Anda di halaman 1dari 7

Matakuliah

: Bahasa Indonesia

Tanggal : 8 April 2015

Dosen

: Trisna Andarwulan, S.S., M.Pd.

Jurusan : Agroekoteknologi

Ujian

: Tengah Semester (UTS)

Sifat

: Take home

1. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering
dijumpai penyimpangan/kesalahan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi
kejelasan pesan yang disampaikan.
a. Hal-hal apa saja yang menyebabkan penyimpangan/kesalahan berbahasa tersebut?
b. Berikan contoh bentuk penyimpangan tersebut! Berikan pula ulasan/keterangan dari
contoh yang Anda berikan dengan disertai pembenarannya!
2. Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara memilih diksi.
a. Apa arti penting diksi bagi Anda sebagai mahasiswa?
b. Bagaimana diksi dapat dikaitkan dengan gaya bahasa?
c. Untuk penulisan ilmiah/karya ilmiah, bagaimana seharusnya diksi diperlakukan?
3. Simak wacana di bawah ini dengan seksama!
a. Temukan (garisbawahi) dan perbaiki penggunaan diksi, ejaan maupun kalimat yang
tidak tepat atau tidak efektif!
b. Jenis wacana/paragraf apa yang terdapat dalam teks tersebut?
c. Pola pengembangan apa yang digunakan dalam teks tersebut?
(Berikan ilustrasi pada poin b dan c bila diperlukan untuk memperkuat gagasan Anda)
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak kedewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak. Namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari-cari pola hidup yang paling sesuai baginya dan
inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta rasa yang tidak
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini dikarenakan mereka semua memang sama-sama
masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan
lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Disamping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan
pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat
pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda
kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar

sering kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, memakai obat
bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal
tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak. Oleh karena itu maka masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian
yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja kearah yang lebih positif, yang titik
beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
Ini bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan adanya dukungan penuh baik dari lingkungan
keluarga, akademik maupun masyarakat.

1. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering
dijumpai penyimpangan/kesalahan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi
kejelasan pesan yang disampaikan.

Hal-hal apa saja yang menyebabkan penyimpangan/kesalahan berbahasa tersebut?

Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena membetulkan bentuk yang sudah
benar sehingga menjadi salah.

Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata
yang sebenarnya tidak diperlukan.

Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris contamination (pencemaran).

Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian / penghilangan kata


tugas Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa Indonesia ada tiga
macam:
1. Ketidak tepatan kata tugas yang digunakan
2. Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan.
3. Penghilangan kata tugas yang diperlukan

Pengaruh

bahasa

daerah

Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia


ada dua macam.
1. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke- (yang
seharusnya awalan ter-) dan penghilangan imbuhan.
2. Pengaruh
dalam
susunan
kalimat,
penggunaan

Pengaruh

bahasa

akhiran

nya

asing

Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia


ialah pemakaian kata tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana, dimana,
kepada siapa.
b

Berikan contoh bentuk penyimpangan tersebut! Berikan pula ulasan/keterangan dari


contoh yang Anda berikan dengan disertai pembenarannya!

Hiperkorek

: asas (betul) menjadi azas (hiperkorek)

Pleonasme : zaman dahulu (benar), dahulu kala (benar), zaman dahulu kala
(pleonasme)

Kontaminasi

Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian / penghilangan kata


tugas

: Anak-anak dilarang tidak boleh merokok (kontaminasi)

: Hasil dari pada penelitian itu sangat memuaskan. (tidak tepat)

Hasil penelitian itu sangat memuaskan. (baku).

Pengaruh bahasa daerah : Ketabrak ( Tidak baku) Tertabrak (Baku)

Pengaruh bahasa asing : Baju yang mana baru saya beli, telah sobek.
(tidakbaku) Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku)

2. Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara memilih diksi.
a Apa arti penting diksi bagi Anda sebagai mahasiswa?
Pentingnya diksi bagi mahasiswa agar mahasiswa mampu berkomunikasi secara baik
dalam karya ilmiah yang ditulis sehingga pembaca atau pendengar mengerti secara
benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau
b

penulis.
Bagaimana diksi dapat dikaitkan dengan gaya bahasa?
Gaya Bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis
sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan
maupun tertulis. Oleh karena itu, pemilihan kata atau diksi sangat di perlukan untuk
mendukung gaya Bahasa yang baik dan benar sehingga pembaca atau pendengar
dapat mengerti maksud penulis atau pembicara.

c. Untuk penulisan ilmiah/karya ilmiah, bagaimana seharusnya diksi diperlakukan?


Dalam pemilihan kata, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Ketepatan pilihan kata
Ketepatan pilihan kata terkait dengan kesanggupan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar,
seperti apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis atau pembicara.Dalam
pandangan Keraf (1984), sepuluh hal yang perlu diperhatikan penulis agar pilihan
kata yaitu:

a
b
c
d
e
f
g
h
i
j

yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuannyaBedakan secara Cermat Kata
yang Bermakna Denotasi dan Konotasi
Bedakan secara Cermat Kata-kata yang Hampir Bersinonim
Hindari Kata-kata Ciptaan Sendiri
Bedakan Kata-kata yang Mirip dalam Ejaan
Waspada terhadap Penggunaan Akhiran Asing
Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatic
Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan
kata umum dan kata khusus.
Mempergunakan kata indria yang menunjukkan persepsi yang khusus.
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah
dikenal.
Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

2. Kesesuaian atau kecocokan penggunaan kata


Selain ketepatan pemilihan kata, pengguna bahasa harus pula memperhatikan
kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak
ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung. Syarat kesesuaian kata
adalah sebagai berikut:
Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan
penggunaannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam
pergaulan,
b Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,
a

Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan


cermat,

Menggunakan kata dengan nuansa tertentu,

Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah, dan komunikasi


nonilmiah menggunakan kata popular, dan

Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis,

3. Simak wacana di bawah ini dengan seksama!


a Temukan (garisbawahi) dan perbaiki penggunaan diksi, ejaan maupun kalimat yang
tidak tepat atau tidak efektif!
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak kedewasa (ke dewasa).
Seorang remaja sudah tidak lagi (dihilangkan) dapat dikatakan sebagai kanak-kanak.

Namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang
mencari-cari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun (hal ini) sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran (kekhawatiran) serta rasa yang
tidak menyenangkan teman sebayanya. Hal ini dikarenakan mereka semua memang
sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan
remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Disamping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan
pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita
melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian
pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam
surat kabar-surat kabar sering kita membaca berita tentang perkelahian pelajar,
penyebaran narkotika, memakai obat bius, minuman keras, penjambret yang
dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus
kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah
(dihilangkan) merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak. Oleh karena itu,(diberi tanda koma) maka masalah kenakalan remaja
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan
remaja kearah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem
dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja. Ini bukanlah pekerjaan mudah.
Dibutuhkan adanya dukungan penuh baik dari lingkungan keluarga, akademik
maupun masyarakat.
b. Jenis wacana/paragraf apa yang terdapat dalam teks tersebut?
Jenis wacana diatas adalah wacana Argumentasi karena wacana ini bertujuan
mempengaruhi pembaca agar dapat menerima ide, pendapat, atau pernyataan yang
dikemukakan penulisnya. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana
argumentasi menyertakan data-data pendukung. Data pendukung nya terbukti dari
kalimat Dalam surat kabar-surat kabar sering kita membaca berita tentang
perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, memakai obat bius, minuman keras,
penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya

kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya. Penulis


bertujuan supaya pembaca percaya yang disampaikan oleh penilis
c. Pola pengembangan apa yang digunakan dalam teks tersebut?
Pola pengembangan wacana ialah pola logis dengan urutan keklimaks atau
antiklimaks hal ini terbukti karena penulis pada paragraph pertama menulis deskripsi
remaja dan pada paragraph selanjutnya memaparkan tentang masalah yang dihadapi
remaja hingga mengutip fakta dari surat kabar dan pada paragraph terakhir penulis
memberikan himbauan untuk penyelesaian masalah yang ada di wacana

Anda mungkin juga menyukai