Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural. Dasar hukum AMDAL
adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup".
Dokumen AMDAL terdiri dari :
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau
kegiatan
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dan atau kegiatan
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
Pilihan Bahasa
Berita
Peraturan
Program
Program
Pelayanan Terpadu
Penaatan Hukum
Proper
Pengelolaan Limbah B3
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati
Balai Kliring Keamanan Hayati
Publikasi
Artikel
Kajian
Pengumuman
Perpustakaan
Tentang Kami
Tentang Kami
o Organisasi
o Sejarah KLH
o Visi Misi
o Profile Menteri
Kontak
Kontak Kami
o Kontak
Amdal
10 Dec 2009 12:55 WIB
Tiga dokumen (ANDAL, RKL dan RPL) diajukan bersama-sama untuk dinilai oleh Komisi
Penilai AMDAL. Hasil penilaian inilah yang menentukan apakah rencana usaha dan/atau
kegiatan tersebut layak secara lingkungan atau tidak dan apakah perlu direkomendasikan
untuk diberi ijin atau tidak.
Apa guna AMDAL?
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau
kegiatan
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dan atau kegiatan
Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau kerap juga
disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Identitas pemrakarsa
Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan
menyusun UKL-UPL (lihat penapisan Keputusan Menteri LH 17/2001). UKL-UPL
dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologi dalam pengelolaan limbahnya.
AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Wajib
Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan
hidup (RKL-RPL) sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di
bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban AMDAL,
untuk kasus seperti ini kegiatan tersebut dikenakan Audit Lingkungan Hidup Wajib sesuai
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Audit Lingkungan yang Diwajibkan.
Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana
kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat
kondisi-kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun Audit
Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru.
AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Sukarela
Kegiatan yang telah memiliki AMDAL dan dalam operasionalnya menghendaki untuk
meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit
lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat
internal. Pelaksanaan Audit Lingkungan tersebut dapat mengacu pada Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan Audit
Lingkungan.
Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi kegiatan-kegiatan yang wajib
AMDAL tidak secara otomatis membebaskan pemrakarsa dari kewajiban penyusunan
dokumen AMDAL. Walau demikian dokumen-dokumen sukarela ini sangat didorong untuk
disusun oleh pemrakarsa karena sifatnya akan sangat membantu efektifitas pelaksanaan
pengelolaan lingkungan sekaligus dapat memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada dalam
dokumen AMDAL.
Dokumen lingkungan yang bersifat sukarela ini sangat bermacam-macam dan sangat berguna
bagi pemrakarsa, termasuk dalam melancarkan hubungan perdagangan dengan luar negeri.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Audit Lingkungan Sukarela, dokumendokumen yang diatur dalam ISO 14000, dokumen-dokumen yang dipromosikan
penyusunannya oleh asosiasi-asosiasi industri/bisnis, dan lainnya.
Lowongan
Tautan
Kerjasama
Luar Negeri
Dalam Negeri
Program Unggulan
Adipura
Adiwiyata
Amdal
Kalpataru
Langit Biru
Perencanaan Lingkungan
Proper
[February 3, 2012] Agenda Setting Tahun 2012: Tahun Koordinasi dan Aksi
B
RUMUSAN RAPAT KERJA NASIONAL AMDAL TAHUN 2011
Rumusan Rapat Kerja Nasional Amdal 2011
Bali Nusa Dua Convention Center, 13-14 Juli 2011
Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) AMDAL 2011 yang berlangsung selama dua
hari (13-14 Juli 2011) bertemakan 25 Tahun Amdal, Awal Pencapaian Mutu
Amdal.
RAKERNAS AMDAL 2011 dibuka oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
dilanjutkan dengan pemaparan mengenai RPP Amdal, RPP Perizinan Lingkungan,
dan rancangan Peraturan MENLH tentang Tata Cara Audit Lingkungan serta
pandangan daerah terhadap implementasi kebijakan lisensi komisi penilai
AMDAL, sertifikasi dan registrasi penyusun amdal. RAKENAS AMDAL 2011 juga
membicarakan pengalaman dan mimpi amdal, serta memaparkan grand strategi
amdal dan pengalaman praktek penilaian AMDAL di Belanda.
17 Juli 2011
SIARAN PERS RAKERNAS AMDAL TAHUN 2011
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
SIARAN PERS
25 Tahun Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Denpasar, Bali, 13 Juli 2011 Menyambut peringatan 25 tahun AMDAL,
Menteri Negara Lingkungan Hidup hari ini membuka Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) AMDAL 2011 dengan tema 25 Tahun AMDAL, Awal Pencapaian Mutu
AMDAL sebagai momentum dan langkah awal bagi semua pihak untuk bersamasama meningkatkan mutu pelaksanaan sistem AMDAL di Indonesi. Dalam forum
ini Kementerian Lingkungan Hidup melibatkan 1000 peserta terdiri dari instansi
30 Januari 2011
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukkan dan Fungsi Kawasan Hutan
Peraturan ini mengatur tentang Tata Cara Perubahan Peruntukkan dan Fungsi
Kawasan Hutan.
Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dilakukan untuk memenuhi
tuntutan dinamika pembangunan nasional serta aspirasi masyarakat dengan
tetap berlandaskan pada optimalisasi distribusi fungsi, manfaat kawasan hutan
secara
lestari dan berkelanjutan, serta keberadaan kawasan hutan dengan luasan yang
cukup dan sebaran yang proporsional.
Untuk lebih jelasnya silahkan download di bawah ini
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukkan dan Fungsi Kawasan Hutan
0 komentar
Label: Peraturan
Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 59 Tahun 2007 Tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
Peraturan Pemerintah ini hanya mengganti 1 (satu) pasal yang ada di Peraturan
Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi, yaitu
Pasal 86.
Untuk lebih jelasnya dapat didownload di bawah ini:
Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 59 Tahun 2007 Tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
0 komentar
Label: Peraturan
19 Januari 2011
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 19 TAHUN 2010
TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN MINYAK DAN
GAS SERTA PANAS BUMI
Usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi adalah usaha
dan/atau kegiatan di bidang minyak, gas, dan/atau panas bumi yang meliputi :
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi (MIGAS) baik on shore maupun off
shore, eksplorasi dan produksi panas bumi, pengilangan minyak bumi,
pengilangan liquified natural gas (LNG) dan liquified petroleum gas (LPG), dan
instalasi, depot dan terminal minyak.
Usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi merupakan salah
satu kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup, sehingga perlu ditetapkan ketentuan mengenai baku mutu air
limbah berdasarkan azas kehati-hatian, keadilan, dan keterbukaan.
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
Bumi adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang ke lingkungan dari usaha
dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi.
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
Bumi meliputi :
a. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi & Produksi
Migas;
b. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Eksplorasi & Produksi
Panas bumi;
c. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Minyak Bumi;
d. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengilangan LNG dan
LPG Terpadu;
e. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Instalasi, Depot dan
Terminal Minyak.
Untuk itu maka Kementerian Lingkungan Hidup sudah menerbitkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi.
Untuk lengkapnya silahkan download di bawah ini:
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi
0 komentar
Label: Peraturan
16 Oktober 2010
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan
Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi UndangUndang, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Penggunaan Kawasan
Hutan
Penggunaan kawasan hutan bertujuan untuk mengatur penggunaan sebagian
kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan.
Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 hanya dapat
dilakukan di dalam:
a. kawasan hutan produksi; dan/atau
b. kawasan hutan lindung.
Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan
strategis yang tidak dapat dielakkan.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download file di bawah ini:
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 Tentang PEnggunaan Kawasan Hutan
0 komentar