Anda di halaman 1dari 7

Vidia Gusmita

8143145175
Secretary 2014
Kasus pelanggaran etika profesi sekretaris

Wiwin Suwandi
Sekretaris Ketua KPK, Pembocor Sprindik
Kasus Anas Urbaningrum

VIVAnews - Siapa pelaku yang membocorkan surat perintah penyidikan (Sprindik) atas
nama Anas Urbaningrum terkait kasus korupsi Hambalang, akhirnya terjawab.
Investigasi Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi menyimpulkan, pelaku utama
yang membocorkan dokumen negara itu adalah Wiwin Suwandi, sekretaris Ketua KPK
Abraham Samad. Hasil investigasi, ada 29 fakta yang memang mengarah ke Wiwin,
sebagai pelaku utama.
"Pelaku utama pembocoran dokumen Sprindik adalah Wiwin Suwandi, sekretaris
terperiksa I Abraham Samad," ujar Wakil Ketua Komite Etik KPK, Tumpak Hatorangan
Panggabean saat membacakan putusan Komite Etik di gedung KPK, Rabu 3 April
2013.
Wiwin Suwandi dengan inisiatif sendiri membocorkan dokumen Sprindik yang memuat
status Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang kepada
media.
Bocornya Sprindik, juga tidak lepas dari 'dosa' Abraham Samad sebagai pimpinan KPK.
Abraham dinilai lalai dalam mengawasi dan membina sekretarisnya. Kalalaian itu
membuat Wiwin dengan leluasa membocorkan copy-an dokumen Sprindik.

Fakta yang ditemukan tim Komite Etik, bocornya dokumen berawal ketika Wiwin
Suwandi diperintahkan Abraham Samad membuat copy-an Sprindik. Saat itulah, Wiwin
melakukan scanning kedua atas dokumen tersebut dan membocorkannya kepada
wartawan.
"Wiwin Suwandi melakukan pemotretan atas dokumen Sprindik dengan menggunakan
HP Blackberry dan dikirimkan hasilnya kepada Tri Suharman sebelum Wiwin Suwandi
menyerahkan print hasil scanning kedua kepada dua orang wartawan yang dikenalnya
bernama Tri Suharman dan Rudy Polycarpus di Gedung Setiabudi One Jakarta,"
tuturnya.
Selain itu, Wiwin Suwandi pada Jumat tanggal 8 Februari 2013 juga berinisiatif
mengabarkan status tersangka Anas Urbaningrum kepada seorang wartawan lainnya
melalui BlackBerry Messenger. Dalam komunikasi BBM itu, Wiwin Suwandi mengutip
kata-kata dalam BBM Abraham Samad kepada Tri Suharman yang bunyinya :
Jgn sebut Namaku dulu Soalx sy yg ambil alih kasus ini spy bisa jalan, sy pake
kekerasan sdikit,makax sy tdk mau tambah runyam
"Kata-kata tersebut diakui oleh Terperiksa I Abraham Samad sebagai kata-katanya
sendiri," kata Tumpak.
Komite Etik menegaskan bahwa tidak benar terjadi pengambilalihan penanganan kasus
Anas

Urbaningrum

oleh Abraham

Samad

sendiri.

Penanganan

kasus Anas

Urbaningrum dilakukan oleh Deputi Penindakan secara profesional.


"Sikap

dan

pernyataan

tersebut

melanggar

Pasal

ayat

(1)

huruf

e Kode Etik Pimpinan KPK," kata Abdullah Hehamahua, anggota Komite Etik lainnya.
Dari fakta yang didapat, Wiwin ternyata sudah sering membocorkan informasi kasuskasus yang sedang ditangani lembaga anti korupsi itu kepada wartawan. Seperti kasus
suap Bupati Buol yang melibatkan pengusaha Hartati Murdaya, kasus korupsi proyek
simulator pembuatan SIM di Korlantas Polri dan kasus suap impor daging sapi.
2

Komite Etik memang tidak mengetahui secara pasti motivasi Wiwin Suwandi
membocorkan dokumen Sprindik Anas Urbaningrum. Namun kepada Komite Etik,
Wiwin mengaku jengkel dengan para koruptor.
"Motivasinya karena benci terhadap koruptor. Karena menurut dia penampilan pelaku
korupsi seperti tidak punya dosa," kata Ketua Komite Etik Anies Baswedan.
Meski begitu, Komite Etik menilai, Wiwin tidak bisa menempatkan posisinya dengan
baik. Sehingga, perbuatannya itu merugikan institusi KPK dalam upaya memberantas
tindak pidana korupsi. Karena ada kode etik yang mengatur lembaga ini.
"Seseorang yang belum memiliki pengalaman tapi berada dalam tempat yang sangat
strategis, sangat penting. Melihat dokumen seperti ini dikabarkan pada semua,"
katanya.
Akibat perbuatannya itu, Wiwin langsung diberhentikan dari jabatannya secara tidak
hormat oleh Majelis Dewan Pertimbangan Pegawai.
"Wiwin sudah diputus oleh majelis DPP (Dewan Pertimbangan Pegawai) diberhentikan
tidak hormat," kata Ketua Komite Etik KPK, Anies Baswedan.

PEMBAHASAN ANALISIS
Etika Profesi Secara Umum
Etika profesi dapat diartikan sebagai suatu sikap menegakkan aturan-aturan yang
disepakati demi kebaikan manusia, sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan
pekerjaan berdasarkan skill atau keterampilan khusus. Etika profesi dapat diterapkan di
segala profesi yang ada dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu cakupan etika
profesi sangat luas. Segala jenis pekerjaan memiliki aturan main tersendiri. Pada
dasarnya etika profesi mencakup beberapa hal pokok yang berlaku umum untuk setiap
profesi, hal-hal pokok tersebut yaitu:
1. Tanggung Jawab; baik terhadap pekerjaan, hasil, serta dampak pekerjaan tersebut.
Dalama melaksanakan pekerjaan pasti mempunyai tanggung jawab masingmsing tugas yang sudah diberikan pimpinan, maka dari kasus Wiwin inilah kita
bisa memahami arti tanggung jawab. Wiwin dalam menjalankan profesinya tidak
bertanggung jawab atas kerahasiaan kasus yang sedang ditangani oleh ketua
umum KPK, dan karena sikap Wiwin yang seperti itu, beliau diberhentikan secara
tidak hormat.
2. Keadilan; berkaitan dengan hak-hak orang lain yang wajib dipenuhi oleh kita dalam
melakukan suatu profesi
Dalam kasus ini Wiwin bersikap tidak adil, karena mementingkan dirinya sendiri
untuk menyebar luaskan masalah korupsi yang sedang ditangani, menurut Wiwin
dia begitu karena tidak suka dengan orang yang korupsi, jadi dia memberikan
informasi tersebut kepada wartawan. Sesuai dengan analisis kasus Sekretaris
ketua Umum KPK, keadilan haruslah dijunjung tinggi, karena di Negara tercinta
ini mempunyai paham demokrasi yang artinya mempunyai kebebasan untuk
memilih, maka sebab itu semakin banyak perbedaan yang ada, haruslan
bersikap adil.

3. Otonomi; hal ini bermaksud untuk memberikan kewenangan kepada setiap orang
sesuai dengan tuntutannya dalam menjalani suatu profesi.
Kasus membocorkan surat perintah penyidikan (Sprindik), membuat Wiwin
Suwandi menggandakan sprindik, beliau dengan inisiatif sendiri membocorkan
dokumen Sprindik yang memuat status Anas Urbaningrum sebagai tersangka
kasus korupsi proyek Hambalang kepada media. Maka dengan sikap beliau
itulah membuat kesalahan yang fatal karena melanggar kode etik sekretaris.
Untuk menjadi sekretaris yang sesui kode etik, kita harus memahami terlebih
dahulu tentang etika diri sendiri, apa itu sudah sesuai apa belum, dan kita harus
lebih belajar menghargai orang laen/ orang yang belum dikenal.

Etika Profesi Sekretaris


Kode etik sekretaris terdiri dari pedoman dan peraturan yang menjadi tonggak bagi
sekretaris yang bermoral dan berwatak baik, berkepribadian menarik, bertutur kata dan
bertingkah laku sesuai dengan profesinya.
Beberapa kode etik sekretaris:
1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi.
Dalam kasus ini Wiwin tidaklah menjunjung tinggi kehormatan, karena telah
membocorkan sprindik kepada wartawan yang sudah dikenalnya dengan
mementingkan diri sendiri, karena menurut Wiwin, dia tidak suka dengan
orang yang korupsi, jadi Wiwin membocorkan sprindik tersebut.
Kita sebagai penerus dari Sekretaris yang akan datang, belajarlah mulai
sekarang untuk menghormati kepribadian orang lain, dan harus menghormati
pekerjaan yang telah disusun rapih oleh pimpinan.

2. Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah lakunya, baik dalam melaksanakan
tugasnya maupun melayani lingkungan masyarakat.
5

Wiwin merupakan orang yang tidak jujur, kenapa seperti itu? Karena beliau
diminta untuk copy sprindik untuk menyelesaikan kasus korupsi, tetapi beliau
menambahkan copy-annya untuk diri sendiri, dan itu melanggar kode etik
sekretaris, karena sekretaris tidak ada hak untuk menggandakan dokumen
rahasia. Melaikan hanya menjaganya saja.
3. Menjaga kerahasiaan segala informasi yang didapat dan tidak menggunakan
Di kode etik inilah kesalahan terbesar Wiwin, Karena telah menyebarkan
sprindik kepada wartawan, kita seharusnya menjadi sekretaris yang baik
hanyalah bekerja sesuai perintah dari pimpinan tidak seenaknya bekerja,
apalagi yang menjadi sekretaris pribadi pimpinan, jadi harus menyesuaikan
pekerjaan pimpinan tidak lebih dari itu.
4. Kerahasiaan informasi itu demi kepentingan pribadi.
Menjaga rahasia pimpinan dari orang lain itu haruslah dilatih saat menjadi
seorang sekretaris, tidak untuk kepentingan pribadi dan mendapatkan uang
tambahan, itu sama saja mendapatkan uang dengan cara yang tidak halal,
dalam kasus ini Wiwin hanya mementingkan dirinya sendiri, bahkan sudah
tidak mengahargai adanya pimpinan yang sedang menjalankan tugasnya
untuk memberantas korupsi Hambalan.
5. Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau melalui kerjasama dengan
rekan-rekan seprofesi baik dalam tingkat nasional maupun internasional.
Jika dari awal sudah berminat kerja dibidang kesekretariatan, sebaiknya
ambilah pendidikannya terlebih dahulu, agar kita mempunyai dasar-dasar
yang tepat untuk menjadi seorang sekretaris

6.

Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi baik didalam mapupun


diluar negeri.

Wiwin Suwandi sudah mencoreng kode etik profesi sekretaris, yaitu karena
sudah membocorkan rahasia, jadi kasus Wiwin tidak bermasalah dengan 1
orang saja, melainkan banyak sekali yang telah dikecewakan oleh Wiwin
terutama yang status pekerjaannya menjadi sekretaris.

Kesimpulan
Kasus di atas telah melanggar prinsip-prinsip etika yang digariskan dalam kode
etik ikatan sekretaris Indonesia, yaitu menyebar luaskan Sprindik pimpinan kepada
wartawan, menggandakan dokumen tanpa pimpinan mengetahuinya dan tidak
menghargai kerja pimpinan. Tindakan yang tidak etis bagi seorang sekretaris, dimana
seorang sekretaris seharusnya bertindak jujur dan mengikuti kaidah-kaidah yang ada.
Saya belajar dari kasus Wiwin ini yang telah membocorkan Sprindik kepada
wartawan, telah membuat saya ingin terus belajar dan belajar untuk menjadi sekretaris
yang sesuai dengan Kode Etik Ikatan Sekretaris Indonesia. Saya berusaha menjadi
sekretaris yang menjaga rahasia, menghormati pekerja yang lain, menjunjung tinggi
kehormatan, dan meningkatkan mutu profesi sekretaris melalui pendidikan atau belajar
dari sekretaris senior.

Daftar Pustaka
https://donnyhasian.wordpress.com/2012/10/07/etika-profesi-seacara-umum/
http://fokus.news.viva.co.id/news/read/402421-sekretaris-ketua-kpk--pembocorsprindik-kasus-anas
http://windahapsari.blogspot.co.id/2014/04/kode-etik-profesi-sekretaris.html

Anda mungkin juga menyukai