PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.3
1.4
Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang rangkaian mikrokontroler Atmega8535 yang merupakan
komponen utama dalam melakukan kontrol kerja sistem ?
2. Bagaimana merancang pemanas air yang dapat mengontrol suhu sesuai yang
diinginkan ?
3. Bagaimana prinsip kerja pemanas air dengan pengatur suhu?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan alat dari tugas akhir ini adalah :
1. Dapat merancang aplikasi mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengontrol suhu
air yang dipanaskan.
2. Dapat merancang dan mengimplementasikan rangkaian yang digunakan sebagai
pemanas air otomatis.
3. Memaparkan prinsip kerja penghangat air dengan control suhunya.
4. Membuat penghangat air dengan pengatur suhu .
5. Menganalisis kinerja penghangat air dengan pengatur suhu.
Batasan Masalah
MetodePenelitian
1. Pustaka
Yaituteknikpengumpulan
data
daribuku,
internet,
maupunberbagailiteraturmengenairancanganaplikasi yang dibuat.
2. Observasi
Metodeobservasiadalah
system
pengumpulan
data
dengancaramelakukanpengamatansecaralangsung yang diteliti,
3. Analisis
Setelahsemua
data
yang
diperlukanterkumpul,
proses
selanjutnyaadalahanalisisterhadap
data
danpermasalah
yang
adauntukkemudiandicaripemecahanataujalankeluar yang terbaikdaripermasalahan
yang timbul.
4. Perancangan
Setelahditemukangambaranpemecahanmasalah,
kemudiandilakukantahapperancanganaplikasi.
5. Modeling
Setelahsemuaunsurdirancangsedemikianrupakemudiandilakukan
modeling
objekuntukkemudiandituangkansecaralangsungdalamperancanganalat .
1.6
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat
sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari simulasi Pemanas
Air Otomatis Berbasis Mikrokontroller Atmega8535, maka penulis menulis laporan
sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisiskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah serta sistematika penulisan.
BABII
LANDASAN TEORI
Landasan teori, dalam baba ini dijelaskan tentang teori pendukung yang
digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung antara
lain tentang mikrokontroller atmega 8535 (software dan hardware), bahasa program
yang akan digunakan serta karakteristik dari komponen pendukung.
BABIII
PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu Perencanaan
Pembuatan
Perangkat Lunak (Software), Perencanaan Pembuatan Perangkat Keras
(Hardware) berupa Bagan Umum Rancangan Alat dan Perancangan Pembuatan
Sistem Minimum ATMega8535.
BABIV
PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat,
penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan
rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroller
atmega8535.
BABV
PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat
dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang
mempunyai metode yang sama.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Dasar Teori
Pembuatan alat pemanas air otomatis berbasis mikrokontroller At8535 juga
tidak jauh berbeda dengan komputer. Dalam pembuatan alat ini ada dua elemen yang
sangat berpengaruh dalam sistem kerjanya, yaitu hardware dan software. Hardware
digunakan untuk action atau tindakan yang dapat dilihat mata, sedangkan untuk
software digunakan untuk memberi masukkan atau kecerdasan agar pengontrol suhu
tersebut dapat melakukan hal hal yang ingin dicapai oleh pemakai.
2.2
Bagian Elektronis
Bagian elektronis tersebut terdiri dari komponen komponen elektronika yang
terangkai sedemikian rupa sehingga bisa mendukung kinerja alat pengontrol. Bagian
elektronis pada alat pemanas air minum berbasis mikrokontroller At8535 ini terdiri
dari : Sensor LM 35, Relay, Mikrokontroller At8535.
1. Sensor LM 35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu
LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika
yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi
yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu
daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 A
hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari
sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari
0,5 C pada suhu 25 C .
Struktur Sensor LM 35
Suhu LM
35
Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3
pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai
sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan
keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan
tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt.
Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut : VLM35 = 10 mV/oC
Gambar
gambar skematik
suhu LM35-DZ. Rangkaian ini sangat sedeCrhana dan praktis. Vout adalah tegangan
keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1
derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad
Celcius.Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius.
Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian
pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau
rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-toDigital Converter.
Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk
aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak
untuk aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah saya lakukan,
tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu yang relatif sama, jika
tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau turunkan), maka Vout juga ikut
berubah. Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi untuk instrumentasi hal
ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat kepresisian, maka tingkat
akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur seyogyanya dapat dijadikan patokan
bagi penggunanya. Jika nilainya berubah-ubah untuk kondisi yang relatif tidak ada
perubahan, maka alat ukur yang demikian ini tidak dapat digunakan.
Karakteristik Sensor LM35
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C seperti
terlihat pada gambar.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 C
pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.
2. Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang
dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga
listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka
(mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri
arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan
manual tanpa perlu arus listrik.Relay yang paling sederhana ialah relay
elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi
listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut.Alat
yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak
saklar.Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.Sebagai
komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah sistem
rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah perangkat
yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat pengendali
yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat berfungsi sebagai
pengaman.
Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam
keadaan normal).
2. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk
menciptakan medan magnet.
3. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.
Gambar relay
3. Mikrokontroller Atmega 8535
Mikrokontrollermerupakansebuah
system
computer
yang
seluruhatausebagianbesarelemnnyadikemasdalamsuatuchip
IC,
sehinggaseringdisebutsingle
chip
microcomputer.Lebihlanjut,
mikrokontrolermerupakan system computer yang mempunyaisatuataubeberapatugas
yang sangatspesifik, berbedadaengan PC (Personal Computer) yang
memilikibeberapafungsi.Perbedaanantara
computer
denganmikrokontroller.Mikrokontrolleradalahsebuah
system
microprocessor
dimanadidalamnyasudahterdapat
CPU,
ROM,
Ram,
I/O,
Clockdanperalataninternallainnya
yang
sudahsalingterhubungdanterorganisasidenganbaikolehpabrikpembuatnyadandikemasd
alamsatuchip
yang
siappakai,
sehinggakitatinggalmemprogramisi
ROM
sesuaiaturanpenggunaanolehpabrik
yang
membuatnyamenurutWinoto
(2008:3).Teknologi
yang
digunakanpadamikrokontroler
AVR
berbedadenganmikrokontrollerseri MCS-51.AVR berteknologi RISC (Reduced
Instruction Set Computer), sedangkanseri MCS-51 berteknologi CISC (Complex
Instruction
Set
Computer).Mikrokontroler
AVR
dapatdikelompokkanmenjadiempatkelas, yaitukeluargaATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluargaATMega, dankeluarga AT89RFxx.Padadasarnya yang membedakanmasingmasingkelasadalahmemori, kelengkapanperiperaldanfungsi-fungsitambahan yang
dimiliki.BerikutinipenjelasanlebihlengkapmengenaiMikrokontroller ATMega8535
1.
inike
GND,
Berikutiniadalahpenjelasandaripinmikrokontroler
ATMega8535
menurutportnyamasing-masing:
Port A
Pin 33 sampaidenganpin 40 merupakanpindariport A. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiappin-nyadapatmenyediakaninternal pull-up resistor (dapatdiatur per
bit).
Output
buffer
port
Adapatmemberiarus
20
mA
dandapatmengendalikandisplay LED secaralangsung. Data Direction Register
port A (DDRA) harus di-settingterlebihdahulusebelumport Adigunakan. Bit-bit
DDRA
diisi
0
jikainginmemfungsikanpin-pin
port
A
yang
disesuaikansebagaiinput, ataudiisi 1 jikasebagaioutput. Selainitu, pin-pin pada
port
Ajugamemilikifungsi-fungsialternatifkhususseperti
yang
dapatdilihatdalamtabel:
Tabel 2.2 Penjelasan pin pada port A
Pin
Keterangan
PA.7
PA.6
2.
PA.5
PA.5
PA.3
PA.2
PA.1
PA.0
Port B
Pin 1 sampaidenganpin 8 merupakanpindariport B. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiappin-nyadapatmenyediakaninternal pull-up resistor (dapatdiatur per
bit).
Output
buffer
port
B
dapatmemberiarus
20
mA
dandapatmengendalikandisplay LED secaralangsung. Data Direction Register
port B (DDRB) harus di-settingterlebihdahulusebelumport B digunakan. Bit-bit
DDRB
diisi
0
jikainginmemfungsikanpin-pinport
B
yang
disesuaikansebagaiinput, ataudiisi 1 jikasebagaioutput. Selainitu, pin-pin port B
jugamemilikifungsi-fungsialternatifkhususseperti yang dapatdilihatdalamtabel:
3.
Pin
Keterangan
PB.7
PB.6
PB.5
PB.4
PB.3
AIN1
(Analog
Comparator
Negative
(Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
PB.2
PB.1
PB.0
Input)OCC
Port C
Pin
22 sampaidenganpin 29 merupakanpindariport C. Port
C
sendirimerupakanport inputatauoutput. Setiappin-nyadapatmenyediakaninternal
pull-up resistor (dapatdiatur per bit).Output buffer port C dapatmemberiarus 20
4.
Pin
Keterangan
PC.7
PC.6
PC.1
PC.0
Port D
Pin 14 sampaidenganpin 20 merupakanpindariport D. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiappin-nyadapatmenyediakaninternal pull-up resistor (dapatdiatur per
bit).
Output
buffer
port
D
dapatmemberiarus
20
mA
dandapatmengendalikandisplay LED secaralangsung. Data Direction Register
port D (DDRD) harus di-settingterlebihdahulusebelumport D digunakan. Bit-bit
DDRD
diisi
0
jikainginmemfungsikanpin-pin
port
D
yang
disesuaikansebagaiinput, ataudiisi 1 jikasebagaioutput. Selainitu, pin-pin port D
jugamemilikifungsi-fungsialternatifkhususseperti yang dapatdilihatdalamtabel:
Tabel 2.5 Penjelasan pin pada port D
Pin
Keterangan
PD.0
PD.1
PD.2
PD.3
PD.4
PD.5
PD.6
PD.7
4. LCD
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan perangkat display yang paling
umum dipasangkan ke mikrokontroller, mengingat ukurannya yang kecil dan
kemampuan menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan display 7
Fixed Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Tipe resistor yang umum
berbentuk tabung porselen kecil dengan dua kaki tembaga dikiri dan kanan. Pada
badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan
pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohm meter.
Kode warna tersebut adalah standar menufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association).
Tabel 2.6 Gelang Resistor
Resistansidibacadariwarnagelang
yang
paling
depankearahgelangtoleransiberwarnacoklat,
emas,
atauperak.
Biasanyawarnagelangtoleransiiniberadapadabahan
resistor
yang
paling
pojokataujugadenganlebar yang lebihmenonjol, sedangkanwarnagelang yang
keempatagaksedikitkedalam.Dengandemikianpemakaisudahlangsungmengetahuiberap
atoleransidariresitortersebut.Kalauandatelahbisamenentukanmanagelangpertamaselanj
utnyaadalahmembacanilairesistansinya.Biasanya resistor dengantoleransi 5%, 10%
atau
20%
memilikigelang
(tidaktermasukgelangtoleransi).Tetapi
resistor
dengantoleransi
1%
atau
2%
(toleransikecil)
memiliki
4
gelang
(tidaktermasukgelangtoleransi).Gelangpertamadanseterusnyaberturutturutmenunjukkanbesarnilaisatuan, dangelangterakhiradalahfaktorpenggalinya.
6. LED
Pada dasarnya LED (light-emitting diode) merupakan komponen elektronika
yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan
cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai
adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna
cahaya yang
berbeda pula.
mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
LED infra merah hampir sama dengan LED biasa tetapi cahaya infra merah
tidak tampak oleh manusia, tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.
Keunggulan LED antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna,
murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas
sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan,
yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini
membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan.
7. PUSH BUTTON
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan
push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency.
Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open). Prinsip
kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak
tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan)
biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor motor induksi untuk
menjalankan mematikan motor pada industri industri. Push button dibedakan
menjadi beberapa tipe, yaitu:
a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan
dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila
ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak
tetap sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
8. BUZZER
CodeVision
AVR merupakan
sebuah
software
yang digunakan
untuk memprogram mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan
untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat
berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan
menggunakan compiler yang selanjutnya diprogram ke dalam mikrokontroler
menggunakan fasilitas yang sudah di sediakan oleh program tersebut. Salah satu
compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang
menggunakan bahasa pemrograman C. CodeVision AVR mempunyai suatu
keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan
kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan.
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1
Membaca Suhu
Setting Suhu
Mulai Pemanasan
c
Suhu Memenuhi
c
3.2
BAB IV
PENGUJIAN ALAT
1.1
Pengujian Mikrokontroller
Mikrokontroller hanya mampu mendapat tegangan maksimal 5 volt, apabila mendapat
tegangan lebih dari 5 volt akan terjadi kerusakan pada mikrokontroler sehingga alat akan mati
dan akan mempunyai efek merusak sensor panas.
1.2
Pengujian LCD
Pengujian LCD ini bertujuan mengetahui apakah LCD yang digunakan dalam
keadaan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan pada kaki catu ,
kemudian mengisi program ke sistem mikrokontroller ATMega8535 yang akan ditampilkan
oleh LCD melalui PORT B.
1.3
1.4
Program
1.5
BAB VI
PENUTUP
1.5
Kesimpulan
Berdasarkan pembuatan, pengoperasian dan pengujian alat pemanas air minum ini,
maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat yang dibuat dalam Tugas Akhir ini bertujuan untuk memanaskan air pada water
heater secara otomatis menggunakan sensor LM35.
2. Suhu didalam heater dapat diatur sesuai keinginan pengguna.
3. Mikrokontroller disini berfungsi untuk mengolah dan mengendalikan kondisi heater
berdasarkan nilai yang diberikan oleh Personal Computer (PC). Selain itu juga
berfungsi untuk menerima perintah pengendalian heater secara manual dan
mengirimkan data suhu menuju Personal Computer (PC) secara serial.
1.6
Saran
Berdasarkan hasil pembuatan alat ini, maka didapatkan beberapa saran untuk
penyempurnaan alat :
1. Arus listrik yang masuk harus sesuai kebutuhan mikrokontroller.
2. Diharapkan untuk pengembangan yang lebih lanjut dan lebih baik lagi agar alat
penstabil temperatur air ini dapat menjadi lebih sempurna.