Bu ratna
Disusun Oleh :
Ahmat Gustriyanto 2014-1021-5093
Rio
Tugas Ke 1, Kelompok
Karakteristik individu :
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Pengharapan
Dan lain-lain.
Perilaku individu dalam
organisasi
Karakteristik organisasi :
hierarki
tugas - tugas
wewenang
tanggung jawab
sistem penghargaan
sistem kontrol
dan lain-lain.
Produktivitas kerja.
Kepuasan kerja.
Tingkat absensi.
Tingkat turnover
Karakteristik organisasi adalah ciri khusus yang dimiliki oleh satu organisasi tertentu,
misalnya ;
1. Terdapat komunikasi dua arah.
2. Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota.
3. Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau ditekan.
Namun, karakteristik organisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku individu itu akan menyesuaikan dengan karakteristik organisasi tersebut, yaitu
berupa peraturan-peraturan .
Pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku individu
1. Pendekatan kogniif.
Ini adalah perilaku oleh suatu rangsangan, di mana perilaku individu terjadi atau timbul
dikarenakan adanya rangsangan sehingga timbullah respons atas rangsangan tersebut.
2. Pendekatan penguatan.
Ini adalah perilaku yang dipengaruhi oleh gerakan refleks yang didorong oleh kekuatan
sistem saraf motorik yang ada di otak kita.
3. Pendekatan psikoanilitis.
Pendekatan psikoanilitis yang dipengaruhi oleh kepribadiannya. Sednagkan individu yang
memiliki pribadi yang baik adalah individu yang telah matang, yaitu orang yang dapat
membedakan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan lingkungannya.
Kinerja individu
perilaku individu dapat dipengaruhi oleh usaha (effort), kemampuan (ability) dan situasi
lingkungan.
1. Usaha (effort).
Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi adalah kekuatan yang
dimiliki seseorang dan kekuatan tersebut akan melahirkan intensitas dan ketekunan yang
dilakukan secara sukarela. Motivasi ada 2 macam ;
a. Motivasi dari dalam : keinginan yang besar yang muncul dari dalam diri individu
tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya.
b. Motivasi dari luar : motivasi bersumber dari luar diri yang terjadi kekuatan bagi
individu tersebut untuk meraih cita-cita dan tujuan-tuujuan hidupnya seperti pengaruh
atasan, teman, keluarga dan lain sebagainya.
Langkah modifikasi perilaku
Perilaku individu dapat dimodifikasi ke arah yang lebih baik sehingga mengarah ke
penciptaan dan tujuan yang efektif dan
Tahap-tahap tersebut dapat menjadi iklus perilkau individu. Jika tahap ketiga yaiitu
konsekuensi telah dilakukan,maka tindakan tersebut bisa menjadi pemicu tahapan perilaku
untuk siklus kedua.
a. Kelompok komando yaitu kelompok yang ditentukan dengan bagan organisasi dan
melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok yang terdiri atas bawahan yang
melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan tertentu.
b. Kelompok tugas yaitu suatu kelompok yang ditentukan dengan bagan organisasi dan
melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok terdiri atas bawahan yang
melapor dan bertanggung jawab seecara langsung kepada pimpinan tertentu.
2. Kelompok informal
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak bisa dibentuk kelompok secara formal
melalui struktur organisasi, tetapi muncul karena adanya kebutuhan akan kontrak sosial.
a. Kelompok persahabatan yang dibentuk karena adanya kesamaan tentang suatu hal,
seperti hobi, suatu perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik, dan
lain-lain misalnya, orang-orang yang memiliki hobi yang sama seperti suka olahraga
sepeda, badminton, tenis, renang membentuk kelompok persahabatan.
b. Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran
yang sama. Sasaran jenis ini tidak berkaitan dengan tujuan yang organisasi tetapi
semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri
Dasar-dasar perilaku kelompok
Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari kondisi eksternal pada kelompok, sumber daya
anggota, sumber keelompok, kinerja dan kepuasan, teori psikoloogi.
1. Kondisi eksternal pada kelompok, yang mencakuo :
Strategi organisasi : meliputi tujuan tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai
Karakteristik kepribadian.
Ada hubungan antara karakteristik kebribadian yang positif dalam budaya terhadap
Dalam tugas kelompok, sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas karena ada
individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang di peroleh kelompok tidak
maksimal ada juga indvidu yang menciptakan keluaran (output) lebih besar dari pada
masukan (input)
4. Tugas tugas kelompok
Tugas yang memiliki tingkat ketidak pastian menuntut lebih banyak pemprosesan
infromasi tergantung pada :
Pengambilan keputusan kelompok : keputusan yang di ambil dua orang atau lebih
Pada titik ini, struktur ini telah sepenuhnya fungsional dan diterima dengan baik. Energy
kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu sama lain
kepelaksaan tugas di depan mata.
5. Tahapan pengakhiran (anjourning)
dalam tahap ini, kelompok mempersiapkan pembubaran. Kinerja tugas tinggi tidak lagi
merupakan prioritas puncak kelompok itu. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan
kepenyelesaian aktivitas.
Pengambilan keputusan kelompok
Kelompok-kelompok pengambilan keputusan digunakan secara luas dalam oraganisasi.
Tetapi dalam pengambilan keputusan kelompok, terdapat kekuatan dan kelemahan, yang
lebih lengkapnya sebagai berikut:
a. Kekeuatan pengambilan keputusan kelompok.
Kelompok menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Kelompok
menghasilkan keputusan yang bermutu tinggi.
b. Kelemahan pengambilan keputusan kelompok.
Menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk mencapai pemecahan dibandingkan
kasus dimana keputusannya diambil oleh satu orang saja. Jika koalisi dominan ini terdiri
atas anggota yang memiliki kemampuan rendah atau sedang, maka efektivitas kelompok
akan berkurang dan akibatnya, keputsan kelompok menjadi kurang efektif akibatt
tanggung jawab yang ambigu.
Pemikiran kelompok dan pergeseran kelompok
Dua efek samping dari pengambilan keputtusan kelompok mendapat perhatian cukup dari
para peneliti, diantaranya mengenai pemikiran dan pergeseran kelompok. Pemikiran
kelompok
menggambarkan
situasi
ketika
tekanan
kelompok
terhadap
kesesuaian
Konflik antar kelompok terjadi karena tiap-tiao kelompok ingin mengejar kepentingan
atau tujuan kelompoknya masing masing. Konflik yang terjadi antara kelompok dapat
memberikan hasil yang bermanfaat bagi organisasi (fungsional) atau dapat memberikan
hasil yang negative (disfungsional)
b. Hubungan antar kelompok.
Hubungan antar kelompok terdiri atas jaringan dan koalisi, peran ganda, peran khusus
manajemen.
c. Negosiasi
Dapat melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan usaha kerja sama untuk
menciptakan nilai-nilai yang tidak terdapat sebelumnya.