Anda di halaman 1dari 3

Konstruksi Indonesia 2016, Event Konstruksi Terbesar

Indonesia
http://www.pu.go.id/berita/11231/Konstruksi-Indonesia-2016,-Event-Konstruksi-TerbesarIndonesia

Kamis , 19 Mei 2016

Pemerintah Indonesia yang terus memfokuskan pada pembangunan infrastruktur telah


mengumumkan berbagai paket stimulus ekonomi yang signifikan dan komprehensif, yang
erat kaitannya dengan sektor infrastruktur. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan
salah satu pasar jasa konstruksi yang paling dinamis di dunia.
Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia berhasil menarik
investasi asing sebesar USD 59,9 miliar pada tahun 2015 dan menjadi negara terbaik di dunia
(setelah Cina). Sementara itu, di dalam negeri sendiri, 8 % dari APBN 2016 atau setara dengan
Rp 313,5 triliun dialokasikan untuk proyek-proyek infrastruktur.
Kami melihat peluang bisnis besar di sektor jasa konstruksi Indonesia,dikatakan Direktur
Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid
Toyib, saat jumpa pers terkait pelaksanaan acara Konstruksi Indonesia (KI) 2016 dan The Big 5
Construct Indonesia (19/5) di Jakarta.
Yusid mengatakan, Konstruksi Indonesia 2016 yang akan dilaksanakan bersamaan dengan
Indonesia Infrastructure Week 2016 pada tanggal 9-11 November di Jakarta Convention Center,
serta pameran internasional terkemuka The Big 5 Construct Indonesia 2016, menjadi sebuah
acara konstruksi dan bangunan terbesar di Indonesia.
Kedua acara besar ini menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan dari pemerintah
dan sektor swasta, dalam forum interaktif yang menampilkan berbagai proyek pemerintah dan
perusahaan pelaku industri konstruksi dan infrastruktur, baik nasional maupun internasional,
tambah Yusid.
Acara tersebut, tambah Yusid, juga mencakup ekspos dari pemerintah Indonesia untuk
menumbuhkan praktek-praktek terbaik di industri konstruksi yang dapat membawa peluang
bisnis baru terkait dengan proyek-proyek infrastruktur di masa mendatang.
Lebih lanjut, Yusid mengatakan bahwa di tahun 2015-2016, pihaknya menargetkan Rp 6 triliun
(USD 452 juta) untuk ekspor jasa konstruksi, lalu menargetkan Rp 15 triliun (USD 1.130 juta)
dari tahun 2015 hingga 2019.
Kami mendorong semua pemangku kepentingan di sektor ini untuk memfokuskan pada
peningkatan kapasitas badan usaha dan kompetensi tenaga kerja,tutur Yusid.

Para pelaku industri, melalui asosiasi yang terkait, diharapkan juga terus membenahi
kemampuan manajerial, meningkatkan keahlian teknis, dan terus mengadopsi teknologi yang
dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerjanya.
Dengan demikian, tidak saja Indonesia mampu bersaing lebih baik dengan negara-negara
ASEAN, tetapi di dalam negeri pun mampu menghasilkan proyek-proyek berkualitas yang dapat
membantu membangun negeri ini.
Konstruksi Indonesia 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR akan menghadirkan
berbagai alat berat dan teknologi mutakhir bagi industri konstruksi infrastruktur, The Big 5
Construct Indonesia akan menghadirkan produk-produk bangunan dan kosntruksi yang baru serta
inovatif dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk CPD (Continuing Professional
Development) bagi para tenaga ahli. Penggabungan kedua pameran konstruksi besar ini
menjadikannya sebagai acara sektor konstruksi kelas dunia terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Event Director DMG Events Ashley Roberts mengatakan bahwa bergabungnya The Big 5
Construct Indonesia dengan Konstruksi Indonesia pada tahun ini merupakan langkah tepat untuk
membawa acara ini ke skala internasional mengingat Indonesia diprediksi akan menjadi pasar
konstruksi terbesar ke-lima dunia pada tahun 2025.
Ini merupakan waktu yang menarik dan pameran ini memainkan peran penting dalam
menyediakan lingkungan professional bagi organisasi local dan internasional untuk melakukan
bisnis, menjalin kerjasama dengan pihak yang tepat dan pengalaman terbaik dalam dunia
konstruksi global,ujar Ashley.
Sementara itu, Sari S. Riana, Managing Director PT Infrastructure Asia yang telah menjadi mitra
Kementerian PUPR dalam menyelenggarakan acara ini sejak 2012 mengatakan bahwa acara
Konstruksi Indonesia dan The Big 5 Construct Indonesia akan dapat memberikan gambaran dan
solusi kebutuhan pembangunan sektor konstruksi.
Serta ajang alih teknologi untuk menghasilkan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur yang
berkualitas, dan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia, tambah Sari. **

Biro Komunikasi Publik

Kualitas Infrastruktur RI di Bawah Malaysia dan


Thailand
http://bisnis.liputan6.com/read/2042830/kualitas-infrastruktur-ri-di-bawah-malaysiadan-thailand

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/SMI mengeluhkan komitmen


pemerintah dalam menjalankan proyek infrastruktur yang direncanakan.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini mengatakan, dalam menjalankan proyek
infrastruktur yang menjadi tantangan terbesar bukan soal pendanaan. Akan tetapi soal komitmen
menjalankan proyek tersebut.
"Tantangan terbesar bukan pada pembiayaan, tapi kesiapan proyek untuk didanai, memerlukan
persiapan matang," kata Emma, kepada wartawan, di kantor SMI, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Emma menambahkan, komitmen tersebut adalah jaminan berupa undang-undang agar proyek
yang dibiayai dari skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) bisa tetap berjalan sampai masa
konsesi berakhir.
"Paradigma berpikir perlu Undang-undang memayungi stakeholder dengan nyaman," tutur
Emma.
Emma menuturkan, jika tidak ada jaminan komitmen maka infrastruktur Indonesia akan terus
tertinggal. Hal tersebut terlihat dari data World Economic Forum Global Competitives Report
2012-2013 yang menyatakan kuliatias infrastruktur Indonesia berada diskor 92 masih di bawah
Malaysia dan Thailand.
"Kalau kami lihat hampir seluruh sektor infrastruktur ketinggalan, makin terpuruk, kita terbalap
Malaysia, Thailand," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai