Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Termodinami
ka Terapan
Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel
Fakultas
Fakultas Teknik

Program
Studi

Teknik Mesin

Tatap
Muka

02

Kode MK

Disusun Oleh

13031

Yudhi Chandra Dwiaji, ST., MT.

Abstract

Kompetensi

Sesi ini membahas tentang


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Mahasiswa dapat mengetahui prinsip


kerja PLTD

Pembahasan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga
mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit
(SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk
mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi
Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu
sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam
pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya. Untuk
mempermudah dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para teknisi harus mempunyai
dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap melakukan
pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap komponen yang berada dalam
mesin, sesuai dengan konstruksinya.
Yang dimaksud dengan Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat
bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem
untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga
mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya.dan seterusnya
tenaga mekanis tersebut oleh generator diubah menjadi tenaga listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel cocok untuk lokasi dimana pengeluaran bahan bakar
rendah, persediaan air terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batubara dan
semua beban besarnya adalah seperti yang dapat ditangani oleh mesin pembangkit dalam
kapasitas kecil serta dapat berfungsi dalam waktu yang singkat.
Kegunaan dari suatu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PTLD) adalah penyedia daya listrik
yang dapat berfungsi untuk :
a) Sebagai unit cadangan yang dijalankan pada saat unit peinbangkit utama yang ada
tidak dapat mencukupi kebutuhan daya listrik.
b) Sebagai unit pembangkit yang menyuplai listrik selama 24 jam atau sebagai pemikul
beban tetap. Sifat pengoperasian harus pada beban dasar yang berkapasitas
201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

tertinggi dan tidak dipengaruhi oleh frekuensi beban tetap. Hal ini memungkinkan
juga bila pasokan dapat mengalami gangguan.
c) Sebagai unit beban puncak atau Peak Load. Bila PLTD dioperasikan pada beban
puncak. biasanya dalam waktu yang tidak lama. Karena dapat berfungsi untuk
menaikkan tegangan yang turun pada saat beban puncak.

Sebagai unit cadangan yang dijalankan saat keadaan darurat , saat terjadi pemadaman
pada unit pembangkit utama. Bila terjadi yang mengakibatksn gangguan pada total seluruh
jaringan listrik maka PLTD dapat beroperasi tanpa bantuan tegangan dari luar dan langsung
mengisi tegangan serta menanggung beban listrik dengan cepat serta membutuhkan
perhatian yang sedikit.
Sedangkan keuntungan yang didapat daripada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
adalah :
- Investasi modal relatif rendah.
- Waktu pembangunan relatif singkat.
- Disain dan instalasi yang sederhana.
- Bahan bakar yang cukup murah.
- Dapat dijalankan dan dihentikan dengan cepat.

Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan pilihan yang sesuai untuk PLTD antara lain :
- Jarak dari beban dekat.
- Pondasi.
- Pengangkutan bahan bakar.
- Kebisingan dan kesulitan lingkungan.
- Persediaan areal tanah dan air.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) oleh
karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar
kedalam udara bertekanan dan temperature tinggi, sebagai akibat dari proses didalam
ruang baker kepala silinder.

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin yang biasanya
dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine) oleh karena cara penyalaan
bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api (listrik).
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak mengandung
komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari pada itu pemakaian bahan
baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada motor bensin, sedangkan harganyapun
lebih murah sehingga penggunaan motor diesel umumnya lebih hemat dari pada motor
bensin sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel
umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor
diesel harus dibuat dengan konstruksi dan berat yang lebih besar.

PRINSIP KERJA PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)


Bagian-bagian utama dari motor diesel adalah sebagai berikut:

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

a.

Kepala silinder (cylinder head).

b.

Blok mesin (engine block).

c.

Karter (carter/oil pan).

Prinsip kerja dari sebuah PLTD didasarkan pada siklus udara tekanan konstan (siklus
Diesel) sebagai berikut:
a.

Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan.

b.

Langkah isap (0 1) merupakan proses tekanan konstan.

c.

Langkah kompresi (1 2) ialah proses isentropic.

d.

Proses pembakaran pada tekanan konstan (2 3) dianggap sebagai proses

pemasukan kalor.
e.

Langkah kerja (3 4) ialah proses isentropic.

f.

Proses pembuangan (4 1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada

volume konstan.
g.

Langkah buang (1 0) ialah proses tekanan konstan.

h.

Siklus dianggap tertutup artinya siklus berlangsung dengan fluida kerja yang sama.

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Secara keseluruhan, Pembangkit Listrik tenaga Diesel atau PLTD adalah suatu stasiun
pembangkit tenaga, di mana sebagai penggerak mulanya adalah sebuah mesin diesel yang
mendapat energi dari bahan bakar cair yang dikenal sebagai minyak solar, dan merubah
energi tersebut menjadi energi mekanik dan dikopel dengan sebuah generator untuk
mengubah energi mekanik dari mesin diesel menjadi energi listrik.
Kebanyakan mesin diesel siklus operasinya empat langkah, karena lebih efisien
dibandingkan dengan mesin dua langkah. Diesel mendapatkan daya dari hasil pembakaran
bahan bakar di dalam silinder mesin atau dengan kata lain proses kerja ini ini disebut siklus
Otto yang ditemukan oleh insinyur jerman bernama Otto pada tahun 1876. pembakaran
bahan bakar tersebut menghasilkan kenaikan temperatur dan tekanan di dalam silinder
mesin. Dan tahanan yang dibangkitkan mendorong piston yang terdapat pada silinder
mesin.
Daya mekanik yang dibangkitkan, diteruskan ke batang engkol (connecting rod), yang
dipasang pada poros engkol (crank shaft) untuk meneruskan daya dari piston ke poros yang
digerakkan.
Demikian siklus berlangsung secara terus didalam operasinya sebuah motor diesel yang
digunakan untuk menggerakkan generator yang menghasilkan energi listrik.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga diesel ini digunakan beberapa alat bantu
(auxiliary equipments) untuk membantu proses motor diesel berjalan dengan baik, seperti:
a.

Sistem pelumas (lube oil system).

b.

Sistem bahan bakar (fuel system).

c.

Sistem pendingin (cooler system).

d.

Sistem udara kontrol (air control system).

e.

Sistem hidrolik (hydraulic system).

f.

Sistem udara tekan (air pressure system).

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fuel tank
Fuel oil separator
Daily tank
Fuel oil booster
Diesel motor
Turbo charge : menaikkan efficiency udara yang dicampur dengan bahan bakar dan

menaikkan tekanan serta temperaturnya


7. Air intake filter
8. Exhaust gas silencer
9. Generator
10. Main transformer
11. Transmission Line
Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik
Proses pembangkitan tenaga listrik dalam prinsipnya merupakan konversi energi primer
menjadi energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini dikonversi
oleh generator menjadi tenaga listrik. Proses demikian menimbulkan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Penyediaan energi primer.
Energi primer untuk pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan bakar
meliputi : pengadaan, transfortasi dan penyimpangan, terutama yang memerlukan perhatian
terhadap resiko kebakaran.
2. Penyediaan air pendingin

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat termal seperti PLTU dan PLTD. PLTU
dan PLTD dengan daya terpasang di atas 25 MW banyak yang dibangun di daerah pantai
karena membutuhkan air pendingin dengan jumlah yang besar sehingga pusat listrik ini
dapat menggunakan air laut sebagai pendingin. Untuk unit-unit PLTD yang kecil, di bawah 3
MW, pendinginnya dapat menggunakan udara dengan menggunakan radiator.
3. Masalah limbah
PLTU batubara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dengan asap yang mengandung
gas SO2, CO2 dan NOx. Semua PLTU mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow
down). PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa minyak pelumas. PLTA tidak
menghasilkan limbah, malah limbah dari masyarakat yang masuk kesungai penggerak PLTA
sering menimbulkan gangguan pada PLTA.
4. Masalah kebisingan Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :
- Mempertahankan efisiensi
- Mempertahankan keandalan
- Mempertahankan umur ekonomis
5. Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
- Bagian-bagian yang bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap (piston ring) dan engselengsel.
- Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda seperti : penukar
panas (heat exchanger) dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik.
6. Gangguan dan kerusakan
Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga (PMT) membuka (trip)
diluar kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan
sesungguhnya adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir, dan
tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan
(misalnya yang disebabkan petir) yang terjadi berkal-kali akhirnya mengakibatkan alat
(misalnya transformator ) menjadi rusak.
7. Pengembangan pembangkit

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pada umumnya, pusat lstrik yang berdiri sendiri maupun yang ada dalam sistem
interkoneksi memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan karena beban yang dihadapi
terus bertambah sedangkan di pihak lain pihak unit pembangkit yang ada menjadi semakin
tua dan perlu dikeluarkan dari operasi.
8. Perkembangan teknologi pembangkit
Perkembangan teknologi pembangkit umumnya mengarah pada perbaikan efisiensi dan
penemuan teknik konversi energi yang baru dan penemuan bahan bakar baru.
Perkembangan ini meliputi segi perangkat keras (hardware) seperti komputerisasi dan juga
meliputi segi perangkat lunak ( software) seperti pengembangan model-model matematika
untuk optimasi.

Mutu Tegangan Listrik


Dengan makin pentingnya peranan tenaga listrik dalam keidupan sehari-hari, khususnya
bagi keperluan industri,maka mutu tenaga listrik juga menjadi tuntutan yang makin besar
dari pihak pemakai tenaga listrik.
Mutu tenaga listrik ini meliputi:
a. Kontinuitas penyediaan;apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang tahun.
b. Nilai tegangan ; apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
c. Nilai frekuensi ; apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
d. Kedip tegangan ; apakah besarnya dan lamanya masih dapat diterima oleh pemakai
tenaga listrik.
e. Kandungan harmonisa ; apakah jumkahnya masih dalam batas-batas yang dapat ditrima
oleh pemakai tenaga listrik.

Transmisi dan Distribusi


Apabila saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat
beban dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi membagikan tenaga listrik
tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah.

201
6

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan


tegangan antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator tegangan tersebut
dinaikkan menjadi 150-500 kV. Saluran tegangan Tinggi (STT) menyalurkan tegangan listrik
menuju pusat penerima, disini tegangan diturunkan menjadi tegangan subtransmisi 70 kV.
Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan menuju trafo
distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui trafo distribusi yang
tersebar diberbagai pusat-pusat beban, tegangan distribusi primer ini diturunkan menjadi
tegangan rendah 220/380 V yang akhirnya diterima pihak pemakai.

201
6

10

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
1. Abdul Kadir, Prof, Pembangkit Tenaga Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990
2. Djiteng Marsudi, Ir, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Balai Penerbit Dan Humas ISTN
3.
4.
5.
6.
7.

Bhumi Srengseng Indah, Jakarta, 1990.


Djiteng Marsudi, Ir, Pembangkitan Energi Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.
Neno Suhana, Rangkaian Kontrol Genset Seri Teknik, Penerbit ITB, Bandung, 2002.
P. Shlyakhin, Turbin Uap Teori Dan Rancangan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1990.
Sumanto, MA, Drs, Mesin Sinkron, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1996.
Woodruff and Lammers, Steam Plant Operation, McGraw-Hill Book Company, New
York, 1984.

201
6

11

Termodinamika Terapan
Yudhi Chandra Dwiaji ST., MT.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai