Bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang diawali oleh
infeksi saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorok). Infeksi dapat didapat
dari udara yang tercemar. Infeksi virus lebih sering terjadi dan umumnya
disebabkan oleh Cytomegalovirus atau Influenza virus. Bakteri penyebab
bronkopneumonia antara lain Staphylococcus aureus, Haemopilus influenza, dan
Klebsiella pneumonia. Faktor risiko menderita bronkopneumonia antara lain bayi
(< 2 tahun), orang tua (> 65 tahun), penderita penyakit paru kronik, HIV/AIDS,
Abnormalitas atau kelainan gambaran yang biasa terlihat dari CXR adalah :
1. Nodule (daerah buram yang khas pada paru)
Biasanya disebabkan oleh neoplasma benign/malignan, granuloma
(tuberculosis), infeksi (pneumoniae), vascular infarct, varix, wegeners
granulomatosis, rheumatoid arthritis. Kecepatan pertumbuhan, kalsifikasi,
bentuk dan tempat nodul bisa membantu dalam diagnosis. Nodul juga dapat
multiple.
2. Kavitas
Yaitu struktur lubang berdinding di dalam paru. Biasanya disebabkan oleh
kanker, emboli paru, infeksi Staphyllococcus. aureus, tuberculosis, Klebsiella
pneumoniae, bakteri anaerob dan jamur, dan wegeners granulomatosis.
3. Abnormalitas pleura.
Pleural adalah cairan yang berada diantara paru dan dinding thorax. Efusi pleura
dapat terjadi pada kanker, sarcoid, connective tissue diseases dan
lymphangioleiomyomatosis.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN FOTO THORAX
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Meja pemeriksaan
2. Film, kaset
3. Marker dan asesoris lain
4. Pesawat Rontgen
B.
INDIKASI PEMERIKSAAN
C.
1.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
Mengidentifikasi klinis / indikasi pemeriksaan
Posisi Ekspirasi
Adalah foto toraks PA atau AP yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan
ekspirasi penuh. Hanya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya
pneumothorax yang diduga secara klinis atau suatu benda asing yang
terinhalasi.
E.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
H.
Foto thorax biasanya dilakukan untuk melihat kelainan pada jantung, diafragma,
dinding thorax dan paru-paru. Pada pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan
roentgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit paru belum
dapat disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksan radiologik.
Foto thorax paru merupakan jenis pemeriksaan radiologi untuk melihat kondisi
anatomi paru yang akan mengindikasikan kelainan-kelainan pada paru.
1.
Indikasi
Kontraindikasi
Terjadinya penyakit TB bergantung pada sistem imun untuk menekan multiplikasi kuman. Kemampuan tersebut bervariasi
sesuai dengan usia, yang paling rendah adalah pada usia yang sangat muda. HIV dan gangguan gizi menurunkan daya tahan
tubuh; campak dan batuk rejan secara sementara dapat mengganggu sistem imun. Dalam keadaan seperti ini penyakit TB
lebih mudah terjadi.
Tuberkulosis seringkali menjadi berat apabila lokasinya di paru, selaput otak, ginjal atau tulang belakang. Bentuk penyakitnya
ringan bila lokasinya di kelenjar limfe leher, tulang (kecuali tulang belakang), sendi, abdomen, telinga, mata dan kulit.
Anamnesis:
Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau
gagal tumbuh.
Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu.
Perlu perhatian khusus jika ditemukan salah satu keadaan di bawah ini:
Tanda bahaya:
Kejang, kaku kuduk
Penurunan kesadaran
Kegawatan lain, misalnya sesak napas
Foto dada menunjukkan gambaran milier, kavitas, efusi pleura.
Gibus, koksitis