Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF YANG BENAR

Oleh:
Gede Bagas Aritama (1404505029)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama

anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan

gagasan

pemakainya

secara

tepat

dan

dapat

dipahami

oleh

pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat,
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap
seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang
harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat
dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat - kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur - unsur kalimat seharusnya ada yang
tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur - unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi. Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat - kalimat yang
tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin
kalimat - kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya
kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat
tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat
efektif.
1.2.

Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa saja ciri ciri dari kalimat efektif?
1.2.2.
Bagaimana contoh pembenaran dalam menggunakan kalimat efektif?

1.3.

Kerangka Teori
1.3.1.
PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi
bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);
dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),
dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan
intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan.
1.3.2.
UNSUR UNSUR KALIMAT
a. Predikat
Adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku).
Contoh: putrinya cantik jelita.
b. Subjek
Adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu
hal atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Contoh: yang berbaju batik dosen saya.
c. Objek
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Contoh : Nurul menimbang gula.
d. Pelengkap dan komplemen
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Contoh : Banyak orsospol berlandaskan Pancasila.
e. Keterangan
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian
kalimat yang lainnya.
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuannya (ket.
Tujuan)
1.3.3.

JENIS JENIS KALIMAT


1.3.3.1. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt
yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang

ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua


(.) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh: Saya gembira sekali,kata ayah,karena kamu lulus
ujian.
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali
ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak
ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi
kalimat berita.
Contoh: Kakak

berkata

bahwa

buku

itu

harus

segera

dikembalikan.
1.3.3.2. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa)
yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal
merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang
panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang
sederhana dan dapat juga ditelusuri Pola-pola pembentukannya.
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja) Contoh: sintia beryanyi
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat) Contoh: Ika sangat rajin
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan) Contoh: Masalahnya
seribu satu.
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata
kerja.
Contoh : Adik bernyanyi.
Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan
menambahkan

kata-kata

pada

unsur-unsurnya.

Dengan

penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih


dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi
dua puluh atau lebih. Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
(-) Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup,
lewat Bali, sekeliling kota.

(-) Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00,


tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
(-) Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan
linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel
pos, dengan cek.
(-) Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya.
sesungguhnya, sepatutnya.
(-) Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti:
dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
(-) Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
(-) Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya,
supaya aman, bagi mereka.
(-) Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa,
lantaran panik.
(-) Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya
menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
(-) Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas,
pemimpin yang memperhatikan rakyat.
(-) Contoh perluasan kalimat tunggal adalah: Ika sangat rajin
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat
majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
2.1 Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan
kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara
dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh: Kami mencari bahan dan mereka meramunya.

* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan


oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua
kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh: Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan oleh kata atau.
Contoh: Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu
depan.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal
dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh: Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan
dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk
menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh: Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis
tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis
tingkat SMP.
2.2 Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas
dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat
tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian
yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut
sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih
rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak
kalimat).
Ada beberapa

penanda

hubungan

konjungsi

dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:


1. Waktu : ketika, sejak
2. Sebab: karena, Oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
3. Akibat: hingga, sehingga, maka
4. Syarat: jika, asalkan, apabila
5. Perlawanan: meskipun, walaupun
6. Pengandaian: andaikata, seandainya
7. Tujuan: agar, supaya, untuk, biar
8. Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah-olah
9. Pembatasan: kecuali, selain
10. Alat: dengan+ katabenda: dengan tongkat
11. Kesertaan: dengan+ orang

yang

Contoh:- Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alatalat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data
komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan
alat-alat modern.
2.3 Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:- Karena hari sudah malam, kami berhenti dan
langsung pulang.
KMS: Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC: Kami berhenti karena hari sudah malam.
Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya
belum selesai.
KMS: Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
1.3.3.3. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau
gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti
oleh orang lain.
Syarat syarat kalimat efektif:
1.

Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

2.

Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran


pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.

1.4.

Metodologi
Dalam penulisan paper ini, metode yang digunakan adalah metode telaah
pustaka, dimana data yang diambil berasal dari buku, makalah dan internet sesuai
permasalahan yang dibahas.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Ciri Ciri Kalimat Efektif


1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek,
predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang
ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi
tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku.
5. Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga
informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat
itu.

2.2.

Pembenaran dalam Penggunaan Kalimat Efektif


1.
- Bahasa Pemrograman atau Program Language adalah intruksi dan
serangkaian aturan aturan yang berbentuk kode kode yang diberikan pada
komputer untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi fungsi tertentu. (tidak
-

efektif)
Bahasa Pemrograman atau Program Language adalah intruksi dan aturan dalam
bentuk kode yang diberikan pada computer untuk dapat melaksanakan tugas dan
fungsi fungsi tertentu. (efektif)

2.

- Program aplikasi pengolah kata digunakan untuk pengolahan tugas, naskah,


makalah, skripsi atau bahkan sampai sertifikat. (tidak efektif)
- Program aplikasi pengolah kata digunakan untuk pengolahan tugas, naskah,
makalah, skripsi serta sertifikat. (efektif)

3.

- Program aplikasi pengolah presentasi adalah program aplikasi yang


digunakan untuk merancang slide untuk digunakan sebagai bahan presentasi
dalam suatu pertemuan. (tidak efektif)
- Program aplikasi pengolah presentasi adalah program aplikasi perancang
slide yang digunakan sebagai bahan presentasi dalam suatu pertemuan.
4.
- Dan setelah membuat presentasi tersebut, kita dapat menampilkan hasilnya
di berbagai media. (tidak efektif)
Setelah membuat presentasi tersebut, kita dapat menampilkan hasilnya di berbagai

media. (efektif)
- Jika mengunakan program program pengolah database, kita dapat secara

5.

cepat dan akurat menyunting dan memasukkan data, menyeleksi data dengan
beberapa criteria tertentu. (tidak efektif)
- Jika mengunakan program pengolah database, kita dapat secara cepat dan
akurat menyunting, memasukkan dan menyeleksi data dengan beberapa kriteria
tertentu. (efektif)

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Berdasarkan data yang ada diatas pembentukan kalimat efektif mensyaratkan
penguasaan terhadap tata bahasa Indonesia, kreativitas dalam penggunaan kata dan
daya nalar yang baik. Penguasaan tata bahasa Indonesia akan membuat terhindar dari
ketidakcermatan dalam menilai kelengkapan gagasan didalam kalimat dan kepaduan
antar unsur pembentuk kalimat. Kreativitas akan mempermudah dalam pembuatan
variasi kalimat dan penghematan kata. Dan daya nalar memungkinkan dalam

3.2.

pembuatan kalimat yang masuk akal.


Saran
Diharapkan agar penggunaan kalimat efektif ini dilatih setiap hari serta
diingatkan oleh aturan aturan berkalimat efektif, itu akan membuat penggunaan
kalimat efektif menjadi berjalan dengan lancar dan juga agar terbiasa dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
nakboneandiasrul.wordpress.com.

2013.

Kalimat

Bahasa

Indonesia.

(dalam:

https://nakboneandiasrul.wordpress.com/2013/09/23/kalimat-bahasaindonesia/) Akses: 21 November 2014


id.wikibooks.org.
tt.
Materi:

Kalimat.

(dalam:

http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:kalimat) Akses:
21 November 2014
andryandutagama.blogspot.com. 2013. Kalimat Efektif Pengertian Ciri Ciri. (dalam:
http://andryandutagama.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-pengertian-ciriciri.html) Akses: 22 November 2014
zabidin1993.blogspot.com.
2013.
Kalimat

Efektif.

http://zabidin1993.blogspot.com/2013/11/kalimat-efektif.html)
November 2014

(dalam:
Akses:

23

Anda mungkin juga menyukai