hasil tersebut, peneliti menyarankan:
1. Bagi Pihak-pihak yang Berinteraksi Dengan Korban Erupsi
Persepsi terhadap dukungan sosial merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi penyesuaian diri korban erupsi. Untuk itu disarankan
bagi pihak-pihak yang berinteraksi secara langsung dengan korban erupsi,
99
78

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
100

misalnya pemerintah, masyarakat, organisasi-organisasi sosial untuk


memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan persepsi para korban
erupsi. Hal ini bertujuan agar para korban erupsi memiliki kemampuan
menyesuaikan diri yang baik dan optimal.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya


Bagi peneliti yang selanjutnya mengadakan penelitian berkaitan
dengan penyesuaian diri korban erupsi Gunung Merapi, peneliti
menyarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
penyesuaian diri seperti kecemasan dalam diri korban erupsi. Selain itu,
untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat peneliti selanjutnya
perlu melakukan observasi lebih mendalam pada subjek penelitian.

3. Bagi Korban Erupsi yang Tinggal Di Hunian Tetap


Pelatihan-pelatihan keterampilan yang telah diberikan oleh
organisasi-organisasi dan masyarakat, misalnya: pembudidayaan lele,
pembuatan abon lele, dan pembuatan bakpia telo agar dipergunakan untuk
bersosialisasi sehingga persepsi terhadap dukungan meningkat dan
akhirnya lebih mudah menyesuaikan diri.

100

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101

DAFTAR PUSTAKA

Agustresningati, dan Sulistiyo, P. (2007, 30 Juni). Abstrasi Penelitian: Persepsi


terhadap Bencana Lumpur Panas Pada Anak-anak Pengungsian di
Porong, Sidoarjo. Fakultas Psikologi, Universitas Mohammadiyah
Malang, Malang. Diunduh dari http://eprints.umm.ac.id/3493
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
.(1999). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bangun, F. (2010). Kemampuan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru: Sebuah
Studi Deskriptif. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultes Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Cohen, S. dan Syme, S. L. (1985). Social Support and Health. Florida: Academic
Press, Inc.
Daradjat, Z. (1996). Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung Agung.
Fahmy, M. (1982). Pengertian Penyesuaian Diri dan Peranannya Dalam
Kesehatan Mental. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Fatimah, N. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.
Feldman. R. (1998). Adjustment (applying psychology in a complex world).
Singapore: Mc Grow-Hill
Gerungan, W. A. (2000). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Gunarsa, S. dan Gunarsa. (1995). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Haber, A., Runyon, R. P. (1998). Psychology of Adjustment. Illnois: The Dorsey
Press.
Hadi, S. (2004). Statistik (jilid 2). Yogyakarta: Penerbit Andi.
. (2004). Metode research (jilid 1). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hendry, Theresia. (2007). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dan Persepsi
Mengenai Dukungan Sosial Anak Panti Asuhan Pada Akhir Masa Kanakkanak. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
80
101

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
102

Herdiana, A. L. (2004, 13 Maret). Abstraksi Penelitian: Dukungan Sosial Dalam


Kaitannya dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal. Skripsi tidak
diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Diunduh dari http://www.psikologi-untar.com
Indarti, Setiasih Dwi. (2009). Perbedaan Tingkat Penyesuaian Diri Antara
Pensiunan Guru Laki-laki dan Perempuan. Skripsi tidak diterbitkan.
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Jhonson; DW and Jhonson ; FP. (1991). Joining Together Group Theory and
Group Skills 4th edition. New York: Prentice Hall International Editions.
Kartono, K. (2000). Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju.
Kartono, K. dan Gulo, D. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kuntjoro, Z.K (2002, 16 Agustus). Dukungan Sosial Pada Lansia. Diunduh dari
http://www.e-psikologi.com
Lindawati. (2009, 23 Juni). Abstraksi Penelitian: Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kejadian Depresi Pasien Pasca Serangan Stroke di Instalasi
Rawat Jalan RSUP Dokter Moh. Jamil. Fakultas Kedokteran, Universitas
Andalas, Padang. Diunduh dari http://repostory.unand.ac.id
Mahvud, I. (2000). Hubungan antara Persepsi Persuator dalam Minat Membeli.
Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma.
Mutadin, Zainun. (2002, 11 Agustus). Penyesuaian Diri Remaja. Diunduh dari
www.e-psikologi.com
Narbuko, C dan Achmadi, H, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Oktaviyani, Yeni. (2011, 2 Juli). Efektifitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik
Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Komunikasi Remaja Korban
Bencana Alam Letusan Gunung Merapi. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan Konseling, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung. Diunduh dari http://repository.upi.edu

102

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
103

Paramita, Dyah A K. (2011, 27 Juli). Abstraksi Penelitian: Pengunaan Metode


Dukungan Kelompok untuk Meningkatkan Ketrampilan Pendamping
Berjenjang pada Komunitas Orang dengan HIV AIDS. Fakultas
Psikologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Diunduh dari
http://etd.ugm.ac.id
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun
2008. (2011, 12 Oktober). Diunduh dari www.bnpb.go.id
Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rice, P. F dan Dolgin, K. G. (2002). The Adolescent, Development, Relationship,
and Culture Tenth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Rohman, T. N, Prihartanti, N. dan Rosyid, H. F. (1997). Hubungan antara
Dukungan Sosial dengan Burnout Perawat Putri di Rumah Sakit Swasta.
Psikologika No. 4. Tahun II.
Santrock, John W. (Ed). (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa
Hidup. Jakarta: Erlangga.
Sarafino,. E. P. (1990). Health Psychology, Biopsychosocial Interaction. New
York: John Wiley & Winston.
Sari, Qotrin N R. (2012, 27 Juli). Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker
Payudara di Masa Dewasa Tengah. Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi,
Universitas
Gunadarma,
Jakarta.
Diunduh
dari
http://repositori.gunadarma.ac.id
Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt,
Rinehart & Winston.
Sears, D. O., Peplau, L. A., dan Taylor, S. E. (2000). Social Psychology. New
York: Prentice Hall, Inc.
Siagian, S, P. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

103

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
104

Subandriyo,.( 2010, 17 November). Artikel: Erupsi Merapi 2010 Lebih Besar dari
1872. Diunduh dari www.kompas.com.
Suprapto, Heri. (2012, 9 Juli). Artikel: Warga Huntap Merapi Mulai Kesulitan Air
Bersih. Diunduh dari www.kompas.com.
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: ANDI.
Taylor, S. E. (1999). Health Psychology (4

ed). New York: McGrawhill.

Trihendradi, Cornelius. (2005). SPSS 13: Step by Step Analisis Data Statistik.
Yogyakarta: Andi Offset.
Vembriarto, ST. (1993). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
, (1993). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Yulianti, Wiwien. (2011, 18 Mei). Analisis Pengaruh Tipe Dukungan Emosional
Terhadap Tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Pada Penyitas
Bencana Letusan Gunung Merapi. Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Diunduh dari http://digilib.its.ac.id
Zaffria, Yuni. (2010, 15 Desember). Artikel: Ribuan Hunian Korban Merapi Siap
Dibangun. Diunduh dari nasional.news.viva.co.id

104

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

LAMPIRAN

105
84

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

LAMPIRAN 1
Angket Skala Penelitian
(try out)

85
106

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
107

SKALA PENELITIAN (Try Out)

Inisial

Usia

Jk

Jml Anggota Keluarga :


Sebelum Erupsi Bekerja : Ya / Tidak
Setelah Erupsi Bekerja : Ya / Tidak
Pekerjaan

Lama tinggal di Huntap :

bulan/

hari.

Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda X pada
kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda saat ini.

Adapun arti dari pernyataan:


SS

= Sangat Setuju

= Setuju

TS

= Tdak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Usahakan agar tidak ada jawaban yang terlewatkan. Karena setiap jawaban anda
sangat berarti bagi kami. Anda bebas dalam menentukan pilihan. Dalam hal ini
tidak ada penilaian baik dan penilaian buruk, atau jawaban benar dan salah.

107

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
87

Skala 1

No.

Pernyataan

SS

1. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat


saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap.
2. Saya sudah menyampaikan apa saja barang yang saya butuhkan,
tetapi pemerintah sepertinya tidak peduli.
3. Tidak ada petunjuk apapun dari pemerintah mengenai bantuan
yang akan kami terima.
4. Saat sedih, saya kecewa karena teman-teman tetap tertawa
didepan saya.
5. Tetangga saya memberikan banyak alasan ketika saya akan
meminjam uang kepadanya.
6. Sewaktu saya putus asa teman-teman tidak ada yang member
semangat.
7. Kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman menbuat saya
merasa mampu melewati musibah yang saya alami.
8. Keluarga bosan mendengar keluhan saya.
9. Saudara saya memberikan nasehat-nasehat bagi saya agar bisa
bersosialisasi di huntap.
10. Pemerintah tidak memberikan penjelasan mengenai lokasi yang
aman untuk kami tempati saat ini
11. Ketika saya berbicara teman-teman menyepelekan ucapan saya.
12. Teman-teman memberikan saran yang saya butuhkan, agar saya
dapat bangkit dari kondisi ini.
13. Semua orang tidak

percaya

bahwa saya

dapat

segera

menyelesaikan masalah.
14. Pada saat saya mulai mengeluh, teman-teman tetap mendorong
saya agar lebih semangat.
108

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
109

No.

Pernyataan

SS

15. Saya merasa saran yang diberikan oleh orang-orang tidak tepat
untuk memperbaiki kondisi saya saat ini.
16. Saya merasa semua orang sibuk dengan urusannya sendiri.
17. Bagi saya tempat yang disediakan oleh pemerintah kurang layak.
18. Ketika saya mengalami musibah tidak ada orang yang
menanyakan kabar saya.
19. Saya merasa semua orang tersenyum sinis melihat kondisi saya
sekarang.
20. Semenjak kondisi ini terjadi, ide yang saya ungkapkan sering
tidak disetujui.
21. Ketika menghadapi masalah orang-orang disekitar saya selalu
memberikan senyuman yang dapat menguatkan saya.
22. Saya merasa banyak yang memperhatikan ketika mengalami
kesusahan.
23. Saya merasa tegar ketika harus tinggal di huntap, karena
kondisinya jauh lebih baik daripada di pengungsian.
24. Relawan dan pemerintah menyediakan tempat yang nyaman
untuk saya tinggali.
25. Saya merasa bahwa pemerintah tidak peduli dengan huntap yang
saya tempati.
26. Keluarga tidak bosan ketika saya menceritakan masalah yang
saya hadapi.
27. Ketika harus tinggal di huntap, saya merasa semua orang tetap
menghargai saya.
28. Teman-teman terlihat bosan ketika saya sedang menceritakan
masalah yang saya alami.
29. Meskipun sudah tidak memiliki apa-apa lagi, keluarga tetap
menghormati saya.

109

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11089

No.

Pernyataan

SS

30. Walaupun tinggal di huntap, saya tetap mudah mendapatkan


kebutuhan sehari-hari.
31. Saya merasa peralatan rumah tangga yang diberikan oleh
relawan cukup memadai.
32. Ketika saya merasa minder dengan kondisi saya saat ini, orangorang memberikan semangat untuk menambah kepercayaan diri
saya.
33. Walaupun tinggal di huntap, rekan saya masih mau mengunjungi
saya.
34. Walaupun kami sering mengungkapkan perasaan yang kami
rasakan, pemerintah tetap tidak memberikan tanggapan yang
baik.
35. Saya merasa dapat bangkit dari kondisi ini karena saudarasaudara menyemangati saya.
36. Saat saya membutuhkan pekerjaan, teman saya mempercayakan
sebagian pekerjaannya.
37. Orang-orang disekitar saya selalu memberikan informasi ketika
ada bantuan dari pemerintah.
38. Setelah musibah yang saya alami, banyak orang meremehkan
usaha yang saya lakukan.
39. Ketika saya mengalami musibah, banyak orang yang peduli pada
saya.
40. Tetangga-tetangga saya selalu memberikan informasi mengenai
kapan kami akan mendapat bantuan.
41. Saat tinggal di huntap, saya harus berusaha keras hanya untuk
mendapatkan barang keperluan sehari-hari.
42. Pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas mengenai
fasilitas yang saya dapat ketika tinggal di huntap.

110

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
111

No.

Pernyataan

SS

43. Tidak ada penjelasan yang benar ketika saya menanyakan


kemana bantuan yang seharusnya saya terima.
44. Saya merasa sendirian ketika menghadapi musibah karena tidak
ada yang memberikan semangat.
45. Pemerintah menyediakan peralatan yang saya butuhkan, ketika
saya tinggal di huntap.
46. Dengan kondisi saya saat ini, teman-teman tetap ramah.
47. Saya merasa orang-orang disekitar meremehkan perubahan
kondisi hidup saya saat ini.
48. Setelah tinggal di huntap, banyak teman yang tidak ingin
mengenal saya lagi.
49. Menurut saya fasilitas umum yang diberikan pemerintah di
huntap cukup layak.
50. Banyak orang yang datang memberikan semangat ketika saya
mengalami musibah.
51. Ketika

saya

mendapatkan

musibah,

teman-teman

tetap

memberikan semangat walaupun lewat telepon dan sms.


52. Bagi saya pemerintah sudah menyediakan petunjuk tentang
lokasi yang aman untuk saya tinggali.
53. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat
saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap
54. Teman- teman peduli dengan keadaan saya, terutama dengan
keadaan saya saat ini.
55. Ketika saya menbutuhkan bantuan tenaga, tetangga-tetangga
dengan senang hati membantu.
56. Ketika saya mengalami musibah, orang-orang di sekitar mulai
menghindari saya.
57. Setelah tinggal di huntap, semua orang seperti enggan datang ke
rumah saya.
111

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
112

No.

Pernyataan

SS

58. Ketika saya mengalami musibah, banyak orang meluangkan


waktunya untuk saya.
59. Ketika kami bertanya mengenai masa depan kami setelah tinggal
di huntap, pemerintah tidak memberikan jawaban yang
memuaskan.
60. Orang-orang menghibur saya dengan cara memberikan kasih
sayang.
61. Setelah saya tinggal di huntap, saudara-saudara saya tidak pernah
memberikan nasehat-nasehat yang berguna lagi.
62. Keluarga menghargai usaha yang saya lakukan untuk bangkit
dari kondisi ini.
63. Saya rasa orang-orang disekitar saya tidak seramah dulu.
64. Ketika saya mengeluh dengan kondisi saat ini, keluarga dengan
sabar tetap mendampingi saya.
65. Saya merasa pemerintah tidak menyediakan ruangan yang
nyaman di dalam huntap.
66. Saya merasa sangat sulit mendapatkan peralatan sehari-hari
setelah tinggal di huntap.
67. Kami selalu berbagi informasi tentang bantuan yang akan kami
terima dari pemerintah.
68. Banyak orang tidak peduli ketika saya sedang mendapat
musibah.
69. Ketika

saya

harus

bekerja

keras

untuk

memulihkan

perekonomian keluarga, saudara-saudara diam saja.


70. Saya merasa pemerintah memberikan petunjuk secara langsung
mengenai cara mendapatkan bantuan.
71. Saat saya mendapat kesusahan, tetangga-tetangga dengan senang
hati membantu.

112

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
92

No.

Pernyataan

SS

72. Ketika melakukan hal positif di huntap, saya merasa mendapat


dukungan yang positif.
73. Musibah yang saya alami tidak mengurangi kasih sayang dari
keluarga.
74. Pemerintah memberikan informasi yang jelas mengenai kapan
saya mendapatkan ganti rugi akibat musibah yang saya alami.
75. Dengan kondisi saat ini, keluarga menbanding-bandingkan saya
dengan teman-teman saya yang lebih sukses.
76. Ketika sedih, saya merasa orang lain tidak peduli.
77. Walaupun harus tinggal di huntap, keluarga tetap mencintai saya.
78. Walaupun saya sudah berusaha keras untuk maju, orang-orang di
sekitar saya tetap tidak memberikan pujian.
79. Informasi mengenai bantuan apa saja yang kami terima ketika
tinggal di huntap diberikan langsung oleh pemerintah.
80. Saya rasa pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh relawan tidak
dapat diterapkan dengan kondisi seperti ini.
81. Keluarga saya memberikan waktu untuk melakukan kegiatan
yang saya senangi.
82. Pemerintah kurang memperhatikan fasilitas umum yang ada di
huntap.
83. Karena tinggal di huntap, saya merasa tidak dihargai oleh orang
lain.
84. Dari saran saudara-saudara, saya dapat menata kehidupan
kembali.
85. Tetangga memberikan pinjaman ketika saya membutuhkan uang.

113

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
93

Skala 2
No.

Pernyataan

SS

1. Tidak ada gangguan yang serius sejak saya tinggal di huntap.


2. Saya senang tinggal di huntap.
3. Ketika memikirkan kejadian di masa lalu, saya sering merasa
tidak enak badan.
4. Saya tidak nyaman ketika berpapasan dengan tetangga.
5. Tinggal di huntap tidak membuat saya mengalami gangguan
pencernaan.
6. Saya bersemangat ketika memulai aktivitas karena membuat saya
dapat melupakan masalah.
7. Saya mampu membuat usaha di huntap, sehingga saya dapat
lebih nyaman tinggal di huntap.
8. Saya sering melamun memikirkan masa lalu saya.
9. Saya kurang fokus dengan pekerjaan setelah tinggal di huntap.
10. Apapun kondisi saya saat ini, saya merasa tetap sehat.
11. Jika ada kegiatan di huntap, saya selalu berusaha untuk ikut
serta.
12. Saya

berpartisipasi

dalam

kegiatan

kemasyarakatan

di

lingkungan yang baru.


13. Semenjak tinggal di huntap saya menjadi sering pergi ke dokter
karena sakit.
14. Rasa sedih akibat masalah yang saya hadapi tidak membuat saya
mengalami gangguan kesehatan.
15. Saya jarang melamun ketika tinggal di huntap.
16. Saya kehilangan minat untuk melakukan banyak kegiatan yang
menyita waktu.
17. Tetangga sering mengandalkan saya dalam berbagai kegiatan.
18. Keadaan saya saat ini membuat saya menjadi kurang sehat.

114

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
115

No.

Pernyataan

SS

19. Saya harus kuat dalam menjalani hidup karena ada dukungan
dari orang-orang di sekitar saya.
20. Tetangga-tetangga membuat saya merasa aman.
21. Saya ditegur oleh tetangga ketika tidak datang di kegiatan
kemasyarakatan.
22. Tetangga-tetangga saya di huntap membuat saya menjadi tidak
nyaman.
23. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan keadaan serba
terbatas ini.
24. Orang lain sering salah paham dengan apa yang saya lakukan.
25. Dengan kondisi saat ini saya berusaha agar orang-orang dapat
menerima diri saya apa adanya.
26. Saya merasa senang ketika melakukan kegiatan bersama-sama
dengan orang-orang di sekitar huntap.
27. Kondisi saat ini membuat saya dijauhi oleh orang-orang yang
saya kenal.
28. Saya mampu menjaga kesehatan walaupun dihadapkan dengan
masalah yang berat.
29. Orang-orang disekitar membuat saya merasa semakin tertekan.
30. Saya mudah jatuh sakit karena masalah yang harus saya hadapi.
31. Saya mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang
lain kepada saya.
32. Saya merasa kesepian karena orang-orang sibuk dengan
urusannya sendiri.
33. Saya sering menolak untuk mengikuti kegiatan di sekitar saya.
34. Saya merasa kesepian karena harus tinggal di huntap.
35. Saya nyaman dengan kondisi huntap, karena tetangga-tetangga
yang selalu ramah.

115

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
95

No.

Pernyataan

SS

36. Saya senang dengan kegiatan kemasyarakatan yang ada di


huntap
37. Saya tertekan dengan masalah yang saya hadapi saat ini.
38. Perasaan murung tidak berguna untuk mengatasi masalah.
39. Ketika ada masalah, saya sering merasa gagal.
40. Saya kerepotan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
41. Saya jarang sakit ketika tinggal di huntap.
42. Saya berusaha agar orang-orang di sekitar terhibur dengan
kehadiran saya.
43. Akibat masalah yang saya hadapi, saya sering mengalami
gangguan pencernaan.
44. Tetangga saya bosan ketika mendengar cerita saya.
45. Fasilitas yang saya dapat membuat saya merasa tenang tinggal di
huntap.
46. Saya malas ketika berkumpul dengan tetangga sekitar.
47. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, meski harus
menanggung kesusahan.
48. Saya kurang bersemangat untuk bersosialisasi ketika tinggal di
huntap.
49. Tetangga saya tidak peduli dengan keberadaan saya di huntap.
50. Saya merasa tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan baru.
51. Saya menyukai kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di huntap.
52. Saya dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
53. Kondisi saat ini sering membuat saya murung.
54. Saya berharap ketika mengeluh orang-orang bersedia membantu
pekerjaan saya.
55. Tidak ada yang mengajak saya untuk berpartisipasi dalam setiap
kegiatan di lingkungan tempat tinggal saya.

116

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
117

No.

Pernyataan

SS

56. Pekerjaan-pekerjaan saya di rumah dapat saya selesaikan dengan


baik.
57. Saya merasa gelisah ketika memikirkan masa depan saya.
58. Saya menjadi tenang ketika mengetahui huntap yang saya
tempati berada di lokasi aman.
59. Saya dapat menguasai emosi dengan musibah yang saya alami
saat ini.
60. Kondisi

saya

saat

ini

membuat

saya

kesulitan

untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan baik.


61. Saya tertekan ketika harus tinggal di huntap
62. Saya sering mengalami gangguan kesehatan setelah tinggal di
huntap.
63. Sebanyak apapun kegiatan, saya tetap ingin mengikuti kegiatan
kemasyarakatan yang ada di huntap.
64. Saya tidak mudah sakit ketika teringat dengan masa lalu saya.
65. Saya sering gagal ketika harus menyelesaikan pekerjaan.
66. Saya tidak dapat membuat orang-orang bahagia.
67. Saya dapat membagi waktu dengan baik, sehingga tidak ada
waktu untuk menyesali kondisi saya ini.
68. Setelah pulang bekerja saya banyak menghabiskan waktu untuk
beristirahat saja di rumah.
69. Jika saya memerlukan bantuan tetangga bersedia membantu.
70. Jika tetangga mengalami musibah, sebisa mungkin saya
memberikan bantuan.
71. Saya kurang berminat menghabiskan waktu untuk bekerja setelah
tinggal di huntap.
72. Setiap bangun pagi, saya selalu merasa gelisah.
73. Waktu yang saya miliki habis hanya untuk memperbaiki kondisi
hidup saya saat ini.
117

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
118

No.

Pernyataan

SS

74. Pekerjaan yang saya kerjakan tidak dapat selesai tepat waktu.
75. Saya sering mengalami gangguan kesehatan dengan perubahan
kondisi saya saat ini.
76. Setelah tinggal di huntap, saya tetap memiliki waktu luang untuk
melakukan pekerjaan yang bermanfaat.
77. Saya tetap bersikap biasa saja walaupun tidak mengikuti kegiatan
kemasyarakatan
78. Saya tidak ditegur oleh tetangga ketika tidak datang di kegiatan
kemasyarakatan.
79. Saya merasa tidak enak badan ketika harus kembali ke huntap.
80. Saya mampu menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan
pada saya dengan baik.
81. Saya kecewa dengan huntap yang saya tempati.
82. Saya berusaha agar tidak kesepian walaupun harus tinggal di
huntap.
83. Saya mampu membuat keluarga merasa lebih bahagia.
84. Setelah tinggal di huntap, tidak ada teman-teman yang
mengunjungi saya.

_Terima Kasih_

118

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119

LAMPIRAN 2
Angket Skala Penelitian

98
119

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
99

SKALA PENELITIAN
Inisial

Usia

Jk

Jml Anggota Keluarga :


Sebelum Erupsi Bekerja : Ya / Tidak
Setelah Erupsi Bekerja : Ya / Tidak
Pekerjaan

Lama tinggal di Huntap :

bulan/

hari.

Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian berilah tanda X pada
kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda saat ini.

Adapun arti dari pernyataan:


SS

= Sangat Setuju

= Setuju

TS

= Tdak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Usahakan agar tidak ada jawaban yang terlewatkan. Karena setiap jawaban anda
sangat berarti bagi kami. Anda bebas dalam menentukan pilihan. Dalam hal ini
tidak ada penilaian baik dan penilaian buruk, atau jawaban benar dan salah.

120

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
121

Skala 1
No.

Pernyataan

SS

1. Teman- teman peduli dengan keadaan saya, terutama dengan


keadaan saya saat ini.
2. Ketika saya merasa minder dengan kondisi saya saat ini, orangorang memberikan semangat untuk menambah kepercayaan diri
saya.
3. Saya merasa sangat sulit mendapatkan peralatan sehari-hari
setelah tinggal di huntap.
4. Ketika melakukan hal positif di huntap, saya merasa mendapat
dukungan yang positif.
5. Walaupun kami sering mengungkapkan perasaan yang kami
rasakan, pemerintah tetap tidak memberikan tanggapan yang
baik.
6. Saat saya membutuhkan pekerjaan, teman saya mempercayakan
sebagian pekerjaannya.
7. Tetangga-tetangga saya selalu memberikan informasi mengenai
kapan kami akan mendapat bantuan.
8. Sewaktu saya putus asa teman-teman tidak ada yang memberi
saya semangat.
9. Keluarga menghargai usaha yang saya lakukan untuk bangkit
dari kondisi ini.
10. Saudara saya memberikan nasehat-nasehat bagi saya agar bisa
bersosialisasi di huntap.
11. Menurut saya fasilitas umum yang diberikan pemerintah di
huntap cukup layak.
12. Banyak orang yang datang memberikan semangat ketika saya
mengalami musibah.
13. Saya rasa orang-orang disekitar saya tidak seramah dulu.

121

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
122

No.

Pernyataan

SS

14. Karena tinggal di huntap, saya merasa tidak dihargai oleh orang
lain.
15. Pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas mengenai
fasilitas yang saya dapat ketika tinggal di huntap.
16. Bagi saya tempat yang disediakan oleh pemerintah kurang layak.
17. Ketika harus tinggal di huntap, saya merasa semua orang tetap
menghargai saya.
18. Saya merasa banyak yang memperhatikan ketika mengalami
kesusahan.
19. Saya merasa tegar ketika harus tinggal di huntap, karena
kondisinya jauh lebih baik daripada di pengungsian.
20. Teman-teman memberikan saran yang saya butuhkan, agar saya
dapat bangkit dari kondisi ini.
21. Semenjak kondisi ini terjadi, ide yang saya ungkapkan sering
tidak disetujui.
22. Saya sudah menyampaikan apa saja barang yang saya butuhkan,
tetapi pemerintah sepertinya tidak peduli.
23. Walaupun tinggal di huntap, rekan saya masih mau mengunjungi
saya.
24. Ketika saya membutuhkan bantuan tenaga, tetangga-tetangga
dengan senang hati membantu.
25. Meskipun sudah tidak memiliki apa-apa lagi, keluarga tetap
menghormati saya.
26. Walaupun tinggal di huntap, saya tetap mudah mendapatkan
kebutuhan sehari-hari.
27. Setelah tinggal di huntap, semua orang seperti enggan datang ke
rumah saya.
28. Setelah saya tinggal di huntap, saudara-saudara saya tidak pernah
memberikan nasehat-nasehat yang berguna lagi.
122

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
123

No.

Pernyataan

SS

TS

STS

SS

TS

STS

29. Saat sedih, saya kecewa karena teman-teman tetap tertawa di


depan saya.
30. Ketika saya sedang berbicara, teman-teman menyepelekan
ucapan saya.
31. Saya merasa sendirian ketika menghadapi musibah karena tidak
ada yang memberikan semangat.
32. Teman-teman terlihat bosan ketika saya sedang menceritakan
masalah yang saya alami.
33. Ketika kami bertanya mengenai masa depan kami setelah tinggal
di huntap, pemerintah tidak memberikan jawaban yang
memuaskan.
34. Tetangga memberikan pinjaman ketika saya membutuhkan uang.
35. Informasi yang saya dapat mengenai huntap, justru membuat
saya menjadi tidak nyaman tinggal di huntap
36. Informasi mengenai bantuan apa saja yang kami terima ketika
tinggal di huntap diberikan langsung oleh pemerintah.

Skala 2
No.

Pernyataan

1. Saya senang tinggal di huntap.


2. Sebanyak apapun kegiatan, saya tetap ingin mengikuti kegiatan
kemasyarakatan yang ada di huntap.
3. Saya malas ketika berkumpul dengan tetangga sekitar.
4. Saya menyukai kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di
huntap.
5. Orang lain sering salah paham dengan apa yang saya
lakukan.
6. Saya merasa senang ketika melakukan kegiatan bersama-sama
dengan orang-orang di sekitar huntap.
123

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
124

No.

Pernyataan

SS

7. Saya mampu menjaga kesehatan walaupun dihadapkan dengan


masalah yang berat.
8. Jika ada kegiatan di huntap, saya selalu berusaha untuk ikut serta.
9. Saya tertekan ketika harus tinggal di huntap.
10. Tidak ada gangguan kesehatan yang serius sejak saya tinggal di
huntap.
11. Dengan kondisi saat ini saya berusaha agar orang-orang dapat
menerima diri saya apa adanya.
12. Ketika memikirkan kejadian di masa lalu, saya sering merasa
tidak enak badan.
13. Tinggal di huntap tidak membuat saya mengalami gangguan
pencernaan.
14. Saya menjadi tenang ketika mengetahui huntap yang saya tempati
berada di lokasi aman.
15 Saya dapat menguasai emosi dengan musibah yang saya alami saat
ini.
16. Kondisi

saya

saat

ini

membuat

saya

kesulitan

untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan baik.


17. Semenjak tinggal di huntap saya menjadi sering pergi ke dokter
karena sakit.
18. Pekerjaan-pekerjaan saya di rumah dapat saya selesaikan dengan
baik.
19. Saya berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan
yang baru.
20. Saya sering mengalami gangguan kesehatan dengan perubahan
kondisi saya saat ini.
21. Saya berusaha agar orang-orang di sekitar terhibur dengan
kehadiran saya.
22. Saya mudah jatuh sakit karena masalah yang harus saya hadapi.
124

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
125

No.

Pernyataan

SS

23. Tetangga sering mengandalkan saya dalam berbagai kegiatan.


24. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan keadaan serba
terbatas ini.
25. Saya kehilangan minat untuk melakukan banyak kegiatan yang
menyita waktu.
26. Saya mampu membuat usaha di huntap, sehingga saya dapat lebih
nyaman tinggal di huntap.
27. Saya senang dengan kegiatan kemasyarakatan yang ada di huntap.
28. Rasa sedih akibat masalah yang saya hadapi tidak membuat saya
mengalami gangguan kesehatan.
29. Jika tetangga mengalami musibah, sebisa mungkin saya
memberikan bantuan.
30. Saya berusaha agar tidak kesepian walaupun harus tinggal di
huntap.
31. Saya nyaman dengan kondisi huntap, karena tetangga-tetangga
yang selalu ramah.
32. Setelah tinggal di huntap, saya tetap memiliki waktu luang untuk
melakukan pekerjaan yang bermanfaat.
33. Pekerjaan yang saya kerjakan tidak dapat selesai tepat waktu.
34. Perasaan murung tidak berguna untuk mengatasi masalah.
35. Akibat masalah yang saya hadapi, saya sering mengalami
gangguan pencernaan.
36. Jika saya memerlukan bantuan tetangga bersedia membantu.
37. Saya bersemangat ketika memulai aktivitas karena membuat saya
dapat melupakan masalah.
38. Tetangga-tetangga saya di huntap membuat saya menjadi tidak
nyaman.
39. Saya dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
40. Saya kecewa dengan huntap yang saya tempati.
125

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
126

No.

Pernyataan

SS

41. Kondisi saat ini sering membuat saya murung.


42. Saya kurang fokus dengan pekerjaan setelah tinggal di huntap.
43. Saya merasa tidak enak badan ketika harus kembali ke huntap.
44. Tetangga-tetangga membuat saya merasa aman.
45. Saya sering menolak untuk mengikuti kegiatan di sekitar saya.
46. Saya mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang lain
kepada saya.

_Terima Kasih_

126

TS

STS

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127

Lampiran 3
Uji Reliabilitas Skala
Persepsi Terhadap
Dukungan Sosial (try out)

106
127

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
128

Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial (Try Out)

Reliability
Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excluded(a)

40

%
100.0

.0

Total

40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.778

N of
Aaitems
85

Aitem Statistics

aitem1

Mean
2.3750

Std. Deviation
.95239

aitem2

2.6500

.76962

40

aitem3

2.5750

1.00989

40

aitem4

2.6750

.65584

40

aitem5

2.8500

.92126

40

aitem6
aitem7

2.7250
2.7250

.67889
.64001

40
40

aitem8

3.0500

.63851

40

aitem9

2.7500

.74248

40

aitem10

2.9250

.65584

40

aitem11

2.7000

.56387

40

aitem12

2.6250

.95239

40

aitem13

2.7250
3.0000

.55412
.78446

40
40

aitem14
aitem15

N
40

2.9000

.70892

40

aitem16

3.3000

.56387

40

aitem17

2.4500

.59700

40

aitem18

2.9500

.67748

40

aitem19

2.7250

.78406

40

aitem20

2.7750

.80024

40

aitem21

2.9500
2.5000

.63851
.81650

40
40

aitem22

128

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
129

aitem23

2.6500

.69982

40

aitem24

3.0250

.76753

40

aitem25

2.8250

.74722

40

aitem26

2.8500

.69982

40

aitem27

2.9750

.76753

40

aitem28

2.3500

.80224

40

aitem29

2.7000
2.8250

.82275
.63599

40
40

aitem30
aitem31

2.9750

.76753

40

aitem32

2.7000

.56387

40

aitem33

2.9500

.78283

40

aitem34

2.7500

.74248

40

aitem35

3.0500

.67748

40

aitem36

2.7500

.77625

40

aitem37

2.8500
3.0500

.83359
.63851

40
40

aitem38
aitem39

3.0750

.72986

40

aitem40

2.7250

.90547

40

aitem41

3.0250

.73336

40

aitem42

2.3500

.80224

40

aitem43

3.0500

.71432

40

aitem44

2.5250

.78406

40

aitem45

3.0500
3.0750

.71432
.76418

40
40

aitem46
aitem47

2.9750

.80024

40

aitem48

3.2250

.65974

40

aitem49

2.7500

.77625

40

aitem50

2.3500

.80224

40

aitem51

3.0000

.67937

40

aitem52

2.8750

.75744

40

aitem53

2.6500
2.8500

.80224
.73554

40
40

aitem54
aitem55

2.8750

.68641

40

aitem56

3.0750

.57233

40

aitem57

2.7250

.67889

40

aitem58

2.9250

.97106

40

aitem59

2.5250

.78406

40

aitem60

2.9500

.90441

40

aitem61

2.8250
2.4750

.50064
.81610

40
40

aitem62
aitem63

2.5250

.81610

40

aitem64

2.9250

.72986

40

aitem65

2.9500

.71432

40

aitem66

2.6000

.67178

40

aitem67

3.0250

.80024

40

aitem68

2.8500

.80224

40

aitem69

3.1000

.70892

40

129

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
130

aitem70

2.8750

.72280

40

aitem71

3.0000

.75107

40

aitem72

2.7250

.67889

40

aitem73

2.9250

.91672

40

aitem74

3.0000

.78446

40

aitem75

3.1750

.67511

40

aitem76

2.9500
2.8000

.84580
.60764

40
40

aitem77
aitem78

3.0500

.74936

40

aitem79

2.6750

.97106

40

aitem80

2.8750

.79057

40

aitem81

3.0000

.81650

40

aitem82

3.1750

.71208

40

aitem83

2.8750

.68641

40

aitem84

3.2250
2.6250

.65974
.95239

40
40

aitem85

Aitem-Total Statistics

aitem1
aitem2

Scale Mean if
Aitem Deleted
238.6500

Scale
Variance if
Aitem Deleted
208.900

Corrected
Aitem-Total
Correlation
-.022

Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
.782

238.3750

198.138

.483

.768

aitem3

238.4500

201.177

.245

.774

aitem4

238.3500

202.746

.323

.773

aitem5

238.1750

209.430

-.040

.783

aitem6

238.3000

197.446

.592

.767

aitem7

238.3000

207.805

.054

.779

aitem8

237.9750
238.2750

208.692
199.846

.006
.420

.780
.770

aitem9
aitem10

238.1000

208.451

.017

.780

aitem11

238.3250

202.738

.383

.773

aitem12

238.4000

194.862

.505

.766

aitem13

238.3000

208.728

.011

.779

aitem14

238.0250

208.179

.018

.780

aitem15

238.1250

212.420

-.180

.784

aitem16

237.7250
238.5750

210.974
200.456

-.127
.496

.782
.770

aitem17
aitem18

238.0750

213.610

-.246

.785

aitem19

238.3000

208.164

.019

.780

aitem20

238.2500

199.628

.395

.770

aitem21

238.0750

209.610

-.044

.781

aitem22

238.5250

199.589

.388

.771

aitem23

238.3750

202.035

.336

.773

aitem24

238.0000
238.2000

210.615
208.882

-.090
-.011

.783
.781

aitem25

130

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
131

aitem26

238.1750

207.379

.066

.779

aitem27

238.0500

197.023

.538

.767

aitem28

238.6750

198.174

.460

.769

aitem29

238.3250

199.712

.379

.771

aitem30

238.2000

200.215

.477

.770

aitem31

238.0500

204.356

.194

.776

aitem32

238.3250
238.0750

202.738
209.097

.383
-.022

.773
.781

aitem33
aitem34

238.2750

199.846

.420

.770

aitem35

237.9750

209.717

-.050

.781

aitem36

238.2750

199.589

.411

.770

aitem37

238.1750

208.815

-.013

.781

aitem38

237.9750

209.204

-.022

.780

aitem39

237.9500

203.690

.239

.775

aitem40

238.3000
238.0000

196.215
207.128

.480
.073

.767
.779

aitem41
aitem42

238.6750

196.892

.518

.767

aitem43

237.9750

206.589

.103

.778

aitem44

238.5000

199.282

.420

.770

aitem45

237.9750

207.769

.045

.779

aitem46

237.9500

208.100

.024

.780

aitem47

238.0500

209.895

-.057

.782

aitem48

237.8000
238.2750

212.267
199.589

-.182
.411

.784
.770

aitem49
aitem50

238.6750

198.174

.460

.769

aitem51

238.0250

212.743

-.202

.784

aitem52

238.1500

210.387

-.080

.782

aitem53

238.3750

198.497

.445

.769

aitem54

238.1750

199.738

.429

.770

aitem55

238.1500

198.285

.541

.768

aitem56

237.9500
238.3000

209.792
201.087

-.055
.398

.781
.771

aitem57
aitem58

238.1000

214.554

-.221

.789

aitem59

238.5000

199.282

.420

.770

aitem60

238.0750

204.994

.131

.778

aitem61

238.2000

203.908

.353

.774

aitem62

238.5500

197.331

.489

.768

aitem63

238.5000

198.718

.427

.769

aitem64

238.1000
238.0750

207.631
211.866

.049
-.153

.779
.784

aitem65
aitem66

238.4250

201.071

.403

.771

aitem67

238.0000

210.667

-.091

.783

aitem68

238.1750

207.379

.051

.779

aitem69

237.9250

208.789

-.004

.780

aitem70

238.1500

208.028

.031

.780

aitem71

238.0250

209.307

-.031

.781

aitem72

238.3000

197.446

.592

.767

131

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
132

aitem73

238.1000

207.631

aitem74

238.0250

aitem75

237.8500

aitem76
aitem77

.028

.781

203.922

.208

.775

212.131

-.172

.784

238.0750

216.738

-.331

.790

238.2250

202.538

.364

.773

aitem78

237.9750

206.076

.119

.778

aitem79

238.3500
238.1500

193.208
209.310

.558
-.032

.764
.782

aitem80
aitem81

238.0250

207.871

.028

.780

aitem82

237.8500

209.003

-.015

.781

aitem83

238.1500

201.054

.395

.771

aitem84

237.8000

211.856

-.161

.783

aitem85

238.4000

194.862

.505

.766

Scale Statistics

Mean
241.0250

Variance
209.204

Std. Deviation
14.46390

N of
Aitems
85

132

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133

Lampiran 4
Uji Reliabilitas Skala
Penyesuaian Diri (try out)

112
133

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
113

Skala Penyesuaian Diri (Try Out)

Reliability
Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excluded(a)

40

%
100.0

.0

Total

40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.911

N of
Aitems
84

Aitem Statistics

aitem1

Mean
2.5250

Std. Deviation
.78406

aitem2

2.7250

.90547

40

aitem3

2.3500

.80224

40

aitem4

2.5500
2.6500

.90441
.80224

40
40

aitem5
aitem6

N
40

2.6000

.87119

40

aitem7

2.5250

.81610

40

aitem8

2.5500

.90441

40

aitem9

2.6750

.79703

40

aitem10

2.6750

.65584

40

aitem11

2.6250

.95239

40

aitem12

2.6750
2.4500

.97106
.59700

40
40

aitem13
aitem14

2.6250

.66747

40

aitem15

2.8000

.91147

40

aitem16

2.4750

.81610

40

aitem17

2.6500

.69982

40

aitem18

2.5000

.75107

40

aitem19

2.7750

.65974

40

aitem20

2.6250

.89693

40

134

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
135

aitem21

2.7250

.81610

40

aitem22

2.4750

.71567

40

aitem23

2.8250

.50064

40

aitem24

2.7250

.67889

40

aitem25

2.7500

.77625

40

aitem26

2.7250

.67889

40

aitem27

2.4750
2.7000

.55412
.56387

40
40

aitem28
aitem29

2.6000

.67178

40

aitem30

2.5000

.81650

40

aitem31

2.7250

.67889

40

aitem32

2.4000

.54538

40

aitem33

2.5000

.75107

40

aitem34

2.6000

.81019

40

aitem35

2.6750
2.9750

.52563
.76753

40
40

aitem36
aitem37

2.5000

.55470

40

aitem38

2.6500

.69982

40

aitem39

2.4500

.63851

40

aitem40

2.6000

.90014

40

aitem41

2.6000

.54538

40

aitem42

2.8750

.68641

40

aitem43

2.5000
2.6250

.55470
.83781

40
40

aitem44
aitem45

2.6000

.63246

40

aitem46

2.3500

.80224

40

aitem47

2.7750

.73336

40

aitem48

2.5000

.64051

40

aitem49

2.9500

.74936

40

aitem50

2.8000

.88289

40

aitem51

2.6750
2.8500

.65584
.76962

40
40

aitem52
aitem53

2.5750

.54948

40

aitem54

2.5000

.75107

40

aitem55

2.5750

.78078

40

aitem56

2.8000

.60764

40

aitem57

2.6250

.58562

40

aitem58

2.8500

.73554

40

aitem59

2.8750
2.6000

.68641
.67178

40
40

aitem60
aitem61

2.7500

.74248

40

aitem62

2.4750

.93336

40

aitem63

2.6500

.76962

40

aitem64

2.6250

.58562

40

aitem65

2.5750

.59431

40

aitem66

2.6500
2.6000

.73554
.49614

40

aitem67

40

135

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
136

aitem68

2.5000

.55470

40

aitem69

2.7250

.55412

40

aitem70

2.9500

.87560

40

aitem71

2.5000

.50637

40

aitem72

2.6250

.74032

40

aitem73

2.6000

.70892

40

aitem74

2.7000
2.7250

.79097
.59861

40
40

aitem75
aitem76

2.5750

.74722

40

aitem77

2.5750

.74722

40

aitem78

2.7250

.71567

40

aitem79

2.6500

.69982

40

aitem80

2.8000

.64847

40

aitem81

2.7250

.78406

40

aitem82

2.8250
2.5000

.63599
.81650

40
40

2.5500

.95943

40

aitem83
aitem84

Aitem-Total Statistics

aitem1

Scale Mean if
Aitem Deleted
219.1500

Scale
Variance if
Aitem Deleted
435.413

Corrected
Aitem-Total
Correlation
.421

Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
.909

aitem2

218.9500

427.946

.562

.908

aitem3

219.3250

432.840

.489

.909

aitem4

219.1250

444.163

.127

.912

aitem5

219.0250

432.384

.503

.908

aitem6

219.0750

434.430

.403

.909

aitem7

219.1500
219.1250

433.105
444.163

.472
.127

.909
.912

aitem8
aitem9

219.0000

438.051

.334

.910

aitem10

219.0000

441.436

.288

.910

aitem11

219.0500

428.869

.508

.908

aitem12

219.0000

428.718

.501

.908

aitem13

219.2250

438.589

.435

.909

aitem14

219.0500

438.921

.374

.910

aitem15

218.8750
219.2000

445.343
433.087

.095
.473

.912
.909

aitem16
aitem17

219.0250

437.512

.404

.909

aitem18

219.1750

446.302

.093

.912

aitem19

218.9000

442.400

.251

.910

aitem20

219.0500

434.408

.391

.909

aitem21

218.9500

452.356

-.092

.913

aitem22

219.2000

434.882

.483

.909

aitem23

218.8500
218.9500

442.387
440.254

.341
.319

.910
.910

aitem24

136

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
116

aitem25

218.9250

436.379

.396

.909

aitem26

218.9500

431.946

.617

.908

aitem27

219.2000

442.626

.295

.910

aitem28

218.9750

439.922

.405

.910

aitem29

219.0750

445.353

.141

.911

aitem30

219.1750

433.020

.475

.909

aitem31

218.9500
219.2750

437.741
447.846

.409
.072

.909
.911

aitem32
aitem33

219.1750

438.507

.342

.910

aitem34

219.0750

440.276

.261

.910

aitem35

219.0000

439.128

.473

.909

aitem36

218.7000

430.062

.602

.908

aitem37

219.1750

445.225

.183

.911

aitem38

219.0250

438.948

.354

.910

aitem39

219.2250
219.0750

445.512
439.763

.144
.245

.911
.911

aitem40
aitem41

219.0750

444.225

.230

.910

aitem42

218.8000

438.010

.394

.909

aitem43

219.1750

441.892

.327

.910

aitem44

219.0500

439.536

.273

.910

aitem45

219.0750

447.969

.054

.912

aitem46

219.3250

430.071

.574

.908

aitem47

218.9000
219.1750

444.605
444.302

.151
.189

.911
.911

aitem48
aitem49

218.7250

445.025

.134

.911

aitem50

218.8750

440.317

.235

.911

aitem51

219.0000

439.949

.343

.910

aitem52

218.8250

437.738

.357

.910

aitem53

219.1000

440.297

.400

.910

aitem54

219.1750

441.840

.235

.911

aitem55

219.1000
218.8750

440.041
439.138

.280
.405

.910
.909

aitem56
aitem57

219.0500

443.536

.241

.910

aitem58

218.8250

432.199

.558

.908

aitem59

218.8000

435.497

.483

.909

aitem60

219.0750

435.507

.494

.909

aitem61

218.9250

434.225

.486

.909

aitem62

219.2000

438.062

.279

.910

aitem63

219.0250
219.0500

434.999
444.972

.443
.182

.909
.911

aitem64
aitem65

219.1000

442.554

.276

.910

aitem66

219.0250

440.435

.286

.910

aitem67

219.0750

444.379

.248

.910

aitem68

219.1750

444.712

.205

.911

aitem69

218.9500

437.433

.521

.909

aitem70

218.7250

435.743

.364

.910

aitem71

219.1750

448.353

.056

.911

137

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
138

aitem72

219.0500

445.844

.109

.911

aitem73

219.0750

446.020

.110

.911

aitem74

218.9750

439.204

.301

.910

aitem75

218.9500

441.587

.313

.910

aitem76

219.1000

437.836

.365

.910

aitem77

219.1000

451.221

-.062

.913

aitem78

218.9500
219.0250

442.972
437.769

.210
.395

.911
.909

aitem79
aitem80

218.8750

442.574

.250

.910

aitem81

218.9500

432.972

.497

.909

aitem82

218.8500

440.644

.328

.910

aitem83

219.1750

441.943

.210

.911

aitem84

219.1250

441.394

.186

.911

Scale Statistics
Mean
221.6750

Variance
449.815

Std. Deviation
21.20884

N of
Aitems
84

138

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139

Lampiran 5
Uji Reliabilitas Skala
Persepsi Terhadap
Dukungan Sosial

118
139

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
119

Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial

Reliability
Case Processing Summary
N
Cases

Valid

40

%
100.0

.0

Excluded(a)
Total

40
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.919

N of
Aitems
36

Aitem Statistics

Aitem1

Mean
2.6500

Std. Deviation
.76962

Aitem2

2.6750

.65584

40

Aitem3

2.7250

.67889

40

Aitem4

2.7500

.74248

40

Aitem5

2.7000

.56387

40

Aitem6

2.6250
2.4500

.95239
.59700

40
40

Aitem7
Aitem8

N
40

2.7750

.80024

40

Aitem9

2.5000

.81650

40

Aitem10

2.6500

.69982

40

Aitem11

2.9750

.76753

40

Aitem12

2.3500

.80224

40

Aitem13

2.7000

.82275

40

Aitem14

2.8250
2.7000

.63599
.56387

40
40

Aitem15
Aitem16

2.7500

.74248

40

Aitem17

2.7500

.77625

40

Aitem18

2.7250

.90547

40

Aitem19

2.3500

.80224

40

Aitem20

2.5250

.78406

40

140

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
141

Aitem21

2.7500

.77625

40

Aitem22

2.3500

.80224

40

Aitem23

2.6500

.80224

40

Aitem24

2.8500

.73554

40

Aitem25

2.8750

.68641

40

Aitem26

2.7250

.67889

40

Aitem27

2.5250
2.8250

.78406
.50064

40
40

Aitem28
Aitem29

2.4750

.81610

40

Aitem30

2.5250

.81610

40

Aitem31

2.6000

.67178

40

Aitem32

2.7250

.67889

40

Aitem33

2.8000

.60764

40

Aitem34

2.6750

.97106

40

Aitem35

2.8750
2.6250

.68641
.95239

40
40

Aitem36

Aitem-Total Statistics

Aitem1

Scale Mean if
Aitem Deleted
93.3500

Scale
Variance if
Aitem Deleted
181.054

Corrected
Aitem-Total
Correlation
.490

Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
.917

Aitem2

93.3250

184.738

.372

.918

Aitem3

93.2750
93.2500

179.281
182.756

.663
.423

.915
.917

Aitem4
Aitem5

93.3000

184.779

.437

.917

Aitem6

93.3750

176.548

.567

.916

Aitem7

93.5500

183.382

.498

.917

Aitem8

93.2250

184.076

.326

.919

Aitem9

93.5000

182.769

.379

.918

Aitem10

93.3500

183.926

.389

.918

Aitem11

93.0250
93.6500

179.871
180.644

.551
.487

.916
.917

Aitem12
Aitem13

93.3000

184.215

.309

.919

Aitem14

93.1750

184.302

.410

.918

Aitem15

93.3000

184.779

.437

.917

Aitem16

93.2500

182.756

.423

.917

Aitem17

93.2500

180.859

.495

.917

Aitem18

93.2750

178.615

.511

.916

Aitem19

93.6500
93.4750

178.951
182.461

.568
.412

.916
.918

Aitem20
Aitem21

93.2500

180.859

.495

.917

Aitem22

93.6500

180.644

.487

.917

Aitem23

93.3500

179.259

.554

.916

141

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
121

Aitem24

93.1500

182.028

.465

.917

Aitem25

93.1250

182.522

.475

.917

Aitem26

93.2750

184.512

.370

.918

Aitem27

93.4750

182.461

.412

.918

Aitem28

93.1750

186.097

.399

.918

Aitem29

93.5250

180.307

.494

.917

Aitem30

93.4750
93.4000

179.538
182.451

.530
.490

.916
.917

Aitem31
Aitem32

93.2750

179.281

.663

.915

Aitem33

93.2000

184.677

.409

.918

Aitem34

93.3250

175.507

.596

.915

Aitem35

93.1250

184.010

.393

.918

Aitem36

93.3750

176.548

.567

.916

Scale Statistics

Mean
96.0000

Variance
191.795

Std. Deviation
13.84900

N of
Aitems
36

142

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143

Lampiran 6
Uji Reliabilitas Skala
Penyesuaian Diri

143
122

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
144

Skala Penyesuaian Diri

Reliability
Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excluded(a)
Total

%
40
0

100.0
.0

40

100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.923

N of
Aitems
46

Aitem Statistics
Mean

Std. Deviation

Aitem1

2.5250

.78406

40

Aitem2

2.7250
2.3500

.90547
.80224

40
40

Aitem3
Aitem4

2.6500

.80224

40

Aitem5

2.6000

.87119

40

Aitem6

2.5250

.81610

40

Aitem7

2.6750

.79703

40

Aitem8

2.6250

.95239

40

Aitem9

2.6750

.97106

40

Aitem10

2.4500
2.6250

.59700
.66747

40
40

Aitem11
Aitem12

2.4750

.81610

40

Aitem13

2.6500

.69982

40

Aitem14

2.6250

.89693

40

Aitem15

2.4750

.71567

40

Aitem16

2.8250

.50064

40

Aitem17

2.7250

.67889

40

Aitem18

2.7500
2.7250

.77625
.67889

40
40

Aitem19
Aitem20

2.7000

.56387

40

Aitem21

2.5000

.81650

40

Aitem22

2.7250

.67889

40

144

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
124

Aitem23

2.5000

.75107

40

Aitem24

2.6750

.52563

40

Aitem25

2.9750

.76753

40

Aitem26

2.6500

.69982

40

Aitem27

2.8750

.68641

40

Aitem28

2.5000

.55470

40

Aitem29

2.3500
2.6750

.80224
.65584

40
40

Aitem30
Aitem31

2.8500

.76962

40

Aitem32

2.5750

.54948

40

Aitem33

2.8000

.60764

40

Aitem34

2.8500

.73554

40

Aitem35

2.8750

.68641

40

Aitem36

2.6000

.67178

40

Aitem37

2.7500
2.6500

.74248
.76962

40
40

Aitem38
Aitem39

2.7250

.55412

40

Aitem40

2.9500

.87560

40

Aitem41

2.7000

.79097

40

Aitem42

2.7250

.59861

40

Aitem43

2.5750

.74722

40

Aitem44

2.6500

.69982

40

Aitem45

2.7250
2.8250

.78406
.63599

40
40

Aitem46

Aitem-Total Statistics

Aitem1
Aitem2

Scale Mean if
Aitem Deleted
120.1000

Scale
Variance if
Aitem Deleted
245.374

Corrected
Aitem-Total
Correlation
.405

Cronbach's
Alpha if Aitem
Deleted
.922

119.9000

239.631

.552

.920

Aitem3

120.2750

243.281

.480

.921

Aitem4

119.9750

241.769

.542

.920

Aitem5

120.0250

243.051

.446

.921

Aitem6

120.1000

242.862

.488

.921

Aitem7

119.9500

246.869

.337

.922

Aitem8

120.0000
119.9500

240.205
239.023

.502
.532

.921
.920

Aitem9
Aitem10

120.1750

247.481

.431

.921

Aitem11

120.0000

248.410

.336

.922

Aitem12

120.1500

242.695

.494

.921

Aitem13

119.9750

246.589

.403

.922

Aitem14

120.0000

243.692

.408

.922

Aitem15

120.1500

244.592

.484

.921

Aitem16

119.8000

250.677

.316

.922

145

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
125

Aitem17

119.9000

248.349

.333

.922

Aitem18

119.8750

243.804

.475

.921

Aitem19

119.9000

242.862

.596

.920

Aitem20

119.9250

248.122

.422

.921

Aitem21

120.1250

244.010

.441

.921

Aitem22

119.9000

247.323

.382

.922

Aitem23

120.1250
119.9500

246.369
247.638

.382
.485

.922
.921

Aitem24
Aitem25

119.6500

241.618

.575

.920

Aitem26

119.9750

247.204

.374

.922

Aitem27

119.7500

245.987

.440

.921

Aitem28

120.1250

249.958

.323

.922

Aitem29

120.2750

241.128

.568

.920

Aitem30

119.9500

249.126

.308

.922

Aitem31

119.7750
120.0500

247.102
248.356

.340
.420

.922
.921

Aitem32
Aitem33

119.8250

247.276

.434

.921

Aitem34

119.7750

243.051

.538

.920

Aitem35

119.7500

244.808

.496

.921

Aitem36

120.0250

245.666

.466

.921

Aitem37

119.8750

244.420

.472

.921

Aitem38

119.9750

243.974

.473

.921

Aitem39

119.9000
119.6750

245.990
243.353

.554
.432

.921
.921

Aitem40
Aitem41

119.9250

248.276

.282

.923

Aitem42

119.9000

249.836

.303

.922

Aitem43

120.0500

246.921

.360

.922

Aitem44

119.9750

246.281

.417

.921

Aitem45

119.9000

243.426

.486

.921

Aitem46

119.8000

247.497

.401

.922

Scale Statistics

Mean
122.6250

Variance
255.933

Std. Deviation
15.99790

N of
Aitems
46

146

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
147

Lampiran 7
Uji Normalitas

147
126

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127
148

UJI NORMALITAS

NPar Tes
Descriptive Statistics
N
PersepsiTerhadapDukungan
Sosial

254

PenyesuaianDiri

254

Mean

Std. Deviation

Minimum

Maximum

94.89

9.805

70

136

120.79

12.083

90

173

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


PersepsiTerhadap
DukunganSosial
N
Normal Parameters(a,b)

Mean
Std. Deviation

Most Extreme
Differences

Absolute
Positive
Negative

Penyesuaian
Diri

254
94.89

254
120.79

9.805

12.083

.041

.037

.041

.034

-.039

-.037

Kolmogorov-Smirnov Z

.654

.590

Asymp. Sig. (2-tailed)

.785

.877

a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.

148

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149

Lampiran 8
Uji Linearitas

128
149

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
150

UJI LINEARITAS
Means
Case Processing Summary
Cases
Included
N
PenyesuaianDiri *
PersepsiTerhadap
DukunganSosial

Excluded

Percent
254

Percent

100.0%

Report
PenyesuaianDiri
PersepsiTerhadap
DukunganSosial
70

Mean
90.00

Std.
Deviation

N
1

71

91.00

72

93.00

74

95.50

.707

75
78
79

95.00
98.33

1
3

.
.577

101.00

80

103.00

81

102.67

1.528

82

106.33

1.633

83

106.44

1.333

84

105.00

2.380

85

110.00
109.60

7
10

1.414
3.273

111.40

2.191

86
87
88

113.33

2.550

89

113.15

13

3.484

90

115.43

3.259

91

116.50

2.726

92

117.25

2.188

93

119.22
119.67

9
12

2.167
2.060

94
95

122.08

13

2.565

96

121.89

2.759

97

124.64

11

3.613

150

Total

.0%

Percent
254

100.0%

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130
151

98

124.20

10

1.932

99

126.09

11

2.119

100

126.89

2.472

101

127.67

2.500

102

131.00

.816

103

130.71

1.704

104

130.56
134.00

9
2

3.046
.000
1.669

105
106

134.75

107

135.00

108

136.00

11

2.236

109

137.50

1.000

111

141.00

.000

112

142.00

1.414

113

141.00
142.00

1
2

.
.000

114
116

142.00

1.414

117

148.00

136

171.00

2.828

Total

120.79

254

12.083

ANOVA Table
Sum of
Squares
PenyesuaianDiri *
PersepsiTerhadap
DukunganSosial

Between
Groups

df

Mean
Square

43

829.919

35686.496
Linearity

35453.569

Deviation from
Linearity
Total

.000

1 35453.569 5946.571

.000

42

5.546

1252.024

210

5.962

36938.520

253

Measures of Association
R

R Squared
.980

Sig.

139.201

232.927

Within Groups

PenyesuaianDiri *
PersepsiTerhadap
DukunganSosial

(Combined)

.960

151

Eta
.983

Eta Squared
.966

.930

.597

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
152

Lampiran 9
Uji Hipotesis

152
131

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
132

UJI HIPOTESIS

Correlations
Descriptive Statistics
Mean
PersepsiTerhadap
DukunganSosial
PenyesuaianDiri

Std. Deviation

94.89

9.805

254

120.79

12.083

254

Correlations

PersepsiTerhadap
DukunganSosial

PersepsiTerhadap
DukunganSosial

Penyesuaian
Diri

.980(**)

254

.000
254

.980(**)

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)

PenyesuaianDiri

N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)

.000

254

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

153

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154

Lampiran 10
Korelasi Dukungan
Emosional dengan
Penyesuaian Diri

154
133

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
134

KORELASI DUKUNGAN EMOSIONAL


DENGAN PENYESUIAN DIRI

Correlations

Descriptive Statistics
PenyesuaianDiri
DukunganEmosional

Mean
120.79

Std. Deviation
12.083

21.24

2.895

N
254
254

Correlations

PenyesuaianDiri

Pearson Correlation

Penyesuaian
Diri
1

Sig. (1-tailed)

.000

N
DukunganEmosional

Dukungan
Emosional
.785(**)

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

155

254

254

.785(**)

.000
254

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156

Lampiran 11
Korelasi Dukungan
Instrumental dengan
Penyesuaian Diri

135
156

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
157

KORELASI DUKUNGAN INSTRUMENTAL


DENGAN PENYESUAIAN DIRI

Correlations
Descriptive Statistics

PenyesuaianDiri
DukunganInstrumental

Mean
120.79

Std. Deviation
12.083

20.93

2.711

N
254
254

Correlations

PenyesuaianDiri

Pearson Correlation

Penyesuai
anDiri
1

Sig. (1-tailed)

.000

N
DukunganInstrumental

DukunganInstr
umental
.781(**)

Pearson Correlation

254

254

.781(**)

Sig. (1-tailed)

.000

254

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

157

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158

Lampiran 12
Korelasi Dukungan
Penghargaan dengan
Penyesuaian Diri

158
137

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
159

KORELASI DUKUNGAN PENGHARGAAN


DENGAN PENYESUAIAN DIRI

Correlations

Descriptive Statistics

PenyesuaianDiri
DukunganPenghargaan

Mean
120.79

Std. Deviation
12.083

31.80

3.711

N
254
254

Correlations

PenyesuaianDiri

Pearson Correlation

Penyesuai
anDiri
1

Sig. (1-tailed)

.000

N
DukunganPenghargaan

DukunganPeng
hargaan
.883(**)

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

254
.883(**)
.000
254

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

159

254
1
254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160

Lampiran 13
Korelasi Dukungan
Informasi dengan
Penyesuaian Diri

139
160

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
161
140

KORELASI DUKUNGAN INFORMASI


DENGAN PENYESUAIAN DIRI

Correlations

Descriptive Statistics

PenyesuaianDiri
DukunganInformasi

Mean
120.79

Std. Deviation
12.083

20.92

2.675

N
254
254

Correlations

PenyesuaianDiri

Penyesuai
anDiri

DukunganInfor
masi

.724(**)
.000

254

254

.724(**)

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

DukunganInformasi

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)

.000

254

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

161

254

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162

Lampiran 14
Uji Perbedaan Persepsi
Terhadap Dukungan Sosial
Berdasarkan Usia Subjek

141
162

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142163

UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIAL BERDASARKAN USIA SUBJEK

Oneway

Descriptives
PenyesuaianDiri
N

Mean

Std.
Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for


Mean

Min

Max

Lower Bound Upper Bound

< 30 tahun

75

107.56

6.593

.761

106.04

109.08

90

130

31-45 tahun

85
94

120.96
131.18

6.673
8.489

.724
.876

119.53
129.44

122.40
132.92

108
114

148
173

254

120.79

12.083

.758

119.29

122.28

90

173

46-60 tahun
Total

Test of Homogeneity of Variances


PenyesuaianDiri
Levene
Statistic
1.610

df1

df2
2

Sig.
251

.202

ANOVA
PenyesuaianDiri

Between Groups

Sum of
Squares
23279.220

Within Groups
Total

df
2

Mean Square
11639.610

13659.300

251

54.420

36938.520

253

163

F
213.887

Sig.
.000

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164

Lampiran 15
Uji Perbedaan Persepsi
Terhadap Dukungan Sosial
Berdasarkan Jumlah Anggota
Keluarga

143
164

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
144

UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIAL BERDASARKAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

T-Test
Group Statistics

Penyesuaian Diri

KategoriJumlah
AnggotaKeluarga
2 - 4 orang
> 5 orang

Std.
Deviation

Mean

129

121.56

11.952

Std. Error
Mean
1.052

125

119.99

12.214

1.092

Independent Samples Test


Levene's
Test for
t-test for Equality of Means
Equality of
Variances

Sig.

df

Sig.
Mean
Std. Error
(2-tailed) Difference Difference

95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Upper Lower

Penyesuaian
Diri

Equal variances
.002
assumed
Equal variances
not assumed

.967 1.033

252

.303

1.566

1.516 -1.420 4.552

1.033 251.285

.303

1.566

1.517 -1.421 4.553

165

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
166

Lampiran 16
Uji Perbedaan Persepsi
Terhadap Dukungan Sosial
Berdasarkan Lama Tinggal di
Hunian Tetap

166
145

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
167

UJI PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN


SOSIAL BERDASARKAN LAMA TINGGAL DI HUNIAN
TETAP

Oneway
Descriptives
PenyesuaianDiri
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
119.68 129.79

1- 2 bulan

N
38

Mean
124.74

Std.
Deviation
15.383

Std.
Error
2.495

3 - 4 bulan

87

118.10

11.299

1.211

115.70

> 5 bulan

129
254

121.43
120.79

11.156
12.083

.982
.758

119.49
119.29

Total

Min
91

Max
173

120.51

93

143

123.38
122.28

90
90

169
173

Test of Homogeneity of Variances


PenyesuaianDiri
Levene
Statistic
2.386

df1

df2
2

Sig.
.094

251

ANOVA
PenyesuaianDiri
Sum of
Squares
Between Groups
Within Groups
Total

df

Mean Square

1273.392
35665.127

2
251

36938.520

253

636.696
142.092

167

F
4.481

Sig.
.012

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168

Lampiran 15
Izin Penelitian

147
168

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
169

169

Anda mungkin juga menyukai