Halaman 1
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
1.
URAIAN UMUM
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
2.
LINGKUP PEKERJAAN
2.1.
2.2.
3.
SITUASI
Halaman 2
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
Halaman 3
4.
3.9.
4.1.
Satuan
Semua ukuran yang ada dalam rencana adalah
dalam cm (centi meter) untuk ukuran baja dalam
mm atau inch
Permukaan atas lantai keramik (P + 0,00) adalah
100 cm dari tanah setelah ukuran tanah hasil
timbunan, kecuali ditetapkan lain pada saat
rapat penjelasan pekerjaan (sesuai gambar
rencana)
Ukuran penduga dari Pipa dia 2 setinggi 100 cm
dari muka tanah asli, yang dilakukan dengan cor
beton untuk pondasinya. Ukuran penduga
tersebut merupakan titik pikat tetap yang harus
dibuat pemborong sesuai arahan Direksi.
Mengukur letak bangunan
Ketentuan letak bangunan harus dibawah
arahan dan pengawasan pihak Direksi,
pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan
alat ukur THEODOLITE dan perlengkapan lainnya
yang dibutuhkan dalam pengukuran
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang
ahli dalam cara-cara mengukur, alat-alat
penyipat datar (Theodolit, Waterpass), prisma
silang pengukuran menurut kondisi dan situasi
tanah bangunan, yang selalu berada di
lapangan.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
Halaman 4
5.
5.1.
5.2.
6.
GAMBAR-GAMBAR
DOKUMEN
6.1.
7.
PERATURAN TEKNIS
PEMBANGUNAN
YANG DIGUNAKAN
7.1.
Halaman 5
a.
Halaman 6
r.
8.
8.1.
8.2.
Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang
tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As
As
Luar
Luar
Dalam
Dalam
Luar
Dalam
Halaman 7
8.3.
Perbedaan Gambar.
a. Bila Gambar Kerja tidak sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah
Gambar.
b. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan
Gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja, maka gambar yang mempunyai
skala yang lebih besar yang
berlaku/mengikat.
c. Bila ada perbedaan antara Gambar
Kerja Arsitektur dengan Struktur, maka
yang berlaku/ mengikat adalah Gambar
Kerja
Arsitektur
sepanjang tidak
mengurangi segi Konstruksi
8.4.
Halaman 8
JADWAL
PELAKSANAAN
9.1
9.2.
9.3.
Halaman 9
10.
KUASA KONTRAKTOR
DI LAPANGAN
9.4.
9.5.
10.1.
10.2.
10.3.
Kontraktor/Pemborong wajib
memberi
tahu
secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
Wilayah dan Konsultan Pengawas/Direksi, nama
dan jabatan Pelaksana untuk mendapat
persetujuan.
10.4.
10.5.
Halaman 10
11.
12.
13.
TEMPAT TINGGAL
(DOMISILI)
KONTRAKTOR
PENJAGA
KEAMANAN
LAPANGAN
JAMINAN DAN
KESELAMATAN KERJA
11.1.
11.2.
11.3.
12.1.
12.2.
12.3.
Apabila
terjadi
kebakaran,
Kontraktor
bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang
berupa barang-barang maupun keselamatan
jiwa.
Untuk
itu
Kontraktor
diwajibkan
menyediakan alat-alat pemadam kebakaran
yang siap ditempatkan yang akan ditetapkan
kemudian oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
13.1.
Halaman 11
13.2.
13.3.
13.4.
13.5.
Kontraktor
Pelaksana
Wajib
Menjaga
Keselamatan seluruh personil yang terlibat di
dalamnya
Segala hal yang menyangkut jaminan social dan
keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh
Kontraktor
sesuai
dengan
peraturan
perundangan yang berlaku.
13.6.
14.
15.
ALAT-ALAT
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
BAHAN DAN
KOMPONEN JADI
14.1
15.1
Halaman 12
16.
PEMERIKSAAN HASIL
PEKERJAAN
15.2.
Konsultan
Pengawas/Direksi
berwenang
menanyakan asal bahan/material
dan
komponen jadi, dan Kontraktor wajib memberi
tahu.
15.3.
15.4.
15.5.
15.6.
16.1.
Halaman 13
Halaman 14
7.
PEKERJAAN TAMBAH
KURANG DAN
PERSIAPAN
PEKERJAAN
17.1.
Halaman 15
18.
PEKERJAAN
PERSIAPAN
17.2.
Persiapan Pekerjaan
a. Izin Bangunan
Izin Bangunan secara administrasi akan
diurus oleh Pemberi Tugas dalam
pelaksanaannya izin bangunan akan
diurus
oleh
Kontraktor.
Biaya
izin
bangunan menjadi
tanggung jawab
Kontraktor.
b. Papan Reklame
Kontraktor
tidak
diperkenankan
menempatkan papan reklame dalam
bentuk apapun dalam lingkungan
halaman tapak pekerjaan atau pada
pagar halaman pekerjaan.
c. Papan nama Proyek
Kontraktor
diwajibkan
memasang
Papan Nama Proyek sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Ijin-ijin lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan, misalnya ijin pemakaian
jalan, ijin lingkungan menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.
18.1.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan penyediaan air dan daya
listrik untuk bekerja.
b. Pekerjaan penyediaan alat pemadam
kebakaran.
c. Pekerjaan pemasangan patok ukur dan
papan bangunan (bouwplank).
Halaman 16
Halaman 17
18.3.
18.4.
Halaman 18
d. Pengamanan
Kontraktor
harus
melindungi
dan
mengamankan dari segala kerusakan
selama pelaksanaan pekerjaan terhadap
segala sesuatu yang dinyatakan oleh
Konsultan Pengawas/Direksi tidak boleh
dibongkar,
baik
berupa
bangunan,
bagian dari bangunan, jaringan listrik, gas,
saluran air minum, drainase, maupun
pepohonan yang telah ada.
Apabila terjadi kerusakan atas segala
sesuatu yang dinyatakan dipertahankan,
Kontraktor wajib memperbaiki hingga
keadaan semula.
Dalam hal ini biaya adalah tanggung
jawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai klaim biaya pekerjaan tambah.
Apabila segala sesuatu yang dinyatakan
dipertahankan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, maka Kontraktor harus
memindahkannya atas persetujuan
Konsultan Pengawas/Direksi.
e. Biaya untuk pekerjaan pembongkaran,
pembersihan,
pengamanan
menjadi
tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat
diajukan sebagai klaim biaya pekerjaan
tambah.
Benda-benda/ barang yang berada di atas
lahan yang akan dibangun adalah milik pemberi
tugas. Segala yang mengakibatkan kerugian
yang terjadi
sebagai
akibat
pelaksanaan
pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuh
pihak pelaksana.
19.
PEMASANGAN
BOWPLANK
19.1.
Halaman 19
19.2.
19.3.
19.4.
19.5.
Halaman 20
A.
20.
PEKERJAAN TANAH
20.1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan galian dan
urugan tanah serta urugan pasir dengan
penyelesaian
dan
pembentukan
galian/urugannya harus mengikuti kemiringan/
elevasi dan ukuran-ukuran sesuai gambar
rencana, adapun pelaksanaannya sebagai
berikut :
20.2.
20.3.
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan ini meliputi penggalian tanah untuk :
Pondasi
Galian tanah untuk Peresapan
Galian tanah untuk Septiktank
Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar
Kerja
20.4.
20.5.
20.6.
Pekerjaan Pengurugan
Pekerjaan ini meliputi pengurugan dan
pemadatan tanah untuk :
Penimbunan galian tanah dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Pengurugan tanah untuk peninggian lantai
Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
Halaman 21
20.7.
Pekerjaan Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan
kembali tanah yang selesai diurug dalam rangka
pelaksanaan
pekerjaan
Konstruksi
dan
peninggian
untuk
pembentukan
tanah/
peninggian lantai.
20.8.
20.9.
Persyaratan Bahan
a. Tanah
Tanah dari dalam tapak atau tanah dari luar
tapak
Tanah untuk pengurugan, pemadatan, dan
pembentukan muka tanah harus tanah asli
bukan tanah humus, bebas dari kapur,
bekas bongkaran, Lumpur maupun unsurunsur lain yang dapat mengurangi kualitas
pekerjaan.
b. Alat
pelaksanaan
pekerjaan
untuk
pembongkaran, penggalian, pengurugan dan
pemadatan
Halaman 22
c. Pekerjaan Penggalian
Tanah humus digali dan dipisahkan dari
lapisan tanah dibawahnya. Pengupasan
(stripping) dengan kedalaman rata-rata 10
cm dan akan digunakan sebagai lapisan
penutup untuk urugan tanah subur/sekeliling
bangunan atau ditempatkan langsung
berdekatan fungsi tersebut.
Sisa tanah humus harus diambil dan dibuang
keluar
halaman. Pembuangan dan
pengangkutan
adalah
menjadi
tanggungjawab Kontraktor. Biaya apapun
untuk pembuangan dan pengangkutan
dianggap sudah termasuk dalam seluruh
kontrak.
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai
dengan panjang, kedalaman, kemiringan
dan lingkungan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar.
Persetujuan terhadap tempat pengambilan
tanah untuk memenuhi keperluan
pengurugan seluruhnya harus dari kualitas
yang sama dan hanya dapat dipakai jika
ada
persetujuan
dari
Konsultan
Pengawas/Direksi terlebih dahulu.
Galian tanah dilaksanakan untuk semua
galian pondasi dan semua pasangan
lainnya di bawah tanah seperti : rollag atau
sloof dan lainnya harus dilakukan sesuai
rencana gambar.
Halaman 23
20.10
Persyaratan Pelaksanaan
a.
Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa
pemeliharaan,
Kontraktor
harus
mengadakan tindakan pencegahan, baik
terhadap gebangan atau arus air yang
dapat menyebabkan terjadinya erosi.
Pencegahan ini termasuk pembuatan
tanggul-tanggul,
parit-parit
sementara,
sumur-sumur penampung, pompa air dan
tindakan yang dapat diterapkan guna
mencegah
penundaan
pekerjaan
termasuk
pencegahan
terhadap
masuknya air hujan atau air dari daerah
sekitarnya dan sebagainya.
b.
c.
d.
e.
Halaman 24
f.
g.
h.
i.
20.11
Halaman 25
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Halaman 26
l.
21.
PEKERJAAN
PASANGAN PONDASI
20.12
Urugan pasir
a.
Urugan pasir harus dilaksanakan pada
bagian-bagian dasar/bawah pasangan
pondasi telapak / foot palet sesuai
gambar
b.
Ketebalan urugan pasir ditentukan Tebal
10 cm untuk dibawah pondasi
c.
Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah
ketebalan padat dengan cara ditimbris
sambil disiram air.
d.
Pasir urug yang digunakan harus bersih
dari kotoran-kotoran/humus-humus.
21.1.
21.2.
a.
Pasangan pondasi batu karang
b.
Pasangan Tembok
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua
jenis bahan yang dugunakan dalam pekerjaan ini
harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI 1970
(NI-3), diantaranya :
a.
PC/semen : digunakan satu jenis semen
sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan
Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM
C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
b.
Pasir
pasang : digunakan pasir yang
berbutir tajam dan keras dengan kadar
Lumpur yang terkandung maximal pasir
harus bersih dan tidak mengandung
bahan organic/kotoran yang merusak
kondisi campuran.
c.
Batu belah/batu karang
: digunakan
batuan keras, bersih, tidak keropos dan
mempunyai permukaan yang kasar.
Halaman 27
d.
DIGUNAKAN
UNTUK
1.
1.
M2
1 pc : 3 pc
2.
3.
1.
2.
M2
1 pc : 5 pc
2.
3.
4.
4.
Cara pelaksanaan :
a. Pasangan batu karang :
1). Dilaksanakan
pada
pasangan
pondasi atau pekerjaan lain yang
dinyatakan memakai pasangan batu
karang.
2). Batu karang sebelum dipasang harus
bersih dari segala kotoran.
3)
Pemasangan batu karang harus
bersilang, pemberian adukan harus
penuh berisi/tidak boleh ada yang
berongga.
4). Tinggi pasangan batu karang tidak
boleh lebih dari 0,50 m pada setiap
harinya.
5). Bagian pasangan batu karang harus
diplester ciprat sesuai dengan jenis
adukan yang dipakai pasangan.
Halaman 28
6).
7).
22.
PEKERJAAN BETON
22.1
22.2
Halaman 29
f.
g.
h.
i.
Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipakai harus dari
mutu U-32 untuk baja diameter lebih besar
atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 12, kecuali untuk
diameter 16 keatas harus menggunakan
U-32 (ulir) sesuai dengan PBI 1971, JIS SR 24
British Standard No 785 atau ASTM
Designation A-15. dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
b.
Halaman 30
c.
d.
e.
f.
Halaman 31
d.
e.
Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm
atau papan borneo tenal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7,
5/10 secukupnya, sehingga mampu
mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses
ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai
papan borneo tebal 3/20.
b. Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu
borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm
atau pipa besi (scaffolding). Tidak
diperkenankan memakai bamboo.
c.
Khusus cetakan bekisting untuk beton
pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus
sehingga menghasilkan bidang yang rata
dan halus.
Halaman 32
Komposisi
campuran
beton
dibuat
dengan perbandingan volume dengan
multibeton berdasarkan mix disain sebagai
berikut :
Macam
Perbandingan
C1
1 PC : 2 PS : 3 KR
C2
C3
Penggunaan
Untuk pekerjaan beton tumbuk,
rabat dan lantai kerja.
Halaman 33
c.
d.
e.
f.
g.
Halaman 34
h.
i.
b.
c.
Halaman 35
d.
e.
Semua pengujian harus sesuai dengan NI2 , PBI - 1971.Konsultan Pengawas berhak
untuk menuntut nilai Slump yang lebih kecil
bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan
akan menghasilkan beton berkualitas lebih
tinggi atau alas an penghematan.
Kekuatan tekan beton harus ditetapkan
oleh konsultan
pengawas melalui
pengujian biasa dengan kubus ukuran
15x15cm,dibuat dan diuji sesuai dengan
NI-2 PBI 1971
Kontraktor pelaksana harus menyediakan
fasilitas
yang
diperlukan
untuk
mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan
yang representative.
b.
c.
Halaman 36
d.
22.7
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan
tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap
untuk setiap bagian - bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar
rencana, maka tebal selimut beton untuk satu
sisi pada masing-masing konstruksi adalah
sebgai berikut :
a. Balok Sloof
= 4,00 cm
b. Kolom
= 3,00 cm
c. Balok
= 2,50 cm
d. Pelat Dak Beton
= 1,50 cm
Sambungan Baja Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan
pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukan
pada gambar - gambar, bentuk dari
sambungan harus disetujui oleh konsultan
pengawas.
Overlap
pada
sambungansambungan tulangan harus minimal 40 kali
diameter batang yang
dipakai/ digunakan,
kecuali jika ditetapkan dalam secara pasti di
dalam gambar rencana dan harus mendapat
persetujuan konsultan pengawas.
Halaman 37
Mengaduk
a.
Bahan-bahan pembentuk beton harus
dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu Batch Mixer.
Konsultan pengawas berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara pengadukan
gagal untuk mendapatkan hasil adukan
dengan susunan kekentalan dan warna
yang merata dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali
bila diminta adanya perubahan dalam
komposisi atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu selama
pekerjaan penyerpurnaan.
b.
Tidak
diperkenankan
melakukan
pengadukan beton yang berlebih-lebihan
(lamanya)
yang
membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki.
Messin pengaduk yang memproduksi hasil
yang tidak memuaskan harus diganti.
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai
melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan
22.9
Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih
dari 32o C dan tidak kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada
antara 270 C dan 320 C, beton harus diaduk
ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung
dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian
rupa,sehingga suhu dari beton melebihi 32 0 C,
sebagai yang ditetapkan oleh konsultan
pengawas,
kontraktor
harus
mengambil
langkah - langkah yang efektif, upamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktu malam hari bila
perlu, untuk mempertahankan suhu beton,
waktu dicor pada suhu dibawah 320 C.
Halaman 38
22.10
22.11
Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan
ukuran yang ditentukan
dalam
gambar
rencana.
Bahan yang dipergunakan harus mendapatkan
persetujuan dari konsultan pengawas sebelum
pembuatan cetakan dimulai.
Sewaktu-waktu Konsultan pengawas dapat
mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang
tidak dapat diterima dalam segi apapun dan
kontraktor harus dengan segera mengambil
bentuk yang diafkir dan menggantinya atas
biaya sendiri.
Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat
dan aman pada kedudukannya sehingga
dapat dicegah pengembangan atau
gerakan selama /sesudah pengecoran
beton.
b.
c.
Penyangga cetakan
(steiger) harus
bertumpu pada pondasi yang baik dan
kuat
sehingga
tidak
akan
ada
kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.
Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk
pengangkutan beton harus sedemikian rupa
sehingga
beton
dengan
komposisi
dan
kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke
tempat pekerjaan,tanpa adanya pemisahan
dan kehilangan bahan yang menyebabkan
perubahan nilai slump.
Halaman 39
Pengecoran
a.
Beton tidak boleh dicor sebelum semua
pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai gambar rencana/
pelaksanaan,
pemasangan
sparingsparing instalasi, penyokong,pengikat dan
lain-lainnya selesai dikerjakan. sebelum
pengecoran dimulai permukaan permukaan yang berhubungan dengan
pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
b.
Segera sebelum pengecoran beton
dimulai ,semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih
dari air yang tergenang, reruntuhan atau
bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahanbahan yang menyerap pada tempattempat yang akan dicor harus dibasahi
dengan merata sehingga kelembaban/air
dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
c.
Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan
lebih dari 2 meter,semua penuangan
beton harus selalu lapis-perlapis horizontal
dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.
Konsultan
pengawas
berhak
untuk
mengurangi
tebal
tersebut
apabila
pengecoran dengan tebal 50 cm, tidak
dapat memenuhi spesifikasi ini.
d.
Halaman 40
22.12
e.
f.
Halaman 41
4 hari
28 hari
28 hari
Perawatan ( Curing )
a. Semua beton harus dirawat dengan air
seperti ditentukan di bawah ini atau
disemprot dengan curing Agent ANTISOLS
merk SIKA. Konsultan pengawas berhak
menentukan cara perawatan bagaimana
yang harus digunakan pada bagian bagian pekerjaan.
b.
c.
22.14 Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton
terhadap
kerusakan-kerusakan
sebelum
penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.
Halaman 42
Kerusakan
yang
memerlukan
pembongkaran dan perbaikan ialah yang
terdiri dari sarang kerikil, kerusakankerusakan karena cetakan, lobang-lobang
karena keropos, ketidak rataan /
pembengkakan harus dibuang dengan
pemahatan atau dengan batu gerinda.
Sarang kerikil dan beton lainnya harus
dipahat, lobang-lobang pahatan harus
diberi pinggiran yang tajam dan dicor
sedemikian sehingga pengisian akan
terikat ditempatnya. Semua lobang harus
terus menerus dibasahi selama
24 jam
sebelum
dicor,
dan
seterusnya
disempurnakan.
Halaman 43
c.
23.
23.1
23.2
Halaman 44
d.
e.
23.3
Adukan perbandingan
1pc
:
5ps
dilaksanakan untuk :
Pasangan dinding batu/bata
merah dan plesteran yang bukan
trasraam seperti tercantum di atas
Adukan semen, digunakan untuk
siar benam batu kali.
Halaman 45
23.4
Pelaksanaan Pekerjaan
a.
Pekerjaan pasangan dinding batu/batako
harus terkontrol waterpast baik arah
vertical maupun horizontal.
Pada setiap 8 baris bata merah harus
dipasang
angker
besi
dan kolom,
Pelaksanaan pasangan dinding bata
merah/batu tidak
boleh
melibihi
ketinggian 2 m setiap hari. sebelum
dipasangkan batu/bata merah terlebih
dahulu dibasahi air dengan cara
direndam.
b.
c.
d.
e.
f.
Seluruh
pekerjaan pasangan dan
plesteran yang tidak lurus, berombak dan
retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya pemborong.
Halaman 46
24
24.1.
g.
h.
i.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a.
b.
24.2
Persyaratan Umum
a. Semua pekerjaan metal/alumunium disini
harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam pasal Pekerjaan Metal di
Buku RKS ini.
b.
c.
24.3
24.4.
Persyaratan Bahan
a. Bahan Kusen alumunium harus memenuhi
persyaratan tebal dan lebar yang
disyaratkan yaitu dengan tebal min 2,5
mm lebar 4 type color anodize. setara
INDAL
b. Daun Pintu Double Teakwood 4 mm
Rangka Pintu Panel Teakwood terbuat dari
kayu press open dengan kualitas baik dan
diserut halus
c.
Seluruh sambungan kayu pada Rangka
daun pintu, harus menyudut, rapih dan
bagian sudut kayu diprofil halus ,sesuai
gambar rencana.
d. Seluruh sambungan Alumunium pada
kusen dan daun Pintu, jendela, harus
menyudut, rapih, sesuai gambar rencana.
e.
Semua bahan kusen Alumunium mengacu
pada persyaratan Pekerjaan logam/Metal
pada buku ini
Persyaratan Teknis
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor
diwajibkan meneliti gambar dan kondisi
lapangan serta membuat gambar Shop
Drawing
b. Tipe Pintu/Jendela atau dinding partisi
yang terpasang harus sesuai daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan
memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk
Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan
lain-lain, dengan petunjuk sebagai
berikut :
c.
Semua ukuran dan bentuk kusen maupun
daun pintu, jendela, bovenlicht yang
tercantum dalam gambar kerja adalah
ukuran jadi.
Halaman 48
d.
Sambungan-sambungan
pertemuan dan sudut harus benarbenar tegak lurus, kokoh dan tidak
dapat
digerak-gerakkan,
serta
pengerjaannya harus rapi. sesuai
gambar kerja
atau petunjuk
konsultan pengawas/Direksi
Pekerjaan Kusen Pintu ,Jendela Alumunium
dan Kaca :
Bentuk profil yang dipakai untuk kusen,
Frame pintu dan jendela adalah
Pembuatan kusen alumunium harus
dipesan/dilakukan oleh Pabrik
pembuat berdasarkan detail-detail
standard.
Kusen
alumunium
sebelum
dipasang, terlebih dahulu telah
dicat Pabrik/tidak luntur, kemudian
dilindungi agar tak rusak.
Pemasangan
kaca
harus
sedemikian rupa sehingga tidak
akan pecah pada
waktu
mengembang.
Kaca
harus
terpasang dengan kokoh, tidak
dapat digerakkan dan rapi
Halaman 49
e.
f.
g.
Bahan Kayu
a. Sebelum pelaksanaan kayu disimpan dan
dikumpulkan pada tempat yang tertutup
dari
cahaya lansung/hujan
dan
mempunyai sirkulasi udara yang baik
dengan alas yang cukup tinggi/tidak
bersentuhan langsung dengan tanah.
b.
Halaman 50
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Halaman 51
j.
k.
l.
25.
25.1.
25.2.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
: pengadaan dan
pemasangan semua bahan perlengkapan
pintu dan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot,
dan hardware lainnya yang dipergunakan di
dalam pekerjaan ini :
a.
b.
Persyaratan Bahan
a. Semua hardware yang digunakan harus
sesuai ketentuan yang tercantum dalam
buku spesifikasi ini.
Halaman 52
b.
c.
d.
e.
f.
25.3.
Persyaratan Teknis
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu
dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk
itu, harus dilakukan pengujian secara kasar
dan halus.
Halaman 53
25.4.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing
(Gambar
Detail
Pelaksanaan)
berdasarkan keadaan di lapangan dan
standard-standard fabrikasi.
b.
c.
25.5.
25.6.
Pekerjaan Kaca
Jenis yang digunakan adalah Kaca Polos
dengan ketebalan sesuai dengan yang
tercantum pada gambar rencana yaitu:
a.
Untuk Daun Pintu kaca Utama
Kaca Jenis TEMPERED tebal 12 mm, dan
logo di Etsa atau seperti tercantum dalam
gambar kerja.
Kaca Bening polos untuk Semua jendela
/bouvenlight dan Pintu kaca tebal 5 mm,
atau seperti tercantum dalam gambar
rencana
Pekerjaan Cermin
Untuk semua cermin dalam Toilet seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
Persyaratan Bahan
Semua
kaca
yang
dipakai
harus
memenuhi standard SII 0189-78. Semua
cermin harus sesuai dengan NI-3.
Kaca dan cermin harus bebas dari cacat
dan noda, bebas sulfida maupun bercakbercak lain, produk setaraf ASAHIMAS
Halaman 54
Type bahan
kaca bening
tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kaca
dan bovenlich.
kaca riben
tebal 5 mm : untuk bouvenlichgt km/wc
atau sesuai gambar.
cermin
Tipe Clear Glass Float Type tebal 5 mm
dengan salah satu permukaan dilapisi
perak (Chemical Depositosital Silver)
25.7.
25.8.
26.
PEKERJAAN LOGAM/METAL
26.1
26.2.
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam Pekerjaan ini adalah
a. Kontruksi Rangka Plafond
b. Konstruksi Kusen Alumunium
Persyaratan Bahan dan Teknis
Halaman 55
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Halaman 56
i.
j.
k.
l.
m.
Halaman 57
26.3.
a.
Persyaratan Teknis
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan
bertanggungjawab
terhadap
semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam
Gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran
pada Gambar Kerja adalah ukuran
jadi/finish.
b.
c.
d.
Pengawas/Direksi
dan
Konsultan
Perencana
untuk
mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
Semua perubahan yang disetujui dapat
dilaksanakan
tanpa
adanya
biaya
tambahan yang mempengaruhi kontrak,
kecuali
untuk
perubahan
yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.
e.
Halaman 58
26.4.
Las perapat/Pengendap
Dalam setiap posisi dimana dua bagian
(dari suatu benda) saling berdekatan,
harus digunakan las perapat/pengendap
guna
mencegah
masuknya
lengas
terlepas apakah diberikan detailnya atau
tidak dalam Gambar Kerja apakah
barang tersebut terkena cuaca luar atau
tidak
dan
Kontraktor
tidak
dapat
mengklaim
pekerjaan
ini
sebagai
pekerjaan tambah.
c.
Halaman 59
d.
e.
Perbaikan Las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan
perbaikan, maka harus dilakukan oleh
Kontraktor
sebagaimana
yang
diperintahkan
oleh
Konsultan
Pengawas/Direksi dan tidak dapat diklaim
sebagai pekerjaan tambah. Las yang
menunjukan cacat harus dipotong dan
dilas kembali atas biaya Kontraktor
Mur dan Baut :
Mur dan Baut yang digunakan harus
mempunyai ukuran yang sesuai
dengan yang tercantum dalam
gambar rencana
Pemasangan Mur dan Baut harus
benar-benar kokoh serta mempunyai
kekokohan yang merata antara satu
dengan yang lainnya
f.
g.
Halaman 60
27.
PEKERJAAN PLAFOND
27.1
Lingkup Pekerjaan
a. Rangka Plafond
b. Penutup Plafond
27.2
c.
d.
Panel Kalsiboard
Mempunyai standar SII
Ukuran panel Standard atau sesuai
gambar Kerja
Tebal panel 3 mm
Bahan yang akan dipakai harus siku
pada sudut-sudutnya, permukaan rata
tidak bergelombang, tidak ada
tonjolan atau lekukan; dan bebas dari
cacat, noda dan pecah.
Merk sekualitas Kalsiboard.
e.
Panel Kalsiboard 3 mm
Memenuhi persyaratan SII-0015-76
Ukuran panel standard /sesuai Gambar
kerja
Tebal Kalsiboard 6 mm
Bahan yang akan dipakai harus siku
pada sudut-sudutnya, permukaan rata
tidak bergelombang, tidak ada
tonjolan atau lekukan dan bebas dari
cacat, noda dan pecah.
Halaman 61
f.
g.
Halaman 62
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
28.
PEKERJAAN LANTAI
28.1
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan lantai keramik, 40/40, 20/40,
10/40, 30/30, 20/20.
b.
c.
Pekerjaan rabat
Halaman 63
d.
28.2
Persyaratan Bahan
a. Semen Portland/PC, pasir, air harus
memenuhi persyaratan bahan seperti
terurai dalam pasal pekerjaan beton di
buku RKS ini
b. Keramik 40 x 40 cm digunakan untuk
lantai, Keramik 20 x 20 cm untuk pelapis
KM /WC, meja dapur sesuai gambar kerja.
Keramik 40 x 40 Corak digunakan untuk
lantai semua ruangan dan 40/40 corak
dan warna untuk selasar dan Entrence.
Persyaratan bahan ubin keramik harus
memenuhi ketentuan ubin keramik pada
pasal pekerjaan pelapis dinding. Semua
keramik menggunakan Roman. Untuk
corak dan warna ditentukan kemudian
oleh Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
Untuk
pelapis
dinding
menggunakan Indogress type Carnelian
dan Sun Stone.
28.3
Persyaratan Pelaksanaan
a. Tanah urug sebagai lapisan dasar harus
mencapai kepadatan yang disyaratkan
dan rata waterpass, kemudian dipasang
urugan pasir padat tebal 10 cm.
b.
Halaman 64
c.
d.
29.
PEKERJAAN PENGECATAN
29.1
29.2
29.3
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan pengecatan besi railing tangga,
pintu besi dan semua pekerjaan besi yang
diekspose.
b. Pekerjaan pengecatan dinding, beton
dan plafond
c.
Pekerjaan pengecatan kayu, pipa PVC
d. Pekerjaan pengecatan lain seperti
tercantum dalam Gambar
Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan
terhadap udara dan garam. Produk catcat kayu/besi setaraf SEIV. Dempul yang
digunakan harus satu produk dengan cat
yang digunakan.
b. Bahan cat dinding jenis Emulsion setaraf
Vinilex, dempul yang digunakan harus satu
produk
c.
Bahan didatangkan langsung dari toko.
Tiba di Tapak/Site konstruksi masih harus
tersegel baik dalam kemasannya dan
tidak cacat, serta disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi.
Persyarat Teknis
a. Peralatan seperti : Kuas, Roller, Sikat kawat,
Kape, dan sebagainya;l harus tersedia dari
kualitas baik dan jumlahnya cukup.
b. Semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan
cat dasar untuk komponen bahan metal,
harus dilakukan sebelum komponen
tersebut terpasang.
Halaman 65
29.4
Persyaratan Pelaksanaan
a.
Pekerjaan Pengecatan Metal
Semua metal seperti tersebut diatas seperti
tercantum dalam gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
Semua bagian/permukaan yang
tampak/exposed dicat sampai
dengan cat finish.
Semua bagian/permukaan yang
tidak ditampakkan / unexposed
menempel ke bahan/material lain,
tertutup oleh bahan/material lain
dicat hanya sampai dengan cat
anti karat atau cat dasar/primer.
b.
c.
Pekerjaan
Pengecatan
dinding/
permukaan pasangan batu batako, beton
dan plafond.
Semua dinding/permukaan pasangan
batu/beton
&
plafond
yang
tampak/exposed seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
Pekerjaan Pengecatan Kayu
Semua kayu yang terpasang baik yang
termasuk pekerjaan kayu halus maupun
kayu kasar seperti tercantum dalam
gambar kerja sesuai ketentuan sebagai
berikut :
Semua bagian/permukaan yang
tampak/exposed dicat sampai
dengan cat finish yang diperinci
lebih lanjut sebagai berikut :
Cat finish warna untuk permukaan
yang tidak ditonjolkan serat
kayunya
Cat finish jenis clear untuk
permukaan yang ditonjolkan serat
kayunya sesuai dengan ketentuan
di Gambar Kerja.
Semua permukaan yang tidak
ditampakkan/unexposed
dicat
hanya sampai dengan cat dasar.
Khusus untuk konstruksi dan rangka
atap
yang tidak ditampakkan
dilakukan dengan residu (ketentuan
ini tidak berlaku).
Halaman 66
d.
e.
f.
Halaman 67
g.
h.
Halaman 68
30.
PEKERJAAN PEMASANGAN
SANITARY
30.1.
30.2.
30.3.
Persyaratan Umum
b. Bahan, material, peralatan yang tidak
disertai dengan data lengkap (Brosur),
tidak di Izinkan untuk dipasang dan harus
diganti yang baru.
30.4.
Persyaratan Bahan
a. Mutu Bahan
Bahan harus bebas cacat dan
bahan yang tidak memenuhi syarat
sanitasi tidak boleh dipergunakan.
Perlengkapan atau bahan Sanitary
bekas dan tidak sempurna lagi
karena
aus,
rusak
atau
membahayakan kesehatan tidak
boleh dipergunakan lagi.
Semua Bahan harus diberi tanda
sesuai dengan ketentuan yang
dinyatakan dalam standard bahan
yang bersangkutan.
Halaman 69
b.
Alat Sanitair
Pekerjaan Alat sanitair Pemasangan
Kloset Jongkok, kloset duduk dan
Washtafel yang digunakan adalah
sekualitas merk TOTO
Bak mandi yang digunakan adalah
bak mandi fiber yang dilapisi
pasangan batako dan finnish
pasangan
keramik
warna
digunakan sesuai dengan warna
dinding
KM/WC,
bak
mandi
dilengkapi dengan Clean Out dari
bahan pipa dan dop galvanis,
ukuran bak mandi sesuai gambar.
Floor Drain dipasang pada setiap
KM /WC seperti ditunjukan dalam
gambar, kualitas yang disyaratkan
adalah yang memenuhi standard
SSI.
Kran dan stop kran yang digunakan
adalah Kran logam lapis vernikel
setara TOTO, standar SII, setiap kran
dipasang pada tempat ketinggian
seperti yang ditunjuk pada gambar
kerja. Stop kran dipasang pada
pipa diluar bangunan sebelum
masuk kejaringan pemakai dengan
penempatan sesuai gambar kerja.
Septiktank dibuat dari pasangan
batako/beton dengan adukan 1pc
: 3psr bagian dalam septiktank
diplester
luar dalam dengan
adukan yang sama, kemudian diaci
dengan adukan semen.Septiktank
ditutup
dengan plat beton
bertulang adukan 1pc;2psr;3kr dan
dilengkapi dengan pelepas bau
dari bahan galvanis dia 1 dengan
ketinggian minimal 2,5 m
Bak Resapan dibuat dari pasangan
batako dan pipa-pipa PVC 4 yang
berlubang ukuran sesuai gambar
Halaman 70
c.
31.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
32.
PEKERJAAN RABAT
KELILING BANGUNAN
31.1.
32.1.
32.2.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan rabat Keliling Bangunan
Untuk Pedestrian dan rabat keliling
bangunan menggunakan beton dengan
campuran 1pc;4ps;5kr dengan ketebalan
7 cm , pada bagian pinggirnya memakai
kanstin pasangan batako, dengan ukuran
sesuai gambar kerja, dan untuk rabat
keliling
bangunan dinding saluran
berfungsi sebagai kanstin.
Halaman 71
b.
33.
PEKERJAAN WATER
PROOFING
33.1.
Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat Bantu lainnya
termasuk
pengangkutannya
yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Gambar; memenuhi uraian syarat
dibawah ini.
b. Bagian yang harus diwaterproofing ini,
mencakup
seluruh
bagian
Plat
Atap/talang, Ground Reservoar, Lantai
KM /WC dan daerah-daerah basah lainnya
dan/atau seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
33.2.
Persyaratan Bahan
a. Persyaratan Mutu Bahan
Bahan
Kontraktor wajib mengajukan contoh dari
semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari Pabrik, kecuali bahan yang
disediakan oleh proyek.
Halaman 72
b.
c.
33.3.
Pengujian
a.
Bila diperlukan, wajib mengadakan test
bahan tersebut pada laboratorium yang
Independent, baik mengfenai Komposisi,
konsentrasi,
dan
hasil
yang
ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor/
Supplier
harus
menunjuk
syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang
ditunjuk
tersebut
sebelum
memulai
pekerjaan.
b.
c.
Kontraktor
diwajibkan
melakukan
percobaan-percobaan
dengan
cara
memberi air diatas permukaan yang diberi
lapisan kedap air dan pelaksanaan
pekerjaan
dapat
dilakukan
setelah
mendapat
persetujuan
dari
Direksi/
Konsultan Pengawas/Direksi.
Halaman 73
33.4.
c.
d.
33.5.
b.
c.
Halaman 74
d.
e.
33.6.
Cara Pelaksanaan
a. Pelaksanaan
pemasangan
harus
dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman
(ahli
dari
pihak pemberi garansi
pemasangan) dan terlebih dahulu harus
mengajukan metode pelaksanaan sesuai
dengan Spesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan dari Pemimpin Proyek.
33.7.
Persiapan Permukaan
a. Permukaan plat beton yang akan
diberikan lapisan Water proofing harus
benar-benar bersih, bebas dari minyak,
debu serta tonjolan-tonjolan tajam yang
permanen dari tumpahan atau cipratan
aduk dan dalam kondisi kering (baik
dalam arti kata kering leveling screed
maupun kering permukaan).
b.
c.
Halaman 75
33.8.
d.
e.
f.
Setelah kering
24 jam. Screed baru ini
harus dilindungi dari kemungkinan pecahpecah rambut dengan jalan menutupi
permukaan atasnya dengan Goni-goni
Rami yang sudah dibasahi Air terlebih
dahulu dan dijaga kondisi basahnya.
g.
Lapisan Waterproofing
a. Pekerjaan primer coating
dengan system kuas/Roll.
b.
c.
d.
dilakukan
Halaman 76
33.9.
e.
f.
Pada
daerah
canopy
beton,
waterproofing harus dipasang mengikuti
bentuk Canopy.
g.
Lapisan Pelindung
a.
Setelah waterproofing terpasang, maka
diatas
permukaannya
diberikan
perlindungan screed (perbandingan 1PC :
3PSR) setebal 3 cm dengan menggunakan
tulangan susut finemesh yang terletak di
tengah-tengah adukan screed.
b.
c.
d.
e.
Halaman 77
33.10.
f.
Kontraktor
wajib
mengadakan
pengamanan dan perlindungan terhadap
pemasangan
yang
telah
dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet
permukaan atau kerusakan lainnya.
g.
c.
d.
34.11.
Halaman 78
b.
Kontraktor
harus mengikuti
semua
peraturan, baik yang terdapat pada
uraian dan syarat-syarat maupun yang
tercantum dalam Gambar-gambar atau
peraturan-peraturan yang berlaku.
c.
33.12.
33.13.
Halaman 79
34.
PEKERJAAN
PEMBONGKARAN ,
PENGAMAN DAN
PEMBERSIHAN SETELAH
PEMBANGUNAN
34.1
35.
35.1
35.2
Lingkup Pekerjaan
a. Pembersihan tapak Konstruksi dan pada
semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti tercantum di
gambar kerja dan terurai dalam buku RKS
ini dari semua barang atau bahan
bangunan lainnya yang dinyatakan tidak
digunakan lagi setelah pekerjaan selesai
menjadi tanggung jawab kontraktor.
b.
c.
Halaman 80
35.3
35.4
Halaman 81