Anda di halaman 1dari 363

Teknik Penulisan Tugas Akhir(TA)

Politeknik Negeri Jember


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi pelaksana
kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu menguasai ilmu,
teknologi, dan budaya, yang berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang
besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia. Selain itu sebagai lembaga formal,
Politeknik Negeri Jember adalah lembaga yang mengemban amanah untuk mendedikasikan
kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki bagi kemajuan dan pencerahan masyarakat secara
lahir maupun batin. Tujuan ini diharapkan akan dapat dicapai dengan melaksanakan Tridharma
Perguruan Tinggi.
Tridharma Perguruan Tinggi meliputi: (1) pendidikan dan pengajaran; (2) penelitian; dan
(3) pengabdian kepada masyarakat. Ketiga dharma tersebut dilaksanakan oleh sivitas akademika
sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya masing-masing. Pendidik atau dosen mempunyai
tiga tugas utama. Pertama, memberikan pengajaran, pendidikan, dan pembimbingan kepada
mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah. Kedua, melakukan penelitian mandiri maupun
kelompok. Ketiga, melakukan sendiri dharma pengabdian kepada masyarakat dan
membimbing mahasiswa dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri
(Magang) dan Penelitian berupa Tugas Akhir (TA).
Implementasi dari ketiga dharma tersebut, dilaksanakan melalui aktivitas-aktivitas
dengan mendasarkan dan mengikuti kaidah ilmiah. Keseluruhan aktivitas yang didasarkan pada
kaidah ilmiah pada dasarnya merujuk pada langkah-langkah sistematis, terkontrol,
mempertimbangkan kerangka teoritis yang kuat, dan pembuktian secara empiris.
1
Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu bagian dari kegiatan akademik yang sangat penting
bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Karya Tulis Ilmiah, baik yang disusun berdasarkan
hasil penelitian, hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, hasil Praktek Kerja Lapang atau
Kerja Industri (Magang), kajian pustaka, survei, atau kegiatan ilmiah lain, wajib memenuhi
persyaratan ilmiah yang meliputi aspek ontologis, epistimologis, aksiologi, dan perwujudan
sikap ilmiah. Sebagai acuan untuk menyeragamkan pola pikir ilmiah yang sesuai dengan aturan
yang disepakati, serta secara filosofis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

1.2 Macam Karya Tulis Ilmiah


Jenis Karya tulis Ilmiah berdasarkan penyebarannya dibedakan atas karya ilmiah yang
dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan, diuraikan sebagai berikut.
1.2.1

Karya Tulis Ilmiah Dipublikasikan


Karya tulis ilmiah dipublikasikan adalah karya tulis yang dipublikasikan pada pertemuan
ilmiah atau melalui media cetak seperti jurnal, buku, monografi dan prosiding. Publikasi kaya
tulis ilmiah tersebut dapat bersifat terbatas untuk kalangan tertentu dapat juga bersifat umum
atau komersial. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan meliputi makalah, artikel ilmiah, jurnal,
poster hasil penelitian dan buku.

1. Makalah dan Artikel Ilmiah


Makalah adalah karya ilmiah yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah yang
penyusunannya berasal dari hasil penelitian atau kajian teoritis. Pada umumnya format makalah
yang diseminarkan sudah dalam bentuk artikel ilmiah. Artikel ilmiah adalah karya ilmiah yang
merupakan hasil penelitian atau kajian teoritis dimuat dalam majalah ilmiah dengan disiplin ilmu
tertentu atau jurnal.
2. Jurnal
Jurnal adalah suatu terbitan berkala yang berisi artikel ilmiah hasil penelitian atau kajian
teoritis dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal harus memiliki International Series Serial Number
(ISSN) yang diperoleh dari Pusat Dokumentasi Ilmiah Indonesia-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Berdasarkan tingkatannya jurnal dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu jurnal tidak terakreditasi dan terakreditasi. Setiap pengelola jurnal dapat
menetapkan prosedur dan persyaratan naskah yang dapat dimuat dalam jurnal bersangkutan.

3. Poster Hasil Penelitian


Poster hasil penelitian adalah suatu bentuk visualisasi dari makalah hasil penelitian yang
disajikan dalam kegiatan seminar. Poster harus mampu menyampaikan pesan atau informasi
kepada khalayak sasaran yang dituju secara jelas, menarik, kronologis dan tidak menimbulkan
makna ganda. Poster hasil penelitian memuat tentang: a) identitas poster berisi judul, nama
peneliti, perguruan tinggi, dan konsorsium penelitian; b) tujuan/metode/hasil berisi visualisasi
ringkas yang dapat dibaca dari jarak lebih kurang dua meter; c) temuan dan saran berisi hasil
temuan ilmiah penelitian. Ukuran poster bervariasi sesuai permintaan penyelenggara kegiatan
ilmiah (Depdiknas, 2006).

4. Buku Ajar, Modul, dan Buku Referensi


Buku ajar dan modul merupakan buku yang spesifik ditujukan untuk mendukung
terselenggaranya proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Buku ajar harus dilengkapi dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap topik
pembahasan. Pada akhir pembahasan harus dilengkapi soal-soal evaluasi.
1.2.2

Karya Tulis Ilmiah Tidak Dipublikasikan


Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan adalah karya tulis ilmiah yang hanya
didokumentasikan di perpustakaan. Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan meliputi laporan: a)
penelitian dosen; b) penelitian mahasiswa; c) kegiatan mahasiswa; dan d) tugas akhir mahasiswa
program D3 dan D4.

1. Laporan Penelitian Dosen


Laporan penelitian dosen adalah karya tulis ilmiah yang merupakan bentuk akhir
kegiatan penelitian yang dilakukan dosen. Format dan teknik penulisan laporan penelitian
disesuaikan dengan persyaratan pemberi dana.
2. Laporan Penelitian Mahasiswa
Laporan penelitian mahasiswa adalah karya tulis ilmiah berbentuk skripsi, tesis dan
disertasi. Laporan tersebut merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademik sesuai
dengan stratanya. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk mencapai derajat kesarjanaan
jenjang strata tiga (S3) atau doktor. Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis untuk mencapai derajat
kesarjanaan jenjang strata dua (S2) atau magister. Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk
mencapai derajat kesarjanaan jenjang strata satu (S1).
5. Laporan Kegiatan Mahasiswa
Laporan kegiatan mahasiswa adalah karya ilmiah yang melaporkan tentang kegiatan
mahasiswa program diploma dan S1 untuk memenuhi salah satu syarat akademik dan bukan
sebagai tugas akhir. Kegiatan mahasiswa yang dilaporkan adalah kuliah kerja baik yang
dilaksanakan melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat seperti Kuliah Kerja Usaha (KKU)
maupun dilaksanakan melalui jurusan masing-masing, seperti Praktek Kerja Lapang (PKL),
Kerja Industri (Magang).
6. Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Program Diploma
Laporan tugas akhir mahasiswa program diploma adalah karya tulis ilmiah yang ditulis
oleh mahasiswa program diploma sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada

program yang bersangkutan. Bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember, diwajibkan menyusun
kegiatan Tugas Akhir (TA), yang merupakan laporan hasil kegiatan mahasiswa program D3 dan
D4.
1.3 Perbedaan Karya Tulis Program D3 dan D4
Di Indonesia dikenal beberapa jalur pendidikan yaitu pendidikan akademik dengan
jenjang (strata) S1, S2, dan S3, jalur vokasional yaitu pendidikan ahli madya atau program
diploma D1, D2, D3, dan D4, serta pendidikan spesialis (SP1, SP2). Setiap jenjang (strata) pada
jalur pendidikan akademik menghasilkan karya tulis yang berbeda yaitu skripsi (S1), tesis (S2),
dan disertasi (S3). Pada jalur pendidikan diploma dihasilkan karya tulis yang disebut sebagai
laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Laporan Kerja Industri (Magang) dan Tugas Akhir
(TA). Pada jalur pendidikan spesialis setiap jenjang pendidikan akan menghasilkan karya tulis
yang merupakan laporan hasil kegiatan yang disetarakan dengan tesis.
Berdasarkan klasifikasi tersebut cukup jelas untuk membedakan karya tulis yang
dihasilkan jalur pendidikan yang berbeda. Pada pendidikan jalur akademik, setiap lulusan wajib
memiliki kemampuan akademik. Kemampuan akademik berarti kemampuan menggunakan
nalar-ilmiahnya (analisis-sintesis) dan menuliskan hasil penalarannya (bisa berupa riset, atau
penelusuran/studi pustaka) yang kemudian dipublikasikan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi
melalui pelaksanaan courses Metode Berpikir Ilmiah (filsafat ilmu) atau metodologi riset.
Aplikasi dalam metodologi riset dapat berbentuk karya tulis ilmiah yang kemudian disebut
sebagai skripsi, tesis dan disertasi. Pada sisi lain saat ini sedang berkembang jalur pendidikan
akademik S1 yang menawarkan skema skripsi dan non skripsi.
Pada jalur pendidikan vokasional menghasilkan karya ilmiah yang disebut Laporan
Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri /Magang (KI) disusun sebagai laporan hasil
pelaksanaan magang atau praktek kerja di perusahaan. Laporan Tugas Akhir (TA) yang berlaku
pada program D3 dan D4, merupakan karya tulis yang dibuat setelah dilaksanakan suatu
rangkaian kegiatan praktis (non riset) yang berupa kegiatan kewirausahaan, dengan output
hardware maupun software.
Klasifikasi karya tulis berdasarkan jalur pendidikan seringkali tidak ditaati. Beberapa
pertimbangan yang mendasari adalah adanya keinginan untuk memberikan bekal lebih baik pada
lulusan dan memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Politeknik Negeri Jember merupakan lembaga pendidikan yang menganut jalur
pendidikan vokasi. Akan tetapi dalam prakteknya penyelesaian tugas akhir mahasiswa masih
menawarkan jalur riset dan non riset. Beberapa program studi membolehkan mahasiswanya
untuk melakukan kegiatan riset sebagai syarat penyelesaian tugas akhir (TA).
Seiring dengan semakin berkembangnya Politeknik Negeri Jember, semakin banyak
program studi baru yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Disamping Program D3
telah ditawarkan juga Program D4. Banyaknya jumlah program studi yang ada akan
meningkatkan peluang terjadinya perbedaan tugas akhir antar program studi. Tidak hanya dari
jenis tugas akhir, akan tetapi juga kedalaman kajian serta tingkat kesulitan dari tugas akhir yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa.

Permasalahan terkait dengan penyelesaian tugas akhir masih sering terjadi sampai saat
ini. Diskusi masih sering terjadi terkait dengan pola riset dan non riset, kedalaman kajian antar
program studi, maupun bentuk kegiatan tugas akhir. Untuk itu perlu dibuat pedoman penulisan
yang dapat digunakan sebagai acuan agar bentuk karya tulis di Politeknik Negeri Jember
seragam antar program studi maupun antar jenjang (D3 atau D4).
Berdasarkan peraturan yang baru, salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Politeknik Negeri Jember, dilaksanakan kegiatan akademik yang disebut Tugas Akhir (TA).
Tugas Akhir dapat dilakukan dengan bentuk Riset (contoh: topik perorangan), maupun Non riset
(contoh: Proyek Usaha Mandiri atau PUM). TA dapat berasal dari gagasan mandiri mahasiswa
ataupun merupakan pengembangan dari PKL atau KI. Berikut ini disajikan beberapa parameter
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pembimbingan penyelesaian Tugas Akhir
untuk jenjang D3 dan D4.
Tabel 1. 1 Perbedaan Penggunaan Parameter pada Penulisan Laporan Tugas Akhir (TA)
Mahasiswa Program Diploma D3/D4
Parameter
Lokasi
Magang
Jenis Data
Aktivitas
dan Kajian
Data

Perangkat
analisis
Output

Jenjang
Diploma 3
Perusahaan kecil atau
menengah
Sekunder
Aktivitas
penerapan suatu
teori
Data dapat
diinformasikan
dalam bentuk:

Mendeskripsika
n
Membandingkan
Deskriptif

Diploma 4
Perusahaan menengah atau besar

Prototipe
Kesimpulan suatu
Kelayakan usaha
(Visibility usaha)

Primer
Aktivitas
menganalisis/membuktikan teori
Dapat diinformasikan dalam bentuk:
menganalisis dan
mengeksplorasi
memecahkan masalah atau
mencari solusi

Interpretatif
Prototipe
Implementasi prototipe
Alternatif Pemecahan masalah
Alternatif pemecahan masalah untuk
pengembangan kawasan

BAB 2. SUBSTANSI KARYA


TULIS ILMIAH

Suatu karya ilmiah terdiri dari tiga bagian, yaitu:


bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal memuat hal-hal umum,
bagian utama memuat substansi yang mencakup isi pokok, materi, unsur yang
merupakan inti tulisan karya ilmiah tersebut, sedangkan bagian akhir berisi
materi yang mendukung dan melengkapi, serta pertanggungjawaban karya ilmiah
tersebut.

Pada bab ini akan dibahas dua bentuk karya tulis ilmiah,
yaitu berupa Usulan Kegiatan (Project
Proposal atau Project Statement)
dan Pelaporan Hasil Kegiatan Ilmiah. Di Politeknik Negeri Jember, Karya tulis
ilmiah tersebut dapat berupa: laporan penelitian, laporan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, laporan Tugas Akhir mahasiswa (TA) non riset yang sebelumnya
diberi nama Proyek Usaha Mandiri (PUM) atau Topik Perorangan (TP), laporan
Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri (KI), artikel ilmiah, makalah
ilmiah, buku ajar, dan lain-lain.

2.1
Sistematika

2.1.1

Usulan Kegiatan atau Proposal (Project Proposal: Project Statement).

Usulan kegiatan
merupakan tahapan awal yang sangat menentukan untuk melaksanakan suatu kegiatan
ilmiah dan berakhir pada penyusunan laporan hasil kegiatan yang berupa karya
tulis ilmiah. Manfaat proposal penting sekali sebagai persiapan pelaksanaan
suatu kegiatan ilmiah, baik bagi pelaksana kegiatan maupun pihak lain yang akan
memberikan bantuan atau dukungan dana, fasilitas atau hal lainnya. Sebagian
besar ahli berpendapat proposal sudah merupakan setengah dari suatu rangkaian
kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dapat berupa:

1. Penelitian non
riset atau riset, contoh: Tugas Akhir (TA) untuk program D3 maupun program D4.

2. Praktek Kerja Lapang,


contoh: Praktek Kerja Lapang, Kerja Industri (Magang).

Sistematika Usulan
Kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut.

1.
Bagian Awal:

a. halaman
Judul

b. halaman
Persetujuan/Pengesahan

2.

Bagian

Utama:

a.
pendahuluan (berisi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat kegiatan)

b.

tinjauan pustaka atau kajian pustaka

c. metode kegiatan (berisi metode pelaksanaan


kegiatan, tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat yang digunakan, prosedur
pelaksanaan kegiatan, perlakuan dan rancangan percobaan atau analisis usaha
tani, parameter pengamatan). sesuaikan dengan tujuan kegiatan yang dilaksanakan
riset atau non riset

d.
bagian akhir (berisi daftar
pustaka dan lampiranlampiran data pendukung).

2.1.2
Pelaporan Kegiatan

Pelaporan kegiatan
berupa karya ilmiah dengan bobot ilmiah tertentu merupakan laporan hasil dari
suatu kegiatan penelitian, Tugas Akhir Mahasiswa (TA), Praktek Kerja Lapang
(PKL)
atau Kerja Industri (Magang), Pengabdian Masyarakat, atau kegiatan ilmiah
lainnya. Karya Ilmiah pelaporan kegiatan terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian
awal, bagian utama, dan bagian akhir.

Sistematika
Pelaporan Kegiatan dapat dinyatakan sebagai berikut.

1.
Bagian Awal:

a.
halaman sampul

b.
halaman judul

c.
halaman persetujuan/pengesahan.

d.
halaman persembahan dan motto.

e.
surat pernyataan

f.
abstrak

g.
ringkasan

h.
halaman prakata

i.
halaman daftar isi

j.
halaman daftar tabel

k.
halaman daftar gambar

l.
halaman daftar lampiran

m.
halaman daftar simbol dan
singkatan

n.
pemberian nomor halaman pada
bagian awal dinyatakan dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,....)

2.
Bagian Utama:

a.
pendahuluan

b.tinjauan pustaka

c.
metode kegiatan

d.
hasil dan pembahasan

e.
kesimpulan dan saran

3.
Bagian Akhir:

a.
daftar pustaka

b.
lampiran (data-data pendukung,
lokasi penelitian, data peneliti dan lainnya yang berhubungan dengan karya
tulis yang dibuat).

Sistematika laporan kegiatan di atas merupakan bentuk


umum karya tulis ilmiah dari kegiatan ilmiah yang berupa penelitian.
Karya
tulis ilmiah yang berupa laporan PKL atau laporan KI, dan laporan hasil
TA
mengacu pada sistematika di atas, namun ada perbedaan pada butir-butir
dari
bagian utamanya.

Secara teknis terdapat sedikit perbedaan penulisan format


Laporan PKL dan KI dengan TA. Pada laporan PKL dan KI, tidak perlu
memuat Abstract maupun Ringkasan, sedangkan
pada karya tulis TA harus memuat Abstract
(khusus program D4) dan Ringkasan. Lebih rinci perbedaan TA program D3
dan
D4 dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.1 Perbedaan Isi Substansi Awal TA Program D3

dengan D4

Isi Substansi Awal


Abstract (Dalam bahasa Inggris)
Ringkasan

Program D3
Tidak ada*
Wajib ada *

Program D4
Wajib ada
Wajib ada

Keterangan:
PS. Bahasa Inggris menggunakan Abstract

Contoh abstract, ringkasan,


dan sistematika laporan dapat dilihat pada Lampiran 3, 4, dan 7.

2.2
Bagian Awal

2.2.1
Sampul, Halaman Judul atau Cover

Sampul merupakan bagian terdepan


atau kulit dari suatu karya tulis ilmiah. Sampul terdiri dari dua
lembar, yaitu
halaman sampul luar dan halaman judul dalam, dengan isi tulisan yang
sama. Sampul
atau halaman judul luar harus menggunakan kertas tebal (karton atau
hard cover, kertas manila, buffalo, linen atau lainnya). Warna

sampul disesuaikan dengan jurusan atau program studi dari penulis, yang
ditentukan sebagai berikut.

Tabel 2.2 Warna Sampul Masing-masing Jurusan

Jurusan/Program Studi
Produksi Pertanian
1. PS. Produksi Tanaman Hortikultura (PTH)
2. PS. Tanaman Perkebunan (PTP)
3. PS. Teknik Produksi Benih (TPB)
Teknologi Pertanian
1. PS. Teknologi Industri Pangan (TIP)
2. PS. Keteknikan Pertanian (TEP)
3. PS. Gizi Klinik (GKL)
Peternakan
PS. Produksi Ternak (PTK)
PS. Manajemen Bisnis Unggas (MBU)
Manajemen Agribisnis
PS Manajemen Agribisnis (MNA)
PS Manajemen Agroindustri (MID)
PS Bahasa Inggris (BIG)
Teknologi Informasi
1. PS Manajemen Informatika (MIF)
2. PS Teknik Komputer (TKK)
3. PS Rekam Medik (RMD)

Warna Sampul
Hijau (Tulisan
hitam)
Merah (Tulisan
hitam)
Coklat (Tulisan
hitam)
Kuning (Tulisan
hitam)
Biru Muda
(Tulisan hitam)

Pada sampul tersebut minimal berisi: (a) judul karya


ilmiah; (b) bentuk/macam karya ilmiah (misal Tugas Akhir (TA) baik untuk
program D3 maupun program D4 dan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)
untuk
program D3 dan Kerja Industri (Magang) untuk program D4, laporan
Pengabdian
pada Masyarakat, artikel ilmiah, atau lainnya; (c) nama lengkap penulis
(tanpa
gelar) dan nomor induk; (d) simbol dan nama lembaga (Politeknik Negeri
Jember);
(e) tahun penerbitan. Khusus untuk

laporan Tugas Akhir (TA) ditambahkan kalimat diajukan sebagai salah


satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Jurusan .
(sesuai dengan tujuan/peruntukan
penulisan karya ilmiah tersebut; nama program studi atau jurusan).

Judul karya ilmiah harus


dicetak dengan huruf kapital (kecuali pada hal-hal tertentu, misalnya
penulisan
nama spesies) dan sedapat mungkin dihindari penggunaan tanda baca
(misalnya
titik, koma, dan sebagainya). Penulisan judul mengunakan 1 spasi. Judul
tidak
boleh berupa kalimat yang berstruktur predikatif (terdiri dari subyek
dan
predikat) dan tidak boleh diawali kata kerja, sebaiknya tidak terlalu
panjang
dan tidak terlalu pendek (maksimal 15 kata tidak termasuk kata depan dan
kata
sambung) agar dengan mudah dapat diketahui maksudnya. Judul yang panjang
dapat
dibagi menjadi: judul dan anak judul atau judul tambahan, dan
antara
keduanya dipisahkan dengan tanda titik dua (:) atau tanda kurung ( ),
dan
dengan menggunakan jenis atau ukuran huruf (font)
yang sama.

Contoh Judul:

1.
Judul tunggal:

PEMANFAATAN DEDAK GANDUM


SEBAGAI SUMBER ENERGI

RANSUM PUYUH PETELUR (Coturnix-coturnix Japonica)

2.
Judul dengan anak judul:

TEKNOLOGI LASERPUNCTURE UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI SUSU SAPI PERANAKAN FRIESSIAN HOLSTEIN:

STUDI KASUS DI KPSP SETIA KAWAN NONGKOJAJAR

Pada punggung buku laporan tersebut


dicantumkan nama penulis, judul karya ilmiah, dan tahun. Halaman judul
dalam
menggunakan kertas HVS putih, dengan butir-butir substansi dan tertib
penulisan
sama dengan halaman judul luar.

Selain penulisan judul


tersebut, penulisan judul dapat menggunakan sistem simetris dan
berbentuk
segitiga terbalik dengan jarak ketik satu spasi. Judul dan anak judul
ditulis
dengan huruf kapital, termasuk kata tugas yaitu kata depan dan kata
sambung.
Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.)

Gambar 2.1 Penulisan Judul Berbentuk


Segitiga Terbalik

2.2.2 Halaman Pengesahan


atau Persetujuan

Halaman Pengesahan atau Persetujuan


untuk usulan kegiatan (proposal) memuat judul karya ilmiah, nama
penulis,
kata-kata persetujuan atau pengesahan, nama dan ruang tanda tangan untuk
pihak
yang berwenang (pembimbing utama dan pembimbing pendamping, lembaga
jurusan

atau program studi dan atau direktur). Laporan Hasil Kegiatan PUM atau
PKL,
harus dilengkapi juga dengan nama dan ruang tanda tangan komisi penguji
(contoh
pada Lampiran 2).

2.2.3
Halaman Persembahan dan Motto

Halaman persembahan berisi ekspresi perasaan penulis dan


ditujukan kepada pihak yang perlu diberi penghormatan atau penghargaan,
ditujukan kepada orang yang lebih tua dan atau almamater.

Halaman Persembahan dan Motto tidak diwajibkan, bisa ada


atau tidak ada. Bila dikehendaki, halaman motto ini merupakan semboyan
yang
berfungsi sebagai motivator. Motto dapat diambil dari kata-kata bijak,
peribahasa,
kitab suci dan atau sumber lainnya. Penulisan motto dapat lebih dari
satu, dengan
menggunakan huruf Times New Roman normal. Jarak kalimat dalam sebuah
motto
adalah 1 spasi, sedangkan jarak antar motto 3 spasi. Sumber pengutipan
harus disebutkan dalam cetak
miring dan berada di dalam tanda kurung ( ).

2.2.4
Halaman Abstrak

Abstrak merupakan bagian dari karya ilmiah tertulis


seperti skripsi, tesis, dan disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia
ataupun
bahasa Inggris. Laporan Praktek Kerja Lapang tidak memerlukan abstrak.
Khusus

untuk program D4, abstract


menggunakan bahasa Inggris.

Abstrak mengemukakan hal yang substansial dari karya


tulis ilmiah, meliputi dasar pemikiran atau alasan penulisan, metode dan
temuan
atau kesimpulan-kesimpulan penting. Abstrak disusun dalam beberapa
paragraf dan
panjangnya tidak lebih dari 250 kata yang diketik satu spasi. Penulisan
abstrak
sebaiknya meminimalkan singkatan, apabila terpaksa dilakukan maka
penulisan
lengkap harus dilakukan terlebih dahulu misalnya jambu monyet (JM)
baru
seterusnya dilakukan penulisan dengan memakai JM.

Pada bagian akhir abstrak disajikan kata kunci atau keywords


terdiri dari dua sampai lima kata atau frasa. Kata
kunci atau keywords mengisyaratkan
masalah pokok dan sangat relevan dengan masalah yang dibahas.

yang

Abstrak diketik dengan spasi


satu, termasuk judul. Kata Abstrak ditulis dalam huruf kapital dan
diletakkan
di tengah. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital dua spasi
di bawah
judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul judul penelitian.
Selanjutnya, Dibimbing oleh abc (nama lengkap pembimbing, tanpa gelar)
yang
ditulis dalam huruf kapital. Teks abstrak disusun
seperti menyusun paragraf (contoh pada Lampiran
4).

2.2.5
Halaman Ringkasan

Ringkasan hanya

diwajibkan ada untuk karya ilmiah yang berbentuk laporan hasil penelitian atau
Tugas Akhir (TA). Ringkasan merupakan rangkuman dari seluruh substansi dari
karya ilmiah. Judul ringkasan sama dengan judul karya ilmiah, diketik dengan
Title Case. Isi ringkasan mencakup:
permasalahan, tujuan, metode, hasil hasil kegiatan yang penting, dan
kesimpulan.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka. Isi ringkasan
harus dapat dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi karya ilmiah
yang
terdiri dari 400 - 600 kata (1,5 2 halaman) dan diketik satu spasi.
Sistematika ringkasan disajikan sebagai berikut judul, nama, nomor dan
identitas peneliti (NIP atau NIM), tahun penulisan dan jumlah halaman (tidak
termasuk lampiran), nama jurusan/bagian dan perguruan tinggi, nomor dan
tanggal
kontrak jika menggunakan dana dan sponsor.

2.2.6
Halaman Prakata

Prakata memuat uraian singkat


proses penulisan karya ilmiah dan ucapan terima kasih. Isi Prakata
sifatnya
tidak ilmiah, jadi tidak boleh memuat uraian yang bersifat ilmiah
ataupun
analisis. Sebaiknya struktur Prakata adalah sebagai berikut: (1) ucapan
syukur;
(2) penjelasan tentang isi dan maksud (persembahan) karya ilmiah; (3)
informasi
tentang proses pelaksanaan penulisan dan bantuan yang diperoleh; (4)
ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak berikut: pimpinan Politeknik Negeri
Jember yang
dapat disampaikan berurutan berdasarkan jabatan struktural, dan
selanjutnya
kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan bagi keberhasilan
kegiatan; (5)
harapan, kritik, dan saran; (6) kota, bulan dan tahun. Prakata sebaiknya
tidak
melebihi satu halaman.

Apabila judul karya ilmiah


disebutkan dalam teks prakata, judul ditulis dengan huruf kapital pada
tiap
awal kata yang bukan kata tugas atau kata sambung, selebihnya
menggunakan huruf
kecil, dicetak tebal atau ditempatkan pada dua tanda petik (........).
Prakata
sebaiknya tidak memuat ungkapan perasaan pesimistis ataupun merendahkan
diri
yang berlebihan.

2.2.7
Halaman Daftar Isi

Daftar isi merupakan gambaran menyeluruh mengenai isi


karya ilmiah, diketik pada halaman baru, diberi judul Daftar Isi yang
diketik
dengan huruf kapital, dan diletakkan simetris di tengah atas kertas.
Butir-butir
daftar isi disusun secara sistematis ke bawah dengan urutan sesuai
dengan yang
ada dalam naskah karya ilmiah. Butir-butir seperti kata pengantar,
daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan judul bab ditulis
dengan
huruf kapital. Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya pada
tiap awal
kata yang bukan kata tugas, sesuai dengan naskah, tetapi tidak perlu
dicetak tabel
(bold) ataupun diberi garis bawah.
Baik judul bab maupun sub bab tidak perlu diakhiri tanda titik (.).

Nomor bab ditulis dengan angka arab disertai dengan


tanda titik, sedangkan nomor sub bab ditulis dengan angka arab, dengan
sistem
digit sampai tiga angka. Di antara nomor dan judul bab perlu ada tulisan
BAB. Di

antara nomor sub bab dan judul sub bab dan judul sub bab tidak perlu
diberi
tanda titik (.). Jarak pengetikan antara baris judul bab satu dengan bab
yang
lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara sub bab ke sub bab
berikutnya satu spasi.

Nomor halaman untuk butir-butir prakata, daftar isi,


daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan angka
romawi
kecil, sedangkan untuk butir pendahuluan dan selanjutnya menggunakan
angka arab.

2.2.8
Halaman Daftar Tabel

Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa


diakhiri dengan tanda titik dan diletakkan di tengah atas kertas.
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel,
judul tabel, dan nomor halaman tabel tersebut dimuat, yang disajikan
dalam teks
dan maupun lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka.

Judul tabel yang panjangnya


lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua
spasi.
Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel
dalam teks.

2.2.9
Halaman Daftar Gambar

Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor

gambar, judul gambar, dan nomor halaman dimana gambar tersebut


diletakkan, baik
gambar yang ada dalam teks maupun dalam lampiran. Cara pengetikan
halaman
daftar gambar sama dengan daftar tabel. Jika jumlah tabel dan gambar
dalam
naskah tidak lebih dari dua buah, tidak perlu dibuat daftarnya.

2.2.10
Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran memuat angka arab, judul


lampiran, dan halaman lampiran tersebut dimuat. Judul yang ada dalam
daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran yang ada dalam teks.

2.3

Bagian Utama

Bagian utama karya


ilmiah ini terdiri atas beberapa bab, jumlah babnya tidak dibakukan, tetapi
disesuaikan dengan ruang lingkup dan kebutuhan dari karya ilmiah tersebut.
Bagian
utama ini secara umum terdiri dari: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
pelaksanaan kegiatan (metode penelitian), hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, serta daftar pustaka.

2.3.1
Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab

pertama dari bagian utama karya ilmiah. Bab pendahuluan ini memuat: (1)
latar
belakang, (b) rumusan masalah; dan (c) tujuan dan manfaat. Penulisan
pendahuluan sebagai judul bab (berlaku juga untuk bab-bab selanjutnya)
adalah
sebagai berikut: (a) ditulis pada baris pertama secara simetris dengan
huruf
kapital; (b) tidak di akhiri dengan tanda baca apapun dan tidak diberi
garis
bawah; dan (c) angka yang menunjukkan bab diletakkan di depan judul bab;
sesudah angka yang menunjukkan bab (nomor bab) diberi tanda titik dan
sesuai
dengan aturan baku, setelah tanda baca harus diberi jarak satu ketukan
(karakter) sebelum huruf awal judul.

Penulisan butir-butir rincian


pendahuluan, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, harus
dinyatakan secara eksplisit dan terpisah, masing-masing sebagai sub bab.

1.
Latar Belakang

Latar belakang berisi keterangan, informasi, dan


fakta-fakta yang relevan dengan topik yang dibahas dalam karya ilmiah
tersebut,
sebagai titik tolak merumuskan masalah, alasan-alasan mengapa masalah
tersebut
harus diteliti. Kronologi penulisan latar belakang sebaiknya dimulai
dari hal
yang luas kemudian menyempit dan mengerucut menuju pokok permasalahan.

Gambar 2.2 Kronologi Penulisan Latar Belakang

Latar belakang perlu mengemukakan alasan, dasar atau


bukti bahwa pengangkatan masalah merupakan gagasan asli, maksudnya
merupakan
penciptaan
atau
cara
analisis
baru
yang
berbeda
dengan
kegiatan/penelitian atau
tulisan ilmiah lain yang telah ada. Dalam hal ini sejumlah temuan
terdahulu dan
juga keadaan berupa fakta, serta asumsi dapat digunakan sebagai latar
belakang.

Rumusan Masalah merupakan kristalisasi dari berbagai hal


yang disebutkan dalam latar belakang. Masalah muncul karena tidak ada
kesesuaian antara harapan, teori atau kaidah dengan kenyataan. Rumusan
masalah
sebaiknya memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks,
dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau dicari alternatif
pemecahannya.

Rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kalimat


tanya memang akan lebih jelas daripada kalau dinyatakan dalam bentuk
kalimat
berita, tetapi perumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya.
Rumusan
masalah ini dapat disusun atau dirangkum menjadi satu butir atau satu
kalimat,
dapat juga dirinci menjadi beberapa butir.

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah, dan


merupakan arahan jawaban dari hipotesis. Tujuan kegiatan atau penelitian
harus
mencantumkan secara spesifik hal atau akibat yang ingin dicapai dalam
kegiatan
atau penelitian tersebut. Tujuan ini dapat dibagi atas tujuan umum dan
tujuan
khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan
atau penelitian
selesai, sedangkan tujuan khusus atau tujuan operasional merupakan
bagian dari
tujuan umum, mengemukakan hasil-hasil yang hendak dicapai. Tujuan ini
tidak
boleh lepas dari atau menyimpang dari permasalahan yang dikemukakan.

Manfaat kegiatan/penelitian berkaitan dengan tujuan

umum, dan harus dinyatakan tersendiri, sebaiknya menyatakan kaitan


antara hasil
penelitian yang dirumuskan dalam tujuan dengan kesenjangan yang ada di
lapangan.

Bab pendahuluan dapat pula memuat kerangka pemikiran dan


hipotesis. Kerangka pemikiran dan hipotesis merupakan ringkasan dari bab
tinjauan pustaka berisi uraian hasil-hasil penelitian, bukti-bukti, atau
kenyataan yang mendukung atau menolak teori yang dikemukakan di sekitar
rumusan
masalah. Selain itu juga diuraikan kesenjangan diantara hasil penelitian
atau
bukti-bukti terdahulu, sehingga perlu ada penelitian/kegiatan untuk
mengurangi
kesenjangan tersebut. Uraian kerangka pemikiran pada umumnya mengarah
pada
uraian hipotesis.

2.3.2
Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka memuat teori yang mendasari obyek atau


masalah yang dibahas atau diteliti, seperti hasil-hasil penelitian
terdahulu yang
relevan dengan masalah yang dibahas, kajian teori, kerangka pemikiran,
dan
rumusan hipotesis. Semua bahan yang disajikan dalam tinjauan pustaka
hendaknya
relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
Esensi

tinjauan pustaka bukan mencari masalah dalam kepustakaan, melainkan


berfungsi
mempertajam masalah, mempelajari pendekatan-pendekatan yang telah
dilakukan,
apa yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya, dan sekaligus
menghindari
pengulangan, kesalahan atau kelemahan yang tidak perlu.

Substansi tinjauan pustaka hendaknya dapat memberikan


landasan ilmiah untuk mempertajam dan menjawab permasalahan, metode
pelaksanaan
yang dipilih, arah, dan ruang lingkup kegiatan. Sumber pustaka yang
digunakan
sebaiknya dapat berupa buku, buku teks, laporan hasil penelitian, jurnal
atau buletin
penelitian, atau lainnya, dengan syarat mempunyai relevansi langsung
dengan
topik atau masalah yang diangkat. Diktat kuliah, penuntun praktikum, dan
bahan
kuliah seyogyanya tidak digunakan sebagai bahan kutipan. Teknik
penulisan
kutipan pustaka akan dibicarakan dalam Bab 3.

2.3.3
Metode Kegiatan

Pada prinsipnya metode kegiatan ini mengandung aspek:


prosedur yang dilakukan, tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat
serta
cara yang digunakan baik untuk mengumpulkan maupun mengolah atau
menganalisis
data guna memperoleh jawaban atas pertanyaan yang tersirat dalam rumusan
masalah.

Pada karya ilmiah yang berupa usulan atau proposal


penelitian dan laporan hasil penelitian, maka metode kegiatan tersebut
adalah

metode penelitian (atau dalam arti sempit adalah riset desain), yang
harus
disajikan dalam bab tersendiri secara rinci dan jelas. Pada penelitian
yang
menggunakan metode percobaan, metode penelitian tersebut meliputi desain
percobaan (experimental design), bahan
dan alat yang digunakan, dan analisis data yang digunakan untuk
memperoleh
kesimpulan. Pada penelitian yang menggunakan metode survai, dikemukakan
mengenai lokasi penelitian, prosedur pengambilan contoh sampai pada unit
penelitian terkecil.

Penelitian Bidang Eksak

Di dalam bab metode penelitian disajikan uraian yang


rinci mengenai:

a.
tempat dan waktu pelaksanaan,
yang mencakup lokasi atau daerah sasaran dan waktu kegiatan dilaksanakan.
Misalnya penelitian mengenai tanaman yang pertumbuhan dan produksi dipengaruhi
oleh iklim, maka penulis harus melengkapi informasi mengenai letak geografis
dan ketinggian tempat iklim. Demikian juga untuk penelitian lain yang hasilnya
dipengaruhi oleh tempat dan waktu, tempat dan waktu harus dicantumkan dan
dilengkapi informasinya.

b.
bahan dan alat, mencakup
spesifikasi bahan atau materi penelitian, termasuk asal sampel, cara penyiapan
sampel, umur sampel (kalau ada), sifat fisik, serta bahan kimia yang digunakan.
Hal ini perlu dikemukakan dengan lengkap agar penelitian lain yang ingin
menguji ulang penelitian itu tidak salah langkah.

c.
metode penelitian, disajikan
prosedur penelitian secara lengkap dan terinci tentang tahapan-tahapan dalam
pelaksanaan penelitian, serta digambarkan dalam bentuk diagram alir.

d.
pengukuran/Pengamatan
parameter, diuraikan jenis parameter atau pengumpulan data, termasuk cara
pengukuran, uji yang dilakukan (fisik, kimiawi, organoleptik, maupun Biologis),
cara menganalisis data, dam analisis data secara statistik.

e.
kesulitan-kesulitan yang timbul
selama penelitian dan cara mengatasinya juga perlu ditampilkan agar para
peneliti yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sejenis terhindar dari
kesalahan-kesalahan.

Bagi peneliti mengenai perancangan atau desain alat,


pembuatan program, atau model, dalam bab metode penelitian tersebut
diuraikan
tentang sistem perancangan, bahan dan alat, proses perancangan, dan
pengujian
alat.

ode Penelitian Bidang Sosial atau

Metode Penelitian bidang


sosial dan bidang ekonomi memuat uraian tentang tepat dan waktu
pengambilan
contoh, kerangka konseptual, dan metode analisis data, yang dijabarkan
sebagai
berikut:

a. tempat dan waktu pelaksanaan, yang


mencakup lokasi atau daerah sasaran dan waktu kegiatan dilaksanakan.

b. metode pengambilan contoh, terdiri dari


uraian lokasi dan waktu penelitian, metode pengambilan contoh, dan prosedur
pengumpulan data primer.

c. kerangka konseptual dan analisis data,


memuat tentang alur berpikir dalam menjawab permasalahan penelitian, kerangka
analisis data, meliputi model statistik (jika ada) dan definisi variabel yang
dipakai dalam analisis.

2.3.4
Hasil dan Pembahasan

Pada Bab ini disajikan dua hal, yaitu hasil kegiatan


atau penelitian dan pembahasannya dalam rangka mencari pemecahan
masalah. Hasil
penelitian merupakan inti karya tulis ilmiah karena pada bagian ini
disajikan
data dan informasi yang ditemukan dalam kegiatan tersebut, yang nantinya
akan
digunakan sebagai dasar penyimpulan. Hasil kegiatan dapat memuat data
utama,
data penunjang, dan pelengkap yang diperlukan. Bentuk penyajiannya dapat
berupa teks, tabel,
gambar, grafik, bagan, atau foto.

Pembahasannya memuat kajian atau


analisis, bahasan, dan verifikasi
dari hasil kegiatan atau penelitian. Bagian ini merupakan bagian
kemampuan
penulis dalam menguji hipotesis (bila ada) dan menemukan alternatif
pemecahan
masalah. Hasil kegiatan/penelitian harus dibandingkan (compare) dan
dievaluasi dengan teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang terdapat dalam tinjauan pustaka, baik yang sesuai maupun
yang
berlawanan atau tidak sesuai. Selain itu juga perlu dilengkapi alasan
dan

pertimbangan mengapa hasil kegiatan atau penelitian tersebut sesuai atau


berlawanan dengan teori atau hasil-hasil penelitian yang terdahulu.
Alasan
tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.

2.3.5
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan harus merupakan


pernyataan singkat dan akurat yang diperoleh hanya dari bab Hasil dan
Pembahasan. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap permasalahan dan
seharusnya
konsisten dengan tujuan kegiatan.

Saran merupakan implikasi dari


hasil kegiatan, jadi saran ini juga harus diambil dari bab hasil dan
pembahasan
serta kesimpulan. Selain itu saran merupakan pengalaman dan pertimbangan
penulis yang diperuntukkan bagi penulis lain dalam bidang sejenis.

2.4
Bagian akhir

Pada prinsipnya bagian akhir dari karya ilmiah adalah


daftar pustaka dan lampiran, namun dapat juga memuat indeks, glossary
(borrowing), dan addendum.
Daftar pustaka adalah daftar dari semua pustaka yang dikutip, baik
berupa buku
teks, buku, jurnal, buletin, dan lainnya, yang diinginkan sebagai sumber
dari

tinjauan pustaka. Cara penulisan daftar pustaka akan dibahas pada Bab 3.

Lampiran merupakan penjelasan tambahan yang bermanfaat,


tetapi tidak dibahas langsung dalam teks, yang bilamana disajikan dalam
teks
akan dapat mengganggu konteks bahasan. Lampiran berisi data atau
keterangan
lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian
utama
karya ilmiah. Lampiran dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner,
uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain.

BAB 3. TEKNIK PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH

3.1
Bahasa

Secara umum ada dua ragam bahasa berdasarkan situasi dan


tujuan penggunaan, yaitu: ragam bahasa formal dan informal. Bahasa formal
adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi seperti surat bisnis atau dinas, artikel
ilmiah,
makalah seminar, laporan penelitian, disertasi, skripsi, laporan tugas akhir
mahasiswa, laporan praktikum, makalah tugas perkuliahan, dan lain-lain. Bahasa
informal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi percakapan sehari-hari misalnya
dalam bentuk cerita pendek, puisi, novel, surat
pribadi, buku catatan pribadi, dan lain-lain.

Pembedaan antara bahasa formal dan tidak formal tidak


bertujuan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah, melainkan untuk
mengarahkan pengguna agar dapat menggunakan bahasa sesuai dengan situasi dan
tujuan. Oleh karena itu, sebelum menulis suatu karya tulis tertentu, seorang
penulis harus dapat menentukan situasi yang melatarbelakangi tulisannya dan apa
tujuannya. Dengan demikian penulis dapat menentukan apakah tulisannya nanti
menggunakan bahasa formal atau informal.

3.1.1
Penggunaan bahasa ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan bahasa


Indonesia atau bahasa Inggris ragam formal yang bersifat ilmiah atau yang
sering disebut bahasa ilmiah. Karya
tulis ilmiah tidak diperbolehkan ditulis dengan menggunakan ragam bahasa
informal seperti colloquial (bahasa sehari-hari) dan slang
(bahasa sangat tidak resmi). Misalnya:

Makanan ini dibikin dari kedelai edamame.


(informal)

Makanan ini dibuat dari kedelai edamame.


(formal)

Tanaman hydroponics butuh


perawatan ekstra. (informal)

Tanaman hydroponics membutuhkan


perawatan ekstra. (formal)

22

Contoh kata
dikategorikan informal antara lain: mentari (matahari), cewek (wanita), cuma
(hanya), dipikirin (dipikirkan), dan lain-lain. Untuk mengetahui suatu kata
itu
formal atau informal dapat diperiksa di Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.

Selain itu, jargon


(bahasa spesialis/kelompok masyarakat tertentu) masih diperbolehkan jika
berupa
istilah-istilah teknis dalam bidang tertentu (technical terms) dan bukan
jargon yang berupa kata-kata yang terlalu eksklusif yang hanya digunakan

dalam suatu kelompok tertentu yang mengandung nilai budaya, ras atau
kedaerahan
apalagi kata-kata buatan sendiri, seperti kata-kata khas orang Malang
yang
membalik susunan huruf, misalnya, nakam (makan), ngalup (pulang),
dan lain-lain.

Dalam menggunakan
istilah-istilah teknis, disarankan agar penulis juga mencantumkan
padanannya
dalam tanda kurung, jika pendek, atau jika panjang, dapat melampirkan
daftar
kata sukar (glossary) yang dilengkapi dengan keterangan yang menjelaskan
definisi atau padanan dari kata tersebut, sehingga pembaca yang asing
dengan istilah itu dapat memahaminya.

Kata-kata yang termasuk


kategori informal dapat diperiksa di kamus Bahasa Inggris yang biasanya
diberi
tanda infml (informal) atau sl (slang) seperti pada Oxford Learners
Pocket Dictionary-New Edition. Contoh kata-kata yang tergolong informal
misalnya antara lain: kids (children), nifty (smart), diddle (cheat),
broke (no money), grabs (appeal to), boss (a person in authority),
bloody-minded (uncooperative), cushy (easy) dan lain-lain.

Penulisan karya tulis ilmiah


harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat disebut karya tulis
ilmiah.
Karakteristik bahasa pada karya tulis ilmiah adalah: jelas dan lugas,
ringkas
dan padat, sistematis dan logis, konsisten dan objektif.

Jelas berarti bahasa yang digunakan menggunakan


struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat sesuai dengan pembacanya
(audiences)
dan sesuai dengan pedoman yang dibakukan, sehingga pesan yang
disampaikan
dapat dimengerti oleh pembaca dengan mudah. Lugas berarti langsung
mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan penulis secara eksplisit dan
tidak

menggunakan susunan kalimat dan kata-kata yang dapat menimbulkan makna


ganda.

Ringkas berarti bahasa yang digunakan tidak


bertele-tele, tidak berlebihan dan hemat, namun tidak mengurangi makna
yang
harus disampaikan kepada pembaca. Padat berarti bahasa yang
digunakan dapat mencerminkan gagasan penulis secara utuh dan tidak
terganggu
dengan unsur-unsur gagasan lain yang tidak terlalu berhubungan dengan
gagasan
utama penulis.

Sistematis dan logis berarti pesan yang ingin


disampaikan oleh penulis dipaparkan menggunakan bahasa yang padu dan
koheren
sehingga mengungkapkan makna saling berhubungan, masuk akal dan mudah
dipahami.
Konsisten berarti menggunakan ragam bahasa yang tetap atau tidak
berubah-ubah dari awal sampai akhir penulisan, khususnya dalam hal
penggunaan
kata-kata, struktur kalimat dan bentuk-bentuk atau unsur-unsur penulisan
lainnya. Objektif berarti bahasa yang digunakan tidak terpengaruh
unsur-unsur subyektif dari penulis melainkan mengungkapkan pesan sesuai
dengan
fakta dengan disertai pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.

3.1.2
Penerapan Bahasa yang Baku

Pada saat ini, terdapat banyak variasi bahasa yang dapat


digunakan seorang penulis untuk menyampaikan gagasannya dalam tulisan
Bahasa
Indonesia maupun Bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan standar penggunaan
bahasa baku cenderung menjadi
kabur atau ditinggalkan. Dalam penulisan karya tulis non-ilmiah, masih
dapat

dimungkinkan penulis menggunakan bahasa yang tidak baku. Tetapi dalam


penulisan karya tulis
ilmiah, ada keharusan untuk menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa
Inggris
yang baku.

1. Penggunaan Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia yang baku


diatur dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan pada tahun 1972. Sumber yang terbaru
adalah edisi kedua yang dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 0543a/U/1987,
tanggal 9
September 1987, dicermatkan pada Rapat Kerja ke-30 Panitia Kerja Sama
Kebahasaan di Tugu, tanggal 1620 Desember 1990 dan diterima pada Sidang
ke-30
Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia di Bandar Seri
Begawan,
tanggal 46 Maret 1991. Sumber ini juga bisa diakses melalui alamat web:
http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_
Disempurnakan.

Beberapa hal yang diatur dalam pedoman EYD adalah


pemakaian huruf Abjad, Vokal,
Konsonan, Diftong, Gabungan Huruf
Konsonan, pemenggalan kata, huruf kapital dan huruf miring; penulisan kata
dasar, kata turunan, kata ulang, kata gabung, kata ganti, kata depan,
partikel,
singkatan, akronim, angka, dan lambang bilangan; penulisan huruf serapan
dan
penggunaan tanda baca yang meliputi tanda titik, koma, titik koma, titik
dua,
hubung, pisah, elipsis, tanya, seru, kurung, kurung siku, petik, petik
tunggal,
garis miring dan apostrof.

Sumber terpercaya lainnya yang dapat digunakan sebagai

rujukan

untuk

menggunakan

bahasa

Indonesia

baku

adalah

Kamus

Besar

Bahasa
Indonesia (KBBI) yang pertamakali terbit pada tanggal 28 Oktober 1988,
yang
dapat
diakses
secara
online
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/.

melalui

alamat

website

2. Penggunaan Bahasa Inggris Baku

Dalam penggunaan Bahasa Inggris, pedoman yang baku dapat dipilih


diantara versi-versi yang diakui secara internasional, yaitu: American
atau
British. Pada umumnya, masing-masing versi memiliki pedoman tata bahasa
yang sama kecuali dalam hal bentuk kata kerjanya (verb forms), pilihan
kata (diction) dan pengejaan (spelling).

Dalam hal bentuk kata kerjanya, misalnya kata dive


(menyelam), dalam versi British menggunakan dive (V1), dived
(V2), dived (V3), sedangkan versi American menggunakan dive
(V1), dove (V2), dove (V3). Contoh lain adalah kata fit
(mencocokkan), versi British menggunakan fit, fitted, fitted
sedangkan versi American menggunakan fit, fit, fit. Contoh-contoh
lain adalah:

British
American

Get, got, got


got, got/gotten

Quit,
quit/quitted, quit/quitted
quit, quit

get,

quit,

Kneel, knelt, knelt


kneeled

Spell,
spelt, spelt
spelled, spelled

Spill,
spilt, spilt
spilled, spilled

kneel, kneeled,

spell,

spell,

Meskipun sebagian besar


perbendaharaan kata sama, namun terdapat sedikit perbedaan dalam
pemilihan
kata. Misalnya versi British menggunakan autumn untuk musim gugur,
sedangkan American menggunakan fall untuk makna yang sama. Contoh-contoh
lain adalah:

British

American

car park
lot

parking

cinema
theater

movie

film
film
flat

headmaster

movie,

apartment

principal

holiday(s)

vacation

mark

grade

pavement

sidewalk

petrol
gasoline

gas,

postman

mailman

pupil

student

secondary school
school

high

trainers

sneakers

Terdapat perbedaan khususnya dalam pengejaan bagian


terakhir suatu kata, antara versi British (Br.) dengan American (Am.)
ada. Misalnya:

Br.

Contoh

-our
colour,
favour, nieghbour

-re
centre,
theatre, metre

Am.

-or

Contoh

color, favor, neighbor

-er

center, theater, meter

-ll
travelled

jewellery,
-l

-l
fulfil,
fulfillment

-se

realize, analyse

-s

practise

-y
pyjamas

tyre,

jewelry, traveled

-ll

-ze

defence, licence

-ogue

dialogue, catalogue

realize, analyze

-c

-i/a

-ence

fulfill, fulfillment

practice

tire, pajamas

-ense

-og

defense, license

dialog, catalog

Penentuan versi Bahasa Inggris


mana yang akan digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah bersifat
pilihan (optional).
Tidak ada yang lebih benar atau lebih baik antara yang satu dengan yang
lain.
Secara substansial dalam hal ini, penulis menggunakan bahasa secara
konsisten
jika telah memilih satu versi tertentu.

3.2
Kutipan dan Penunjukan Sumber

Penulis lazim mengacu kepada


suatu sumber atau mengutip pendapat dan teori orang atau pihak lain, dalam
penyusunan karya tulis ilmiah. Pengutipan dimaksudkan untuk memperkaya dan
memperkuat dasar pemikiran kajian. Selain itu, dimaksudkan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya.

3.2.1 Kutipan Langsung

Kutipan langsung
adalah cara pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara mengutip apa adanya
sesuai dengan naskah, ejaan, tanda baca, kata, susunan kalimat, maupun bahasa
sesuai naskah aslinya.

1.
Kutipan yang kurang dari empat
baris, ditulis langsung dalam urutan kalimat dan merupakan bagian kalimat dalam
teks, diletakkan di antara tanda kutip (tanda petik dua).

Contoh:

1) Herman (2007) menyatakan bahwa, Jaringan


adalah kumpulan dari beberapa sel.

2) Amoniak selain digunakan sebagai bahan


pembuat urea, juga merupakan komoditas ekspor seperti yang dikatakan Subandi
(2005),
amoniak dikirim secara kontinyu untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik
dan di ekspor Ke India, Thailand, dan Korea Selatan.

2. Kutipan yang terdiri atas empat atau


lebih, ditulis tanpa tanda kutip.

Contoh:

Hal ini
seperti yang dikatakan Subandi (1996) bahwa amoniak selain sebagai bahan
pembuat urea, juga merupakan komoditas ekspor. Amoniak di kirim secara
kontinyu
untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan di ekspor ke India,
Thailand, dan Korea Selatan.

3. Apabila bagian dari kutipan ada yang


dihilangkan karena dirasa kurang penting dan hanya memperpanjang kutipan.
Bagian yang dihilangkan ditengah diganti dengan tanda titik tiga ( . . . ). Dan
apabila yang dihilangkan di akhir kutipan, ditandai dengan tanda titik empat (
. . . .).

4. Kutipan langsung dalam bahasa asing


sebaiknya disertai penjabaran kutipan dalam Bahasa Indonesia.

3.2.2
Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak
langsung yaitu pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara menyadur atau
menjabarkan dalam bentuk para-frasa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam
penulisan kutipan tidak langsung:

1.
tidak perlu diletakkan di
antara tanda kutip

2.

pendapat atau teori orang lain


yang terdiri atas beberapa alinea atau beberapa halaman dapat dirangkum,
dijabarkan atau disarikan ke dalam beberapa kalimat dalam sebuah kutipan bebas

3.
sumber pendapat atau teori yang
berbahasa asing dapat disadur ke dalam bahasa Indonesia secara bebas dalam
kutipan.

3.2.3
Penunjukan Sumber Kutipan

Penunjukan sumber kutipan


dapat dilakukan dengan cara mencantumkan catatan: (a) di bawah teks atau
footnote; (b) di dalam teks atau innote; dan (c) di akhir bab atau endnote.
Penunjukan sumber yang banyak
dilakukan dalam penulisan karya ilmiah adalah dengan sistem innote.

Penunjukan sumber
sistem innote pada kutipan langsung, dilakukan
dengan menyebut nama pengarang, tahun penerbit, dan nomor halaman. Pada
kutipan
tidak langsung, penunjukan sumber hanya mencantumkan nama pengarang dan tahun
terbitan.

Letak penunjukan
sumber dapat mendahului kutipan atau mengakhiri kutipan. Apabila penunjukan
sumber ditulis sesudah kalimat kutipan, nama pengarang, tahun terbit, dan
nomor
halaman (bila berupa kutipan langsung) ditempatkan dalam tanda kurung. Apabila
penunjukan
sumber mendahului kutipan, nama pengarang tidak diletakkan dalam tanda
kurung.,
hanya tahun terbitan dan nomor halaman (bila berupa kutipan langsung) yang
diletakkan dalam tanda kurung.

Cara penulisan nama


pengarang pada karya tulis ilmiah diantara pakar masih belum ada satu
kesepakatan. Dalam tata cara penulisan ilmiah di forum internasional,
penunjukan
sumber dalam teks hampir selalu ditulis nama keluarga (family name) atau nama
akhir seseorang, tidak menggunakan nama
depan atau nama kecil (nick name).
Tetapi untuk orang Indonesia,
sebagian besar memang tidak memiliki atau menggunakan nama keluarga, sehingga
tata cara penulisan untuk menunjukkan sumber masih berbeda-beda. Dalam buku
pedoman ini, cara penulisan penunjukan sumber ditetapkan mengikuti kebiasaan
internasional yang sudah lazim digunakan. Gelar akademik atau gelar yang lain
dan jabatan dari pengarang tidak perlu dicantumkan dalam penunjukan sumber.

Berikut ini
beberapa contoh penulisan penunjukan sumber:

a nama
ng dengan satu unsur nama:

a. Menurut Sutomo (1980) ..... pada kutipan tidak


b.

langsung

c. Menurut
d.

Sutomo (1980:20) .... pada kutipan langsung

e. Sutomo
f.

(1980) menyatakan bahwa ......

g. ........
h.

(Sutomo, 1980).

2. Bila nama
pengarang dengan dua atau lebih unsur nama:

a. Sebaiknya digunakan nama yang terakhir, tanpa


b.

memperhatikan apakah itu nama keluarga, marga, orang tua, atau


suami.

c. Pada nama orang barat pada umumnya unsur nama yang


d.

terakhir adalah nama keluarga, tetapi nama bangsa China biasanya


unsur

e.

nama pertama yang merupakan nama keluarga.

f. Misalnya
g.

nama pengarang:

Dewi Sandra; DR. Muksin I. Bagus;


H. Ayu Septian Rini,

Maka contoh cara


penulisannya adalah:

1). Sandra (2007)


menyatakan bahwa .....

2). Menurut Bagus


(2007) ..........

3). ........ (Rini, 2006)

3. Bila sumber
ditulis oleh dua orang pengarang:

Nama
keduanya harus ditulis sesuai dengan kaidah di atas.

Contoh:

Arthur T. Mosher dan


H. Dadang Surya Kencana;

Pratiwi dan N.S.


Prabowo

Cara penulisannya adalah:

a. Mosher
b.

dan Kencana (1998) menyatakan ......

c. ........
d.

(Pratiwi dan Prabowo, 2001).

4.
Bila sumber ditulis oleh lebih dari dua orang:

Menulis nama pengarang


yang pertama kemudian diikuti dengan singkatan dkk. (bila sumber yang
dikutip berbahasa Indonesia) atau et al
(bila sumber yang dikutip berbahasa Inggris/asing).

Contoh:

Andi
Purnomo, N.S. Prabowo, dan H. Dadang Surya Kencana

David Lindsay, Albert


W. Smith, dan Arthur T. Mosher

Cara
penulisannya di dalam teks adalah:

Menurut
Purnomo dkk. (1999) ..........

Lindsay
et al (2001) menyatakan bahwa
..........

Catatan:

Di
dalam daftar pustaka, semua nama pengarang seperti ini harus ditulis lengkap,
tidak boleh menggunakan dkk. atau et al.

5. Bila beberapa
pustaka yang dikutip dikarang oleh satu orang pengarang dalam tahun yang sama
adalah:

a. Sebagai pembeda masing-masing pustaka diberi tanda

b.

tambahan huruf a, b, c dan seterusnya berdasarkan urutan bulan


terbit

c.

pustaka tersebut.

d. Bila identitas atau informasi urutan bulan terbit


e.

tidak terdapat dalam pustaka-pustaka tersebut, urutan tanda a, b,


dan

f.

seterusnya didasarkan atas abjad judul pustaka.

Contoh:

1).
Sudaryanto (1998a) menyatakan .. ......

2).
........... (Sudaryanto, 1998b).

c. Apabila
d.

suatu kutipan dalam hal yang sama diacu dari beberapa sumber yang

e.

pengarangnya berbeda, dalam penunjukan sumber ditulis semua pustaka


yang

f.

Contoh:

1)

diacu, masing-masing dipisahkan dengan tanda titik koma.

Menurut Akhmad (2001); Sulthoni (2002); dan Clement (2002), .........

2)
. ........ (Akhmad, 2001; Sulthoni, 2002; dan Clement, 2002).

d. Apabila
e.

pustaka yang dikutip tidak diketahui atau tidak tercantum nama

f.

pengarangnya, dalam penunjukan sumber, nama pengarang diganti


dengan lembaga

g.

yang bertanggung jawab atau yang mengarsip dan menyimpan pustaka


tersebut.

Contoh:

1)
......... (Departemen Pertanian RI, 1999).

2)
Politeknik Negeri Jember (2000) menyatakan ..........

e. Apabila
f.
g.

kutipan berasal dari sebuah suntingan (editorial),


dalam penunjukan sumber harus mencantumkan singkatan "Ed." Sesudah
nama penyunting

h.

Contoh:

(editor), baru diikuti tahun terbit.

1).
Moeliono (Ed. 1988) menyatakan
........

2).
......... (Moeliono, Ed. 1988).

f. Kutipan
g.

yang berasal dari salah satu penulis dalam sebuah bunga rampai,
misalnya

h.

prosiding, ensiklopedi, yang disusun oleh editor, penunjukan


sumbernya

i.

diatur seperti pada contoh.

Contoh:

Suatu kutipan artikel


yang ditulis oleh Cartier dalam buku bunga rampai yang disunting oleh Stein
tahun 2001.

Cara
penulisannya adalah:

1)
Cartier (dalam Stein, 2001)
menyatakan .........

2)
.......... (Cartier dalam
Stein, 2001).

g. Bila
h.

kutipan berasal dari kutipan, maka penunjukan sumbernya ditulis


dengan

i.

menambahkan kata "dalam".

Contoh:

1)
Menurut Wojowasito (dalam Ramlan,
1985), ..........

3)
........... (Wojowasito dalam
Ramlan, 1985).

h. Jika
i.

pustaka yang dikutip tidak berangka tahun, penunjukan sumbernya


ditulis

j.

"tanpa tahun" dan diletakkan dalam tanda kurung.

Contoh:

1)
Sukarno (Tanpa Tahun) mengemukakan bahwa .........

2)
........... Sukarno (Tanpa Tahun).

i. Bila
j.

kutipan berasal dari jurnal, majalah ilmiah, skripsi, tesis,


disertasi,

k.

makalah seminar, materi lokakarya, bahan penataran, atau yang


sejenis, penunjukan

l.

sumber cukup dilakukan dengan menuliskan nama penulis dan tahun


terbit. Tetapi

m.

apabila bagian yang dikutip tersebut merupakan hasil kutipan juga,


maka

n.

nama penulis sebelumnya dan tahun terbitnya harus dicantumkan.

Contoh:

1)
Suwarno (1995) berpendapat .........

2)
North
(1992)
yang
menyatakan .......

mengutip

hasil

penelitian

Rosebrough

et

3)
........... (Samosir dkk.,
1997).

4)
Wahyu (1994) berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Peternakan (1992)
menyatakan bahwa .......

Catatan:

al.(1985)

Bahan kuliah yang


belum diterbitkan secara resmi atau belum merupakan buku ajar, sebaiknya tidak
digunakan sebagai sumber kutipan.

j. Bila
k.

kutipan diperoleh dari sumber perpustakaan elektronik, misalnya CDROM,

l.

jurnal/buku/majalah ilmiah edisi on-line, atau website, cara


penunjukan

m.

sumbernya dengan menulis nama dan tahun terbit.

Contoh:

1)
Menurut Peebles et al .(2002)
..........

2)
.............. (NRC, 1998).

3.2.4 Cara Pengambilan Kutipan

Penunjukan sumber atau kutipan dapat dilakukan dengan tiga cara.

1.
Mencantumkan
di dalam teks (in-note). Cara penulisannya sebagai berikut:

a.
Nama pengarang dituliskan sebelum
bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai.

Contoh:

Dalam hal pengasapan ini, Suhadi


(2003:34) mengatakan, pengasapan ikan dengan menaikkan suhu semaksimal mungkin
akan dan seterusnya.

b.
Nama pengarang dituliskan setelah
bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai.

Contoh:

Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa


amoniak dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi keperluan dan seterusnya
(Subandi, 2002:40).

c.
Jika
nama pengarangnya terdiri dari dua orang, sebutkan keduanya. Contoh:

Selanjutnya

, Eman dan
Fauzi (2002:18) mengatakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi sekian
tenaga
manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan dan seterusnya.

Dalam bagian lain dikemukakannya bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi
sekian tenaga manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan dan
seterusnya (Eman dan Fauzi, 2002:18).

atau

d. Jika nama pengarangnya lebih dari tiga


orang.

contoh:

Jika
dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, Sularso dkk. (2003:1011) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ... dan
seterusnya.

e.
Teknik penulisan untuk kutipan
yang kurang dari enam baris, kutipan ditulis di dalam teks (in-note) dengan
jarak dua spasi.

f.
Kutipan yang lebih dari lima baris, kutipan ditulis di bawah teks dengan jarak
satu spasi dan menjorok sekitar lima
pukulan mesin ketik ( 1 cm) baik sebelah kiri maupun kanan.

Contoh:

Ternyata,

ular itu
banyak sekali jenisnya serta memiliki ciri yang bermacam-macam, seperti
dikatakan oleh Suhono (2003:43) sebagai berikut.

Di pulau Jawa dikenal 110 jenis ular,


baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa dengan taring di muka berjumlah 30
jenis, 18 jenis di antaranya terdiri atas ular-ular laut. Hingga kini
didapatkan 12 jenis ular berbisa yang hidup di darat. Ke-12 jenis ular berbisa
yang hidup di darat Pulau Jawa ini 4 jenis ular termasuk ke dalam keluarga
viperidae dan 8 jenis ular termasuk ke
dalam keluarga elapidae. Ular-ular
lainnya (80 jenis) termasuk ular-ular yang tidak berbisa

2.
Mencantumkan catatan di bawah
halaman (footnote). Cara penulisannya
sebagai berikut.

Catatan kaki adalah suatu keterangan tambahan tentang istilah atau


ungkapan yang tercantum dalam naskah. Diletakkan di bagian bawah halaman
dengan
dibatasi oleh garis sepanjang sepuluh karakter.

Contoh:

Selanjutnya

,
dikatakan bahwa apabila seseorang telah ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata
tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum, maka praperadilan1)
harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.

__________

1)

Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau


menuntut sah atau tidaknya suatu penangkapan dan penahanan terhadap seseorang.

Karangan ilmiah pada masa lalu menggunakan istilah-istilah ibid, op cit dan
loc it. Istilah-istilah ini tidak perlu digunakan dalam karangan
ilmiah karena pembaca tidak akan mengetahui siapa yang membuat isi pernyataan
itu.

3.
Mencantumkan catatan di akhir
bab atau di akhir seluruh bab (end-note).
Penulisan sumber kutipan end note hampir sama dengan foot note, penjelasan
diletakkan di bagian akhir sebelum daftar sumber rujukan.

Contoh:

Fungi adalah heterotrof 1 yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan


(absorptive). Dalam cara nutrisi ini molekul-molekul organic kecil diserap dari
medium sekitarnya.
Catatan akhir.
Definisi di atas adalah kutipan dari Cambepbell Reece-Mitchell dalam Terjemahan Tim Jur.
Biologi MIPA edisi lima jilid 2 IPB, Bogor, memberikan definisi heterotrof mikrooorganisme yang
mendapatkan molekul makanan organic dengan cara

memakan organisme lain atau hasil

sampingan.
Contoh di atas dikutip dari
Mitchell dkk. (2003). Biology Dalam terjemahan Tim Jurusan Biologi FMIPA Bogor: IPB.

3.2.5 Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua informasi tentang identitas


pustaka yang diacu dengan lengkap dan jelas, sehingga mudah ditelusuri.
Pustaka
ini dapat berupa buku, buku teks, majalah ilmiah, laporan hasil
penelitian,
skripsi/tesis/disertasi, artikel jurnal atau buletin, atau lainnya,
dengan
syarat mempunyai relevansi langsung dengan topik atau masalah yang
diangkat.
Selain itu sumber tersebut juga dapat diperoleh dari edisi on-line di
website
internet. Buku diktat kuliah, penuntun praktikum, dan bahan kuliah
sebaiknya
tidak digunakan sebagai bahan kepustakaan. Pustaka yang dicantumkan
dalam
daftar pustaka harus benar-benar diacu oleh penulis, yang ditunjukkan
dengan
sitasi yang dicantumkan dalam teks.

Penulisan daftar pustaka disusun menurut abjad huruf


pertama nama pengarang atau lembaga yang bertanggung jawab, tetapi tidak
perlu

diberi nomor urut. Apabila panjang informasi identitas sebuah pustaka


yang
diacu lebih dari satu baris, penulisan baris kedua dan seterusnya
diketik masuk
ke kanan lima
ketukan, dan masing-masing baris berjarak satu spasi. Jarak pengetikan
antara
pustaka satu dengan pustaka berikutnya adalah dua spasi.

Urutan penulisan unsur-unsur pustaka adalah sebagai


berikut: nama pengarang/penulis, tahun publikasi (diterbitkan), judul
pustaka
beserta keterangannya, kota
tempat diterbitkan, titik dua (:), nama penerbit.

1.
Penulisan Nama
Pengarang/Penulis

Nama pengarang diakhiri dengan tanda titik (.), disusun


ke bawah menurut abjad akhir dari penulis pertama. Penulisan nama
pengarang
dilakukan tanpa menuliskan gelar akademik, pangkat, dan tidak diberi
nomor
(gelar kebangsawanan diperbolehkan).

a.
Nama Orang Indonesia, bila lebih dari satu
kata, maka nama yang terakhir yang ditulis, atau nama yang biasa dikenal dalam
publikasi ilmiah yang ditulis didepan. Nama depan atau nama pertama ditulis
dengan disingkat.

Contoh:

Muhammad
Sudomo ditulis Sudomo, M.

Florentius G.
Winarno, ditulis Winarno, F.G.

b.
Nama orang barat, yang ditulis
adalah keluarga yang terletak di belakang

Contoh:

James W. Stewart, ditulis Stewart, J.W.,

Ian MacDonald, ditulis MacDonald, I.,

c.
Nama orang China, jika terdiri dari tiga kata
yang terpisah, maka kata pertama menunjukkan nama keluarga. Jika terdiri dari
dua kata memakai garis penghubung, maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama
diri (bukan nama keluarga)

Contoh:

Gan Koen Han, ditulis Gan,


K.H.

Hwa-wee Lee, ditulis Lee, H.

d.
Jika penulis terdiri dari dua
orang atau lebih, singkatan nama penulis pertama diletakkan di belakang, tetapi
untuk nama penulis yang lain diletakkan di depan.

Contoh:

Soehardjo Widodo, Kabul Santoso, dan Hari Prasetyo

ditulis:
Widodo, S, K. Santosos, dan H. Prasetyo

Ian MacDonald, James W. Stewart, and M. Toelihere

ditulis: MacDonald, I.,


J.W Stewart, and M. Toelihere

e.
Jika dua buku atau lebih yang
dikutip berasal dari penulis yang sama, maka penulisannya cukup satu kali saja,
dan untuk buku berikutnya nama penulis diganti dengan garis putus-putus.

2.
Penulisan Tahun Terbitan

Tahun terbit pustaka ditulis setelah nama pengarang,


dipisahkan oleh tanda titik dan diakhiri dengan tanda titik.

a.
Jika dua pustaka atau lebih
yang diacu ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun terbit yang sama, maka di
belakang tahun dibubuhkan huruf a, b, c, dan seterusnya sebagai pembeda.

Contoh:

Warwick,
E.J. 1987a. .

---------------. 1987b. ..

b.
Jika buku yang diacu tidak
berangka tahun, di belakang nama pengarang diberi keterangan (Tanpa Tahun).

Contoh:

Wahyu, J. (Tanpa Tahun)


........

3.
Penulisan Judul Pustaka dan
Keterangannya

Judul pustaka ditulis sesudah tahun terbit dan dicetak


miring (italic). Setiap huruf awal
kata menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata tugas (kata depan,
kata
sambung, kata penghubung). Keterangan pustaka yang dapat berupa nomor
edisi, kota tempat penerbit
ditulis dengan huruf biasa (normal): nama penerbit.

4.
Penulisan Penerbit

Nama penerbit dicantumkan sesudah judul pustaka, jika


lembaga yang menerbitkan buku itu langsung dijadikan pengganti nama
pengarang
karena nama pengarang tidak ada. Jika pustaka acuan belum diterbitkan
setelah
pencantuman judul diberi keterangan (belum diterbitkan).

Contoh:

a.
Pustaka Berupa Buku Teks

Urutan penulisannya adalah: nama pengarang, judul buku (dicetak


italic), edisi, kota
tempat terbit, dan nama penerbit.

Allen,M.F.
1991. The
2 nd ed. Cambridge University

Ecology
Press.

of

Mycorrhizae.

Warwicks, E.J., J.M. Astuti, W. Hardjosubroto. 1987. Pemuliaan Ternak.Cetakan ke


3. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

b.
Pustaka Berupa Artikel dari Buku
atau Buku Teks dengan Penyunting

Urutan penulisannya adalah: Judul artikel, judul buku


(dicetak italic), nama editor (diletakkan dalam kurung), nomor halaman artikel
tersebut, kota
tempat penerbit, dan nama penerbit.

Andrew, C.S. 1978. Legumes and Acid Soil. In Limitation and Potential
Biological Nitrogen Fixation in The Tropic (Eds. J. Dubereiner, R.
Burries & Hollaender). pp. 135 160. New York: Plenum Press.New
York.
Saragih, B. 2000. Pengembangan Agribisnis. Perunggasan dalam Era
Globalisasi Dalam Agribisnis berbasis peternakan. (Penyunting R.
Pambudy, T. Sipayung, Burhanuddin, dan F.M. Dabukke). Edisi ke
2. Bogor: USESE Foundation dan Pusat Studi Pembangunan IPB.

c.
Pustaka Berupa Prosiding (Kumpulan
beberapa Makalah) dengan atau tanpa Penyunting

Urutan penulisannya adalah: nama pengarang, tahun


penerbitan, judul makalah, judul prosiding (dicetak italic), nama editor (bila
ada), halaman dari makalah, kota
tempat terbit, dan nama penerbit.

Fischer, R.A. 1973. The Effect pf Water Stress at Various Stage o Development On Yield in
Wheat. In Plant response to Climatic factor (Eds. R.O Slatyer), PP 233-241. Procedings
Upsalla Syimposium, Paris: UNESCO.
Triwulaningsih, E. 1993. Kemungkinan Pemanfaatan Teknologi produksi Embrio Melalui
Fertilisasi In Vitro dalam Pengembangan Sapi Madura. Dalam Prosiding Pertemuan
Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengembangan Sapi Madura (Penyunting K. Masum,
M.A. Yusran, dan M. Rangkuti). Pp. 110-113. Grati: Balai Penelitian Ternak Grati.

d. Pustaka Berupa Artikel dari Jurnal/buletin/Majalah


Ilmiah

Urutan penulisannya adalah:


nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal/buletin/majalah
(dicetak miring), volume/nomor, dan nomor halaman dimana artikel yang dikutip
tersebut dimuat.

Amstrong. D.P. and Westoby, M. 1993. Seedlings from Large Seed Tolerate Defoliation
Better: A Test Using Phylogenetically Independent Contrast. Journal of
Ecology 74: 1092-1110
Kusumastuti, T.A. dan B. Guntaro. 2001. Analisis Peramalan Harga,
Konsumsi dan Harga Riil Daging Ayam di daerah Istimewa
Yogyakarta: Buletin Peternakan, 25; 200 210.

e. Pustaka berupa Skripsi/Tesis/Disertasi, Laporan


Hasil Penelitian, atau Makalah Ilmiah lain yang belum diterbitkan

Urutan
penulisannya
adalah:
nama
pengarang,
tahun
terbitan,
judul
skripsi/tesis/disertasi/makalah
(dicetak miring), bentuk pustaka, nama lembaga, dan tempat penyelenggaraan
kegiatan ilmiah pengarang.

Butcher, R.E. 1983. Studies On Interference Between Weeds and Peas. PhD
Thesis. University of East Anglia.
Purnomo, H. 1998. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak. Kaitannya dengan
Keamanan Pangan Menjelang Abad 21. Makalah (belum
diterbitkan)

Pada Seminar Keamanan Pangan Menjelang abad 21. Program


Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.

f.
Pustaka Berupa Artikel dari Majalah,
Koran, atau lainnya.

Urutan penulisannya adalah: nama


pengarang,
tahun
terbit,
judul
artikel
(diberi
tanda
petik),
nama
majalah/koran
(dicetak italic) didahului dengan kata Dalam, edisi, tanggal terbit, tempat
terbit, dan nomor halaman.

Sukandar, A.D. 1999. Pengolahan Saus Tomat dan Analisis


Usahanya. Dalam Tabloid Peluang. Edisi No. 50,28 Oktober
1999. Jakarta. Hal 7-8.
Kresnayana, Y. 1996. Menjadi Wirausaha. Dalam Surabaya Post. 26 Juli
1996, Surabaya. Hal 4.
Simanungkalit, T. 1999. Demokrasi Kita Masih Belajar di Tingkat Dua.
Dalam Prioritas, 4 Mei 1999. jakarta. Hal. 4 - 5

g.
Pustaka berupa artikel,
makalah, laporan hasil penelitian, tesis, disertasi, dan bentuk-bentuk lain
yang dikutip dari sumber non cetakan, seperti CD ROM, jurnal/buletin/majalah
ilmiah edisi online atau website.

Urutan penulisannya adalah: nama


pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal/buletin/majalah ilmiah
atau judul CD ROM (dicetak miring), alamat (address)
website (dicetak miring).

Bender, D. 2000. Fats and Oils. Microsoft Encarta Encyclopedia 2000. CDROM
Edition. Microsoft Corporation.
Sanz, M., A. Flores, and C.J. Lopez Bote. 2001. The Metabolic Use of Energy from
Dietary Fat in Broiler is Affected by Fatty Acid Saturation. J. of Poultry
Science, Online Edition. http://www. Psa. Edu
Harefa, A. 2001. Inovasi Kewirausahaan: Kewirausahaan Untuk Semua
Orang? Makalah ilmiah
pada
Kursus
Kewirausahaan http://www.
pembelajar.com
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 1998. Rancangan Kegiatan
Pengembangan Motivasi dan Potensi Wirausaha Masyarakat melalui
Pendekatan
Sosial
Budaya.
Materi
yang
disampaikan
pada
pelatihan Kewirausahaan. http://202.155.39.179/weblm/pdii-lipi

3.3 Pedoman Pengetikan

Mahasiswa maupun dosen Politeknik Negeri Jember yang


membuat Karya Ilmiah lazimnya harus memiliki keseragaman penulisan yang
berlaku
di lingkungan Politeknik Negeri Jember. Oleh karena itu Buku Pedoman
Penulisan
Karya Ilmiah ini berisi ketentuan-ketentuan penulisan karya ilmiah yang
perlu
diikuti civitas akademis. Ada
beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pengetikan naskah
tulisan,
secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut.

3.3.1 Jenis dan Ukuran Kertas

Kertas yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah adalah kertas HVS dengan ukuran A4.
Kertas A4 memiliki ukuran panjang dan
lebar sebesar 21 cm x 29,7 cm. Berat kertas yang
digunakan adalah 80 g.

3.3.2 Jenis Huruf

Karya ilmiah
diketik dengan menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman. Ukuran
huruf
(font size) sebesar 12 cpi.

3.3.3 Jarak Tepian (Margin)

Batas pengetikan
naskah dari tepian kertas adalah sebagai berikut:

1.

Pias kiri 4 cm dari sisi kertas

2.

Pias kanan 3 cm dari sisi kanan

3.
Pias atas 4 cm dari sisi kertas
atas

4.

Pias bawah 3 cm dari sisi kertas bawah

3.3.4 Format

Format karya ilmiah mengikuti


beberapa aturan berikut:

1. penulisan naskah di awal alinea paragraf


dilakukan dengan cara melakukan tab atau 5 ketukan (karakter) dari pinggir kiri
tulisan naskah

2. memberi jarak 1 ketukan setelah tanda


koma, titik koma, titik dua, sedangkan sebelum penulisan tanda koma, titik koma,
dan titik dua tidak diberi jarak baris

3. memberi jarak 1 ketukan untuk penulisan


awal naskah setelah ada tanda titik

4. setiap bab dimulai pada halaman baru dan


diketik di tengah secara simetris dengan huruf kapital untuk seluruh hurufnya

5. sub bab diketik di pinggir sisi kiri


halaman dengan huruf pertama pada setiap kata menggunakan huruf kapital

6. judul bab dan sub bab dicetak tebal


sedangkan sub subbab dicetak dengan ketebalan standar

7. judul dan penomoran tidak diakhiri tanda


baca titik

8. pemutusan atau pemisahan kata dalam satu


baris harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar (EYD).

3.3.5 Jarak Baris

Ketentuan jarak baris pada


penulisan karya ilmiah sebagai berikut:

1. jarak antar baris penulisan naskah karya


ilmiah adalah 1,5 spasi

2. penulisan abstrak, kutipan langsung, penulisan


judul sub bab, judul tabel dan judul gambar atau grafik menggunakan jarak 1
spasi

3. antara judul bab, judul sub bab, judul sub


subbab dan antara kalimat terakhir uraian bab atau sub bab atau sub subbab
dengan judul sub bab atau sub subbab berikutnya diberi jarak 3 spasi

4.

jarak antara judul subbab, sub subbab

dengan awal tulisan naskah pada baris pertamanya adalah 1.5 spasi. Perkecualian
jarak judul bab dengan awal kalimat uraian ketika tidak ada sub bab maka diberi
jarak 3 spasi

5. jarak sumber rujukan pada daftar sumber


rujukan diberi jarak 2 spasi.

Contoh:

3.3.6 Penomoran

Cara
menggunakan nomor dalam penulisan karya ilmiah di POLIJE adalah:

1.

Angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya) digunakan untuk

penomoran halaman karya ilmiah bagian awal yang meliputi halaman: 1) judul; 2)
pengesahan; 3) motto; 4) abstract; 5)

ringkasan; 6) prakata; 7) daftar isi; 8) daftar tabel, 9) daftar gambar; 10)


daftar
lampiran. Penulisan halaman diletakkan di bagian tengah bawah dari halaman.
Penomoran
angka romawi dimulai dari halaman prakata.

2. Angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya) dipergunakan


untuk penomoran bab seperti bab: 1) Pendahuluan; 2) Tinjauan Pustaka; 3) Metode
Penelitian; 4) Hasil dan Pembahasan; 5) Kesimpulan dan Saran. Penulisan nomor
bab huruf besar diletakkan di tengah secara simetris pada halaman baru. Cara
memberi nomor halaman pada halaman bab diletakkan di bawah halaman naskah
sedangkan yang bukan halaman bab diletakkan di bagian atas kanan halaman.

Contoh:

2
BAB 1.
Lanjutan
PENDAHULUAN
dst

3. Angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya) digunakan untuk penomoran halaman


karya ilmiah bagian utama dan bagian akhir. Cara penulisan penomoran halaman
angka arab
diletakkan di kanan atas halaman. Beberapa penggunaan angka arab system digital
untuk penomoran bab, sub bab, sub subbab, nomor tabel, nomor gambar dan
lain-lain adalah:

a. Angka terakhir tidak boleh diberi tanda


baca titik

b. Cukup menggunakan tiga angka dan penomoran


selanjutnya menggunakan 1, 2, 3 dan seterusnya kemudian a, b, c, dan seterusnya
kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya, selanjutnya (1),
(2), (3) dan seterusnya, selanjutnya (a), (b), (c)

Contoh:

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Judul Subbab
2.2 Judul Subbab
Judul Subsubbab
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(a)

3.3.7 Penyajian Ilustrasi

Penulisan
Karya ilmiah bagian utama/isi seringkali dibutuhkan ilustrasi sebagai data
pendukung yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar, grafik. Gambar, tabel dan
grafik yang tidak digunakan dalam pembahasan diletakkan di halaman lampiran.

Cara
menyajikan gambar, tabel dan grafik adalah sebagai berikut:

1.
Gambar dan Grafik

a. Gambar dapat disajikan dalam bentuk


diagram, monogram, peta, gambar, foto. Gambar harus disajikan secara jelas.
Sajian foto yang jelas dapat diperoleh dari program komputer.

b. Grafik dapat disajikan dalam bentuk


batang, lingkaran, dan garis.

c. Judul gambar dan grafik ditempatkan di


bawah gambar secara simetris. Jarak judul dengan gambar 1,5 spasi. Judul gambar
lebih dari satu baris maka penulisannya dibuat judul dengan 1 spasi rata kiri.
Penulisan judul dengan huruf kapital untuk setiap huruf di awal kata, kecuali
kata penghubung, kata tunjuk, kata sambung.

Contoh gambar grafik:

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 3.1 Grafik Perkembangan Produksi Padi,


Jagung dan Kedelai

Tahun 2005-2006

2.
Tabel

a.
Penyajian tabel dalam tulisan
karya ilmiah harus ditempatkan pada satu halaman dan tidak boleh dipotong atau
dipisah pada halaman berikutnya. Apabila besar tabel tidak mencukupi halaman
maka dapat dilakukan pengecilan ukuran font.

b. Judul tabel diletakkan di atas tubuh tabel


dengan spasi 1,5 spasi. Judul
tabel lebih dari satu baris dibuat di baris berikutnya spasi 1. Pemberian nomor
tabel berdasarkan nomor urut di masing-masing bab.

c. Setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital


kecuali kata hubung, kata tunjuk, kata sambung.

d. Penulisan sumber pada tabel diletakkan di


bagian bawah kiri tabel atau setelah judul tabel dengan spasi 1, ukuran font
lebih kecil dari ukuran font tabel.

e. Jarak spasi antara kalimat sumber tabel,


grafik dan gambar dengan kalimat awal pada alinea baru setelah tabel, grafik,
dan gambar adalah 2 spasi.

f. Penulisan judul tabel dan penulisan tabel


saat digunakan dalam pembahasan harus menggunakan huruf T kapital.

Contoh Penulisan Tabel:

Tabel 3.1 Data


Curah Hujan Di Kabupaten Jember Tahun 2000 - 2003

BULAN

2000

Curah Hujan (mm)


2001
2002

2003

Januari
Pebruari
Maret
April
Sumber: Dinas Meteorologi Jember, 2003

3.
Lambang, Satuan dan Singkatan

a.
Lambang atau simbol digunakan
dalam penulisan karya ilmiah untuk memudahkan penulisan rumus, statistika, dan
pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambang atau symbol sebaiknya mengikuti
kelaziman internasional, diketik dengan huruf abjad latin dan abjad yunani,
menggunakan perangkat lunak komputer seperti program Microsoft Office (Microsoft
Word).

b.
Satuan dan Singkatan yang
digunakan adalah yang lazim digunakan dan universal dalam berbagai disiplin
ilmu.

Contoh:

250C: 0F, 23g, mg, 10 ml-1


atau 10g/ml, 50%, 10 ppm, 4m, km, 1,5 N larutan H2SO4, 18
l, kg, ton, 0Brix, 10 mg O2/kg/jam, 12 ton/ha, 10 ekor/m2,
dan lain-lain.

4.
Cetak Miring

Huruf yang dicetak miring (italic) digunakan untuk menyatakan istilah asing,
dan penulisan
nama spesies (bahasa latin), misalnya et
al, ibid, starter, Rhizopus oryzae, op. Cit, curing, pennisetum purpureum,
dan lain-lain.

Lampiran 7. Contoh Penulisan Daftar Isi Laporan TA

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA.......................................................................
........................................ i

DAFTAR
ISI...........................................................................
................................ ii

DAFTAR
TABEL.........................................................................
......................... iii

DAFTAR
GAMBAR........................................................................
..................... iv

DAFTAR
LAMPIRAN......................................................................
....................
v

SURAT
PERNYATAAN ...................................................................
.................. vi

ABSTRACT......................................................................
..................................... vi

RINGKASAN.....................................................................
.................................. vii

BAB
1.
PENDAHULUAN...................................................................
.................
1

1.1 Latar

Belakang.............................................................................
.....................
1

1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................
...............
3

1.3 Tujuan dan


Manfaat..............................................................................
............
3

1.3.1
Tujuan .......................................................................
.................................... 4

1.3.2
Manfaat ......................................................................
...................................

BAB
2.
TINJAUAN
PUSTAKA.......................................................................
....
6

2.1 Kajian
Beberapa
Penelitian
Sebelumnya............................................................ 6

2.2

Landasan
Teori.........................................................................
.........................

2.1.2............................................................................
........................................... 12

2.1.3............................................................................
........................................... 21

2.3 Kerangka Pemikiran


22

2.4 Hipotesis
..23

BAB
3.
METODE
PENELITIAN....................................................................
.... 32

3.1 Lokasi dan


Waktu
Penelitian....................................................................
....... 32

3.2 Metode Pengambilan


Sampel........................................................................... 36

3.3 Klasifikasi
Variabel.............................................................................
............. 36

3.4 Definisi
Operasional
Variabel .....................................................................
.... 37

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

..37

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...38

3.7 Metode Analisis Data ..39

BAB

4.

HASIL

DAN

PEMBAHASAN.............................................................. 40

BAB 5. KESIMPULAN DAN


SARAN.............................................................. 58

5.1
Kesimpulan....................................................................
.................................. 58

5.2
Saran.........................................................................
....................................... 58

DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................
.................... 59

LAMPIRAN.........................................................................
................................. 63

Lampiran 1. Contoh Halaman Tugas Akhir (TA)


(Cover)

PEMANFAATAN DEDAK GANDUM


SEBAGAI (15 TNR)
SUMBER ENERGI RANSUM PUYUH
PETELUR
(Coturnix-Coturnix
Japonica) (14 TNR)

4 cm

TUGAS

AKHIR

(14

TNR)

4 cm

diajukan sebagai salah satu


syarat untuk (13 TNR)
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Produksi

Ternak

Jurusan Peternakan (13 TNR)

Oleh

14
TNR
Dian
Hartatie
NIM
D3408023

DEPARTEMEN PENDIDIKAN

NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2010
14 TNR

Lampiran 2.
Contoh Halaman Pengesahan Laporan TA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL

POL
ITEKNIK NEGERI JEMBER

2 spasi

PEMANFAATAN
DEDAK GANDUM SEBAGAI
SUMBER
ENERGI RANSUM PUYUH PETELUR
(Coturnix-Coturnix Japonica)

3 spasi

Telah Diuji pada Tanggal: ...............

Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

3 spasi

Tim Penguji:

2 spasi

Ketua

(posisi DPU)

3 spasi

nama
lengkap dan gelar

NIP

3 spasi

Anggota
DPA)
(Posisi Penguji)

(Posisi
Anggota

3 spasi

nama
gelar
lengkap dan gelar

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Mengesahkan:
Menyetujui:

Direktur Politeknik Negeri


Jember,
Jurusan .................

nama
gelar
lengkap dan gelar

Ketua

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Lampiran 3. Surat Pernyataan

3 spasi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama
: Dian
Hartatie

NIM
:
D3408023

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala


pernyataan dalam Tugas Akhir yang berjudul Pemanfaatan

Sebagai Sumber Energi Ransum


Coturnix Japonica) merupakan gagasan

Puyuh

Dedak Gandum
Petelur (Coturnix-

dan hasil karya Saya sendiri

dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun
pada perguruan tinggi manapun.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara

jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah
dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.

3 spasi

Jember, . 2010

3 spasi

Dian Hartatie

NIM D3408023

Lampiran 4. Contoh Abstrak laporan TA

3 spasi

ABSTRACT

2 spasi

Bustang; The Potency of Community and Local


Institution to Empower The Rural Poor Families at Bone District; Supervised by
Basita
Ginting
Sugihen,
Margono
Slamet,
and
Djoko
Susanto.

The Local
Institutions in Bone regency are the local governance and society
organization,
its existence expected can solve the poverty problem towards the empowerment
of
poor family in rural area. Without the institution involvement (local
governance and society organization), it is impossible to alleviate the poor
family in rural area, and the poverty problem will be increase and become more
complex.

The aims of research

are: to explain and elaborate the good governance implementation in local


institution, especially in local community and local government; to analyze
the
relationship between characteristics, process of social responsibility
socialization, good governance perception in local institution, and poverty
knowledge with level of actualization of the attention and social
responsibility in empowering the group of poor family. This study was designed
for the survey research with descriptive correlation. The sample selection is
using cluster method. The sample selection based on the result calculation
from
the actual population condition of the research location, and 276 respondents
has been selected from those three villages.The results show that the role of

local institution which are implemented by appraisal of accountability,


transparency,
participation,
responsiveness
and
commitment,
from
the
respondent
still on lower and middle level: there are two effective ways in increasing
the
empowerment of pauper, such as (a) increase the implementation of good
governance principles in social organization, especially transparency and
participation; (b) increase the attention and social responsibility,
especially
in collective/group activities.

2 spasi

Keywords: Community Potential, Local Institution,


Empowerment, and Poor Family.

Lampiran 5. Contoh Ringkasan Laporan TA

3 spasi

RINGKASAN

2 spasi

Pengaruh Penggunaan
Minyak Kelapa dan Tallow Sebagai
Sumber Energi Ransum Terhadap Performance
Broiler; Joko Irsan Sanyoto; D3408023;

2010; 50 halaman;
Jember.

Jurusan Peternakan Politeknik Negeri

2 spasi
Pertumbuhan yang
optimal pada ayam broiler membutuhkan ransum dengan kandungan energi yang
tinggi. Hasil-hasil pnelitian terdahulu menunjukkan bahwa ransum broiler
dengan
konsentrasi kandungan energi yang tinggi akan memperbaiki growth rate dan
efisiensi penggunaan pakan. Penggunaan minyak atau
lemak dalam ransum broiler merupakan salah satu upaya yang praktis dan
ekonomis
untuk meningkatkan kandungan energi ransum, karena harganya lebih muran dan
adanya extra caloric effect, selain
itu lemak merupakan sumber asam-asam lemak esensial dan sebagai vitamin
carrier, sehingga akan
memperbaiki growth rate,
produktifitas, dan efisiensi penggunaan pakan. Tetapi efek sampingnya adalah
kecenderungan terbentuknya akumulasi sejumlah besar lemak di rongga abdomen,
yang
tidak
diharapkan.

Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak kelapa dan
tallow sebagai sumber energi dalam
ransum terhadap performance broiler. Penelitian dilaksanakan menggunakan
metode
percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah

6 jenis ransum yang suplementasi minyak kelapa dan tallow, masing-masing 3


level (1, 2, dan 3 persen), dan satu
kontrol (tanpa suplementasi minyak kelapa atau tallow). Setiap perlakuan
diulang 5 kali, sehingga terdapat 35 unit
percobaan, yang masing-masing terdiri dari 5 ekor broiler. Variabel yang
diamati meliputi: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan,
bobot karkas, persentase karkas, bobot lemak abdomen, bobot organ hati, bobot
organ visceral, dan masing-masing persentasenya terhadap bobot karkas. Pakan
dan air minum diberikan secara ad libitum.
Materi percobaan adala ayam umur 21-49 hari, rataan bobot hidup awal 522
20,58 gram dengan koefisien keragaman 4 persen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa level minyak kelapa dan tallow berpengaruh
nyata (P<0,05)
terhadap bobot hidup (BH), pertambahan bobot badan (PBB), bobot karkas (BK),
dan bobot lemak abdominal (BLA), perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap konsumsi pakan (KP), konversi pakan (KvP) dan persentase karkas (PK),
tetapi pada semua kelompok perlakuan, level suplementasi 1% tidak berbeda
nyata
dengan kelompok kontrol (R0). Perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap
persentase bobot lemak abdominal (PBLA), bobot liver (BL), persentase bobot
liver (PBL), bobot organ visceral (BV) dan persentase organ viseral (PBV).
Secara umum, performance tallow tidak
terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05).

Disimpulkan level minyak kelapa dan tallow


dalam ransum berpengaruh terhadap performance
broiler, tetapi jenis sumber lemak tidak berpengaruh terhadap performance
broiler. Penggunaan minyak
kelapa dan tallow pada level 3 %
dalam ransum menunjukkan performance
broiler yang terbaik. Minyak kelapa dan tallow dapat digunakan sebagai sumber
energi ransum untuk memperbaiki performance
broiler.

Lampiran 6. Contoh Penulisan Prakata

PRAKATA

Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, maka
penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Minyak Kelapa
dan
Tallow sebagai Sumber Energi dalam Ransum Terhadap Performance Broiler dapat
diselesaikan dengan baik.

Tulisan
ini adalah laporan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni
sampai dengan 17 Agustus 2010 bertempat di Desa Ajung, Kecamatan Ajung,
Kabupaten Jember.

Kesempatan
ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1.
Direktur Politeknik Negeri
Jember

2.
Ketua Jurusan Peternakan

3.
Ketua Program Studi Produksi
Ternak

4.
Rekan-rekan staf pengajar dan
semua pihak yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan
laporan ini

Penulis
bahwa dalam

menyadari
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih kurang
sempurna,
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di
masa mendatang.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Jember, Desember 2010

Penulis

Lampiran 7. Contoh
Penulisan Daftar Isi Laporan TA

DAFTAR ISI

3 Spasi

1,5 Spasi

halaman

1,5 Spasi

PRAKATA..................................................................
.............................................

DAFTAR
ISI...........................................................................
................................ ii

DAFTAR
TABEL.........................................................................
......................... iii

DAFTAR
GAMBAR........................................................................
..................... iv

DAFTAR
LAMPIRAN......................................................................
....................
v

SURAT
PERNYATAAN ...................................................................
.................. vi

ABSTRACT......................................................................
..................................... vi

2 Spasi

RINGKASAN................................................................
.......................................

vii

BAB
1.
PENDAHULUAN...................................................................
.................
1

1.1 Latar
Belakang......................................................................
................
1

1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................
..........
3

1.3
Tujuan .......................................................................
........................... 3

1.4
Manfaat ......................................................................
..........................

BAB
2.
TINJAUAN
PUSTAKA.......................................................................
....
6

2.1
Landasan
Teori.........................................................................
.............
9

2.1.1 ................................................................
................................. 12

2.1.2.................................................................
................................. 21

2.2 Hipotesis ...23

BAB
3.
METODE
PENELITIAN....................................................................
.... 32

3.1 Lokasi dan


Waktu Penelitian...............................................................
32

3.2 Metode Pengambilan


Sampel............................................................... 36

3.3 Klasifikasi
Variabel.......................................................................
....... 36

3.4 Definisi
Operasional
Variabel ............................................................. 37

3.5 Prosedur Pengumpulan Data ....37

3.6 Validitas dan Reliabilitas instrumen ..38

3.7 Metode Analisis Data .....39

BAB

4.

HASIL

DAN

PEMBAHASAN.............................................................. 40

Hasil

Pembahasan

BAB
5.
KESIMPULAN
SARAN.............................................................. 58

DAN

5.1
Kesimpulan....................................................................
................... 58

5.2
Saran.........................................................................
........................ 58

DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................
.................... 59

LAMPIRAN.........................................................................
................................. 63

Tambahkan
(eksak) .

Lampiran 8. Contoh
Penulisan Daftar Tabel

3 spasi

DAFTAR TABEL

1,5 spasi

halaman

1.1
Komposisi Asam Lemak dan
Karakteristik Fisik Beberapa Jenis

2 spasi

..... Minyak
dan Lemak yang

Sering

Digunakan

dalam

Ransum

Unggas.........

11

2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa dan


Tallow.................................
15

3.1 Karakteristik dan Nilai Energi Beberapa


Jenis Lemak dan Minyak

Pada
Ayam..........................................................................
........................
22

Grafik gambar sama


Lampiran 9. Contoh Penulisan
Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

halaman

1.1
Klasifikasi
Lipida........................................................................
...................
7

1.2
Struktur
Kimia
dari
Gliserida..............................................................
8

4.1 Grafik Pengaruh Perlakuan Terhadap


Konsumsi Pakan Broiler..................
42

Lampiran 10.
Contoh Penulisan Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Suatu

halaman

1. Kandungan Zat-zat Makanan Top Mix


(Medion) dalam Setiap Satu Kilogram 63

2. Komposisi Zat-zat Makanan Broiler dalam


Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian
64
.......................
..............................................................................
..........................
64

3. Kebutuhan Zat-zat Makanan Broiler


Periode Starter dan Finesher.................
65

Lampiran 11. Contoh Penulisan Proposal Tugas Akhir

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

1.

1 spasi

a.

Judul

...........................................................................

1,5 spasi

b.
Kaji

Bentuk
Terap/Karya

:
Usaha

Mandiri/Studi

Kasus*)

2.
Identitas Pelaksana
:
...........................................................................

a.
Nama Lengkap
:
...........................................................................

b.
NIM
:
...........................................................................

c.
Jurusan/Program Studi
:
...........................................................................

3.
Lokasi
:
...........................................................................

4.
Identitas Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing
Utama (Ketua)

a.
Nama Lengkap dan Gelar

Akademik
:
...........................................................................

b.
NIP

...........................................................................

c.
Jurusan/Program Studi
:
...........................................................................

Dosen Pembimbing
Anggota

a.
Nama Lengkap dan Gelar

Akademik
:
..........................................................................

b.
NIP
:
..........................................................................

c.
Jurusan/Program Studi
:
..........................................................................

5.
Lama Kegiatan
bulan

: ............. (.............)

Jember,

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Utama


(Ketua) ,

Pelaksana:

NIP
NIM

Mengetahui:

Ketua Jurusan/Ketua Program


Studi*

NIP

*)

Pilih

salah satu

Lampiran 12.
Contoh Penulisan Halaman Depan (Cover) Laporan Praktek Kerja Lapang

JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANG

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG

Diajukan Sebagai Salah Satu


Syarat untuk
Menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Produksi Ternak
Jurusan Peternakan

Oleh

Dian
Hartatie
NIM
D3408023

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER

2010
Lampiran 13.
Contoh Halaman Pengesahan Laporan PKL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL

POL
ITEKNIK NEGERI JEMBER

JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANG

Telah Diuji pada Tanggal 23 Mei


2010 dan

Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Tim Penguji:

Ketua

nama
lengkap dan gelar

NIP

Anggota
Anggota

nama
gelar
lengkap dan gelar

NIP
NIP

lengkap

dan
nama

Mengesahkan:
Menyetujui:

Direktur Politeknik Negeri


Jember,
Jurusan .................

nama
gelar
lengkap dan gelar

Ketua

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Lampiran 14. Contoh Penulisan Proposal


Praktek Kerja Lapang atau Kerja Industri (Magang)

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK
NEGERI JEMBER

Jalan
Mastrip Kotak Pos 164, Telp (0331) 333532, Fax. (0331) 333531 Jember 68101

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG/KERJA


INDUSTRI

1.
Lokasi
:
...........................................................................

a.
Nama Perusahaan/Instansi
: .................................................
..........................

b.
Alamat
:
...........................................................................

2.
Nama
Mahasiswa
Pelaksana
:
.............................NIM.................................

2.
.............................NIM.................................

1.

3.
.............................NIM..................................

4.
.............................NIM..................................

5.
.............................NIM..................................

3.
Jurusan/Program Studi
:
............................................................................

4.
Waktu Pelaksanaan
:
..................................s/d.....................................

Jember,

Menyetujui

Koordinator Bidang Program


Studi...
Kelompok

Ketua

NIP
NIM

Lampiran 15. Contoh Sistematika Laporan Praktek Kerja Lapang atau


Kerja Industri (Magang)

(Contoh Kasus: PKL


Mahasiswa Jurusan Peternakan)

Halaman Judul

Halaman Pengesahan/Persetujuan

PRAKATA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang

1.2
Tujuan

1.3
Lokasi dan Jadwal Kerja

1.4
Metode Pelaksanaan

BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI LOKASI PKL

2.1
Sejarah Perusahaan/Instansi

2.2
Organisasi Perusahaan/Instansi

2.2.1
Struktur Organisasi

2.2.2
Ketenagakerjaan

2.2.3
Jaminan Sosial

2.2.4
Fungsi Sosial

2.3
Kondisi Lingkungan

2.3.1
Lingkungan Fisik

2.3.2
Lingkungan Non Fisik

BAB 3. TATA LAKSANA PERUSAHAAN/INSTANSI LOKASI PKL

3.1
Struktur Populasi

3.2
Tatalaksana Rutin

3.3
Pembibitan/Perkembangbiakan

3.4
Produksi/Proses Produksi

3.5
Penanganan Hasil

3.6
Pemasaran

BAB 4. KESIMPULAN
DAN SARAN

4.1
Kesimpulan

4.2
Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PEDOMAN PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
TIM PENYUSUN

KARYA TULIS ILMIAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penulisan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Politeknik Negeri Jember ini dapat diterbitkan.

Saya selaku pimpinan Politeknik Negeri Jember


menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada
Tim Penyusun buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. Buku pedoman ini
wajib
digunakan sebagai buku acuan oleh seluruh sivitas akademika Politeknik
Negeri
Jember. Hal-hal khusus yang berkaitan dengan ruang lingkup keilmuan
diharapkan
dapat disesuaikan dan diatur secara internal oleh masing-masing program
Studi
dan Jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Jember.

Adanya perkembangan yang sangat pesat dari teknologi


informasi dan penggunaannya tentu akan memberikan dampak signifikan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan. Terkait dengan hal tersebut maka di masa
mendatang
buku pedoman ini tentu membutuhkan penyesuaian yang dianggap penting,
sehingga
memerlukan evaluasi dan penyempurnaan kembali. Semoga dengan terbitnya
buku
pedoman ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan gairah menulis
karya

ilmiah khususnya di Politeknik Negeri Jember.

Jember, Agustus 2008

Politeknik
Negeri Jember

Direktur

Ir. Asmuji, MM

NIP 131804030

TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Muksin

Dian Hartatie

Sri Rahayu

Aswanto

Agung Wahyono

Rosa Tri Hertamawati

Adriadi Novawan

Tanti Kustiari

Nugroho Setyo Wibowo

Hariyono Rakhmad

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penulisan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Politeknik
Negeri Jember ini dapat diselesaikan.

Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah disusun sebagai


acuan bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember dalam menulis Tugas
Akhir (TA), Laporan
Magang berupa Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri (KI),
serta karya
ilmiah yang lain bagi mahasiswa Program D3 maupun D4. Buku Pedoman
Karya Ilmiah
berisi petunjuk dasar dalam tata cara penulisan, sistematika dan
format
pengetikan, selain itu juga menjelaskan logika ilmiah, penggunaan
bahasa
ilmiah, dan contoh-contoh.

Tim penyusun buku pedoman telah berusaha mengakomodasikan


pendapat dari semua jurusan dan Program Studi yang ada di Politeknik
Negeri
Jember, sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
keseragaman format
penulisan karya ilmiah bagi seluruh mahasiswa Politeknik Negeri
Jember.
Walaupun demikian, Tim Penyusun menyadari masih terdapat kekurangankekurangan

yang
tersebut.

memerlukan

kritik

dan

saran

untuk

penyempurnaan

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam
pedoman tersebut.

buku

pedoman

penyusunan

Jember, Agustus 2008

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

ii

SUSUNAN TIM PENYUSUN ..................................................................

iii

PRAKATA ................................................................................................

iv

DAFTAR ISI ............................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN .........................................................................

buku

1.1 Latar Belakang ..................................................................

1.2 Macam Karya Tulis Ilmiah ..................................................

1.3 Perbedaan Karya Tulis Program D3 dan D4 .......................

BAB 2. SUBSTANSI KARYA TULIS ILMIAH .....................................

2.1 Sistematika ............................................................................

2.2 Bagian Awal ..........................................................................

10

2.3 Bagian Utama .......................................................................

15

2.4 Bagian Akhir .........................................................................

21

BAB 3. TEKNIK PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH .....................

22

3.1 Bahasa ..................................................................................

22

3.2 Kutipan dn Penunjukan Sumber ..........................................

27

3.3 Pedoman Pengetikan ............................................................

41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ..............................................................................................

Diposkan 15th December 2011 oleh raden.rowi.ibrahim


0

Tambahkan komentar

akuntansi biaya

48

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
Dec
15

Teknik Penulisan Tugas Akhir(TA)


Politeknik Negeri Jember
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi
pelaksana kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu
menguasai ilmu, teknologi, dan budaya, yang berjiwa penuh pengabdian serta memiliki
rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu sebagai lembaga formal, Politeknik Negeri Jember adalah lembaga yang
mengemban amanah untuk mendedikasikan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki

bagi kemajuan dan pencerahan masyarakat secara lahir maupun batin. Tujuan ini
diharapkan akan dapat dicapai dengan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
Tridharma Perguruan Tinggi meliputi: (1) pendidikan dan pengajaran; (2)
penelitian; dan (3) pengabdian kepada masyarakat. Ketiga dharma tersebut dilaksanakan
oleh sivitas akademika sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya masing-masing.
Pendidik atau dosen mempunyai tiga tugas utama. Pertama, memberikan pengajaran,
pendidikan, dan pembimbingan kepada mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah. Kedua,
melakukan penelitian mandiri maupun kelompok. Ketiga, melakukan sendiri dharma
pengabdian kepada masyarakat dan membimbing mahasiswa dalam kegiatan Praktek
Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri (Magang) dan Penelitian berupa Tugas Akhir
(TA).
Implementasi dari ketiga dharma tersebut, dilaksanakan melalui aktivitas-aktivitas
dengan mendasarkan dan mengikuti kaidah ilmiah. Keseluruhan aktivitas yang
didasarkan pada kaidah ilmiah pada dasarnya merujuk pada langkah-langkah sistematis,
terkontrol, mempertimbangkan kerangka teoritis yang kuat, dan pembuktian secara
empiris.
1
Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu bagian dari kegiatan akademik yang sangat
penting bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Karya Tulis Ilmiah, baik yang disusun
berdasarkan hasil penelitian, hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, hasil Praktek
Kerja Lapang atau Kerja Industri (Magang), kajian pustaka, survei, atau kegiatan ilmiah
lain, wajib memenuhi persyaratan ilmiah yang meliputi aspek ontologis, epistimologis,
aksiologi, dan perwujudan sikap ilmiah. Sebagai acuan untuk menyeragamkan pola pikir
ilmiah yang sesuai dengan aturan yang disepakati, serta secara filosofis dan ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

1.2 Macam Karya Tulis Ilmiah


Jenis Karya tulis Ilmiah berdasarkan penyebarannya dibedakan atas karya ilmiah
yang dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan, diuraikan sebagai
berikut.

1.2.1

Karya Tulis Ilmiah Dipublikasikan

Karya tulis ilmiah dipublikasikan adalah karya tulis yang dipublikasikan pada
pertemuan ilmiah atau melalui media cetak seperti jurnal, buku, monografi dan prosiding.
Publikasi kaya tulis ilmiah tersebut dapat bersifat terbatas untuk kalangan tertentu dapat
juga bersifat umum atau komersial. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan meliputi
makalah, artikel ilmiah, jurnal, poster hasil penelitian dan buku.

1. Makalah dan Artikel Ilmiah


Makalah adalah karya ilmiah yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah
yang penyusunannya berasal dari hasil penelitian atau kajian teoritis. Pada umumnya
format makalah yang diseminarkan sudah dalam bentuk artikel ilmiah. Artikel ilmiah
adalah karya ilmiah yang merupakan hasil penelitian atau kajian teoritis dimuat dalam
majalah ilmiah dengan disiplin ilmu tertentu atau jurnal.

2. Jurnal
Jurnal adalah suatu terbitan berkala yang berisi artikel ilmiah hasil penelitian atau
kajian teoritis dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal harus memiliki International Series
Serial Number (ISSN) yang diperoleh dari Pusat Dokumentasi Ilmiah IndonesiaLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Berdasarkan tingkatannya jurnal
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jurnal tidak terakreditasi dan terakreditasi.
Setiap pengelola jurnal dapat menetapkan prosedur dan persyaratan naskah yang dapat
dimuat dalam jurnal bersangkutan.

3. Poster Hasil Penelitian


Poster hasil penelitian adalah suatu bentuk visualisasi dari makalah hasil
penelitian yang disajikan dalam kegiatan seminar. Poster harus mampu menyampaikan

pesan atau informasi kepada khalayak sasaran yang dituju secara jelas, menarik,
kronologis dan tidak menimbulkan makna ganda. Poster hasil penelitian memuat tentang:
a) identitas poster berisi judul, nama peneliti, perguruan tinggi, dan konsorsium
penelitian; b) tujuan/metode/hasil berisi visualisasi ringkas yang dapat dibaca dari jarak
lebih kurang dua meter; c) temuan dan saran berisi hasil temuan ilmiah penelitian.
Ukuran poster bervariasi sesuai permintaan penyelenggara kegiatan ilmiah (Depdiknas,
2006).

4. Buku Ajar, Modul, dan Buku Referensi


Buku ajar dan modul merupakan buku yang spesifik ditujukan untuk mendukung
terselenggaranya proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Buku ajar harus dilengkapi dengan kompetensi yang ingin
dicapai pada setiap topik pembahasan. Pada akhir pembahasan harus dilengkapi soal-soal
evaluasi.

1.2.2

Karya Tulis Ilmiah Tidak Dipublikasikan

Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan adalah karya tulis ilmiah yang hanya
didokumentasikan di perpustakaan. Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan meliputi
laporan: a) penelitian dosen; b) penelitian mahasiswa; c) kegiatan mahasiswa; dan d)
tugas akhir mahasiswa program D3 dan D4.

1. Laporan Penelitian Dosen


Laporan penelitian dosen adalah karya tulis ilmiah yang merupakan bentuk akhir
kegiatan penelitian yang dilakukan dosen. Format dan teknik penulisan laporan penelitian
disesuaikan dengan persyaratan pemberi dana.

2. Laporan Penelitian Mahasiswa

Laporan penelitian mahasiswa adalah karya tulis ilmiah berbentuk skripsi, tesis
dan disertasi. Laporan tersebut merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
akademik sesuai dengan stratanya. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk
mencapai derajat kesarjanaan jenjang strata tiga (S3) atau doktor. Tesis adalah karya
ilmiah yang ditulis untuk mencapai derajat kesarjanaan jenjang strata dua (S2) atau
magister. Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk mencapai derajat kesarjanaan
jenjang strata satu (S1).

5. Laporan Kegiatan Mahasiswa


Laporan kegiatan mahasiswa adalah karya ilmiah yang melaporkan tentang
kegiatan mahasiswa program diploma dan S1 untuk memenuhi salah satu syarat
akademik dan bukan sebagai tugas akhir. Kegiatan mahasiswa yang dilaporkan adalah
kuliah kerja baik yang dilaksanakan melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat seperti
Kuliah Kerja Usaha (KKU) maupun dilaksanakan melalui jurusan masing-masing, seperti
Praktek Kerja Lapang (PKL), Kerja Industri (Magang).

6. Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Program Diploma


Laporan tugas akhir mahasiswa program diploma adalah karya tulis ilmiah yang
ditulis oleh mahasiswa program diploma sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada program yang bersangkutan. Bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember,
diwajibkan menyusun kegiatan Tugas Akhir (TA), yang merupakan laporan hasil kegiatan
mahasiswa program D3 dan D4.

1.3 Perbedaan Karya Tulis Program D3 dan D4


Di Indonesia dikenal beberapa jalur pendidikan yaitu pendidikan akademik
dengan jenjang (strata) S1, S2, dan S3, jalur vokasional yaitu pendidikan ahli madya atau
program diploma D1, D2, D3, dan D4, serta pendidikan spesialis (SP1, SP2). Setiap
jenjang (strata) pada jalur pendidikan akademik menghasilkan karya tulis yang berbeda
yaitu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Pada jalur pendidikan diploma dihasilkan

karya tulis yang disebut sebagai laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Laporan Kerja
Industri (Magang) dan Tugas Akhir (TA). Pada jalur pendidikan spesialis setiap jenjang
pendidikan akan menghasilkan karya tulis yang merupakan laporan hasil kegiatan yang
disetarakan dengan tesis.

Berdasarkan klasifikasi tersebut cukup jelas untuk membedakan karya tulis yang
dihasilkan jalur pendidikan yang berbeda. Pada pendidikan jalur akademik, setiap lulusan
wajib memiliki kemampuan akademik. Kemampuan akademik berarti kemampuan
menggunakan nalar-ilmiahnya (analisis-sintesis) dan menuliskan hasil penalarannya (bisa
berupa riset, atau penelusuran/studi pustaka) yang kemudian dipublikasikan. Kebutuhan
tersebut dapat dipenuhi melalui pelaksanaan courses Metode Berpikir Ilmiah (filsafat
ilmu) atau metodologi riset. Aplikasi dalam metodologi riset dapat berbentuk karya tulis
ilmiah yang kemudian disebut sebagai skripsi, tesis dan disertasi. Pada sisi lain saat ini
sedang berkembang jalur pendidikan akademik S1 yang menawarkan skema skripsi dan
non skripsi.
Pada jalur pendidikan vokasional menghasilkan karya ilmiah yang disebut
Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri /Magang (KI) disusun sebagai
laporan hasil pelaksanaan magang atau praktek kerja di perusahaan. Laporan Tugas Akhir
(TA) yang berlaku pada program D3 dan D4, merupakan karya tulis yang dibuat setelah
dilaksanakan suatu rangkaian kegiatan praktis (non riset) yang berupa kegiatan
kewirausahaan, dengan output hardware maupun software.
Klasifikasi karya tulis berdasarkan jalur pendidikan seringkali tidak ditaati.
Beberapa pertimbangan yang mendasari adalah adanya keinginan untuk memberikan
bekal lebih baik pada lulusan dan memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Politeknik Negeri Jember merupakan lembaga pendidikan yang menganut jalur
pendidikan vokasi. Akan tetapi dalam prakteknya penyelesaian tugas akhir mahasiswa
masih menawarkan jalur riset dan non riset. Beberapa program studi membolehkan
mahasiswanya untuk melakukan kegiatan riset sebagai syarat penyelesaian tugas akhir
(TA).
Seiring dengan semakin berkembangnya Politeknik Negeri Jember, semakin
banyak program studi baru yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Disamping Program D3 telah ditawarkan juga Program D4. Banyaknya jumlah program
studi yang ada akan meningkatkan peluang terjadinya perbedaan tugas akhir antar
program studi. Tidak hanya dari jenis tugas akhir, akan tetapi juga kedalaman kajian serta
tingkat kesulitan dari tugas akhir yang harus dikerjakan oleh mahasiswa.
Permasalahan terkait dengan penyelesaian tugas akhir masih sering terjadi sampai
saat ini. Diskusi masih sering terjadi terkait dengan pola riset dan non riset, kedalaman
kajian antar program studi, maupun bentuk kegiatan tugas akhir. Untuk itu perlu dibuat
pedoman penulisan yang dapat digunakan sebagai acuan agar bentuk karya tulis di
Politeknik Negeri Jember seragam antar program studi maupun antar jenjang (D3 atau
D4).

Berdasarkan peraturan yang baru, salah satu syarat untuk menyelesaikan


pendidikan di Politeknik Negeri Jember, dilaksanakan kegiatan akademik yang disebut
Tugas Akhir (TA). Tugas Akhir dapat dilakukan dengan bentuk Riset (contoh: topik
perorangan), maupun Non riset (contoh: Proyek Usaha Mandiri atau PUM). TA dapat
berasal dari gagasan mandiri mahasiswa ataupun merupakan pengembangan dari PKL
atau KI. Berikut ini disajikan beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam melakukan pembimbingan penyelesaian Tugas Akhir untuk jenjang D3 dan D4.
Tabel 1. 1 Perbedaan Penggunaan Parameter pada Penulisan Laporan Tugas Akhir (TA)
Mahasiswa Program Diploma D3/D4
Parameter
Lokasi
Magang
Jenis Data
Aktivitas
dan Kajian
Data

Perangkat
analisis
Output

Jenjang
Diploma 3
Perusahaan kecil atau
menengah
Sekunder
Aktivitas
penerapan suatu
teori
Data dapat
diinformasikan
dalam bentuk:

Mendeskripsika
n
Membandingkan
Deskriptif

Diploma 4
Perusahaan menengah atau besar

Prototipe
Kesimpulan suatu
Kelayakan usaha
(Visibility usaha)

Primer
Aktivitas
menganalisis/membuktikan teori
Dapat diinformasikan dalam bentuk:
menganalisis dan
mengeksplorasi
memecahkan masalah atau
mencari solusi

Interpretatif
Prototipe
Implementasi prototipe
Alternatif Pemecahan masalah
Alternatif pemecahan masalah untuk
pengembangan kawasan

BAB 2. SUBSTANSI KARYA


TULIS ILMIAH

Suatu karya ilmiah terdiri dari tiga bagian, yaitu:


bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal memuat hal-hal umum,
bagian utama memuat substansi yang mencakup isi pokok, materi, unsur yang
merupakan inti tulisan karya ilmiah tersebut, sedangkan bagian akhir berisi
materi yang mendukung dan melengkapi, serta pertanggungjawaban karya ilmiah
tersebut.

Pada bab ini akan dibahas dua bentuk karya tulis ilmiah,
yaitu berupa Usulan Kegiatan (Project
Proposal atau Project Statement)
dan Pelaporan Hasil Kegiatan Ilmiah. Di Politeknik Negeri Jember, Karya tulis
ilmiah tersebut dapat berupa: laporan penelitian, laporan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, laporan Tugas Akhir mahasiswa (TA) non riset yang
sebelumnya
diberi nama Proyek Usaha Mandiri (PUM) atau Topik Perorangan (TP), laporan
Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri (KI), artikel ilmiah, makalah
ilmiah, buku ajar, dan lain-lain.

2.1
Sistematika

2.1.1
Usulan Kegiatan atau Proposal (Project Proposal: Project Statement).

Usulan kegiatan
merupakan tahapan awal yang sangat menentukan untuk melaksanakan suatu kegiatan
ilmiah dan berakhir pada penyusunan laporan hasil kegiatan yang berupa karya
tulis ilmiah. Manfaat proposal penting sekali sebagai persiapan pelaksanaan
suatu kegiatan ilmiah, baik bagi pelaksana kegiatan maupun pihak lain yang akan
memberikan bantuan atau dukungan dana, fasilitas atau hal lainnya. Sebagian
besar ahli berpendapat proposal sudah merupakan setengah dari suatu rangkaian
kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dapat berupa:

1. Penelitian non
riset atau riset, contoh: Tugas Akhir (TA) untuk program D3 maupun program D4.

2. Praktek Kerja Lapang,


contoh: Praktek Kerja Lapang, Kerja Industri (Magang).

Sistematika Usulan
Kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut.

1.
Bagian Awal:

a. halaman
Judul

b. halaman
Persetujuan/Pengesahan

2.

Bagian

Utama:

a.
pendahuluan (berisi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat kegiatan)

b.

tinjauan pustaka atau kajian pustaka

c. metode kegiatan (berisi metode pelaksanaan


kegiatan, tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat yang
digunakan, prosedur
pelaksanaan kegiatan, perlakuan dan rancangan percobaan atau analisis
usaha
tani, parameter pengamatan). sesuaikan dengan tujuan kegiatan yang
dilaksanakan
riset atau non riset

d.
bagian akhir (berisi daftar
pustaka dan lampiranlampiran data pendukung).

2.1.2
Pelaporan Kegiatan

Pelaporan kegiatan

berupa karya ilmiah dengan bobot ilmiah tertentu merupakan laporan hasil
dari
suatu kegiatan penelitian, Tugas Akhir Mahasiswa (TA), Praktek Kerja
Lapang (PKL)
atau Kerja Industri (Magang), Pengabdian Masyarakat, atau kegiatan
ilmiah
lainnya. Karya Ilmiah pelaporan kegiatan terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian
awal, bagian utama, dan bagian akhir.

Sistematika
Pelaporan Kegiatan dapat dinyatakan sebagai berikut.

1.
Bagian Awal:

a.
halaman sampul

b.
halaman judul

c.
halaman persetujuan/pengesahan.

d.
halaman persembahan dan motto.

e.
surat pernyataan

f.
abstrak

g.
ringkasan

h.
halaman prakata

i.
halaman daftar isi

j.
halaman daftar tabel

k.
halaman daftar gambar

l.
halaman daftar lampiran

m.
halaman daftar simbol dan
singkatan

n.
pemberian nomor halaman pada
bagian awal dinyatakan dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,....)

2.
Bagian Utama:

a.
pendahuluan

b.tinjauan pustaka

c.
metode kegiatan

d.
hasil dan pembahasan

e.
kesimpulan dan saran

3.
Bagian Akhir:

a.
daftar pustaka

b.
lampiran (data-data pendukung,
lokasi penelitian, data peneliti dan lainnya yang berhubungan dengan
karya
tulis yang dibuat).

Sistematika laporan kegiatan di atas merupakan bentuk


umum karya tulis ilmiah dari kegiatan ilmiah yang berupa
penelitian. Karya
tulis ilmiah yang berupa laporan PKL atau laporan KI, dan laporan
hasil TA
mengacu pada sistematika di atas, namun ada perbedaan pada butirbutir dari
bagian utamanya.

Secara teknis terdapat sedikit perbedaan penulisan format


Laporan PKL dan KI dengan TA. Pada laporan PKL dan KI, tidak perlu
memuat Abstract maupun Ringkasan, sedangkan
pada karya tulis TA harus memuat Abstract
(khusus program D4) dan Ringkasan. Lebih rinci perbedaan TA
program D3 dan
D4 dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.1 Perbedaan Isi Substansi Awal TA Program D3


dengan D4

Isi Substansi Awal


Abstract (Dalam bahasa Inggris)
Ringkasan

Program D3
Tidak ada*
Wajib ada *

Program D4
Wajib ada
Wajib ada

Keterangan:
PS. Bahasa Inggris menggunakan Abstract

Contoh abstract, ringkasan,


dan sistematika laporan dapat dilihat pada Lampiran 3, 4, dan 7.

2.2
Bagian Awal

2.2.1
Sampul, Halaman Judul atau Cover

Sampul merupakan bagian terdepan


atau kulit dari suatu karya tulis ilmiah. Sampul terdiri dari dua
lembar, yaitu
halaman sampul luar dan halaman judul dalam, dengan isi tulisan
yang sama. Sampul

atau halaman judul luar harus menggunakan kertas tebal (karton


atau hard cover, kertas manila, buffalo, linen atau lainnya). Warna
sampul disesuaikan dengan jurusan atau program studi dari penulis,
yang
ditentukan sebagai berikut.

Tabel 2.2 Warna Sampul Masing-masing Jurusan

Jurusan/Program Studi
Produksi Pertanian
1. PS. Produksi Tanaman Hortikultura (PTH)
2. PS. Tanaman Perkebunan (PTP)
3. PS. Teknik Produksi Benih (TPB)
Teknologi Pertanian
1. PS. Teknologi Industri Pangan (TIP)
2. PS. Keteknikan Pertanian (TEP)
3. PS. Gizi Klinik (GKL)
Peternakan
PS. Produksi Ternak (PTK)
PS. Manajemen Bisnis Unggas (MBU)
Manajemen Agribisnis
PS Manajemen Agribisnis (MNA)
PS Manajemen Agroindustri (MID)
PS Bahasa Inggris (BIG)
Teknologi Informasi
1. PS Manajemen Informatika (MIF)
2. PS Teknik Komputer (TKK)
3. PS Rekam Medik (RMD)

Warna Sampul
Hijau (Tulisan
hitam)
Merah (Tulisan
hitam)
Coklat (Tulisan
hitam)
Kuning (Tulisan
hitam)
Biru Muda
(Tulisan hitam)

Pada sampul tersebut minimal berisi: (a) judul karya


ilmiah; (b) bentuk/macam karya ilmiah (misal Tugas Akhir (TA) baik
untuk
program D3 maupun program D4 dan laporan Praktek Kerja Lapang
(PKL) untuk
program D3 dan Kerja Industri (Magang) untuk program D4, laporan
Pengabdian

pada Masyarakat, artikel ilmiah, atau lainnya; (c) nama lengkap


penulis (tanpa
gelar) dan nomor induk; (d) simbol dan nama lembaga (Politeknik
Negeri Jember);
(e) tahun penerbitan. Khusus untuk
laporan Tugas Akhir (TA) ditambahkan kalimat diajukan sebagai
salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Jurusan
. (sesuai dengan tujuan/peruntukan
penulisan karya ilmiah tersebut; nama program studi atau jurusan).

Judul karya ilmiah harus


dicetak dengan huruf kapital (kecuali pada hal-hal tertentu,
misalnya penulisan
nama spesies) dan sedapat mungkin dihindari penggunaan tanda baca
(misalnya
titik, koma, dan sebagainya). Penulisan judul mengunakan 1 spasi.
Judul tidak
boleh berupa kalimat yang berstruktur predikatif (terdiri dari
subyek dan
predikat) dan tidak boleh diawali kata kerja, sebaiknya tidak
terlalu panjang
dan tidak terlalu pendek (maksimal 15 kata tidak termasuk kata
depan dan kata
sambung) agar dengan mudah dapat diketahui maksudnya. Judul yang
panjang dapat
dibagi menjadi: judul dan anak judul atau judul tambahan,
dan antara
keduanya dipisahkan dengan tanda titik dua (:) atau tanda kurung (
), dan
dengan menggunakan jenis atau ukuran huruf (font)
yang sama.

Contoh Judul:

1.
Judul tunggal:

PEMANFAATAN DEDAK GANDUM


SEBAGAI SUMBER ENERGI

RANSUM PUYUH PETELUR (Coturnix-coturnix Japonica)

2.
Judul dengan anak judul:

TEKNOLOGI LASERPUNCTURE UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI SUSU SAPI PERANAKAN FRIESSIAN HOLSTEIN:

STUDI KASUS DI KPSP SETIA KAWAN NONGKOJAJAR

Pada punggung buku laporan tersebut


dicantumkan nama penulis, judul karya ilmiah, dan tahun. Halaman
judul dalam
menggunakan kertas HVS putih, dengan butir-butir substansi dan
tertib penulisan
sama dengan halaman judul luar.

Selain penulisan judul


tersebut, penulisan judul dapat menggunakan sistem simetris dan
berbentuk
segitiga terbalik dengan jarak ketik satu spasi. Judul dan anak
judul ditulis
dengan huruf kapital, termasuk kata tugas yaitu kata depan dan
kata sambung.
Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.)

Gambar 2.1 Penulisan Judul Berbentuk


Segitiga Terbalik

2.2.2 Halaman Pengesahan


atau Persetujuan

Halaman Pengesahan atau Persetujuan


untuk usulan kegiatan (proposal) memuat judul karya ilmiah, nama
penulis,

kata-kata persetujuan atau pengesahan, nama dan ruang tanda tangan


untuk pihak
yang berwenang (pembimbing utama dan pembimbing pendamping,
lembaga jurusan
atau program studi dan atau direktur). Laporan Hasil Kegiatan PUM
atau PKL,
harus dilengkapi juga dengan nama dan ruang tanda tangan komisi
penguji (contoh
pada Lampiran 2).

2.2.3
Halaman Persembahan dan Motto

Halaman persembahan berisi ekspresi perasaan penulis dan


ditujukan kepada pihak yang perlu diberi penghormatan
penghargaan,
ditujukan kepada orang yang lebih tua dan atau almamater.

atau

Halaman Persembahan dan Motto tidak diwajibkan, bisa ada


atau tidak ada. Bila dikehendaki, halaman motto ini merupakan
semboyan yang
berfungsi sebagai motivator. Motto dapat diambil dari kata-kata
bijak, peribahasa,
kitab suci dan atau sumber lainnya. Penulisan motto dapat lebih
dari satu, dengan
menggunakan huruf Times New Roman normal. Jarak kalimat dalam
sebuah motto
adalah 1 spasi, sedangkan jarak antar motto 3 spasi. Sumber
pengutipan harus disebutkan dalam cetak
miring dan berada di dalam tanda kurung ( ).

2.2.4
Halaman Abstrak

Abstrak merupakan bagian dari karya ilmiah tertulis


seperti skripsi, tesis, dan disertasi ditulis dalam bahasa
Indonesia ataupun
bahasa Inggris. Laporan Praktek Kerja Lapang tidak memerlukan
abstrak. Khusus
untuk program D4, abstract
menggunakan bahasa Inggris.

Abstrak mengemukakan hal yang substansial dari karya


tulis ilmiah, meliputi dasar pemikiran atau alasan penulisan,
metode dan temuan
atau kesimpulan-kesimpulan penting. Abstrak disusun dalam beberapa
paragraf dan
panjangnya tidak lebih dari 250 kata yang diketik satu spasi.
Penulisan abstrak
sebaiknya meminimalkan singkatan, apabila terpaksa dilakukan maka
penulisan
lengkap harus dilakukan terlebih dahulu misalnya jambu monyet
(JM) baru
seterusnya dilakukan penulisan dengan memakai JM.

Pada bagian akhir abstrak disajikan kata kunci atau keywords yang
terdiri dari dua sampai lima kata atau frasa. Kata
kunci atau keywords mengisyaratkan
masalah pokok dan sangat relevan dengan masalah yang dibahas.

Abstrak diketik dengan spasi


satu, termasuk judul. Kata Abstrak ditulis dalam huruf kapital
dan diletakkan
di tengah. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital dua
spasi di bawah
judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul judul
penelitian.
Selanjutnya, Dibimbing oleh abc (nama lengkap pembimbing, tanpa
gelar) yang
ditulis dalam huruf kapital. Teks abstrak disusun
seperti menyusun paragraf (contoh pada Lampiran
4).

2.2.5
Halaman Ringkasan

Ringkasan hanya
diwajibkan ada untuk karya ilmiah yang berbentuk laporan hasil
penelitian atau
Tugas Akhir (TA). Ringkasan merupakan rangkuman dari seluruh substansi
dari
karya ilmiah. Judul ringkasan sama dengan judul karya ilmiah, diketik
dengan Title Case. Isi ringkasan mencakup:
permasalahan, tujuan, metode, hasil hasil kegiatan yang penting, dan
kesimpulan.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka. Isi
ringkasan
harus dapat dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi karya
ilmiah yang
terdiri dari 400 - 600 kata (1,5 2 halaman) dan diketik satu spasi.
Sistematika ringkasan disajikan sebagai berikut judul, nama, nomor dan
identitas peneliti (NIP atau NIM), tahun penulisan dan jumlah halaman
(tidak
termasuk lampiran), nama jurusan/bagian dan perguruan tinggi, nomor dan
tanggal
kontrak jika menggunakan dana dan sponsor.

2.2.6
Halaman Prakata

Prakata memuat uraian singkat


proses penulisan karya ilmiah dan ucapan terima kasih. Isi Prakata
sifatnya
tidak ilmiah, jadi tidak boleh memuat uraian yang bersifat ilmiah
ataupun
analisis. Sebaiknya struktur Prakata adalah sebagai berikut: (1)
ucapan syukur;
(2) penjelasan tentang isi dan maksud (persembahan) karya ilmiah;
(3) informasi
tentang proses pelaksanaan penulisan dan bantuan yang diperoleh;
(4) ucapan

terima kasih kepada pihak-pihak berikut: pimpinan Politeknik


Negeri Jember yang
dapat disampaikan berurutan berdasarkan jabatan struktural, dan
selanjutnya
kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan bagi keberhasilan
kegiatan; (5)
harapan, kritik, dan saran; (6) kota, bulan dan tahun. Prakata
sebaiknya tidak
melebihi satu halaman.

Apabila judul karya ilmiah


disebutkan dalam teks prakata, judul ditulis dengan huruf kapital
pada tiap
awal kata yang bukan kata tugas atau kata sambung, selebihnya
menggunakan huruf
kecil, dicetak tebal atau ditempatkan pada dua tanda petik
(........). Prakata
sebaiknya tidak memuat ungkapan perasaan pesimistis ataupun
merendahkan diri
yang berlebihan.

2.2.7
Halaman Daftar Isi

Daftar isi merupakan gambaran menyeluruh mengenai isi


karya ilmiah, diketik pada halaman baru, diberi judul Daftar Isi
yang diketik
dengan huruf kapital, dan diletakkan simetris di tengah atas
kertas. Butir-butir
daftar isi disusun secara sistematis ke bawah dengan urutan sesuai
dengan yang
ada dalam naskah karya ilmiah. Butir-butir seperti kata pengantar,
daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan judul bab
ditulis dengan
huruf kapital. Judul sub bab ditulis dengan huruf kapital hanya
pada tiap awal
kata yang bukan kata tugas, sesuai dengan naskah, tetapi tidak
perlu dicetak tabel

(bold) ataupun diberi garis bawah.


Baik judul bab maupun sub bab tidak perlu diakhiri tanda titik
(.).

Nomor bab ditulis dengan angka arab disertai dengan


tanda titik, sedangkan nomor sub bab ditulis dengan angka arab,
dengan sistem
digit sampai tiga angka. Di antara nomor dan judul bab perlu ada
tulisan BAB. Di
antara nomor sub bab dan judul sub bab dan judul sub bab tidak
perlu diberi
tanda titik (.). Jarak pengetikan antara baris judul bab satu
dengan bab yang
lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara sub bab ke sub
bab
berikutnya satu spasi.

Nomor halaman untuk butir-butir prakata, daftar isi,


daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan
angka romawi
kecil,
sedangkan
untuk
butir
pendahuluan
dan
selanjutnya
menggunakan angka arab.

2.2.8
Halaman Daftar Tabel

Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa


diakhiri dengan tanda titik dan diletakkan di tengah atas kertas.
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel,
judul tabel, dan nomor halaman tabel tersebut dimuat, yang
disajikan dalam teks
dan maupun lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka.

Judul tabel yang panjangnya


lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antar judul
tabel dua spasi.

Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul
tabel dalam teks.

2.2.9
Halaman Daftar Gambar

Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor


gambar, judul gambar, dan nomor halaman dimana gambar tersebut
diletakkan, baik
gambar yang ada dalam teks maupun dalam lampiran. Cara pengetikan
halaman
daftar gambar sama dengan daftar tabel. Jika jumlah tabel dan
gambar dalam
naskah tidak lebih dari dua buah, tidak perlu dibuat daftarnya.

2.2.10
Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran memuat angka arab, judul


lampiran, dan halaman lampiran tersebut dimuat. Judul yang ada
dalam daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran yang ada dalam teks.

2.3

Bagian Utama

Bagian utama karya


ilmiah ini terdiri atas beberapa bab, jumlah babnya tidak dibakukan,
tetapi
disesuaikan dengan ruang lingkup dan kebutuhan dari karya ilmiah
tersebut. Bagian

utama ini secara umum terdiri dari: pendahuluan, tinjauan pustaka,


metode
pelaksanaan kegiatan (metode penelitian), hasil dan pembahasan,
kesimpulan dan
saran, serta daftar pustaka.

2.3.1
Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bab


pertama dari bagian utama karya ilmiah. Bab pendahuluan ini
memuat: (1) latar
belakang, (b) rumusan masalah; dan (c) tujuan dan manfaat.
Penulisan
pendahuluan sebagai judul bab (berlaku juga untuk bab-bab
selanjutnya) adalah
sebagai berikut: (a) ditulis pada baris pertama secara simetris
dengan huruf
kapital; (b) tidak di akhiri dengan tanda baca apapun dan tidak
diberi garis
bawah; dan (c) angka yang menunjukkan bab diletakkan di depan
judul bab;
sesudah angka yang menunjukkan bab (nomor bab) diberi tanda titik
dan sesuai
dengan aturan baku, setelah tanda baca harus diberi jarak satu
ketukan
(karakter) sebelum huruf awal judul.

Penulisan butir-butir rincian


pendahuluan, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, harus
dinyatakan secara eksplisit dan terpisah, masing-masing sebagai
sub bab.

1.

Latar Belakang

Latar belakang berisi keterangan, informasi, dan


fakta-fakta yang relevan dengan topik yang dibahas dalam karya
ilmiah tersebut,
sebagai titik tolak merumuskan masalah, alasan-alasan mengapa
masalah tersebut
harus diteliti. Kronologi penulisan latar belakang sebaiknya
dimulai dari hal
yang luas kemudian menyempit dan mengerucut menuju pokok
permasalahan.

Gambar 2.2 Kronologi Penulisan Latar Belakang

Latar belakang perlu mengemukakan alasan, dasar atau


bukti bahwa pengangkatan masalah merupakan gagasan asli, maksudnya
merupakan
penciptaan
atau
cara
analisis
baru
yang
berbeda
dengan
kegiatan/penelitian atau
tulisan ilmiah lain yang telah ada. Dalam hal ini sejumlah temuan
terdahulu dan
juga keadaan berupa fakta, serta asumsi dapat digunakan sebagai
latar belakang.

2.
Rumusan Masalah

Rumusan Masalah merupakan kristalisasi dari berbagai hal


yang disebutkan dalam latar belakang. Masalah muncul karena tidak
ada
kesesuaian antara harapan, teori atau kaidah dengan kenyataan.
Rumusan masalah
sebaiknya memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan
kompleks,
dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau dicari
alternatif
pemecahannya.

Rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kalimat


tanya memang akan lebih jelas daripada kalau dinyatakan dalam
bentuk kalimat
berita, tetapi perumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya.
Rumusan
masalah ini dapat disusun atau dirangkum menjadi satu butir atau
satu kalimat,
dapat juga dirinci menjadi beberapa butir.

3.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah, dan


merupakan arahan jawaban dari hipotesis. Tujuan kegiatan atau
penelitian harus
mencantumkan secara spesifik hal atau akibat yang ingin dicapai
dalam kegiatan
atau penelitian tersebut. Tujuan ini dapat dibagi atas tujuan umum
dan tujuan
khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai setelah
kegiatan atau penelitian
selesai, sedangkan tujuan khusus atau tujuan operasional merupakan
bagian dari
tujuan umum, mengemukakan hasil-hasil yang hendak dicapai. Tujuan
ini tidak
boleh
lepas
dari
atau
menyimpang
dari
permasalahan
yang
dikemukakan.

Manfaat kegiatan/penelitian berkaitan dengan tujuan


umum, dan harus dinyatakan tersendiri, sebaiknya menyatakan kaitan
antara hasil
penelitian yang dirumuskan dalam tujuan dengan kesenjangan yang
ada di
lapangan.

4.
Kerangka Pemikiran dan
Hipotesis

Bab pendahuluan dapat pula memuat kerangka pemikiran dan


hipotesis. Kerangka pemikiran dan hipotesis merupakan ringkasan
dari bab
tinjauan pustaka berisi uraian hasil-hasil penelitian, buktibukti, atau
kenyataan yang mendukung atau menolak teori yang dikemukakan di
sekitar rumusan
masalah. Selain itu juga diuraikan kesenjangan diantara hasil
penelitian atau

bukti-bukti terdahulu, sehingga perlu


untuk mengurangi
kesenjangan tersebut. Uraian kerangka
mengarah pada
uraian hipotesis.

ada

penelitian/kegiatan

pemikiran

pada

umumnya

2.3.2
Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka memuat teori yang mendasari obyek atau


masalah yang dibahas atau diteliti, seperti hasil-hasil penelitian
terdahulu yang
relevan dengan masalah yang dibahas, kajian teori, kerangka
pemikiran, dan
rumusan hipotesis. Semua bahan yang disajikan dalam tinjauan
pustaka hendaknya
relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah
tersebut. Esensi
tinjauan pustaka bukan mencari masalah dalam kepustakaan,
melainkan berfungsi
mempertajam masalah, mempelajari pendekatan-pendekatan yang telah
dilakukan,
apa yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya, dan sekaligus
menghindari
pengulangan, kesalahan atau kelemahan yang tidak perlu.

Substansi tinjauan pustaka hendaknya dapat memberikan


landasan ilmiah untuk mempertajam dan menjawab permasalahan,
metode pelaksanaan
yang dipilih, arah, dan ruang lingkup kegiatan. Sumber pustaka
yang digunakan
sebaiknya dapat berupa buku, buku teks, laporan hasil penelitian,
jurnal atau buletin
penelitian, atau lainnya, dengan syarat mempunyai relevansi
langsung dengan
topik atau masalah yang diangkat. Diktat kuliah, penuntun
praktikum, dan bahan
kuliah seyogyanya tidak digunakan sebagai bahan kutipan. Teknik
penulisan

kutipan pustaka akan dibicarakan dalam Bab 3.

2.3.3
Metode Kegiatan

Pada prinsipnya metode kegiatan ini mengandung aspek:


prosedur yang dilakukan, tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan
alat serta
cara yang digunakan baik untuk mengumpulkan maupun mengolah atau
menganalisis
data guna memperoleh jawaban atas pertanyaan yang tersirat dalam
rumusan
masalah.

Pada karya ilmiah yang berupa usulan atau proposal


penelitian dan laporan hasil penelitian, maka metode kegiatan
tersebut adalah
metode penelitian (atau dalam arti sempit adalah riset desain),
yang harus
disajikan dalam bab tersendiri secara rinci dan jelas. Pada
penelitian yang
menggunakan metode percobaan, metode penelitian tersebut meliputi
desain
percobaan (experimental design), bahan
dan alat yang digunakan, dan analisis data yang digunakan untuk
memperoleh
kesimpulan. Pada penelitian yang menggunakan metode survai,
dikemukakan
mengenai lokasi penelitian, prosedur pengambilan contoh sampai
pada unit
penelitian terkecil.

1.
Metode Penelitian Bidang Eksak

Di dalam bab metode penelitian disajikan uraian yang


rinci mengenai:

a.
tempat dan waktu pelaksanaan,
yang mencakup lokasi atau daerah sasaran dan waktu kegiatan
dilaksanakan.
Misalnya penelitian mengenai tanaman yang pertumbuhan dan produksi
dipengaruhi
oleh iklim, maka penulis harus melengkapi informasi mengenai letak
geografis
dan ketinggian tempat iklim. Demikian juga untuk penelitian lain yang
hasilnya
dipengaruhi oleh tempat dan waktu, tempat dan waktu harus dicantumkan
dan
dilengkapi informasinya.

b.
bahan dan alat, mencakup
spesifikasi bahan atau materi penelitian, termasuk asal sampel, cara
penyiapan
sampel, umur sampel (kalau ada), sifat fisik, serta bahan kimia yang
digunakan.
Hal ini perlu dikemukakan dengan lengkap agar penelitian lain yang
ingin
menguji ulang penelitian itu tidak salah langkah.

c.
metode penelitian, disajikan
prosedur penelitian secara lengkap dan terinci tentang tahapantahapan dalam
pelaksanaan penelitian, serta digambarkan dalam bentuk diagram alir.

d.
pengukuran/Pengamatan
parameter, diuraikan jenis parameter atau pengumpulan data, termasuk
cara
pengukuran, uji yang dilakukan (fisik, kimiawi, organoleptik, maupun
Biologis),
cara menganalisis data, dam analisis data secara statistik.

e.
kesulitan-kesulitan yang timbul
selama penelitian dan cara mengatasinya juga perlu ditampilkan agar
para
peneliti yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sejenis
terhindar dari
kesalahan-kesalahan.

Bagi peneliti mengenai perancangan atau desain alat,


pembuatan program, atau model, dalam bab metode penelitian
tersebut diuraikan
tentang sistem perancangan, bahan dan alat, proses perancangan,
dan pengujian
alat.

2. Metode Penelitian Bidang Sosial atau


Ekonomi

Metode Penelitian bidang


sosial dan bidang ekonomi memuat uraian tentang tepat dan waktu
pengambilan
contoh, kerangka konseptual, dan metode analisis data, yang
dijabarkan sebagai
berikut:

a. tempat dan waktu pelaksanaan, yang


mencakup lokasi atau daerah sasaran dan waktu kegiatan dilaksanakan.

b. metode pengambilan contoh, terdiri dari


uraian lokasi dan waktu penelitian, metode
prosedur
pengumpulan data primer.

pengambilan

contoh,

dan

c. kerangka konseptual dan analisis data,


memuat tentang alur berpikir dalam menjawab permasalahan penelitian,
kerangka
analisis data, meliputi model statistik (jika ada) dan definisi variabel
yang
dipakai dalam analisis.

2.3.4
Hasil dan Pembahasan

Pada Bab ini disajikan dua hal, yaitu hasil kegiatan


atau penelitian dan pembahasannya dalam rangka mencari pemecahan
masalah. Hasil
penelitian merupakan inti karya tulis ilmiah karena pada bagian
ini disajikan
data dan informasi yang ditemukan dalam kegiatan tersebut, yang
nantinya akan
digunakan sebagai dasar penyimpulan. Hasil kegiatan dapat memuat
data utama,
data penunjang, dan pelengkap yang diperlukan. Bentuk penyajiannya
dapat berupa teks, tabel,
gambar, grafik, bagan, atau foto.

Pembahasannya memuat kajian atau


analisis, bahasan, dan verifikasi
dari hasil kegiatan atau penelitian. Bagian ini merupakan bagian
kemampuan
penulis dalam menguji hipotesis (bila ada) dan menemukan
alternatif pemecahan
masalah. Hasil kegiatan/penelitian harus dibandingkan (compare)
dan dievaluasi dengan teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang terdapat dalam tinjauan pustaka, baik yang sesuai
maupun yang
berlawanan atau tidak sesuai. Selain itu juga perlu dilengkapi
alasan dan
pertimbangan mengapa hasil kegiatan atau penelitian tersebut
sesuai atau

berlawanan
dengan
teori
atau
hasil-hasil
penelitian
yang
terdahulu. Alasan
tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.

2.3.5
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan harus merupakan


pernyataan singkat dan akurat yang diperoleh hanya dari bab Hasil
dan
Pembahasan. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap permasalahan dan
seharusnya
konsisten dengan tujuan kegiatan.

Saran merupakan implikasi dari


hasil kegiatan, jadi saran ini juga harus diambil dari bab hasil
dan pembahasan
serta kesimpulan. Selain itu saran merupakan pengalaman dan
pertimbangan
penulis yang diperuntukkan bagi penulis lain dalam bidang sejenis.

2.4
Bagian akhir

Pada prinsipnya bagian akhir dari karya ilmiah adalah


daftar pustaka dan lampiran, namun dapat juga memuat indeks,
glossary (borrowing), dan addendum.
Daftar pustaka adalah daftar dari semua pustaka yang dikutip, baik
berupa buku

teks, buku, jurnal, buletin, dan lainnya, yang diinginkan sebagai


sumber dari
tinjauan pustaka. Cara penulisan daftar pustaka akan dibahas pada
Bab 3.

Lampiran merupakan penjelasan tambahan yang bermanfaat,


tetapi tidak dibahas langsung dalam teks, yang bilamana disajikan
dalam teks
akan dapat mengganggu konteks bahasan. Lampiran berisi data atau
keterangan
lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam
bagian utama
karya ilmiah. Lampiran dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner,
uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang, dan lainlain.

BAB 3. TEKNIK PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH

3.1
Bahasa

Secara umum ada dua ragam bahasa berdasarkan situasi dan


tujuan penggunaan, yaitu: ragam bahasa formal dan informal. Bahasa formal
adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi seperti surat bisnis atau dinas,
artikel ilmiah,
makalah seminar, laporan penelitian, disertasi, skripsi, laporan tugas akhir
mahasiswa, laporan praktikum, makalah tugas perkuliahan, dan lain-lain. Bahasa

informal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi percakapan sehari-hari


misalnya
dalam bentuk cerita pendek, puisi, novel, surat
pribadi, buku catatan pribadi, dan lain-lain.

Pembedaan antara bahasa formal dan tidak formal tidak


bertujuan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah, melainkan
untuk
mengarahkan pengguna agar dapat menggunakan bahasa sesuai dengan situasi
dan
tujuan. Oleh karena itu, sebelum menulis suatu karya tulis tertentu, seorang
penulis harus dapat menentukan situasi yang melatarbelakangi tulisannya dan apa
tujuannya. Dengan demikian penulis dapat menentukan apakah tulisannya nanti
menggunakan bahasa formal atau informal.

3.1.1
Penggunaan bahasa ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan bahasa


Indonesia atau bahasa Inggris ragam formal yang bersifat ilmiah atau yang
sering disebut bahasa ilmiah. Karya
tulis ilmiah tidak diperbolehkan ditulis dengan menggunakan ragam bahasa
informal seperti colloquial (bahasa sehari-hari) dan slang
(bahasa sangat tidak resmi). Misalnya:

Makanan ini dibikin dari kedelai edamame.


(informal)

Makanan ini dibuat dari kedelai edamame.


(formal)

Tanaman hydroponics butuh


perawatan ekstra. (informal)

Tanaman hydroponics membutuhkan


perawatan ekstra. (formal)

22

Contoh kata
dikategorikan informal antara lain: mentari (matahari), cewek (wanita),
cuma
(hanya), dipikirin (dipikirkan), dan lain-lain. Untuk mengetahui suatu
kata itu

formal atau informal dapat diperiksa di Kamus


Besar
Bahasa
Indonesia.

Selain itu, jargon


(bahasa
spesialis/kelompok
masyarakat
tertentu)
masih
diperbolehkan jika berupa
istilah-istilah teknis dalam bidang tertentu (technical terms) dan
bukan
jargon yang berupa kata-kata yang terlalu eksklusif yang hanya
digunakan
dalam suatu kelompok tertentu yang mengandung nilai budaya, ras
atau kedaerahan
apalagi kata-kata buatan sendiri, seperti kata-kata khas orang
Malang yang
membalik susunan huruf, misalnya, nakam (makan), ngalup (pulang),
dan lain-lain.

Dalam menggunakan
istilah-istilah teknis, disarankan agar penulis juga mencantumkan
padanannya
dalam tanda kurung, jika pendek, atau jika panjang, dapat
melampirkan daftar
kata sukar (glossary) yang dilengkapi dengan keterangan yang
menjelaskan
definisi atau padanan dari kata tersebut, sehingga pembaca yang
asing
dengan istilah itu dapat memahaminya.

Kata-kata yang termasuk


kategori informal dapat diperiksa di kamus Bahasa Inggris yang
biasanya diberi
tanda infml (informal) atau sl (slang) seperti pada Oxford
Learners
Pocket Dictionary-New Edition. Contoh kata-kata yang tergolong
informal
misalnya antara lain: kids (children), nifty (smart), diddle
(cheat),
broke (no money), grabs (appeal to), boss (a person in
authority),
bloody-minded (uncooperative), cushy (easy) dan lain-lain.

Penulisan karya tulis ilmiah


harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat disebut karya
tulis ilmiah.
Karakteristik bahasa pada karya tulis ilmiah adalah: jelas dan
lugas, ringkas
dan padat, sistematis dan logis, konsisten dan objektif.

Jelas berarti bahasa yang digunakan menggunakan


struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat sesuai dengan
pembacanya (audiences)
dan sesuai dengan pedoman yang dibakukan, sehingga pesan yang
disampaikan
dapat dimengerti oleh pembaca dengan mudah. Lugas berarti langsung
mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan penulis secara
eksplisit dan tidak
menggunakan susunan kalimat dan kata-kata yang dapat menimbulkan
makna ganda.

Ringkas berarti bahasa yang digunakan tidak


bertele-tele, tidak berlebihan dan hemat, namun tidak mengurangi
makna yang
harus disampaikan kepada pembaca. Padat berarti bahasa yang
digunakan dapat mencerminkan gagasan penulis secara utuh dan tidak
terganggu
dengan unsur-unsur gagasan lain yang tidak terlalu berhubungan
dengan gagasan
utama penulis.

Sistematis dan logis berarti pesan yang ingin


disampaikan oleh penulis dipaparkan menggunakan bahasa yang padu
dan koheren
sehingga mengungkapkan makna saling berhubungan, masuk akal dan
mudah dipahami.
Konsisten berarti menggunakan ragam bahasa yang tetap atau tidak
berubah-ubah dari awal sampai akhir penulisan, khususnya dalam hal
penggunaan
kata-kata, struktur kalimat dan bentuk-bentuk atau unsur-unsur
penulisan
lainnya. Objektif berarti bahasa yang digunakan tidak terpengaruh

unsur-unsur subyektif dari penulis melainkan mengungkapkan pesan


sesuai dengan
fakta dengan disertai pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan
secara
ilmiah.

3.1.2
Penerapan Bahasa yang Baku

Pada saat ini, terdapat banyak variasi bahasa yang dapat


digunakan seorang penulis untuk menyampaikan gagasannya dalam
tulisan Bahasa
Indonesia maupun Bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan standar
penggunaan bahasa baku cenderung menjadi
kabur atau ditinggalkan. Dalam penulisan karya tulis non-ilmiah,
masih dapat
dimungkinkan penulis menggunakan bahasa yang tidak baku. Tetapi
dalam penulisan karya tulis
ilmiah, ada keharusan untuk menggunakan Bahasa Indonesia atau
Bahasa Inggris
yang baku.

1. Penggunaan Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia yang baku


diatur dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan pada tahun 1972. Sumber yang terbaru
adalah edisi kedua yang dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 0543a/U/1987,
tanggal 9
September 1987, dicermatkan pada Rapat Kerja ke-30 Panitia Kerja
Sama

Kebahasaan di Tugu, tanggal 1620 Desember 1990 dan diterima pada


Sidang ke-30
Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia di Bandar Seri
Begawan,
tanggal 46 Maret 1991. Sumber ini juga bisa diakses melalui
alamat
web:
http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_
Disempurnakan.

Beberapa hal yang diatur dalam pedoman EYD adalah


pemakaian huruf Abjad, Vokal, Konsonan, Diftong, Gabungan Huruf
Konsonan, pemenggalan kata, huruf kapital dan huruf miring; penulisan
kata
dasar, kata turunan, kata ulang, kata gabung, kata ganti, kata
depan, partikel,
singkatan, akronim, angka, dan lambang bilangan; penulisan huruf
serapan dan
penggunaan tanda baca yang meliputi tanda titik, koma, titik koma,
titik dua,
hubung, pisah, elipsis, tanya, seru, kurung, kurung siku, petik,
petik tunggal,
garis miring dan apostrof.

Sumber terpercaya lainnya yang dapat digunakan sebagai


rujukan untuk menggunakan bahasa Indonesia baku adalah Kamus
Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yang pertamakali terbit pada tanggal 28 Oktober
1988, yang
dapat
diakses
secara
online
melalui
alamat
website
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/.

2. Penggunaan Bahasa Inggris Baku

Dalam penggunaan Bahasa Inggris, pedoman yang baku dapat dipilih


diantara versi-versi yang diakui secara internasional, yaitu:
American atau
British. Pada umumnya, masing-masing versi memiliki pedoman tata
bahasa

yang sama kecuali dalam hal bentuk kata kerjanya (verb forms),
pilihan
kata (diction) dan pengejaan (spelling).

Dalam hal bentuk kata kerjanya, misalnya kata dive


(menyelam), dalam versi British menggunakan dive (V1), dived
(V2), dived (V3), sedangkan versi American menggunakan dive
(V1), dove (V2), dove (V3). Contoh lain adalah kata fit
(mencocokkan), versi British menggunakan fit, fitted, fitted
sedangkan versi American menggunakan fit, fit, fit. Contoh-contoh
lain adalah:

British
American

Get, got, got


got, got/gotten

get,

Quit,
quit/quitted, quit/quitted
quit, quit

Kneel, knelt,
kneeled,
kneeled

Spell,
spelt, spelt
spelled, spelled

Spill,
spilt, spilt
spilled, spilled

quit,

knelt

kneel,

spell,

spell,

Meskipun sebagian besar


perbendaharaan kata sama, namun terdapat sedikit perbedaan dalam
pemilihan
kata. Misalnya versi British menggunakan autumn untuk musim gugur,
sedangkan American menggunakan fall untuk makna yang sama. Contohcontoh lain adalah:

British
American

car
park
parking
lot
cinema
theater
film
movie,
film
flat
apartment

headmaster
principal
holiday(s)
vacation
mark
grade

pavement
sidewalk

movie

petrol
gas,
gasoline
postman
mailman

pupil
student

secondary school
school

high

trainers
sneakers

Terdapat perbedaan khususnya dalam pengejaan bagian


terakhir suatu kata, antara versi British (Br.) dengan American
(Am.)
ada. Misalnya:

Br.

Contoh

-our
colour,
favour, nieghbour

-re
centre,
theatre, metre

-ll
travelled

Am.

-or

Contoh

color, favor, neighbor

-er

center, theater, meter

jewellery,
-l

jewelry, traveled

-l
fulfil,
fulfillment

-ll

-se
realize,
realize, analyze

-s
practice

practise

-y

tyre,

fulfill, fulfillment

analyse

-ze

-c

pyjamas

-i/a

-ence
license

defence, licence

-ogue
catalog

dialogue,

catalogue

tire, pajamas

-ense

-og

defense,

dialog,

Penentuan versi Bahasa Inggris


mana yang akan digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah
bersifat pilihan (optional).
Tidak ada yang lebih benar atau lebih baik antara yang satu dengan
yang lain.
Secara substansial dalam hal ini, penulis menggunakan bahasa
secara konsisten
jika telah memilih satu versi tertentu.

3.2
Kutipan dan Penunjukan Sumber

Penulis lazim mengacu kepada


suatu sumber atau mengutip pendapat dan teori orang atau pihak lain,
dalam
penyusunan karya tulis ilmiah. Pengutipan dimaksudkan untuk memperkaya
dan
memperkuat dasar pemikiran kajian. Selain itu, dimaksudkan untuk
mengembangkan
ilmu pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya.

3.2.1 Kutipan Langsung

Kutipan langsung
adalah cara pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara mengutip apa
adanya
sesuai dengan naskah, ejaan, tanda baca, kata, susunan kalimat, maupun
bahasa
sesuai naskah aslinya.

1.
Kutipan yang kurang dari empat
baris, ditulis langsung dalam urutan kalimat dan merupakan
kalimat dalam
teks, diletakkan di antara tanda kutip (tanda petik dua).

Contoh:

1) Herman (2007) menyatakan bahwa, Jaringan


adalah kumpulan dari beberapa sel.

bagian

2) Amoniak selain digunakan sebagai bahan


pembuat urea, juga merupakan komoditas ekspor seperti yang dikatakan
Subandi (2005),
amoniak dikirim secara kontinyu untuk memenuhi keperluan PT Petro
Kimia Gresik
dan di ekspor Ke India, Thailand, dan Korea Selatan.

2. Kutipan yang terdiri atas empat atau


lebih, ditulis tanpa tanda kutip.

Contoh:

Hal ini
seperti yang dikatakan Subandi (1996) bahwa amoniak selain sebagai
bahan
pembuat urea, juga merupakan komoditas ekspor. Amoniak di kirim
secara kontinyu
untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan di ekspor ke
India,
Thailand, dan Korea Selatan.

3. Apabila bagian dari kutipan ada yang


dihilangkan karena dirasa kurang penting dan hanya memperpanjang
kutipan.
Bagian yang dihilangkan ditengah diganti dengan tanda titik tiga ( . . .
). Dan
apabila yang dihilangkan di akhir kutipan, ditandai dengan tanda titik
empat (
. . . .).

4. Kutipan langsung dalam bahasa asing


sebaiknya disertai penjabaran kutipan dalam Bahasa Indonesia.

3.2.2
Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak
langsung yaitu pengambilan sumber yang dilakukan dengan cara menyadur
atau
menjabarkan
dalam
bentuk
para-frasa.
Beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan dalam
penulisan kutipan tidak langsung:

1.
tidak perlu diletakkan di
antara tanda kutip

2.
pendapat atau teori orang lain
yang terdiri atas beberapa alinea atau beberapa halaman dapat dirangkum,
dijabarkan atau disarikan ke dalam beberapa kalimat dalam sebuah kutipan
bebas

3.
sumber pendapat atau teori yang
berbahasa asing dapat disadur ke dalam bahasa Indonesia secara bebas
dalam
kutipan.

3.2.3
Penunjukan Sumber Kutipan

Penunjukan sumber kutipan


dapat dilakukan dengan cara mencantumkan catatan: (a) di bawah teks atau
footnote; (b) di dalam teks atau innote; dan (c) di akhir bab atau
endnote. Penunjukan sumber yang banyak
dilakukan dalam penulisan karya ilmiah adalah dengan sistem innote.

Penunjukan sumber
sistem innote pada kutipan langsung, dilakukan
dengan menyebut nama pengarang, tahun penerbit, dan nomor halaman. Pada
kutipan

tidak langsung, penunjukan sumber hanya mencantumkan nama pengarang dan


tahun
terbitan.

Letak penunjukan
sumber dapat mendahului kutipan atau mengakhiri kutipan. Apabila
penunjukan
sumber ditulis sesudah kalimat kutipan, nama pengarang, tahun terbit,
dan nomor
halaman (bila berupa kutipan langsung) ditempatkan dalam tanda kurung.
Apabila penunjukan
sumber mendahului kutipan, nama pengarang tidak diletakkan dalam tanda
kurung.,
hanya tahun terbitan dan nomor halaman (bila berupa kutipan langsung)
yang
diletakkan dalam tanda kurung.

Cara penulisan nama


pengarang pada karya tulis ilmiah diantara pakar masih belum ada satu
kesepakatan. Dalam tata cara penulisan ilmiah di forum internasional,
penunjukan
sumber dalam teks hampir selalu ditulis nama keluarga (family name) atau
nama akhir seseorang, tidak menggunakan nama
depan atau nama kecil (nick name).
Tetapi untuk orang Indonesia,
sebagian besar memang tidak memiliki atau menggunakan nama keluarga,
sehingga
tata cara penulisan untuk menunjukkan sumber masih berbeda-beda. Dalam
buku
pedoman ini, cara penulisan penunjukan sumber ditetapkan mengikuti
kebiasaan
internasional yang sudah lazim digunakan. Gelar akademik atau gelar yang
lain
dan jabatan dari pengarang tidak perlu dicantumkan dalam penunjukan
sumber.

Berikut ini
beberapa contoh penulisan penunjukan sumber:

1. Bila nama
pengarang dengan satu unsur nama:

a. Menurut Sutomo (1980) ..... pada kutipan tidak


b.

langsung

c. Menurut
d.

Sutomo (1980:20) .... pada kutipan langsung

e. Sutomo
f.

(1980) menyatakan bahwa ......

g. ........
h.

(Sutomo, 1980).

2. Bila nama
pengarang dengan dua atau lebih unsur nama:

a. Sebaiknya digunakan nama yang terakhir, tanpa


b.

memperhatikan apakah itu nama keluarga, marga, orang tua,


atau suami.

c. Pada nama orang barat pada umumnya unsur nama yang


d.

terakhir adalah nama keluarga, tetapi nama bangsa China


biasanya unsur

e.

nama pertama yang merupakan nama keluarga.

f. Misalnya
g.

nama pengarang:

Dewi Sandra; DR. Muksin I. Bagus;


H. Ayu Septian Rini,

Maka contoh cara


penulisannya adalah:

1). Sandra (2007)


menyatakan bahwa .....

2). Menurut Bagus


(2007) ..........

3). ........ (Rini, 2006)

3. Bila sumber
ditulis oleh dua orang pengarang:

Nama
keduanya harus ditulis sesuai dengan kaidah di atas.

Contoh:

Arthur T. Mosher dan


H. Dadang Surya Kencana;

Pratiwi dan N.S.


Prabowo

Cara penulisannya adalah:

a. Mosher
b.

dan Kencana (1998) menyatakan ......

c. ........
d.

(Pratiwi dan Prabowo, 2001).

4.
Bila sumber ditulis oleh lebih dari dua orang:

Menulis nama pengarang


yang pertama kemudian diikuti dengan singkatan dkk. (bila sumber yang
dikutip berbahasa Indonesia) atau et al
(bila sumber yang dikutip berbahasa Inggris/asing).

Contoh:

Andi
Purnomo, N.S. Prabowo, dan H. Dadang Surya Kencana

David Lindsay, Albert


W. Smith, dan Arthur T. Mosher

Cara
penulisannya di dalam teks adalah:

Menurut
Purnomo dkk. (1999) ..........

Lindsay
et al (2001) menyatakan bahwa
..........

Catatan:

Di
dalam daftar pustaka, semua nama pengarang seperti ini harus ditulis
lengkap,
tidak boleh menggunakan dkk. atau et al.

5. Bila beberapa
pustaka yang dikutip dikarang oleh satu orang pengarang dalam tahun yang
sama
adalah:

a. Sebagai pembeda masing-masing pustaka diberi tanda


b.

c.

tambahan huruf a, b, c dan seterusnya berdasarkan urutan


bulan terbit
pustaka tersebut.

d. Bila identitas atau informasi urutan bulan terbit


e.

f.

tidak terdapat dalam pustaka-pustaka tersebut, urutan tanda


a, b, dan
seterusnya didasarkan atas abjad judul pustaka.

Contoh:

1).
Sudaryanto (1998a) menyatakan .. ......

2).
........... (Sudaryanto, 1998b).

a. Apabila
b.

suatu kutipan dalam hal yang sama diacu dari beberapa sumber
yang

c.

pengarangnya berbeda, dalam penunjukan sumber ditulis semua


pustaka yang

d.

diacu, masing-masing dipisahkan dengan tanda titik koma.

Contoh:

1)
Menurut
Akhmad
(2001);
(2002), .........

Sulthoni

(2002);

dan

Clement

2)
. ........ (Akhmad, 2001; Sulthoni, 2002; dan Clement, 2002).

a. Apabila
b.

pustaka yang dikutip tidak diketahui atau tidak tercantum


nama

c.

pengarangnya, dalam penunjukan sumber, nama pengarang diganti


dengan lembaga

d.

yang bertanggung jawab atau yang mengarsip dan menyimpan


pustaka tersebut.

Contoh:

1)
......... (Departemen Pertanian RI, 1999).

2)
Politeknik Negeri Jember (2000) menyatakan ..........

a. Apabila
b.
c.

d.

kutipan berasal dari sebuah suntingan (editorial),


dalam penunjukan sumber harus mencantumkan singkatan "Ed."
Sesudah nama penyunting
(editor), baru diikuti tahun terbit.

Contoh:

1).
Moeliono (Ed. 1988) menyatakan
........

2).
......... (Moeliono, Ed. 1988).

a. Kutipan

b.

yang berasal dari salah satu penulis dalam sebuah bunga


rampai, misalnya

c.

prosiding, ensiklopedi, yang disusun oleh editor, penunjukan


sumbernya

d.

diatur seperti pada contoh.

Contoh:

Suatu kutipan artikel


yang ditulis oleh Cartier dalam buku bunga rampai yang disunting
oleh Stein
tahun 2001.

Cara
penulisannya adalah:

1)
Cartier (dalam Stein, 2001)
menyatakan .........

2)
.......... (Cartier dalam
Stein, 2001).

a. Bila
b.

c.

kutipan berasal dari kutipan, maka penunjukan sumbernya


ditulis dengan
menambahkan kata "dalam".

Contoh:

1)
Menurut Wojowasito (dalam Ramlan,
1985), ..........

3)
........... (Wojowasito dalam
Ramlan, 1985).

a. Jika
b.

pustaka yang
sumbernya ditulis

c.

dikutip

tidak

berangka

tahun,

penunjukan

"tanpa tahun" dan diletakkan dalam tanda kurung.

Contoh:

1)
Sukarno (Tanpa Tahun) mengemukakan bahwa .........

2)
........... Sukarno (Tanpa Tahun).

a. Bila
b.

kutipan berasal dari jurnal, majalah ilmiah, skripsi, tesis,


disertasi,

c.

makalah seminar, materi lokakarya, bahan penataran, atau yang


sejenis, penunjukan

d.

sumber cukup dilakukan dengan menuliskan nama penulis dan


tahun terbit. Tetapi

e.

apabila bagian yang dikutip tersebut merupakan hasil kutipan


juga, maka

f.

nama
dicantumkan.

penulis

sebelumnya

dan

tahun

terbitnya

harus

Contoh:

1)
Suwarno (1995) berpendapat .........

2)
North (1992) yang mengutip hasil penelitian Rosebrough et al.
(1985) menyatakan .......

3)
........... (Samosir dkk.,
1997).

4)
Wahyu (1994) berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Peternakan
(1992)
menyatakan bahwa .......

Catatan:

Bahan kuliah yang


belum diterbitkan secara resmi atau belum merupakan buku ajar,
sebaiknya tidak
digunakan sebagai sumber kutipan.

a. Bila
b.

kutipan diperoleh
misalnya CD-ROM,

dari

sumber

perpustakaan

elektronik,

c.

d.

jurnal/buku/majalah ilmiah edisi on-line, atau website, cara


penunjukan
sumbernya dengan menulis nama dan tahun terbit.

Contoh:

1)
Menurut Peebles et al .(2002)
..........

2)
.............. (NRC, 1998).

3.2.4 Cara Pengambilan Kutipan

Penunjukan sumber atau kutipan dapat dilakukan dengan tiga cara.

1.
Mencantumkan
di dalam teks (in-note). Cara penulisannya sebagai berikut:

a.
Nama pengarang dituliskan sebelum
bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai.

Contoh:

Dalam hal pengasapan ini, Suhadi


(2003:34) mengatakan, pengasapan
semaksimal mungkin
akan dan seterusnya.

ikan

dengan

menaikkan

suhu

b.
Nama pengarang dituliskan setelah
bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai.

Contoh:

Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa


amoniak dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi keperluan dan
seterusnya
(Subandi, 2002:40).

c.
Jika
nama pengarangnya terdiri dari dua orang, sebutkan keduanya. Contoh:

Selanjutnya, Eman dan


Fauzi (2002:18) mengatakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi
sekian tenaga
manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan dan seterusnya.

Dalam bagian lain dikemukakannya bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi
sekian tenaga manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan dan
seterusnya (Eman dan Fauzi, 2002:18).

atau

d. Jika nama pengarangnya lebih dari tiga


orang.

contoh:

Jika
dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, Sularso dkk.
(2003:10-11) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ... dan
seterusnya.

e.
Teknik penulisan untuk kutipan

yang kurang dari enam baris, kutipan ditulis di dalam teks (in-note)
dengan jarak dua spasi.

f.
Kutipan yang lebih dari lima baris, kutipan ditulis di bawah teks
dengan jarak
satu spasi dan menjorok sekitar lima
pukulan mesin ketik ( 1 cm) baik sebelah kiri maupun kanan.

Contoh:

Ternyata, ular itu


banyak sekali jenisnya serta memiliki ciri yang bermacam-macam,
seperti
dikatakan oleh Suhono (2003:43) sebagai berikut.

Di pulau Jawa dikenal 110 jenis ular,


baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa dengan taring di
muka berjumlah 30
jenis, 18 jenis di antaranya terdiri atas ular-ular laut.
Hingga kini
didapatkan 12 jenis ular berbisa yang hidup di darat. Ke-12
jenis ular berbisa
yang hidup di darat Pulau Jawa ini 4 jenis ular termasuk ke
dalam keluarga viperidae dan 8 jenis ular termasuk ke

dalam keluarga elapidae. Ular-ular


lainnya (80 jenis) termasuk ular-ular yang tidak berbisa

2.
Mencantumkan catatan di bawah
halaman (footnote). Cara penulisannya
sebagai berikut.

Catatan kaki adalah suatu keterangan tambahan tentang istilah atau


ungkapan yang tercantum dalam naskah. Diletakkan di bagian bawah
halaman dengan
dibatasi oleh garis sepanjang sepuluh karakter.

Contoh:

elanjutnya,
dikatakan bahwa apabila seseorang telah ditangkap dan ditahan,
tetapi ternyata
tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum, maka
praperadilan1)
harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.

__________

1)

Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau


menuntut sah atau tidaknya suatu penangkapan dan penahanan terhadap
seseorang.

Karangan ilmiah pada masa lalu menggunakan istilah-istilah ibid, op


cit dan loc it. Istilah-istilah ini tidak perlu digunakan dalam
karangan
ilmiah karena pembaca tidak akan mengetahui siapa yang membuat isi
pernyataan
itu.

3.
Mencantumkan catatan di akhir
bab atau di akhir seluruh bab (end-note).
Penulisan sumber kutipan end note hampir sama dengan
penjelasan
diletakkan di bagian akhir sebelum daftar sumber rujukan.

Contoh:

foot

note,

Fungi adalah heterotrof 1 yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan


(absorptive). Dalam cara nutrisi ini molekul-molekul organic kecil diserap dari
medium sekitarnya.
Catatan akhir.
Definisi di atas adalah kutipan dari Cambepbell Reece-Mitchell dalam Terjemahan Tim Jur.
Biologi MIPA edisi lima jilid 2 IPB, Bogor, memberikan definisi heterotrof mikrooorganisme yang
mendapatkan molekul makanan organic dengan cara

memakan organisme lain atau hasil

sampingan.
Contoh di atas dikutip dari
Mitchell dkk. (2003). Biology Dalam terjemahan Tim Jurusan Biologi FMIPA Bogor: IPB.

3.2.5 Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua informasi tentang identitas


pustaka yang diacu dengan lengkap dan jelas, sehingga mudah
ditelusuri. Pustaka
ini dapat berupa buku, buku teks, majalah ilmiah, laporan hasil
penelitian,
skripsi/tesis/disertasi,
artikel
jurnal
atau
buletin,
atau
lainnya, dengan
syarat mempunyai relevansi langsung dengan topik atau masalah yang
diangkat.
Selain itu sumber tersebut juga dapat diperoleh dari edisi online di website
internet. Buku diktat kuliah, penuntun praktikum, dan bahan kuliah
sebaiknya
tidak
digunakan
sebagai
bahan
kepustakaan.
Pustaka
yang
dicantumkan dalam
daftar pustaka harus benar-benar diacu oleh penulis, yang
ditunjukkan dengan
sitasi yang dicantumkan dalam teks.

Penulisan daftar pustaka disusun menurut abjad huruf


pertama nama pengarang atau lembaga yang bertanggung jawab, tetapi
tidak perlu
diberi nomor urut. Apabila panjang informasi identitas sebuah
pustaka yang
diacu lebih dari satu baris, penulisan baris kedua dan seterusnya
diketik masuk
ke kanan lima
ketukan, dan masing-masing baris berjarak satu spasi. Jarak
pengetikan antara
pustaka satu dengan pustaka berikutnya adalah dua spasi.

Urutan penulisan unsur-unsur pustaka adalah sebagai


berikut: nama pengarang/penulis, tahun publikasi (diterbitkan),
judul pustaka
beserta keterangannya, kota
tempat diterbitkan, titik dua (:), nama penerbit.

1.
Penulisan Nama
Pengarang/Penulis

Nama pengarang diakhiri dengan tanda titik (.), disusun


ke bawah menurut abjad akhir dari penulis pertama. Penulisan nama
pengarang
dilakukan tanpa menuliskan gelar akademik, pangkat, dan tidak
diberi nomor
(gelar kebangsawanan diperbolehkan).

a.
Nama Orang Indonesia, bila lebih dari satu
kata, maka nama yang terakhir yang ditulis, atau nama yang biasa dikenal
dalam
publikasi ilmiah yang ditulis didepan. Nama depan atau nama pertama
ditulis
dengan disingkat.

Contoh:

Muhammad
Sudomo ditulis Sudomo, M.

Florentius G.
Winarno, ditulis Winarno, F.G.

b.

Nama orang barat, yang ditulis


adalah keluarga yang terletak di belakang

Contoh:

James W. Stewart, ditulis Stewart, J.W.,

Ian MacDonald, ditulis MacDonald, I.,

c.
Nama orang China, jika terdiri dari tiga kata
yang terpisah, maka kata pertama menunjukkan nama keluarga. Jika terdiri
dari
dua kata memakai garis penghubung, maka kedua kata yang dihubungkan
adalah nama
diri (bukan nama keluarga)

Contoh:

Gan Koen Han, ditulis Gan,


K.H.

Hwa-wee Lee, ditulis Lee, H.

d.
Jika penulis terdiri dari dua
orang atau lebih, singkatan nama penulis pertama diletakkan di belakang,
tetapi
untuk nama penulis yang lain diletakkan di depan.

Contoh:

Soehardjo Widodo, Kabul Santoso, dan Hari Prasetyo

ditulis:
Widodo, S, K. Santosos, dan H. Prasetyo

Ian MacDonald, James W. Stewart, and M. Toelihere

ditulis: MacDonald, I.,


J.W Stewart, and M. Toelihere

e.
Jika dua buku atau lebih yang
dikutip berasal dari penulis yang sama, maka penulisannya cukup satu
kali saja,
dan untuk buku berikutnya nama penulis diganti dengan garis putus-putus.

2.
Penulisan Tahun Terbitan

Tahun terbit pustaka ditulis setelah nama pengarang,


dipisahkan oleh tanda titik dan diakhiri dengan tanda titik.

a.
Jika dua pustaka atau lebih
yang diacu ditulis oleh pengarang yang sama dan tahun terbit yang sama,
maka di
belakang tahun dibubuhkan huruf a, b, c, dan seterusnya sebagai pembeda.

Contoh:

Warwick,
E.J. 1987a. .

---------------. 1987b. ..

b.
Jika buku yang diacu tidak
berangka tahun, di belakang nama pengarang diberi keterangan (Tanpa
Tahun).

Contoh:

Wahyu, J. (Tanpa Tahun)


........

3.
Penulisan Judul Pustaka dan
Keterangannya

Judul pustaka ditulis sesudah tahun terbit dan dicetak


miring (italic). Setiap huruf awal
kata menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata tugas (kata
depan, kata
sambung, kata penghubung). Keterangan pustaka yang dapat berupa
nomor edisi, kota tempat penerbit
ditulis dengan huruf biasa (normal): nama penerbit.

4.
Penulisan Penerbit

Nama penerbit dicantumkan sesudah judul pustaka, jika


lembaga yang menerbitkan buku itu langsung dijadikan pengganti
nama pengarang
karena nama pengarang tidak ada. Jika pustaka acuan belum
diterbitkan setelah
pencantuman judul diberi keterangan (belum diterbitkan).

Contoh:

a.
Pustaka Berupa Buku Teks

Urutan penulisannya adalah: nama pengarang, judul buku (dicetak


italic), edisi, kota
tempat terbit, dan nama penerbit.

Allen,M.F.
1991. The
2 nd ed. Cambridge University

Ecology
Press.

of

Mycorrhizae.

Warwicks, E.J., J.M. Astuti, W. Hardjosubroto. 1987. Pemuliaan Ternak.Cetakan ke


3. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

b.
Pustaka Berupa Artikel dari Buku
atau Buku Teks dengan Penyunting

Urutan penulisannya adalah: Judul artikel, judul buku


(dicetak italic), nama editor (diletakkan dalam kurung),
halaman artikel

nomor

tersebut, kota
tempat penerbit, dan nama penerbit.

Andrew, C.S. 1978. Legumes and Acid Soil. In Limitation and Potential
Biological Nitrogen Fixation in The Tropic (Eds. J. Dubereiner, R.
Burries & Hollaender). pp. 135 160. New York: Plenum Press.New
York.
Saragih, B. 2000. Pengembangan Agribisnis. Perunggasan dalam Era
Globalisasi Dalam Agribisnis berbasis peternakan. (Penyunting R.
Pambudy, T. Sipayung, Burhanuddin, dan F.M. Dabukke). Edisi ke
2. Bogor: USESE Foundation dan Pusat Studi Pembangunan IPB.

c.
Pustaka Berupa Prosiding (Kumpulan

beberapa Makalah) dengan atau tanpa Penyunting

Urutan penulisannya adalah: nama pengarang, tahun


penerbitan, judul makalah, judul prosiding (dicetak italic), nama
editor (bila
ada), halaman dari makalah, kota
tempat terbit, dan nama penerbit.

Fischer, R.A. 1973. The Effect pf Water Stress at Various Stage o Development On Yield in
Wheat. In Plant response to Climatic factor (Eds. R.O Slatyer), PP 233-241. Procedings
Upsalla Syimposium, Paris: UNESCO.
Triwulaningsih, E. 1993. Kemungkinan Pemanfaatan Teknologi produksi Embrio Melalui
Fertilisasi In Vitro dalam Pengembangan Sapi Madura. Dalam Prosiding Pertemuan
Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengembangan Sapi Madura (Penyunting K. Masum,
M.A. Yusran, dan M. Rangkuti). Pp. 110-113. Grati: Balai Penelitian Ternak Grati.

d.

Pustaka Berupa Artikel dari Jurnal/buletin/Majalah

Ilmiah

Urutan penulisannya adalah:


nama
pengarang,
tahun
penerbitan,
judul
artikel,
nama
jurnal/buletin/majalah
(dicetak miring), volume/nomor, dan nomor halaman dimana artikel yang
dikutip
tersebut dimuat.

Amstrong. D.P. and Westoby, M. 1993. Seedlings from Large Seed Tolerate Defoliation
Better: A Test Using Phylogenetically Independent Contrast. Journal of
Ecology 74: 1092-1110
Kusumastuti, T.A. dan B. Guntaro. 2001. Analisis Peramalan Harga,
Konsumsi dan Harga Riil Daging Ayam di daerah Istimewa
Yogyakarta: Buletin Peternakan, 25; 200 210.

e. Pustaka berupa Skripsi/Tesis/Disertasi, Laporan


Hasil Penelitian, atau Makalah Ilmiah lain yang belum diterbitkan

Urutan

penulisannya
adalah:
nama
pengarang,
tahun
terbitan,
skripsi/tesis/disertasi/makalah
(dicetak
miring),
bentuk
pustaka,
nama
lembaga,
dan
penyelenggaraan
kegiatan ilmiah pengarang.

judul
tempat

Butcher, R.E. 1983. Studies On Interference Between Weeds and Peas. PhD
Thesis. University of East Anglia.
Purnomo, H. 1998. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak. Kaitannya dengan
Keamanan Pangan Menjelang Abad 21. Makalah (belum
diterbitkan)

Pada Seminar Keamanan Pangan Menjelang abad 21. Program


Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang.

f.
Pustaka Berupa Artikel dari Majalah,
Koran, atau lainnya.

Urutan penulisannya adalah: nama


pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama
majalah/koran
(dicetak italic) didahului dengan kata Dalam, edisi, tanggal
terbit, tempat
terbit, dan nomor halaman.

Sukandar, A.D. 1999. Pengolahan Saus Tomat dan Analisis


Usahanya. Dalam Tabloid Peluang. Edisi No. 50,28 Oktober
1999. Jakarta. Hal 7-8.
Kresnayana, Y. 1996. Menjadi Wirausaha. Dalam Surabaya Post. 26 Juli
1996, Surabaya. Hal 4.
Simanungkalit, T. 1999. Demokrasi Kita Masih Belajar di Tingkat Dua.
Dalam Prioritas, 4 Mei 1999. jakarta. Hal. 4 - 5

g.
Pustaka berupa artikel,
makalah, laporan hasil penelitian, tesis, disertasi, dan bentuk-bentuk
lain
yang
dikutip
dari
sumber
non
cetakan,
seperti
CD
ROM,
jurnal/buletin/majalah
ilmiah edisi online atau website.

Urutan penulisannya adalah: nama


pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal/buletin/majalah
ilmiah
atau judul CD ROM (dicetak miring), alamat (address)
website (dicetak miring).

Bender, D. 2000. Fats and Oils. Microsoft Encarta Encyclopedia 2000. CDROM
Edition. Microsoft Corporation.
Sanz, M., A. Flores, and C.J. Lopez Bote. 2001. The Metabolic Use of Energy from
Dietary Fat in Broiler is Affected by Fatty Acid Saturation. J. of Poultry
Science, Online Edition. http://www. Psa. Edu
Harefa, A. 2001. Inovasi Kewirausahaan: Kewirausahaan Untuk Semua
Orang? Makalah ilmiah
pada
Kursus
Kewirausahaan http://www.
pembelajar.com
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 1998. Rancangan Kegiatan
Pengembangan Motivasi dan Potensi Wirausaha Masyarakat melalui
Pendekatan
Sosial
Budaya.
Materi
yang
disampaikan
pada
pelatihan Kewirausahaan. http://202.155.39.179/weblm/pdii-lipi

3.3 Pedoman Pengetikan

Mahasiswa maupun dosen Politeknik Negeri Jember yang


membuat Karya Ilmiah lazimnya harus memiliki keseragaman penulisan
yang berlaku
di lingkungan Politeknik Negeri Jember. Oleh karena itu Buku
Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah ini berisi ketentuan-ketentuan penulisan karya ilmiah
yang perlu
diikuti civitas akademis. Ada
beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pengetikan naskah
tulisan,
secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut.

3.3.1 Jenis dan Ukuran Kertas

Kertas yang

digunakan dalam menulis karya ilmiah adalah kertas HVS dengan ukuran A4.
Kertas A4 memiliki ukuran panjang dan
lebar sebesar 21 cm x 29,7 cm. Berat kertas yang
digunakan adalah 80 g.

3.3.2 Jenis Huruf

Karya ilmiah
diketik dengan menggunakan komputer dengan jenis huruf Times New Roman.
Ukuran huruf
(font size) sebesar 12 cpi.

3.3.3 Jarak Tepian (Margin)

Batas pengetikan
naskah dari tepian kertas adalah sebagai berikut:

1.

Pias kiri 4 cm dari sisi kertas

2.

Pias kanan 3 cm dari sisi kanan

3.
Pias atas 4 cm dari sisi kertas
atas

4.

Pias bawah 3 cm dari sisi kertas bawah

3.3.4 Format

Format karya ilmiah mengikuti


beberapa aturan berikut:

1. penulisan naskah di awal alinea paragraf


dilakukan dengan cara melakukan tab atau 5 ketukan (karakter) dari
pinggir kiri
tulisan naskah

2. memberi jarak 1 ketukan setelah tanda


koma, titik koma, titik dua, sedangkan sebelum penulisan tanda koma,
titik koma,
dan titik dua tidak diberi jarak baris

3. memberi jarak 1 ketukan untuk penulisan


awal naskah setelah ada tanda titik

4. setiap bab dimulai pada halaman baru dan


diketik di tengah secara simetris dengan huruf kapital untuk seluruh
hurufnya

5. sub bab diketik di pinggir sisi kiri


halaman dengan huruf pertama pada setiap kata menggunakan huruf kapital

6. judul bab dan sub bab dicetak tebal


sedangkan sub subbab dicetak dengan ketebalan standar

7. judul dan penomoran tidak diakhiri tanda


baca titik

8. pemutusan atau pemisahan kata dalam satu


baris harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar (EYD).

3.3.5 Jarak Baris

Ketentuan jarak baris pada


penulisan karya ilmiah sebagai berikut:

1. jarak antar baris penulisan naskah karya


ilmiah adalah 1,5 spasi

2. penulisan abstrak, kutipan langsung, penulisan


judul sub bab, judul tabel dan judul gambar atau grafik menggunakan
jarak 1
spasi

3. antara judul bab, judul sub bab, judul sub


subbab dan antara kalimat terakhir uraian bab atau sub bab atau sub
subbab
dengan judul sub bab atau sub subbab berikutnya diberi jarak 3 spasi

4. jarak antara judul subbab, sub subbab


dengan awal tulisan naskah pada baris pertamanya adalah 1.5 spasi.
Perkecualian
jarak judul bab dengan awal kalimat uraian ketika tidak ada sub bab maka
diberi
jarak 3 spasi

5. jarak sumber rujukan pada daftar sumber


rujukan diberi jarak 2 spasi.

Contoh:

3.3.6 Penomoran

Cara
menggunakan nomor dalam penulisan karya ilmiah di POLIJE adalah:

1.

Angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya) digunakan

untuk
penomoran halaman karya ilmiah bagian awal yang meliputi halaman: 1)
judul; 2)
pengesahan; 3) motto; 4) abstract; 5)
ringkasan; 6) prakata; 7) daftar isi; 8) daftar tabel, 9) daftar gambar;
10) daftar
lampiran. Penulisan halaman diletakkan di bagian tengah bawah dari
halaman. Penomoran
angka romawi dimulai dari halaman prakata.

2. Angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya) dipergunakan


untuk penomoran bab seperti bab: 1) Pendahuluan; 2) Tinjauan Pustaka; 3)
Metode
Penelitian; 4) Hasil dan Pembahasan; 5) Kesimpulan dan Saran. Penulisan
nomor
bab huruf besar diletakkan di tengah secara simetris pada halaman baru.
Cara

memberi nomor halaman pada halaman bab diletakkan di bawah halaman


naskah
sedangkan yang bukan halaman bab diletakkan di bagian atas kanan
halaman.

Contoh:

2
BAB 1.
Lanjutan
PENDAHULUAN
dst

3. Angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya) digunakan untuk penomoran halaman


karya ilmiah bagian utama dan bagian akhir. Cara penulisan penomoran
halaman angka arab
diletakkan di kanan atas halaman. Beberapa penggunaan angka arab system
digital
untuk penomoran bab, sub bab, sub subbab, nomor tabel, nomor gambar dan
lain-lain adalah:

a. Angka terakhir tidak boleh diberi tanda


baca titik

b. Cukup menggunakan tiga angka dan penomoran


selanjutnya menggunakan 1, 2, 3 dan seterusnya kemudian a, b, c, dan
seterusnya
kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya,
selanjutnya (1),
(2), (3) dan seterusnya, selanjutnya (a), (b), (c)

Contoh:

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Judul Subbab
2.2 Judul Subbab
Judul Subsubbab
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(a)

3.3.7 Penyajian Ilustrasi

Penulisan
Karya ilmiah bagian utama/isi seringkali dibutuhkan ilustrasi sebagai
data
pendukung yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar, grafik. Gambar,
tabel dan
grafik yang tidak digunakan dalam pembahasan diletakkan di halaman
lampiran.

Cara
menyajikan gambar, tabel dan grafik adalah sebagai berikut:

1.
Gambar dan Grafik

a. Gambar dapat disajikan dalam bentuk


diagram, monogram, peta, gambar, foto. Gambar harus disajikan secara
jelas.
Sajian foto yang jelas dapat diperoleh dari program komputer.

b. Grafik dapat disajikan dalam bentuk


batang, lingkaran, dan garis.

c. Judul gambar dan grafik ditempatkan di


bawah gambar secara simetris. Jarak judul dengan gambar 1,5 spasi.
Judul gambar
lebih dari satu baris maka penulisannya dibuat judul dengan 1 spasi
rata kiri.
Penulisan judul dengan huruf kapital untuk setiap huruf di awal kata,
kecuali
kata penghubung, kata tunjuk, kata sambung.

Contoh gambar grafik:

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 3.1 Grafik Perkembangan Produksi Padi,


Jagung dan Kedelai

Tahun 2005-2006

2.
Tabel

a.
Penyajian tabel dalam tulisan
karya ilmiah harus ditempatkan pada satu halaman dan tidak boleh
dipotong atau
dipisah pada halaman berikutnya. Apabila besar tabel tidak mencukupi
halaman
maka dapat dilakukan pengecilan ukuran font.

b. Judul tabel diletakkan di atas tubuh tabel


dengan spasi 1,5 spasi. Judul
tabel lebih dari satu baris dibuat di baris berikutnya spasi 1.
Pemberian nomor
tabel berdasarkan nomor urut di masing-masing bab.

c. Setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital


kecuali kata hubung, kata tunjuk, kata sambung.

d.

Penulisan sumber pada tabel diletakkan di

bagian bawah kiri tabel atau setelah judul tabel dengan spasi 1,
ukuran font lebih kecil dari ukuran font tabel.

e. Jarak spasi antara kalimat sumber tabel,


grafik dan gambar dengan kalimat awal pada alinea baru setelah tabel,
grafik,
dan gambar adalah 2 spasi.

f. Penulisan judul tabel dan penulisan tabel


saat digunakan dalam pembahasan harus menggunakan huruf T kapital.

Contoh Penulisan Tabel:

Tabel 3.1 Data


Curah Hujan Di Kabupaten Jember Tahun 2000 - 2003

BULAN

2000

Curah Hujan (mm)


2001
2002

2003

Januari
Pebruari
Maret
April
Sumber: Dinas Meteorologi Jember, 2003

3.
Lambang, Satuan dan Singkatan

a.
Lambang atau simbol digunakan
dalam penulisan karya ilmiah
statistika, dan

untuk

memudahkan

penulisan

rumus,

pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambang atau symbol sebaiknya


mengikuti
kelaziman internasional, diketik dengan huruf abjad latin dan abjad
yunani,
menggunakan perangkat lunak komputer seperti program Microsoft
Office (Microsoft Word).

b.
Satuan dan Singkatan yang
digunakan adalah yang lazim digunakan dan universal dalam berbagai
disiplin
ilmu.

Contoh:

250C: 0F, 23g, mg, 10 ml-1


atau 10g/ml, 50%, 10 ppm, 4m, km, 1,5 N larutan H2SO4, 18
l, kg, ton, 0Brix, 10 mg O2/kg/jam, 12 ton/ha, 10 ekor/m2,
dan lain-lain.

4.
Cetak Miring

Huruf yang dicetak miring (italic) digunakan untuk menyatakan istilah


asing, dan penulisan
nama spesies (bahasa latin), misalnya et
al, ibid, starter, Rhizopus oryzae, op. Cit, curing, pennisetum
purpureum,
dan lain-lain.

Lampiran 7. Contoh Penulisan Daftar Isi Laporan TA

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA.................................................................
.............................................. i

DAFTAR
ISI.....................................................................
...................................... ii

DAFTAR
TABEL...................................................................
............................... iii

DAFTAR
GAMBAR..................................................................
........................... iv

DAFTAR
LAMPIRAN................................................................
..........................
v

SURAT
PERNYATAAN .............................................................
........................ vi

ABSTRACT................................................................
........................................... vi

RINGKASAN...............................................................
........................................ vii

BAB
1.
PENDAHULUAN.............................................................
.......................
1

1.1 Latar
Belakang................................................................
..................................
1

1.2 Rumusan
Masalah.................................................................
............................
3

1.3 Tujuan dan


Manfaat.................................................................
.........................
3

1.3.1
Tujuan .........................................................
.................................................. 4

1.3.2
Manfaat ........................................................
.................................................

BAB
2.
TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................
..........
6

2.1 Kajian

Beberapa
Penelitian
Sebelumnya......................................................
...... 6

2.2

Landasan
Teori................................................................
..................................

2.1.2...................................................................
.................................................... 12

2.1.3...................................................................
.................................................... 21

2.3 Kerangka Pemikiran


22

2.4 Hipotesis
..23

BAB
3.
METODE
PENELITIAN..............................................................
.......... 32

3.1 Lokasi dan


Waktu
Penelitian......................................................
..................... 32

3.2 Metode Pengambilan


Sampel..................................................................
......... 36

3.3 Klasifikasi
Variabel................................................................
.......................... 36

3.4 Definisi
Operasional
Variabel .......................................................
.................. 37

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

..37

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...38

3.7 Metode Analisis Data ..39

BAB

4.

HASIL

DAN

PEMBAHASAN..............................................................
40

BAB 5. KESIMPULAN DAN


SARAN.............................................................. 58

5.1
Kesimpulan..............................................................
........................................ 58

5.2
Saran...................................................................
............................................. 58

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................
............................. 59

LAMPIRAN................................................................
.......................................... 63

Lampiran 1. Contoh Halaman Tugas Akhir (TA)


(Cover)

PEMANFAATAN DEDAK GANDUM


SEBAGAI (15 TNR)
SUMBER ENERGI RANSUM PUYUH
PETELUR
(Coturnix-Coturnix

Japonica) (14 TNR)

4 cm

TUGAS

AKHIR

(14

TNR)

4 cm

diajukan sebagai salah satu


syarat untuk (13 TNR)
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Produksi

Ternak
Jurusan Peternakan (13 TNR)

Oleh

TNR
Dian
Hartatie
NIM
D3408023

14

DEPARTEMEN PENDIDIKAN

NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2010
14 TNR

Lampiran 2.
Contoh Halaman Pengesahan Laporan TA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2 spasi

PEMANFAATAN
DEDAK GANDUM SEBAGAI
SUMBER
ENERGI RANSUM PUYUH PETELUR

(Coturnix-Coturnix Japonica)

3 spasi

Telah Diuji pada Tanggal: ...............

Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

3 spasi

Tim Penguji:

2 spasi

Ketua

(posisi DPU)

3 spasi

nama
lengkap dan gelar

NIP

3 spasi

Anggota
DPA)
(Posisi Penguji)

(Posisi
Anggota

3 spasi

nama
gelar
lengkap dan gelar

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Mengesahkan:
Menyetujui:

Direktur Politeknik Negeri


Jember,
Jurusan .................

Ketua

nama
gelar
lengkap dan gelar

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Lampiran 3. Surat Pernyataan

3 spasi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama
: Dian
Hartatie

NIM
:
D3408023

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala


pernyataan dalam Tugas Akhir yang berjudul

Pemanfaatan Dedak
Ransum Puyuh Petelur

Gandum Sebagai Sumber Energi


(Coturnix-Coturnix Japonica) merupakan

gagasan dan hasil karya

Saya sendiri
dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk
apapun
pada perguruan tinggi manapun.

Semua

data

dan

informasi

yang

digunakan

telah

dinyatakan

secara jelas dan


dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
naskah dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.

3 spasi

Jember, . 2010

3 spasi

Dian Hartatie

NIM D3408023

Lampiran 4. Contoh Abstrak laporan TA

3 spasi

ABSTRACT

2 spasi

Bustang; The Potency of Community and Local


Institution to Empower The Rural Poor Families
Supervised by Basita
Ginting
Sugihen,
Margono
Slamet,
and

at

Bone

Djoko

District;
Susanto.

The Local
Institutions in Bone regency are the local governance and society
organization,
its existence expected can solve the poverty problem towards the
empowerment of
poor family in rural area. Without the institution involvement (local

governance and society organization), it is impossible to alleviate the


poor
family in rural area, and the poverty problem will be increase and
become more
complex.

The aims of research

are: to explain and elaborate the good governance implementation in


local
institution, especially in local community and local government; to
analyze the
relationship between characteristics, process of social responsibility
socialization, good governance perception in local institution, and
poverty
knowledge with level of actualization of the attention and social
responsibility in empowering the group of poor family. This study was
designed
for the survey research with descriptive correlation. The sample
selection is
using cluster method. The sample selection based on the result
calculation from
the actual population condition of the research location, and 276
respondents
has been selected from those three villages.The results show that the
role of
local institution which are implemented by appraisal of accountability,
transparency, participation, responsiveness and commitment, from the
respondent
still on lower and middle level: there are two effective ways in
increasing the
empowerment of pauper, such as (a) increase the implementation of good
governance principles in social organization, especially transparency
and
participation; (b) increase the attention and social responsibility,
especially
in collective/group activities.

2 spasi

Keywords: Community Potential, Local Institution,


Empowerment, and Poor Family.

Lampiran 5. Contoh Ringkasan Laporan TA

3 spasi

RINGKASAN

2 spasi

Pengaruh Penggunaan
Minyak Kelapa dan Tallow Sebagai
Sumber Energi Ransum Terhadap Performance
Broiler; Joko Irsan Sanyoto; D3408023;

2010; 50 halaman;
Jember.

2 spasi
Pertumbuhan yang

Jurusan Peternakan Politeknik Negeri

optimal pada ayam broiler membutuhkan ransum dengan kandungan energi


yang
tinggi. Hasil-hasil pnelitian terdahulu menunjukkan bahwa ransum broiler
dengan
konsentrasi kandungan energi yang tinggi akan memperbaiki growth rate
dan efisiensi penggunaan pakan. Penggunaan minyak atau
lemak dalam ransum broiler merupakan salah satu upaya yang praktis dan
ekonomis
untuk meningkatkan kandungan energi ransum, karena harganya lebih muran
dan
adanya extra caloric effect, selain
itu lemak merupakan sumber asam-asam lemak esensial dan sebagai vitamin
carrier, sehingga akan
memperbaiki growth rate,
produktifitas, dan efisiensi penggunaan pakan. Tetapi efek sampingnya
adalah
kecenderungan terbentuknya akumulasi sejumlah besar lemak di rongga
abdomen,
yang
tidak
diharapkan.

Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak kelapa
dan tallow sebagai sumber energi dalam
ransum terhadap performance broiler. Penelitian dilaksanakan menggunakan
metode
percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan
adalah
6 jenis ransum yang suplementasi minyak kelapa dan tallow, masing-masing
3 level (1, 2, dan 3 persen), dan satu
kontrol (tanpa suplementasi minyak kelapa atau tallow). Setiap perlakuan
diulang 5 kali, sehingga terdapat 35 unit
percobaan, yang masing-masing terdiri dari 5 ekor broiler. Variabel yang
diamati meliputi: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi
pakan,
bobot karkas, persentase karkas, bobot lemak abdomen, bobot organ hati,
bobot
organ visceral, dan masing-masing persentasenya terhadap bobot karkas.
Pakan
dan air minum diberikan secara ad libitum.

Materi percobaan adala ayam umur 21-49 hari, rataan bobot hidup awal 522

20,58 gram dengan koefisien keragaman 4 persen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa level minyak kelapa dan tallow


berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap bobot hidup (BH), pertambahan bobot badan (PBB), bobot karkas
(BK),
dan bobot lemak abdominal (BLA), perlakuan berpengaruh sangat nyata
(P<0,01)
terhadap konsumsi pakan (KP), konversi pakan (KvP) dan persentase karkas
(PK),
tetapi pada semua kelompok perlakuan, level suplementasi 1% tidak
berbeda nyata
dengan kelompok kontrol (R0). Perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05)
terhadap
persentase bobot lemak abdominal (PBLA), bobot liver (BL), persentase
bobot
liver (PBL), bobot organ visceral (BV) dan persentase organ viseral
(PBV).
Secara umum, performance tallow tidak
terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05).

Disimpulkan level minyak kelapa dan tallow


dalam ransum berpengaruh terhadap performance
broiler,
tetapi
jenis
sumber
lemak
tidak
berpengaruh
terhadap
performance broiler. Penggunaan minyak
kelapa dan tallow pada level 3 %
dalam ransum menunjukkan performance
broiler yang terbaik. Minyak kelapa dan tallow dapat digunakan sebagai
sumber
energi ransum untuk memperbaiki performance
broiler.

Lampiran 6. Contoh Penulisan Prakata

PRAKATA

Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya,
maka
penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Minyak
Kelapa dan
Tallow sebagai Sumber Energi dalam Ransum Terhadap Performance Broiler
dapat diselesaikan dengan baik.

Tulisan
ini adalah laporan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal 29
Juni
sampai dengan 17 Agustus 2010 bertempat di Desa Ajung, Kecamatan Ajung,
Kabupaten Jember.

Kesempatan
ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1.
Direktur Politeknik Negeri
Jember

2.
Ketua Jurusan Peternakan

3.
Ketua Program Studi Produksi
Ternak

4.
Rekan-rekan staf pengajar dan
semua pihak yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian dan
penulisan
laporan ini

Penulis
menyadari bahwa dalam Laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih kurang
sempurna,
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan di masa mendatang.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Jember, Desember 2010

Penulis

Lampiran 7. Contoh
Penulisan Daftar Isi Laporan TA

DAFTAR ISI

3 Spasi

1,5 Spasi

halaman

1,5 Spasi

PRAKATA............................................................
...................................................

DAFTAR
ISI.....................................................................
...................................... ii

DAFTAR
TABEL...................................................................
............................... iii

DAFTAR
GAMBAR..................................................................
........................... iv

DAFTAR
LAMPIRAN................................................................
..........................
v

SURAT
PERNYATAAN .............................................................
........................ vi

ABSTRACT................................................................
........................................... vi

2 Spasi

RINGKASAN..........................................................
.............................................

vii

BAB
1.
PENDAHULUAN.............................................................
.......................
1

1.1 Latar
Belakang..........................................................
............................
1

1.2 Rumusan
Masalah...........................................................
......................
3

1.3
Tujuan ...........................................................
....................................... 3

1.4
Manfaat ..........................................................
......................................

BAB
2.
TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................
..........
6

2.1
Landasan
Teori.............................................................
.........................
9

2.1.1 .......................................................
.......................................... 12

2.1.2........................................................
.......................................... 21

2.2 Hipotesis ...23

BAB
3.
METODE
PENELITIAN..............................................................
.......... 32

3.1 Lokasi dan


Waktu
Penelitian......................................................
......... 32

3.2 Metode Pengambilan


Sampel............................................................
... 36

3.3 Klasifikasi
Variabel..........................................................
.................... 36

3.4 Definisi
Operasional
Variabel .......................................................
...... 37

3.5 Prosedur Pengumpulan Data ....37

3.6 Validitas dan Reliabilitas instrumen ..38

3.7 Metode Analisis Data .....39

BAB

4.

HASIL

DAN

PEMBAHASAN..............................................................
40

Hasil

Pembahasan

BAB
5.
KESIMPULAN
DAN
SARAN.............................................................. 58

5.1
Kesimpulan......................................................
................................. 58

5.2
Saran...................................................................
.............................. 58

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................
............................. 59

LAMPIRAN................................................................
.......................................... 63

Tambahkan
(eksak) .

Lampiran 8. Contoh
Penulisan Daftar Tabel

3 spasi

DAFTAR TABEL

1,5 spasi

halaman

1.1
Komposisi Asam Lemak dan
Karakteristik Fisik Beberapa Jenis

2 spasi

..... Minyak
dan Lemak yang

Sering

Digunakan

dalam

Ransum

Unggas.........

11

2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa dan


Tallow.................................
15

3.1 Karakteristik dan Nilai Energi Beberapa


Jenis Lemak dan Minyak

Pada
Ayam...............................................................
...................................
22

Grafik gambar sama

Lampiran 9. Contoh Penulisan


Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

halaman

1.1
Klasifikasi
Lipida................................................................
...........................
7

1.2
Struktur
Kimia
dari
Suatu
Gliserida.............................................................
.
8

4.1 Grafik Pengaruh Perlakuan Terhadap


Konsumsi Pakan Broiler..................
42

Lampiran 10.
Contoh Penulisan Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Kandungan Zat-zat Makanan Top Mix


(Medion) dalam Setiap Satu Kilogram 63

2. Komposisi Zat-zat Makanan Broiler dalam


Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian
64
.............
....................................................................
..............................................
64

3. Kebutuhan Zat-zat Makanan Broiler


Periode Starter dan Finesher.................
65

Lampiran 11. Contoh Penulisan Proposal Tugas Akhir

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

1.

1 spasi

a.

Judul

........................................................................
...

1,5 spasi

b.

Bentuk

Kaji

Terap/Karya

Usaha

Mandiri/Studi

Kasus*)

2.
Identitas Pelaksana
:
........................................................................
...

a.
Nama Lengkap
:
.....................................................................
......

b.
NIM
:
.....................................................................
......

c.
Jurusan/Program Studi
:
.....................................................................
......

3.
Lokasi
:
........................................................................
...

4.
Identitas Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing
Utama (Ketua)

a.
Nama Lengkap dan Gelar

Akademik
:
.....................................................................
......

b.
NIP
:
.....................................................................
......

c.
Jurusan/Program Studi
:
.....................................................................
......

Dosen Pembimbing
Anggota

a.
Nama Lengkap dan Gelar

Akademik
:
.....................................................................
.....

b.
NIP

.....................................................................
.....

c.
Jurusan/Program Studi
:
.....................................................................
.....

5.
Lama
Kegiatan
(.............)
bulan

.............

Jember,

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Utama


(Ketua) ,

Pelaksana:

NIP
NIM

Mengetahui:

Ketua Jurusan/Ketua Program


Studi*

NIP

*)

Pilih

salah satu

Lampiran 12.
Contoh Penulisan Halaman Depan (Cover) Laporan Praktek Kerja Lapang

JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANG

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG

Diajukan Sebagai Salah Satu


Syarat untuk
Menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Produksi Ternak
Jurusan Peternakan

Oleh

Dian
Hartatie
NIM
D3408023

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2010
Lampiran 13.
Contoh Halaman Pengesahan Laporan PKL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANG

Telah Diuji pada Tanggal 23 Mei


2010 dan
Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Tim Penguji:

Ketua

nama
lengkap dan gelar

NIP

Anggota
Anggota

nama
gelar
lengkap dan gelar

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Mengesahkan:
Menyetujui:

Direktur Politeknik Negeri


Jember,
Jurusan .................

Ketua

nama
gelar
lengkap dan gelar

lengkap

dan
nama

NIP
NIP

Lampiran 14. Contoh Penulisan Proposal


Praktek Kerja Lapang atau Kerja Industri (Magang)

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER

Jalan
Mastrip Kotak Pos 164, Telp (0331) 333532, Fax. (0331) 333531 Jember 68101

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG/KERJA


INDUSTRI

1.
Lokasi
:
........................................................................
...

a.
Nama Perusahaan/Instansi
: .....................................
......................................

b.
Alamat
:
.....................................................................
......

2.
Nama
Mahasiswa
Pelaksana
:
.............................NIM.................................

1.

2.
.............................NIM.................................

3.
.............................NIM..................................

4.
.............................NIM..................................

5.
.............................NIM..................................

3.
Jurusan/Program Studi
:
........................................................................
....

4.
Waktu Pelaksanaan
:
..................................s/d...................................
..

Jember,

Menyetujui

Koordinator Bidang Program


Studi...
Kelompok

Ketua

NIP
NIM

Lampiran 15. Contoh Sistematika Laporan Praktek Kerja Lapang atau


Kerja Industri (Magang)

(Contoh Kasus: PKL


Mahasiswa Jurusan Peternakan)

Halaman Judul

Halaman Pengesahan/Persetujuan

PRAKATA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang

1.2
Tujuan

1.3
Lokasi dan Jadwal Kerja

1.4
Metode Pelaksanaan

BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI LOKASI PKL

2.1
Sejarah Perusahaan/Instansi

2.2
Organisasi Perusahaan/Instansi

2.2.1
Struktur Organisasi

2.2.2
Ketenagakerjaan

2.2.3
Jaminan Sosial

2.2.4
Fungsi Sosial

2.3
Kondisi Lingkungan

2.3.1
Lingkungan Fisik

2.3.2
Lingkungan Non Fisik

BAB 3. TATA LAKSANA PERUSAHAAN/INSTANSI LOKASI PKL

3.1
Struktur Populasi

3.2
Tatalaksana Rutin

3.3
Pembibitan/Perkembangbiakan

3.4
Produksi/Proses Produksi

3.5
Penanganan Hasil

3.6
Pemasaran

BAB 4. KESIMPULAN
DAN SARAN

4.1
Kesimpulan

4.2
Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PEDOMAN PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
TIM PENYUSUN

KARYA TULIS ILMIAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penulisan Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah
Politeknik Negeri Jember ini dapat diterbitkan.

Saya selaku pimpinan Politeknik Negeri Jember


menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada
Tim Penyusun buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. Buku pedoman
ini wajib
digunakan sebagai buku acuan oleh seluruh sivitas akademika
Politeknik Negeri
Jember. Hal-hal khusus yang berkaitan dengan ruang lingkup
keilmuan diharapkan
dapat disesuaikan dan diatur secara internal oleh masing-masing
program Studi
dan Jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Jember.

Adanya perkembangan yang sangat pesat dari teknologi


informasi
dan
penggunaannya
tentu
akan
memberikan
dampak
signifikan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan. Terkait dengan hal tersebut maka di
masa mendatang
buku pedoman ini tentu membutuhkan penyesuaian yang dianggap
penting, sehingga
memerlukan evaluasi dan penyempurnaan kembali. Semoga dengan
terbitnya buku
pedoman ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan gairah
menulis karya
ilmiah khususnya di Politeknik Negeri Jember.

Jember, Agustus 2008

Politeknik
Negeri Jember

Direktur

Ir. Asmuji, MM

NIP 131804030

TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Muksin

Dian Hartatie

Sri Rahayu

Aswanto

Agung Wahyono

Rosa Tri Hertamawati

Adriadi Novawan

Tanti Kustiari

Nugroho Setyo Wibowo

Hariyono Rakhmad

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penulisan Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Politeknik
Negeri Jember ini dapat diselesaikan.

Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah disusun sebagai


acuan bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember dalam menulis
Tugas Akhir (TA), Laporan
Magang berupa Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kerja Industri
(KI), serta karya
ilmiah yang lain bagi mahasiswa Program D3 maupun D4. Buku
Pedoman Karya Ilmiah
berisi petunjuk dasar dalam tata cara penulisan, sistematika dan
format
pengetikan,
selain
itu
juga
menjelaskan
logika
ilmiah,
penggunaan bahasa
ilmiah, dan contoh-contoh.

Tim penyusun buku pedoman telah berusaha mengakomodasikan


pendapat dari semua jurusan dan Program Studi yang ada di
Politeknik Negeri
Jember, sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
keseragaman format
penulisan karya ilmiah bagi seluruh mahasiswa Politeknik Negeri
Jember.
Walaupun demikian, Tim Penyusun menyadari masih terdapat
kekurangan-kekurangan
yang memerlukan kritik dan saran untuk penyempurnaan buku
pedoman tersebut.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan buku
pedoman tersebut.

Jember, Agustus 2008

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

ii

SUSUNAN TIM PENYUSUN ..................................................................

iii

PRAKATA ................................................................................................

iv

DAFTAR ISI ............................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN .........................................................................

1.1 Latar Belakang ..................................................................

1.2 Macam Karya Tulis Ilmiah ..................................................

1.3 Perbedaan Karya Tulis Program D3 dan D4 .......................

BAB 2. SUBSTANSI KARYA TULIS ILMIAH .....................................

2.1 Sistematika ............................................................................

2.2 Bagian Awal ..........................................................................

10

2.3 Bagian Utama .......................................................................

15

2.4 Bagian Akhir .........................................................................

21

BAB 3. TEKNIK PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH .....................

22

3.1 Bahasa ..................................................................................

22

3.2 Kutipan dn Penunjukan Sumber ..........................................

27

3.3 Pedoman Pengetikan ............................................................

41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ..............................................................................................

Diposkan 15th December 2011 oleh raden.rowi.ibrahim


0

Tambahkan komentar
1.
Dec
15

tugas akhir politeknik negeri


Diposkan 15th December 2011 oleh raden.rowi.ibrahim
0

Tambahkan komentar

48

2.
Oct
6

MATERI
Nama MK: AKUNTANSI BIAYA
Kode

: JEA 403

SKS/JS

: 3/3

Tujuan

Mahasiswa memiliki pemahaman


dan kemampuan mengkalkulasi dan
menyajikan perhitungan harga pokok
produk pada perusahaan yang proses
produksinya dilakukan secara massal
dan pesanan

Materi

: konsep, manfaat, penggolongan

biaya, metode pengumpulan harga pokok

produksi, metode penentuan harga pokok


pesanan - metode harga pokok proses, metode
full costing, variable costing, biaya overhead
pabrik, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
penentuan harga pokok produk bersama,
pengendalian biaya: system biaya taksiran-sistem
biaya standard

Kepustakaan:
-

Mulyadi, 1991. Akuntansi Biaya, Penerbit Aditya Media Yogyakarta

Dll semua buku yang terkait dengan Akuntansi Biaya

AKUNTANSI BIAYA

Pencatatan

Penggolongan

dengan

cara

Biaya Pembuatan
Proses

dan

tertentu
Penjualan Produk

Peringkasan

Penyajian

penafsiran

OBYEK: Biaya
1. PENGORBANAN SUMBER EKONOMI
2. YANG DIUKUR DALAM SATUAN UANG
3. TELAH TERJADI/AKAN
TERJADI
4. UNTUK TUJUAN TERTENTU

PENENTUAN HARGA

POKOK

TUJUAN POKOK:

PENGENDALIAN BIAYA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

OBYEK PENGELUARAN
FUNGSI POKOK PERUSAHAAN

PENGGOLONGAN
dibiayai

Hub Biaya dg sesuatu yang

PERILAKUNYA THD VOLUME


JANGKA WAKTU MANFAAT

PT GAMA
LAPORAN LABA-RUGI
Per 31 Desember 2000
(Perusahan Perdagangan)

Penjualan Rp 1.000,Harga Pokok Penjualan:


Persediaan awal produk jadi Rp 100,-

Pembelian ...Rp 600,+


Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp 700,-

Persediaan akhir produk jadi .. . . Rp 75,.. Rp

625,-

Laba Bruto ...Rp 375,Biaya Usaha


Biaya administrasi & Umum . Rp 100,-

Biaya Pemasaran 150,Rp


250,-

Laba Bersih Usaha . Rp 125,-

PT BETA

LAPORAN LABA-RUGI
Per 31 Desember 2000
Penjualan Rp 1.000,Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal produk jadi .. Rp 100,-

Harga Pokok Produksi:


Persediaan awal barang dlm proses .Rp 150

Biaya Produksi:
Biaya bahan baku .Rp 200,Biaya tenaga kerja langsung. Rp 300,Biaya overhead pabrik .Rp 150,-

Rp 650,-

Rp 800,Persediaan akhir barang dlm proses Rp 200,-

Harga pokok produksi . Rp 600,-

Pembelian ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Rp 600,-

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp 700,Persediaan akhir produk jadi .. . .Rp 75,-

Harga Pokok Penjualan . Rp 625,Laba Bruto ..Rp 375,Biaya Usaha


Biaya administrasi & Umum .. Rp 100,-

Biaya Pemasaran . 150,Rp


250,-

Laba Bersih Usaha .. Rp 125,-

HARGA POKOK PESANAN


KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
1. Pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
2. Spesifikasi produk ditentukan oleh pemesan
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan
untuk mengisi persediaan ( Gudang)
KARAKTERISTIK
PENGUMPULAN BIAYA PROPUKSI
1.

Spesifikasi produk bermacam-macam dan


perhitungan harga pokok didasarkan sesuai pesanan

2.

Biaya Produksi

2.`1. Langsung :

Biaya Bahan baku


Biaya

Langsung

tenaga

Kerja

Pembebanan
berdasarkan biaya

sesungguhnya

terjadi

2.2. Tidak Langsung; Biaya Overhead pabrik

Pembebanan
berdasarkan tarif tertentu

yang ditentukan dimuka


1. Harga pokok per unit dihitung saat pesanan selesai.
Bila jumlah satuan lebih dari satu maka HP dihitung
dengan cara membagi Jumlah Biaya dengan jumlah
satuan yang dihasilkan

Contoh:
Sebuah perusahaan SURYA memproduksi meubel atas dasar pesanan. Pada
bulan Spetember 2002 menerima pesanan 5 buah kursi makan. Harga yang
dibebankan pada pemesan adalah sebesar Rp 20,-per kursi. Dalam rangka
memenuhi pesanan tersebut, di bawah ini terdapat kegiatan produksi sebagai
berikut:
1 Sept. dibeli bahan baku 8 unit a Rp 5,- dan bahan penolong sebanyak
4 unit a Rp 2,-per kas
2 Sept.pemakaian bahan baku untuk produksi senilai Rp 30,- dan bahan penolong
senilai Rp 4,5 Sept. Pencatatan biaya tenaga kerja:
biaya tanaga karja langsung Rp 25,-Upah tak langsung Rp 5,-gaji karyawan
adm. Rp 3,- dan gaji karyawan bag. Pemasaran Rp 2,a. Biaya tenaga kerja yang terhutang Rp 35,b. Distribusi biaya tenaga kerja Rp 35,c. Pembayaran upah Rp 35,6 Sept. Pencatatan biaya overhead pabrik dibebankan sebesar 60% dari biaya
tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya sesungguhnya Rp 8,- (selain

bahan penolong Rp 4 dan Upah tak langsung Rp 5,-sebagaimana tgl 2


dan 5 Sept.)
7 Sept. Dicatat harga pokok produk jadi dengan mentransfer dari bagian produksi
ke bagian gudang sebanyak 4 unit sebagai berikut:
Biaya bahan Rp 25, biaya tenaga kerja langsung Rp 22,- dan biya overhead
pabrik yang dibebankan Rp 13
8 Sept. Persediaan produk dalam proses senilai Rp 10,-(bahan baku Rp 5, Upah
langsung Rp 3, BOP Rp 2,9 Sept. Pencatatan harga pokok produk yang dijual senilai Rp 60,10Sep. Penjualan produk kepada pemesan 4 buah kursi yang telah
selesai Rp 80,- tunai
Berdasarkan uraian di atas susun:
1. Jurnal
2. Pemasukannya ke dalam buku besar (dalam bentuk T )
3. Kartu harga Pokok Pesanan

1. Jurnal:
tgl
Sept. 1

Sept. 2

Uraian
Persd. bahan baku
Persd. Bahan penolong
Pada kas
BDP- Biaya Bhn Baku

Ref.

debet
Rp 40, 8,-

kredit

Rp 48,Rp 30,-

Pada persd. bhn baku


BOP sesungguhnya
Pada persd. bhn Pnolg.

Rp 30,Rp 4,Rp 4,-

Sept. 5

a.
b.

c.
Sept. 6

Gaji dan Upah


Pada Hutang Gaji Upah
BDP Bi. TK. Langsung
BOP Sesungguhnya
Biaya Adm
Biaya pemasaran
Gaji dan Upah
Hutang Gaji&Upah
Pada Kas
Br. Dlm. Proses BOP
BOP Dibebankan

Rp 35,-

BOP Sesungguhnya
Berbagai jenis BOP

Rp 8,-

Jurnal Penutup
BOP Dibebankan
BOP Sesungguhnya
Selisih BOP
BOP Sesungguhnya

Sept 7

Sept. 8

Sept. 9
Sept 10

Harga Pokok Produksi


Selisih BOP
Persd. Produk Jadi
BDP-Biaya Bahan Baku
BDP-Bia TK Langsung
BDP- BOP
Persd. Produk Dlm Pro
BDP-Biaya Bahan Baku
BDP-Bia TK Langsung
BDP- BOP
Harga Pokok Penj.
Pada Persd. Prod. Jadi
Kas
Pada Penjualan

Rp 35,Rp 25, 5, 3, 2,Rp 35,Rp 35,Rp 35,Rp 15,Rp 15,-

Rp 8,-

Rp 15,Rp 15,Rp

2,Rp

2,-

Rp

2,-

Rp 2,Rp 60,Rp 25,Rp 22,Rp 13,Rp 10,Rp 5,


3,
2,Rp 60,Rp 60,Rp 80,Rp 80,-

2. Pemasukannya ke dalam Buku Besar


Persediaan
Bahan Baku

Persediaan
Barang Dalam Proses

Produk Jadi

30

31/12

60

60

25

Gaji & Upah

30

31/12

25
15

31/12

FOH
Dibebankan

Penjualan

HP

15
60

60

70

70

3. Kartu Harga Pokok Pesanan


PT Surya
Malang

KARTU HARGA POKOK

No Pesanan :

Pemesan

Jenis Produk :

Sifat Pesanan:

Tgl.Pesan

Jumlah

Tgl Selesai

Harga jual

Biaya Bahan Baku


FOH

Biaya Tenaga Kerja

Biaya

Tgl No BPBG
Tarif Jumlah

Keter.

Jumlah

Tgl

No Kartu

Jumlah

Tgl

jam Kerja

Rp 25

Rp 22

Jam

Mesin

Rp13,-

Setelah saudara mempelajari harga pokok pesanan sebagai


mana contoh dan uraian di atas berikut kerjakan tugas:
Yang terdapat pada Soal-soal latihan bab 2 nomor 2-1 s/d
2-11 untuk yang ganjil saja. Kerjakan dan kumpulkan

untuk dibahas bersama-sama pada tanggal 22 Spt 06 saat


pertemuan tatap muka.
Terimakasih atas perhatian Saudara dan selamat belajar dan
bekerja.

BIAYA OVERHEAD PABRIK


1. Penggolongan:

Biaya Bahan Penolong


Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya Tenaga Kerja Tak
Langsung
a. Sifat

Biaya akibat penilaian Aktiva

Tetap (Ph)
Biaya Akibat berlalunya waktu

(asuransi)
Biaya yang secara langsung
memerlukan uang tunai (biaya
listrik, air)

Biaya
variabel
b. Perilaku Biaya hub.
Perubahan Volume

Biaya

tetap

Biaya Semi
Variabel
2. Langkah Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik
a. Menyusun Anggaran
b. Memilih Dasar Pembebanan kepada produk
dengan memperhatikan:
BOP yang Dominan jumlahnya
Sifat-sifat BOP dan eratnya sifat tsb. dengan dasar
pembebanan yang dipakai.
Macam dasar pemilihan:

- Satuan produk
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja
- Jam tenaga kerja langsung
- Jam mesin

c. Menghitung Tarif
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan

= Tarif BOP
Taksiran Dasar pembebanan

ANALISA SELISIH
SELISIH ANGGARAN

SELISIH
KAPASITAS
Selisih Anggaran terkait dengan efisiensi perusahaan
(biaya overhead Variabel)
Selisih Kapasitas terkait dengan tidak dipakai atau
terlampaunya kapasitas (Biaya Overhead Tetap)

PERLAKUAN THD SELISIH BOP


1. Sebagai akibat perhitungan tarif dan kesalahan
yang tidak berhubungan dengan efisiensi:

Persediaan

Dalam

Proses
Dibagi rata ke dalam rekening

Persediaan

Produk Jadi
Harga
Penjualan

Pokok

2. Sebagai akibat karena ketidak efisiensian atau diluar


kapasitas normal diperlakukan:

Pengurang atau Penambah rekening Harga Pokok


Penjualan

Contoh;
PT Surya memproduksi barang atas dasar pesanan.
Kapasitas normal

80 jam mesin

Dibebankan pada BOP 75 jam mesin


Anggaran BOP (atas dasar kapasitas normal)
Jenis Biaya
Biaya bhan Penolong
Biaya listrik
Biaya bahan bakar
Biaya TK tak langsung
Biaya Kesejh.Karyawan
Biaya Reparasi & Pem.
Biaya Asuransi gedung

Variabel
Rp 1.050, 1.500, 1.000, 1.500,

750,-

Tetap

Rp 2.000
1.500,
500,
600,-

Jumlah

Biaya Depresiasi
Rp 5.800,-

800,Rp 5.400,-

Rp 11.200,-

Perhitungan Tarif
Tarif BOP Variabel: 5.800 : 80 = Rp 72,50 per jam mesin
Tarif BOP Tetap

: 5.400 : 80 = Rp 67,50 per jam mesin

Tarif BOP Total. = Rp 140,- per jam mesin


BOP Dibebankan pada produk = 75 X Rp 140,- =

Rp 10.500,-

BOP Sesungguhnya
Jenis Biaya
Biaya bahan Penolong
Biaya listrik
Biaya bahan bakar

Variabel
Rp 1.100, 1.450,
750,-

Tetap

Jumlah

Biaya TK tak langsung


Biaya Kesejh.Karyawan
Biaya Reparasi & Pem.
Biaya Asuransi gedung
Biaya Depresiasi

1.500,-

500,-

Rp 2.000
1.500,
500,
600,
800,Rp 5.400,-

Rp 5.300,-

Rp 10.700,-

Analisa Selisih

Selisih Anggaran:
BOP Variabel Ses :
5.400,-

Selisih Kapasitas:
Rp 5.300,-

BOP Variabel beban :


5.062,50

5.437,50

BOP Tetap anggaran Rp


BOP Tetap Beban
(75

72,50 )
Selisih anggaran ( + ) : Rp
337,50

Rp

(75 X Rp 67,50)
137,50

Rp 200,- ( - )

Selisih Kapasitas ( - ) Rp

DEPARTEMENTALISASI BOP
A. Latar belakang

Pengendalian +

Ketelitian

B. Langkah Penentuan tarif BOP departemen


1. Penyusunan anggaran BOP Departemen
a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang
direncanakan
b. Penaksiran BOP tak langsung departemen

BOP tak langsung Dep.

Dasar Distribusi

Biaya Penyusutan gedung

m2 luas lantai

Biaya Repar.& Pemeliharaan

m2 luas lantai

Gaji pegawai departeman

jumlah karyawan

Biaya angkut bahan baku

biaya bahan baku

Pajak bumi dan bangunan

perbandingan m2 luas lantai

c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-departemen


yang menikmati
d. Menjumlahkan BOP langsung dan BOP tak langsung
3. Alokasi BOP departemen pembantu ke Dep. Produksi
a. metode alokasi langsung
b. metode alokasi bertahap:
- metode alokasi kontinyu
- metode aljabar
- metode urutan alokasdi yang diatur
4. Perhitungan tariff pembebenan BOP per departemen

C. ANALISA SELISIH BOP per DEPARTEMEN


1.

Mengumpulkan jumlah tiap jenis BOPS dalam masing-masing


departemen

2. Mengumpulkan data sesungguhnya tentang dasar distribusi dan


alokasi BOP

3. Mengalokasikan BOP departemen pembantu


4. Membandingkan BOPS tiap dep. produksi dengan BOPYD

5. Menganalisis selisih BOP per departemen

BIAYA BAHAN BAKU


Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan
penggunaan bahan baku:
1. Bagian produksi
2. Bagian Gudang
3. Bagian Pembelian
4. Bagian Hutang
5. Bagian Penerimaan
BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN
DALAM HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG
DIBELI:
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku
dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk
diolah.

Perlakuan biaya angkut:


1. SEBAGAI TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN
BAKU YANG DIBELI
Dialokasikan berdasar:
a. Perbandingan kuantitas bahan baku yang dibeli
b. Perbandingan harga faktur
c. Tarif yang ditentukan dimuka
2. SEBAGAI ELEMEN BOP

PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG


DIPAKAI DALAM PRODUKSI
a. Metode Identifikasi khusus
b. FIFO
c. LIFO
d. RATA RATA BERGERAK
e. BIAYA STANDAR
MASALAH MASALAH KHUSUS

1. Sisa bahan
2. Produk Rusak
3. Produk Cacat

BIAYA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA

1. SETUP TIME biaya-biaya yang dikeluarkan untuk MEMULAI


kegiatan produksi
Perlakuan : 1. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik
2. Dibebankan kepada Pesanan yang bersangkutan

2. WAKTU NGANGGUR: waktu dimana sebagai akibat kerusakan


mesin,

kekurangan

pekerjaan

atau

kesalahan

manajemen dsb. Karyawan tidak bekerja . Kondisi tetap


menjadi tanggungjawab manajemen, oleh karena itu ia
tetap tetap harus membayar upah karyawan
Perlakuan: diperlakukan sebagai elemen Biaya Overhead Pabrik

4. INSENTIF: pemberian penghargaan dalam bentuk gajai upah


sebagai upaya memberikan motivasi kerja atau penghargaan karena
prestasi yang baik

5. PREMI LEMBUR: pembayaran gaji-upah kepada karyawan karena


ia bekerja lebih dari standar yang ditentukan ( diatas 40 jam per
minggu). Biasanya harga per jam kerja lebih tinggi dari kerja biasa

TUGAS UNTUK MAHASISWA


Kerjakan soal no 1 s/d 10 Bab 6 halaman: 194 198

Selesai
RAT

A RATA TERTIMBANG

PT ABC
DATA DAN BIAYA PRODUKSI

Departemen
Departemen 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal
Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40%

4 kg

BTK 20%; BOP 60%


Dimasukkan dalam proses bulan ini :
Ditransfer ke Dep 2

6 kg
40 kg
35 kg

Diterima dari Dep 1

35 kg

Produk jadi ditransfer ke gudang

38 kg

Produk dalam proses akhir:


Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70%

9 kg

BTK 40%; BOP 80%

3 kg

Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:


Harga Pokok dari Dep 1

Rp 11.150

Biaya bahan baku

Rp 1.800

Biaya Tenaga kerja

1.200

1.152

BOP

1.920

4.140

Rp 4.920

Rp 16.442

Biaya Produksi
Biaya bahan baku

Rp 20.200

Biaya Tenaga kerja

29.775

37.068

BOP

37.315

44.340

________________________________________________
____

Ekuivalensi:
Biaya Bahan :

(100% x 35) + (100%x9) = 44

Biaya Konversi: (100% x 35) + (70% x 9) = 35+6,3=


41,3

PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1
Data produksi:
Produk dalam proses awal

4 kg

Dimasukkan dalam proses bulan ini :

40 kg
44 kg

Ditransfer ke Dep 2

35 kg

Produk dalam proses akhir

9 kg
Jumlah produk dihasilkan

44 kg
Biaya dibebankan pada

Departemen 1:
Total

Per Unit

Biaya bahan baku

eq 44.

Rp 22.000

Rp 500

Biaya Tenaga kerja

eq 41,3

30.975

BOP

eq 41,3

39.235

Jumlah biaya dibebankan Dep 1

Rp 92.210

750

950

Rp 2.200

Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2;


35 Unit x Rp 2.200

Rp 77.000

Harga pokok produk dalam proses akhir


Biaya bahan baku

Rp 4.500

Biaya Tenaga kerja

4.725

BOP

5.985
Rp 15.210

Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1

Rp 92.210

BBH melekat proses awal + BBH dikelurkan sekarang


BBH =
(unit)

Unit ekuivalensi BBH

PT ABC

LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEP 2


Data produksi:
Produk dalam proses awal

6 kg

Dimasukkan dalam proses bulan ini :

35 kg
41 kg

Ditransfer ke Gudang

38 kg

Produk dalam proses akhir

3 kg
Jumlah produk dihasilkan

41 kg
Biaya dibebankan pada Departemen 2:
Total
Biaya yang berasal dari Departemen 1

Rp 88.150

Per Unit
Rp 2.150

Biaya ditambahkan pada Dep2 :


Biaya Tenaga kerja

38.200

975

BOP

48.480

950

Jumlah biaya dibebankan Dep 2

Harga pokok ditrasnsfer ke Dep 2;

Rp 174.850

Rp 4.325

38 Unit x Rp 4.325

Rp 164.350

Harga pokok produk dalam proses akhir


Yang berasal dari Dep 1

Rp 6.450

Biaya Tenaga kerja

1.170
BOP

2.880
Rp

Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2

10.500

Rp 174.850

Ekuivalensi:
Biaya Bahan Baku : (100% x 38)+(100% x 3) =41
Biaya TKL
=39,2

: (100% x 38)+( 40% x 3) = 38+1,2

BOP
=40,4

: (100% x 38)+ ( 80% x 3) = 38+2,4

MPK

P
(masuk pertama keluar pertama)
PT ABC
DATA DAN BIAYA PRODUKSI

Departemen
Departemen 2
Data produksi:
Produk dalam proses awal
Biaya bahan Baku : 100 %;BK 40%

4 kg

BTK 20%; BOP 60%


Dimasukkan dalam proses bulan ini :

6 kg
40 kg

Ditransfer ke Dep 2

35 kg

Diterima dari Dep 1

35 kg

Produk jadi ditransfer ke gudang

38 kg

Produk dalam proses akhir:


Biaya Bh.Baku 100 %; BK 70%

9 kg

BTK 40%; BOP 80%

3 kg

Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal:


Harga Pokok dari Dep 1

Rp 11.150

Biaya bahan baku

Rp 1.800

Biaya Tenaga kerja

1.200

1.152

BOP

1.920

4.140

Rp 4.920

Rp 16.442

Biaya Produksi
Biaya bahan baku

Rp 20.200

Biaya Tenaga kerja

29.275

37.068

BOP

37.315

44.340

LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 1

Data produksi:
Produk dalam proses awal

4 kg

Dimasukkan dalam proses bulan ini :

40 kg
44 kg

Ditransfer ke Dep 2

35 kg

Produk dalam proses akhir

9 kg
Jumlah

produk

dihasilkan

44 kg
Biaya dibebankan pada

Departemen 1:
Total

Per Unit

Harga pokok produk dalam proses awal Rp 4.920


Biaya bahan baku

eq 40.

Rp 20.200

Rp 505

Biaya Tenaga kerja

eq 39,7

29.775

750

BOP

eq 39,7

37.315

940

Jumlah biaya dibebankan Dep 1

Rp 92.210

Rp 2.195

Perhitungan Biaya
HP Produk selesai ditrnasfer ke Dep.2:
HP persd. produk dlm proses (35x2.195)

Rp 4.920

Biaya penyele.produk dlm proses awal:


Biaya bahan baku

Biaya Tenaga kerja (60%x4.000x750)

1.800

BOP (60%x4.000x940)

2.256

Jumlah
HP produk dari produk sekarang 31.000x Rp2.195

Rp 8.976
68.045

Rp 77.021
Harag pokok produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku (9x100%x505)

Rp 4.545

Biaya Tenaga kerja (9x70%x750)

4.725

BOP (9x70%x940)

5.922
Rp 15.195

Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 1

Rp 92.216

Equivalensi:
Bhn:Pers.Prod.Dlm Proses awal
Prod. Selesai ditansfer Dep 2
Produk dalam proses akhir 100%x9 =

BTK: (100%-40%)x4 = 2,4

31
9

31
(70%x9)

= 6,3

40

39,7

PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN 2

Data produksi:
Produk dalam proses awal
Dimasukkan dalam proses bulan ini :

6 kg
36 kg
41 kg

Ditransfer ke Dep 2
Produk dalam proses akhir

38 kg
3 kg

Jumlah produk dihasilkan

41 kg
Biaya dibebankan pada

Departemen 2:
Total

Per Unit

Harga pokok produk dalam proses awal Rp 16.442


Biaya yang dikeluarkan sekarang;
HP produk diterima dep 1

eq:35

77.021

Biaya Tenaga kerja

38

37.068

BOP

36,8

44.340

1.205

Rp174.869

Rp 4.381

Jumlah biaya dibebankan Dep 1

Rp 2.201
975

Perhitungan Biaya
HP Produk selesai ditrnasfer ke gudang:
HP persd. produk dlm proses awal

Rp 16.442

Biaya penyele.produk dlm proses awal:


Biaya bahan baku

Biaya Tenaga kerja (80%x6x975)

4.680

BOP (40%x6x1.205)

2.892

Jumlah
HP produk dari produk sekarang 32.000x Rp4.381

Rp 24.014
140.192

Rp164.206
Harga pokok produk dalam proses akhir:
HP dari Dep 1 (3.000 x Rp 2.201)

Rp

6.603

Biaya Tenaga kerja (3x40%x975)

1.170

BOP (3x80%x1.205)

2.892

Rp 10.665
Jumlah biaya produsi dibebankan pada Dep 2

Rp 174.871

Equivalensi:
BTK:(80%x6)+32+3x40%= 38
BOP:(40%x6)+32+3x80%= 36,8

FULL COSTING

HASIL PENJUALAN
Rp 100,-

VARIABEL COSTING

Rp 100,-

HASIL PENJUALAN

HARGA POKOK PENJUALAN


30,-

60.-

HP PENJ. VAR.

Rp

(-)
LABA KOTOR
5,-

Rp 40,-

BI.ADM.VAR.

BIAYA KOMERSIAL
10,-

BI. PEMAS.VAR. Rp

25,-

Rp

(-)
LABA BERSIH
Rp 45,-

Rp 15,-

TOTAL BI.VARIABEL

LABA KONTRIBUSI
Rp
55,-

BIAYA TETAP
Rp 40,-

LABA BERSIH
Rp 15,-

HPP

HP PENJUALAN Variabel

Persediaan awal
Rp 20,Biaya Bahan baku

Rp
Rp 10,-

Biaya Tenaga Kerja


BOP ( V dan T)

25,-

Persediaan

Biaya bahan baku

35,-

Rp 10,-

Biaya Tenaga Kerja

25,-

awal

15

BOP Variabel

20
70,Rp 45,(+)
(+)
HP Produk siap dijual
Rp 65,-

Rp 95

Persediaan akhir
Rp 35

Rp 35

(-)

HP Produk siap dijual


Pertsediaan akhir

(-

)
HPP
30,-

Rp 60,-

HP PENJUALAN Variabel Rp

Biaya Komersial:

Biaya Tetap:

Biaya Adm Umum Rp 15,Biaya Pemasaran


20,-

BOP Tetap

10,-

Rp

Biaya Adm Umum Tet

Rp 25,-

5,

Biaya Pemasaran Tetap

15,Rp
40,-

PERBEDAAN FULL COSTING DAN


VARIABEL COSTING

Perlakuan biaya produksi


yang berperilaku tetap

1) Perhitungan HPP

Biaya Bhn. baku

Rp 10,-

Biaya bhn.baku

Rp

10,-

BTK Langsung

20,-

BTK Variabel

12,-

BOP Tetap

5,-

BOP Variabel

BOP Variabel

8,-

10,-

Rp 43,-

Rp 32,-

2) Laporan Laba-Rugi

Hsl Penj.

Rp 100,-

HPP

Laba kotor
Bi Adm

60,-)

Rp 40,-

Rp 10,-

Rp 100,-

Biaya Variabel:
Bi prod. Variabel Rp 30,Bi Pemas Variabel 20,-

Bi Pemas 15,-

Laba bersih

Hasil penjualan

Bi Adm&Umum

( Rp

25,-)

Rp

15,-

10,(Rp 60,-)

Laba Kontribusi

Rp 40,-

Biaya Tetap:
Bi.Prod Tetap

Rp 5,-

Bi Pemas Tetap

5,-

Bi Adm Um Tetap 5,(Rp 15,-)


Laba Bersih

Rp 25,-

AKUNTANSI BIAYA

STANDAR

Ditentukan Dimuka

Standar

Seharusnya

Pedoman pelaksanaan tugas

PROSEDUR:

Biaya Bahan Standar:


a. Kuantitas
b. Harga

Biaya Tenaga Kerja Standar:


a. Jam tenaga Kerja
b. Tarif Upah Standar

Biaya Overhead Pabrik (Anggaran)

a. Biaya Variabel
b. Tetap

Jenis Standar:
a. Standar Teoritis
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
c. Standar Normal
d. Pelaksanaan Terbaik

Analisis Selisih
(mengkaji penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar)
a. Model Satu selisih (gabungan selisih harga dan selisih kuantitas)
b. Model Dua selisih (selisih harga dan selisih kuantitas)
c. Model Tiga Selisih (selisih harga, selisih kuantitas dan selisih
harga/kuantitas

Contoh: (perhitungan selisih) :

PT Jaya yang memproduksi barang P memiliki data terkait bahan


baku:
Jenis Biaya
Bahan baku
Tenaga kerja

Q Standar
400 unit
100 jam

Q Sesungguh
500 unit
200 jam

Harga standar
Rp 20, 10,-

1. Analisis model Satu Selisih


a. Selisih Biaya bahan baku
(KSt-HSt) (KS x HS) = (400xRp 20) ( 500 x Rp 15) = Rp 500
L
b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
(JK St x Tarif St) ( JK S x Tarif S)
( 100 x Rp 10) (200 X Rp 20)= Rp 3.000,- Rugi
2. Metode Dua Selisih
a. Selisih Biaya bahan baku
(1) Selisih Harga Bahan Baku
(HSt- HS) x KS= Rp 20-Rp 15) X 500= Rp 2.500,- L
(2) Selisih Kuantitas Bahan Baku:
(KSt x KS) x HSt= (400 500) x Rp 20= Rp 2,000,- R
b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
(1) Selisih Tarif Upah
(Tarif USt -Tarif US) JKS= (Rp10 Rp 20)x 200= Rp 2.000,R
(2) Selisih Efisiensi Upah

Harga Ses
Rp 15, 20,-

(JKSt-JKS) Tarif USt= (100-200) Rp 10,- = Rp 1.000,- R


2. Model Tiga Selisih
a. Selisih Biaya Bahan Baku
(1) Selisih Harga Bahan Baku
(HSt-HS) x KSt= (Rp 20 - Rp15) x 400= Rp 2.000,-L
(2) Selisih Kuantitas Bahan Baku
(KSt-KS) x HS= (400-500)x Rp 15= Rp 1.500,- R
(3) Selisih Harga/Kuantitas bahan Baku
Tidak ada selisih
b. Selisih Biaya Tenaga Kerja
(1) Selisih tariff Upah
(TarifUSt-Tarif US)x JKSt= (Rp 10-Rp20) x100= Rp 1.000,R
(2) Selisih Efisiensi Upah
(JKSt-JKS) x TarifUSt= (100-200)x Rp 10=Rp 1.000,-R
(3) Selisih Tarif/Efisiensi Upah
(JKSt JKS)- (Tarif USt-Tarif US)=
(100-200) (Rp10-Rp 20)=Rp 1.000,- R

Catatan: HST:harga standar

HS

:harga sesunguhnya

KSt: kuantitas standar


sesungguhnya

KS

:kuantitas

Tarif USt:tarif upah Standar


sesungguhnya

Tarif US:tariff Upah

JKSt:jam kerja standar


sesungguhnya

JKS

:jam kerja

Soal UTS
1. PT PQR membeli 4 macam bahan baku seharga Rp 8.200,- dengan
rincian:
Jenis bahan
A
B
C
D
Total

Berat bahan
50
60
65
75

Harga/per kg
Rp 30, 40, 20, 40,-

Total harga
Rp 1.500, 2.400, 1.300, 3.000,Rp 8.200,-

Biaya angkutan yang dibayar untuk ke empat jenis bahan baku tsb Rp
1.640,Pertanyaan:
a. Susun jurnal untuk mencatat harga pokok bahan baku yang
dibeli tsb
b. Hitung harga pokok per kg tiap jenis bahanbaku tsb, ika biaya
angkutan dialokasikan kepada tiap jenis bahan baku berdasar
perbandingan kuantitasnya
c. Idem b di atas bila berdasarkan perbandingan harga beli
menurut faktur
2. PT ABC merupakan perushaan industri. Data mutasi persediaan
bahan baku a;

Persediaan bahan baku A pada 1 April 2005 terdiri dari:


700 kg @ Rp 2.000,-=Rp 1.400.000,300 kg @ Rp 2.400,-=Rp

720.000,-

Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama april 2005:

tgl
5-4
10-4
15-4
20-4

Transaksi
Pemakaian
Pembelian
Pembelian
Pemakaian
Jumlh pembelian

Kuantitas/kg
600
1.500
1.000
1.200

Harga beli/kg Jumlah


Rp 2.300, 2.500,-

Rp 3.450.000, 2.500.000,Rp 5.950.000,-

Pertanyaan:
a. susun jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku 5 april
2005, jika perusahaan menggunakan MPKP dan metode mutasi
persediaan dalam pencatatan biaya bahn baku
b. Hitung jumlah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi
april 2005, jika perusahaan menggunakan MPKP dan metode
persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku
c. Hitung harga pokok persediaan bahan baku akhir bulan, jika
perusahaan menggunakan rata-rata tertimbang dan metode
persediaan fisik dalam pencatatan biaya bahan baku
3. Susun struktur jurnar akuntansi biaya tenaga kerja pada saat:
a. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
b. Pencatatan utang upah
c. Pencatatan pembayaran upah kepada karyawan
d. Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara

--- selesai---

Anda mungkin juga menyukai