Anda di halaman 1dari 5

Salman

TT-3A

KANAL FREKUENSI TELEVISI


Sinyal yang diterima oleh antena telavisi adalah semua frekuensi yang termasuk
dalam range kerja frekuensi dari antenna yang digunakan pada sebuah televisi, tetapi pada
system PAL dan NTSC telah ditetapkan frekuensi kerja dari masing-masing kanal frekuensi
VHF dan UHF. Untuk bekerja pada range kanal 2 hingga kanal 12 dengan frekuensi kerja 47
230 MHz, sedangkan untuk UHF bekerja pada range kanal 14 83 dengan frekuensi kerja
470 890 MHZ semua frekuensi yang diterima oleh antenna dan diteruskan oleh saluran
transmisi diolah pada bagian tuner dari sebuah televisi.
VHF TELEVISION FREQUENCIES
RANGE KANAL
VHF LOW 02
VHF LOW 03
VHF LOW 04
VHF LOW 05
VHF LOW 06
VHF HIGH 07
VHF HIGH 08
VHF HIGH 09
VHF HIGH 10
VHF HIGH 11
VHF HIGH 12
VHF HIGH 13

FREKUENSI
54-60 Mhz
60-66 Mhz
66-72 Mhz
76-82 Mhz
82-88 Mhz
174-180 Mhz
180-186 Mhz
186-192 Mhz
192-198 Mhz
198-204 Mhz
204-208 Mhz
208-216 Mhz

UHF TELEVISION FREQUENCIES


RANGE
KANAL
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

FREKUENSI
470-476 Mhz
476-482 Mhz
482-488 Mhz
488-494 Mhz
494-500 Mhz
500-506 Mhz
506-512 Mhz
512-518 Mhz
518-524 Mhz
524-530 Mhz
530-536 Mhz
536-542 Mhz
542-548 Mhz
548-554 Mhz

RANGE
KANAL
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

FREKUENSI
680-686 Mhz
686-692 Mhz
692-698 Mhz
698-704 Mhz
704-710 Mhz
710-716 Mhz
716-722 Mhz
722-728 Mhz
728-734 Mhz
734-740 Mhz
740-746 Mhz
746-752 Mhz
752-758 Mhz
758-764 Mhz

TABEL KANAL FREKUENSI TELEVISI

Salman
TT-3A

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

554-560 Mhz
560-566 Mhz
566-572 Mhz
572-578 Mhz
578-584 Mhz
584-590 Mhz
590-596 Mhz
596-602 Mhz
602-608 Mhz
608-614 Mhz
614-620 Mhz
620-626 Mhz
626-632 Mhz
632-638 Mhz
638-644 Mhz
644-650 Mhz
650-656 Mhz
656-662 Mhz
662-668 Mhz
668-674 Mhz
674-680 Mhz

63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83

764-770 Mhz
770-776 Mhz
776-782 Mhz
782-788 Mhz
788-794 Mhz
794-800 Mhz
800-806 Mhz
806-812 Mhz
812-818 Mhz
818-824 Mhz
824-830 Mhz
830-836 Mhz
836-842 Mhz
842-848 Mhz
848-854 Mhz
854-860 Mhz
860-866 Mhz
866-872 Mhz
872-878 Mhz
878-884 Mhz
884-890 Mhz

Pembagian frekuensi televisi pada kanal VHF dan UHF untuk system PAL dan FCC.
PAL

NO

FCC

KANAL

FREKUEN
SI

GAMBAR

SUARA

FREKUEN
SI

GAMBAR

SUARA

43 - 50

44,25

49.75

54 - 61

55.25

60.75

54-60

55.25

59.75

61 - 68

62.25

67.75

60-66

61.25

65.75

174 - 181

175.25

180.75

66-72

67.25

71.75

181 - 188

182.25

187.75

79-82

77.25

81.75

TABEL KANAL FREKUENSI TELEVISI

Salman
TT-3A

188 195

189.25

194.75

82-88

83.25

87.75

195 202

196.25

201.75

174-180

175.25

179.75

202 209

203.25

208.75

180-186

181.25

185.75

209 - 216

210.25

215.75

186-192

187.25

191.75

10

192-198

193.25

197.75

11

198-204

199.25

203.75

12

204-210

205.25

209.75

13

210-216

211.25

215.75

Untuk system FCC, kanal 13 baru masuk kanal UHF, dan frekuensinya antara 470
MHz 890 MHz . Akan tetapi untuk system PAL kanal di atas 9, yaitu 10 ke atas sudah
termasuk UHF, dan frekuensinya juga antara 470 MHz 890 MHz.Dari darter diatas dapat
diketahui bahwa beda frekuensi antara sinyal pembawa gambar dan pembawa suara selalu
tetap, yaitu 4,5 Mhz untuk system FCC, dan 5,5 MHz untuk system PAL.

Prinsip perencanaan frekuensi TV UHF di Indonesia :

Kanal UHF: Ch. 22-62 (41 kanal)

Dalam satu wilayah layanan yang sama, untuk TV analog:


1. Tidak bisa adjacent channel (kanal sebelahnya)
2. Hindari selisih kanal 9, image-channel interference
3. Kombinasi kanal genap dan kanal ganjil saja

Jumlah maksimum teoritis dalam satu wilayah layanan terisolasi adalah 41:2 = 20-21
kanal. Tetapi tidak bisa semuanya digunakan, karena diperlukan untuk
mengakomodasi daerah layanan sekitarnya, serta juga untuk jatah gap filler. Gap
filler pemancar daya pancar kecil untuk menutup blank spot karena ada halangan
(gunung, gedung tinggi, dsb).

Di ibu kota propinsi, sepanjang memungkinkan, jumlah maksimum, dengan


mempertimbangkan 7 kanal untuk jatah daerah sekitar lokasi tersebut, adalah
maksimum menjadi 14 kanal(mengambil jatah daerah yg bersebelahan)

Dari 14 kanal, perlu dipertimbangkan 2 kanal untuk jatah TV digital.

TABEL KANAL FREKUENSI TELEVISI

Salman
TT-3A

Catatan: Ch.22-25, di beberapa daerah digunakan penyelenggara selular analog NMT470 (Mobisel). Perlu dikaji seksama agar tidak interferensi. Hal ini dapat mengurangi
jumlah kanal yang dapat digunakan.

Pengelompokkan kanal TV UHF di Indonesia


Pada intinya frekuensi UHF di Indonesia berbeda-beda. Namun, terdapat pengelompokkan
yang disesuaikan per daerah di Indonesia, seperti di bawah ini :

Channel
Group

Ch.UHF

Ch.UHF

Ch.UHF

Ch.UHF

Ch.UHF

Ch.UHF

Ch.UHF

22

24

26

28

30

32

34

23

25

27

29

31

33

35

36

38

40

42

44

46

48

37

39

41

43

45

47

49

50

52

54

56

58

60

62

51

53

55

57

59

61

63

Pengelompokan dasar dalam 6 grup (A,B,C,D,E,F) untuk kebutuhan 7 saluran di tiap


wilayah. Untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 7 saluran per wilayah dapat mengambil jatah
saluran dari wilayah tetangga. Konsekuensi logis jika tidak dapat dilakukan pengulangan
saluran frekuensi yang sama, akan mengurangi jatah saluran frekuensi di wilayah tetangga
tersebut.

Sesuai pola dasar (7 kanal utama) Group kanal


1. Ditentukan wilayah layanan sesuai dengan master plan atau rencana induk TV
UHF.
2. Dipilih lokasi pemancar yang sesuai
3. Dihitung ERP pemancar yang tidak menyebabkan melebihi batasan yang
ditentukan.

Di luar pola dasar (7 kanal utama) - Penambahan kanal untuk pemancar berdaya
pancar besar

TABEL KANAL FREKUENSI TELEVISI

Salman
TT-3A

1. Dalam keadaan yang memaksa di satu wilayah siaran dapat ditambah saluran
baru di luar 7 (tujuh) saluran yang telah direncanakan.
2. Dengan digunakannya saluran yang direncanakan untuk wilayah lain
mengakibatkan berkurangnya jumlah saluran, atau bahkan tidak ada lagi
saluran yang bisa digunakan di wilayah tersebut. Hal ini mengandung
konsekuensi bahwa jumlah stasiun pemancar baru yang bisa dibangun di
daerah tersebut akan berkurang dari 7 saluran yang disediakan, sehingga
mungkin perlu dilakukan seleksi atau pertimbangan lain yang lebih luas bagi
penyelenggara siaran yang mengajukan usulan baru.

Contoh pengelompokkan wilayah Jabotabek dan Bandung


Jabotabek : Group D, E, & F (23, 27, 29, 31, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 53, 57)
Bandung : Group B & C (36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60, 62)

TABEL KANAL FREKUENSI TELEVISI

Anda mungkin juga menyukai