Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai sebuah pondasi dasar pembangunan suatu negara. Pentingnya
sebuah pendidikan sebagai modal utama kemajuan sebuah negara, mendorong manusia
harus mendapatkan pendidikan yang layak. Pada hakikatnya pendidikan ada untuk
memanusiakan manusia, yaitu menjadikan manusia yang mampu memberikan
keuntungan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pendidikan yang berkualitas akan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan perlu adanya pengembangan dan pembaharuan bidang pendidikan anatara
lain adalah pembaharuan model dan strategi pembelajaran. Model dan strategi
pembelajaran tersebut hendaknya mendukung tercapainya tujuan pengajaran. Terdapat
berbagai macam aspek untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya adalah
melalui Pendidikan IPA.
IPA tidak mudah untuk didefinisikan. Hal ini Nampak dari banyaknya definisi
tentang IPA atau Sains itu sendiri. Pada dasarnya, dapat dikatakan bahwa Pendidikan IPA
adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau
khusus, yaitu melakukan pengamatan, percobaan, penyimpulan, penyusunan teori,
percobaan, pengamatan, dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain (Sains Dasar, 2007:27).
Menurut Carin (1993) ( dalam Hainur Rasjid Achmadi, 2007:27), sains adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Dalam kamus Fowler (1951) (dalam Julianto, 2011:1), ilmu pengetahuan alam
didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan
gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan
induksi.
Jadi, IPA merupakan pengetahuan yang pembelajarannya mengenai makhluk
hidup serta alam sekitar. Dalam proses pembelajarannya IPA menekankan pada
pengalaman langsung sehingga siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang makhluk hidup alam sekitar untuk mengembangkan kompetensi dalam

2
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah karena proses pembelajaran dirasa
lebih bermakna.
Terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan
penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa masih banyak guru SD yang terlalu
bergantung pada metode expository teaching. Pembelajaran berpusat pada guru, guru
sekedar memberi penjelasan sesuai dengan buku teks siswa dan tidak terjadi interaksi
yang aktif antara guru dan siswa. Selain itu, siswa jarang diberikan strategi dan model
belajar secara berkelompok dan melakukan diskusi kelas. Mereka cenderung belajar
sendiri tanpa adanya tukar informasi dengan siswa lainnya, sehingga interaksi dan
komunikasi siswa di kelas belum berlangsung secara optimal. Selain itu, konsentrasi
siswa ketika mengikuti pembelajaran tidak bertahan lama. Karena siswa merasa bosan
dan jenuh. akibatnya siswa cenderung sibuk sendiri dan bercanda dengan teman
sebangkunya ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Jika hal-hal seperti ini terus
dibiarkan begitu saja, maka sudah tentu tujuan pembelajaran yang ditetapkan tidak akan
tercapai secara optimal. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka perlu adanya upaya
perbaikan proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat, motivasi, dan aktivitas
belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran
konvensional lebih menekankan pada fungsi guru sebagai pemberi informasi, sedangkan
peserta didik lebih diposisikan sebagai pendengar dan mencatat sehingga interaksi hanya
satu arah dari guru ke siswa. Pembelajaran konvensional yang diawali dengan pemberian
informasi oleh guru, tanya jawab, pemberian tugas, pelaksanaan tugas oleh siswa sampai
pada akhirnya guru merasa bahwa materi yang diajarkan telah dimengerti oleh siswa.
Pada pembelajaran, ini guru tidak banyak memberikan kesempatan kepada siswa
melaksanakan tanya jawab multi arah. Guru sebagai sumber yang menempati posisi dan
memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebagai tenaga pendidik, guru merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, seorang guru harus mampu menyelenggarakan proses pembelajaran
dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pembelajaran yang diberikan adalah dengan menggunakan berbagai macam
model pembelajaran, pendekatan ataupun strategi pembelajaran yang diharapkan dapat

3
membuat proses belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan sehingga siswa akan
lebih aktif serta hasil yang diperoleh akan lebih baik.
Untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mencoba untuk menerapkan strategi
pembelajaran Sepak Bola Verbal dengan disertai Kuis. Strategi pembelajaran Sepak Bola
Verbal memanfaatkan kelompok untuk memaksimalkan belajar dan mengaktifkan
pembelajaran dikelas. Strategi pembelajaran sepak bola verbal mengambil analogi seperti
permainan sepak bola, siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok belajar besar.
Analogi Pembelajaran Sepak Bola Verbal, yaitu keterampilan fisik diganti oleh mental
dalam permainan dua babak yang dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa (Ginnis,
2008). Pada strategi pembelajaran sepak bola verbal setiap siswa dalam kelompok
dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, tepat dan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru secara bergiliran, sehingga mendorong siswa untuk dapat aktif,
kerjasama dalam tim atau kelompok, belajar sungguh-sungguh, meningkatkan
kemampuan befikir, mengumpulkan skor atau gol terbanyak, dan memahami materi ajar
yang disampaikan oleh guru.
Adapun penelitian sejenis terdahulu yang pernah dilakukan salah satunya Rika
Nerita (2012) melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Strategi Sepak Bola Verbal
Disertai LKS Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII MTSn Padang Kabupaten
Sijunjung

Penelitian

tersebut

menunjukkan

bahwa

hasil

belajar

biologi

siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini menunjukkan
bahwa penerapan strategi Sepak Bola Verbal disertai LKS dapat meningkatkan
hasil belajar biologi siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tes akhir yang diikuti
oleh kedua kelas sampel, dimana rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik dari
nilai rata-rata kelas kontrol. Selain itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas
dan tidak tuntas. Pada kelas eksperimen siswa yang tuntas 18 orang sedangkan
kelas kontrol siswa yang tuntas 10 orang. Maka dinyatakan bahwa strategi pembelajaran
Sepak Bola Verbal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Alasan peneliti memilih strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal dengan disertai
Kuis ini didasarkan pada berbagai pertimbangan, diantaranya yakni dapat meningkatkan
partisipasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang pasif maupun
kurang aktif menjadi aktif. Kuis dalam penelitian ini berguna untuk melihat pemahaman

4
siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Jadi dengan digunakan teknik sepak bola
verbal disertai kuis ini dapat menjadikan pembelajaran tidak terpusat kepada guru dan
dapat memotivasi siswa dalam belajar serta mendorong kerja sama kelompok yang
efektif. Dengan memberikan kuis siswa dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih keberaniannya dalam menyampaikan ide, gagasan sehingga dapat
menciptakan keadaan belajar yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis siswa.
Dengan diterapkannya strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai dengan
kuis, diharapkan mampu untuk merubah sikap dan partisipasi siswa terhadap
pembelajaran, yaitu dari sikap pasif menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga
dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, serta diharapkan dapat melatih kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah secara bersama-sama. Dalam proses kerjasama yang diterapkan pada strategi
pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai kuis memungkinkan siswa berpikir lebih kritis
dan lebih memperdalam konsep. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur
seberapa jauh pencapaian siswa dalam menguasai materi yang disampaikan selama
kegiatan belajar mengajar, yang dapat digunakan oleh para guru untuk mengetahui
pencapaian keberhasilan guru dalam mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti memilih judul Pengaruh
Penerapan Strategi Pembelajaran Sepak Bola Verbal Disertai Kuis terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bagian dan Fungsi Tumbuhan Kelas IV
SD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh penerapan strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai kuis
terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi bagian dan fungsi
tumbuhan kelas IV SD?
2. Seberapa besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai
kuis terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi bagian dan
fungsi tumbuhan kelas IV SD?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengaruh penerapan strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal
disertai kuis terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi bagian
dan fungsi tumbuhan kelas IV SD?
2. Mendeskripsikan seberapa besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran Sepak
Bola Verbal disertai kuis terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
materi bagian dan fungsi tumbuhan kelas IV SD?
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini

diharapkan

dapat

dijadikan

sumbangan

untuk

mengembangkan pengetahuan tentang penggunaan strategi pembelajaran sepak bola


verbal dalam pembelajaran IPA
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memudahkan siswa dalam memahami
materi bagian dan fungsi tumbuhan, memacu siswa agar lebih aktif, serta lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran IPA.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan memberikan
inspirasi tentang keefektifan penggunaan strategi sepak bola verbal disertai kuis
untuk mengajar, khususnya pembelajaran IPA. Guru juga dapat mengembangkan
strategi tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memaksimalkan proses
pembelajaran IPA, sehingga dapat memajukan kualitas pendidikan di sekolah
tempat penelitian berlangsung.
. d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bekal agar kelak mampu menjadi guru
yang lebih inovatif dan kreatif dalam mengajarkan pembelajaran bahasa,

6
khususnya membaca pemahaman. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan
untuk menambah pengalaman dalam hal penelitian.
E. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas IV SDN I Pare
2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPA dengan :
Standar Kompetensi :
2 Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
Kompetensi Dasar :
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
2.1.1 Mengidentifikasi bagian akar tumbuhan dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
2.2.1 Mengidentifikasi bagian batang tumbuhan dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
2.3.1 Mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri
2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya
2.4.1 Mengidentifikasi bagian bunga, buah dan fungsinya bagi tumbuhan
itu sendiri.
F. Asumsi Penelitian
Penelitian ini didasarkan atas beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan strategi sepak bola verbal efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa materi bagian dan fungsi tumbuhan
2. Strategi sepak bola verbal dapat membantu siswa dalam memahami materi bagian
dan fungsi tumbuhan.

BAB II
A. Kajian Teori
1. Ilmu Pengetahuan Alam

7
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan
pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil
pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. (Julianto, 2011:1)
Pendidikan IPA dalam penerapannya diharapkan dapat menjadi wadah
bagi siswa untuk mempelajari mengenai makhluk hidup serta alam sekitar yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Pada proses pembelajarannya, IPA
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa agar
pembelajaran lebih bermakna dan siswa dapat memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang makhluk hidup alam sekitar untuk mengembangkan
kompetensi dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
b. Karakteristik IPA
Sebagai ilmu IPA memiliki karakteristik yang membedakannya dengan
bidang ilmu lain. Ciri-ciri khusus tersebut : (1). IPA mempunyai nilai ilmiah
artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan
menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu
terdahulu. (2). IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam. (3). IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh melalui observasi,
eksperimen dan penyusunan teori. (4). IPA merupakan suatu rangkaian konsep
yang saling berkaitan. (5). IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses,
aplikasi dan sikap. (Model Pembelajaran IPA:3)
2. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana, cara pandang, dan pola
pikir guru dalam mengorganisasikan isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan
pengelolaan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam strategi pembelajaran, terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi
pada dasarmya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

8
Seels and Richey (1994:31) (dalam Martinis Yamin, 2013:3) Strategi
pembelajaran adalah spesifikasi untuk seleksi dan mengatur kejadian-kejadian dan
kegiatan-kegiatan dalam satuan pelajaran.
Strategi pembelajaran memiliki kaitan erat dengan bagaimana
mempersiapkan materi, metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi,
dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat guna meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu
mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran
efektif. Beberapa hal yang dimaksud sebagaimana dikatakan :
Dick & Carey (dalam Khanifatul, 2013:16) terdapat lima komponen strategi,
yaitu (a) kegiatan pembelajaran pendahuluan; (b) penyampaian informasi; (c)
partisipasi siswa; (d) tes; (e) kegiatan lanjutan.
b. Tujuan Strategi Pembelajaran
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar
tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Gagne dalam The Conditions of Learning and Theory of Instruction
(dalam Khanifatul, 2013:18) tujuan strategi pembelajaran adalah : (a).
Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif. Afektif berhubungan dengan
nilai (value) yang dalam konteks ini adalah suatu konsep yang berada dalam
pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris.
Pengoptimalan afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus
memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. (b). Mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran. Sebuah proses pembelajaran menghendaki hasil
belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketika
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari sendiri pengertian
dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Dengan demikian,
pengetahuan baru yang disampaikan guru dapat diinterpretsikan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Strategi Pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai Kuis
a. Pengertian Sepak Bola Verbal dan Kuis
Strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal merupakan sebuah aktivitas riset
dengan insentif bawaan untuk kerja tim dan kecepatan. Permainan ini sebenarnya
lahir dari sebuah pemikiran yang menekankan untuk berpikir tingkat tinggi,
pembelajaran aktif, konstruktivisme, kecerdasan emosional, mengembangkan
tenggang rasa antar pendidik, menciptakan perasaan bebas yang sesungguhnya.
Dalam artian bahwa kecerdasan emosional, pembelajaran aktif, siswa sangat
mempengaruhi peningktan hasil belajarnya (Paul Ginnis 2008: 186).
Pemberian tugas kuis adalah sebagai bagian dari usaha untuk menambah
wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka tentang materi pelajaran yang
saat itu sedang dipelajarinya.

9
b. Langkah-Langkah Sepak Bola Verbal
Adapun langkah-langkah dari permainan ini adalah sebagai berikut :
(Paul Ginnis 2008: 186): 1. Menjelaskan bahwa tujuan permainan ini adalah
menguji pengetahuan dan pemahaman. Guru membagi kelas menjadi dua tim.
Dan tiap tim memilih seorang kapten. 2. Guru menjelaskan bahwa keberhasilan
dalam pertandingan akan bergantung pada latihan yang serius. Training menuntut
tim melalui sebuah topik yang disediakan, memeriksa fakta dan pemahaman satu
dengan yang lain dan mengingat detail untuk menjawab pertanyaan dari guru.
3. Ketika periode latihan selesai, semua buku dan catatan harus disingkirkan,
kapten dipanggil bersama, koin dilontarkan untuk mengetahui siapa yang
memulai (kick off) dan permainan dimulai. 4. Tim dengan kick off menerima
pertanyaan dari guru. Siapapun dapat menjawab dalam lima detik. Jika menjawab
dengan benar, mereka mempertahankan kepemilikan bola. Pertanyaan lain
diajukan oleh guru. Lagi, jika seseorang dalam tim menjawab dengan benar dalam
lima detik, bola telah berhasil digulirkan dan bola dipertahankan. Gabungkan tiga
pertanyaan benar (tiga kali memegang bola), adalah gol! Begitu seseorang telah
menjawab sebuah pertanyaan, dia tidak dapat menjawab lagi sampai semua orang
lain telah mencoba. Ini tergantung pada pemainnya. Dan terutama kapten, untuk
memantau siapa yang sudah dan siapa yang belum ikut serta. 5. Jika seseorang
pemain menjawab dengan salah, itu berarti satu tackle, dan bola pindah ke lawan.
Jadi seorang guru harus mulai mengajukan pertanyaan pada mereka. Jika tidak
seseorang pun menjawab dalam lima detik, bola lepas. Jika lawan dapat
menjawab dalam lima detik berikutnya, mereka memegang bola dan mulai
menerima pertanyaan. 6. Pelanggaran terjadi bila siswa meneriakkan jawaban saat
bukan gilirannya, menjawab ketika tidak berhak, dan terutama berdebat dengan
wasit! Wasit diminta untuk menggunakan kartu kuning atau merah. 7.
Pemenangnya adalah tim dengan gol lebih banyak di akhir pelajaran.
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Sepak Bola Verbal
Kelebihan dari strategi Sepak Bola Verbal disertai kuis sebagai berikut: 1.
Kegiatan ini menyenangkan dan menambah variasi belajar mengajar. 2.
Meningkatkan pemahaman siswa. 3. Dapat meningkatkan kerja kelompok tiap tim
dalam mengerjakan latihan. 4. Dapat melatih kemampuan berbicara siswa dalam
memberikan pendapat. 5. Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab
satu pertanyaan yang diberikan.
Kekurangan dari strategi Sepak Bola Verbal disertai kuis adalah : 1.
Kurang efektif apabila diterapkan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
Karena guru lebih sulit mengontrol siswa dalam diskusi dan permainan strategi
sepak bola verbal. 2. Memerlukan banyak waktu. 3. Banyak siswa yang tidak
senang apabila diminta untuk bekerja sama dengan teman yang lain

10

4. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991:
787). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah
dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
bekerja. Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan dan pengalaman.Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan
secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara
individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan
dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Berdasarkan pembahasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan
sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar
selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.

5. Kajian Materi Bagian dan Fungsi Tumbuhan


A. Akar

11

Akar merupakan bagian tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah. Fungsi
atau kegunaan akar adalah sebagai berikut :

Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah

Menyerap air dan mineral dari dalam tanah

Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel. lobak, dan ubi
kayu.
Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Rambut akar (bulu akar) berguna untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah
2. Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus tanah.
Menurut bentuknya, akar dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
a. Akar serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar
kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar
keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir
sama.
b. Akar Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya
akar kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu
bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian,

12
tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar
tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.
Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai sifat dan
kegunaan khusus. Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :
1. Akar Gantung. Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang berada di atas
tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar gantung pada pohon
beringin.
2. Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh pada bagian batang. Akar tersebut berguna untuk
menempelkan tumbuhan itu pada kayu, tembok, atau tumbuhan lain, misalnya akar
pada tumbuhan sirih dan lada.
3. Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh pada bagian bawah batang. Akar itu tumbuh ke
segala arah, gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah, misalnya akar pada
pohon pandan.
4. Akar Napas. Akar napas merupakan cabang-cabang dari akar tumbuhan tersebut.
Akar itu tumbuh ke atas sehingga muncul di permukaan tanah atau air. Akar napas
berguna untuk keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan, misalnya akar pohon
bakau.
B. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai
kegunaan yaitu :

13

Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah

Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun

Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan sagu.
Ada tiga jenis batang yaitu :

1. Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya batang
tanaman bayam.
2. Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya batang
pohon mangga.
3. Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga, misalnya
batang padi dan rumput.
C. Daun

Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun pada umumnya
berwarna hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang berwarna hijau tua.
Ada pula daun yang tidak berwarna hijau, misalnya daun pada tanaman puring.
Fungsu atau kegunaan daun adalah sebagai berikut:

Untuk melakukan pernapasan

14

Sebagai tempat pembuatan makanan

Tempat terjadinya penguapan


Bentuk daun berdasarkan susunan tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai
berikut :

1. Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip ikan. Contoh daun mangga,
jambu, dan nangka.
2. Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari tangan. Contoh daun pepaya, daun
singkong, dan daun kapas.
3. Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis melengkung, contoh daun
genjer.
4. Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis sejajar, contoh daun padi dan daun
jagung.
Jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun ada dua, sebagai
berikut :

Daun Tunggal. Bila pada sebatang tangkai daun hanya terdapat satu helai daun,
misalnya daun singkong, daun pepaya, dan daun pisang.

Daun Mejamuk. Bila pada sebatang tangkai daun terdapat beberpaa helai daun,
misalnya daun belimbing, daun asam, dan daun mawar.
D. Bunga

15

Bunga pada tumbuhan berbagai macam bentuk dan warnanya. Ada bunga yang
berwarna putih, kuning, merah, dan ungu. Fungsi atau kegunaan bunga

adalah

sebagai alat berkembang biak. Bunga dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a. Bunga tidak sempurna. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau putik
saja. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan. Bunga
hanya mempunyai putik saja disebut bunga betina.
b. Bunga sempurna. Bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga sempurna
terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

Tangkai bunga, yaitu bagian yang menghubungkan antara batang dengan bunga.

Kelopak bunga, yaitu bagian yang gunanya untuk melindungi ketika bunga masih
kuncup. Kelopak bunga berwarna hijau, bentuknya menyerupai daun. Kelopak bunga
akan membelah bila bunga mekar.

Mahkota bunga, yaitu bagian bunga yang indah. Mahkota biasanya bentuknya
menarik dan berwarna-warni. Mahkota bunga berguna untuk menarik perhatian
serangga.

Benang

sari,

yaitu

alat

kelamin

jantan

bunga,

berguna

sebagai

perkembangbiakan.

Putik, yaitu alat kelamin betina bunga. Berguna sebagai alat perkembang biakan

alat

16

B. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Penelitian Annisaul Khasanah Wulandari, Elva Yasmi Amran, Jimmi Copriady (2015)
yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Sepak Bola Verbal Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam di Kelas
XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru. Hasilnya : Penerapan strategi pembelajaran
Sepak Bola Verbal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Penelitian Indri Maghrida Pratiwi, Erviyenni, dan Betty Holiwarni (2012) yang
berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Sepak Bola Verbal Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur di Kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru. Hasilnya : Penerapan strategi
pembelajaran Sepak Bola Verbal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Siska Nerita (2013) yang berjudul Penerapan Strategi Sepak Bola Verbal disertai
LKS Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII MTSn Padang Sibusuk Kabupaten
Sijunjung. Hasilnya : Penerapan strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal dapat
memperbaiki kualitas pengetahuan biologi siswa.
C. Kerangka Konseptual

KemampuanPrestasi
atau tingkat
belajar siswa
kecerdasan siswa
masih
terhadap materi
banyak yang
kurang masih
Kondisi
pembelajaran
sehingga pemahaman
Awal
rendah
siswa pada materi masih
rendah
Pemberian tes awal
Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Memberikan
perlakuan
berupa
pembelajaran
konvensional

Memberikan
perlakuan
berupa
pembelajaran
strategi
pembelajaran
sepak bola
verbal disertai
kuis

Pemberian tes
akhir
Uji t-test

17

Terdapat Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Sepak Bola Verbal Disertai Kuis
terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bagian dan Fungsi
Tumbuhan Kelas IV SD
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian di permasalahan di bab sebelumnya maka hipotesis yang
dapat digunakan dalam penelitian ini adalah : Ada Pengaruh Penerapan Strategi
Pembelajaran Sepak Bola Verbal Disertai Kuis terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Materi Bagian dan Fungsi Tumbuhan Kelas IV SD.

18

BAB III
A. Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Sepak Bola Verbal Disertai Kuis
terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Bagian dan Fungsi
Tumbuhan Kelas IV SD ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Karena pendekatan kuantitatif dapat melakukan beberapa tugas sesuai
tuntutan penelitian, yakni melibatkan perbandingan, mengetahui hubungan, melihat
kecenderungan, melakukan pengelompokkan maupun penyederhanaan variabel.
Penelitian menggunakan penelitian eksperimen. Dalam Arikunto (2013:19),
penelitian

eksperimen

merupakan

penelitian

yang

mencobakan

perlakuan

(treatment) yaitu metode yang diperkirakan berdampak pada peningkatan prestasi


belajar siswa. Dengan penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui akibat
atau dampak suatu kejadian atau variabel yang dihadirkan oleh peneliti.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan bentuk desain quasi
experiment atau eksperimen semu, yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabek luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2015:114). Dalam desain
ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
akan memperoleh penerapan strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai kuis.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan tipe nonequivalent control group design,
yaitu non eqivalent pretest-posstest control group design. Yaitu desain yang biasanya
dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada pada
kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang sama keadaan atau kondisinya.

19
Dalam desain ini terdapat 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Peneliti memberikan pretest pada siswa untuk mengetahui kemampuan awal
siswa, kemudian memberikan posttest setelah siswa diberi perlakuan untuk
mengetahui perlakuan terhadap siswa.

Pola yang digunakan dalam desain ini adalah sebagai berikut :

O1

O3

O2

Sugiyono, 2015:116

O4

Keterangan

O1 dan O3

: tes awal (pretest) kelas konrol dan kelas eksperimen

O2

: tes akhir (postest) kelas eksperimen setelah diberi perlakuan

: Perlakuan

O4

: tes akhir kelas kontrol tanpa diberi perlakuan

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Pare/ yang beralamat di Desa Pelem
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto ( 2010:173-174), Populasi adalah keseluruhan subjek
Penelitian. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua
liku-liku yang ada di dalam populasi.
Sedangkan Sugiyono (2011:80) memberikan pengertian Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang memiliki kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Pare I yang berjumlah 20 siswa.
2. Sampel Penelitian

20
Menurut Arikunto (2010:174-175), Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel dengan mengangkat kesimpulan
sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Jadi, sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang ada.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011:81).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN Pare I
Kediri yang berjumlah 20 siswa.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel variabel penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas
: Penggunaan strategi pembelajaran Sepak Bola
Verbal diseratai kuis
b. Variabel terikat
: Prestasi belajar siswa terhadap materi fungsi dan
organ tumbuhan.
c. Variabel kontrol
: Pretest, Postest, Guru dan Siswa.
2. Definisi Operasional
a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan
trentang gejala alam yang diluangkan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip,
dan hukum yang telah teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian
kegiatan dalam metode ilmiah.
b. Strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal
Strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal merupakan sebuah
aktivitas riset dengan insentif bawaan untuk kerja tim dan kecepatan.
Permainan ini sebenarnya lahir dari sebuah pemikiran yang menekankan
untuk berpikir tingkat tinggi, pembelajaran aktif, konstruktivisme,
kecerdasan emosional, mengembangkan tenggang rasa antar pendidik,
menciptakan perasaan bebas yang sesungguhnya. Dalam artian bahwa
kecerdasan emosional, pembelajaran aktif, siswa sangat mempengaruhi
peningktan hasil belajarnya (Paul Ginnis 2008: 186).
c. Pemberian Kuis
Pemberian tugas kuis adalah sebagian bagian dari usaha untuk
menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka tentang
materi pelajaran yang saat itu sedang dipelajarinya. Pemberian kuis
mempunyai arti dan tujuan sendiri bagi murid-muridnya. Kuis sering kali

21
dijadikan instrumen andalan untuk mengukur tingkat pencapaian siswa
dalam menguasai suatu materi pelajaran. Dengan kata lain, guru
memberikan kuis sebagai bagian dari assessment terhadap
siswanya.
d. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur
yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif
antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses
belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203).
Dalam instrumen penelitian ini melakukan tes prestasi belajar. Tes ini digunakan
untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dan kemampuan terhadap penguasaan materi
setelah diterapkannya strategi pembelajaran Sepak Bola Verbal disertai Kuis. Untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa digunakan tes objektif (pilihan ganda) dan
tes subjektif (isian) yang meliputi aspek kognitif C1, C2, C3, C4, C5, dan C6. Tes
tersebut diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
batas KKM 70.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu
pretest dan posstest dengan cara pengumpulan data tes objektif dan subjektif prestasi belajar
siswa.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam sebuah penelitian merupakan langkah yang sangat penting.
Analisis data yang tepat dan benarakan menghasilkan kesimpulan yang benar. Dalam
penelitian ini, data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari instrumen yang berupa tes hasil belajar. Instrumen berupa sejumlah kriteria
penilaian dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan

22
data diperlukan uji instrumen terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menguji tingkat
validitas dan reliabilitas sesuai pendapat Arikunto (2010:211), instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.
1. Analisis Instrumen Hasil Belajar
a. Validitas Instrumen Hasil Belajar
Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk menguji
validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts).
Untuk menghitung validitas menggunakan rumus hitungan statistik korelasi
product moment sebagai berikut

xy x y

rxy

dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N

: Jumlah Subyek

: Skor item

: Skor total

X : Jumlah skor items


Y : Jumlah skor total
X2 : Jumlah kuadrat skor item
Y2 : Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )

N
2



23
Untuk menginterpretasikan koefisien validitas dapat menggunakan kriteria sebagai berikut
Koefisien korelasi
0.00 < r 0.20
0.21 < r 0.40
0.41 < r 0.60
0.61 < r 0.80
0.81 < r 1.00

Kriteria validitas
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Kuat

Sesuai dengan tujuan validasi butir soal tes hasil belajar, validitas butir soal tersebut
digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Skor
pada setiap butir soal tersebut dikorelasikan dengan skor total. Untuk mencari
dari

mulai

Koefisien korelasi
0.00 < r 0.20
0.21 < r 0.40
0.41 < r 0.60
0.61 < r 0.80
0.81 < r 1.00

Kriteria validitas
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Kuat

koefisien
setiap

korelasi

butir

soal,

peneliti
memperolehnya
dari

menghitung

koefisien korelasi dari setiap butir tes hasil belajar dengan bantuan software SPSS
16 for windows.
b. Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar
Reliabilitas menunjuk pada pengertisn bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu (Arikunto2013:
221)
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kekonsistenan instrumen. Proses
hitung uji reliabilitas didasarkan pada kriteria sebagai berikut

24

Setelah mengetahui validitas item dari instrumen pretest dan posttest hasil belajar, maka pada
item yang valid dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus split-half yang
dikemukakan oleh Spearman Brown. Koefisien reliabilitas haruslah setinggi mungkin. Hasil
yang diperoleh dari perhitungan uji validitas menunjukkan bahwa 20 item valid pada
instrumen hasil belajar yang selanjutnya diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas instrumen dapat
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown dengan menggunakan rumus Split
Half sebagai berikut

r11 = 2xr1/21/2
(1 + r1/21/2)
Keterangan

r11

= reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

25

Lampiran
Soal Pretest 20 butir soal pilihan ganda
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, atau d di buku tugasmu!
1. Tumbuhan yang berbiji belah umumnya mempunyai akar .
a. serabut
c. isap
b. tunggang
d. gantung
2. Contoh tumbuhan yang berbatang, beruas, dan berongga adalah .
a. padi dan jagung
c. bambu dan padi
b. bambu dan kelapa
d. kelapa dan jagung
3. Bagi kehidupan manusia, tumbuhan merupakan .
a. sumber makanan
c. sumber bahan bakar
b. tempat berteduh
d. bahan dagangan
4. Tumbuhan yang berkeping dua mempunyai akar .
a. serabut
c. isap
b. tunggang
d. gantung
5. Daun selalu tumbuh dari .
a. akar
c. buah
b. batang
d. kelopak
6. Bagian pohon pepaya yang dijadikan bahan sayur adalah .
a. akar
c. batang
b. daun
d. biji
7. Daun yang biasa digunakan untuk penyedap masakan adalah .
a. daun pandan, salam, jeruk
b. daun jeruk, seledri, pepaya
c. daun salam, jambu mete
d. daun pandan, kubis, sawi
8. Bagi manusia, batang tumbuhan dapat dibuat .
a. penopang daun
c. penyimpan makanan
b. bahan meubel
d. bahan alat-alat mobil
9. Fungsi utama bunga adalah .
a. alat perkembangbiakan
c. penyimpan makanan
b. penopang tumbuhan
d. penguapan

26
10. Bagian yang paling indah dari bunga adalah .
a. putik
c. benang sari
b. mahkota
d. tangkai
11. Berikut ini, bagian yang berfungsi sebagai penyerap air dan mineral ialah .
a. batang
c. akar
b. daun
d. buah
12. Pada pohon bakau, akar dapat berfungsi sebagai .
a. penyerap oksigen di udara
b. cadangan makanan
c. tempat fotosintesis
d. calon tumbuhan baru
13. Tumbuhan yang memiliki akar serabut ialah .
a. kacang-kacangan
b. pohon kelapa
c. pohon mangga
d. pohon jeruk
14. Daun merupakan tempat melakukan fotosintesis karena .
a. memiliki tulang daun
b. memiliki serbuk sari
c. memiliki cadangan makanan
d. memiliki klorofil
15. Bagian bunga yang dapat menarik perhatian serangga adalah .
a. tangkai bunga
c. putik
b. mahkota
d. kelopak
16. Bagian bunga yang memiliki fungsi sebagai alat kelamin jantan adalah .
a. putik
c. kelopak
b. benang sari d. mahkota
17. Serangga dapat membantu penyerbukan karena .
a. benang sari yang menempel pada serangga dapat menempel ke putik bunga lain
b. putik yang menempel pada serangga terbawa dan menempel ke bunga lain
c. serbuk sari yang terbawa serangga menempel ke kepala putik
d. kepala putik yang terbawa serangga menempel ke bunga lain
18. Bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil penyerbukan dan pembuahan adalah .
a. bunga
c. daun
b. buah dan biji
d. akar
19. Berikut ini, yang termasuk ke dalam biji berkeping satu adalah.

27
a. biji mangga
b. biji kacang hijau
c. biji jagung
d. biji kacang merah
20. Yang berguna sebagai penopang dan penyimpan cadangan makanan pada tumbuhan adalah
.
a. akar
c. daun
b. batang
d. buah

Soal Postest
15 soal uraian
1.
Sebutkan 3 fungsi akar bagi tumbuhan!
2.
Sebutkan bagian-bagian akar!
3.
Sebutkan 2 fungsi batang bagi tumbuhan!
4.
Apakah perbedaan daun tunggal dengan daun majemuk?
5.
Sebutkan bagian-bagian bunga!
6.
Tuliskan bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah.
7.
Jelaskan dua fungsi dari akar.
8.
Di manakah tempat fotosintesis terjadi? Mengapa terjadi di bagian tersebut?
9.
Tuliskan bentuk-bentuk daun.
10. Tuliskan alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Kemudian, jelaskan mengapa bagian
tersebut disebut alat perkembangbiakan pada tumbuhan.
11. Apakah yang dimaksud dengan tumbuhan?
12. Sebutkan tiga contoh tumbuhan yang berakar serabut!
13. Sebutkan fungsi utama batang bagi tumbuhan!
14. Sebutkan dua bagian bunga yang berperan dalam perkembangbiakan!
15. Sebutkan fungsi utama daun bagi tumbuhan!!

28

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Barba Roberttta. 1998. Science In The Multicultural Classroom. Amerika : A Viacom
Company
Ginnis Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran
di Kelas. Jakarta : PT Indeks
Julianto. 2011. Model Pembelajaran IPA. Surabaya : Unesa University Press
Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Ar-Ruz Media
Kurniawan Ristiyanto Akhmad. (2013). Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Lisan
dalam
Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan Strategi Sepak Bola Verbal Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Sende. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 2(12)
Nasrudin Harun, Sucipto dkk. 2007. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press
Nerita, Riska. (2012). Penerapan Strategi Sepak Bola Verbal Disertai LKS Pada
Pembelajaran
Biologi Siswa Kelas VIII MTSn Padang Sibusuk Kabupaten Sijunjung. STKIP PGRI
Sumatra Barat, 4(2)
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta CV

29
https://deydiana.wordpress.com/2015/06/26/materi-ipa-sd-kelas-iv-bagian-bagian-tumbuhandan-fungsinya/

Anda mungkin juga menyukai