Makalah & Askep Stroke
Makalah & Askep Stroke
Ns. Ika Setyo Rini,M.Kep sebagai PJMK neurology yang telah bersedia
memberikan pengarahan terkait makalah pjbl ini.
Pihak lain yang ikut membantu kami baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Sekian dari kami, kami memohon maaf jika dalam kata-kata
Kelompok 1
Triger pjbl 1
Seorang laki-laki berusia 65 tahun adalah seorang pekerja pabrik
bangunan di kawasan industri terkenal. Klien baru saja bercerai dari
istrinya sedangkan anak satu-satunya memilih ikut ibunya. Klien suka
sekali merokok dan minum kopi setiap saat. Biasanya klien sarapan
hanya dengan segelas kopi dan rokok lalu berangkat kerja, jarang
makan pagi namun klien mengaku makan malamnya sangat banyak
dan sebagian besar adalah daging dan karbohidrat.
Suatu pagi Klien mengeluh tangan dan kakinya yang sebelah kanan
lemah dan tidak bisa menggerakkan, bicara pelo dan mulut mencong
kearah kanan. Riwayat penyakit dahulu klien mempunyai riwayat
tekanan darah tinggi, dan riwayat operasi BPH, DM (-), Jantung (-),
Stroke (-). Pada pemeriksaan fisik ditemukan data Vital Sign: TD 180/90
mmHg, Nadi 80 x/m, RR 20 x/m, Suhu Afebris, Kepala: Dalam Batas
Normal, Mata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, THT: Dalam
batas normal, Leher: JVP 5 2 cm H20, Kelenjar Getah: Tidak ada,
pembesaran, Dada: Simetris, Jantung : S1 S2 Normal, gallop (-), Paru:
vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), Perut: Supel, Nyeri tekan (-),
auskultasi ( N ), hati, limpa, ginjal dalam batas normal, Alat Kelamin :
(-), Anggota gerak/Kekuatan Otot :
1
1
4
4
sempurna,
sudut
nasolabial
kanan
dangkal,
VIII,
1. Definisi stroke
Stroke
adalah
suatu
bentuk
penyakit
kardiovaskular
yang
jaringan
otak
sehingga
mengakibatkan
seseorang
menderita
adalah
suatu
penyakit
defisit
neurologis
akut
yang
mortalitasnya.
Selain
itu,
tampak
adanya
kecenderungan
2. Etiologi stroke
Menurut Adam dan Victor (2009), penyebab kelaiana
pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan stroke
antara lain:
a. Thrombosis aterosklerosis
b. Transient iskemik
c. Emboli
d. Perdarahan hipertensi
e. Rupture dan sakular aneurisma
f.
arteriovena
Arteritis
atau
malformasi
antikoagulan
dan
trombolitik,
trombotik
trombositopenia
purpura,
Stroke
Penyebab
nonhemoragi
(iskemik)
Trombosis
Embolisme
Arteriosklerosis (tersering).
Vaskulitis : arteritis temporalis, poliarteritis
nodosa.
Robeknya arteri : karotis, vertebralis (spontan
atau traumatik).
Gangguna
darah
:
polisistemia,
hemoglobinopati (sel sabit).
Sumber di jantung : fibrasi atrium (tersering),
infrak miokardim, penyakit jantung reumatik,
penyakit kaput janutng, katup prostetik,
kardiomiopati iskemik.
Sumber tromboemboli aterosklerotik di arteri :
bifurkasio karotis komunis, arteri vertebralis
distal.
Keadaan hiperkoagulasi : kontrasepsi oral,
karsinoma.
Vasokontriks
Vasospasme
serebrum
(perdarahan subarachnoid).
setelah
PSA
Subpenyebab
intra
serebrum
hipersensitif
Perdarahan subarachnoid (PSA)
Terapi antikoagulan
Penyalahgunaan
kokain,
amfetamin
Perdarahan akibat tumor otak
Infrak hemoragik
Penyakit perdarahan sistemik
3. Epidemiologi stroke
Menurut WHO, ada 15 juta polpulasi terserang stroke setiap
tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian
rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. Sekitar 795.000
orang di USA mengalami stroke setiap tahunnya, sekitar 610.000
mengalami serangan stroke yang pertama dan 185.000 merupakan
stroke yang berulang. Stroke juga merupakan penyebab 134.000
kematian per tahun (Goldstein dkk, 2011). Saat ini ada 4 juta orang di
Amerika yang hidup dengan keterbatasan fisik akibat stroke dan 1530% diantaranya menderita cacat menetap (kochaneck dkk, 2011).
Tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke di Amerika dan
setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke.
Stroke menduduki posisi ketiga di Indonesia setelah
penyakit jantunng dan kanker. Sebanyak 28,5% penderita stroke
meninggal dunia. Sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun
total hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke
atau kecacatan. Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyebutkan
bahwa 63,52 per 100.000 penduduk Indoneisa berumur diatas 65tahun
ditaksir menderita stroke.
4. Patofisiologi stroke
Otak merupakan jaringan yang memiliki tingkat metabolisme
paling tinggi. Meskipun massa yang dimiliki hanya sekitar 2 % dari
massa keseluruhan tubuh, jaringan otak menggunakan hingga 20 %
dari total curah jantung (Wahjoepramono, 2005). Aliran darah yang
membawa glukosa dan oksigen ke otak sangat penting bagi kehidupan
dan metabolisme sel-sel otak. Sel otak yang tidak dialiri aliran darah
yang membawa glukosa dan oksigen dapat rusak bahkan menjadi
mati.
seperti
hilangnya
elastisitas
dan
menyempitnya
lumen
hiperlipidemia
(kadar
kolesterol
darah
yang
tinggi).
Risiko
sesuai
dengan
pertambahan
usia,
maka
tidak
terjadi
berbagai
komplikasi
perdarahan
otak
yang
otak
keluar
tekanan
dan
ke
intrakranial,
pembuluh
berbagai
edema
darah,
arah.
Oleh
otak,
kompresi
gejala fokal
Berikut merupakan
Mungkin
Penggunaan
Penyakit
Hipertensi
Konsumsi
kontrasepsi oral
penyakit
alkohol yang
Diet
jantung
berlebihan
tipe
TIA
Penggunaan
kepribadian
hematokrit
narkoba
Lokasi
yang
( kokain,
geografis
meningkat
amfetamin )
Musim
Diabetes
Usia
Iklim
mellitus
Seks
faktor sosial
Penyakit sel
Ras
ekonomi
sabit
Faktor keluarga
aktivitas fisik
Konsentrasi
dan genetik
Kegemukan
fibrinogen
Lipid darah
tinggi
abnormal
Sakit kepala
migrain dan
setara migrain
karotis bruit
normal,
melainkan
berbagai.
kebanyakan
ahli
setuju,
bahwa
diperkirakan
20.000 sampai
50.000 stroke
mungkin dicegah setiap tahun jika semua orang dengan kondisi ini
memiliki terapi obat profilaksis.
c. Merokok
Merokok memfasilitasi aterosklerosis dan merupakan faktor resiko
independen untuk stroke yang dihasilkan dari gumpalan. Hal ini juga
tampaknya
menjadi
resiko
untuk
stroke
yang
mengakibatkan
40
batang
rokok
sehari
memiliki
dua
kali
risiko
stroke
merokok.
Lima
tahun
setelah
mereka
berhenti,
menambah
resiko.
Meskipun
pengobatan
diabetes
belum
darah;
meminimalkan
dosis
efek
ini.
rendah
Karena
persiapan
penelitian
estrogen
tidak
diduga
menemukan
peningkatan risiko saat stroke atau serangan jantung pada wanita yang
sebelumnya menggunakan kontrasepsi oral, diyakini bahwa pil tidak
mempromosikan aterosklerosis. Beberapa penelitian retrospektif telah
menyarankan bahwa penggunaan kontrasepsi oral dikaitkan dengan
peningkatan
risiko
stroke,
sedangkan
penelitian
lain
hanya
Usia
selagi
berjalan,
pusing
bergoyang,
hilangnya
nyeri
dirongga
kepala
berat,mual,muntah,dan
subarachnoid
pada
pemeriksaan
adanya
fungsi
darah
lumbal
pebicaraan
mngeluarkan
diantaranya
-
orang
perkataan
tidak
kerusakan otak.
Alexia adalah
lain,
dengan
memiliki
hilangnya
arti,
namun
lancer,
massih
walau
tergantung
kemampuan
mampu
sebagian
dari
luasnya
membaca
karena
alexia.
Agraphia adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya
kerusakan otak.
Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal
gerakan-gerakan
tertentu.
Kelainan
ini
sering
melaksanakan
bermacam
perintah
yang
kerusakan
pada
kortex
motor
dan
premotor
dari
bicara.
Amnesia adalah gangguan mengingat yang dapat terjadi pada
trauma capitis, infeksi virus, stroke, anoxia dan pasca operasi
Price
dan
Wilson
(2005),
salah
satu
dari
Terapi
bedah menurut Price dan Wilson terdiri dari beberapa intervensi yaitu:
a. Dekompresi Bedah
Prosedur
ini,
salah
satu
sisi
tengkorak
diangkat
(suatu
ini
dilakukan
untuk
memperbaiki
sirkulasi
otak.
arteri
atau
adanya
titik
oklusi/
ruptur.
2.
CT-scan:
ada
thrombosis,
emboli
serebral,
dan
TIA
(Transient
yang
arteriovena.
arteriovena.
penyakit
mengalami
5.
6.
infark,
hemoragik,
Ultrasonografi Doppler:
EEG
didasarkan
malformasi
mengidentifikasi
(Electroencephalography):
pada
dan
gelombang
otak
penyakit
mengidentifikasi
dan
mungkin
yang
meluas,
kalsifikasi
karotis
interna
terdapat
pada
thrombosis serebral.
9. Komplikasi stroke
Komplikasi stroke meliputi hipoksia serebral, penurunana aliran darah
serebral,dan luasnya area cedera.
a) Hipoksia Serebral
Hipoksia serebral diminimalkan dengan member oksigenasi
darah adekuat ke otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan
oksigen yang dikirimkan ke jaringan. Pemberian oksigen suplemen dan
mempertahankan hemoglobin serta hematokirit pada tingkat dapat
diterima akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi jaringan.
b) Aliran Darah Serebral
Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah
jantung dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat
(cairan intravena) harus menjamin penurunan viskositas darah dan
memperbaiki aliran darah serebral. Hipertensi atau hipotensi ekstrem
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATA
Ds : riwayat tekanan
darah tinggi
Do : vital sign : TD 180/90
perfusi
thrombus,
mmHg, Nervus
Cranial N I : sulit
N
Perubahan
jaringan
serebral
emboli serebral
dinilai, N V : sensorik
: (dahi, pipi, dagu)
O2 serebral
perubahan perfusi
jaringan serebral
tertinggal, N X II :
deviasi lidah (+)ke
kiri sulit dijulurkan,
Bisep / +, Trisep
/ +, Refleks
patologis: babinski
+/+, Sensorik ; rasa
raba, suhu, nyeri
sulit dinilai.
DS : klien mengeluh
tangan dan kakinya
Trombus
digerakkan.
DO : Bisep / +, Trisep
, emboli serebral
/ +, Refleks patologis:
babinski +/+
Kelemahan
mobilitas fisik
O2 serebral
Infark jaringan serebral
Hemisfer kiri
hemiplagi kanan
kelemahan fisik
organ mobilitas fisik
Kelemahan mobilitas
DS :
klien mengeluh tangan
fisik
Rokok, kopi, daging,
Gangguan
lifestyle
komunikasi
verbal
Trombus,
bisa digerakkan.
emboli serebral
DO :
bicara pelo dan mulut
mencong kearah kanan, N
V : sensorik : (dahi, pipi,
Hemisfer kiri
disfonia (+),
Afasia
Gangguan komunikasi
verbal
dengan
kerusakan
dengan
kerusakan
neuromuscular
3. kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan
sistem syaraf pusat
Rencana Asuhan Keperawatan
Indikator
.
1.
2.
3.
4.
5.
situasi
Tekanan darah
Nadi
Orientasi kognitiv
:
:
:
:
:
Severely Compromised
Substantially Compromised
Moderately Compromised
Mildly Compromised
Not Compromised
1.
2.
3.
4.
Memonitor
Memonitor
Memonitor
Memonitor
adanya tremor.
5. Memonitor tonjolan lidah.
6. Memonitor karakter bicara : kelancaran, pemahaman kata, dan
pemahaman kata-kata sulit
7. Memonitor respon babinski.
8. Meningkatkan frekuensi monitoring neurology.
Indikator
Balance
Maintenance of posture
Babinskis reflex
Deep tendon reflexes
Purposeful movement on
command
Keterangan :
1
2
3
4
5
:
:
:
:
:
Never Demonstrated
Rarely Demonstrated
Sometimes Demonstrated
Often Demonstrated
Consistently Demonstrated
NIC
:
:
:
:
Severely
Substantially
Moderately
Mildly
hobi.
5. Minta klien untuk mengikuti perintah sederhana, ulangi dengan
kata/kalimat yang sederhana.
6. Berikan metode komunikasi alternative seperti menulis di papan tulis
atau menggambar.
7. Tunjukkan objek dan minta pasien untuk menyebutkan nama benda
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
lawrence
m.
STROKE,
(online),
(http://doc.med.yale.edu/heartbk/18.pdf , diakses pada tanggal
15 November 2015 pukul 15.00 WIB).
Bulechek, Gloria M dkk. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC)
sixth edition. Amerika: Elsevier Inc.
Brass,