Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
I.

PENGANTAR
Sasaran

: Remaja

Hari / Tanggal

: 07 Desember 2014

Jam

:19.00 WIB.

Waktu

: 35 menit.

Tempat
II.

: rumah Tn MI

IDENTIFIKASI MASALAH
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian
masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan
individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai
kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan
mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.
remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas
usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan
seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan
psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut,
batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologi.

III.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Para Remaja dapat mengetahui
tentang pentingnya kesehatan Reproduksi Pada Remaja

IV.

TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Para Remaja dapat menjelaskan kembali :

1. Pengetian tentang kesehatan Reproduksi


2. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja
3. Dapat mengetahui perilaku remaja
V.

MATERI
Terlampir.

VI.

METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VII.

MEDIA

1. Materi SAP
2. Powerpoint dan Leaflet
VIII.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

2 menit

Pembukaan:

Kegiatan
Peserta

Memberi Salam
Menyebutkan

Menjawab
Materi

atau salam

pokok pembahasan yang akan Mendengarkan


disampaikan
2.

dan

25 menit

memperhatikan
Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur

memperhatikan

6 menit
Evaluasi:
Meminta audiens menjelaskan Menjawab
atau

menjelaskan

kembali Pertanyaan

mengenai pengertian kesehatan


reproduksi, Perubahan Fisik,
Biologis, Psikososial Remaja,

dapat

mengetahui

perilaku

remaja
Memberikan

pujian

keberhasilan
menjelaskan

atas
dalam

pertanyaan

dan

memperbaiki kesalahan, serta


4

2 menit

menyimpulkan.
Menjawab
Penutup:

salam

Mengucapkan terimakasih dan


mengucapkan salam

IX.

EVALUASI
1. Jenis
: Tanya Jawab
2. Teknik
: Lisan
3. Jumlah : 3 buah
Pertanyaan di lampirkan

X.

PENGESAHAN
Yogyakarta, 07 Desember 2014
Sasaran

(...............)

Mengetahui,
Pembimbing Penyuluhan

Pemberi Penyuluh

(...........................)

(...... ...)

XI.

LAMPIRAN MATERI

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.
Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia
remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi .
Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman.

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1.

Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah,
dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat
tinggal yang terpencil).

2.

Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada
kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi
reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan
yang lain, dsb).

3.

Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli
kebebasannya secara materi, dsb)

4.

Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular
seksual, dsb).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:

a)
b)

Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)


Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman, pelayanan
bayi baru lahir/neonatal)

c)

Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS), termasuk
pencegahan kemandulan

d)

Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)

e)

Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesproa.


Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak sematamata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta
sosial kultural.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi
yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab
mengenai proses reproduksi.

Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik, antara lain :
a.

Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)

b.

mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan
agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya

c.

Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan
reproduksi

d.

Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi

e.

Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual

f.

Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

g.

Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar


mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif

h.

Hak-hak reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang
cukup. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi:

1)

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi, seperti juga
masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan kalangan medis, sementara
pemahaman terhadap kesehatan reproduksi (apalagi kesehatan reproduksi remaja) di
kalangan medis sendiri juga masih minimal. Meskipun sejak konperensi Kairo definisi
mengenai kesehatan reproduksi sudah semakin jelas, diseminasi pengertian tersebut di
kalangan medis dan mahasiswa kedokteran agaknya belum memadai.

2) Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi hanyalah masalah
kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan, sehingga dianggap bukan masalah
kaum remaja. Apalagi jika pengertian remaja adalah sebatas mereka yang belum menikah. Di
sini sering terjadi ketidak konsistensian di antara para pakar sendiri karena di satu sisi mereka
menggunakan istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi lain dalam pembicaraan
selanjutnya mereka hanya membatasi pada mereka yang belum menikah.Banyak yang masih
mentabukan untuk membahas masalah kesehatan reproduksi remaja karena membahas
masalah tersebut juga akan juga berarti membahas masalah hubungan seks dan pendidikan
seks.

B.

Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja


1.

Tumbuh Kembang Remaja.

Masa remaja dibedakan dalam :


1)

Masa remaja awal, 10 13 tahun.

2)

Masa remaja tengah, 14 16 tahun.

3)

Masa remaja akhir, 17 19 tahun.


2.

a)

Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :


Mulai menstruasi.

b)

Payudara dan panggul membesar.

c)

Indung telur membesar.

d)

Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.

e)
f)

Vagina mengeluarkan cairan.


Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.

g)

Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah panjang )

h)

Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti
anak kecil lagi.

i)

Kaki dan tangan bertambah besar

j)

Keringat bertambah banyak

k)

Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi


2.

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :

1)

Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.

2)

Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.

3)

Tumbuh kumis.

4)

Mengalami mimpi basah.

5)

Tumbuh jakun.

6)

Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.

7)

Penis dan buah zakar membesar.

8)

Tubuh bertambah berat dan tinggi

9)

Keringat bertambah banyak

10)

Kulit dan rambut mulai berminyak

11)

Lengan dan tungkai kaki bertambah besar

12)

Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak
kecil lagi

Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut:
a.

Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis
maupun lawan jenis

b.

Mencapai peran sosial maskulin dan feminin

c.

Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif

d.

Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya

e.

Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi

f.

Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja

g.

Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga

h.

Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya kompetensi


sebagai warga negara

i.
j.

Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial


Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab,
yaitu :

a.

Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.

b.

Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.

c.

Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.

d.

Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada


kelompoknya.

C.

Determinan Perkembangan Remaja


Pada bagian ini juga penting diketahui aspek atau faktor-faktor yang berhubungan
atau yang mempengaruhi kehidupan remaja. Keluarga, sekolah ,dan tetangga merupakan
aspek yang secra langsung mempengaruhi kehidupan reamaja, sedangan struktur sosial
,ekonomi politik ,dan budaya lingkungan merupakan aspek yang memberikan pengarauh
secara tidak langsung terhadap kehidupan remaja. Secara garis besarnya ada dua tekanan
pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja ,yaitu internal pressure (tekanan dari
dalam diri remaja) dan external pressure (tekanan dari luar diri remaja)
Tekanan dari dalam (internal pressure) merupakan tekanan psikologis dan emosional.
Sedangkan teman sebaya, orang tua guru, dan masyarakat merupakan sumber dari luar
(external pressure). Teori ini akan membantu kita memahami masalah yang dihadapi remaja
salah satunya adalah masalah kesehatan reproduksi.

D. Perilaku seksual remaja dan kesehatan reproduksi


Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang
sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan sebagai respons organisme atau
respons seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang ada(Notoatmojdo,1993). Sedangakan
seksual adalah rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul berhubungan dengan seks.
Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan berhubungan dengan dorongan
seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif secara
seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih rendah atau
tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual, semakin mendorong
remaja memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. Persepsi
seperti ini di sebut youth uulnerability oleh Quadrel et. aL. (1993) juga menyatakan bahwa
remaja cenderung melakuakan underestimate terhadap uulnerability dirinya. Banyak remaja
mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada intercourse (sanggama) yang pertama kali
atau dirinya tidak akan pernah terinfeksi HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan

dengan

status

kesehatan

reproduksi

seseorang,

yaitu

faktor

sosial

,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas pelayanan
kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak adanya akses
informasi merupakan faktor tersendiri yang juga mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja ICPD Kairo
dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hak-hak reproduksi.
Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada pengakuan akan hak-hak
asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan bertangung jawab
mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth spacing ), dan menentukan waktu kelahiran
anak-anak mereka dan mempunyai informasi dan cara untuk memperolehnya, serta hak untuk
menentukan standar tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada
jaminan individu untuk memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat
(ICPD, 1994). Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi tercapai
atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi remaja.
E. Resiko perilaku seksual berisiko remaja saat ini
Seperti telah dikemukakan di bagian pendahuluan, banyak penelitian dan berita di
media massa yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah di indonesia.
Sebenarnya perilaku seksual remaja pranikah sudah ada sejak manusia ada. Tetapi informasi
tentang perilaku tersebut cenderung tidak terungkap secara luas. Sekarang kondisi
masyarakat telah berubah .dengan telah makin terbukanya arus informasi, makin banyak pula
penelitian atau studi yang mengungkapkan permasalahan perilaku seksual remaja, termasuk
hubungan seksual pranikah. Di indonesia sendiri ada beberapa penelitihan yang
menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah. Berikut ini ada beberapa
penelitian kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan fenomena tersebut.
3. Penyakit menularseksual (PMS) HIV/AIDS
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah
tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Sering kali remaja melakukan hubungan seks yang tidak
aman. Adanya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakuakan anal seks menyebabkan
remaja semakin rentan untuk tertular PMS/HIV, seperti sifilis ,gonore,herpes, klamidia dan
AIDS . dari data yang ada menukjukan bahwa diantara penderita atau kasus HIV/AIDS,
53,0% berusia antara 15-29 tahun. Tidak terbatasnya cara melakuakan hubungan kelamin
pada genital-genital saja(bisa juga oragenital) menyebabkan penyakit kelamin tidak saja
terbatas pada daerah genital, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ektra genital.
4. Psikologis

Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan
reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah kehamilan terjadi ,pihak perempuan atau
tepatnya korban- utama dalam masalah ini. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan
remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat delimatis. Dalam pandangan
masyarakat ,remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga,yang secara telak mencoreng
nama baik keluarga dan ia adalah si pendosa yang melangar norma-norma sosial dan agama.
Penghakiman sosial ini tidak jarang meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri
tersebut. Perasaan binggung, cemas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah
mengetahui kehamilanya bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan,
dan kadang disertai rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan,
dan kepada nasib membuat kondisi sehat secara fisik ,sosial dan mental yang berhubungan
dengan sistem ,fungsi,dan proses reproduksi remaja tidak terpenuhi. Namun ada hal yang
perlu pula untuk diketahui bahwa dampak yang terjadi pada remaja bukan hanya pada saat
pranikah,namun dapat pula memberikan dampak negatif saat menikah dan hamil muda. Halhal yang mungkin terjadi saat menikah dan hamil di usia sangat muda (dibawah 20 tahun).
F. Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja
a.

Pendidikan Seks
Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi fisiologi reproduksi dan
penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga Amerika kelas menengah. Baru baru ini
pendidikan seks mulai membahas masalah seksualitas manusia yang dihadapi remaja.
Misalnya, program program yang sekarang berfokus pada upaya remaja untuk mengatakan
tidak. Pihak oponen program pendidikan seks di sekolah percaya bahwa diskusi eksplisit
tentang seksualitas meningkatkan aktivitas seksual diantara remaja dan mengecilkan peran
orang tua. Pihak pendukung mengatakan, tidak adanya diskusi semacam itu dari orang tua
dan kegagalan mereka untuk member anak anak mereka informasi yang diperlukan secara
nyata untuk menghambat upaya mencegah kehamilan pada remaja. Peran keluarga, masjid,
gereja, sekolah kompleks dan kontraversial tentang pendidikan seks. Orang tua mungkin
tidak terlibat dalam pendidikan seks anak anaknya karena beberapa alasan.

DAFTAR PUSTAKA
Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka Cipta.

Bobak,Lowdermik,

jensen.(2004).Buku

Ajar

Fundamental

Keperawatan,Edisi

4.EGC.Jakarta
Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta
http://www.anekatips.info/2009/07/bahaya-seks-bebas-di-kalangan
remaja.html#ixzz0jdIQOsYc

SAP KESPRO PADA REMAJA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi Remaja
SUB POKOK BAHASAN:
Pengertian kesehatan reproduksi Remaja
Hak-hak kesehatan reproduksi
Tumbuh kembang remaja
Fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita
Fungsi reproduksi pria dan tanda-tanda kematangan pria
Penyakit menular seksual (PMS)
SASARAN

: Nn.

HARI/TANGGAL

: Senin, 28 Mei 2014

TEMPAT

: Rumah Bapak Irawan

WAKTU

: Pukul 14.00

Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat memahami
dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan

pengertian

kesehatan reproduksi
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan

tentang

kesehatan reproduksi

hak-hak

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan

tumbuh kembang

remaja
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan

tentang

fungsi

reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita.


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan

tentang

penyakit

menular seksual.
B. Materi (terlampir)
C. Daftar Pustaka

Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.


D. Proses penyuluhan/ kegiatan
No
1

Tahapan

Kegiatan
Penyuluh

Pembukaan

Penyajian

Penutup

Menjelaskan

F.

disajikan.
Melakukan evaluasi terhadap
menganjukan

beberapa pertanyaan secara lisan


Mengucapkan salam penutup

Alat/ Media
: Laptop

Evaluasi
Bentuk : Pertanyaan
Jenis

sesuai Mendengarkan

Media

memperhatikan

diajukan oleh remaja


Menyimpulkan materi yang

dengan

: Lisan/ Tanya jawab

5 menit

dan

remaja

E.

materi

Mendengarkan

dan
dengan topik penyuluhan
Memberikan kesempatan pada memperhatikan
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang

Mengucapkan salam pembuka


Memperkenalkan diri
Menyebutkan topik penyuluhan

Waktu
Peserta

25
menit

5 menit

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A.PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai
24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam
dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih
tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).
B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI
Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia dari
segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status ekonomi,social,dan
pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga mempunyai hak
reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak remaja atas kesehatan
reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hak-hak anak tahun
1989,yaitu:
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi

3. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksinya.
4. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran atau masalah
jender
6.

Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan
reproduksinya.

7. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.
Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang haruis dipahami adalah:
a.

Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ,mengingat di banyak Negara kesehatan


reproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri sedangkan remaja kurang mendapat
perhatian.oleh karena itu, remaja mempunyai hak atas pelayanan kesehatan reproduksinya
yang menyeluruh serta mudah diakses bagi seluruh remaja dari semua golongan.

b. Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.


c.

Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya dapat dilakukan oleh
dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan bebas dari paksaan pihak lain.

d. Kelahiran dan kontrasepsi.


e. Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak aman dalam hal
(KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang membahayakan kehidupan remaja,kita berhak
untuk terhindar dari resiko ini dan mendapatkan akses terhadap pelayanan yang aman.
f.

Infeksi menular seksual.

g. Kekerasan seksual
C. TUMBUH KEMBANG REMAJA
Masa remaja dibedakan dalam :
1. Masa remaja awal, 10-13 tahun
2. Masa remaja tengah, 14- 16 tahun
3. Masa remaja akhir , 17-19 tahun
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki ,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yaitu :
1.
2.
3.
4.

Remaja lebih senang berkumpul siluar rumah dengan kelompoknya.


Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri
Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
D. FUNGSI REPRODUKSI WANITA

Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :


1. Mulai menstruasi
2. Payudara dan bokong membesar
3. Indung telur membesar
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
5. Vagina mengeluarkan cairan
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
7. Tumbuh bertamabah tinggi
E. MENSTRUASI ATAU HAID
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan
dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi.Hal ini memakan waktu
kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan
terussecara teratur sampai usia 50 tahun.Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut
menopause. Siklus menstruasi meliputi :
1.

Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang

akan dating
2. Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahimmenebal.
3. Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan

siap menerima hasil

pembuahan
4. Bila tidak ada pembuahan , selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan terjadi
perdarahan.Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.Ada yang 26 hari,28 hari,
30 hari,atau bahkan ada yang 40 hari.Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadangkadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.Jumlah seluruh darah yang
dikeluarkan biasanya antara 30-80 ml. Selama masa haid yang perlu diperhatikan adalah
kebersihan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.
F. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual,
yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho
Gejalanya :
Pada laki-laki antara lain :
- Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
- Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari

Pada perempuan antara lain :


Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau tidak
-

sedap
Alat kelamin terasa bau dan gatal
Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual.

2. SIPILIS (Raja Singa)


Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
Timbul benjolan disekitar alat kelamin
Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan
sendirinya tanpa diobati.
3. HERPES
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika pecah
menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri
Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
Gatal pada kemaluan
Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit akibat
turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina

AIDS tidak ditularkan melalui :


- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
- Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini
adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat
memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan
kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara
meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap
menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk
memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini
akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu
kebenaran akan hal sex tersebut.

Anda mungkin juga menyukai