Disusun Oleh :
Nama : Whinda Arum Sekarwati
NIM
: P1337420114037
Kelas : 2 A1
Pembimbing :
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal
dari sum sum tulang yang ditandai oleh proliferasi sel sel darah putih
dengan manifestasi adanya sel sel abnormal dalam darah tepi. Pada
leukemia ada gangguan dalam pengaturan sel leukosit. Leukosit dalam
darah berploriferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinya
pun menjadi abnormal. Oleh karena proses tersebut fungsi fungsi lain
dari sel darah merah normal terganggu hingga menimbulkan gejala
leukemia yang dikenal dalam klinik.
Acute Myelogenous Leukemia (AML) adalah salah satu jenis
leukemia, dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid sehingga
ditemukannnya sel mieloid seperti granulosit, monosit imatur yang
berlebihan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3. Etiologi
Seperti halnya leukemia jenis ALL (Acute Lymphoid Leukemia),
etiologi AML sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, diduga
karena virus (virus onkogenik) dan merupakan kombinasi atau interaksi
dari berbagai factor. Faktor presdiposisi yang dapat menyebabkan
terjadinya AML adalah :
a. Faktor Endogen
1) Keturunan
Resiko terjadinya AML meningkat pada kembar identik penderita
AML, demikian pula pada saudara lainnya.
2) Kelainan Kromosom
Resiko AML meningkat pada penderita kelainan kromosom seperti
sindrom Down, anemia fanconi, sindrom kleinfelter, sindrom
bloom, sindrom turner, dan wiskott aldrich.
3) Defisiensi Imun
Sistem
imunitas
tubuh
memiliki
kemempuan
untuk
5. Pathways
6. Manifestasi Klinis
a. Hipertrofi ginggiva
b. Kloroma spinal (lesi massa)
c. Lesi nekrotik atau ulserosa perirekal
d. Hepatomegali dan splenomegali (pada kurang lebih 50% anak)
e. Kelelahan (fatigue). Jika leukosit yang abnormal menekan sel-sel
darah merah, maka anemia dapat terjadi. Kelelahan merupakan akibat
dari kedaan anemia tersebut. Proses terapi Leukemia juga dapat
meyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.
f. Rasa sakit (pain). Rasa sakit pada leukemia dapat timbul dari tulang
atau sendi. Keadaan ini disebabkan oleh ekspansi sum-sum tulang
dengan leukosit abnormal yang berkembang pesat.
g. Manifestasi klinik seperti ALL , yaitu :
1) Anemia, perdarahan, dan infeksi : demam, letih, pucat, anoreksia,
petekia dan perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen
yang tidak jelas, berat badan menurun, pembesaran dan fibrosis
organ-organ
sistem
retikuloendotelial
(hati
limpa,
dan
limfonodus)
2) Peningkatan tekanan intrakranial karena infiltrasi meninges : nyeri
dan kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas, letargi, muntah, edema
papil, koma.
3) Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian
sistem yang terkena; kelemahan ekstremitas bawah, kesulitan
berkemih, kesulitan belajar, khususnya matematika dan hafalan
yang merupakan efek samping lanjut dari terapi. (Suriadi & Rita
Yuliani, 2006)
7. Komplikasi
AML dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu :
a. Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah
(trombositopenia) pada keadaan Leukemia dapat mengganggu proses
dapat
menyebabkan
clot
yang
abnormal
dan
mengakibatkan stroke.
d. Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan leukemia adalah
abnormal, tidak menjalankan fungsi imun yang seharusnya. Hal ini
menyebabkan pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu
pengobatan leukemia juga dapat menurunkan kadar leukosit hingga
terlalu rendah, sehingga sistem imun tidak efektif.
e. Koagulopati Intravaskuler Diseminata (KID/DIC)
(Suriadi & Rita Yuliani, 2006)
8. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Ngastiyah, (2007) pemeriksaan yang dilakukan pada penderita
leukemia adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah Tepi
Gejala yang terlihat pada darah tepi berdasarkan pada kelainan sum
sum tulang yaitu adanya pansitupenia, lifositosis yang terkadang
menyebabkan gambaran darah tepi terdapat sel blas yang
merupakan gejala patonomenik untuk leukemia.
2) Kimia Darah
Dari hasil pemeriksaan kimia darah biasanya terdapat kolesterol
rendah, asam urat dapat meningkat dan hipogamaglobinemia.
3) Sum sum Tulang
Dari pemeriksaan sum sum tulang dapat ditemukan gambaran
yang hanya terdiri dari sel limfopeutik patologis. Pada AML selain
gambaran tersebut terdapat pula adanya liatus leukemia yaitu
keadaan yang diperlihatkan sel blas (mieblas), beberapa sel tua
(segment) dan sangat kurang bentuk pemotongan sel yang berada
diantaranya (promielost, mielosil, metamielosit dan sel batang).
b. Biopsi Limpa
Dari hasil pemeriksaan ini akan terlihat proliferasi sel leukemia dan sel
f.
g.
h.
i.
immature
PTT : memanjang
LDH : mungkin meningkat
Asam urat serum : mungkin meningkat
Muramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut dan
mielomonositik
j. Copper serum : meningkat
k. Zink serum : menurun
l. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan
m. Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat
n. Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
o. Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat
diagnosis.
p. Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan
tulang.
q. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.
r. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.
9. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1) Observasi
a) Ukur dan pantau status hemodinamik setiap 4 jam
b) Observasi adanya demam dan tanda-tanda infeksi.
c) Kaji fungsi pernafasan setiap 4 jam jika masih ada gejala-gejala
bila masih ada jika tidak ada lakukan setiap 8 jam.
d) Kaji adanya perubahan-perubahan status mental setiap 8 jam
e) Observasi adanya tanda-tanda perdarahan minor seperti
ptechiae, ekimosis, infeksi konjungtiva, epistaksis, perdarahan
gusi, perdarahan pada daerah pungsi, bercak vagina.
f) Observasi adanya perdarahan nyata atau samar pada urine,
feces
2) Pencegahan Infeksi
a) Tempatkan pasien di ruang isolasi.
b) Hati-hati melakukan tindakan yang dapat menyebabkan trauma
pada kulit atau membran mukosa.
c) Hindari pemakain termometer rectal karena beresiko melukai
anus.
d) Hindari pemberian makanan yang meningkatkan kolonisasi
bacterial pada traktus GI seperti sayuran mentah, daging yang
belum matang.
e) Bantu klien melakukan oral hygiene.
f) Pertahankan pasien untuk tetap tirah baring jika terjadi
perdarahan
3) Pendidikan Kesehatan
a) Ajarkan keluarga cara mencuci tangan yang baik serta
menghindari
sumber-sumber
infeksi
seperti
lingkungan,
Kaji adanya
yaitu
nafsu makan.
Mangkaji makanan kesukaan, pantangan atau alergi yang ada.
Mengkaji apakah menggunakan suplemen makanan.
Mengkaji apakah menggunakan obat diet tertentu.
Mengkaji perubahan berat badan yang terjadi.
Biasanya klien dengan leukemia mengalami penurunan nafsu
makan, sehingga berat badannya juga menurun terjadi disfagia,
distensi
abdomen,
penurunan
bising
usus,
splenomegali,
apa
yang
diinginkannya.
c) Mengkaji sejauh mana klien harus berusaha untuk mendaptkan apa
yang diinginkan.
d) Mengkaji bagaimana penanganan klien tentang stress yang
mungkin ia hadapi.
11) Nilai- Kepercayaan
a) Mengkaji agama klien.
b) Sejauh mana ia taat pada agama yang ia anut.
g. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1) Keadaan Umum
Keadaan umum pada penderita leukemia tampak lemah, kesadaran
bersifat composmentis selama belum terjadi komplikasi.
Tekanan darah : tidak normal (TD normal 120/80 mmHg), nadi :
kemungkinan normal atau dapat meningkat, suhu : meningkat jika
terjadi infeksi, RR : Dispneu, takhipneu.
2) Kepala
Bentuk kepala, keadaan kulit kepala, pertumbuhan rambut, distribusi
rambut dan warna rambut, lesi, nyeri tekan.
3) Mata
Kesimetrisan bentuk mata antara kiri dan kanan, reflek pupil terhadap
cahaya, warna konjungtiva, warna kornea, reflek blinking, dan
ketajaman penglihatan. Pada penderita leukemia akan ditemukan
konjungtiva yang anemis, dan sclera penderita leukemia akan terlihat
tidak ikterik.
4) Telinga
Bentuk (simetris / tidak), fungsi pendengaran, keadaan ( lesi, nyeri
tekan, peradangan, serumen). Pada penderita leukemia biasanya tidak
ditemukan kelainan.
5) Hidung
Bentuk (simetris / tidak), warna mukosa hidung, fungsi penciuman.
Pada penderita leukemia memiliki pemeriksaan hidung yang normal.
6) Mulut
Keadaan mulut (bersih / tidak), keadaan lidah (kering / basah, kotor),
reflek menelan, reflek muntah, reflek hisap, mukosa bibir (kering /
lembab), sianosis (ada / tidak) disekitar mulut. Biasanya pada
penderita leukemia, ditemukan bibir pucat, sudut sudut bibir pecah
pecah.
7) Leher
Bentuk, vena jugularis (normalnya 2-5), keadaan kelenjar limfe,
kelenjar tiroid dan kedudukan trakhea. Pada penderita leukemia tidak
mengalami pembesaran kelenjar tiroid.
8) Dada
Inspeksi ukuran, kesimetrisan, dan gerakan dada.
a) Paru-paru
Inspeksi : kesimetrisan kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi,
biasanya normal.
Palpasi : vokal femoris teraba, simetris kiri dan kanan.
Perkusi : sonor
Auskultasi : biasanya bunyi nafas vesikuler.
b) Jantung
Inspeksi : iktus terlihat atau tidak, inspeksi kesimetrisan. Pada
penderita leukemia, iktus terlihat
Palpasi : raba iktus kordis. Normalnya, iktus teraba.
Perkusi : tentukan batas jantung.
Auskultasi : terdengar bunyi jantung 1 dan 2, normal.
9) Abdomen
Inspeksi : apakah dinding abdomen mengalami memar, bekas operasi,
dsb.
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : palpasi apakah ada nyeri tekan, hepar teraba atau tidak.
Biasaya terdapat nyeri tekan, dan hepar akan teraba biasanya terjadi
pembesaran limpa dan hepar.
Perkusi : lakukan perkusi, biasa didapat bunyi tympani untuk semua
daerah abdomen
10) Genetalia dan Anus
Keadaan genetalia, kebersihan anus, adanya lesi / tidak, adanya luka /
tidak
11) Eksremitas
Inspeksi bentuk dan kesemetrisan, palpasi adanya nyeri tekan pada
ekstremitas atas dan bawah. Biasanya pada penderita leukemia akan
mengalami nyeri pada tulang dan persendian.
(Lawrence, 2008).
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen fisikal (pembesaran organ/ nodus
limfe, infiltrasi sumsum tulang oleh sel leukemik, agen kimia
pengobatan leukemik)
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer berhubungan
dengan
perdarahan
berhubungan
(trombositopenia)
5. Risiko syok hipovolemik
dengan
berhubungan
koagulopati
dengan
inheren
hematopoesis
DAFTAR PUSTAKA
Betz, CL & Sowden, LA. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. 2007.
Jakarta : EGC.
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong/Donna L. 2008. Wong... [et.al] ;
Alih Bahasa, Agus Sutarna, Neti Juniarta, H.Y. Kuncara.Ed-6:
Jakarta : EGC.
Brough,Hellen,et al. 2007.Rujukan Cepat Pediatri dan Kesehatan Anak.
Jakarta: EGC.4.
Ngastiyah. 2007.Perawatan Anak Sakit.Ed.2. Jakarta: EGC.
Suriadi, Rita Yuliani. 2006. Asuhan keperawatan pada Anak.Ed.2.
Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya