TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2. Evaluasi sistemik
Pemeriksa mengevaluasi pada pasien apakah ada tanda tanda
cedera kepala seperti: kesadaran menurun, muntah yang proyektil dan
nyeri kepala hebat. Anamnesis yang lengkap mengenai penyakit
penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma bronkial dapat
mempengaruhi penanganan trauma mata. Riwayat alergi obat
sebelumnya, keterangan sudah mendapat penanganan di tempat lain
sebelumnya ( pemberian anti tetanus ), waktu terakhir makan dan
minum alkohol juga perlu ditanyakan kepada pasien.
Klassifikasi trauma mata berdasarkan American Academy of
Ophthalmology (AAO)
dan
robekan
pada
membran
descement.gambaran
lingkaran putih karena sel sel endotel yang edema akan muncul setelah
beberapa jam akibat trauma dan menghilang setelah beberapa hari.
Konjungtival hemorrhage
Kelainan
kornea
abrasi
edema,
robekan
membran
Iritis traumatik
Hifema traumatik
Laserasi konjungtival
Abrasi kornea
Status refraksi
Penyakit mata
Riwayat pengobatan
Diagnosis
Alergi obat
Riwayat operasi
Diagnostik
Kemosis orbital
Laserasi konjungtival/
hemorrhage
Defek iris
Hipotoni
Defek kapsul lensa
Lens opacity
Retinal
detachment/hemorrhage
Trauma jenis ini lebih sering tiga kali terjadi pada pria dibandingkan
perempuan, tipikalnya pada kelompok usia muda (50 %) 15 34 tahun.
Penyebab
terseringnya
kekerasan,kecelakaan
kerja
dan
olahraga.
lain
trauma
mata
terbuka
berdasarkan
BETT
a. Ruptur
mekanisme trauma
b. Penetrating
c. IOFB
d. Campuran
Tingkatan trauma
1. 20/40
penglihatan
Pupil
Defect
Zona
I.
II.
III.
kuat
prosesnya
berlanjut menjadi
penetrasi yang dalam. Kornea itu sendiri dapat berfungsi sebagai barier
Prognosis
II
III
IV
47 %
24-48
jam
tanpa
sequele.
Trauma
yang
berat
dapat
erosi. Walaupun kondisi menimbulkan rasa nyeri, tetapi bersifal self limited
dalam 24 jam.
Penyebab tersering adalah karena tidak terlindunginya mata
dengan eksposure sinar matahari, uap las dan terlalu lama berada
dibawah sinar matahari. Terpapar sinar radiasi/ion sangat berhubungan
dengan ledakan nuklir, X-ray dan radioisotope. Sinar X dan sinar laser
dapat menyebabkan makulopati seperti sinar las dan sinar matahari.
Radiasi ion pada mata dapat menyebabkan oedem, kemosis pada
konjungtiva, kornea (keratokonjungtivitis radiasi), dermatitis radiasi pada
kelopak mata, berkurangnya produksi air mata dan pada tahap lanjut
dapat juga menyebabkan katarak radiasi Penanganannya adalah dengan
patching (menutup) untuk mengurangi ketidaknyamanan dari kedipan
palpebra, antibiotik topikal dan siklopegia.(Vanath M.1997)
katarak
yang
melibatkan
kapsul
anterior
dan
posterior.(Scuta GL.2006)
dikenal
sebagai
rice
harvesting
keratitis
Sikatriks
kornea